PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL (ESDM) PROV NTT
Disusun oleh:
NIS: 25663
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini telah disusun berdasarkan Panduan
Penyusunan Laporan PKL Tahun 2020.
Disahkan di Kupang
Teknik Multimedia
Mengetahui,
Disahkan Di kupang
Mengetahui,
Pimpinan Institusi/DUDI
2
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Masa Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, saya dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan dapat menyelesaikan laporan
ini.
Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman yang saya peroleh selama melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Laporan ini saya susun sedemikian rupa dengan tujuan dapat diterima dan pahami oleh
pembimbing serta dapat dipakai sebagai usulan untuk adik-adik yang nantinya yang akan
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan menyusun laporan.
Laporan Praktik Kerja (PKL) ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak
yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk saya. Dalam
kesempatan ini, saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, diantaranya:
1. Bapak Silas Kase, S.Pd.,M.T., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kupang
2. Bapak Frans L. Tallo , selaku Pembimbing dari Sekolah
3. Bapak Jusuf A. Adoe,SE,MT. selaku Pimpinan Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral
(ESDM)
4. Ibu Susana E. Verderika, S.Sos. selaku Pembimbing dari DUDI / KANTOR
5. Para Pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
6. Bapak dan Ibu guru SMK Negeri 2 Kupang
7. Teman se-angkatan
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini
Akhir kata, saya berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, penyusun
dan pembaca. Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna walaupun saya
telah berusaha dengan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat saya harapkan sebagai upaya penyempurnaan laporan ini. Sekali lagi saya
Sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Penulis
Nelci Nggelan
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
Tempat Prakerin : Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
5
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Sejarah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Nusa Tenggara Timur
Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat 1 Nusa Tenggara Timur secara hukum
telah terbentuk sejak tahun 1989, namun dalam kenyataan baru alihkan semua
penyelenggaraan urusan di bidang pertambangan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Nusa Tenggara Timur Dengan Keputusan Nomor 139 Tahun 1991 Kepada Dinas
Pertambangan Provinsi Dati I Nusa Tenggara Timur.Dalam perjalanannya, sejak
diberlakukannya otonomi daerah Tahun 2001 maka struktur Dinas Pertambangan Provinsi
Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur telah diubah Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2000
Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Perjalanan selanjutnya, Pemerintah Pusat menerapkan Peraturan Pemerintah Nomor
41 tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, kemudian di daerah terjadi
restrukturisasi Organissi Perangkat Daerah dan akhirnya melalui Peraturan Daerah Nomor
10 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organissi dan Tata Kerja Dinas-dinas Provinsi Nusa
Tenggara Timur, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Timur tetap
menjadi salah satu Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi, dalam perjalanan Pemerintah
Daerah Provinsi menerbitkan Perda Nomor Tentang yang bertugas membantu Gubernur
dalam merumuskan kebijakan-kebijakan di Bidang Pertambangan dan Energi.
1. UPTD Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTU), Rote Ndao,
dan Sabu Raijua
2. UPTD Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Alor
3. UPTD Sikka, Ende, Flores Timur, dan Lembata
4. UPTD Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur dan Bajawa
5. UPTD Sumba Barat, Sumba Timur, Sumba Tengah, dan Sumba Barat Daya.
Namun dalam perjalanan dan sesuai dengan Nomenklatur terbaru dari Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (Men PAN RI) No 12 Tahun 2017,
maka dibentuklah 7 (tujuh) Cabang Dinas pada Bulan Oktober yang terdiri dari:
1. Cabang Dinas (Cabdis) Kabupaten Belu, Malaka, TTU, dan TTS
2. Cabdis Kabupaten Alor
3. Cabdis Sikka, Flores Timur, dan Lembata
6
4. Cabdis Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur
5. Cabdis Kabupaten Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Barat Daya
6. Cabdis Kabupaten Sumba Timur
7. Cabdis Kabupaten Ngada, Nagekeo, dan Ende
Untuk 7 (tujuh) Cabang Dinas ini sudah disetujui oleh Kemendagri dan masih ada
penataan dan perbaikan-perbaikan lain dalam rangka menunjang pembentukan Cabang
Dinas yang di lakukan oleh Dinas ESDM selaku Dinas induk yang membawahi cabang-
cabang dinas tersebut.
7
Dasar Hukum:
1. Undang-Undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih
dan Bebas KKN;
2. Undang-Undang No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara;
3. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara;
4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.34 Tahun 2017 tentang Perizinan
di bidang Pertambangan Mineral dan Batubara;
5. Peraturan Menteri ESDM Nomor 48 Tahun 2017 Tentang Pengawasan Pengusahaan di
Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral;
6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Dasar Hukum:
1. Undang Undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi;
2. Undang Undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan;
8
3. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta
Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik sebagaimana
telah 2 (dua) kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006;
5. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2006 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 45 Tahun 2005 tentang Instalasi
Ketenagalistrikan;
6. Permen ESDM Nomor 42 Thn 2017 Tentang Pengawasan Pengusahaan Pada Kegiatan
Usaha di Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral;
7. Permen ESDM Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaaatan Sumber Energi Terbarukan
Untuk Penyediaan Tenaga Listrik;
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup;
9. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan;
10. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup.
Bidang Geologi Air Tanah
Kualifikasi Pelaksanaan :
1. Pelaksanaan : Gubernur Nusa Tenggara Timur
2. Pelaksanaan : Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
NTT
3. Pelaksanaan : Staf Pengelola Pemungutan Pajak dan Tim Pendataan,
Pembinaan dan Pengawasan Wajib Pajak.
4. Pelaksanaan : Cabang Dinas ESDM Prov. NTT Wilayah Manggarai,
Manggarai Barat, Manggarai Timur dan Ngada bersama dengan Dinas
Hambatan dapat saja terjadi :
1. Wajib Pajak tidak memiliki meter air
2. Wajib Pajak belum memiliki atau memperpanjang ijin pengambilan dan pemanfaatan air
bawah tanah dan air permukaan (SIPA)
3. Wajib Pajak terlambat membayar tunggakan pajak
4. Kesulitan Wajib Pajak untuk membayar tunggakan pajak langsung ke Bank NTT terdekat
5. Wajib Pajak tidak melakukan pemberitahuan saat sudah tidak mengambil dan
pemanfaatan air tanah dan air permukaan
Peralatan/Perlengkapan :
1. Brosur Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
2. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)
3. Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD)
4. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
9
5. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB)
6. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT)
7. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT)
8. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil (SKPDN)
9. Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD)
Urutan Kegiatan:
1. Pendataan Objek Pajak yang selanjutnya ditetapkan sebagai Wajib Pajak
2. Perhitungan Tagihan Pajak Daerah
3. Penetapan Pajak Daerah/ Pajak Daerah Kurang Bayar/ Pajak Daerah Kurang Bayar
Tambahan/ Pajak Daerah Lebih Bayar / Pajak Daerah Nihil
4. Pelaporan terhadap Penetapan Pajak Daerah/ Pajak Daerah Kurang Bayar/ Pajak Daerah
Kurang Bayar Tambahan/ Pajak Daerah Lebih Bayar / Pajak Daerah Nihil kepada Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Nusa Tenggara Timur
Bidang Ketenagalistrikan
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Untuk adik kelas yang akan melaksanakan prakerin, usahakan tetap menjaga
nama baik sekolah. Karena jika nama sekolah sudah jelek, maka akan sudah untuk
bekerja sama dengan perusahaan tersebut dalam menerima prakerin.
12
LAMPIRAN PENDUKUNG
13
FOTO FOTO KEGIATAN
14
BIODATA PESERTA PKL
NO TELP :-
5.1.02.05.01.002
9.1.2.03.12.01.001 Beban Jasa Kantor Lainnya
15