Dosen Pengampu:
Wayan Suana, S.Pd., M.Si.
Margaretha Karolina Sagala, S.T., M.Pd.
Oleh Kelompok :
Eneng Vera Dwi Indriyani 1613022023
Fitri Resimaini Aminullah 1613022043
Herma Yunita 1613022053
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena masih memberikan kita kesempatan
sehingga kita bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kedua kalinya
sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Baginda Rasulullah
Muhammad SAW. Karena telah membawa kita dari kejahiliyahan kealam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini. Dalam kajian ini kami akan
membahas “Kereta Api Uap dan Kereta Api Listrik ”.
Dalam pengerjaan makalah ini kami ucapkan banyak terimakasih kepada semuanya
yang telah membantu atas terselesaikannya makalah kami tersebut. Kedua kalinya
kami sampaikan terimakasih kepada dosen pengajar karena telah membimbing dan
memberi arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan, baik yang
di sengaja maupun yang tidak disengaja. Dengan demikian kami mengharapkan
kritik dan saran sehingga memberikan pembangunan kepada kami pada saat
pembuatan makalah berikutnya.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan .........................................................................................1
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Kereta Api Uap ........................................................................2
B. Komponen-Komponen Kereta Api Mesin Uap .........................................2
C. Prinsip Kerja Kereta Api Mesin Uap ........................................................6
D. Konsep Fisika pada Kereta Api Mesin Uap ..............................................7
E. Kelebihan dan Kekurangan Kereta Api Mesin Uap ..................................7
F. Pengertian Kereta Listrik ..........................................................................8
G. Komponen-Komponen Kereta Listrik ......................................................8
H. Prinsip Kerja Kereta Listrik ....................................................................10
I. Konsep Fisika pada Kereta Listrik ..........................................................10
J. Kelebihan dan Kekurangan Kereta Listrik ..............................................11
III. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Kereta Api Mesin Uap ......................................................................................2
2.2. Tungku Kereta Api Mesin Uap .........................................................................3
2.3. Boiler Kereta Api Mesin Uap ...........................................................................3
2.4. Steam Pipe.........................................................................................................4
2.5. Smoke Box .........................................................................................................5
2.6. Roda Penggerak ................................................................................................5
2.7. Kereta Rel Listrik (KRL) ..................................................................................8
2.8. Komponen-komponen Kereta Listrik ...............................................................8
5
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan zaman saat ini, sebagai negara yang dapat mengikuti
perkembangan globalisasi sudah seharusnya fasilitas yang tersedia untuk
mendukung perkembangan zaman serta perkembangan teknologi dapat
terpenuhi dengan baik, fasilitas yang dibutuhkan ialah berupa transportasi
umum. Dikarenakan terdapat banyaknya permasalahan dalam bidang
transportasi, maka di sinilah peran pemerintah dalam mencari solusi dari
permasalahan tersebut dengan cara menyediakan transportasi masa yang
memenuhi standar kelayakan, keamanan dan kenyamanan yaitu moda
transportasi kereta api. Kereta api merupakaan bagian jasa angkutan umum yang
telah menjadi jasa angkut yang sangat bermanfaat dan di andalkan oleh
masyarakat di Indonesia, disamping transportasi darat lainnya. Di sisi lain juga
sebagai angkutan batubara, semen, kayu serta hasil alam lainya yang akan di
antarkan tempat pengolahan.
Kereta api muncul dengan berbagai jenis yaitu salah satunya adalah kereta api
uap dan kereta api listrik. Kereta api uap dan kereta listrik inilah yang menjadi
fokus utama dari pembahasan laporan ini terkait salah satu contoh penerapan
konsep fisika dalam bidang transportasi serta karakteristik yang membedakan
antar keduanya dan komponen apa saja yang terdapat pada kereta api mesin uap
dan kereta api listrik sehingga menjadi acuan untuk penerapan kereta api yang
efektif di era globalisasi ini.
6
B. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui cara kerja dan konsep
fisika dalam bidang transportasi pada kereta api uap dan kereta listrik.
7
II. PEMBAHASAN
Kereta api uap merupakan salah satu jenis kereta api yang digerakkan
menggunakan uap air yang berasal dari ketel uap yang dipanaskan dengan batu
bara, kayu bakar atau minyak bakar. Di Indonesia sendiri kereta api uap pertama
dibangun pada tahun 1867 di Semarang. Pada umumnya kereta api uap yang
digunakan di Indonesia adalah buatan Jerman, Belanda, Inggris dan Amerika
Serikat. Roda kereta api uap air digerakkan dengan cara mengalirkan ketel uap
ke dalam ruang piston. Selanjutnya uap air masuk dan menekan piston untuk
bergerak dan di sisi lainnya piston uap air yang berada di ruang tersebut di
dorong keluar demikian seterusnya. Uap air selanjutnya masuk ke dalam ruang
piston. Kemudian setelah itu piston akan menggerakkan roda melalui
mekanisme gerak maju mundur menjadi gerak putar.
pada ujung tungku yang terletak di ruang masinis. Sementara asap hasil
pembakaran akan di keluar melalui pipa menuju ujung satunya yang terletak
jauh dari kabin masinis (dalam istilah kereta api di tanah air disebut sebagai
ujung panjang/long hood ).
2. Boiler
Boiler merupakan tempat merebus air sehingga dihasilkan uap. Pada boiler
terjadi perpindahan panas dari api yang membakar bahan bakar di tungku
menuju air. Perpindahan ini akan mendidihkan air sehingga terbentuk uap
dan terkumpul sehingga mempunyai tekanan yang semakin lama semakin
besar. Pada boiler terdapat pipa-pipa yang menghubungkan antara tungku
dengan cerobong. Pipa ini berfungsi untuk memperluas bidang kontak
perpindahan panas dari aliran udara panas dan api sehingga membantu
mempercepat pemanasan sehingga uap akan lebih cepat dihasilkan. Uap air
akan terkumpul pada boiler, dan akan dialirkan ke pipa uap melalui suatu
katup pengatur yang terletak diatas boiler. Pada boiler juga terdapat katup
pengaman yang berfungsi membuang uap jika terlalu banyak uap dan terjadi
tekanan yang berlebihan.
4. Smoke box
Uap hasil pembuangan dari silinder akan membantu mendorong asap hasil
pembakaran yang terjadi pada Tungku setelah melewati pipa boiler. Asap
yang terdorong serta bercampur uap akan keluar melalui cerobong yang
terletak di bagian depan lokomotif. Adanya dorongan uap hasil pembuangan
silinder ini lah yang membuat asap bisa membumbung dengan kuat seolah-
olah tertekan dari bawah serta menghasilkan suara khas lokomotif uap.
5. Roda Penggerak
Roda penggerak utama tersusun dari satu atau lebih roda yang terhubung
oleh connecting rod. Roda inilah yang akan menggerakan lokomotif uap.
Selain roda penggerak juga terdapat roda idle atau roda yang hanya berputar
mengikuti roda utama. Roda idle ini umumnya dipakai untuk mengurangi
tekanan ganda yang di sebabkan oleh beratnya badan lokomotif uap. Pada
lokomotif besar, biasanya ditambahkan suatu bagian lokomotif yang disebut
dengan Tender. Tender ini berfungsi untuk menyimpan cadangan bahan
bakar dan juga air untuk boiler agar lokomotif bisa menempuh perjalanan
jauh tanpa harus berhenti menambah cadangan bahan bakar atau air.
Sementara itu pada ruang masinis terdapat tuas-tuas pengendali seperti untuk
arah maju mundur atau untuk mengatur jumlah uap yang masuk ke pipa uap
melalui katup pengatur. Selain itu juga terdapat lobang untuk memasukan
bahan bakar serta meter-meter tekanan yang menunjukkan tekanan uap pada
boiler atau saluran pipa.
Kereta api mesin uap memerlukan air dan bahan bakar seperti yang biasa
digunakan adalah batu bara. Bahan bakar digunakan untuk menyalakan api di
dalam mesin yang biasa disebut firebox. Api dikelola oleh petugas bagian api
dan bahan bakar bersama dengan masinis yang bertugas. Kotak api (firebox)
menghisap udara dari bawah untuk menjaga api dari haus (kekurangan energi).
Bahan bakar padat yang ada didalam akan terbakar menjadi abu dan jatuh ke
dalam tempat yang telah disediakan yaitu panci abu. Kotak api memungkinkan
11
panas dan asap keluar dari sebuah ruang melalui tabung api sepanjang boiler.
Boiler membungkus sekitar firebox dan tabung api (firetubes), kemudian
memanaskan air di dalamnya hingga mendidih dan menghasilkan uap.
Air terus menerus mencipkan uap hingga terdapat banyak uap di dalamnya,
kemudian titik-titik uap tersebut akan menumpuk di dalam boiler sehingga
menimbulkan tekanan di dalam steam dome uap dapat menemukan jalan keluar
dari boiler menuju silinder. Jika tekanan menjadi terlalu tinggi dan boiler
beresiko meledak karena kelebihan kapasitas maka katup pengaman akan
muncul untuk mengurangi tekanan. jumlah uap yang keluar dari boiler dikontrol
menggunakan katup pengatur (klep penutup) ini sangat efektif untuk lokomotif
uap.
Saat uap mengalir melalui silinder maka kita tahu apa yang dapat menggerakan
atau mendorong roda untuk bergerak. Ada dua set silinder, satu set di setiap sisi
kereta. Mesin uap kereta pada lokomotif uap disebut mesin piston bolak balik
(maju-mundur), setiap set memiliki satu silinder dengan piston yang terhubung
ke batang penggerak yang pada gilirannya terhubung ke roda kemudi dan bisa
dihubungkan ke roda lainnya. Silinder lainnya berisi katup geser yang
memungkinkan uap segar untuk masuk dan knalpot (alat pembuangan uap)
untuk membuang uap dari silinder piston. Dengan cara ini, piston didorong satu
kali dari kedua sisi untuk menyelesaikan satu putaran, menciptakan gerak bolak
balik (maju mundur) yang kemudian digunakan untuk memutar roda agar dapat
berjalan. Ketika proses berakhir maka uap akan menuju smoke box (kotak asap)
dan bercampur/bergabung dengan uap yang berasal dari firebox untuk pada
akhirya akan keluar dari cerobong asap.
Terdapat konsep fisika dalam prinsip kerja kereta api mesin uap, yaitu
Termodinamika. Kereta api uap menggunakan energi uap panas bertekanan
tinggi untuk menggerakan rangkaian piston yang dihubungkan langsung dengan
roda-roda kereta melalui batang penghubung.
12
Dalam termodinamika terdapat siklus rankine, siklus ini bekerja pada mesin uap.
pada kereta api mesin uap berlaku siklus rankine, yang mengubah uap panas
menjadi kerja.
1. Mesin Diesel
Mesin diesel adalah sumber daya atau power utama pada kereta ini. Karena
meneruskan elektrik maka mesin diesel dipakai untuk memutar alternator
untuk mendapatkan energi listrik. Turbo charging dipakai untuk menaikkan
efisiensi mesin diesel.
2. Alternator
Alternator mengubah putaran dari mesin diesel menjadi listrik. Alternator
terdiri dua jenis: main alternator dan auxiliary alternator. Main alternator
digunakan untuk menghasilkan listrik keperluan sistem penggerak kereta.
Sedangkan auxiliary alternator dengan ukuran lebih kecil berfungsi
mensuplai listrik untuk kebutuhan auxiliary (lampu, AC, pemanas).
14
3. Motor Blower
Berfungsi untuk menurunkan suhu rectifier/ inverter dan mengatur suhu
dalam ruang mesin lokomotif.
4. Air Intake
Sebagai filter udara yang masuk ke dalam ruang mesin lokomotif.
5. Rectifier/ Inverter
Rectilifier/Inverter ialah output dari alternator listrik AC dan motor traksi
yang digunakan ada yang AC dan DC untuk itu rectifier/ inverter dipakai.
Pada era globalisai motor traksi AC sudah menjadi standar pada lokomotif,
rectifier dan inverter dipakai untuk motor control. Penerapan inverter ini
ada yang bogie control (satu bogie satu inverter) dengan ada yang axle
control (satu axle satu inverter). Di era globalisasi ini teknologi power
elektronik, satu inverter digunakan untuk mengontrol empat motor traksi
menggunakan susunan paralel. Di bagian motor traksi dan roda terdapat
pinion/ gear box sebagai antar muka putaran motor dan roda.
6. Baterai
Baterai digunakan pada sistem propulsi berperan untuk start engine
sedangkan pada sistem auxiliary baterai dipakai untuk lampu emergency.
7. Cap
Cap adalah kabin masinis. di kabin ada control stand (meja kemudi) dan
electronic control (panel kontrol). Panel kontrol pengendalian setting
rectifier/ inverter juga menerangi kelistrikan lainya.
8. Compressor
Untuk memperoleh udara bertekanan sebagai tenaga pneumatik yang dipakai
untuk pengereman maupun buka-tutup pintu pneumatik.
15
Kereta listrik atau biasa disebut dengan kereta rel listrik (KRL) adalah kereta
yang sumber penggeraknya berasal dari listrik. Ciri utamanya adalah adanya
jalur listrik di atas kereta dan ada tongkat yang menghubungkan dengan listrik
yang disebut pantograf.
Arus listrik dialirkan melalui pantograf, kemudian aliran listrik dari pantograf
dialirkan menuju konverter. konverter akan merubah arus menjadi DC sebagai
stabilizer arus, dan lainnya. selanjutnya arus diteruskan ke motor atau dinamo,
motor ini lah yang menggerakan roda
Saat di perjalanan tanpa sengaja melihat di depan ada kereta api yang sedang
bergerak melintasi lintasannya. Gerak suatu benda bisa dikatakan bergerak
apabila ke dudukannya berubah terhadap acuan tertentu. Besaran - besaran yang
berhubungan dengan gerak adalah: Jarak dan perpindahan. Jarak adalah panjang
jalur yang ditempuh oleh sesuatu benda. Sedangkan perpindahan adalah
perubahan posisi suatu benda di hitung dari posisi awal (acuan).
dengan :
𝑣̅ = kecepatan rata-rata (m/s)
∆𝑠 = perpindahan benda (m)
∆𝑡 = interval waktu yang diperlukan (s)
Gerak kereta api pada lintasan yang lurus adalah salah satu dari contoh Gerak
Lurus Beraturan (GLB). Gerak lurus beraturan di artikan sebagai gerakan pada
lintasan lurus dengan kecepatan konstan atau tetap. Kecepatan tetap berarti
percepatan nol. Benda yang bergerak lurus beraturan tidak memiliki
percepatan. Karena pada gerak lurus beraturan (GLB) kecepatan gerak suatu
benda tetap, maka ketangkasan rata-rata sama dengan kemajuan atau kelajuan
sesaat. Hal ini berhubungan dengan Hukum I Newton “ Jika resultan gaya
yang bertindak pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang awalnya
diam akan tetap diam. Benda yang awalnya bergerak lurus beraturan akan
tetap lurus beraturan.”
III. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Beiser. 2008. Kereta Listrik Serta Lokomotif Diesel Elektrik. Diakses dari
http://www.keretalistrik.com/2016/02/lokomotif-diesel-elektrik.html pada tanggal
24 oktober 2018 pukul 12.00 WIB
Fakhrudin, Agus. 2014. Kelebihan dan Kekurangan Kereta Api. Diakses dari
http://www.railway.web.id/2014/10/kelebihan-dan-kekurangan-
menggunakan.html. pada tanggal 22 oktober 2018 pukul 22.00 WIB
Kunanti. 2000. Macam-Macam Istilah dalam Kereta Api dan Bagiannya. Diakses
dari https://muhamadperdana.wordpress.com/2013/03/12/macam-macam-istilah-
dalam-kereta-api-bagian-1/ pada tanggal 24 oktober 2018 pukul 09.10 WIB