1. Kenapa suhu di permukaan bumi tidak sama dan kenapa suhu pada lapisan
luar inti sangat panas melebihi suhu pada matahari?
Jawaban:
Faktor-faktor yang menyebabkan suhu bumi tidak sama, sebagai berikut.
a. Lama penyinaran matahari
Setiap lokasi di permukaan bumi ini mendapatkan penyinaran yang
berbeda-beda. Daerah khatulistiwa termasuk Indonesia mendapatkan
intensitas matahari yang optimal yaitu 12 jam setiap hari setiap tahun. Itu
sebabnya secara umum daerah tropis memiliki rata-rata suhu yang tinggi
dibanding daerah subtropis atau kutub.
b. Sudut datang matahari pengaruhi suhu permukaan bumi
Berkas sinar matahari yang jatuh dengan sudut miring akan lebih
minimum dibandingkan yang jatuh dengan sudut tegak lurus pada siang
hari. Ini karena sinar yang tegak lurus akan lebih fokus dibanding yang
miring. Sehingga suhu saat pagi dan sore lebih hangat.
c. Topografi
Hukum gradien termis di wilayah troposfer, yaitu setiap permukaan bumi
naik 100 m, maka suhu akan turun rata-rata 0.5 derajat C. Sehingga suhu
di dataran tinggi akan lebih dingin dibandingkan suhu di dataran rendah.
d. Bentuk dan Tekstur Permukaan
Bentuk dan sifat daratan juga berpengaruh pada penyerapan suhu
matahari. Daerah yang datar atau licin akan lebih panas dibanding daerah
bertekstur kasar seperti perbukitan. daratan lebih cepat menerima dan
melepas panas dibandingkan air yang lambat menyerap dan melepas
panas.
Suhu pada lapisan luar inti sangat panas melebihi suhu pada matahari
karena inti bumi terdiri dari material cair dengan penyusun utama logam
besi (90%), nikel 8% sedangkan material matahari besi nya hanya sekitar
0,16% lapisn inti luar tebal nya sekitar 2000 km dan terdiri atas besi cair
yang suhu nya mencapai 2200 oC.
Permukaan bumi tidak rata, dimana berbentuk lonjong dan berbentuk cekung.
Selain itu, berdataran tinggi dan berdataran rendah. Tinggi rendahnya
permukaan bumi ini disebut dengan relief. Hal-hal yang dapat menunjukkan
bahwa permukaan bumi itu tidak rata, karena di permukaan bumi terdapat
gunung-gunung, bukit, sungai, danau, pantai, dan laut.
Terjadinya bentuk muka bumi tersebut diakibatkan oleh adanya dua tenaga
yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
a. Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen sifatnya
membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Zaman dahalu
permukaan bumi rata (datar), tetapi akibat tenaga Pada bagian lain
permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara
umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis, yaitu tektonisme,
vulkanisme, dan seisme atau gempa.
1. Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
menyebabkan terjadinya dislokasi (perubahan letak) patahan dan
retakan pada kulit bumi dan batuan.
2. Vulkanisme
Vulkanisme adalah semua gejala alam yang terjadi akibat adanya
aktivitas magma.
3. Gempa
Gempa terjadi akibat getaran kulit bumi yang disebabkan oleh
kekuatan dari dalam bumi.
b. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah kebalikan dari tenaga endogen, yaitu tenaga yang
berasal dari luar bumi. Secara umum tenaga eksogen berasal dari tiga
sumber, sebagai berikut.
1. Atmosfere, yaitu perubahan suhu dan angin.
2. Air, yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang
laut, gletser, dan sebagainya.
3. Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
manusia
Jawaban:
a. Lapisan dalam
Secara struktur lapisan dalam bumi, dibagi menjadi tiga bagian, sebagai
berikut.
a. Kerak bumi (crush)
Kerak bumi merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi).
Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan
batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini
menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian
bawah kerak bumi mencapai 1.1000C. Lapisan kerak bumi dan bagian
di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
b. Selimut atau selubung (mantle)
Selimut atau selubung merupakan lapisan yang terletak di bawah
lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan
merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi
mencapai 3.000oC.
c. Inti bumi (core)
Terdiri dari material cair dengan penyusun utama logam besi (90%),
nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200
km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti
dalam.
1. Lapisan inti luar (outer core) tebalnya sekitar 2.000 km dan
terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200oC.
2. Lapisan inti dalam (iner core) merupakan pusat bumi berbentuk
bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari
nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500oC.
2. Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terrendah, campuran gasnya paling
ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini
kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh
benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang
lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer
dari permukaan tanah). Ketinggian yang paling rendah adalah bagian
yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap
radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara.
Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang
secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan
bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi
dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
3. Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari
ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling
bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu 70 oF atau sekitar –57oC.
Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran
yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi
jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun
tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi
semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan
dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap
radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar
18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan
stratosfer dengan lapisan berikutnya.
4. Mesosfer
Kurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan
transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun
ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar -143oC di dekat
bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan
bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang
terbentuk dari kristal es. Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan
termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah – 110o C.
5. Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81
km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup
tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi
karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi
kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal
dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio.
Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu
memancarkan gelombang radio jarak jauh. Molekul oksigen akan
terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul
oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang
akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada
lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian.
6. Eksosfer
Eksosfer merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan
ini, kandungan gas-gas atmosfer sangat rendah. Batas antara ekosfer
(yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa luar
tidak jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang
masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis imajiner yang
membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause. Adanya
refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu
meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut
sebagai cahaya Zodiakal.
Sedimen yang diendapkan pada saluran utama terdiri dari material yang
umumnya berbutiran lebih kasar yang dapat berpindah hanya oleh aliran
sungai dengan kecepatan maximum pada saat puncak banjir (peak flood).
Butiran suspensi seperti lempung dan lanau terbawa lebih cepat dan
diendapkan pada daerah floodplain. Endapan pada saluran utama terdiri dari
reruntuhan dinding sungai yang roboh akibat pengikisan oleh aliran arus
(Walker dan Cant, 1979 dalam Walker, 1992), yang lebih dikenal dengan lag
deposits. Karena saluran utama ini selalu bergerak (berpindah) dan pada
dasar sungai selalu diendapkan butiran yang lebih kasar maka endapan ini
merupakan dasar dari suatu gosong.
Gosong (point bar) terakumulasi pada sisi dalam kelokan sungai, umumnya
terjadi ketika material di sisi luar bank tererosi. Pada bagian gosong, endapan
yang terbentuk umumnya menghalus ke atas, dengan struktur silang siur dan
“dunes” yang berkembang baik. Pada sungai kekelok tua kadang-kadang
gosong yang telah terbentuk terpotong kembali oleh aliran akibat lekukan
aliran yang sangat besar yang terjadi saat banjir. Hal ini bisa terjasi pada
gosong yang mempunyai kemiringan lereng rendah dan mempunyai tingkat
kelokan yang tinggi.
Tanggul alam (natural levee) adalah tanggul di kanan kiri sungai yang
membatasi aliran sungai. Tanggul alam ini terbentuk bersamaan dengan
terbentuknya aliran itu sendiri. Tanggul terbentuk selama banjir sedang yang
hanya mencapai ketinggian sama dengan tebing sungai (channel bank).
Dengan menurunnya kecepatan arus, terendapkanlah sedimen di sepanjang
tebing sungai tersebut. Pada saat banjir berikutnya endapan baru akan terus
terbentuk di atas tebing ini dan membentuk tanggul alam sehingga tanggul ini
semakin lama semakin tinggi. Tinggi maksimum yang dibentuk oleh tanggul
alam mengindikasikan permukaan air maksimum yang terjadi pada saat
banjir. Pada umumnya endapan berbutir halus. Arus sewaktu banjir, juga
akan menyebabkan terkikisnya endapan yang telah terbentuk pada gosong
atau bahkan mengerosi tanggul alam dan memutuskannya. Sehingga air akan
melimpah ke dataran bajir di kiri-kanan aliran sungai dan akan
membentuk crevasse splays deposites. Crevasse ini akan membentuk pola
dan sistem saluran tersendiri. Struktur sedimen yang berkembang antara
lain grading, lapisan horisontal ripple cross bedding.
Pada bagian bawah sekuen ini sering terbentuk silang siur mangkok dan
kemudian berubah jadi planar ke arah atas. Bagian atasnya terdiri atas batuan
berbutir halus (batu serpih, batu lanau atau batu lempung) dengan sisipan tipis
batupasir. Struktur sedimen yang dijumpai umumnya berukuran kecil seperti
laminasi, silang siur dan ripple mark. Bagian bawah dari sekuen yang berupa
endapan berbutir kasar-sangat kasar merupakan hasil endapkan pada alur
sungai, sedangkan endapan halus umumnya merupakan hasil endapan di
daerah dataran banjir. Sisipan tipis batupasir pada bagian atas sekuen
merupakan endapan limpahan banjir yang memotong tanggul alam.
Jawaban:
Geologi merupakan prinsip metode ilmiah untuk mempelajari bumi, isinya,
strukturnya, perubahannya dan sebagainya. Metode ilmiah ini sama seperti
pada cabang ilmu-ilmu yang lain seperti:penentuan dan perumusan masalah,
pengujian hipotesis, penyelidikan dan pengamatan, pengujian hipotesis, dan
penarikan kesimpulan. Salah satu metode pengambilan data yang digunakan
misalnya saja untuk menentukan sstruktur penyusun bumi menggunakan
geofisika sebagai cabang geologi.
Jawaban:
Metode geolistrik merupakan metode geofisika yang mempelajari sifat
kelistrikan di bawah permukaan Bumi untuk menentukan keadaan di bawah
permukaan Bumi. Metode geolistrik memanfaatkan direct currents (DC) atau
alternating currents (AC) berfrekuensi rendah untuk menginvestigasi sifat
kelistrikan di bawah permukaan Bumi. Berdasarkan jenis sifat aliran listrik,
metode geolistrik terdiri dari metode resistivitas atau tahanan jenis, metode
Induced Polarization (IP), dan metode Self-Potential (SP).
Prinsip kerja metode tahanan jenis, yaitu berdasarkan hukum Ohm. Pada
pengukuran metode tahanan jenis digunakan empat elektroda, yaitu dua
elektroda arus dan dua elektroda potensial. Arus listrik diinjeksikan ke dalam
Bumi melalui elektroda-elektroda arus yang ditancapkan pada titik di
permukaan tanah dan kemudian diukur respon tegangannya melalui
elektroda-elektroda potensial. Bumi dianalogikan sebagai hambatan, sehingga
yang mempengaruhi resistansi Bumi adalah resistivitas batuan. Hubungan
beda tegangan yang terukur, arus yang diinjeksikan, resistansi, serta
resistivitas batuan, yaitu sebagai berikut.
V =IR.......................................................1)
L
R=ρ .........................................................2)
A
Keterangan:
V : beda tegangan yang terukur alat
I : kuat arus yang diinjeksikan
R : resistansi batuan
ρ : resistivitas batuan
L : panjang lintasan Bumi yang diukur
A : luas permukaan yang dilalui arus
Pada metode resistivitas atau tahanan jenis, sifat kelistrikan yang dipelajari
adalah resistivitas batuan. Semakin rendah nilai resistivitas suatu lapisan
batuan, maka lapisan batuan tersebut semakin mudah menghantarkan arus
listrik. Resistivitas sebenarnya merupakan resistivitas untuk tiap-tiap lapisan
bawah permukaan atau resistivitas Bumi tak homogen