Peta Konsep
Lapisan-lapisan
Tipe-tipe Hujan
1. Hujan Orografis
2. Hujan Zenithal
3. Hujan Front
92
(Siklus I pertemuan 1 )
Kelas/Semester : VII/2
Nama Kelompok :
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
semakin naik suhu udara, karena kandungan uap air dan debu hamper tidak ada,
kecuali terjadi letusan gunung berapi yang sangat kuat.
Pada lapisan ini, terdapat konsentrasi ozon pada ketinggian sekitar 22 km,
yang berfungsi sebagai pelindung lapisan troposfer dan permukaan bumi dari radiasi
sinar ultrafiolet matahari.
c. Lapisan Mesosfer
Lapisan ini merupakan tempat terbakarnya meteor dari luar angkasa menuju
Bumi sehingga lapisan ini merupakan lapisan pelindung Bumi terhadap benturan
benda atau batuan meteor. Di atas lapisan mesosfer terdapat lapisan mesopause yang
merupakan lapisan peralihan antara mesosfer dan termosfer.
d. Lapisan Termosfer
Lapisan ini terletak pada ketinggian antara 85-500 km di atas permukaan bumi
yang lebih sering disebut dengan lapisan panas (hot layer). Suhu udara di bagian
bawah berkisar -90ºC, sedangkan di bagian atas mencapai kurang lebih 1010ºC. Pada
lapisan ini terdapat lapisan ionosfer yang terletak antara 85-375 km di atas permukaan
bumi. Partikel-partikel ion yang dihasilkan pada lapisan ini berfungsi untuk
memantulkan gelombang radio, baik gelombang panjang maupun gelombang pendek.
3. Curah hujan
Curah hujan adalah titik-titik air hasil pengembunan uap air di udara yang
jatuh ke bumi dalam satuan millimeter. Dari hasil penelitian, rata-rata butir hujan
mempunyai garis tengah antara 0,08 sampai 6 milimeter. Intensitas hujan dapat
diukur dengan alat pengukur hujan yang dinamakan ombrometer.
4. Angin
Menurut Hukum Buys Ballot, angin adalah udara yang bergerak dari daerah
bertekanan udara maksimum ke daerah bertekanan udara minimum. Arah angin
berubah-ubah karena pengaruh perbedaan tekanan udara di suatu tempat. Kecepatan
angin dapat diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan anemometer dan
dinyatakan dalam satuan meter per detik.
5. Tekanan udara
Udara mempunyai massa atau tenaga yang menekan bumi dari segala arah.
Penekanan udara terhadap permukaan bumi ini dinamakan tekanan udara dan diukur
dengan alat yang disebut barometer dalam satuan milibar (mb).
6. Penyinaran matahari
Penyinaran matahari adalah penerimaan energy matahari oleh permukaan
bumi dalam bentuk sinar-sinar gelombang pendek yang menerobos atmosfer.
Semakin lama matahari memberikan sinarnya pada suatu tempat di permukaan bumi,
makin banyak panas yang diterima, dan suhunya semakin tinggi. Wilayah yang
beriklim tropis mempunyai suhu udara paling tinggi dibandingkan dengan wilayah-
wilayah lainnya di permukaan bumi, sebab wilayah ini memperoleh penyinaran
matahari sepanjang tahun.
Hujan zenithal adalah hujan yang disebabkan oleh naiknya udara (karena
pemanasan di atas permukaan bumi) yang mengandung uap air ke angkasa secara
tegak, kemudian mengalami kondensasi karena pendinginan temperature lalu turun
menjadi hujan.
c. Hujan frontal (front)
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi karena pertemuan dua massa udara
yang berbeda temperaturnya, yaitu massa udara panas dengan massa udara dingin.
Pertemuan dua massa udara tersebut mengakibatkan massa udara tersebut
mengakibatkan massa udara panas yang bermuatan uap air cukup banyak akan naik
ke atas massa udara dingin, kemudian terjadi pengembunan dan turun menjadi hujan.
Pertanyaan :
Kunci Jawaban
(Siklus I Pertemuan 1)
Lapisan-lapisan
Tipe-tipe Hujan
1. Hujan Orografis
2. Hujan Zenithal
3. Hujan Front
97
Peta Konsep
Angin
Jenis-jenis angin
(Siklus I Pertemuan 2)
Kelas/Semester : VII/2
Nama Kelompok :
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah:
Penyinaran matahari adalah penerimaan energy matahari oleh permukaan bumi dalam
bentuk sinar-sinar gelombang pendek yang menerobos atmosfer. Semakin lama matahari
memberikan sinarnya pada suatu tempat di permukaan bumi, makin banyak panas yang
diterima, dan suhunya semakin tinggi. Wilayah yang beriklim tropis mempunyai suhu udara
paling tinggi dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya di permukaan bumi, sebab
wilayah ini memperoleh penyinaran matahari sepanjang tahun.
Sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore hari, sedangkan sudut
terbesar pada waktu siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut datangnya sinar matahari
yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di permukaan bumi. Semakin
besar sudut datangnya sinar matahari, maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu
yang diterima bumi semakin tinggi. Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya sinar
99
matahari, berarti semakin miring datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi semakin
rendah.
Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempat tersebut akan
semakin rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat, temperatur
udara akan semakin tinggi. Perbedaan temperatur udara yang disebabkan adanya perbedaan
tinggi rendah suatu daerah disebut amplitudo. Alat yang digunakan untuk mengatur tekanan
udara dinamakan termometer. Perbedaan temperatur tinggi rendahnya suatu daerah
dinamakan derajat geotermis. Suhu udara rata-rata tahunan pada setiap wilayah di Indonesia
berbeda-beda sesuai dengan tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan laut.
Awan merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu daerah
terjadi awan (mendung) maka panas yang diterima bumi relatif sedikit, hal ini disebabkan
sinar matahari tertutup oleh awan dan kemampuan awan menyerap panas matahari.
Permukaan daratan lebih cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan panas, sedangkan
permukaan lautan lebih lambat menerima panas dan lambat pula melepaskan panas. Apabila
udara pada siang hari diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada malam hari akan
semakin dingin.
Daerah di permukaan bumi yang menerima pemanasan sinar matahari secara tegak,
yaitu dengan sudut datang 90°, adalah daerah-daerah yang terletak di lintang tinggi. Daerah-
daerah yang termasuk lintang tinggi, yaitu tempat-tempat yang terletak di sekitar wilayah
khatulistiwa.
2. Jenis-jenis angin
Jenis-jenis angin, yaitu :
1) Angin darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari darat ke laut dan terjadi pada malam hari.
Angin darat dapat terjadi karena pada malam hari daratan lebih cepat dingin (bertekanan
100
udara maksimum), sedangkan laut masih menyimpan panas dari penyinaran matahari pada
siang harinya (bertekanan udara minimum).
2) Angin laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat dan terjadi pada siang hari.
Angin laut dapat terjadi karena pada siang hari daratan lebih cepat panas karena pemantulan
sinar matahari kembali (bertekanan udara minimum), sedangkan lautan masih bertemperatur
dingin karena sinar matahari yang diterima oleh air laut disimpan (bertekanan udara
maksimum).
3) Angin gunung
Angin gunung adalah udara yang bergerak dari gunung ke lembah dan terjadi pada
malam hari. Hal ini dapat terjadi karena tekanan udara di atas lereng gunung pada malam hari
lebih tinggi (dingin) daripada tekanan udara di lembah.
4) Angin lembah
Angin lembah adalah udara yang bergerak dari lembah ke puncak dan terjadi pada
siang hari. Hal ini dapat terjadi karena tekanan udara di atas lereng gunung pada siang hari
lebih tinggi (panas) daripada tekanan udara di lembah.
5) Angin siklon
Angin siklon adalah udara yang bergerak dari beberapa daerah bertekanan udara
rendah. Gerakan udara ini terlihat berputar dari beberapa daerah bertekanan udara tinggi
yang mengelilingi daerah bertekanan udara rendah.
6) Angin antisiklon
Angin antisiklon adalah udara yang bergerak dari suatu daerah sebagai pusat
bertekanan udara tinggi menuju ke daerah tekanan udara rendah yang mengelilinginya.
Gerakan udara ini terlihat berputar dan menyebar kea rah daerah bertekanan udara rendah.
7) Angin fohn
Angin fohn adalah angin yang turun dari lereng pegunungan. Angin tersebut bersifat
kering dan panas. Hal ini dapat terjadi karena udara yang turun mendapatkan pemanasan
secara dinamis. Bersamaan dengan itu, kelembaban nisbi turun dengan cepat, sehingga udara
yang mencapai dataran merupakan udara panas dan kering.
Pertanyaan :
Kunci Jawaban
(Siklus I Pertemuan 2)
Angin
Jenis-jenis angin
Peta Konsep
Siklus Hidrologi
Bentuk-bentuk air
(Siklus II Pertemuan 1)
Kelas/Semester : VII/2
Nama Kelompok :
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
1. Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah rangkaian proses perpindahan air dari suatu tempat ke
tempat lain melalui penguapan, pengembunan, dan hujan hingga akhirnya mengalir
Danau merupakan bagian permukaan bumi yang berupa cekungan (ledok) atau
lembah yang luas dan digenangi air, serta terletak di tengah-tengah daratan. Air yang
mengisi danau dapat berasal dari sungai, mata air, dan gletser yang mencair.
2) Sungai
Sungai adalah aliran air yang secara alami mengalir dari daerah tinggi ke daerah
yang lebih rendah dan memanjang menuju laut.
3) Rawa
104
Rawa adalah daratan yang selalu tergenang air sebagai akibat permukaan tanah
lebih rendah daripada air tanah permukaan dan sistem pembuangan airnya kurang
sempurna, sehingga air terkumpul di dalamnya. Cirri kahs rawa, antara lain relatif lebih
dangkal dibanding danau, selalu dipenuhi tumbuhan air, dan air banyak mengandung
bahan organik.
Air tanah dangkal adalah air berada di antara butir-butir tanah dan berada dekat
dengan permukaan tanah. Lapisan air pada air tanah berubah-ubah kedalamannya,
tergantung pada masukan dari air hujan. Air tanah dangkal dapat dimanfaatkan penduduk
dengan membuat sumur dangkal. Karena air tanah dangkal sangat mengandalkan air
hujan, maka sumur-sumur dangkal penduduk akan kering ketika musim kemarau.
Lapisan air tanah dangkal berakhir pada batuan kedap air.
Air tanah dalam terletak di antara dua lapisan kedap air (impermeabel). Lapisan
kedap air ini membatasi sebuah lapisan yang mengandung air yang disebut lapisan
aquifer. Air tanah tanah dalam berasal dari air hujan yang masuk ke dalam lapisan equifer
yang terbuka. Namun, karena pengeluarannya sedikit, air tanah dalam lebih dapat
bertahan lama dibanding air tanah dangkal. Pada saat lapisan equifer ini terpotong maka
akan keluar sumber air yang disebut mata air. Jika lapisan equifer ini berada di magma
gunung api maka mata air yang keluar akan menjadi panas dan menyembur dengan
kencang. Mata air semacam ini disebut geiser.
2. Perairan Asin
Sebagian besar (95,96%) air yang berada di bumi ditemukan dalam bentuk
perairan asin. Perairan asin terbesar yang ada di permukaan bumi berupa lautan.
2) Perairan selat merupakan perairan sempit yang berada di antara dua pulau. Perairan
sempit yang menghubungkan dua perairan yang lebih besar juga disebut selat.
3) Perairan teluk merupakan perairan yang menjorok kea rah daratan. Umumnya,
perairan teluk dikelilingi daratan.
Pertanyaan :
Kunci Jawaban
(Siklus II Pertemuan 1)
Siklus Hidrologi
Bentuk-bentuk air
Peta Konsep
Laut
Zona laut
Batas landas kontinen Batas laut teritorial Batas zona ekonomi eksklusif
108
(Siklus II Pertemuan 2)
Kelas/Semester : VII/2
Nama Kelompok :
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
4) Wilayah laut sangat dalam (abbysal), terdapat di laut sangat dalam dengan
kedalaman lebih dari 2.000 meter.
c. Menurut Luasnya
1) Samudra adalah hamparan perairan di muka bumi yang sangat luas dan
menghubungkan suatu benua dengan benua lainnya.
2) Laut adalah perairan di muka bumi yang luas dan menghubungkan suatu
pulau dengan pulau lainnya.
3) Selat
4) Teluk
d. Menurut reliefnya
Berdasarkan kedalamannya, relief dasar laut terbagi atas tiga bagian utama, yaitu :
1) Landas Benua atau paparan benua (continental shelf), merupakan bagian dasar
laut yang paling tepi. Landas benua memiliki kedalaman antara 0 – 200 meter.
Paparan benua menurun landai dari benua, dengan kemiringan kurang dari 1O.
2) Lereng benua atau tepi benua (continental slope), merupakan bagian relief
dasar laut yang menurun tajam dan curam. Lereng benua membentuk sudut
dengan kemiringan kurang dari 5O. Bagian ini mempunyai kedalaman antara
200 – 1.500 m.
3) Daratan abisat (abysal plain), merupakan wilayah laut dengan kedalaman
lebih dari 1.800 m. Wilayah ini meliputi hampir dua per tiga relief dasar laut.
Dataran abisat bervariasi, dari yang mempunyai punggung laut, plato, hingga
puncak vulkanik yang menyembul di atas permukaan laut sebagai pulau.
Relief seperti ini sebagian besar berada di samudera pasifik.
2. Batas wilayah laut
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki batas laut dan batas darat dengan
negara tetangganya. Pada keadaan sebenarnya, batas-batas laut tersebut tidak terlihat.
Akan tetapi, sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang ditetapkan di Jamaika
tahun 1982 dan telah disepakati PBB. Batas laut indonesia meliputi :
1) Batas Landas Kontinen
Landas kontinen atau landas benua adalah bagian dasar laut yang paling tepi.
Relief dasar lautnya menurun secara perlahan-lahan, dari pantai hingga ke tengah
110
laut dengan kedalaman ±200 m. Batas landas kontinen adalah dasar lautan, yang
baik dari segi geologi maupun morfologi merupakan kelanjutan dari benuanya.
Kewenangan atau hak sebuah negara dalam wilayah landas kontinen adalah hak
untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di dalam dan di bawah
wilayah itu. Adapun kewajiban sebuah negara dalam wilayah landas kontinen
adalah tidak menganggu lalu lintas pelayaran damai.
2) Batas Laut Teritorial
Laut teritorial disebut juga laut wilayah. Pada zaman penjajahan Belanda, batas
laut wilayah hanya sejauh 3 mil (3 x 1.853 km) diukur dari garis pantai. Namun
setelah kita merdeka dan menggunakan konsep Wawasan Nusantara di forum
Internasional, maka diakui batas laut teritorial indonesia adalah sejauh 12 mil.
Batas tersebut diambil dari pulau terluar wilayah Indonesia. Dengan demikian,
laut-laut yang menghubungkan pulau-pulau Indonesia mutlak dikuasai pemerintah
RI.
3) Batas Zona Ekonomi Eksklusif
Zona Ekonomi Eksklusif merupakan wilayah laut yang diukur sejauh 200 mil dari
garis dasar ke arah laut bebas sebuah negara kepulauan.
Kewenangan negara di kepulauandi wilayah ZEE berupa kewenangan dalam
memanfaatkan sumber daya, baik di laut ataupun di bawah dasar laut. Negara
yang bersangkutan memperoleh hak dalam pemanfaatannya. Kewajibannya
adalah harus menghormati lalu lintas damai di lautan itu.
Pertanyaan :
Kunci Jawaban
(Siklus II Pertemuan 2)
Laut
Zona laut
Batas landas kontinen Batas laut teritorial Batas zona ekonomi eksklusif