Anda di halaman 1dari 13

MINI RISET

Memanfaatkan potensi sumber daya alam sebagai objek wisata

Pengantar Geografi

Dosen Pengampu : Rohani S.Pd.M.Si

Disusun Oleh :

1. Annisya Agustina(3231131015)

2. Leli Sartika(3232131004)

3. Sandra Dewi(3231131021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset yang merupakan tugas mata kuliah Pengantar
Geografi, penulis juga menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen pengampu
ibu Rohani S.Pd.M.Si

Terlepas dari semua itu, penulis dalam penyusunan laporan Mini Riset ini masih begitu banyak
kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur
penyusunannya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tugas ini yang sifatnya membangun demi
terciptanya tugas yang lebih baik.

Medan, November 2023

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Manfaat

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi

3.2 Metode Penelitian

3.3 Sumber Data

3.4 Teknik Pengumpulan Data

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 PENUTUP

5.1 Saran

5.2 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Konsep tentang pariwisata mencakup tentang upaya pemberdayaan, usaha pariwisata,


objek dan daya tarik wisata serta berbagai jenis usaha pariwisata. Kegiatan kepariwisataan
merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai kepentingan (multi sektoral) dan erat
hubungannya dengan perkembangan ekonomi global. Selain itu kepariwisataan merupakan
kegiatan yang mengandalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam binaan yang ada pada
masing masing obyek dan daya tarik wisata dengan tetap berpedoman pada keseimbangan
dan pelestarian (tanpa merusak potensi alam yang dimiliki). Disamping itu perlu dilakukan
peningkatan promosi dan pemasaran serta peningkatan pendidikan dan pelatihan pariwisata,
penyediaan sarana prasarana mutu dan kelancaran pelayanan penyelenggaraan pariwisata.
Kegiatan pariwisata sendiri menimbulkan dampak pengganda (multiplier effect) yang berguna
bagi sektor lain. Kebanyakan daerah dalam mengembangkan kegiatan pariwisata bertujuan
untuk pemasukan daerah serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarat sekitar desa wisata
(Kiki, 2020). Adapun permasalahan yang dihadapi oleh pariwisata berbasis masyarakat adalah
sebagai upaya untuk memasarkan sumber daya yang sudah tercipta menjadi daerah wisata
kepada masyarakat atau konsumen agar mereka mau mendatangi tempat wisata. Objek wisata
sendiri berfungsi untuk dapat memberikan pelayanan ruang publik sebagai tempat rekreasi,
hiburan, olahraga santai, memberikan peluang lapangan kerja dan kesempatan berusaha
disektor pariwisata bagi masyarakat di sekitar objek wisata diberbagai sektor antara lain dagang,
angkutan, hiburan, jasa, telekomunikasi dan sebagainya (Iwan, 2015)

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana daya dukung fisik serta potensi sumber daya alam dalam menunjang
kegiatan pariwisata?

1.3. Tujuan Penulisan

A. Untuk mengetahui daya dukung fisik serta potensi sumber daya alam dalam
menunjang kegiatan pariwisata

1
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Sumberdaya alam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu ekosistem, yaitu
lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan
lingkungan, antara mahluk hidup yang satu dengan mahluk hidup yang lainnya, antara
lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lainnya. Hubungan timbal balik di atas
merupakan salah satu bidang kajian geografi. Manusia dapat memaksimalkan potensi sumber
daya laut dan sumber daya daratan untuk berbagai keperluan. Akan tetapi, pengelolaan sumber
daya alam ini harus diperhatikan dengan baik dan cermat sehingga tidak merusak ekosistem
yang berakibat pada kacaunya tatanan keseimbangan alam.
Pariwisata adalah aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh
kepuasan yang beraneka ragam, pariwisata sebagai suatu industri menghasilkan produk yang
dikonsumsi di tempat tujuan. Bagi daerah tujuan wisata, hal ini merupakan suatu ekspor yang
tidak kentara (invisible-exports), dan manfaat lainnya adalah berpengaruh positif bagi
perekonomian, kebudayaan dan kehidupan sosial masyarakat sekitar tempat wisata (yogi, 2016).
Industri pariwisata merupakan kumpulan usaha yang saling terkait dalam rangka menghasilkan
barang dan/ atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan
pariwisata, dan usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/ atau jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggara pariwisata.
Keberadaan sumber daya manusia (SDM) berperanan penting dalam pengembangan
pariwisata. SDM pariwisata mencakup wisatawan/pelaku wisata (tourist) atau sebagai pekerja
(employment). Peran SDM sebagai pekerja dapat berupa SDM di lembaga pemerintah, SDM
yang bertindak sebagai pengusaha (wirausaha) yang berperan dalam menentukan kepuasan
dan kualitas para pekerja, para pakar dan profesional yang turut berperan dalam mengamati,
mengendalikan dan meningkatkan kualitas kepariwisataan serta yang tidak kalah pentingnya
masyarakat di sekitar kawasan wisata yang bukan termasuk kedalam kategori di atas, namun
turut menentukan kenyamanan, kepuasan para wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut
(Sri, 2018)

2
BAB 3nw
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi
1. Air Terjun Bah Biak Sidamanik, Sidamanik, Kec. Sidamanik, Kabupaten Simalungun,
Sumatera Utara
2. perkebunan teh Sidamanik, Kabupaten Simalungun

3.2 Metode Penelitian


Pada penelitian ini kami menggunakan Metode Kualitatif. Yang mana metode ini
digunakan untuk mendapatkan pemahaman mengenai Kepemimpinan. Metode kualitatif adalah
salah satu pendekatan dalam penelitian yang berfokus pada pemahaman dan interpretasi atas
data yang diperoleh. Metode ini bertujuan untuk memahami fenomena yang terjadi di dalam
konteks tertentu, melalui pengumpulan dan analisis data yang terdiri dari kata-kata, gambar,
atau simbol yang digunakan oleh subjek penelitian.
Pada metode kualitatif, peneliti sering kali menggunakan teknik pengumpulan data seperti
wawancara mendalam, observasi partisipan, atau studi kasus. Data yang terkumpul kemudian
diolah melalui proses analisis yang sistematis dan berulang-ulang, sehingga memungkinkan
peneliti untuk menemukan tema-tema atau pola-pola yang muncul dari data. Dalam metode
kualitatif, analisis data biasanya dilakukan secara induktif, yang mana peneliti mengumpulkan
data terlebih dahulu dan kemudian mengembangkan teori atau pemahaman dari data yang
terkumpul
3.3 Sumber Data
Data Primer :
Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari sumbernya dengan
tujuan untuk pertama kali digunakan dalam penelitian atau analisis tertentu. Data primer dapat
dikumpulkan melalui berbagai cara, seperti survei, observasi, eksperimen, dan pengumpulan
data melalui sensor atau perangkat teknologi lainnya. Data primer dapat memberikan informasi
yang spesifik dan terperinci tentang topik tertentu, serta memungkinkan peneliti untuk
mengumpulkan data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah metode atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan
data atau informasi dalam sebuah penelitian. Dalam Mini Riset ini saya menggunakan teknik
pengumpulan data yang umum digunakan yaitu observasi, serta pengumpulan gambar.

3
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Menyusuri wisata di Kecamatan Sidamanik tidak sekadar mengunjungi kebun teh. Pasalnya,
ada pesona dan pemandangan lain yang berada di tengah kebun teh Bah Butong yaitu Air
Terjun Bah Biak di Kecamatan Sidamanik, Simalungun, Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Setelah usai menelusuri pemandangan kebun teh, wisatawan tidak boleh melewatkan
pemandangan Air Terjun Bak Biak yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari kebun teh Bah
Butong. Salah satu pedagang di Air Terjun Bah Biak mengatakan, setiap hari lokasi tersebut
dikunjungi puluhan orang. Khusus Sabtu dan Minggu dan pada hari merah, pengunjung semakin
ramai. Sejauh ini, pengelolaan masih dilakukan oleh warga sekitar, sehingga belum terlalu
terekspos.“Mungkin karena berada di tengah kebun teh, dan tidak ada akses jalan yang
beraspal, wisatawan kesulitan untuk mencapai Air Terjun Bah Biak,” katanya.
Ya berdasarkan dari pengalaman kami saat melakukan mini riset ini, wisatawan bisa
berjalan kaki atau bersepeda motor. Mobil, becak apalagi bus tidak bisa lewat.Sebab, akses
menuju Air Terjun Bah Biak melewati bukit dan gundukan tanah, tidak ada jalan yang diaspal,
sehingga wisatawan ekstra hati-hati menaiki sepeda motor.Wisatawan direkomendasikan untuk
berjalan kaki, selain tidak terlalu jauh, wisatawan bisa menikmati pemandangan sepanjang
berjalan. Tapi, sesampainya di sana, wisatawan yang dibuat tidak akan menyesal. Selain airnya
sangat jernih, pemandangan sekitarnya juga mengesankan. Air terjun dikelilingi pepohonan dan
tanaman kopi hingga teh. Melihat potensi air terjun tersebut, wisata Sidamanik akan semakin
terangkat, dan Kota Pematang Siantar bukan lagi hanya menjadi kota lintasan dari Kota Medan
ke kota lain untuk wisata, melainkan akan menjadi kota tujuan wisata.Harga tiket masuk ke Air
Terjun Bah Biak sangat terjangkau, hanya Rp 5.000,00 Rupiah. Dengan harga yang terjangkau ini,
pengunjung dapat menikmati keindahan Air Terjun Simalungan yang menakjubkan, termasuk
pemandangan sawah dan kebun teh yang sangat indah. Air Terjun Bah Biak berada di kawasan
perkebunan Bah Butong dan dikelilingi oleh suasana alam yang memukau, mulai dari pesona
alam, persawahan hingga kebun teh, mata air yang jernih dan sejuk dari mata air masyarakat
sekitar jatuh dari ketinggian sekitar 200 meter ke bebatuan dan mengalir ke sungai kecil,
pengunjung dapat menikmati momen indah ini dengan berenang atau berfoto di warung-
warung kecil yang dibangun oleh warga sekitar, saat berkunjung kesini, pengunjung akan dibuat
terpukau oleh keindahan pesona alam yang sangat menyejukkan dan menenangkan.
Kawasan sekitar Danau Toba semakin kaya pilihan destinasi wisata alternatif. Kali ini
wisatawan bisa memilih agrowisata di Kabupaten Simalungun, tepatnya perkebunan teh
4
Sidamanik, berjarak 26 kilometer dari pusat kota Pemantang Siantar. Salah satu daya tarik
mengunjungi perkebunan teh Sidamanik yang cocok sebagai wisata keluarga ini adalah dataran
tinggi dengan udara sejuk yang biasa kita temui di perkebunan teh.

Perkebunan teh Sidamanik merupakan kebun teh yang dikelola PTPN IV yang bernama asli
Bah Butong. Berada di Kecamatan Sidamanik dan ketinggian 890 m di atas permukaan laut,
pengunjung dapat menikmati hamparan hijau perkebunan teh dan berswa foto disela-sela
pohon teh. Bahkan sebelum sampai ke kebun teh, kita disuguhi pemandangan alam lain nan
indah. Dari Desa di sekitar kebuh teh kami ditemani areal persawahan dan perkebunan jagung.
Di selatan juga terdapat pemandangan Pegunungan Dolok Simanuk-manuk, sedangkan di
sebelah utara Gunung Dolok Simbolon. Dan arah barat jelas terlihat hamparan Pegunungan
Simarjarunjung. Menarik bukan agrowisata Kabupaten Simalungun. Bentangan alam di sini
sangat indah dan unik khas perkebunan. Memiliki panorama lebih terbuka dengan bentuk-
bentuk bukit yang lebih terlihat. Didominasi warna hijau dengan aksen jejeran pepohonan
cemara dan pohon besar lain di beberapa titiknya.
Tanaman tehnya pun terlihat indah. Karena adanya pola garis dan bentuk yang sejajar dan
berulang. Menjadikannya panorama unik dan indah dilihat mata. Jika tiba di sini pagi hari, Anda
bisa menyaksikan banyak petani teh. Ada yang memetik teh atau merawat tanaman teh. Asyik
juga bisa bercengkerama dengan mereka. Bertanya atau sekadar menyapa dan berkelakar.
Pengembangan pariwisata adalah suatu usaha untuk mengembangkan atau memajukan objek
wisata agar, objek wisata tersebut lebih baik dan lebih menarik ditinjau dari segi tempat maupun
benda-benda yang ada didalamnya untuk dapat menarik minat wisatawan untuk
mengunjunginya. Berkembangnya objek wisata di suatu daerah akan mendorong permintaan
pariwisata. Permintaan pariwisata adalah kesempatan wisata yang diinginkan oleh masyarakat
atau partisipasi masyarakat dalam kegiatan wisata secara umum dengan tersedianya fasilitas
yang memadai atau memenuhi keinginan masyarakat. Pengembangan objek pariwisata adalah
dalam pengembangan paket wisata, penataan Kawasan pariwisata, penertiban dan
pengelolaan kawasan serta meningkatkan dan menjaga gambaran baik kawasan,
pengembangan sumber daya manusia (SDM) setempat, pengembangan sarana dan prasarana
pendukung aktivitas pengunjung tempat wisata.

5
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Manusia tidak mungkin hidup sendiri, tanpa berhubungan sama sekali dengan manusia
lainnya, Suatu hal yang paling mendasar dalam memenuhi kebutuhan seorang manusia adalah
interaksi sosial dengan manusia lain melalui kegiatan ekonomi. Ekonomi merupakan sebuah ilmu
yang mempelajari tentang bagaimana manusia memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang
bersifat primer, sekunder, dan tersier. Kegiatan ekonomi yang dimaksud bisa saja meliputi
kegiatan produksi, distribusi, maupun jual beli dan jasa guna memperoleh harta sebagai tolak
ukur untuk menentukan tingkat kesejahteraan manusia. Sektor pariwisata merupakan salah satu
potensi ekonomi kerakyatan yang perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan
kesejahtraan masyarakat dan pembangunan daerah. Hal ini dilakukan secara menyeluruh dan
merata sehingga perlu adanya pembinaan yang terarah dan terkoordinir. Disamping itu, konsep
tentang pariwisata mencakup tentang upaya pemberdayaan, usaha pariwisata, objek dan daya
tarik wisata serta berbagai jenis usaha pariwisata.
Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai kepentingan
(multi sektoral) dan erat hubungannya dengan perkembangan ekonomi global. Selain itu
kepariwisataan merupakan kegiatan yang mengandalkan pemanfaatan potensi sumber daya
alam binaan yang ada pada masing masing obyek dan daya tarik wisata dengan tetap
berpedoman pada keseimbangan dan pelestarian (tanpa merusak potensi alam yang dimiliki).
Di samping itu perlu dilakukan peningkatan promosi dan pemasaran serta peningkatan
pendidikan dan pelatihan pariwisata, penyediaan sarana prasarana mutu dan kelancaran
pelayanan penyelenggaraan pariwisata. Objek wisata menjadi komoditi yang banyak digunakan
oleh suatu Negara.Karena dengan adanya objek wisata maka potensi ekonomi sangat besar,
seperti adanya pedagang yang menjajakan berbagai makanan dan minuman, penyediaan alat
transportasi, dan berbagai jasa-jasa lainnya. Dengan demikian sektor pariwisata juga dapat
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi seperti kondisi moneter, tingkat pendapatan rata-rata
penduduk, tingkat daya beli masyarakat, dan lain lain.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan setelah melakukan miniriset ini yaitu dimana
pemerintah harus segera memperbaiki akses transportasi terutama jalan menuju Air Terjun Bah
Biak hal itu di lakukan agar para pengunjung tidak mengalami kesulitan menuju objek wisata
tersebut, mengembangkan sarana dan prasana, serta mengembangkan spot yang lebih bagus
6
dan lebih keren lagi.

DOKUMENTASI
Berikut merupakan dokumentasi pada objek wisata Air Terjun Bah Biak

7
8
Berikut merupakan dokumentasi pada objek wisata Kebun Teh Sidamanik

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Iwan Setiawan, “Potensi Destinasi Wisata Di Indonesia Menuju Kemandirian Ekonomi”,


dalam Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu & Call For Papers Unisbank
(Sendi_U), 2015, ISBN: 978-979-3649-81-8
2. Kiki Nanda Aulia Daulay, “Peran BUMDes Johar Mandiri Jaya Dalam Meningkatkan
Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus : Desa Pematang Johar Kecamatan Labuhan Deli
Kabupaten Deli Serdang)”, (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan,
2020), h. 5
3. Sri Pajriah, Peran Sumber Daya Manusia Dalam Pengembangan Pariwisata Budaya Di
Kabupaten Ciamis, dalam Jurnal Artefak: History and Education, Vol.5 No.1 April 2018, h.
26
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwasataan
5. Yogi Indra Pratama, “Konsep Pengembangan Kawasan Pariwisata Terpadu Di
Kecamatan Batukota Batu”, (Tesis: Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2016),
h.1

10

Anda mungkin juga menyukai