Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

KAJIAN KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP


KOMPONEN SEDIAAN OBJEK WISATA PUNCAK LAWANG
KABUPATEN AGAM

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota
Strata Satu (S1)

Oleh:
SISNA DELVITA
1610015311030

Pembimbing I: Era Triana, S.T, M.Sc, Ph.D

Pembimbing II: Rini Asmariati S.T, M.T

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2020
A. Latar Belakang
Sektor pariwisata menjadi faktor pemasukan pendapatan daerah maupun devisa Negara,
bahkan pada Negara-negara maju sekalipun menjadikan sektor pariwisata sebagai faktor
penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara jika dikembangkan secara baik dan
berkelanjutan. Indonesia merupakan Negara dengan beragam objek wisata mulai dari wisata
alam,wisata budaya dan wisata buatan, terutama Sumatra Barat yang memiliki keindahan
alam sebagai potensi objek wisata, daya tarik wisata di Provinsi Sumatra Barat dari wisata
alamnya. Potensi wisata alam ini jika dikelola dengan baik dapat menjadi sumber pendapatan
daerah. Pariwisata menjadi salah satu potensi yang dapat memajukan Indonesia.
Kepariwisataan mempunyai peranan penting untuk memperluas dan memeratakan
kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperbesar
pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta
memupuk rasa cinta tanah air, memperkaya kebudayaan nasional dan memantapkan
pembinaannya dalam rangka memperkukuh jati diri bangsa dan mempererat persahabatan
antar bangsa.
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pengertian
wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh sesorang atau sekelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
memperlajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dan strategis bernilai ekonomis tinggi yang
menjadi andalan di setiap negara / daerah sebagai sumber devisa (Yoeti, 1997:1). Dalam
kegiatan pariwisata melibatkan banyak unsur baik atraksi, akomodasi, dan transportasi.
Ketiga unsur tersebut berpengaruh untuk memberikan kemudahan dan kepuasan terhadap
wisatawan.
Puncak Lawang merupakan nama suatu puncak dataran tinggi di Kabupaten
Agam Sumatra Barat. Dari tempat ini, kita bisa meihat birunya Danau Maninjau. Puncak
Lawang terletak di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Ini daerah puncak
menuju Danau Maninjau. Dari sini kita dapat melihat pemandangan Danau Maninjau secara
utuh. Puncak Lawang berada di 1.210 mdpl. Di zaman penjajahan, tempat ini digunakan
sebagai tempat peristirahatan bangsawan Belanda. Puncak Lawang sering digunakan untuk
kejuaraan olahraga paralayang kelas internasional karena merupakan salah satu spot terbaik di
Asia Tenggara.
Objek wisata Puncak Lawang menjadi salah satu objek wisata yang termasuk dalam
pengembangan kepariwisataan Kabupaten Agam. Keindahan alam Puncak Lawang sudah
menjadi daya tarik bagi objek wisata ini. Hal ini juga yang menjadi dasar meningkatnya
jumlah kunjungan wisatawan ke Objek Wisata Puncak Lawang peningkatan kunjungan
wisatawan ini membuat kebutuhan penyediaan fasilitas pariwisata semakin meningkat. Selain
itu, penilaian pengunjung akan komponen sedian objek wisata dirasa penting untuk
mengetahui tingkat kepuasaan pengujung terhadap objek wisata Puncak Lawang yang
diminati pengunjung, agar pelayanan disediakan di objek wista dapat di tingkatkan atau di
pertahankan.
Dari hal ini maka dilakukan penelitian mengenai kepuasan pengunjung terhadap
komponen sediaan objek wisata Puncak Lawang yang mana penulisan ini untuk melihat
tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan pengunjung terhadap komponen sediaan objek
wisata Puncak Lawang. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dimaksudkan
untuk mengetahui “Kajian Kepuasan Pengunjung Terhadap Komponen Sediaan Objek
Wisata Puncak Lawang Kabupaten Agam”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, Ketersediaan fasilitas sangat penting dalam
kegiatan pariwisata, keindahan alam yang disediakan objek wisata Puncak Lawang sangat
menarik wisatawan, sehingga wisatawan yang berkunjung meningkat. Hal inilah yang
menjadi rumusan masalah dalan penelitian, apakah ketersediaan komponen sediaan yang
disediakan oleh pengelola objek wisata sudah bisa memberikan kepuasan kepada
pengunjung. Dengan demikian diperlukan penilaian wisatawan terhadap objek wisata
berdasarkan komponen sediaan dan bagaimana tingkat kepuasan wisatawan terhadap
komponen sedian wisata yang disediakan.

C. Tujuan dan Sasaran Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan dan tingkat
kepentingan pengunjung terhadap atribut komponen sediaan yang ada. Selain itu, penelitian
ini juga untuk memberikan saran atau rekomendasi kepada pengelola objek wisata agar
memperbaiki atau meningkatkan kinerja pelayanan komponen sediaan yang ada.
Dari tujuan diatas, sasaran yang ingin dicapai yaitu:
1. Menganalisis kebijakan Kabupaten Agam terhadap objek wisata Puncak Lawang
2. Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan komponen sediaan objek wisata
Puncak Lawang
3. Mengidentifikasi komponen sedian yang perlu peningkatan di objek wisata Puncak
Lawang
4. Menganalisis kepuasan pengunjung secara keseluruhan terhadap objek wisata Puncak
Lawang
D. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Wilayah
Berdasarkan geografis Nagari Lawang dengan luas lebih kurang 1.669 hektar yang
berada di Kecamatan Matur Kabupaten Agam. Pada Nagari Lawang terdapat salah satu objek
wisata yaitu objek wisata Puncak Lawang, objek wisata ini memiliki ketinggian 1.210 m dari
permukaan laut, objek wisata ini terkenal akan keindahan alamnya, lokasinya yang berada
diketinggian memiliki daya tarik bagi pengunjung yang ingin berwisata dan menikmati
keindahan alam Puncak Lawang dan dari atas Puncak Lawang juga dapat melihat Danau
Maninjau. Untuk menempuh objek wisata Puncak Lawang, dalam perjalanan lebih kurang 25
Kilo meter dari Kota Bukittinggi. Adapun berikut ini Nagari Lawang dengan perbatasan
wilayahnya :
 Sebelah Barat Berbatasan dengan Nagari Matur Hilir
 Sebelah Timur dengan Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya
 Sebalah Utara dengan Nagari Matur Mudik dan
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Nagari Tigo Balai

2. Ruang Lingkup Materi


Ruang lingkup materi dari penelitian ini berisi mengenai materi atau metode yang
digunakan, materi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung terhadap
komponen sediaan objek wisata Puncak Lawang. Dakam penelitian ini lingkup materi yang
akan dibahas adalah berupa kajian mengenai analisis tingkat kepuasan pengujung terhadap
komponen sediaan objek wisata yang berdasarkan penilaian pengunjung objek wisata Puncak
Lawang.
Metode yang di gunakan yaitu metode Importance Performance Analysis, metode ini
merupakan salah satu teknik penelitian untuk mengukur prilaku konsumen yang dibandingkan
dengan produk atau layanan yang disediakan dan metode Customer Satisfaction Index,
metode ini digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan responden secara keseluruhan.

E. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, yaitu memberi gambaran atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang
lebih luas (Sugiyono, 2005: 21). Metode pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian pendekatan
kuantitatif dalam bentuk data dan kemudian dijabarkan dalam bentuk kualitatif. Kualitatif
adalah mendeskripsikan hubungan antara fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual,
dan akurat, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Kusmayadi dan
Sugiarto, 2000:29).

1. Metode Pengumpulan Data


Metoda pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari dua yaitu survei primer dan
survei sekunder Adapun teknik pengumpulkan data dalam penilitian ini yaitu :
1. Pengumpulan Data Primer
Survey yang dilakukun langsung dilapangan atau wilayah studi dengan melakukan
wawancara dengan stakeholder, observasi, dan pengambilan foto dokumentasi.
Pengumpulan data primer dengan menggunakan Metode penarikan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah random sampling dimana peneliti tidak memberikan
kesempatan yang sama pada anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel (Sugiyono,
2005). Menurut sugiyono (2005:85), teknik Accidental Sampling adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen yang secara kebetulan/insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Dalam penelitian ini populasi yang
dimaksud yaitu wisatawan yang berkunjung ke kawasan studi dengan tanpa
memperhatikan jenis kelamin, pekerjaandan pendidikan dan lain-lain.
2. Pengumpulan Data Sekunder
Tinjauan pustaka untuk mendapatkan literatur yang berkaitan dengan studi, data sekunder
lainnya yang dibutuhkan adalah data BPS Kabupaten Agam, Dinas Pariwisata Kabupaten
Agam, kantor camat Kecamatan Matur dan beberapa buku serta jurnal ilmiah yang terkait
kepuasan pengunjung dan komponen sediaan objek wisata.
3. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel pengunjung yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik yang merupakan penentuan
berdasarkan kebetulan atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti.
Penentuan sampel menggunakan rumus slovin.

2. Metode Analisis
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif dan kualitatif, Metode
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode
kualitatif dapat dilakukan melalui diskusi kelompok, wawancara mendalam, pengamatan
terlibat dan ruang diskusi maya. Sedangkan metode kuantitatif biasa dilakukan dengan
penelitian survey dan eksperimental, dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu wawancara
tatap muka, wawancara melalui telepon, pengisian kuisioner dan pengisian kuisioner secara
online.
Tahapan metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebaagai berikut :
a. Analisis Kebijakan
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kebijakan kepariwisataan Kabupaten Agam
terhadap objek wisata Puncak Lawang. Analisis ini dilakukan dengan cara merangkum
muatan kebijakan terkait kepariwisataan Kabupaten Agam mengenai objek wisata Puncak
Lawang.
b. Analisis Tingkat Kepuasan dan Kepentingan pada Komponen Sediaan Objek Wisata
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan dan kepentingan wisatawan
terhadap komponen sediaan objek wisata Puncak Lawang. Analisis ini dilakukan dengan
metode Importance Performance Analysis, metode ini merupakan salah satu teknik
penelitian untuk mengukur perilaku konsumen yang dibandingkan dengan produk atau
layanan yang disediakan.
c. Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Objek Wisata Puncak Lawang
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui secara keseluruhan penilaian pengunjung
terhadap objek wisata Puncak Lawang. Pada analisis ini metode yang digunakan adalah
metode Customer Satisfaction Index, metode ini digunakan untuk menganalisis tingkat
kepuasan responden secara keseluruhan.
Analisis pada penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner kepada
pengujung di kawasan objek wisata Puncak Lawang. Responden diminta untuk menilaii
indikator setiap variabel komponen dengan skala penilaian mulai dari 1 bila tingkat kepuasan
dan kepentingan yang ada tidak memenuhi indikator yang ditentukan sampai 3 bila dianggap
tingkat kepuasan dan kepentingan yang ada saat ini sudah sangat sesuai dengan indikator yang
ditentukan.

F. Keluaran
Keluaran atau hasil yang didapat dari Kajian Kepuasan Pengunjung Terhadap
Komponen Sediaan Objek Wisata Puncak Lawang Kabupaten Agam adalah mengetahui
tingkat kepuasan pengujung terhadap atribut sediaan objek wisata yang ada di objek wisata
Puncak Lawang Kabupaten Agam.

G. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir ini diperlukan dalam penelitian ini sebagai pola berpikir dan proses
dalam penelitian. Untuk lebih jelasnya berikut diagram kerangka berpikir penelitian ini :
Gambar 1
Kerangka Berfikir

LATAR BELAKANG DASAR


Kebijakan :
Objek wisata Puncak Lawang merupakan salah satu objek wisata yang ada di PENELITIAN
 UU No. 10 Tahun 2009
 RTRW Kabupaten Kabupaten agam dan termasuk didalam pengembangan kepariwisataan Kabupaten
Agam Tahun 2010-2030 Agam berdasarkan RIPK Kabupaten Agam tahun 2015-2030. komponen sedian
 RIPK Kabupaten Agam wisata sangat penting pada suatu objek wisata. Maka perlu adanya penilaian
Tahun 2015-2030 pengunjung terhadap komponen sedian wisata di objek wisata Puncak Lawang.

PERMASALAHAN
Dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan Objek Wisata Puncak Lawang mengalami
peningkatan, dalam hal ini perlu adanya penilaian pengunjung, apakah komponen
sediaan objek wisata yang ada sudah memberikan kepuasan kepada pengunjung.

SASARAN
1. Menganalisis kebijakan Kabupaten Agam terhadap objek wisata Puncak Lawang
2. Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan komponen sediaan objek wisata Puncak
Lawang
TUJUAN
3. Mengidentifikasi komponen sedian yang perlu peningkatan di objek wisata Puncak Lawang
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kepuasan pengujung
4. Menganalisis tingkat kepuasan pengunjung secara keseluruhan terhadap objek wisata Puncak
terhadap komponen sediaan objek wisata Puncak Lawang
Lawang

 Data Sekunder
PROSES
 Survei Primer

 Kondisi objek wisata


Kuesioner/wawancara
 Jumlah pengunjung

Kompilasi data penilaian pengunjung


terhadap komponen sediaan objek wisata
berdasarkan tingkat kepuasan dan
tingkat kepentingan
Analisis
Analisis kuadran atau Importance Performance
Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction
Index (CSI) terhadap komponen sediaan objek
wisata

Kesimpulan/Rekomendasi OUTPUT
H. Review Teori
1. Pengertian Pariwisata
Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti hal atau banyak
melakukan dan kata “wisata” yang berarti perjalanan.Jadi pariwisata adalah perjalanan atau
banyak melakukan perjalanan. Pengertian pariwisata menurut Salah Wahab (2003: 143)
bahwa Pariwisata merupakan perpindahan sementara organisasi daribermacam-macam tempat
tinggal, iman dan agama, dan yangmempunyai pola hidup yang berbeda, beragam harapan,
banyakjenis kesukaan dan hal-hal yang tidak disukai, serta motivasi-motivasi yang tidak dapat
dibuat standarnya karena kesemuanya ini adalah ungkapan pikairan dan perasaan serta
tingkah laku yang berubah dalam jangka panjang menurut tempat dan waktu.
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pengertian
wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh sesorang atau sekelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
memperlajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Destinasi pariwisata merupakan suatu area yang memiliki batasan fisik atau administrasi
tertentu, yang menjadi kunjungan wisatawan dengan menghabiskan waktu minimal 1 malam
dan didalamnya terdapat produk wisata. Batasan fisik yang akan memberikan pengaruh pada
aspek pengelolaan sedangkan citra atau presepsi berimplikasi pada aspek daya asing (WTO,
2004).

2. Sarana Pariwisata
Sarana pariwisata merupakan kelengkapan pendukung yang diperlukan untuk melayani
wisatawan dalam menikmati kunjungan wisatanya. Berbagai sarana wisata yang harus
disediakan di daerah tujuan wisata adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi, rumah
makan dan sebagainya Oka A. Yoeti. (1997). Sarana wisata dapat dibagi dalam 3 (tiga) unsur
pokok, yaitu :
1. Sarana Pokok Kepariwisataan (Main Tourism Suprastructure)
Sarana pokok kepariwisataan adalah perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat
tergantung kepada kedatangan orang yang melakukan perjalanan wisata, yang termasuk di
dalamnya adalah :
 Biro Perjalanan Wisata (Travel Agent)
 Tour Operator
 Perusahaan Transportasi
 Restoran, Bar, objek wisata dan atraksi wisata
2. Sarana Pelengkap Kepariwisataan(Supplementing Tourism Suprastucture).
Sarana pelengkap kepariwisataan adalah perusahaan yang menyediakan fasilitas untuk
rekreasi yang berfungsi untuk membuat para wisatawan agar dapat lebih lama tinggal di
tempat atau daerah yang dikunjunginya. Yang termasuk dalam sarana pelengkap
kepariwisataan adalah :
 Sarana olahraga, misalnya : lapangan golf, pusat kebugaran (fitness), kolam renang,
lapangan tenis dan sebagainya.
 Sarana ketangkasan, misalnya : billyard, jackpot, pachinco dan sebagainya.
3. Sarana Penunjang Kepariwisataan (Supporting Tourism Suprastructure)
Sarana penunjang kepariwisataan adalah perusahaan yang menunjang sarana pokok dan
sarana pelengkap, yakni fasilitas-fasilitas yang diperlukan wisatawan khususnya tourism
business yang berfungsi untuk membuat para wisatawan lama tinggal di daerah yang
dikunjungi agar lebih banyak mengeluarkan atau membelanjakan uangnya di daerah
tersebut.

3. Prasarana Pariwisata
Prasarana adalah kelengkapan awal sebelum (pra) sarana wisata dapat disediakan atau
dikembangkan. Oleh karena itu prasarana wisata dapat dikatakan sebagai sumber daya alam
dan buatan yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya menuju daerah
tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain
sebagainya. Dalam pembangunan prasarana pariwisata pemerintah diharapkan lebih dominan
karena pemerintah daerah dapat mengambil manfaat ganda dari pembangunan tersebut,
seperti meningkatkan arus informasi, arus lalu lintas, ekonomi dan mobilitas penduduk yang
tentu saja dapat meningkatkan kesempatan berusaha bagi masyarakat di daerah tersebut (Oka
A. Yoeti. 1997).

4. Komponen Sediaan (Supply) Pariwisata


Penawaran pariwisata mencankup segala sesuatu yang ditawarkan kepada wisatawan
yang potensial. Penawaran dalam pariwisata menunjukan atraksi wisata alami dan buatan,
jasa-jasa maupun barang-barang yang diperkirakan akan menarik perhatian orang-orang untuk
mengunjungi objek wisata tersebut (Wahab,1975).
Menurut Medlik 1980 dalam Ariyanto 2005, ada empat aspek (4A) yang harus
diperhatikan dalam penawaran pariwisata. Aspek-aspek adalah:
1. Attraction (daya tarik), dimana daerah tujuan wisata dalam menarik wisatawan hendaknya
memiliki daya tarik baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat dan budayanya.
2. Accesable (dapat dicapai), hal ini dimaksudkan agar wisata domestik dan mancanegara
dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke tempat wisata
3. Amenities (fasilitas), syarat yang ketiga ini memang menjadi salah satu syarat Daerah
Tujuan Wisata (DTW) dimana wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lebih lama di
Daerah tersebut.
4. Ancillary (lembaga pariwisata). Wisatawan akan semakin sering mengunjungi dan mencari
DTW (Daerah Tujuan Wisata) apabila di daerah tersebut wisatawan dapat merasakan
keamanan, (Protection of Tourism) dan terlindungi baik melaporkan maupun mengajukan
suatu kritik dan saran mengenai keberadaan mereka selaku pengunjung / Orang bepergian.

5. Kepuasan Wisatawan
Kepuasan wisatawan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya (Kotler dan Makens,
1999). Menurut Kotler (2002) dalam Hary Hermawan, (2018) mendefinisikan kepuasan
sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara
ersepsi/ kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.
Kepuasan tentang daya tarik wisata dibandingkan dengan harapan wisatawan.
Kepuasan wisatawan terhadap destinasi wisata adalah berkaitan dengan komponen sediaan.
Produk wisata di suatu destinasi wisata memainkan peranan penting untuk memuaskan
pengunjungnya. Jika kinerja produk wisata destinasi lebih tinggi dari harapan wisatawan,
maka penilaian positif dapat direalisasikan. Namun, jika kinerja produk wisata destinasi di
bawah harapan wisatawan maka penilaian negatif.

6. Importance Performance Analysis (IPA)


Importance Performance Analysis menganalisa tentang tingkat kepentingan dari suatu
variabel dimata pelanggan dengan kinerja badan usaha tersebut. Analisis dilakukan dengan
sampel hasil kuisioner tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan tingkat kesesuaian adalah
hasil perbandingan skor harapan dengan skor kenyataan/ pelaksanaan, dengan rumus yang
digunakan:
Xi
Tki= ×100 %
Yi
Dimana :
Tki = Tingkat kesesuaian responden
Xi = Skor penilaian kinerja pelayanan/kepuasan
Yi = Skor penilaian kepentingan/harapan

7. Customer Satisfaction Index (CSI)


Customer Satisfaction Index digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan responden
secara keseluruhan. Adapun cara untuk menghitung CSI dilakukan dengan 4 tahapan, berikut
tahapan-tahapan perhitungan CSI :
 Menentukan Mean Importance Score (MIS) dan Mean Satisfaction Score (MSS).
 Membuat Weight Factors (WF)
 Membuat Weight Score (WS)
 Menentukan Customer Satisfaction Index (CSI)
Rumus CSI sebagai berikut :

∑ WS
i =1
CSI =
HS

Dimana:
P = Atribut kepentingan ke-p
HS = (Highest Scale) Skala maksimum yang digunakan

I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam proposan penelitian ini, sebagai berikut :
Latar Belakang
Berisikan tentang latar belakang pengambilan topik permasalahan yang akan dikaji dan lokasi
serta data – data dan literature terkait kepuasan pengunjung
Rumusan Masalah
Berisikan tentang rumusan masalah yang akan dikaji di studi penelitian
Tujuan Penelitian
Berisikan tujuan – tujuan yang akan dicapai oleh penulis yaitu berupa hasil akhir dari tujuan
pemecahan masalah di lokasi studi.
Ruang Lingkup
Berisikan tentang ruang lingkup studi dan ruang lingkup materi dari penelitian
Metode Penelitian
Berisikan tentang metode – metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian
dengan tujuan memecahkan permasalahan dalam penelitian.
Keluaran
Berisikan tentang hasil akhir yang dicapai oleh penulis.
Kerangka Berfikir
Berisikan kerangka pemikiran dari penulis berupa tahapan – tahapan dalam melakukan kajian
dalam penelitian.
Review Teori
Berisikan literature berupa teori – teori yang terkait kepuasan pengunjung terhadap komponen
sediaan objek wisata, serta metode yang digunakan dalam penelitian
Sistematika Penulisan
Berisikan penjelasan tentang outline penulisan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai