Disusun Oleh:
Shafia Manisa
NISN:
Pembimbing:
Wahyu Ningsih, S.Pd
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang
berjudul “Tinjauan Kepuasan Wisatawan terhadap Pemandian Bayang Aia”.
Tak lupa Shalawat bertangkaikan salam penulis hadiahkan kepada junjungan alam
yaitu baginda nabi besar Muhammad SAW yang telah mewariskan pedoman hidup
bagi umat manusia yaitu Al-Quran dan Sunnah. Penelitian ini dibuat guna untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pasaman.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, hal
itu tidak lain disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang
penulis miliki. Untuk itu kiranya pada pembaca dapat memberikan masukan dan
saran-saran guna melengkapi dan memperbaiki penelitian ini dikemudian hari
dan semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I PENDAHULAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 6
E. Kajian Teori 7
F. Metodelogi Penelitian 13
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN 17
A.Hasil Penelitian 17
B.Pembahasan 18
BAB III PENUTUP 19
A.Kesimpulan 19
B.Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN21
Abstrak
Shafia Manisa judul Karya Tulis Ilmiah “Tinjauan Kepuasan Wisatawan
terhadap Wisata Pemandian Bayang Aia”. Berlokasi di Jorong Tanjuang Alai
Nagari Pauh Kecamatan Lubuk Sikaping.
Pariwisata merupakan salah satu bidang jasa yang berkembang cukup pesat
dan dianggap sebagai industri yang menjanjikan. Sumatera barat merupakan salah
satu Provinsi yang ada di Indonesia dengan potensi wisata yang besar. Salah satu
daerah di Sumatera Barat yang memiliki daya tarik wisata adalah Kabupaten
Pasaman. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian pada peneliti ini adalah remaja dan orang dewasa.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang besifat
kualitatif dengan mengambarkan kejadian yang ada dilapangan secara sistematis.
Informasi dalam penelitian ini adalah masyarakat sekitar tempat wisata dan para
wisatawan yang berkunjung.
Berdasarkan hasil penelitian penulis menemukan bahwa rasa kepuasan
wisatawan pada wisata pemandian bayang aia dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa para pengunjung atau wisatawan merasakan
kepuasan berwisata di pemandian bayang aia. Memang pada awalnya responden
merasa kelelahan dan kurangnya fasilitas yang ada di bayang aia, tetapi setelah
sampai di pemandian bayang aia terbayarkan oleh keindahan alam dan air yang
jernih.
kata kunci: pariwisata, Sumatera Barat, Bayang aia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu bidang jasa yang berkembang cukup pesat
dan dianggap sebagai industri yang menjanjikan. Karena pariwisata banyak
memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar ataupun untuk pendapatan daerah.
Pariwisata memiliki peranan dalam meningkatkan budaya setempat serta dapat
memajukan ekonomi, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. Inskeep & Gunn (1994)
(dalam Dadan Mukhsin, 4) bahwa suatu kawasan wisata yang baik dan berhasil bila
secara optimal didasarkan kepada beberapa aspek yaitu : mempertahankan atau
menjaga kelestarian lingkungannya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
kawasan tersebut, menjamin kepuasan pengunjung, meningkatkan keterpaduan dan
unit pembangunan masyarakat di sekitar kawasan dan zone pengembangannya.
Sumatera barat merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia dengan
potensi wisata yang besar. Sumatera barat memiliki daya tarik wisata serta kaya akan
keindahan alam dan buatan seperti pantai, danau, gunung, lembah, pulau-pulai kecil
dan lain-lainnya. Salah satu daerah di sumatera barata yang memiliki daya tarik
wisata adalah Kabupaten Pasaman.
Kabupaten pasaman merupakan wilayah yang terletak di perbatasan antara
sumatera barat dengan sumatera utara. Kabupaten Pasaman terkenal dengan bukit
barisannya yang masih terjaga keasriannya serta belum banyak terjamah oleh
manusia untuk dijadikan lahan perkebunan. Bukit barisan juga menyimpan keindahan
alam yang sering dijadikan oleh masyarkat baik dalam maupun luar daerah untuk di
nikmati keasriannya, salah satu wisata yang terkenal di Kabupaten Pasaman adalah
pemandian bayang aia.
Bayang aia merupakan salah satu destinasi yang sering dikunjungi anak-anak
hingga orang dewasa. Wisata pemandian Bayang Aia ini memiliki letak strategis
yang berada di kaki bukit barisan yang keasriannya masih terjaga. Airnya yang jernih
menambah daya tarik pengunjung untuk berenang langsung di alam bebas.
Pemandian bayang aia ini tidak dipungut biaya dan siapapun bisa menikmatinya.
Selain itu, Penulis banyak menemui kendala diwaktu melakukan penelitian di bayang
aia, sehingga dapat mempengaruhi kepuasan pengunjung ke bayang aia.
Kepuasan pengunjung menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan pada
sebuah daya tarik wisata dan dapat dicapai melalui hasil kinerja yang terbaik.
Kepuasan wisatawan tidak mudah di defenisikan. Ada berbagai macam pengertian
yang diberikan oleh para ahli. Kepuasan wisatawan adalah respon wisatawan
terhadap evaluasi ketidak sesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya.
Menurut Kotler kepuasan wisatawan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.
Berdasarkan kajian terhadap beberapa hasil wawancara studi fenomena pra
riset yang peneliti lakukan diketahui bahwa kepuasan wisatawan di bayang aia
terdapat beberapa akses atau keterjangkauan menuju bayang aia yang masih
dikatakan belum memadai, seperti jalan yang jauh dan berlubang. Beberapa fasilitas
belum ada sama sekali seperti ruang ganti baju, musholla, serta keamanan dan
kenyamanan yang belum terjamin karena tidak ada petugas keamanan.
Berdasarkan wawancara dan latar belakang masalah di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Tinjauan Kepuasan Wisatawan
Terhadap Pemandian Bayang Aia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana meningkatkan kepuasan wisaatawan terhadap wisata pemandian
bayang aia?
2. Bagaimana upaya meningkatkan akses atau keterjangkauan terhadap wisata
pemandian bayang aia?
3. Bagaimana upaya meningkatkan fasilitas terhadap wisata pemandian bayang aia?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian terbagi menjadi dua, yaitu tujuan penelitian umum dan
tujuan penelitian khusus.
a. Tujuan umum
Adapun tujuan penelitian umum dari penelitian ini ialah untuk menganalisis
kepuasan wisatawan tentang wisata pemandian bayang aia.
b. Tujuan khusus
Adapun tujuan penelitian khusus adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kepuasan wisatawan terhadap
wisata pemandian bayang aia
2. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan akses atau keterjangkauan
terhadap wisata pemandian bayang aia
3. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan fasilitas terhadap wisata
pemandian bayang aia
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi mengenai
tinjauan kepuasan wisatawan terhadap wisata pemandian bayang aia.
b. Manfaat praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan bagi peneliti sendiri untuk mengetahui
kepuasan terhadap objek wisata pemandian Bayang Aia. Dan untuk orang lain
dengan adanya penelitian ini diharapkan wisata pemandian bayang aia dapat
dikenal lebih luas baik dalam maupun luar daerah.
E. Kajian Teori
a. Wisata Alam
Menurut Marpaung, (2002: 57) objek dan daya tarik wisata adalah suatu
bentukan dari aktifitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat
wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu.
Sedangkan menurut Kusudianto, (1996: 95) objek dan daya tarik wisata alam
merupakan sesuatu baik berupa bentukan dan atau aktivitas dan fasilitas yang
saling berhubungan dan memiliki daya tarik tersendiri sehingga dapat menarik
minat wisatawan atau pengunjung untuk mengunjungi suatu daerah tempat
tertentu. Adapun pengertian wisata alam menurut Kementerian Kehutanan, (2003:
63) merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela serta bersifat
sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam.
Wisata alam sendiri mempunyai beberapa komponen yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan yang lainnya seperti yang dijelaskan oleh (Cooper, 2008:
81) seperti berikut:
1. Atraksi wisata, dimana aspek ini merupakan aspek terpenting baik berupa
buatan manusia atau alam yang memiliki nilai jual bagi wisatawan
2. Fasilitas dan pelayanan yang disediakan oleh pengelola untuk wisatawan
3. Akomodasi, makanan dan minuman tidak hanya tersedia dalam bentuk fisik,
namun juga harus dapat menciptakan perasaan hangat dan memberikan
kenangan pada lingkungan dan makanan setempat
4. Aksesibilitas (jalan dan transportasi) yaitu kemudahan wisataan untuk menuju
ke lokasi wisata
5. Faktor pendukung lainnya yang mencakup pemasaran, keamanan dan
keselamatan bagi wisatawan di lokasi wisata.
b. Pengertian Wisatawan
Menurut UU No.10 Tahun 2009, istilah kepariwisataan berasal dari akar kata
wisata. Arti wisata itu sendiri yaitu: Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik
wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Sedangkan seseorang atau
sekelompok orang yang melakukan kegiatan perjalanan seperti yang dimaksud
dalam batasan pengertian tentang wisata tadi, disebut sebagai wisatawan. UU
No.10 Tahun 2009 juga menjelaskan secara lebih luas tentang kepariwisataan
yaitu keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat
multidimensi serta multidimensi yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap
orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,
sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha.
Cooper dkk, (1995: 79) mengemukakan bahwa terdapat terdapat 4 komponen
yang harus dimiliki oleh sebuah objek wisata, yaitu: attraction, accessibility,
amenity, dan ancilliary.
1. Attraction (Atraksi), Merupakan komponen yang signifikan dalam menarik
wisatawan suatu daerah, dapat menjadi tujuan wisata jika kondisinya
mendukung untuk dikembangkan menjadi sebuah atraksi wisata. Modal atraksi
yang dapat menarik kedatangan wisatawan itu ada tiga, yaitu: Natural
Resources (Alami), Atraksi Wisata Budaya, dan Atraksi buatan manusia itu
sendiri
2. Accessibility (Aksesibilitas), merupakan hal yang paling penting dalam
kegiatan pariwisata. Akses ini diidentikkan dengan transferabilitas, yaitu
kemudahan untuk bergerak dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Jika
suatu daerah memiliki potensi pariwisata harus di lengkapi aksesibilitas yang
memadai sehingga daerah tersebut mudah untuk dikunjungi
3. Amenity (Fasilitas atau Akomodasi), merupakan segala macam sarana dan
prasarana yang diperlukan oleh wisatawan selama berada didaerah tujuan
wisata. Sarana dan prasarana yang harus tersedia seperti: penginapan, rumah
makan, tempat rekreasi, tempat berkemah, transportasi dan agen perjalanan.
Adapun prasarana yang banyak diperlukan untuk pembangunan sarana-sarana
pariwisata ialah jalan raya, persediaan air atau toilet, tenaga listrik, tempat
pembuangan sampah
4. Ancilliary (pelayanan tambahan), Pelayanan harus disediakan oleh pemda
suatu daerah tujuan wisata baik untuk wisatawan maupun untuk pelaku
pariwisata.
c. Kepuasan Wisatawan
Kepuasan menurut Kotler (2005: 70) yaitu perasaan kecewa ataupun senang
yang dirasakan oleh seseorang yang timbul setelah membandingkan antara kinerja
produk yang dipikirkan terhadap hasil yang diharapkan. Kepuasan wisatawan
merupakan ukuran keseluruhan dari pendapat wisatawan pada setiap kualitas
destinasi. Ukuran tersebut dapat dipertimbangkan sebagai nilai mengenai kualitas
hasil dari destinasi pariwisata, misalnya perlakuan dan pelayanan yang dirasakan
wisatawan terhadap destinasi pariwisata, tetapi tidak hanya hasil pada akhir
pengalamannya (Coban 2012: 56).
Kepuasan pengunjung menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan pada
sebuah daya tarik wisata dan dapat dicapai melalui hasil kinerja yang terbaik.
Menurut Sopyan dan Widiyanto, (2015:125) kepuasan ialah: Perasaan senang atau
kecewa yang muncul setelah membandingkan hasil produk yang dipikirkan
terhadap hasil yang diharapkan. Permana, (2013:77) menyebutkan bahwa
kepuasan pengunjung memiliki lima indikator yaitu
1. Tercapainya harapan atau tujuan pelanggan
2. Terpenuhinya kebutuhan pelanggan
3. Tercapainya keinginan pelanggan
4. Adanya keinginan untuk memakai produk dan jasa itu kembali
5. Adanya keinginan untuk merekomendasikan barang dan jasa kepada orang lain.
Dari berbagai definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian
kepuasan pengunjung merupakan tingkatan dimana pengunjung merasakan puas
terhadap hasil yang diperoleh.
d. Objek wisata pemandian bayang aia
Pariwisata merupakan salah satu bidang jasa yang berkembang cukup pesat
dan dianggap sebagai industri yang menjanjikan. Karena pariwisata banyak
memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar ataupun untuk pendapatan daerah.
Salah satunya yaitu pemandian bayang aia. Wisata bayang aia merupakan objek
wisata yang berada di Tanjung Alai tempatnya terletak di Kecamatan Lubuk
Sikaping, Kabupaten Pasaman. Jarak tempat wisata ini dari pusat Kota Lubuk
Sikaping yaitu sekitar 2 km dan memakan waktu kursng lebih 15 menit perjalanan
dengan mengendarai mobil atau sepeda motor. Wisata bayang aia cukup ramai
dikunjungi wisata lokal maupun dari luar daerah. Alasan mereka ingin berlibur di
bayang aia ini karena ingin merasakan secara langsung pemandian di alam lepas
yang sangat indah.
Bayang aia ini memiliki air yang dingin dan sangat jernih. Di tempat
pemandian bayang aia ini masih terjaga kebersihannya, hampir tidak terlihat
sapah-sampah yang berserakan. Selain itu bayang aia terdapat banyak sekali batu-
batu besar yang menjadi destinasi vaforit bagi para pengunjung yang ingin berfoto.
Bayang aia masih berupa hutan lindung lebat yang masih terjaga kelestariannya.
Sepanjang aliran sungai terdapat ikan larangan yang sengaja dilepaskan oleh
penduduk sekitar, ikan tersebut biasanya dilepas sekali setahun. Untuk masuk ke
wisata bayang aia ini tidak dipungut biaya sepersenpun masyarakat dalam maupun
luar bebas untuk menikmati indahnya objek wisata bayang aia ini.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dimana data yang dikumpulkan
berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Menurut Bogdan dan Taylor
dalam Moleong, (2012: 4) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati.
Sementara itu, penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang
ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia. Penelitian ini digunakan
untuk mengamati kepuasan wisatawan terhadap objek wisata di bayang aia yang
terletak di Jorong Tanjung Alai, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman.
2. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian ini yaitu berlangsung di objek wisata pemandian
bayang aia. Lokasi penelitian terletak di Jorong Tanjung Alai, Kecamatan Lubuk
Sikaping, Kabupaten Pasaman. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Januari
2023.
3. Subjek
Subjek pada Penelitian ini adalah subjek yang memahami informasi objek
penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran yaitu:
1. Untuk tetap mempertahankan kelestarian dan kebersihan alam agar
wisatawan tetap merasa puas terhadap objek wisata
2. Untuk tidak terlalu mengambil keuntungan dagangan yang begitu besar
agar pengunjung atau wisatawan betah berbelanja ketika berada didalam
objek wisata tersebut
3. Memperbaiki fasilitas-fasilitas yang harus dibenahi dan menambah
beberapa fasilitas untuk meningkatkan kepuasan wisatawan atau
pengunjung yang datang.
DAFTAR PUSTAKA
Coban, S. 2012. The Effects of The Image Destination on Tourist Satisfaction and
Loyalty: The Case of Cappadocia European Journal of Social Sciences,
29 (2): 222-232.
Cooper, C. (2008). Tourism: Principles and practice. Pearson education
Kementerian Kehutanan. (2003). Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan
Konservasi Alam & Direktorat Wisata Alam dan Pemanfaatan Jasa
Lingkungan. Pedoman Rencana Pengembangan Pariwisata Alam
Nasional Di Kawasan Hutan. Bogor: Kemenhut.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2016. Marketing Managemen, 15th Edition,
Pearson Education, Inc.
Kusudianto, H. (1996). Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata, Jakarta.
UI-Press.
Marpaung, H. (2002). Pengetahuan Kepariwisataan Alfabeta Bandung.
Mukhsin, Dadan. (2018). Strategi Pengembangan Kawasan Parawisata Gunung
Galunggung. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol 14. No 1.
Permana, Agung. 2013. Manajemen Marketing Perhotelan.Yogyakarta: Andi
Offset.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sopyan, S., & Widiyanto, I. (2015). Analisis Pengaruh Daya Tari Wisata dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Berkunjung Ulang Pengunjung
dengan Kepuasana Pengunjung.
Undang-undang RI No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
LAMPIRAN
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
NAMA:
NISN:
KELAS:
PEMBIMBING:
NIP:
Karya tulis ini ditulis sebagai salah satu syarat kelulusan di MAN 1 Pasaman
tahun pelajaran 2021-2022
Menyetujui,
NIP NIP