Oleh:
ABDUL GANI
NIM : 200503054
TP 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologi, kata pariwisata yang berasal dari kata sansekerta terdiri
dari dua suku kata yaitu “pari” yang berarti banyak, berkali-kali dan berputar-
putar dan kata “wisata” yang berarti perjalanan, berepergian. Dengan demikian
berputar-putar dan dari suatu tempat ketempat lainnya, baik secara terencana
dari kegiatan wisata itu sendiri.1 Pariwisata adalah suatu proses berpergian
sementara dari seorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya.
untuk belajar.2
1
Gusti Bagus Arjana, “Geografi Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif”. (Jakarta: Rajawali Pers. 2016),
hlm 6.
2
Gamal Swanto. “Dasar-Dasar Pariwisata”. (Yogyakarta: Andi Offset. 2014), hlm 31.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang berdapak besar pada
tinggal di kawasan wisata tersebut membuat yunit yunit wisata sebagai jalan
meningkatkan pendapatanya.
sudah diakui sebagai industri jasa terbesar yang secara signifikan mempengaruhi
tahun-tahun mendatang peranan parawisata akan semakin meningkat. Oleh karena itu,
di Indonesia. Hal ini juga dikarenakan sektor parawisata sangatlah penting mengingat
sektor parawisata ikut mendorong pengembangan suatu daerah khususnya daerah yang
memiliki potensi wisata yang sangat besar serta mendatangkan devisa yang cukup besar
daerah di tengah otonomi daerah. Hal ini menciptakan lapangan kerja, meningkatkan
pendapatan dan memperkenalkan produk seni, budaya dan kerajinan asli kepada
pengunjung, baik lokal maupun asing. Banyak aspek yang mendorong individu untuk
melakukan perjalanan, termasuk rasa haus akan penemuan diri, perilaku mencari hal
baru, preferensi cuaca, pencarian pengalaman baru atau rekreasi murni. Alam juga
mempunyai dampak yang signifikan terhadap pariwisata, melalui iklim yang beragam,
bentang alam yang menakjubkan, flora dan fauna asli, mata air mineral dan masih
banyak lagi. Selain itu, ada pula faktor yang merupakan hasil buatan manusia seperti
kebudayaan, tradisi dan adat istiadat dari penduduk setempat, benda-benda bersejarah,
tarian dan upacara tradisional masyarakat setempat. Oleh karena itu pemerintah harus
wisata yang bagus dan menarik adalah pulau lombok. Pulau lombok sendiri
memiliki pesona keindahan alam yang tidak kalah jauh dengan pulau pulau lainya
Kecamatan Jerowaru merupakan salah satu wilayah sektor pariwisata bahari yang
satunya adalah Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru. Desa ini memiliki
3
https://stp-mataram.e-journal.id/JRT/article/view/1914
keindahan serta keunikan dari jenis pasir dan warna pasir pantai. Dengan potensi
wisata bawah laut yang kaya akan jenis ikan dan terumbu karangnya, potensi
wisata bahari Desa Ekas Buana menjadi pilihan bagi wisatawan lokal maupun
mancanegara. Selain itu, terdapat budaya masyarakat lokal yang menjadikan Desa
Ekas Buana sebagai Kawasan wisata bahari dengan potensi besar dimasa yang
akan datang. Pantai Ekas merupakan salah satu pantai yang terletak di Dusun
Ekas yang langsung berbatasan dengan Teluk Ekas. Pantai ini memiliki hamparan
pasir putih yang menawan dan dikelilingi oleh bukit yang menghadap kearah
barat sehingga cocok dijadikan tempat untuk menikmati sunset dan juga ombak
lokal dan kebijakan dari pemerintah daerah untuk mendongkrak pariwisata adalah
contoh peluang pemasaran pantai Ekas Buana. Persaingan lokasi wisata di daerah lain,
bencana alam yang tidak terduga yang dapat menggagalkan layanan transportasi, dan
perlu dipertimbangkan.
4
Basri, K., Murdana, I. M., & Azizurrohman, M. (2023). STRATEGI PENGEMBANGAN
PARIWISATA BAHARI (STUDI KASUS: PANTAI EKAS KABUPATEN LOMBOK TIMUR).
Journal Of Responsible Tourism, 3(1), 35-42.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh Ekas Buana dalam
mempromosikan pariwisata?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh Ekas Buana untuk
1. Tujuan
2. Manfaat Penelitian
wawasan serta dapat digunakan pula sebagai referensi dan rujukan untuk
penelitian selanjutnya.
b. Manfaat praktis
1. Ruang Lingkup
kisaran pada strategi pemasaran pariwisata ekas buana di lombok timur untuk
2. Setting Penelitian
dimana penelitian di lakukan. Oleh karena itu lokasi atau tempat penelitian ini
3. Setting Penelitian
a. Lokasi penelitian
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2023 dari tahap pra
E. Telaah Pustaka
sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang hampir sama. Oleh karena itu,
Jumlah Kunjungan Pada Obyek Wisata Kebun Raya Dan Kebun Binatang
bahwa Obyek Wisata KRKB Gembera Loka memiliki banyak peluang bisnis. Di
mana perusahaan memiliki kekuatan dan peluang yang sama. Kualitas produk,
dan keuntungan. Di sisi lain, ancaman bagi bisnis termasuk perubahan teknologi,
Tarik Wisata Sangeh Kabupaten Bandung Provinsi Bali”.6 hasil dari penelitian ini
daya tarik wisata sangeh sebagai daya tarik wisata alam yang berkualitas,
5
Wening, N., Al Hasny, M., & Fitry, R. (2016). Strategi pemasaran untuk meningkatkan jumlah
kunjungan pada obyek wisata Kebun Raya dan Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka di Kota
Yogyakarta. Jurnal Kajian Bisnis, 22(1).
6
Mahendrayani, I. G. A. P. S., & Suryawan, I. B. (2018). Strategi Pemasaran Daya Tarik Wisata Untuk
Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Daya Tarik Wisata Sangeh Kabupaten Badung
Provinsi Bali. Jurnal Destinasi Pariwisata, 5(2), 240-247.
mempertahankan kebersihan dan keindahan alam, serta melakukan promosi lewat
jalur internet maupun brosur untuk memperkenalkan daya tarik wisata Sangeh
Samarinda”.7 Hasil penelitian ini adalah Pemandian Serayu Lestari sudah berhasil
wisatawan. Hal ini bisa dilihat dari hasil penelitian pada tahun 2021 jumlah
oleh pengelola pantai Arta, termasuk: (1) Mempertahankan posisi sebagai tempat
wisata dengan harga yang terjangkau oleh semua golongan ekonomi (2) Menjalin
7
Sejahtri, J. T. (2022). Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Pada
Pemandian Serayu Lestari Di Kota Samarinda. Jurnal Administrasi Bisnis FISIPOL UNMUL, 10(3),
228-236.
8
Masrin, I., & Akmalia, O. K. (2019). Strategi pemasaran untuk meningkatkan kedatangan wisatawan.
Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia, 5(2), 204-216
kerjasama dengan pihak luar dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan
serta mempromosikan tempat wisata sebagai ODTW yang menarik dan aman
memiliki objek wisata seperti pohon pinus sebagai keunggulan pantai Arta (4)
bekerjasama dengan masyarakat dan pihak lain dalam menciptakan tempat wisata
yang bersih, indah, aman dan nyaman (5) pengelola berupaya mempromosikan
pantai Arta ke seluruh Kabupaten Padang Pariaman dan pengelola berusaha untuk
menjaga kebersihan pantai agar pengunjung bentah dan nyaman berada di pantai
Arta.
melakukan kegiatan pemasaran sejak tahun 2007, hal ini dikarenakan kendala
dana. Jika kendala utama ini dapat teratasi, strategi pemasaran yang harus
F. Kerangka Teori
9
Nugraha, I. G. P., & Agustina, M. D. P. (2020). Strategi Pemasaran Museum Buleleng Dalam Upaya
Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan. Widya Manajemen, 2(2), 1-8.
1. Strategi
a. Pengertian Strategi
jenderal.10
selalu menang. Strategi juga dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk
fisik medan perang kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia,
2. Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran
10
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: ANDI, 2002), Hlm 3.
11
Agus Herwandi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta : Erlangga, 2012), Hlm 33
Memasuki masa perdagangan bebas, kini telah terjadi
b. Strategi Pemasaran
12
Mas’ud Ridwan, Strategi Pemasaran Perbankan Syariah, (Lombok Barat, CV.Elhikam Press
Lombok, 2016), Hlm 19-20
13
Philip Kotler, Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta : Erlangga, 2008), 6.
14
Agus Herwandi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta : Erlangga, 2012), 33.
rasional dan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal.
Dalam situasi seperti ini, ada perbedaan yang jelas antara tugas
dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. Untuk memahami
mengenai strategi.
dan mereka akan memberi tahu orang lain mengenai pengalaman baik
2005).15
(inovasi) dan juga merupakan cara untuk mencapai tujuan yang sudah
mengurangi biaya.
produk yang berbeda untuk tiap segmen pasar. Dengan kata lain,
tersebut.
e. Bauran pemasaran
dan kebutuhan..
18
Beu, N. S., Moniharapon, S., & Samadi, R. L. (2021). Analisis Strategi Bauran Pemasaran Terhadap
Penjualan Ikan Kering Pada UMKM Toko 48 Pasar Bersehati Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 9(3), Hlm 1530-1538.
menghasilkan biaya. Oleh karena itu, harga sangat penting karena
yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses di banding gerai lainnya
5. Analisis Swot
Strength (Kekuatan)
peneliti, meliputi:
promosi lainnya?
Weakness (Kelemahan)
kompetitif lagi
19
Kartini, R. A. (2021). Analisis Swot Terhadap Storynomics Tourism Sebagai Strategi Promosi
Pariwisata (Studi Kasus Kawasan Wisata Kali Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Indonesia).
Dynamic Management Journal, 5(2), 58-69.
- Proses promosi apa saja yang perlu diperbaiki
memasarkan destinasi
Opportunities (Peluang)
dan apakah ada tren promosi baru yang akan mendorong orang
Threats (Ancaman)
Ancaman adalah faktor ekternal yang tidak dapat dikontrol,
pengembangan destinasi?
SWOT:
G. Metodologi Penelitian
A. Jenis Penelitian
menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutif oleh Lexy Moleong yaitu
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati.20
yang bersifat alamiah dan dilakukan dengan metode yang alamiah. Seperti
tersedia..21
dilakukan dengan metode yang tepat. Sejalan dengan itu peneliti juga
akan dilaksanakan.
Sumber data dibagi menjadi dua kategori yaitu sumber data primer dan
20
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014), hlm,
4
21
Ibid, hlm, 5
menjadi sumber data primer yaitu para nelayan tangkap dan nelayan
yang sudah dibuat orang lain, seperti buku, dokumen, foto, dan
data primer Selain itu data sekunder ini akan peneliti cari lewat data-
serempak.
a. Wawancara
22
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Alfabeta, Hilir Bandung, Februari, 2013), hlm, 83
Wawancara merupakan metode pengambilan data yang
23
Afifudin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Pustaka Setia, Bandung, April
2012), Cetakan ke-2, hlm, 131
24
Ibid, hlm, 133
digunakan setelah menerima izin dari sumber data. Tujuan dari
b. Observasi
luar subjek yang diamati dan tidak terlibat dalam aktivitas mereka.
Kunjungan Wisatawan.
c. Dokumentasi
25
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta, Rineka Cipta, 2015),
cetakan ke 7, hlm, 63
26
Irawan Suhartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung : PT Remaja Rodakarya, 2008), Cet. Ketujuh,
hlm.63
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari catatan
lapangan, wawancara, dan sumber lain agar data dan hasilnya mudah
27
Ibid, hlm, 82
28
Nanang Martono, Metode Penelitian Sosial, (PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, Cet ke 1, 2015),
hlm,11
4. Uji Keabsahan Data
5. Sistematika Pembahasan
Untuk membuat penelitian ini lebih mudah ditulis, akan ada tiga
bab: pendahuluan, isi, dan penutup. Setiap bagian akan dibagi menjadi
membicarakan data dan hasil penelitian saat ini di lokasi. Peneliti akan
berawalan dari pembahasan, terdapat hasil dan saran dan hasil analisis
data yang berkaitan dengan penelitian. Dan bagian paling akhir, peneliti
lampiran.
Bulan Ke-
No Kegiatan
1 2 3 4
2 Memasuki lapangan