Anda di halaman 1dari 29

STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA EKAS BUANA DI LOMBOK

TIMUR UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN

Oleh:

ABDUL GANI

NIM : 200503054

JURUSAN PARIWISATA SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

TP 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara etimologi, kata pariwisata yang berasal dari kata sansekerta terdiri

dari dua suku kata yaitu “pari” yang berarti banyak, berkali-kali dan berputar-

putar dan kata “wisata” yang berarti perjalanan, berepergian. Dengan demikian

kata “pariwisata” diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau

berputar-putar dan dari suatu tempat ketempat lainnya, baik secara terencana

maupun tidak terencana yang dapat menghasilkan pengalaman total bagi

pelakunya. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa kegiatan wisata merupakan

dari kegiatan pariwisata, karena kegiatan pariwisata merupakan kegiatan jamak

dari kegiatan wisata itu sendiri.1 Pariwisata adalah suatu proses berpergian

sementara dari seorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya.

Dorongan kepergiannya adalah karena sebagai kepentingan, baik karena

kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun

kepentingan lain seperti sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun

untuk belajar.2

1
Gusti Bagus Arjana, “Geografi Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif”. (Jakarta: Rajawali Pers. 2016),
hlm 6.
2
Gamal Swanto. “Dasar-Dasar Pariwisata”. (Yogyakarta: Andi Offset. 2014), hlm 31.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang berdapak besar pada

penerimaan depisa negara.bukan hanya itu,parawisata juga mampu untuk

menstabikan dan bahkan mampu meningkatkan ekonomi masarakat yang berada

disekitar wisata tersebut.jadi,pariwisata tidak hanya mampu meningkatkan

pendapatan negara akan tetapi juga mampu untuk meningkatkan kesejahtraan

masarakat.haltersebut bisa dilihat dari banyaknya masarakat yang bertempat

tinggal di kawasan wisata tersebut membuat yunit yunit wisata sebagai jalan

meningkatkan pendapatanya.

Di era sekarang ini, kemajuan dibidang parawisata sangatlah pesat. Parawisata

sudah diakui sebagai industri jasa terbesar yang secara signifikan mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi global, dilihat dari berbagai indikator perkembangan dunia, di

tahun-tahun mendatang peranan parawisata akan semakin meningkat. Oleh karena itu,

banyak yang harus dilakukan untuk mengembangkan potensi-potensi wisata khususnya

di Indonesia. Hal ini juga dikarenakan sektor parawisata sangatlah penting mengingat

sektor parawisata ikut mendorong pengembangan suatu daerah khususnya daerah yang

memiliki potensi wisata yang sangat besar serta mendatangkan devisa yang cukup besar

bagi daerah yang dikunjungi wisatawan bagi negara.

Pengelolaan pariwisata berperan penting dalam mendorong pembangunan

daerah di tengah otonomi daerah. Hal ini menciptakan lapangan kerja, meningkatkan

pendapatan dan memperkenalkan produk seni, budaya dan kerajinan asli kepada

pengunjung, baik lokal maupun asing. Banyak aspek yang mendorong individu untuk
melakukan perjalanan, termasuk rasa haus akan penemuan diri, perilaku mencari hal

baru, preferensi cuaca, pencarian pengalaman baru atau rekreasi murni. Alam juga

mempunyai dampak yang signifikan terhadap pariwisata, melalui iklim yang beragam,

bentang alam yang menakjubkan, flora dan fauna asli, mata air mineral dan masih

banyak lagi. Selain itu, ada pula faktor yang merupakan hasil buatan manusia seperti

kebudayaan, tradisi dan adat istiadat dari penduduk setempat, benda-benda bersejarah,

tarian dan upacara tradisional masyarakat setempat. Oleh karena itu pemerintah harus

mengembangkan potensi wisata sebagai daya tariki wisatawan.

Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi yang

menyediakan daerah pariwisata terbesar di indonesia. Salah satu pulau yang

terkenal di wilayah Nusa Tenggara Barat yang menyungguhkan daerah-daerah

wisata yang bagus dan menarik adalah pulau lombok. Pulau lombok sendiri

memiliki pesona keindahan alam yang tidak kalah jauh dengan pulau pulau lainya

di indonesia. Secara spesifik keindahan alam pulau lombok terakomodir di

wilayah lombok timur bagian selatan khususnya pada Kecamatan Jerowaru.

Kecamatan Jerowaru merupakan salah satu wilayah sektor pariwisata bahari yang

indah, di antaranya adalah pantai, perbukitan dan lainya.3

Beberapa desa memiliki potensi wisata di Kabupaten Lombok Timur salah

satunya adalah Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru. Desa ini memiliki

wilayah pesisir yang terbentang disepanjang bibir pantai selatan dengan

3
https://stp-mataram.e-journal.id/JRT/article/view/1914
keindahan serta keunikan dari jenis pasir dan warna pasir pantai. Dengan potensi

wisata bawah laut yang kaya akan jenis ikan dan terumbu karangnya, potensi

wisata bahari Desa Ekas Buana menjadi pilihan bagi wisatawan lokal maupun

mancanegara. Selain itu, terdapat budaya masyarakat lokal yang menjadikan Desa

Ekas Buana sebagai Kawasan wisata bahari dengan potensi besar dimasa yang

akan datang. Pantai Ekas merupakan salah satu pantai yang terletak di Dusun

Ekas yang langsung berbatasan dengan Teluk Ekas. Pantai ini memiliki hamparan

pasir putih yang menawan dan dikelilingi oleh bukit yang menghadap kearah

barat sehingga cocok dijadikan tempat untuk menikmati sunset dan juga ombak

laut yang tenang. 4

Pemanfaatan teknologi untuk menawarkan detail wisata kepada pengunjung

lokal dan kebijakan dari pemerintah daerah untuk mendongkrak pariwisata adalah

contoh peluang pemasaran pantai Ekas Buana. Persaingan lokasi wisata di daerah lain,

bencana alam yang tidak terduga yang dapat menggagalkan layanan transportasi, dan

meningkatnya preferensi untuk bepergian ke tempat lain merupakan ancaman yang

perlu dipertimbangkan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis begitu tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul Strategi Pemasaran Pariwisata Ekas Buana Di

Lombok Timur Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan.

4
Basri, K., Murdana, I. M., & Azizurrohman, M. (2023). STRATEGI PENGEMBANGAN
PARIWISATA BAHARI (STUDI KASUS: PANTAI EKAS KABUPATEN LOMBOK TIMUR).
Journal Of Responsible Tourism, 3(1), 35-42.
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh Ekas Buana dalam

mempromosikan pariwisata?

2. Bagaimana strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh Ekas Buana untuk

meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh Ekas

Buana dalam mempromosikan pariwisata

b. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh Ekas

Buana untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan

2. Manfaat Penelitian

Sedangkan beberapa kegunaan (manfaat) yang diharapkan dari

penelitian ini antara lain sebagai berikut :

a. Manfaat secara teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan

wawasan serta dapat digunakan pula sebagai referensi dan rujukan untuk

penelitian selanjutnya.

b. Manfaat praktis

Secara praktis, penelittian ini dapat memberikan sumber data dan

informasi bagi siapapun pembacanya terutama bagi wisatwan


D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup

Penelitian hanya memfokuskan pada yang akan diteliti yaitu hanya

kisaran pada strategi pemasaran pariwisata ekas buana di lombok timur untuk

meningkatkan kunjungan wisatawan.

2. Setting Penelitian

Penelitian ini masih menggunakan latar ilmiah (tempat atau lokasi)

dimana penelitian di lakukan. Oleh karena itu lokasi atau tempat penelitian ini

adalah Ekas Buana Lombok Timur.

3. Setting Penelitian

a. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ekas Buana Lombok Timur.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2023 dari tahap pra

observasi hingga dilaksanakannya tindakan.

E. Telaah Pustaka

Penulis melakukan analisis literatur berdasarkan temuan penelitian

sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang hampir sama. Oleh karena itu,

penulis menemukan beberapa penelitian berikut yang dapat digunakan sebagai

referensi dan pertimbangan:


Nur Wening, yang berjudul “Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan

Jumlah Kunjungan Pada Obyek Wisata Kebun Raya Dan Kebun Binatang

(KRKB) Gembira Loka Di Kota Yogyakarta”.5 Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Obyek Wisata KRKB Gembera Loka memiliki banyak peluang bisnis. Di

mana perusahaan memiliki kekuatan dan peluang yang sama. Kualitas produk,

layanan pelanggan, penyediaan fasilitas, variasi wisata, lokasi bisnis, dan

pengaruh tas promosi menunjukkan kekuatan perusahaan. Sementara kualitas

sumber daya manusia perusahaan adalah masalah, perubahan teknologi, dan

harga. Selain itu, peluang bisnis ditunjukkan oleh kepuasan konsumen,

pertumbuhan pasar, daya beli konsumen, loyalitas pelanggan, kondisi ekonomi,

dan keuntungan. Di sisi lain, ancaman bagi bisnis termasuk perubahan teknologi,

inflasi, dan peraturan pemerintah.

I Gusti Ayu Putu Seri Mahendrayani, yang berjudul “Strategi Pemasaran

Daya Tarik Wisata Untuk Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Daya

Tarik Wisata Sangeh Kabupaten Bandung Provinsi Bali”.6 hasil dari penelitian ini

adalah strategi pemasaran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah

kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata Sangeh adalah menciptakan branding

daya tarik wisata sangeh sebagai daya tarik wisata alam yang berkualitas,

5
Wening, N., Al Hasny, M., & Fitry, R. (2016). Strategi pemasaran untuk meningkatkan jumlah
kunjungan pada obyek wisata Kebun Raya dan Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka di Kota
Yogyakarta. Jurnal Kajian Bisnis, 22(1).
6
Mahendrayani, I. G. A. P. S., & Suryawan, I. B. (2018). Strategi Pemasaran Daya Tarik Wisata Untuk
Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Daya Tarik Wisata Sangeh Kabupaten Badung
Provinsi Bali. Jurnal Destinasi Pariwisata, 5(2), 240-247.
mempertahankan kebersihan dan keindahan alam, serta melakukan promosi lewat

jalur internet maupun brosur untuk memperkenalkan daya tarik wisata Sangeh

agar lebih dikenal oleh wisatawan,

Juneria Tawa Sejahtri, yang berjudul “Strategi Pemasaran Dalam

Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Pemandian Serayu Lestari di Kota

Samarinda”.7 Hasil penelitian ini adalah Pemandian Serayu Lestari sudah berhasil

menerapkan strategi pemasaran yaitu, Product (produk), Price (Harga), Place

(tempat) dan Promotion (promosi) dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan

wisatawan. Hal ini bisa dilihat dari hasil penelitian pada tahun 2021 jumlah

kunjungan wisatawan mengalami peningkatan. Pemandian serayu lestari juga

selalu memaksimalkan keempat elemen tersebut guna meningkatkan daya tarik

wisatawan untuk datang mengunjungi Pemandian Serayu Lestari.

Indra Masrin, yang berjudul “Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan

Kedatangan Wisatawan”.8 Penelitian ini memperoleh beberapa opsi strategi

pemasaran yang dapat dilakukan oleh pengelola pantai Arta diantaranya

Studi ini menemukan beberapa strategi pemasaran yang dapat digunakan

oleh pengelola pantai Arta, termasuk: (1) Mempertahankan posisi sebagai tempat

wisata dengan harga yang terjangkau oleh semua golongan ekonomi (2) Menjalin

7
Sejahtri, J. T. (2022). Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Pada
Pemandian Serayu Lestari Di Kota Samarinda. Jurnal Administrasi Bisnis FISIPOL UNMUL, 10(3),
228-236.
8
Masrin, I., & Akmalia, O. K. (2019). Strategi pemasaran untuk meningkatkan kedatangan wisatawan.
Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia, 5(2), 204-216
kerjasama dengan pihak luar dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan

serta mempromosikan tempat wisata sebagai ODTW yang menarik dan aman

untuk dikunjungi (3) mempertahankan posisi sebagai tempat wisata yang

memiliki objek wisata seperti pohon pinus sebagai keunggulan pantai Arta (4)

bekerjasama dengan masyarakat dan pihak lain dalam menciptakan tempat wisata

yang bersih, indah, aman dan nyaman (5) pengelola berupaya mempromosikan

pantai Arta ke seluruh Kabupaten Padang Pariaman dan pengelola berusaha untuk

menjaga kebersihan pantai agar pengunjung bentah dan nyaman berada di pantai

Arta.

I Gede Putra Nugraha, yang berjudul “Strategi Pemasaran Museum

Buleleng Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan”. 9

Penelitian ini menjelaskan bahwa pihak pengelola Museum Buleleng tidak

melakukan kegiatan pemasaran sejak tahun 2007, hal ini dikarenakan kendala

dana. Jika kendala utama ini dapat teratasi, strategi pemasaran yang harus

dilakukan adalah dengan mengkombinasikan marketing mix dengan analisis

SWOT, sehingga pihak pengelola mengetahui apa potensi yang harus

dipertahankan, potensi yang harus dikembangkan, dan potensi yang harus

diperbaiki. Agar nantinya akan berdampak pada kenaikan tingkat kunjungan

wisatawan ke Museum Buleleng.

F. Kerangka Teori

9
Nugraha, I. G. P., & Agustina, M. D. P. (2020). Strategi Pemasaran Museum Buleleng Dalam Upaya
Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan. Widya Manajemen, 2(2), 1-8.
1. Strategi

a. Pengertian Strategi

Strategi bersal dari kata Yunani Strategia (Stratos = militer, dan ag

= memimpin), yang artinya seni atau ilmu-ilmu untuk menjadi seseorang

jenderal.10

Konsep ini terkait dengan keadaan masa lalu di mana perang

sering terjadi, di mana jenderal harus memimpin angkatan perang agar

selalu menang. Strategi juga dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk

pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-

daerah tertentu untuk mencapai tujuan. Strategi militer didasarkan pada

pengetahuan akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik

fisik medan perang kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia,

sistem orang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap

setiap perubahan yang mungkin terjadi. Strategi adalah serangkaian besar

yang menggambarkan bagai mana sebuah perusahaan harus beroperasi

untuk mencapai tujuan.11

2. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

10
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: ANDI, 2002), Hlm 3.
11
Agus Herwandi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta : Erlangga, 2012), Hlm 33
Memasuki masa perdagangan bebas, kini telah terjadi

pergeseran strategi pemasaran yang berorientasi pada nasabah.

Sebagaimana pendapat Kotler dan Armstrong (2008), Pemasaran

seharusnya dipahami dengan cara yang berbeda dari pengertian lama,

yaitu menciptakan penjualan dengan "memberitahukan dan menjual"

(telling and selling). Sebaliknya, pemasaran sekarang berfokus pada

kepuasan pelanggan, yang merupakan hasil dari persepsi dan harapan

pelanggan. Jika hasil yang didapatkan dibawah harapan yang

diinginkan, maka customer tidak puas. Jika hasil yang didapatkan

memenuhi harapan, maka customer puas). Keberhasilan pemasaran

suatu produk sering tidak cukup hanya dengan menawarkan berbagai

keunggulan yang dimiliki oleh jasa. Justru yang terpenting adalah

apakah penyediaan produk tersebut sudah sesuai dengan keinginan dan

dapat memenuhi kebutuhan nasabah sehingga dapat meningkatkan

nilai nasabah (customer value).

Pemasaran menurut perspektif syari’ah merupakan segala

bentuk tindakan yang dilakukan dalam kegiatan bisnis yang

merupakan kegiatan penciptaan nilai yang memungkinkan setiap orang

yang melakukannya berkembang dan memanfaatkan manfaatnya yang

didasarkan pada prinsip kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan


keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada perjanjian

transaksi bisnis Islam atau akad bermuamalah. (Muhammad: 2005).12

Menurut W. Y. Stanton, pemasaran adalah sesuatu

kegiatantugas yang mencakup seluruh sistem, mulai dari

merencanakan dan menentukan harga hingga mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pembeli

nyata dan potensial..13

Pengertian pemasaran (marketing) Saat ini pemasaran bukan

berarti sekedar menjual (to sale)tetapi lebih ke memasarkan jangka

panjang. daripada hanya menjual barang dalam jangka pendek (jual

beli putus). Pemasaran bank adalah suatu proses pembuatan atau

pertukaran barang atau jasa bank untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan pelanggan dengan cara yang memuaskan.14

b. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran menurut Kotler (Kotler and Amstrong,

2014:72), logika Menurut Rangkuti (2014:3), Strategi adalah metode

yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan utamanya adalah

supaya bisnis dapat melihat kondisi internal dan eksternal secara

12
Mas’ud Ridwan, Strategi Pemasaran Perbankan Syariah, (Lombok Barat, CV.Elhikam Press
Lombok, 2016), Hlm 19-20
13
Philip Kotler, Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta : Erlangga, 2008), 6.
14
Agus Herwandi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta : Erlangga, 2012), 33.
rasional dan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal.

Dalam situasi seperti ini, ada perbedaan yang jelas antara tugas

manajemen, distributor, konsumen, dan pesaing. Jadi, perencanaan

strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan

memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan

dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. Untuk memahami

konsep perencanaan strategis, kita perlu memahami pengertian konsep

mengenai strategi.

Perusahaan sangat memperhatikan kepuasan pelanggan karena

berdampak pada kinerja penjualan, menurut pendekatan pemasaran

yang berorientasi pada konsumen, di mana perusahaan harus

memahami dan memenuhi perilaku atau kebutuhan pelanggan untuk

mencapai kepuasan pelanggan.. Kotler dan Armstrong (2008)

menyatakan bahwa, customer yang merasa puas akan datang kembali

dan mereka akan memberi tahu orang lain mengenai pengalaman baik

tentang produk itu. Kepuasan pelanggan berkontribusi pada banyak hal

penting, seperti menumbuhkan loyalitas pelanggan, meningkatkan

reputasi perusahaan, mengurangi elastisitas harga, mengurangi biaya

transaksi masa depan, dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi


karyawan. (Anderson, et al., 2002; Edvardson, et al., 2000; Tjiptono,

2005).15

Strategi merupakan daya kreatif (creative) dan daya cipta

(inovasi) dan juga merupakan cara untuk mencapai tujuan yang sudah

ditentukan oleh pemimpin perusahaan, sedangkan fokus pemasaran

dilakukan oleh manajer perusahaan.16

c. Jenis – jenis Strategi Pemasaran

Dalam hubungan strategi pemasaran, menurut Sofyan Assauri

(2008:179) bahwa strategi pemasaran secara umum ini, dapat

dibedakan tigajenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh

perusahaan yaitu : (1) strategi pemasaran yang tidak membedabedakan

pasar (Undifferentiatedmarketing); (2) strategi pemasaran yang

membedabedakan pasar (Differentiatedmarketing); dan (3) strategi

pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing).

Untuk lebih jelasnya ketiga jenis strategi pemasaran di atas

dapat diuraikan sebagai berikut:17

1. Strategi pemasaran tidak membeda-bedakan pasar

(Undifferentiatedmarketing). Dengan melihat pasar sebagai satu


15
16
asmir, Pemasaran Bank, ed. 1 .Cet 2, ( Jakarta: Kencana, 2005), Hlm 61-64.
17
Fandefi, H. (2020). Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan
di Kota Banda Aceh. JOURNAL OF ECONOMIC SCIENCE (JECS), 6(2), 89-99.
kesatuan, bisnis hanya memperhatikan kebutuhan umum

konsumen. Oleh karena itu, bisnis hanya membuat dan

memasarkan satu produk dan berusaha menarik semua pembeli

dan calon pembeli dengan menggunakan satu rencana pemasaran.

Tujuan strategi ini adalah untuk meningkatkan penjualan dan

mengurangi biaya.

2. Strategi pemasaran membeda-bedakan pasar (marketing yang

berbeda). Dengan strategi ini, perusahaan hanya akan memenuhi

kebutuhan beberapa konsumen tertentu dengan jenis produk

tertentu pula, sehingga perusahaan menghasilkan dan memasarkan

produk yang berbeda untuk tiap segmen pasar. Dengan kata lain,

perusahaan atau produsen menawarkan berbagai variasi produk,

atau produk campuran, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan

keinginan berbagai konsumen atau pembeli, dengan program

pemasaran unik yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan

tersebut.

d. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated marketing)

Dengan mempertimbangkan keterbatasan sumber daya perusahaan,

produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk

yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen

tertentu, yang tentunya lebih spesifik. Strategi pemasaran ini

mengutamakan seluruh upaya pemasaran pada satu atau beberapa


segmen pasar tertentu saja. Oleh karena itu, organisasi akan

menghasilkan hasil yang paling menguntungkan dengan

mengkonsentrasikan seluruh operasinya.

e. Bauran pemasaran

Effendy mendefinisikan bauran pemasaransebagai sekumpulan

kegiatan yang saling berhubungan yang dirancang untuk

mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan seterusnya, menghasilkan

barang yang dibutuhkan dan dibutuhkan, menetapkan harga,

mendistribusikan, dan mempromosikan. 18

1. Produk (Product) Produk adalah Produk terdiri dari kombinasi

barang dan jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada

sasaran konsumennya dan dapat ditawarkan ke pasar atau

perusahaan untuk menarik perhatian konsumen untuk dibeli,

digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi keinginan

dan kebutuhan..

2. Harga (Price) Harga merupakan jumlah uang yang harus

dibayarkan oleh pelanggan untuk barang atau jasa yang diinginkan.

Satu-satunya komponen bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan adalah harga, sedangkan komponen lainnya

18
Beu, N. S., Moniharapon, S., & Samadi, R. L. (2021). Analisis Strategi Bauran Pemasaran Terhadap
Penjualan Ikan Kering Pada UMKM Toko 48 Pasar Bersehati Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 9(3), Hlm 1530-1538.
menghasilkan biaya. Oleh karena itu, harga sangat penting karena

menentukan keuntungan dan kelangsungan hidup bisnis..

3. Tempat (Place) Tempat atau saluran pemasaran merupakan salah

satu kunci sukses. Saluran pemasaran mencakup semua tindakan

bisnis yang menghasilkan barang atau jasa untuk pelanggan

sasaran di lokasi tertentu di komunitas. Keputusan ini sangat

bergantung pada berbagai faktor, termasuk persaingan, potensi

pertumbuhan ekonomi dan stabilitas, dan iklim politik.. Lokasi

memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian, di mana lokasi

yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses di banding gerai lainnya

yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual

produk yang sama.

4. Promosi (Promotion) Promosi adalah suatu tindakan untuk

mengirimkan barang dan mendorong konsumen untuk membeli

barang atau jasa tersebut. Promosi adalah upaya bisnis untuk

merayu pembeli dengan menggunakan semua elemen pemasaran..

5. Analisis Swot

Analisis SWOT merupakan sumber daya yang membantu

manajer dalam menentukan dan membangun taktik yang efektif


untuk menghadapi persaingan. Strengths, Weaknesses,

Opportunities, and Threats adalah komponen dari SWOT. 19

Strength (Kekuatan)

Kekuatan internal dan positif dari subjek penelitian, yang dimiliki

peneliti, meliputi:

- Proses promosi pariwisata apa yang sudah berhasil?

- Storynomic tourism apa saja yang dimiliki oleh destinasi yang

menjadi tempat penelitian

- Kekuatan konten storynomic tourism yang sudah ada,

keunggulan kompetitif dibandingkan dengan dengan konten

promosi lainnya?

Weakness (Kelemahan)

Kelemahan adalah faktor-faktor negatif yang mengurangi

kekuatan subjek penelitian disebut kelemahan. Faktor-faktor ini

mungkin perlu ditingkatkan agar lebih kompetitif, seperti

- Adakah hal-hal yang diperlukan dalam promosi di era

digitalisasi (industri 4.0) untuk membuat strategi promosi lebih

kompetitif lagi
19
Kartini, R. A. (2021). Analisis Swot Terhadap Storynomics Tourism Sebagai Strategi Promosi
Pariwisata (Studi Kasus Kawasan Wisata Kali Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Indonesia).
Dynamic Management Journal, 5(2), 58-69.
- Proses promosi apa saja yang perlu diperbaiki

- Apakah adalah konten promosi lain yang dibutuhkan untuk

memasarkan destinasi

- Apakah ada celah lain dalam promosi di era digitalisasi

Opportunities (Peluang)

Peluang adalah faktor ekstenal dalam konteks jenis

promosi destinasi yang sedang diteliti yang cenderung

berkontribusi pada kesuksesan perusahaan, seperti:

- Apakah promosi destinasi berhasil mendatangkan wisatawan

dan apakah ada tren promosi baru yang akan mendorong orang

untuk datang ke destinasi

- Ada tehnik dan cara lain untuk promosi destinasi dalam

pemasaran dan pengembangan pariwisata

- Apakah ada perubahan peraturan yang mempengaruhi promosi

destinasi secara positif

- Destinasi berkembang, apakah ini berarti membutuhkan cara

promosi lain di era industri 4.0

Threats (Ancaman)
Ancaman adalah faktor ekternal yang tidak dapat dikontrol,

sehingga dibuat rencana darurat untuk menangani masalah yang

sedang terjadi. Itu seperti:

Apakah anda memiliki cara promosi potensial yang dapat

meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ?

- Apakah cara promosi yang selama ini dilakukan dapat

mendatangkan wisatawan sesuai dengan target wisatawan di

wilayah destinasi tersebut?

- Bisakah perkembangan di masa depan dalam teknologi

mengubah cara berpromosi anda dalam mengembangkan

destinasi dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan?

- Adakah tren pasar yang bisa menjadi ancaman bagi

pengembangan destinasi?

Analisis SWOT secara bersamaan dapat digunakan untuk

melakukan evaluasi faktor internal dan eksternal perusahaan untuk

menyelesaikan masalah Apa yang menjadi kekuatan dan

kelamahan perusahaan akan diidentifikasi dalam matrik IFAS

(Internal Factor Analysis Summary), sedangkan hal-hal yang

menjadi peluang dan ancaman akan dicerminkan dalam matrik

EFAS (External Factor Analysis Summary). Gabungan dari kedua


matrik tersebut melalui SWOT Diagram akan mencerminkan

posisi perusahaan yang dikenal sebagai Positioning.

Manfaat Analisis SWOT Tujuan akhir dari analsis SWOT

adalah mengembangkan berbagai strategi alternatif yang lebih

berfungsi, sehingga lebih mudah untuk diterapkan dan diterapkan

pada masing-masing Strategic Business Unit.

Berikut adalah keuntungan yang dapat dipetik dari analisis

SWOT:

1. Secara jelas dapat dipakai untuk mengetahui posisi perusahaan

dalam kancah persaingan dengan perusahaan sejenis.

2. Sebagai pijakan dalam mencapai tujuan perusahaan

3. Sebagai upaya untuk menyempurnakan strategi yang telah ada,

sehingga strategi perusahaan senantiasa bisa mengakomodir

setiap perubahan kondisi bisnis yang terjadi.

G. Metodologi Penelitian

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode atau jenis penelitian deskripsi kualitatif. Metodologi kualitatif

menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutif oleh Lexy Moleong yaitu
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati.20

Oleh karena itu, penelitian kualitatif menekankan pada penelitian

yang bersifat alamiah dan dilakukan dengan metode yang alamiah. Seperti

yang dinyatakan oleh Denzim dan Lincoln, penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menggunakan latar alamiah untuk menafsirkan fenomena

yang terjadi dan dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang

tersedia..21

Dari pemahaman ini, para penulis terus berkonsentrasi pada

lingkungan alamiah untuk melakukan penelitian yang dapat diandalkan dan

dilakukan dengan metode yang tepat. Sejalan dengan itu peneliti juga

menggunakan metode kualitatif yang dirasa relevan dengan penelitian yang

akan dilaksanakan.

1. Data dan Sumber Data

Sumber data dibagi menjadi dua kategori yaitu sumber data primer dan

sumber data sekuder.

a. Sumber data primer merupakan sumber data yang memuat data

utama yakni data yang diperoleh secara langsung di lapangan,

misalnya narasumber atau informant. Dalam penelitian ini yang

20
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014), hlm,
4
21
Ibid, hlm, 5
menjadi sumber data primer yaitu para nelayan tangkap dan nelayan

budidaya di Ekas Buana.

b. Sumber data sekunder merupakan sumber data tambahan yang

diambil tidak secara langsung di lapangan, melainkan dari sumber

yang sudah dibuat orang lain, seperti buku, dokumen, foto, dan

statistik. Sumber data sekunder dapat digunakan dalam penelitian,

dalam fungsinya sebagai sumber data pelengkap ataupun yang utama

bila tidak tersedia narasumber dalam fungsinya sebagai sumber

data primer Selain itu data sekunder ini akan peneliti cari lewat data-

data dokumen, foto dan masyarakat sekitar.

2. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan berbagai

sumber dan dilakukan dengan metode yang umum untuk penelitian

kualitatif. Karena kecocokan dengan subjek penelitian, metode

triangulasi digunakan. Teknik pengumpulan data triangulasi

menggabungkan berbagai metode pengumpulan data dan sumber data

sebelumnya..22 Maka dari itu peneliti menggunakan teknik wawancara

mendalam, observasi partisipatif dan dokumentasi yang dilakukan secara

serempak.

a. Wawancara

22
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Alfabeta, Hilir Bandung, Februari, 2013), hlm, 83
Wawancara merupakan metode pengambilan data yang

melibatkan berbicara secara tatap muka dengan informan atau

responden untuk mengajukan pertanyaan.23 Wawancara bisa

dilaksanakan dengan menggunakan pedoman dalam wawancara dan

bisa juga dilakukan secara langsung. Pedoman wawancara berfungsi

untuk mengingatkan peneliti terkait apa saja yang ingin ditanyakan

atau dibahas dan berfungsi sebagai pengontrol apakah data yang

dibutuhkan sudah relevan dengan kebutuhan penelitian.

Model wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara semiterstruktur, yaitu wawancara yang sudah cukup

mendalam karena menggabungkan pertanyaan-pertanyaan yang telah

disiapkan dengan pertanyaan yang lebih luas dan mendalam dengan

mengabaikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada. Berbeda hal

nya dengan wawancara terstruktur yaitu wawancara yang

pertanyaannya telah disiapkan seperti menggunakan pedoman

wawancara. Dengan demikian peneliti telah mengetahui data dan

menentukan fokus serta perumusan masalahnya.24

Alat-alat yang digunakan dalam wawancara adalah buku catatan,

laptop, dan camera. Sangat membantu untuk mencatat dan mencatat

semua percakapan dengan sumber data, yang semuanya telah

23
Afifudin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Pustaka Setia, Bandung, April
2012), Cetakan ke-2, hlm, 131
24
Ibid, hlm, 133
digunakan setelah menerima izin dari sumber data. Tujuan dari

wawancara ini adalah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan

wisatawan pariwisata Ekas Buana di Lombok Timur.

b. Observasi

Sebagaimana yang dikutif Subagyo dalam Soemitro bahwa

observasi merupakan pengamatan sistematis dan sengaja fenomena

sosial bersamaan dengan gejala psikis untuk dicatat. 25 Observasi

dibagi menjadi dua macam yaitu observasi partisipatif dan observasi

non partisivatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi

non partisipatif. Observasi non partisipatif adalah Pengamat berada di

luar subjek yang diamati dan tidak terlibat dalam aktivitas mereka.

Dengan demikian, pengamat akan lebih mudah mengamati

kemunculan tingkah laku yang di harapkan. 26 Dalam kaitannya

dengan penelitian ini peneliti akan mengamati Strategi Pemasaran

Pariwisata Ekas Buana Di Lombok Timur Untuk Meningkatkan

Kunjungan Wisatawan.

c. Dokumentasi

25
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta, Rineka Cipta, 2015),
cetakan ke 7, hlm, 63
26
Irawan Suhartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung : PT Remaja Rodakarya, 2008), Cet. Ketujuh,
hlm.63
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen berbentuk tulisan seperti

catatan harian, sejarah kehidupan, kriteria, biografi, peraturan, dan

kebijakan; dokumen berbentuk gambar seperti foto, sketsa, dan

sebagainya; dan dokumen berbentuk karya seperti seni, yang dapat

berupa gambar, patung, film, dan sebagainya.27

Untuk dokumentasi yang akan peneliti lakukan adalah

mengumpulkan data berupa catatan, audio, video atau gambar

tentang: jumlah penduduk desa Ekas Buana, proses pelaksanaan

menejemen wisata pantai Ekas Buana dan pihak pihak yang

bersangkuran dengan wisata pantai Ekas Buana tersebut.

3. Tehnik Analisis Data

Menurut Bogdan dalam Zohratul Auliya analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari catatan

lapangan, wawancara, dan sumber lain agar data dan hasilnya mudah

dipahami dan dikomunikasikan. Analisis data yang digunakan adalah

model analisis reduksi data, yaitu proses pemilihan, penyederhanaan,

pengabstrakan, dan pengubahan data kasar yang muncul dari catatan

tertulis yang dihasilkan Ketika berada dilapangan28

27
Ibid, hlm, 82
28
Nanang Martono, Metode Penelitian Sosial, (PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, Cet ke 1, 2015),
hlm,11
4. Uji Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbarui dari

gagasan positivisme tentang validitas, kesahihan, dan reliabilitas data,

yang disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigma

paradigma kualitatif untuk mendapatkan keabsahan data.

5. Sistematika Pembahasan

Untuk membuat penelitian ini lebih mudah ditulis, akan ada tiga

bab: pendahuluan, isi, dan penutup. Setiap bagian akan dibagi menjadi

beberapa bab dan dilampirkan dengan subbab berikut:

Bab I merupakan bab awal yang mencakup; penegasan judul, latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup

dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian

dan sistematika pembahasan.

Bab II Gambaran umum wilayah penelitian. Dalam bab ini

membicarakan data dan hasil penelitian saat ini di lokasi. Peneliti akan

menguraikan apa yang telah mereka ketahui tentang lokasi penelitian

dan apa yang baru ditemukan selama penelitian.


Bab III Pembahasan, bab ini memaparkan diskusi penelitian terkait.

Seperti Strategi Pemasaran Pariwisata Ekas Buana Di Lomnok Timur

Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan.

Bab IV Penutup, memaparkan kesimpulan dari penelitian yang

berawalan dari pembahasan, terdapat hasil dan saran dan hasil analisis

data yang berkaitan dengan penelitian. Dan bagian paling akhir, peneliti

mencantumkan daftar pustaka yang menjadi rujuakan materi dan

lampiran.

H. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

Bulan Ke-
No Kegiatan
1 2 3 4

1 Penyusunan proposal dan seminar 

2 Memasuki lapangan 

3 Tahap seleksi dan analisis 

4 Diskusi draf laporan 

5 Dan seterusnya disesuaikan kebutuhan 

Anda mungkin juga menyukai