Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN WISATA DAERAH DESA PAKEL KABUPATEN

BANYUWANGI

Makalah

Perkembangan wisata

Dosen pengampu: Dr. Panji Sekar Pambudi, M.Pd

Disusun oleh:

M.IQBAL SAPUTRA

NIM:(228520101021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN & REKREASI

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “PERKEMBANGAN WISATA”

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu
dengan segala kekurangan dalam makalah ini saya menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki masalah ilmiah ini. Ahir kata,
saya berharap semoga makalah dengan judul “PERKEMBANGAN WISATA”
dapat memberikan manfaat maupun edukasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB 1................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
METODE..........................................................................................................................6
BAB 2................................................................................................................................7
PEMBAHASAN...............................................................................................................7
2.1 Letak geografis Perkembangan wisata desa pakel....................................................7
2.2 Komponen-komponen penting wisata......................................................................7
2.3 Objek dan daya tarik wisata.....................................................................................8
2.4 Pengembangan wisata di desa pakel.........................................................................9
BAB 3..............................................................................................................................11
HASIL.............................................................................................................................11
KESIMPULAN................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Desa pakel memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata olahraga. Di
daerah pakel yang terletak di perbatasan kec.kabat , juga terdapat tempat strategis yang
menarik yaitu dari segi tempat sangat memadai untuk di jadikan sebuah perlombaan traba
straill. Potensi-potensi yang terdapat di air terjun desa pakel ini belum terlihat didukung oleh
fasilitas-fasilitas agar berkembang lebih optimal menjadi sebuah kawasan wisata. Berbagai
aktifitas yang telah berlangsung belum pula dikelola secara baik. Oleh karenanya banyak
pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dan justru mereduksi potensi kawasan sebagai aset
wisata, salah satu contohnya ialah banyak sampah-sampah dan penebangan pohon yang
seharusnya tidak boleh di buang sembarangan jadi berserakan di tepi sungai karena
kurangnya tempat sampah dan keamanan yang menyebar di sekitar area tempat wisata
tersebut.

Menyikapi kondisi tersebut diperlukan kesadaran pengelola wisata untuk menambah


tempat sampah di sekitar area wisata agar tempat wisata tetap bersih dan nyaman, karena juga
menyadari tempat yang di gunakan adalah area sungai jadi kesadaran wisatawan juga di
perlukan apabila membuang sampah di tepi sungai dan apabila terjadi hujan yang nantinya
akan menyebabkan sampah ikut terbawa arus sungai yang mengakibatkan bencana banjir.

Menurut undang-undang No.9 tahun 1990 pasal 1 tentang kepariwisataan, Pariwisata


adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan
daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Kepariwisataan menurut
Tap MPRS tahun 1960 adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam
memberikan hiburan rohani dan jasmani, setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai
modal untuk melihat-lihat daerah lain.

Sedangkan pariwisata menurut Oka A Yoeti, pariwisata berasal dari dua kata, yaitu:
Pari, yang berarti banyak, berkali-kali datang. Wisata, yang berarti perjalanan, bepergian
yang dalam hal ini sinonim dengan kata “travel” dalam bahasa inggris. Sehingga pariwisata
diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat
ke tempat lain, yang dalam bahasa inggris disebut dengan kata “tour”, sedangkan untuk
pengertian jamak, kata kepariwisataan dapat digunakan kata “tourism”.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha atau
mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata hanya untuk menikmati
perjalanan tersebut untuk bertamasya dan rekreasi.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana letak geografis wisata tersebut?
2. Apa komponen-komponen penting wisata tersebut?
3. Objek dan daya tarik wisata air terjun
4. Pengembangan wisata atau cabor lain

1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana letak geografis wisata desa pakel
2. Mengerti komponen komponen yang ada di wisata
3. Tahu apa saja objek dan daya tarik wisata air terjun kedung angin
4. Mengembangkan wisata desa pakel

METODE
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian deskriptif dilakukan untuk mendiskripsikan
suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi secara faktual, sistematis, dan akurat. Dalam
penelitian ini, saya menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dan analisis yg
digunakan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-
faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha
yang telah menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan
ditentukan aspek-aspek yang menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness),
kesempatan (Oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (Threats) sebuah organisasi. Dengan
begitu akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan.

BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Letak geografis wisata air terjun desa pakel
Wisata desa pakel yaitu lomba trabas traill yang terletak di desa pakel, kecamatan
licin, kabupaten Banyuwangi. Di sekitar area wisata terdapat hutan lindung atau perkebunan
yang bagus bila di jadikan perlombaan trabas. Akses objek wisata tersebut sangat mudah
untuk di lalui kendaraan ataupun angkutan umum.
Di tempat wisata tersebut terdapat sebuah lapangan juga, yang dapat di manfaatkan
untuk start lomba, stan siaran, dan tempat vip. Tempat parkir juga telah di siapkan di tempat
wisata tersebut yang tentunya tidak jauh dari lokasi lomba

2.2 Komponen-komponen penting wisata


 Objek dan daya tarik wisata
Objek dan daya tarik wisata dapat berupa alam, budaya atau tata hidup dan
sebagainya yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi atau yang menjadi sasaran bagi
wisatawan. Lomba trabas traill bukan hanya soal kecepatan saja yang di lombakan,
namun skill juga di lombakan yang tentunya akan memanjakan mata wisatawan.
 Sarana dan fasilitas yang meliputi:
a. Restoran
Restoran adalah industri jasa yang bergerak di bidang penyediaan makan dan
minum, yang dikelola secara komersil, baik secara mandiri ataupun terkait dengan
usaha lain. Seperti yang kita tahu apabila ada sebuah event tertentu seperti lomba
trabas traill, pastinya tidak sedikit orang yang akan membuka bazar makanan
mulai dari makanan tradisional maupun modrn
b. Biro perjalanan
Biro perjalanan adalah suatu badan usaha dimana operasionalnya meliputi
pelayanan semua proses perjalanan dari seseorang sejak berangkat hingga
kembali.

c. Cinderamata
Cinderamata adalah oleh-oleh atau kenang-kenangan yang dapat dibawa oleh para
wisatawan pada saat kembali ke tempat asalnya. Cinderamata harus memberikan
suatu keindahan seni dan sifatnya khas untuk setiap daerah. Seperti jersy traill,
gantungan kunci dll
d. Atraksi Wisata
Atraksi wisata adalah suatu kegiatan yang dapat menghibur seseorang ketika
menyaksikan kegiatan tersebut. Atraksi wisata ini berupa pertunjukan tari-tarian,
pertunjukan fristel motor, musik dan upacara adat yang sesuai dengan kebudayaan
setempat. Pertunjukan ini dapat secara tradisional maupun modern. Biasanya
untuk pembukaan ada tarian gandrung khas Banyuwangi
2.3 Objek dan daya tarik wisata
Untuk di desa pakel objek utamanya adalah trabas traill, adapun faktor pendukung
lainya meliputi bazar makanan, keindahan pemandangan alam, ataupun cindramata yang di
tata rapi di tepi jalan akan menarik perhatian

Dalam literatur kepariwisataan luar negeri tidak dijumpai istilah objek wisata seperti
yang biasa dikenal di Indonesia. Untuk pengertian objek wisata mereka lebih banyak
menggunakan istilah „tourist attractions‟, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi
orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Menurut Marioti tourist attraction itu sendiri
dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu tourism resources dan tourist service.

 Tourism resources
Tourism resources ini oleh Prof. Marioti disebut dengan istilah “attractive
spontance”, yaitu segala sesuatu yang tedapat di daerah tujuan wisata yang merupakan
daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung kesuatu tempat daerah tujuan
wisata, diantaranya antara lain: Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam
semesta (Natural Amenities), yang termasuk kelompok ini adalah: iklim, bentuk tanah
dan pemandangan, hutan belukar, fauna dan flora, dan pusat-pusat kesehatan natural.
Hasil ciptaan manusia (Man-made supply), yang termasuk dalam kelompok ini
adalah: benda-benda bersejarah, kebudayaan dan keagamaan. Tata cara hidup
masyarakat (The way life)
 tourist service
Sedangkan untuk tourist service, Prof. Marioti menyebut dengan istilah
“attraction device”, yaitu semua fasilitas yang digunakan dan aktifitas yang dapat
dilakukan yang pengadaannya disediakan oleh perusahaan lain secara komersial.
Tetapi torist service bukanlah merupakan daya tarik dalam kepariwisataan, tetapi
kehadirannya diperlukan bila kita hendak mengembangkan kepariwisataan pada suatu
daerah.
Dalam pembangunan kawasan pariwisata tersebut juga harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a. Kemampuan untuk mendorong peningkatan perkembangan kehidupan
ekonomi dan sosial budaya
b. Nilai-nilai agama, adat istiadat, serta pandangan dan nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat
c. Kelestarian budaya dan lingkungan hidup
d. Kelangsungan usaha pariwisata itu sendiri
e. Tata ruang
f. Rencana induk pembangunan pariwisata daerah

2.4 Pengembangan wisata di desa pakel


 Daerah lingkup perlombaan
Dalam lingkup perlombaan trabas traill di desa pakel,mungkin untuk
pengembangan wistanya dapat di perluas hingga tingkat Banyuwangi. Maka akan
semakin banyak wisatawan dari berbagai daerah yang akan berkunjung untuk sekedar
menikmati ataupun mendukung timnya.
Akibatnya ekonomi semakin meningkat karena semakin banyak wisatawan
yang pastinya membawa uang saku untuk di belanjakan di daerah wisata, dan apabila
tim yang berlomba semakin banyak otomatis waktu juga semakin panjang dan lebih
banyak lagi keuntungan yang ada.

 Pengembangan di bidang dekorasi dan keamanan


Pengembangan di sektor dekorasi tentunya sangat penting untuk mendukung
berlangsungnya perlombaan trabas traill, mulai dari memberi pagar yang ada di tepi
sungai hingga memeberi jalur yang extrem di tepi sungai, juga di lakukan
membangun jalan baru untuk menambah fasilitas. Untuk dari segi keamanan pastinya
sudah menyiapkan keamanan atau pertolongan pertama yang siap setiap saat di
butuhkan.
 Pengembangan dari segi wisata lain
Pengembangan di wisata atau wahana lain yaitu, panitia membuat begraund
atau tempat untuk berkeliling yang dapat di naiki oleh wisatawan guna untuk
berkeliling sambil menikmati pemandangan tepi sungai dan keindahan yang telah ada
di sekitar hutan lindung, dan tentunya menunjang sumber pendapatan hanya di
lakukan di siang hari.
Warga lokal juga bisa membuka warung kopi atau angkringan lesehan dekat
wisata untuk menambah minat pengunjung yang berkunjung guna untuk menambah
sumber pendapatan lain akibat dari adanya perlombaan trabas traill.
BAB 3

HASIL
Hasil ini menyimpulkan bahwa obyek wisata di Desa pakel adalah layak dan
potensial untuk dikembangkan, dengan saran-saran sebagai berikut (1) mengalokasikan
anggaran pembangunan dan pengembangan kawasan pariwisata sesuai dengan skala prioritas
objek wisata sebagai upaya mengatasi keterbatasan anggaran pembangunan dan
pengembangan kawasan pariwisata, (2) Mengembangkan aspek media promosi objek wisata
Desa Pakel dengan memanfaatkan media sosial dan website, (3) Membangun sarana dan
prasarana pariwisata sebagai upaya menarik minat investor untuk menanamkan modalnya
pada objek wisata di Desa Pakel, (4) Melakukan edukasi dan pemberdayaan masyarakat lokal
untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengelola objek wisata di Desa Karangdoro, (5)
Mengadakan kegiatan rutinitas atau sosialisasi terkait perkembangan wisata.
KESIMPULAN
Kesimpulannya pengembangan wisata di desa Pakel memang sangat di perlukan,
guna menunjang perekonomian desa juga menaikkan citra desa di kabupaten banyuwangi dan
lebih di kenal banyak orang, juga untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus
kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta
memajukan kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA

-Tap MPRS tahun 1960


adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberikan hiburan rohani
dan jasmani.
-Oka A Yoeti,
pariwisata berasal dari dua kata, yaitu: Pari, yang berarti banyak, berkali-kali datang.
-Prof. Marioti

Anda mungkin juga menyukai