Disusun Oleh :
Anggraini G. D. A. (518100851)
Delfiana Rinjani (518100859)
Delfiani Rinjani (518100860)
Destyo Yoga (
Irvan Nur Aprilianto (518100872)
Lutfi Nur Wahidah (518100874)
Nur Laela Hasanah (518100877)
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya maka kami dapat menyelesaikan `Makalah Hasil Observasi Desa
Wisata Pentingsari’. Makalah ini kami susun dengan sebaik-baiknya guna memenuhi tugas
mata kuliah Antropologi Pariwisata tahun akademik 2018/2019.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terkait, yang
telah memberi bantuannya dalam penulisan makalah ini. Kami mengharapkan makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
COVER............................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I – PENDAHULUAN............................................................................................... 5
A. Latar Belakang............................................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................... 5
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wisata berbasis budaya adalah salah satu jenis kegiatan pariwisata yang
menggunakan kebudayaan sebagai objeknya. Pariwisata jenis ini di bedakan dari minat –
minat khusus lain, seperti wisata alam, dan wisata petualangan.
Ada 12 unsur kebudayaan yang dapat menarik kedatangan wisatawan, yaitu
Bahasa, masyarakat, kerajinan tangan, makanan dan kebiasaan makan, music dan
kesenian, sejarah suatu tempat, cara kerja dan teknologi, agama, bentuk dan karakteristik
arsitektur di masing – masing daerah tujuan wisata, tata cara berpakaian penduduk
setempat, system Pendidikan, dan aktivitas pada waktu senggang.
Objek – objek tersebut tidak jarang dikemas khusus bagi penyajian untuk turis,
dengan maksud agar menjadi lebih menarik. Dalam hal inilah seringkali terdapat
kesenjangan selera antara kalangan seni dan kalangan industry pariwisata. Kompromi –
kompromi sering harus diambil. Kalangan seni mengatakan bahwa pengemasan khusus
objek – objek tersebut untuk turis akan menghilangkan keaslian dari suatu budaya,
sedangkan kalangan pariwisata mengatakan bahwa hal tersebut tidaklah salah asalkan
tidak menghilangkan substansi atau inti dari suatu karya seni.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Elemen Desa Wisata
2. Jasa boga atau restaurant, industri jasa dibidang penyelenggaraan makan dan
minum yang dikelola secara profesional.
3. Transportasi atau jasa angkutan, industri usaha jasa yang bergerak dalam bidang
transportasi laut dan udara.
1. Atraksi wisata Alam, meliputi bentang alam, pantai, iklim dan bentukan
geografis lain dari suatu destinasi dan sumber daya alam lainnya.
2. Atraksi wisata buatan / Binaan Manusia, meliputi angunan dan infrastruktur
pariwisata termasuk arsitektur bersejarah dan modern, monument, trotoar
jalan, taman dan kebun, pusat konvensi, marina, ski, tempat kepurbakalaan,
lapangan golf, toko-toko khusus dan daerah yang bertema.
3. Atraksi Wisata Budaya, meliputi sejarah dan cerita rakyat (legenda), agama
dan seni ,teater music, tari dan pertunjukkan lain, dan museum. Beberapa dari
hal tersebut dapat dikembangankan menjadi even khusus, festival, dan
karnaval.
4. Atraksi Wisata Sosial, meliputi pandangan hidup suatu daerah, penduduk asli,
bahasa, dan kegiatan-kegiatan pertemuan sosial.
2. Amenitas / Fasilitas
Terdapat unsur-unsur di dalam suatu atraksi atau berkenaan dengan suatu
atraksi yang memungkinkan pengunjung untuk menginap dan dengan kata lain
untuk menikmati dan berpatisipasi di dalam suatu atraksi wisata. Hal tersebut
meliputi :
3. Aksesibilitas
Elemen-elemen ini adalah yang mempengaruhi biaya, kelancaran dan
kenyamanan terhadap seorang wisatawan yang akan menempuh suatu atraksi.
Elemen-elemen tersebut ialah:
1. Infrastruktur
2. Jalan, bandara, jalur kereta api, pelabuhan laut, marina.
3. Perlengkapan, meliputi ukuran, kecepatan, jangkauan dari sarana
4. transportasi umum.
5. Faktor-faktor operasional seperti jalur/rute operasi, frekuensi pelayanan, dan
harga yang dikenakan.
6. Peraturan Pemerintah yang meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan transportasi.
1. Menurut Sammeng (2000:36) Salah satu komponen yang sangat penting dalam
kegiatan pariwisata adalah aksesibilitas atau kelancaran perpindahan seseorang dari
satu tempat ke tempat lain. Perpindahan tersebut bisa berjarak dekat ataupun berjarak
jauh.
2. Komponen askesibilitas dikategorikan ke dalam dua sifat dasar oleh Hainim
(1999:21) yaitu sifat fisik dan non fisik. Aksesibilitas yang bersifat fisik dapat
dikategorikan ke dalam suatu bentuk kemudahan-kemudahan yang tersedia
menyangkut ketersediaan prasarana dan sarana jaringan transportasi yang
menghubungkan antara satu daerah tujuan wisata dengan daerah asal wisatawan, baik
dalam bentuk sarana transportasi berjadwal (scheduled transport) ataupun yang tidak
berjadwal (non scheduled transport). Sementara aksesibilitas yang bersifat non fisik,
menyangkut suatu bentuk kemudahan pencapaian melalui jalur perizinan atau permit,
biasanya aksesibilitas dalam kategori non fisik ini ditujukan bagi daerah tujuan wisata
yang dilindungi dan dibatasi frekuensi maupun kuantitas kunjungannya.
3. Transportasi juga memasukan Transportasi service ke dalam bagian dari kemudahan
bagi para wisatawan dalam hal aksesibilitas. Hodder & Stoughton (2002:22)
“Transport service are needed to allow visitors to get to the destination, and to move
around once they are there. Transport services include the provision of infrastructure,
such as new roads or facilities such as charter flight”.
F. Transportasi
Menurut Wikipedia Indonesia, transportasi adalah pemindahan manusia atau
barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang
digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan
manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya
menggunakan kereta bawah tanah (subway ) dan taksi. Penduduk di negara maju jarang
yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan
angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu,
transportasi darat, laut, dan udara.Transportasi udara merupakan transportasi yang
membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang
lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan
dengan alat transportasi lainnya.Menurut Abbas, (2003, p6), transportasi sebagai dasar
untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan
industrialisasi. Dengan adanya transportasi menyebabkan, adanya spesialisasi atau
pembagian pekerjaan menurut keahlian sesuai dengan budaya, adat-istiadat, dan budaya
suatu bangsa atau daerah.Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa tergantung
pada tersedianyapengangkutan dalam negara atau bangsa yang bersangkutan.Dalam
transportasi kita melihat dua kategori yaitu :
1. Pemindahan bahan-bahan dan hasil-hasil produksi dengan menggunakanalat angkut.
2. Mengangkut penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa definisi transportasi adalah kegiatan
pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam
transportasi terlihat ada dua unsur yang terpenting yaitu :
Obyek Wisata merupakan seluruh obyek (tempat) yang dapat menimbulkan daya
tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi baik itu alam, bangunan sejarah, kebudayaan
dan pusat-pusat rekreasi modern. Objek wisata ada berbagai macam salah satunya adalah
objek wisata pantai atau yang sering kita sebut dengan objek wisata bahari. Pantai adalah
kumpulan air dalam jumlah banyak yang membagi daratan atas benua-benua dan pulau-
pulau. Jadi, wisata pantai dapat diartikan sebagai wisata yang memanfaatkan potensi
sumber daya alam pantai beserta komponen pendukungnya, baik alami maupun buatan
atau gabungan keduanya itu (John O. Simond, 1978)
Menurut John O. Simond (1978) Obyek wisata pantai adalah elemen fisik dari
pantai yang dapat dijadikan lokasi untuk melakukan kegiatan wisata, obyek tersebut yaitu
:
1. Pantai merupakan daerah transisi antara daratan dan lautan. Pantai merupakan
primadona obyek wisata dengan potensi pemanfaatan, mulai dari kegiatan yang pasif
sampai aktif.
2. Permukaan laut terdapat ombak dan angina sehingga permukaan tersebut memiliki
potensi yang berguna dan bersifat rekreatif.
3. Daratan sekitar pantai merupakan daerah pendukung terhadap keadaan pantai, yang
berfungsi sebagai tempat rekreasi dan olahraga darat yang membuat para pengunjung
akan lebih lama menikmatinya.
John O.Simond (1978) juga menyebutkan bahwa pantai dapat dibagi menjadi
berbagai wilayah yaitu :
1. Beach yaitu batas antara daratan dan lautan, merupakan pantai berpasir dan landai.
2. Dune yaitu daerah yang lebih tinggi dari beach, merupakan hamparan pasir yang
permukaannya bergelombang atau berubah secara perlahan karena aliran laut.
3. Coastal yaitu daerah yang secara periodic digenangi air yang merupakan gabungan
antara beach dan dune.
Alternatif Pariwisata juga oleh Gamal Swantoro (2004) memiliki dua pengertian yaitu :
1. Sebagai salah satu bentuk kepariwisataan yang timbul sebagai reaksi terhadap
dampak-dampak negatif dari pengembangan dan perkembangan pariwisata
konvensional.
2. Sebagai bentuk kepariwisataan yang berbeda (yang merupakan alternatif) dari
pariwisata konvensional untuk menunjang kelestarian lingkungan.