Makalah
Dosen Pengampu:
Dr. Sugiyanto, M. Hum.
NIP 195702201985031003
Guruh Prasetyo, S. Pd., M. Pd.
NRP 760021009
Disusun Oleh:
Aditya Fernanda Eliyanto 190210302101
Muhammad Fahmi Nurdiansyah 190210302115
Rasa syukur kami ucapkan kepada Allah Swt, yang telah memberikan
karunianya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Memahami dan Menggali Obyek Pariwisata
Sejarah dan Budaya”. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepariwisataan Sejarah dan Budaya dan diharapkan bisa memperdalam pengetahuan
serta pemahaman mengenai obyek pariwisata sejarah dan budaya.
Terimakasih kami kepada teman-teman yang telah berusaha memberikan ide-
ide sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Terimakasih juga kami ucapkan kepada
dosen pengampu mata kuliah Kepariwisataan Sejarah dan Budaya, yang telah
memberikan dukungan penuh sekaligus bimbingan kepada kami untuk menyusun
makalah ini, serta memberikan motivasi kepada kami untuk selalu berkarya.
Dengan makalah yang kami buat ini, kami berharap semoga dapat menambah
wawasan untuk para pembaca. Kami juga menyadari bahwa hasil makalah yang kami
buat masih belum sempurna. Kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik
dan saran yang sehingga makalah yang kami buat selanjutnya bisa menjadi lebih baik.
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB 1............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................3
BAB 2............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...........................................................................................................4
BAB 3..........................................................................................................................16
PENUTUP..................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengembangan wisata sejarah dan warisan budaya sejalan pula dengan Undang-
undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Undangundang ini
menguraikan bahwa cagar budaya yang berkembang merepresentasikan kekayaan
budaya bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang
penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan
kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga
perlu dilestarikan.
Wisata sejarah dan warisan budaya bukanlah isu baru namun sudah menjadi
program prioritas Kementerian Pariwisata yang ada di bawah Asisten Deputi
Pengembangan Wisata Budaya yang merupakanbagian Deputi Bidang Pengembangan
Industri dan Kelembagaan. Walaupun bukan merupakan isu baru, namun
pengembangan wisata sejarah dan warisan budaya memerlukan pedoman dalam
bentuk panduan yang praktis agar mampu merespon permintaan dan kebutuhan
wisatawan dengan motivasi khusus. Pada sisi lain, dengan keberadaan Pedoman
Pengembangan Wisata Sejarah dan Warisan Budaya diharapkan pelaku wisata
mampu mengembangkan produk wisata sejarah dan warisan budaya dengan
mempertahankan nilai-nilai warisan budaya. Pedoman Pengembangan Wisata Sejarah
dan Warisan Budaya ini mempunyai peran strategis untuk memberikan arahan bagi
pemangku kepentingan kepariwisataan dalam pengembangan wisata sejarah dan
warisan budaya melalui pengembangan jejak warisan budaya (heritage trail)
secaraberkelanjutan dan bertanggungjawab.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.3.1) Untuk mengetahui dan memahami tentang obyek wisata sejarah dan budaya.
1.3.2) Untuk mengetahui dan memahami tentang wisatawan yang mengunjungi obyek
wisata sejarah dan budaya.
PEMBAHASAN
Secara sederhana, wisata sejarah dan warisan budaya terdiri atas 4 (empat)
komponen dasar, yaitu: (i) wisatawan dengan motivasi budaya, (ii) produk wisata
sejarah dan warisan budaya, (iii) perjalanan yang terencana, serta (iv) pengalaman
budaya. Komponen wisatawan dengan motivasi budaya meliputi wisatawan yang
hanya ingin ingin mengetahui objek sejarah dan warisan budaya secara umum, serta
wisatawan yang ingin mengenali dan mengalami nilai-nilai sejarah dan warisan
budaya secara lebih mendalam. Produk wisata sejarah dan warisan budaya dipahami
sebagai: sesuatu yang dihasilkan pelaku budaya dan pariwisata yang ditawarkan pada
wisatawan dengan motivasi khusus terkait dengan sejarah dan warisan budaya untuk
melakukan perjalanan terencana dari tempat asal menuju destinasi sejarah dan
warisan budaya dalam waktu sementara dengan tujuan mendapatkan suatu
pengalaman budaya. Wisatawan dan produk wisata adalah komponen utama dalam
pengembangan wisata sejarah dan warisan budaya. Perjalanan yang terencana berupa
pola perjalanan atau travel pattern yang kemudian diturunkan secara lebih mendetil
dalam bentuk heritage trail atau “jejak warisan budaya”, serta pengalaman budaya
(cultural experience) merupakan komponen yang terbentuk dari hubungan
antarawisatawan dan produk wisata.
2.2 Memahami Wisatawan Obyek Wisata Sejarah dan Budaya
Wisatawan atau tourist tak pelak merupakan aktor penting dalam dunia
pariwisata. Seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai motivasi, minat atau
ketertarikan tertentu terhadap daya tarik yang unik, khas dan otentik yangada pada
tentang wisatawan tidak sekedar dilihat dari aspek-aspek geografi dan demografi
semata, tetapi sekarang semakin fokus pada aspek psikografi. Memahami wisatawan
produk wisata yang tepat sesuai motivasi, mina tatau ketertarikan wisatawan.
atau sekelompok orang untuk mengunjungi destinasi pariwisata dalam jangka waktu
perjalanan, tempat yang menjadi tujuan ataudestinasi, tujuan dari perjalanan, serta
Baby Boomers adalah mereka yang lahir setelah masa Perang Dunia II
atau sekitar tahun 1946 sampai 1964. Pada rentang waktu itu, banyak bangsa-
bangsa mengalami pertumbuhan kelahiran pesat setelah pulih dari kesulitan
masa perang. Generasi baby boomers turut menikmati kemakmuran di masa
hidup mereka dan saat ini, sebagian besar telah menikmati masa pensiun
mereka yang terjamin.
Setelah tahun 2010, mereka yang baru lahir disebut sebagai bagian dari
Generasi Alpha. Seperti pada Generasi Z yang lahir sebelumnya, mereka
sudah familiar dengan teknologi sejak usia sangat belia. Banyak dari mereka
sudah menggunakan smartphone sebelum lancar berjalan atau berbicara.
Karena itu, banyak yang beranggapan bahwa generasi ini merupakan generasi
yang paling transformatif, terutama dalam hal penggunaan dan pengembangan
teknologi.
Travel Pattern . Pengertian dari pola perjalanan atau travel pattern adalah
model dan analisis atas beragam jalur pergerakan yang memungkinkan dilakukan
wisatawan pada suatu tempat atau antar tempat. Pola perjalanan ini bisa dilihat
sebagai upaya terencana untuk merangkai produk budaya dan produk naratif pada
suatu tempat untuk disajikan atau diakses oleh wisatawan. Suatu destinasi
mempunyai nilai penting dan cerita-cerita yang menarikyang terkait dengan produk
warisan budaya benda dan takbenda. Pergerakan wisatawan untuk mengakses atau
mendapatkan produk wisata sejarah dan warisan budaya tersebut difasiliitasi dengan
pola perjalanan (travel pattern) yang kemudian dirinci dalam bentuk yang spesifik
berupa jalurwarisan budaya (heritage trail).
Hal terpenting lain dalam pengembangan wisata sejarah dan warisan budaya
adalah koordinasi antar para pengelola destinasi. Pada beberapa kasus, koordinasi
tersebut dipegang oleh institusi yang independen dan khusus mengelola jejak warisan
budaya (heritage trail) secara keseluruhan. Level koordinasi antar pengelola destinasi
pada jalur warisan budaya tidak hanya antar kabupaten/kota atau provinsi, tetapi bisa
juga antar negara. masingmasing pengelola destinasi akan mengelola daya tarik
wisata agar bisa diakses oleh wisatawan yang mempunyai motivasi terhadap tema-
tema khusus.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA