DISUSUN OLEH :
4. ALI TOPAN/(A1B115020)
1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-NYA. Kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PARIWISATA LOMBOK ” tepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Ucapan
terimakasih tak lupa saya ucapkan kepada ALLAH SWT, kedua orang tua, Bapak LALU ADI
PERMADI,SE.MM selaku dosen mata kuliah Kepariwisataan dan seluruh anngota kelompok
yang telah bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini.
Kami dengan senang hati akan menerima segala kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan makalah ini kedepannya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................4
1.LATAR BLAKANG................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................8
KESIMPULAN..........................................................17
SARAN.....................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................16
3
BAB I PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
bagi suatu daerah atau Negara yang sangat menjanjikan. Didukung dengan penerapan
otonomi daerah merupakan kesempatan bagi daerah (kabupaten dan kota) untuk dapat
menggali, mengembangkan serta mengelola potensi sumber daya yang dimiliki. Oleh
sebab itu daerah sangat perlu mengamati sektor-sektor yang berpotensi dijadikan
sebagai tempat wisata yang nantinya dapat menjadi sumber pemasukan untuk daerah
salah satu tujuan utama pariwisata. Lombok merupakan salah satu pulau yang ada di
Indonesia yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Luas pulau ini
mencapai 5.435 km², menempatkan pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan
sebagai salah satu destinasi pariwisata Indonesia, seperti halnya Bali yang sudah
dikenal dengan keindahan pantainya yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan.
4
Meskipun pariwisata di Pulau Lombok tidak sepopuler Pulau Bali, namun
Lombok juga memiliki keunikan tersendiri yang menjadi daya tarik wisata yang
Trawangan yang bertempat di Lombok Utara yang sudah tidak asing lagi bagi para
wisatawan. Tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan
Lombok merupakan sebuah pulau yang terletak pada wilayah Nusa Tenggara
Barat dan sering dijadikan tempat untuk berwisata baik oleh masyarakat Pulau Lombok
itu sendiri maupun turis lokal bahkan mancanegara. Keindahan alamnya yang eksotis
ditambah kebudayaannya yang masih kental menjadikan Lombok mempunyai daya tarik
tersendiri untuk dikunjungi.
Tidak bisa dielakkan lagi bila kebutuhan pariwisata bisa menjadi semakin
menarik perhatian banyak orang. Padatnya aktivitas sehari-hari menjadikan banyak orang
membutuhkan istirahat, hiburan, dan relaksasi. Berbagai macam pekerjaan seseorang
pasti akan tetap membutuhkan istirahat. Istirahat atau yang terkadang disebut sebagai
kegiatan pariwisata maupun liburan dapat memulihkan kembali pikiran orang yang sudah
lelah akibat bekerja, sehingga banyak orang memilih untuk melakukan kegiatan
pariwisata setelah bekerja di kantor maupun tempat kerja lainnya. Kegiatan pariwisata
biasanya merupakan sebuah tempat dengan pemandangan yang indah.
Di Nusa Tenggara Barat, hingga tahun 2016 ini pemerintah provinsi Nusa Tenggara
Barat mengadakan sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan
yang datang ke provinsi NTB salah satunya ke Pulau Lombok. Pemerintah provinsi Nusa
Tenggara Barat mempunyai program untuk menaikkan jumlah kegiatan pariwisata di pulau
Lombok yang salah satu programnya adalah ‘Visit Lombok-Sumbawa’ di mana pada program
tersebut akan dipersiapkan seluruh fasilitas pariwisata beserta pengenalan kebudayaan, salah
satunya kebudayaan pulau Lombok. Program tersebut belum optimal terutama pada
5
penyediaan fasilitas penginapan. Fasilitas penginapan yang menjadi target tentunya adalah
hotel. Semakin tinggi jumlah wisatawan maka semakin tinggi kebutuhan fasilitas penginapan.
Mengingat program pemerintah tersebut cenderung menaikkan jumlah wisatawan untuk
melakukan pariwisata, maka dibutuhkan sebuah hotel resort yang berada di daerah wisata
untuk memudahkan pengunjung dalam mendapatkan tempat tinggal sementara untuk
beristirahat. Hotel resort dibutuhkan sebab mampu memaksimalkan kekayaan alam di
sekitarnya menjadi fasilitas penunjang hotel resort itu sendiri. Di Lombok masih jarang
ditemukan hotel yang mengutamakan nilai etnik dari Lombok itu sendiri. Hal ini diperoleh
dari survey langsung di Lombok. .Gaya interior hotel
6
BAB II PEMBAHASAN
Pulau Lombok saat ini sudah sangat dikenal di manca negara, Pantai Senggigi adalah tempat
pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi
memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti
7
berada di Pantai Kuta, Bali. Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang
masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan
wisatawan bisa melakukan snorkeling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu
karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah. Tersedia juga hotel-
hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.
Lombok (penduduk pada tahun 1990: 2.403.025) adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau
Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah
timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih bulat bentuknya dengan semacam “ekor” di sisi barat daya
yang panjangnya kurang lebih 70 km. Pulau ini luasnya adalah 4.725 km (sedikit lebih kecil daripada
Bali). Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram, sekaligus sebagai ibukota provinsi.
Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi 3 kabupaten dan
1 kota:
Kotamadya Mataram dengan ibukota Mataram Kabupaten Lombok Barat dengan ibukota Gerung
Kabupaten Lombok Tengah dengan ibukota Praya Kabupaten Lombok Timur dengan ibukota Selong
Sejarah
Kerajaan Selaparang merupakan salah satu kerajaan tertua yang pernah tumbuh dan berkembang di
pulau Lombok, bahkan disebut-sebut sebagai embrio yang kemudian melahirkan raja-raja Lombok
masa lalu. Terbukti penamaan pulau ini juga sering disebut sebagai bumi Selaparang atau dalam
8
Asal muasal Setidak-tidaknya ada tiga pendapat tentang asal muasal kerajaan Selaparang (Buku
Pertama
disebutkan bahwa kerajaan ini merupakan proses kelanjutan dari kerajaan tertua di pulau Lombok,
yaitu “Kerajaan Desa Lae” yang diperkirakan berkodudukan di Kecamatan Sambalia, Lombok Timur
sekarang. Dalam perkembangannya masyarakat kerjaan ini berpindah dan membangun sebuah
kerajaan baru, yaitu kerajaan Pamatan di Kecamatan Aikmel dan diduga berada di Desa Sembalun
Sekarang.
Dan ketika Gunung Rinjani meletus, penduduk kerajaan ini terpencar-pencar yang menandai
berakhirnya kerajaan. Betara Indra kemudian mendirikan kerajaan baru bernama Kerajaan Suwung,
yang terletak di sebelah utara Perigi sekarang.Setelah berakhirnya kerajaan yang disebut terakhir,
Kedua
disebutkan bahwa setelah Kerajaan Lombok dihancurkan oleh tentara Majapahit, Raden Maspahit
melarikan diri ke dalam hutan dan sekembalinya tentara itu Raden Maspahit membangun kerajaan
yang baru bernama Batu Parang yang kemudian dikenal dengan nama Kerajaan Selaparang.
Ketiga
disebutkan bahwa pada abad XII, terdapat satu kerajaan yang dikenal dengan nama kerajaan Perigi
yang dibangun oleh sekelompok transmigran dari Jawa di bawah pimpinan Prabu Inopati dan sejak
waktu itu pulau Lombok dikenal dengan sebutan Pulau Perigi. Ketika kerajaan Majapahit mengirimkan
ekspedisinya ke Pulau Bali pada tahun 1443 yang diteruskan ke Pulau Lombok dan Dompu pada tahun
1357 dibawah pemerintahan Mpu Nala, ekspedisi ini menaklukkan Selaparang (Perigi?) dan Dompu.
9
Bahasa
Dengan mengacu kepada ahli sejarah berkebangsaan Belanda, L. C. Van den Berg yang menyatakan
bahwa, berkembangnya Bahasa Kawi sangat memengaruhi terbentuknya alam pikiran agraris dan
Fathurrahman Zakaria (1998) menyebutkan bahwa para intelektual masyarakat Selaparang dan
Pejanggik sangat mengetahui Bahasa Kawi. Bahkan kemudian dapat menciptakan sendiri aksara Sasak
yang disebut sebagai jejawen. Dengan modal Bahasa Kawi yang dikuasainya, aksara Sasak dan Bahasa
Sasak, maka para pujangganya banyak mengarang, menggubah, mengadaptasi, atau menyalin
Lontar-lontar dimaksud, antara lain Kotamgama, lapel Adam, Menak Berji, Rengganis, dan lain-lain.
Bahkan para pujangga juga banyak menyalin dan mengadaptasi ajaran-ajaran sufi para walisongo,
seperti lontar-lontar yang berjudul Jatiswara, Lontar Nursada dan Lontar Nurcahya. Bahkan hikayat-
hikayat Melayu pun banyak yang disalin dan diadaptasi, seperti Lontar Yusuf, Hikayat Amir Hamzah,
Dengan mengkaji lontar-lontar tersebut, menurut Fathurrahman Zakaria (1998) kita akan mengetahui
prinsip-prinsip dasar yang menjadi pedoman dalam rekayasa sosial politik dan sosial budaya kerajaan
dan masyarakatnya.
Dalam bidang sosial politik misalnya, Lontar Kotamgama lembar 6 lembar menggariskan sifat dan
sikap seorang raja atau pemimpin, yakni Danta, Danti, Kusuma, dan Warsa. Danta artinya gading
gajah; apabila dikeluarkan tidak mungkin dimasukkan lagi. Danti artinya ludah; apabila sudah
dilontarkan ke tanah tidak mungkin dijilat lagi. Kusuma artinya kembang; tidak mungkin kembang itu
mekar dua kali. Warsa artinya hujan; apabila telah jatuh ke bumi tidak mungkin naik kembali menjadi
awan. Itulah sebabnya seorang raja atau pemimpin hendaknya tidak salah dalam perkataan.
10
Selain itu, dalam lontar-lontar yang ada diketahui bahwa istilah-istilah dan ungkapan yang syarat
dengan ide dan makna telah dipergunakan dalam bidang politik dan hukum, misalnya kata hanut
(menggunakan hak dan kewajiban), tapak (stabil), tindih (bertata krama), rit (tertib), jati (utama),tuhu
Dalam bidang ekonomi, seperti itiq (hemat), loma (dermawan), kencak (terampil), atau genem (rajin).
Pariwisata Lombok dalam banyak hal mirip dengan Bali, dan pada dasawarsa tahun 1990-an mulai
dikenal wisatawan mancanegara. Namun dengan munculnya krismon dan krisis-krisis lainnya, potensi
pariwisata agak terlantarkan. Lalu pada awal tahun 2000 terjadi kerusuhan antar-etnis dan antar
agama di seluruh Lombok sehingga terjadi pengungsian besar-besaran kaum minoritas. Mereka
Pesona wisata
Potensi Wisata Lombok Bukan Hanya Gunung Rinjani Pariwisata Lombok bukan hanya mengandalkan
Gunung Rinjani tapi juga sejumlah pantai yang terbentang disepanjang pulau Lombok. Kawasan
pantai Senggigi selalu ramai oleh turis, baik yang sedang berenang dipinggiran pantai maupun yang
sedang berjalan-jalan menyusuri kawasan pantai atau dengan menggunakan perahu sewaan.
Pantai ini berjarak 6 km dari Bandara Selaparang, Mataram. Kawasan pantai sudah dilengkapi
berbagai fasilitas seperti penginapan, tempat hiburan, hingga pasar seni yang menjual aneka barang
seni produk lokal. Malam hari biasanya diadakan pertubjukan tari tradisional ditempat terbuka.
Banyak wisatawan manca negara terpesona oleh wisata lombok, selain pantainya yang berombak
tenang dengan panorama yang indah, juga karena keindahan taman laut di Lombok.
Keindahan wisata di Lombok selain dipantai Senggigi adalah kawanan pulau kecil yang terdiri dari Gili
Air, Gili Meno, Gili Trawangan, pulau-pulau kecil ini terletak di sebelah barat laut pulau Lombok.
11
2. OBJEK WISATA DI NTB
Potensi pariwisata Kabupaten Lombok Utara kekuatannya terletak pada budaya yang hingga
kini terjaga dengan baik, seperti tradisi Mengayu-ayu. Kabupaten Lombok Utara merupakan
salah satu pintu masuk utama menuju Gunung Rinjani. Peninggalan tradisi dan budaya berupa
sebuah masjid kuno Bayan Beleq masih menarik perhatian karena masjid ini masih
12
sendra tari Cupak Gurantang dan lainnya yang sangat hidup di daerah ini menjadi kekuatan
tersendiri pariwisata Lombok Utara. Desa Tradisional Segenter yang unik memiliki daya tarik
yang khas. Alam yang indah dengan air terjun Sendang Gile di kaki Gunung Rinjani dan
pesona tiga gilinya yang menawan, Gili Air, Meno dan Trawangan
Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai menancapkan diri sebagai destinasi wisata yang
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB Lalu Abdul Hadi Faisal mengatakan
kemajuan sektor pariwisata di Lombok tidak lepas dari keterlibatan seluruh pihak, baik pemerintah
pusat, pemerintah daerah, para pelaku industri wisata, dan juga masyarakat.
Salah satu yang juga berperan penting dalam pengembangan pariwisata Lombok ialah kehadiran
Bandara Internasional Lombok (BIL) di Kabupaten Lombok Tengah yang mulai beroperasi pada 2011,
"Momen pembangunan BIL sangat tepat saat pariwisata NTB mulai bangkit. BIL saya nilai punya peran
sangat strategis dalam upaya menerima kedatangan wisatawan dengan pelayanan prima," kata Hadi
Hadi menambahkan, situasi Lombok yang semakin kondusif juga membuat jumlah kedatangan
penumpang melebihi ekspektasi publik pariwisata. Hadi mencontohkan pada 2016, di mana
diselenggarakan sejumlah event nasional membuat BIL didatangi sekitar 13 ribu penumpang.
Hadi menilai, kualitas infrastruktur BIL yang semakin bagus menjadi salah satu penyebab mulai
banyaknya wisawatawan ke Lombok. Selain itu, letak BIL yang berada tidak jauh dari dari Kampung
13
Adat Sade dan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika membuka pasar destinasi wisata yang
Hadi juga mengapresiasi arah kebijakan Pemprov NTB dan peran legislatif yang gencar membangun
pariwisata, baik dalam skala promosi maupun peningkatan fasilitas penunjang pariwisata.
"Alasan lain ialah masyarakat yang welcome terhadap pendatang dan menerima mereka dengan
senyum dan keramahtamahan serta destinasi hingga kuliner Lombok yang semakin variatif," kata Hadi
menambahkan.
14
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa lombok memiliki potensi
Sarana dan prasarana akomodasi pariwisata, seperti hotel, restoran, travel agency, dan lain-lain,
Kondisi sosial, seni dan budaya masayarakat, seperti keramahtamahan, seni kerajinan, seni musik, dan
SARAN
Pariwisata di Indonesia masih sangat kurang direalisasikan dengan baik khususnya kota-kota kecil dan
menjaga kebersihan lingkungan wisata sering kali tidak di perhatikan dengan baik. Pentingnya tenaga
kerja yang professional dalam menunjang pariwisata, selain itu infrastruktur juga menjadi hal yang tidak
kalah pentingnya dalam pengembangan pariwisata, karena dengan adanya fasilitas-fasilitas yang tersedia
akan membuat wisatawan tertarik untuk mengunjungi tempat wisata tersebut.
Perlu adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat agar terwujudnya
iklim pariwisata yang baik di Indonesia. Sebagai wisatawan yang baik, seharusnya kita dapat menjaga
lingkungan khususnya untuk wisatawan domestic (masyarakat Indonesia)
15
DAFTAR PUSTAKA
Burn, P.M. & A. Holden. 1995. Tourism: A New Perspective. UK: Prentice Hall.
Forum Komunikasi Pariwisata. 1993. “Tantangan dan Peluang dalam Pengembangan Daerah Tujuan
Wisata”. Mataram: Kompartemen Pariwisata KADIN Indonesia & Pemerintah Daerah dan KADIN Nusa
Tenggara Barat.
Gede I Putu, 2007, Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Sekotong di Kabupaten Lombok Barat (Tesis).
Denpasar : Program Pascasarjana Universitas Udayana
May, A. 2005. “Persepsi dan Sikap Tokoh Agama Terhadap Eksistensi Pariwisata Lombok” (Tesis).
Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Soekadijo, R.G. 2000. Anatomi Pariwisata :Memahami Pariwisata Sebagai “Systemic Lingkage”. Jakarta:
Gramedia
16
17