Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

PEMBANGUNAN LINGKUNGAN DI SELAT LEMBEH GUNA


MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT

(Studi Kasus: Selat Lembeh)

Dosen Pengampu :

Dr. Deasy Wulandari, S.E., M.Si

Disusun Oleh :

Siti Durrotunnasiqin 210803101069

PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN PERUSAHAAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Pembuatan makalah ini guna memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Manajemen Pemasaran yang di ampu oleh Dosen Dr. Deasy Wulandari, S.E., M.Si

Dan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi para
pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi dari
makalah ini agar lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya sebagi pembuat


makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan bagi pembaca untuk berkenan
memberikan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan makalah ini dan
selanjutnya.

Jember, 04 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................

BAB II PERMASALAHAN

2.1 Permasalahan di Pulau Lembeh.......................................................................

BAB III KAJIAN EMPIRIS...........................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................

BAB V DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

LAMPIRAN.....................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pulau Lembeh merupakan sebuah pulau yang masuk kedalam wilayah
administrasi kota Belitung di provinsi Sulawesi Utara. Pulau Lembeh saat ini terbagi
menjadi dua kecamatan, yaitu kecamatan Lembeh Utara dan Kecamatan Lembeh
Selatan. Pulu ini banyak dikenal karenakan banyak wisatawan asing yang gemar
menyelam disini. Pulau dengan luas sekitar 5.040 hektar dan terpisah dari daratan
utama pulau Sulawesi oleh Selat Lembeh.

Lokasi pulu lembeh yang berada di dekat Kawasan Ekonomi Khusus(KEK)


Pariwisata Likupang diharapkan mampu menjadi destinasi wisata bahari kelas dunia
dan berdampak secara signifikan dalam mendukung KEK Belitung. Upaya
pemerintah dalam mengembangkan destinasi bahari Lembeh ini dengan terus
melakukan pengembangan transportasi Pulau Lembeh sebagai kawasan terpadu
dalam upaya mendukung KEK Bangka dan tentunya diperlukan usaha dan kerja keras
yang mumpuni. Pemerintah, khususnya Pemprof Sulut terus berupaya mendorong
sektor-sektor unggulan baru yang kiranya dapat mendorong keberlangsungan
pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sektor tersebut
ialah insfrastruktur dan pengembangan wisata bahari sebagai salah satu alternatif
dorongan perekonomian daerah. Selain itu posisi Pulau Lembeh dinilai strategis
dimana letaknya berhadapan langsung dengan pelabuhan Internasional Bitung dan
Kawasan Ekonomi Khusus(KEK) diharapkan setelah tercapainya rencana
pengembangan akan semakin banyak wisatawan dalam negri maupun wisatawan
mancanegara yang akan berkunjung.

Sektor pariwisata merupakan salah satu elemen perekonomian nasional yang


paling strategis di suatu daerah, terutama untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat, pendapatan asli daerah, peningkatan devisa suatu negara, dan masih
banyak lagi. Pariwisata dapat membawa banyak manfaat sosial, ekonomi,
pengembangan lingkungan dan pariwisata sering digunakan sebagai langkah awal
yang baik untuk membangun perekonomian negara. Dari tahun ke tahun dunia
kepariwisataan semakin berkembang pesat dan menjadi sektor perekonomian yang
strategis. Diantara sekian banyaknya tempat wisata di Indonesia, yang mulai
berkembang salah satunya wisata bahari, wisata bahari adalah salah satu jenis minat
khusus dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan laut dan pantai.
Indonesia sendiri merupakan sebuah negara sekaligus kepulauan dengan berbagai
macam suku dan budaya mulai dari sabang hingga merauke, bahkan Indonesia
memiliki banyak pariwisata yang berpotensial yang dapat dikembangkan, salah
satunya di kota Bitung, Sulawesi Utara. Bitung dikenal sebagai kota kecil di pesisir
timur Minahasa yang secara geografis terletak di belahan bumi bagian timur, selatan
dan utara, berbatasan dengan laut dan juga pantai. Pulau Lembeh, dengan panorama
bawah lautnya yang indah, membentuk wilayah tersebut menjadi salah satu dari
sekian banyaknya tujuan dari para wisatawan baik wisatawan dalam negri maupun
mancanegara terutama para wisatawan yang menyukai wisata bawah laut atau
diving(menyelam).

Untuk kehidupan berkelanjutan dari sektor pariwisata di pulau Lembeh ini


perlulah diadakan penambahan variasi produk wisata serta menambah fasilitas yang
menarik untuk meningkatkan minat pengunjung wisatawan dan tentunya harus tetap
mengantongi izin dari pemerintah setempat. Dalam konteks wisata bahari ini, kondisi
lingkungan internal juga dapat berpengaruh dalam mengatasi kemungkinan buruk
yang mungkin dapat terjadi, maka dari itu melakukan pengembangan terhadap wisata
bahari di kota Bitung ini diharapkan dapat lebih baik lagi. Dan pihak lingkungan
internal dapat melakukan penganalisisan, seperti penganalisisan faktor-faktor
lingkungan internal maupun eksternal dan juga analisis SWOT. Dengan harapan
dapat memberikan masukan dan rencana yang lebih strategis bagi pengembangan
wisata bahari Selat Lembeh Kota Bitung ini.
BAB II

PERMASALAHAN

2.1 Permasalahan di Pulau Lembeh

Beberapa tahun lalu di pulau Lembeh sempat terjadi kasus sengketa tanah yang
dimana permaslahan tersebut berdampak pada terhambatnya rencana pengembangan
kawasan Pulau Lembeh untuk sektor pariwisata bahari. Namun meskipun demikian
pemerintah tetap berupaya mengembangkan kawasan tersebut guna kepentingan
bersama. Selain masalah sengketa tanah di Pulau Lembeh, sampah juga masih menjadi
salah satu masalah yang melekat pada sektor pariwisata di Sulawesi Utara ini mengingat
keberhasilan dari upaya pemerintah untuk menaikkan pengunjung sehingga banyaknya
pengunjung serta krangnya kesadaran dari pengunjung akan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan. Selain itu letak kawasan yang jauh dari akses perkotaan atua pusat
kota membuat lokasi kawasan menjadi sepi dan rawan akan kejahatan. Hal yang kerap
menjadi kendala di selat Lembeh ini adalah mengenai keluhan para wisatawan akan
sarana komunikasi (signal) yang buruk, hal itu menjjadi kendala dari beberapa
pengunjung yang berkunjung kesana. Masalah komunikasi terlebih mengenai signal itu
menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah setempat apalagi pemerintah
menginginkan Selat Lembeh terus didatangi wisatawan, namun ketika komunikasi
menjadi masalah maka akan sulit bagi warga yang ingi mempromosikan tempat wisata
tersebut, seghingga hal ini juga harus diperhatikan dalam proses pembangunan untuk
meningkatkan minat wisatawan. Selain beberapa masalah diatas ada hal yang perlu
pemerintah lihat yaitu mengenai potensi bencana alam yang kapan saja mungkin dapat
terjadi. Dan tetap perlulah pemerintah beserta masyarakat setempat menjaga dan
mengelola kawasan wisata agar kawasan wisata bahari ini tetap banyak diminati oleh para
wisatawan, mengingat tak hanya wisatawan dalam negri saja yang berkunjung, tetapi
banyak wisatawan manca negara juga yang berkunjung. Serta perlulah pemerintah
memperhatikan mengenai kualitas SDM mengingat kualitas SDM dilingkungan pulau
masih tergoling rendah.
BAB III

KAJIAN EMPIRIS

Pariwisata di Indonesia sangat terkenal dengan keindahan alamnya yang dapat


menarik banyak wisatawan luar maupun dalam negri. Keindahan dapat diartikan dari
bagagimana mata kita menangkap pemandangan yang dapat menyejukkan, membuat rasa
senang dan puas dihati. Begitupula dengan keindahan di Selat Lembeh banyak wisatawan
yang terpesona dengan keindahan di Selat Lembeh ini. Meskipun masih ada hal yang
kurang mengenakkan pandangan yaitu terkait sampah yang masih banyak berserakan di
daerah pantai tidak sedikit dari wisatawan yang merasa terganggu akan hal tersebut,
namun ada juga wisatawan yang mengabaikan hal tersebu t. Akan tetapi seharusnya
pemerintah harus tetap memperhatikan hal tersebut dan tidak boleh dianggap remeh,
karena hal sekecil sampah juga dapat berdampak/berpengaruh besar terhadap lingkungan,
dan keberlanjutan sektor pariwisata bahari.

Dari segi fasilitas yang disuguhkan kepada para wisatawan, di tempat wisata ini
memiliki banyak fasilitas yang mendukung seperti penginapan, serta sarana dan prasarana
yang mendukung untuk kegiatan wisata bahari. Selain itu akses menuju Selat Lembeh
pun sudah cukup memadai, meskipun letak selat Lembeh yang bisa dibilang jauh dari
pusat kota dengan begitu dapat diartikan bahwa upaya pemerintah dalam pengembangan
transportasi berjalan dengan baik, namun pemerintah juga harus tetap berupaya
melakukan penningkatan agar para wisatawan semakin bertambah dan dapat
meningkatkan nilai perekonomian daerah sekitar selat Lembeh. Pemerintah setempat
seharusnya dapat lebih memperhatikan mengenai kualitas SDM disekitar pulau,
mengingat kualitas SDM disekitar pulau masih tergolong rendah.
BAB IV

PEMBAHASAN

Pemrof sebaiknya juga memperhatikan tentang dampak negatif maupun positif


dari berjalannya proyek pengembangan terutama dalam hal kebersihan di lingkungan
pariwisata, dengan menyediakan beberapa tempat sampah dan memberi edukasi kepada
pengunjung akan pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan pulau dan lautan, serta
memberi sanksi atau teguran tegas kepada wisatawan yang kedapatan melakukan
pelanggaran. Karena dengan kita bisa menjaga kebersihan lingkungan bahari kita juga
menyelamatkan para biota laut karena mengingat banyak kasus biota laut yang terkena
dampak dari kecerobohan manusia membuang sampaph sembarangan sehingga merusak
ekosistem laut dan lingkungan. Mengingat kondisi lingkungan di sekitar tempat wisata
itu sepi akan penduduk serta rawan akan tindakan kejahatan, sebaiknya pemerintah dapat
meningkatkan keamanan, serta sedikit memperketat penduduk disana. Namun juga harus
tetap melihat dampak kedepan, jangan sampai pemerintah setempat mengatur atua
memindahkan penduduk terlalu banyak sehingga nantinya akan muncul masalah-masalah
baru seperti kepadatan pendududk yang mengakibatkan kekumuhan dimana-mana. Dan
juga solusi yang mungkin bisa pemerintah daerah ambil ketika menghadapi masalah
pengaduan dari masyarakat mengennai signal, pemerintah setempat hendaknya
membangun sarana yang memadai untuk meningkatkan signal atau meningkatkan
komunikasi seperti membangun tower atau yang lainnya.
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/marketing-manajemen/lingkungan-pemasaran/,

https://kuliahmarket.wordpress.com/2015/08/25/lingkungan-pemasaran-2/

https://money.kompas.com/read/2021/10/08/160741926/apa-itu-pemasaran-
definisi-jenis-fungsi-dan-contohnya?page=all

https://blog.transfez.com/strategi-pemasaran-wisata/

https://pemasaranpariwisata.com/2017/11/08/pengertian-pemasaran-destinasi-
pariwisata/

https://jurnal.ugm.ac.id/tourism_pariwisata/article/view/60402

https://www.antaranews.com/berita/1027168/pulau-lembeh-bitung-disiapkan-jadi-
destinasi-wisata-kelas-dunia

file:///E:/SMT%203/M.PEMASARAN%20B/pariwisata%20pemasaran.pdf
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai