Anda di halaman 1dari 28

STRATEGI PROMOSI WISATA PANTAI IMPOS DI DESA

MEDANA KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK


UTARA

Proposal Skripsi

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

Dalam Mencapai Gelar Serjana Strata Satu (S1) Pariwisata

Disusun Oleh:

M. Shofiyan Zamzami (19101195)

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA MATARAM

2021
STRATEGI PROMOSI WISATA PANTAI IMPOS DI DESA
MEDANA KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK
UTARA

Disusun Oleh:

M. Shofiyan Zamzami

Nim: 19101195

Usulan Penelitian Skripsi Ini Telah

di Setujui Oleh:

Wakil Ketua I Mengetahui


Bidang Akademik Ketua Program Studi

Drs. I PUTU GEDE, M. PAR I WAYAN SUTEJA, M.PAR


NIK: 1050792005 NIK: 1050717218

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah , puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan Inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Proposal Skripsi yang
berjudul Peran Promosi Dan Pemasaran Dalam Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan di Daya Tarik Wisata Pantai Impos Desa Medana Kecamatan Tanjung
Kabupaten Lombok Utara
Terima kasih saya ucapkan kepada bapak dosen pembimbing yang telah
membantu saya baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya
ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung saya sehingga
saya bisa menyelesaikan Proposal Skripsi ini.
Saya menyadari bahwa proposal skripsi yang saya buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi
dimasa mendatang .
Semoga proposal skripsi ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk refrensi dan peningkatan ilmu pengetahuan

Mataram, 10 April 2021

M. Shofiyan Zamzami

iii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

BAB I .PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................3

1. Tujuan Umum................................................................................3

2. Tujuan Khusus...............................................................................3

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................4

1.Manfaat Teoritis..............................................................................4

2.Manfaat Praktis................................................................................4

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................5

2.1 Studi Penelitian Terdahulu....................................................................5

2.2 Kajian Teori..........................................................................................6

2.2.1 Strategi Promosi...........................................................................6

2.2.2 Teori Promosi...............................................................................6

2.2.3 Pengertian Daya Tarik Wisata...................................................10

2.3 Konsep.................................................................................................14

2.3.1 Konsep Strategi Promosi Wisata................................................14

2.4 Ruang Lingkup Penelitian...................................................................17

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................18

3.1 Lokasi Penelitian.................................................................................18

iv
3.2 Teknik Pengumpulan Data..................................................................18

3.2.1 Observasi....................................................................................18

3.2.2 Wawancara (Interview)..............................................................19

3.2.3 Dokumentasi..............................................................................19

3.3 Teknik Penentuan Informan................................................................19

3.4 Teknik Analisis Data...........................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan
sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dan negara. Oleh karena itu,
program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang
secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa
berbagai dampak terhadap masyarakat lokal, pariwisata dapat dikatakan sebagai
energi pendorong bagi pembangunan di suatu daerah yang melibatkan masyarakat
setempat.
Menurut Yoeti (2008) pariwisata merupakan sektor penting dalam
pembangunan ekonomi. Karena kepariwisataan sangat erat kaitannya dengan
semua sektor ekonomi, sehingga banyak memberikan kontribusi penting bagi
perekonomian daerah. Sektor pariwisata memberikan sumbangan terhadap
penerimaan devisa, peningkatan kesempatan berusaha dan beragam lapangan
pekerjaan, serta peningkatan pendapatan bagi pemerintah pusat maupun daerah.
Majunya industri pariwisata suatu daerah sangat bergantung kepada
jumlah wisatawan yang datang, karena itu harus ditunjang dengan peningkatan
pemanfaatan Daerah Tujuan Wisata sehingga industri pariwisata akan
berkembang dengan baik.
Negara Indonesia yang memiliki pemandangan alam yang indah sangat
mendukung bagi berkembangnya sektor industri pariwisata di Indonesia.
Kabupaten Lombok Utara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Tanjung. Kabupaten ini dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran
dari Kabupaten Lombok Barat. Kabupaten Lombok Utara Merupakan Kabupaten
Termuda di NTB. Memiliki luas 776,25 Km², secara geografis daratannya berada
di Kaki Gunung Rinjani.

vi
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lombok Utara, data
Januari 2020, wisatawan manca negara yang datang berkunjung ke Lombok Utara
berasal dari Australia 18%, Inggris 13%, Prancis 11%, Jerman 9%, Rusia 9%,
Italia 8%, Korea 7%, Swedia 6%, Amerika 5%. Belanda 4%, dan lainnya 1%.
Berdasarkan data di atas membuktikan bahwa Kabupaten Lombok Utara
sangat di minati oleh wisatawan manca negara terutama kecamatan Tanjung dan
Pemenang yang dekat dengan destinasi 3 gili serta pantai Impos.
Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah yang giat mengembangkan
potensi wilayahnya untuk tujuan wisata dan menarik minat wisatawan untuk
berkunjung. Obyek dan daya tarik wisata yang dimiliki Kabupaten Lombok Utara
cukup banyak dan bervariasi. Tentang Penetapan obyek dan daya tarik wisata
Kabupaten Lombok Utara memiliki banyak obyek dan daya tarik wisata yang
terdiri atas obyek wisata alam, gunung rinjani, pusuk pass, bangsal, wisata tiga
gili (air, meno, trawangan), air terjun sendang gila, air terjun tiu kelep, pantai sire,
pantai impos, air terjun gangga, kerajinan mutiara khas Lombok utara dan tradisi
nyongkolang merupakan tradisi masyrakat Lombok utara.
Pantai Impos misalnya destinasi wisata yang baru dikembangkan terletak
di Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di Dusun Karang Anyar, Desa Medana,
Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Jika ditempuh dari Kota
Mataram, membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan dengan jarak kurang lebih
35 km. Destinasi wisata pantai Impos merupakan alternatif pilihan sebagai tempat
rekreasi warga di Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB). Destinasi ini adalah destinasi wisata unggulan di kecamatan Tanjung
kabupaten Lombok Utara.
Hampir setiap hari mulai dari senin sampai minggu tempat ini tidak
pernah sepi oleh pengunjung. Terutama di sore hari wisatawan datang untuk
menikmati sunset dan live music yang disediakan oleh pengusaha-pengusaha lokal
di pantai Impos. Dipantai ini wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan
air laut yang jernih, bentangan pasir putih yang indah, suasana yang nyaman dan
bersih, akan memanjakan mata para pengunjung. Sebagai salah satu objek
pariwisata unggulan di Kabupaten Lombok Utara, Pantai Impos Selain karena

vii
keindahan alam pantai yang mempesona, berbagai fasilitas pendukung telah
disediakan demi kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini.
Antara lain : gazebo, resto, musholla, toilet, spot foto, tempat parkir dan
sebagainya.
Objek wisata pantai Impos memiliki konsep sebagai daerah tujuan wisata
keluarga, dan anak muda sehingga semua orang dari berbagai usia dapat
menikmati kenyamanan dan hiburan yang ditawarkan oleh tempat ini. Fasilitas-
fasilitasnya pun tersedia lengkap baik bagi anak-anak, remaja, maupun orang tua.
Selain itu berbagai promosi yang dilakukan para petugas pengelola baik dalam
bentuk media elektronik seperti : Situs-situs Internet maupun media massa seperti:
facebook, Instagram, Whatsapp, Poster, Surat Kabar, dan lain sebagainya
sehingga dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung menikmati indahnya
objek wisata pantai Impos. Dalam hal ini penulis tertarik melakukan penelitian
berdasarkan fenomena-fenomena yang ada dilapangan, serta memilih objek wisata
pantai Impos ini yang sangat diminati oleh wisatawan lokal maupun manca
negara.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Strategi apa saja yang dilakukan di Objek Wisata Pantai Impos?
2. Kendala apa saja yang dihadapi pihak pengelola daya tarik wisata setempat
dalam mempromosikan objek wisata pantai Impos?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui strategi apa saja yang dilakukan oleh pengelola daya
tarik wisata pantai Impos dalam mempromosikan dan memasarkan daya tarik
wisata pantai Impos serta kendala apa saja yang di hadapi.

2 Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui strategi promosi daya tarik wisata pantai Impos dalam
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

viii
b) Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi pihak pengelola objek
wisata pantai Impos dalam mempromosikan dan memasarkan daya tarik
wisata pantai Impos.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pengetahuan dalam bidang studi S1 pariwisata khususnya dalam
kajian strategi promosi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dan
untuk referensi perpustakaan.
b. Memberikan sumbangan pemikiran kepada penelitian-penelitian yang akan
datang apabila akan mengadakan penelitian yang serupa maupun yang akan
melanjutkan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis
a. Manfaat diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada semua pihak yang memerlukan terutama pemerintah Kabupaten
Lombok Utara tentang objek wisata pantai Impos.
b. Mempromosikan obyek wisata tersebut dengan tujuan mengembangkan
potensi objek wisata pantai Impos sebagai obyek favorit di Tanjung
Lombok Utara, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang
berkunjung serta memberi masukan kepada pengelola obyek untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan objek wisata

ix
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Studi Penelitian Terdahulu


Studi Penelitian terdahulu yang di maksud adalah kajian terhadap karya
tulis yang relevan dengan penelitian ini antara lain: Jurnal yang berjudul “Strategi
Promosi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Dalam Mempromosikan Wisata
Daerahnya Melalui Media Sosial” Oleh Moniqe Putri Fadilla. Jenis penelitian
ini adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dan lain – lain. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah sebuah penelitian
dimana data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-
angka, hal ini disebabkan adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua
data yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang telah
diteliti. (Moleong, 2002:6).
Selain itu dalam penelitian Skripsi yang berjudul “Pemasaran
Pariwisata Melalui Strategi Promosi Objek Wisata Alam, Seni Dan Budaya
(Studi Kasus di Pulau Rote NTT)” oleh Tuty Setyorini. Penelitian ini tentang
bagaimana profil pariwisata dan juga model pemasaran pariwisata Pulau Rote
Nusa Tenggara Timur melalui strategi promosi objek wisata alam, seni dan
budaya guna meningkatkan kunjungan wisata domestik dan asing.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan menggunakan pendekatan studi kasus etnografi. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data-data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan analisis domain. Teknik keabsahan data
menggunakan trianggulasi sumber yaitu mengecek kebenaran data hasil
wawancara dan dokumentasi.

x
2.2 Kajian Teori

2.2.1 Strategi Promosi


Menurut Tjiptono (2001 : 219), promosi pada hakekatnya adalah suatu
komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan strategi
promosi menurut Kotler dan Amstrong (2008), pengertian strategi pemasaran
adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan
memperoleh keuntungan dari hubungannya dengan konsumen. Faktor – faktor
yang mempengaruhi kegiatan promosi [ CITATION Dav98 \l 1033 ] :

1) Proses Perencanaan
Perencanaan merupakan serangkaian rencana tahunan yang diarahkan oleh
strategi pemasaran. Dalam penetapan anggaran perusahaan juga
membutuhkan informasi rencana tahunan.
2) Proses Implementasi
Implementasi menentukan hasil dari perencanaan pemasaran. Rencana
implementasi yang baik pasti akan memperlihatkan bagaimana bentuk
kegiatan yang akan diimplementasikan, siapa yang bertanggung jawab
dalam pengimplementasian tersebut, kejelasan mengenai waktu dan lokasi
implementasi, serta bagaimana implementasi itu akan tercapai.
3) Proses Evaluasi
Dalam kegiatan evaluasi berusaha untuk : 1) mencari peluang – peluang
baru atau mengindari ancaman – ancaman, 2) mempertahankan kinerja agar
tetap sejalan dengan harapan manajemen, dan/atau 3) memecah masalah –
masalah spesifik.

2.2.2 Teori Promosi


Menurut Saladin (1991), promosi adalah suatu komunikasi informasi
penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku
pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi

xi
pembeli dan tetap mengingat produk tersebut. Menurut Fandy Tjiptono (2001),
pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang di
maksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran berusaha menyebarkan
informasi yang, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran.
Menurut Basu Swastha dan Handoko (2008), dalam promosi merupakan insentif
jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu prodak atau
jasa.
Dalam buku Salah Wahab (1988), promosi adalah salah satu teknik yang
berhasil menerobos selera dan keinginan orang-orang, menciptakan citra yang
mampu mempengaruhi sejumlah orang-orang yang ingin mengenalkan dirinya
sendiri melalui citra tersebut. Bentuk-bentuk promosi sebagai Berikut:
1. Advertising
Semua bentuk komunikasi non personal tentang gagasan, barang atau jasa
yang dibbiayai oleh sponsor tertentu, periklanan dapat berbentuk iklan
cetak, brosur, billboard atau poster.
2. Public Relation
Kegiatan promosi yang ditujukan kepada public untuk mengkomunikasikan
citra positif produk atau perusahaannya dan untuk mempromosikan niat
baik. Bentuknya dapat dilakukan dengan menjadi sponsor pada peritiwa
atau kegiatan-kegiatan tertentu.
3. Sales Promotion
Promosi penjualan (sales promotion) adalah bentuk persuasi langsung
melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang
dibeli pelanggan.
4. Beragam insentif jangka pendek
untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
Bentuknya pemeran, pembagian voucher, pembagian sampel produk.
5. Personal Selling

xii
Komunikasi langsung atap muka antara satu calon pembeli atau lebih
dimana mereka memberikan umpan balik segera terhadap sumber pesan
dalam bentuk prsentasi.
6. Personal Selling
Komunikasi langsung atap muka antara satu calon pembeli atau lebih
dimana mereka memberikan umpan balik segera terhadap sumber pesan
dalam bentuk prsentasi.
Dalam buku Salah Wahab (1989), penetapan tujuan-tujuan promosi
adalah setiap Organisasi Pariwisata Nasional hendaknya menyadari bahwa dia
bekerja dalam suatu lingkungan kerja yang dinamis dalam setiap pasar wisata
yang telah dipilih dan karena itu dia merencanakan dan merealisasi program-
program promosi yang fleksibel guna mudah menyesuaikannya dengan perubahan
pola perjalanan dan keinginan konsumen prasarana wisata negara tersebut.
Untuk merumuskan tujuan promosi secara jelas, terlebih dahulu harus
dilakukan suatu analisis yang mendalam mengenai situasi pasar wisata yang ada
analisis situasi itu harus meliputi hal-hal seperti: atraksi wisata, sumber-sumber
kekayaan dan fasilitas wisata yang dimiliki negara itu, penelitian yang objektif
mengenai fasilitas mengenai produk wisata yang dimiliki, pasar wisata yang
utama maupun pasar wisata pendukung yang nendatangkan arus wisatawan ke
negara itu, kategori dan klasifikasi kelompok wisatawan yang mengunjungi
negara itu berdasarkan maksud perjalanan wisatawan, negara-negara yang
menjadi saingan yaitu mengenai produk wisatanya, bagi pasar wisatanya dan
jenis-jenis weisatawan yang mengunjungi negara saingan itu, strategi organisasi
pariwisata nasional yang didasarkan kepada fungsinya, baik yang bersifat
tanggung jawab langsung maupun yang bersifat konsultasi, serta informasi
mengenai kegiatan promosi di masa lampau, data mengenai hasil-hasilnya dan
penilaiannya.
Dalam buku Salah Wahab (1989), tujuan umum dalam kegiatan promosi
adalah tujuan umum promosi yang harus dibedakan dari tujuan pemasaran pada
umumnya, biasanya berupa sasaran penjualan yang harus dicapai. Karena itu,

xiii
tujuan promosi yang umum itu harus diungkapkan dalam bentuk angka-angka
yang berasal dari penjualan.
Porsi pasar atau jumlah kedatangan wisatawan dan jumlah malam
menginap wisatawan. Jika tujuan umum pemasaran biasanya bersifat deskriptif
dan filosofis yang diuraikan secara garis besar oleh organisasi pariwisata nasional,
maka target pemasaran biasanya berupa perkiraan yang bersifat kuantitas akan
hasil-hasil yang akan dicapai menurut jangka waktu tertentu.
Hal inilah sebenarnya apa yang kita maksudkan dengan tujuan promosi
pada umumnya. Hal ini perlu diketahui antara lain : sasaran khalayak, jenis dan
ukurannya, hasil-hasil komunikasi yang ingin dicapai, tanggapan masyarakat
terhadap media dean pesan iklan tertentu, penetapan isi pesan iklan, media yang
akan dipergunakan.
Dalam buku Salah Wahab (1989), tujuan khusus dalam kegiatan promosi
adalah tujuan khusus dalam upaya promosi harus meliputi unsur-unsur utama
seperti :
1. Sasaran
Adalah suatu tehnik untuk mendekati konsumen selain itu, sasaran kita
harus tepat supaya promosi kita berjalan dengan lancar, sasaran utama
dalam promosi adalah konsumen.
2. Isi Pesan Iklan
Adalah isi dari pesan iklan yang sudah disampaikan kepada konsumen
pesannya dapat melalui media cetak maupun elektronik, bentuknya berupa
ajakan dan himbauan.
3. Tujuan
Adalah bertujuan untuk menarik konsumen supaya menggunakan produk
yang sudah kita promosikan.
Dalam buku Salah Wahab (1989), periklanan adalah salah satu bentuk
berkomunikasi yang sangat ampuh dengan calon para wisatawan, aktivitas
periklanan biasanya dilakukan melalui surat-surat kabar, majalah dan
terbitanterbitan khusus usaha perjalanan.

xiv
2.2.3 Pengertian Daya Tarik Wisata
Menurut undang-undang kepariwisataan No. 9 1990 tentang
kepariwisataan, objek dan daya tarik wisata merupakan istilah yang popular dalam
dunia pariwisata, didefinisikan sebagai,”segala sesuatu yang menjadi sasaran
wisata”.
Dalam buku Oka A. Yoeti (1980), suatu obyek wisata akan semakin
ramai dikunjungi oleh wisatawan apabila mempunyai suatu atraksi wisata,
akomodasi serta aksesibilitas yang memadai sebagai daya tarik wisata. Daya tarik
wisata adalah hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu tempat
karena adanya benda-benda yang tersedia dan terdapat dialam semesta, hasil
ciptaan manusia dan tata cara hidup masyarakat. Suatu akomodasi sangat penting
dalam dunia pariwisata karena sebagai tempat menginap para wisatawan yang
berkunjung. Wisatawan yang berkunjung di suatu objek tidak berasal dari daerah
sekitar saja melainkan dari luar daerah juga ada. Selain itu aksesibilitas yang
memadai supaya mudah dijangkau oleh para wisatawan yang akan berkunjung
meskipun objek wisata tersebut letaknya tidak strategis.
Berdasarkan Undang-Undang Kepariwisataan No.9 tahun 1990 Pasal 4
butir pertama, menyatakan objek dan daya tarik wisata terdiri atas obyek dan daya
tarik wisata ciptaan Tuhan yang Maha esa, yang berwujud keadaan alam, flora
dan fauna serta obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud
museum, peninggalan purbakala,wisata buru, wisata petualangan alam, taman
kreasi, serta tempat liburan.
Dalam buku Oka A. Yoeti (1980), hal–hal yang dapat menarik orang
berkunjung ke suatu DTW adalah sebagai berikut:
1) Benda-benda tersedia dan terdapat di alam semesta(natural amnitis)
Benda-benda tersedia dan terdapat di alam semesta (natural amnities) antara
lain iklim (cuaca cerah, panas, kering, banyak cahaya matahari, sejuk dan
sebagainya), bentuk tanah dan pemandangan (land configuration and
landscape) antara lain (tanah yang datar, gunung berapi, lembah
pegunungan, danau, pantai, air terjun, pemandangan indah), hutan belukar
(the sylvan elements), misalnya(hutan yang luas, banyak pepohonan), Flora

xv
dan fauna, seperti (tanaman – tanaman yang aneh, burung – burung, ikan,
binatang buas, cagar alam dan sebagainya), pusat – pusat kesehatan (health
center), seperti (sumber air mineral, mandi lumpur, dan sumber air pana.
2) Hasil Ciptaan Manusia
Benda-benda bersejarah, kebudayaan dan keagamaan (historical, cultural
and religius) seperti: monument bersejarah dan sisa peradaban masa lalu,
museum tradisional, pameran, festival, upacara naik haji, upacara
perkawinan, serta khitanan, tempat ibadah seperti masjid, kuil, gereja, candi
maupun pura.
3) Tata Cara Hidup Masyarakat
Kebiasaan hidup, adat istiadat dan tata cara masyarakat merupakan daya
tarik bagi wisatawan. Sebagai contoh : pembakaran mayat di Bali, upacara
pemakaman mayat di Tana Toraja, upacara Bagatak penghuku di
Minangkabau, upacara khitanan di daerah Parahyangan, tea ceremony di
Jepang serta upacara Waisak di Candi Mendut dan Borobudur.
Dalam buku Nyoman S Pendit ”Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar
Perdana” (1986), mengemukakan bahwa bentuk-bentuk wisata dapat dibagi
menurut kategori sebagai berikut :
1) Menurut asal wisata
Wisatawan dari dalam negeri adalah wisatawan yang hanya pindah tempat
sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya sendiri selama ia
mengadakan perjalanan, maka ini dinamakan pariwisata domestik.
Sedangkan wisatawan dari luar negeri adalah wisatawan yang berasal dari
luar negeri yang melakukan perjalanan dari suatu negeri ke negeri lain,
maka ia dinamakan pariwisata international.
2) Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran
Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata uang asing.
Pemasukan valuta asing dikunjungi wisatawan ini disebut pariwisata aktif.
Seorang warganegara melakukan perjalanan ke luar negeri memberikan efek
negatif terhadap neraca pembayaran luar negeri negaranya, ini dinamakan
pariwisata pasif.

xvi
3) Menurut jangka waktu
Pariwisata jangka pendek adalah seorang wisatawan yang melakukan
perjalanan di suatu tempat atau Negara untuk berkunjung menikmati daya
tarik obyek wisata tetapi hanya beberapa hari saja. Pariwisata jangka
panjang adalah seorang wisatawan yang melakukan perjalanan di suatu
tempat atau Negara untuk menikmati daya tarik obyek wisata waktunya
sampai berbulan-bulan. Diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia
tinggal di tempat atau negara yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan
istilah-istilah pariwisata jangka pendek dan pariwisata jangka panjang, yang
mana tergantung kepada ketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh suatu
negara untuk mengukur pendek atau panjangnya waktu yang dimaksud.
4) Menurut jumlah wisatawan
Wisatawan datang sendiri atau tunggal adalah wisatawan yang melakukan
perjalanan disuatu objek wisata hanya sendirian atau dua orang saja.
Wisatawan rombongan adalah wisatawan yang melakukan perjalanan
disuatu objek wisata dalam jumlah banyan antara 15 sampai 20 orang sering
disebut rombongan atau kelompok. Maka timbullah istilah-istilah pariwisata
tunggal dan pariwisata rombongan.
5) Menurut alat angkut yang diperlukan
Dilihat dari segi alat pengangkutnya yang dipergunakan oleh wisatawan,
maka kategori ini dapat dibagi menjadi : pariwisata udara adalah suatu
perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan dengan menggunakan angkutan
udara yaitu pesawat terbang, pariwisata laut adalah suatu perjalanan yang
dilakukan oleh wisatawan dengan menggunakan angkutan laut yaitu kapal,
pariwisata kereta api adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh
wisatawan dengan menggunakan angkutan kereta api yaitu kereta api serta
pariwisata mobil adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan
dengan menggunakan angkutan mobil, tergantung apakah wisatawan tiba
dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api, atau mobil.
Dalam buku Nyoman S Pendit (1986), yang berkaitan dengan jenis-jenis
wisata dapat dibedakan sebagai berikut :

xvii
1) Wisata budaya adalah suatu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan
untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan
kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari
keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka.
2) Wisata kesehatan adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan
dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat seharihari
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani
dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan.
3) Wisata olah raga adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan
dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil
bagian aktif dalam pesta olahraga disuatu tempat atau negara seperti Asian
Games.
4) Wisata industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan untuk
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial,
seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
5) Wisata politik adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan rombongan
pelajar atau mahasiswa,orang-orang awam dengan tujuan untuk
mengadakan peninjauan atau penelitian termasuk dalam golongan wisata
industri ini
6) Wisata social adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah
untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah
untuk mengadakan perjalanan misalnya kaum buruh.
7) Wisata pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke
proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang dimana wisatawan rombongan
dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk studi maupun melihat-
lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan
suburnya pembibitan sebagai jenis sayur mayur dan palawija di sekitar
perkebunan yang dikunjungi.
8) Wisata cagar alam dalah jenis wisata yang diselenggarakan oleh agen atau
biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan mengatur

xviii
wisata ke tempat atau daerah cagar alam yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang.
9) Wisata bulan madu adalah suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-
pasangan merpati, pengantin baru yang sedang bulan madu dengan fasilitas-
fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan
mereka.
10) Wisata pilgrim adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan
rombongan ke tempat-tempat yang berkaitan dengan agama, sejarah, adat
istiadat dan kepercayaan umat dalam masyarakat.

2.3 Konsep
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi, konsep berarti: pengertian,
gambaran mental dari objek, proses, pendapat (paham), rancangan (cita-cia) yang
telah dipikirkan. Agar segala kegiatan berjalan dengan sistematis dan lancar,
dibutuhkan suatu perencanaan yang matang menambah kualitas dari kegiatan
tersebut. Di dalam perencanaan kegiatan yang matang tersebut terdapat suatu
gagasan atau ide yang akan di laksanakan atau dilakukan oleh kelompok maupun
individu tertentu.
Pada dasarnya konsep merupakan abstraksi dari suatu gambaran ide, atau
menurut Kant, yang di kutip oleh Harifudin Cawidu (1991), yaitu gambaran yang
bersifat umum atau abstrak tentang sesuatu. Fungsi dari konsep sangat beragam,
akan tetapi pada umumnya konsep memiliki fungsi yaitu mempermudah
seseorang dalam memahami suatu hal karena sifat konsep sendiri adalah mudah
dimengerti serta mudah di fahami.

2.3.1 Konsep Strategi Promosi Wisata


Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya
aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi
/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas produknya agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan (Tjiptono 2001:219). Sementara Sistaningrum (2002 : 98)
menjelaskan tujuan promosi meliputi empat hal, yaitu memperkenalkan diri,

xix
membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali
tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan. Pada prinsipnya adalah
memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen adanya produk baru
diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehingga beralih ke produk
tersebut. Pada tahap berikutnya lebih pada upaya mengingatkan konsumen agar
tetap loyal ditengah banyaknya kompetitor lama maupun baru.

Strategi merupakan pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan


dengan gagasan, perencanaan, dan eksekusi, sebuah aktivitas dalam kurun waktu
tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat kordinasi tim kerja, memiliki tema
mengidentifikasi faktor pendukungnya sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan
gagasan secara rasional, efesiensi dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk
mencapai tujuan secara efektif.

Strategi merupakan faktor yang paling penting dalam mencapai tujuan,


keberhasilan suatu usaha tergantung pada kemampuan pemimpin yang bisa dalam
merumuskan strategi yang digunakan. Strategi perusahaan sangat tergantung dari
tujuan, keadaaan dan lingkuangan yang ada. Strategi adalah keseluruhan upaya,
dalam rangka mencapai sasaran dan mengarah kepengembangan rencana
marketing yang terinci. Terdapat lima jenis strategi promosi, yaitu:

a. Strategi penetrasi pasar


Penetrasi pasar atau penerobosan pasar merupakan usaha perusahaan
meningkatkan jumlah nasabah baik secara kuantitas maupun kualitas pada
pasar saat ini melalui promosi dan distribusi secara aktif. Strategi ini cocok
untuk pasar yang sedang tumbuh dengan lamban.
b. Strategi pengembangan produk
Strategi pengembangan produk merupakan usaha meningkatkan jumlah
konsumen dengan cara mengembangkan atau memperkenalkan produk-
produk baru perusahaan. Inovasi dan kreativitas dalam penciptaan produk
menjadi salah satu kunci utama dalam strategi ini. Perusahaan selalu
berusaha melakukan pembaharuan atau pengenalan produk baru kepada

xx
konsumen. Perusahaan tiada henti terus melakukan eksplorasi terhadap
kebutuhan pasar dan berupaya untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut.
c. Strategi pengembangan pasar
Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu untuk membawa produk
kearah pasar baru dengan membuka atau mendirikan atau anak-anak cabang
baru yang dianggap cukup strategis atau menjalin kerjasama dengan pihak
lain dalam rangka untuk menyerap konsumen baru. Manajemen
menggunakan strategi ini bila mana pasar sudah padat dan peningkatan
bagian pasar sudah sangat besar atau pesaing kuat.
d. Strategi intergrasi
Strategi integrasi merupakan strategi pilihan akhir yang biasanya ditempuh
oleh para perusahaan yang mengalami kesulitan likuiditas sangat parah.
Biasanya yang akan dilakukan adalah strategi diversifikasi horizontal, yaitu
penggabungan perusahaan-perusahaan.
e. Strategi diversifikasi
Strategi diversifikasi baik konsentrasi maupun diversivikasi konglomerat.
Diversivikasi yang dimaksud disini adalah perusahaan memfokuskan pada
suatu segmen pasar tertentu dengan menawarkan berbagai varian produk
perusahaan dimiliki. Sementara diversifikasi konglomerat adalah perbankan
memfokuskan dirinya dalam memberikan berbagai varian produk
perusahaan kepada kelompok konglomerat (korpoorat).
Langkah-langkah dalam strategi promosi mencakup emapt tahapan yaitu:
1. Analisis situasi strategi, meliputi memenangkan pasar melalui strategis
berorientasi pasar, mengumpulkan informasi dan mengukur permintaan
pasar, mencari peluang dilingkungan pemasaran, menganalisis pasar
konsumen dan perilaku pembeli, menganalisis pasar komunitas internet,
menganalis bisnis dan perilaku pembelian bisnis, menghadapi pesaing dan
mengidentifikasi segmen serta memilih pasar sasaran.
2. Perancangan strategi pemasaran, mencakup menentukan posisi dan
mengidentifkasi pasar, strategi hubungan pemasaran, dan perencanaan
produk baru.

xxi
3. Pengembangan program pemasaran, mencakup menetapkan strategi produk,
strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi.
4. Impementasi dan pengelolaan strategi, mencakup merancang organisasi
pemasaran yang efektif, implementasi dan pengendalian strategi.

2.4 Ruang Lingkup Penelitian


Untuk mengembangkan dan meningkatkan promosi di daya tarik wisata
pantai Impos sebagai daya tarik wisata yang terkenal di kabupaten Lombok Utara
maupun di seluruh Provinsi Nusa Tenggara Barat, harus mencakup berbagai aspek
antara lain : aspek promosi dan pemasaran dari daya tarik wisata tersebut, atraksi-
atraksi apa saja yang ditonjolkan dari daya tarik wisata tersebut untuk menarik
kedatangan wisatawan serta usaha untuk mengembangkan daya tarik Wisata
Pantai Impos.
Aspek Pemasaran adalah hal-hal penting yang menjadi faktor utama
dalam proses memetakan pasar. Beberapa hal yang termasuk dalam komponen
aspek pemasaran akan dibahas pada poin berikutnya.
a. Segmentasi Pasar
b. Analisa kondisi pasar
c. Strategi promosi
Atraksi wisata dan obyek wisata adalah dua hal yang menjadi daya tarik
utama dari sebuah tempat tujuan wisata. Sementara, tempat tujuan wisata yang
baik adalah tempat yang harus mampu memberikan kesan dan pengalaman
berharga bagi wisatawan. Kesan dan pengalaman inilah yang akan membuat
wisatawan mempertimbangkan untuk melakukan kunjungannya kembali.
Pengembangan objek wisata yaitu usaha untuk melengkapi atau
meningkatkan fasilitas dan pelayanan yang dibutuhkan pengunjung. Dalam
pengembangan pariwisata, terdapat faktor yang dapat menentukan keberhasilan
pengembangan pariwisata :
a. Adanya fasilitas accessibility yaitu sarana dan prasarana sehingga
memungkinkan wisatawan mengunjungi suatu daerah atau kawasan wisata.
b. Tersedianya fasilitas amenities yaitu sarana kepariwisataan yang dapat
memberikan pelayanan kepada masyarakat.

xxii
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di Dusun Karang Anyar Desa Medana,
Kecamatan Tanjung, Secara administratif terletak di Kabupaten Lombok Utara
Provinsi Nusa Tenggara Barat. sekitar 32,5 KM dari Kota Mataram. Alasan
memilih daya tarik wisata pantai Impos sebagai lokasi penelitian yaitu karena
destinasi ini tidak pernah sepi oleh pengunjung meskipun dalam masa pandemi
ini. Hampir setiap hari dari senin sampain minggu destinasi ini selalu ramai
terutama di sore hari sampai malam hari. Hal ini menjadikan penulis tertarik
melakukan penelitian mengenai Strategi Promosi Wisata Pantai Impos di Desa
Medana Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang dimana
metode ini lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap
suatu masalah daripada untuk menggeneralisasi suatu permasalahan yang akan
peneliti angkat.

2.5 Teknik Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2014), teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling uatama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di tetapkan.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

3.3.1 Observasi
Nasution dalam buku Sugiyono (2014), menyatakan bahwa observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui
observasi. Observasi akan di lakukan di destinasi wisata pantai Impos Desa
Medana Kecamatan Tanjung KLU.

xxiii
3.3.2 Wawancara (Interview)
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu Esterberg dalam buku Metode Penelitian Pendidikan karya Sugiyona
(2014). Teknik wawancara ini di lakukan dengan menyiapkan pedoman
wawancara yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang memuat pokok-
pokok permasalahan yang akan di teliti.

3.3.3 Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2014), Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen bisa bebentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Dokumentasi yang dimaksud yaitu, foto mengenai kondisi lapangan di destinasi
wisata Pantai Impos serta dokumen-dokumen penting yang mendukung
penelitian.

3.4 Teknik Penentuan Informan


Peneliti akan menggunakan teknik purposive sampling dan snowball
sampling sehingga terdapat informan kunci dan informan pendukung. Menurut
Sugiono (2011), purposive sampling adalah teknik penentu informan dengan
pertimbangan pada kemampuan informan untuk memberikan informasi selengkap
mungkin kepada penulis. Sedangkan Snowball Sampling adalah teknik penentuan
informan dengan mula-mula menentukan informan dalam jumlah kecil, kemudian
membesar jika informan yang telah dipilih belum memberikan informasi atau data
yang dibutuhkan oleh peneliti.
Informan peneliti adalah Pengelola Destinasi wisata Pantai Impos, Ketua
Pokdarwis dan Sekertaris Pokdarwis Pantai Impos, Wisatawan, pelaku usaha
pariwisata di pantai Impos, dan Kepala Desa Medana Kecamatan Tanjung
Kabupaten Lombok Utara

xxiv
2.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis SWOT, analisis ini merupakan suatu metode untuk menggali aspek-aspek
kondisi yang terdapat di suatu wilayah yang direncanakan maupun untuk
menguraikan berbagai potensi dan tantangan yang akan dihadapi dalam
pengembangan wilayah tersebut. Kata SWOT itu sendiri merupakan kependekan
dari variabel-variabel penilaian, yaitu:

1) S, merupakan kependekan dari STRENGTHS, yang berarti potensi dan


kekuatan pembangunan.
2) W, merupakan kependekan dari WEAKNESSES, yang berarti masalah dan
tantangan pembangunan yang dihadapi.
3) O, merupakan kependekan dari OPPORTUNITIES, yang berarti peluang
pembangunan yang dapat.
4) T, merupakan kependekan dari THREATS, yang merupakan faktor eksternal
yang berpengaruh dalam pembangunan.

Analisis SWOT bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara


sistematis untuk merumuskan suatu strategi pembangunan daerah. Sebagai sebuah
konsep dalam manajemen strategik, teknik ini menekankan mengenai perlunya
penilaian lingkungan eksternal dan internal, serta kecenderungan perkembangan
atau perubahan di masa depan sebelum menetapkan sebuah strategi. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

xxv
DAFTAR PUSTAKA

Agustinus Sri Wahyudi. Manajemen Strategi,

(Jakarta: Binarupa Aksara,1996) hal:19

Anonim. Undang- Undang tentang Kepariwisataan, UU No. 9 Tahun 1990.


Jakarta: Menteri Sekretaris Negara.

Basu Swstha Dharmestha, dan T. Hani Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran:


Konsumen. edisi pertama, cetakan keempat. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:


Balai Pusataka.

Djaslim Saladin. 1991. Unsur-Unsur Inti Pemasaran Dan Manajemen pemasaran


Bandung: Mandar Maju.

Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran, Cet. Ke-II

(Yogyakarta: Andi,2000) hal: 17

Gitosudarmo, Indriyo. 1998. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta:


BPFE

Hari Suminto, Pemasaran Blak-blakan,

(Batam: Inter Aksara, 2002), hal: 20

Harifudin, Cawidu. 1991. Konsep Kufr Dalam AL-qur’an, Suatu Kajian Teologis
Dengan Pendekatan Tematik. Jakarta: Bulan Bintang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta: Balai Pustaka

Karyono, Hari. 1997. Kepariwisataan. Jakarta : Grasindo.

M. Mursyid. Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), hal: 26

xxvi
Moleong, J. L. (2002). METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF. Bandung:
Remaja Karya.

Pandji Anoraga. Manajemen Bisnis,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2009) hal:339.

Pendit, Nyoman S. 1986. Ilmu pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta :


PT. Pradaya paramita.

Philip Kotler. Marketing Management,

(Jakarta: Pren Hallindo,1997), hal: 8.

Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1994.


Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Setyo Soedrajat, Manajemen Pemasaran Jasa Bank,

(Jakarta:Ikral Mandiri Abadi,1994), hal: 17.

Soekadijo, R. G. 2000. Anatomi Pariwisata. Jakarta: Penerbit PT Gramedia.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D.


Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Cet. 1

(Jakarta: GemaInsani, 2001),hal: 153-157.

Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran edisi ke-2. Yogyakarta: Andi Offset.

The New Oxford Illustrated Dictionary.1982. Oxford University Press.

Wahab, Salah. 1988. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Paramita.

xxvii
Wahab, Salah. 1989. Pemasaran Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.

Yoeti, Oka A. 1980, Pemasaran Pariwisata, Bandung: Penerbit Angkasa.

Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Yoeti, Oka A. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta:


Pradnya Paramita.

xxviii

Anda mungkin juga menyukai