Mata Kuliah :
Bisnis Pariwisata
Dosen Pengajar :
Syermi Stella Emma Mintalangi Se, Mm
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Vinky Irsandi Pudinaung 210611040219
Marselia Pangarungan 210611040229
Syalommitha Ratu 210611040241
Agustinus Manurung 210611040252
Patras Mangaro 210611040260
Kami menyadari bahwa proposal Bisnis Pariwisata ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran, masukkan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia Pendidikan khususnya mahasiswa yang ada di fakultas ekonomi dan bisnis Jurusan
Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sulawesi Utara, dengan keindahan alam dan keragaman budayanya, telah menjadi daya
tarik bagi para wisatawan, termasuk wisatawan mancanegara. Salah satu destinasi yang
terkenal di daerah tersebut adalah Bukit Doa Mahawu, yang menonjolkan konsep
kekristenan sebagai bagian dari daya tariknya. Pengembangan terus menerus pada tempat-
tempat wisata seperti Bukit Doa Mahawu menjadi penting untuk meningkatkan
pengalaman wisatawan dan mendukung pertumbuhan industri pariwisata di daerah
tersebut.
Bukit Doa Mahawu menjadi tujuan wisata populer di kalangan masyarakat Sulawesi
Utara, di antara alasan-alasan tersebut adalah karena lokasinya yang strategis, terletak di
atas kota Tomohon. Keunikan dan keistimewaan Bukit Doa Mahawu sebagai tempat
peribadatan dan juga destinasi wisata memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan
yang ingin menggali aspek spiritual sambil menikmati keindahan alam sekitarnya.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari proposal bisnis pariwisata ini sebagai berikut :
1. Menganalisis strategi kemajuan dan pengembangan bisnis dari Bukit Doa Mahawu
2. Menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman Bukit Doa Mahawu
3. Mengidentifikasi potensi daya Tarik dari Bukit Doa Mahawu
1
1.3 MANFAAT
Manfaat dari proposal bisnis pariwisata ini sebagai berikut :
1. Untuk mengembangkan ekonomi lokal dengan menjadikan Bukit Doa Mahawu
sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat setempat.
2. Untuk meningkatkan infrastruktur Bukit Doa Mahawu dan area disekitarnya.
3. Untuk mempromosikan budaya lokal dan keindahan alam dengan menonjolkan aspek
budaya pada Bukit Doa Mahawu.
2
BAB II
Bukit Doa Mahawu, sebuah destinasi wisata dengan konsep Kekristenan, terletak di
Kakaskasen Tiga, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Berbeda
dengan beberapa tempat wisata yang gratis, Bukit Doa Mahawu menetapkan biaya tiket masuk
sebesar Rp25.000 per orang untuk dapat menikmati berbagai fasilitas yang ditawarkan. Harga
tiket ini dianggap terjangkau, dan wisatawan memiliki opsi untuk menukarkan tiket masuk
dengan kopi atau teh.
Tempat ini beroperasi mulai pukul 10.00 WITA hingga pukul 18.00 WITA, dan beberapa
sumber menyarankan kunjungan terbaik dilakukan pada siang hari. Meskipun demikian, jam
operasional yang luas memberikan fleksibilitas bagi pengunjung untuk menyesuaikan waktu
kunjungan mereka.
• VISI
• MISI
3
2.4 KEUNGGULAN TEMPAT WISATA
Keunggulan tempat wisata Bukit Doa Tomohon mencakup sejumlah aspek yang
membuatnya menonjol dan menarik bagi pengunjung. Berikut beberapa keunggulan utama dari
Bukit Doa Tomohon:
Bukit Doa Mahawu membedakan diri dengan konsep kekristenan yang diusungnya. Tempat ini
menjadi destinasi unik bagi wisatawan yang tertarik dengan aspek spiritual dan perenungan.
Keunggulan lokasi geografis Bukit Doa Mahawu yang berada di atas Kota Tomohon
memberikan panorama indah dan memukau. Pemandangan kota dari ketinggian menjadi daya
tarik tersendiri.
Dengan tiket masuk sebesar Rp25.000 per orang, Bukit Doa Mahawu menawarkan pengalaman
berkualitas tinggi dengan biaya yang terjangkau bagi berbagai kalangan pengunjung.
Tempat ini menyediakan fasilitas doa dan keagamaan, serta area rekreasi. Pengunjung dapat
menikmati trekking, berfoto dengan latar belakang indah, dan berpartisipasi dalam kegiatan
keagamaan.
Bukit Doa Mahawu mendukung ekonomi lokal melalui kerjasama yang berkelanjutan dengan
komunitas setempat. Ini menciptakan dampak positif pada perkembangan ekonomi masyarakat
sekitar.
Bukit Doa Mahawu berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar. Tindakan
ini mencerminkan tanggung jawab terhadap pelestarian alam dan keberlanjutan ekosistem.
Tempat ini juga mempromosikan pemahaman dan penghargaan terhadap warisan budaya
melalui berbagai kegiatan dan program, memberikan pengalaman wisata yang mendalam.
4
2.5 Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata di Bukit Doa Mahawu Tomohon mencakup berbagai elemen untuk
meningkatkan kenyamanan dan pengalaman pengunjung. Berikut adalah beberapa fasilitas
yang dapat ditemui di Bukit Doa Mahawu:
Perlu diingat bahwa fasilitas-fasilitas ini dapat bervariasi tergantung pada kebijakan pengelola
dan perkembangan terbaru di Bukit Doa Mahawu Tomohon. Sebaiknya mengonfirmasi fasilitas
yang tersedia sebelum melakukan kunjungan.
Aspek sumber daya Bukit Doa Mahawu Tomohon mencakup berbagai elemen yang
mendukung operasional, pemeliharaan, dan pengembangan tempat wisata tersebut. Berikut
adalah beberapa aspek sumber daya yang relevan:
Petugas keamanan, pemandu wisata, petugas kebersihan, dan staf administratif yang
mendukung operasional sehari-hari dan interaksi dengan pengunjung.
2. Lingkungan Alam
Keberlanjutan dan keberagaman alam di sekitar Bukit Doa Mahawu menjadi sumber daya
kunci yang harus dilestarikan. Pemeliharaan kebersihan, pelestarian tumbuhan dan satwa liar,
serta pengelolaan jalur trekking menjadi bagian dari sumber daya alam yang dimanfaatkan.
Bangunan dan fasilitas seperti area doa, tempat istirahat, kafe, toilet, dan tempat parkir
merupakan sumber daya fisik yang mendukung kenyamanan dan fasilitas bagi pengunjung.
Sumber daya finansial diperlukan untuk pemeliharaan fasilitas, promosi, dan pengembangan
tempat wisata. Pendanaan dapat berasal dari tiket masuk, kerjasama dengan pihak swasta, atau
dukungan dari pemerintah setempat.
5
BAB III
ANALISIS OPERASIONAL
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk Bukit Doa Mahawu
Tomohon dapat memberikan gambaran tentang faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat
mempengaruhi kinerja dan perkembangan tempat wisata tersebut.
A. Strengths (Kekuatan)
a) Konsep Kekristenan yang Unik:
Menawarkan pengalaman spiritual dan kekristenan yang menjadi daya tarik
utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman berbeda.
b) Lokasi Strategis:
Terletak di atas Kota Tomohon, memberikan pemandangan indah dan strategis
untuk menarik pengunjung.
c) Keberlanjutan Lingkungan:
Komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan pelestarian alam,
menciptakan citra positif di kalangan wisatawan yang peduli lingkungan.
d) Harga Tiket Masuk Terjangkau:
Tiket masuk yang terjangkau sebesar Rp25.000 memberikan nilai tambah bagi
pengunjung.
B. Weaknesses (Kelemahan):
a) Keterbatasan Fasilitas:
Mungkin terdapat keterbatasan dalam variasi fasilitas yang dapat ditawarkan,
membatasi ragam pengalaman wisatawan.
b) Ketergantungan pada Tema Keagamaan:
Ketergantungan pada tema keagamaan dapat membatasi daya tarik bagi
wisatawan yang mencari pengalaman non-keagamaan.
c) Ketergantungan pada Cuaca:
Aktivitas outdoor dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca, yang dapat menjadi
kendala terutama saat musim hujan.
C. Opportunities (Peluang):
a) Pengembangan Program Keagamaan:
Menyelenggarakan acara dan program keagamaan dapat menarik wisatawan
yang tertarik dengan aspek spiritual.
b) Pengembangan Fasilitas Rekreasi:** Menambahkan fasilitas atau kegiatan
rekreasi lainnya untuk memperluas daya tarik pengunjung dari berbagai
segmen.
c) Kemitraan dengan Pihak Eksternal:
Menggandeng pihak eksternal, seperti mitra bisnis atau lembaga pendidikan,
untuk meningkatkan promosi dan pengembangan fasilitas.
6
D. Threats (Ancaman):
a) Persaingan Dengan Destinasi Lain:
Persaingan dengan destinasi wisata lain yang mungkin menawarkan
pengalaman serupa atau lebih beragam.
b) Perubahan Kondisi Alam:
Ancaman dari perubahan iklim atau bencana alam yang dapat memengaruhi
akses dan keamanan pengunjung.
c) Tingkat Kunjungan Menurun:
Ancaman terhadap penurunan jumlah pengunjung akibat faktor ekonomi,
pandemi, atau perubahan tren perjalanan.
Analisis SWOT ini dapat menjadi dasar untuk merumuskan strategi pengembangan yang
efektif, memaksimalkan kekuatan, mengatasi kelemahan, memanfaatkan peluang, dan
mengelola risiko dari ancaman yang ada.
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Bukit Doa Mahawu Tomohon merupakan destinasi wisata yang memiliki sejumlah
kekuatan, seperti konsep kekristenan yang unik, lokasi strategis dengan pemandangan indah,
dan komitmen pada keberlanjutan lingkungan. Harga tiket masuk yang terjangkau juga menjadi
daya tarik bagi pengunjung. Meskipun demikian, terdapat beberapa kelemahan seperti
keterbatasan fasilitas dan ketergantungan pada tema keagamaan.
Untuk meraih kesuksesan jangka panjang, Bukit Doa Mahawu dapat mempertimbangkan
strategi pengembangan yang lebih beragam, meningkatkan kualitas fasilitas, dan menjalin
kerjasama yang lebih erat dengan berbagai pihak. Upaya untuk meningkatkan pengalaman
pengunjung, memperluas jangkauan promosi, dan tetap beradaptasi dengan perubahan tren
pariwisata juga dapat menjadi langkah penting dalam menjaga dan meningkatkan daya tarik
destinasi ini.
4.2 DOKUMENTASI