Anda di halaman 1dari 16

PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS DI BIDANG PARIWISATA ALAM

KELOMPOK 1

KELAS 21 MJA

1. Meskiah Sundari (214010018)


2. Muhammad Giardy F (214010016)
3. Sartika Melinda P (214010006)
4. Andrian Radhitya H (214010040)
5. Ryan Tanjung (214010031)

BISNIS EKONOMI INDONESIA

DIBAWAH BIMBINGAN DOSEN:

H. Subarna Tirtakusumah, SE, MM.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

APRIL 2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah dengan judul “Peluang dan Tantangan Bisnis di Bidang
Pariwisata Alam” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Bisnis Ekonomi Indonesia. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan
makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................ ii
BAB 1 Pendahuluan.................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................... 2
BAB 2 Pembahasan..................................................................... 3
A. Peluang bisnis di bidang Pariwisata......................... 3
B. Tantangan bisnis di bidang Pariwisata.................... 5
BAB 3 Penutup............................................................................ 12
A. Kesimpulan................................................................. 12
B. Saran........................................................................... 12
Daftar Pustaka............................................................................... 13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar didunia sekaligus
merupakan andalan utama untuk devisa di berbagai negara. Negara-negara
dikepulauan Karibia, sektor pariwisata merupakan penyumbang terbesar
dalam penciptaan pendapatan negara. Pariwisata menciptakan 2,5 juta
kesempatan kerja atau sekitar 25% dari total kesempatan kerja yang ada
dikepulauan Karibia (Pitana dan Gayatri, 2005). Peranan pariwisata di
Indonesia semakin terasa, terutama setelah melemahnya peranan minyak dan
gas. Kunjungan wisatawan mancanegara menunjukan trend naik dalam
beberapa dasawarsa. Tahun 1969 Indonesia hanya dikunjungi oleh 86.067
wisatawan, kemudian meningkat menjadi 2.051.686 tahun 1990 dan
5.064.217 tahun 2000 (Pitana dan Gayatri, 2005)
Indonesia secara geografis adalah sebuah negara tropis dengan potensi
sumber daya alam yang sangat luar biasa. Tak kurang dari 17.500 pulau
yang terdapat di Indonesia dengan keanekaragaman keindahan alam dan
potensi budaya lokal sesungguhnya menawarkan peluang kegiatan
pariwisata yang sangat baik. Posisinya yang terletak diantara dua benua dan
dua samudra menjadikanya sebagai jalur perjalanan internasional yang
strategis untuk pemasaran pariwisata.
Pengembangan pariwisata tidak lepas dari unsur fisik seperti kondisi
bentang alam serta infrastruktur maupun unsur non fisik seperti unsur sosial,
budaya dan ekonomi, maka dari itu perlu diperhatikan peranan unsur
tersebut. Menurut Sujali (1989), geografi merupakan faktor yang penting
untuk pertimbangan perkembangan pariwisata. Perbedaan iklim merupakan

1
2

salah satu faktor yang mampu menumbuhkan serta menimbulkan variasi


lingkungan alam dan budaya, sehingga dalam mengembangkan
kepariwisataan karakteristik fisik dan non fisik suatu wilayah perlu
diketahui.
Pariwisata memiliki hubungan yang sangat erat dengan disiplin ilmu
geografi. Segi-segi geografi yang diperlukan oleh informan pariwisata
seperti kondisi iklim, keindahan alam, rute perjalanan, adat istiadat dan
budaya setempat dan lain sebagainya. Selain segi geografi umum, segi
industri pariwisata juga menjadi bagian bahasan dalam geografi pariwisata
(Suwantoro, 1997).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada bab selanjutnya, yakni:
1. Apa saja peluang bisnis di bidang Pariwisata?
2. Apa saja tantangan bisnis pada bidang Pariwisata?
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Peluang bisnis di bidang Pariwisata
Bisnis Pariwisata pada kurun waktu beberapa tahun kebelakang
hingga saat ini semakin menjanjikan, Indonesia merupakan salah satu
destinasi dari turis berbagai negara. Semakin banyak yang melirik bisnis
Pariwisata karena masih banyak potensi yang dimiliki Indonesia sebagai
destinasi wisatakhususnya wisata alam. Karena Indonesia memiliki
pesona alam yang cantik dan natural selain itu letak Indonesia sebagai
Negara Kepulauan begitu strategis.
Menurut data dari Google anggaran APBN dalam sektor Parwisata
adalah sebesar 3,7 triliun untuk tahun 2018, in menunjukan komitmen
Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan sektor Pariwisata di
Indonesia. Apabila kita sadari bahwa sektor Pariwisata merupakan salah
satu sumber devisa negara yang terbesar, ini menunjukan bahwa peluang
dalam Bisnis Pariwisata akan terus bertumbuh. Berikut peluang bisnis di
bidang Pariwisata:
1. Bisnis Penginapan
Berbicara bisnis penginapan, bukan berarti kita harus membuka
hotel mewah dan berkelas. Ingat, tidak semua orang yang pergi
berwisata memiliki dana yang melimpah. Untuk itulah
penginapan dengan harga terjangkau dan fasilitas sederhana
justru lebih banyak diminati. Kita juga bisa juga manfaatkan
rumah tempat tinggal sebagai Homestay. Ini adalah sebuah
model penginapan dengan menyediakan fasilitas lebih lengkap
dan terkadang perilik rumah dapat menghuni serta berbaur
dengan para tamu.
3
4

2. Bisnis Kuliner
Dimana pun usaha kuliner selalu cocok, tetapi kita harus
menyesuaikan dengan tradisi dan budaya setempat. Akan lebih
baik jika usaha kuliner yang kita miliki menyediakan berbagai
makanan tradisional setempat.
3. Bisnis Penyewaan Kendaraan
Bisnis sewa kendaraan baik itu kendaraan roda empat dan roda
du sangat berpotensi. Akan banyak orang yang membutuhkan
akses kendaraan pribadi ketika mereka sedang tidak membawa
dari rumah karena terlalu jauh. Apalagi untuk wisatawan asing
dari luar negeri. Bisnis penyewaan kendaraan juga sangat erat
kaitannya dengan bisnis traveling, dimana kita bisa
menyediakan jasa antar jemput para turis dari lokasi wisata ke
hotel atau mungkin ke tempat lain.
4. Bisnis Penjualan Oleh-Oleh
Bisnis penjualan oleh-oleh hampir selalu ditemui di daerah
dekat tempt wisata. Beberapa oleh-oleh yang cukup laris manis
adalah souvenir, kerajinan khas daerah setempat, kaos atau
busana yang bercorak atau bergambar tempt wisata setempat.
5. Bisnis Jasa Penerjemah dan Tour Guide
Jasa penerjemah biasanya sangat dibutuhkan oleh para
wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Selain itu jasa
ini juga berkaitan dengan jasa tour guide dimana tentunya para
turis ingin mengetahui apa yang mereka kunjungi. Ini adalah
peluang bisnis yang menggiurkan kita bisa berbisnis dengan
membuka agen tour guide dan jasa penerjemah. Selain itu tour
5

guide juga cukup dibutuhkan bagi anak-anak sekolah yang


sedang berkunjung ke tempat wisata bersejarah.
6. Bisnis Jasa Fotografi
Tidak semua orang memiliki kamera professional dengan hasil
yang maksimal. Untuk itulah jasa fotografer masih dibutuhkan
untuk mengabadikan momen keceriaan saat berlibur. kita bisa
membuka usaha fotografi tau percetakan di daerah dekat tempat
wisata.
7. Bisnis Event Organizer
Tak jarang orang yang mengadakan sebuah acara atau kegiatan
di daerah tempt wisata baik itu pertemuan bisnis, pernikahan,
reuni, launching produk dan lain-lain. Jadi jasa event organizer
sepertinya cukup dibutuhkan. Jadi bukan hal yang aneh jika kita
memilih membuka bisnis event organizer di daerah dekat tempt
wisata.
8. Kios dan Counter
Sama seperti bisnis kuliner, keberadaan kios atau toko di
berbagai tempt sangat dibutuhkan. Termasuk juga ditempat
wisata untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan, seperti
makanan, minuman dan lain-lain. Atau alternatif lainnya adalah
membuka counter penjualan pulsa untuk melayani wisatawan
yang kehabisan saldo pulsa.
B. Tantangan bisnis di bidang Pariwisata
Tantangan bisnis pada bidang pariwisata bisa terjadi dalam banyak
faktor seperti adanya bencana alam, virus yang terjadi pada seluruh
dunia, atau bencana yang disebabkan ulah manusia pada tempat wisata.
Bencana
6

alam menjadi tantangan pelaku bisnis Pariwisata karena bencana alam


bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Berbicara mengenai bencana
alam, Indonesia termasuk negara yang menjadi rawan bencana alam
Gempa Bumi dikarenakan Indonesia berada pada Lempengan Tektonik
aktif dan Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang aktif. Berikut
data tentang kedalaman dan kekuatan frekuensi gempa pada beberapa
pulau di Indonesia:

1. Kedalaman
Dari data yang tersedia pada tabel di atas, frekuensi gempa
yang terjadi berdasarkan kedalaman di bagi menjadi tiga bagian
yaitu dangkal (<60 km), menengah (60 – 300 km), dan dalam
(> 300 km). Dari data yang tertera, frekuensi gempa dengan
kedalaman Dangkal (<60 km) tertinggi terjadi di pulau
Sulawesi sebanyak 2.379 kali dan yang terendah terjadi di
pulau Kalimantan sebanyak 12 kali. Lalu pada kedalaman
7

Menengah (60-300 km) tertinggi terjadi di pulau Sulawesi


sebanyak 599 kali dan terendah pada pulau Kalimantan terjadi 0
kali. Kemudian pada kedalaman Dalam (300 km) tertinggi
terjadi pada pulau Sulawesi sebanyak 61 kali dan yang terendah
pada Pulau Kalimantan dan Bali yang sama sekali tidak terjadi.
Jadi total yang terjadi menurut pulau di Indonesia, pada
kedalaman Dangkal (<60 km) sebanyak 8.324 kali, Menengah
(60-300 km) sebanyak 2.049 kali, dan Dalam (>300 km)
sebanyak 146 kali.
2. Kekuatan
Dari data yang tersedia pada tabel di atas, frekuensi gempa
yang terjadi berdasarkan kekuatan di bagi menjadi tiga bagian
yaitu Kecil (<4,0 SR), Menengah (4,0-5,0 SR), dan Besar (> 5,0
SR). Dari data yang tertera pada tabel tersebut, frekuensi gempa
dengan kekuatan Kecil (<4,0 SR) tertinggi terjadi di pulau
Sulawesi sebanyak 2.480 kali dan yang terendah terjadi di
pulau Kalimantan sebanyak 8 kali.
Lalu pada kekuatan Menengah (4,0-5,0 SR) tertinggi terjadi di
pulau Maluku sebanyak 486 kali dan terendah pada pulau
Kalimantan terjadi 4 kali. Kemudian pada kekuatan Besar (>
5,0 SR) tertinggi terjadi pada pulau Sulawesi sebanyak 73 kali
dan yang terendah pada pulau Bali dan Kalimantan yang sama
sekali tidak terjadi. Jadi total yang terjadi menurut pulau di
Indonesia, pada kekuatan Kecil (<4,0 SR) sebanyak 8.513 kali,
Menengah (4,0-5,0 SR) sebanyak 1.824 kali, kekuatan Besar (>
5,0 SR) sebanyak 182 kali.
8

Tantangan pelaku bisnis di bidang pariwisata yang lain karena adanya


virus yang menyebar di seluruh dunia seperti Virus COVID-19 kemarin.
Adanya virus ini menyebabkan tempat-tempat wisata banyak yang ditutup
oleh pemerintah karena adanya protokol kesehatan dan menghindari
kerumunan, dan karena adanya virus ini para wisatawan dari dalam maupun
luar negeri menurun drastis. Berikut data wisatawan yang masuk ke
Indonesia dari tahun 2017-2021:
9

1. Pintu Masuk Udara / Airport


Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas terlihat pada tahun
2017 dari pintu masuk udara ada sekitar 9.657.816 wisatawan
manca negara yang datang ke Indonesia untuk berpariwisata,
sedangkan pada tahun 2018 angka tersebut mengalami kenaikan
menjadi 10.088.781, lalu pada tahun 2019 angka pariwisatawan
mancanegara yang masuk ke Indonesia melalui jalur udara
mengalami penurunan. Namun masih tetap lebih besar di
bandingkan pada tahun 2017, yakni menjadi 9.834.706
penurunan ini masih sangat wajar terjadi karena minat yang
berbeda dari setiap destinasi baru. Namun, pada tahun 2020
angka penurunan yang terjadi cukup besar yang hanya
1.713.572 pariwisatawan yang masuk ke Indonesia, hal ini
terjadi karena pada awal tahun 2020 mulai mewabahnya virus
covid-19 yang membuat pemerintah menutup sementara
bandara yang ada Indonesia, hal ini di karenakan pemerintah
ingin menyempitkan penyebaran virus covid-19. Ternyata
wabah semakin meluas dan banyak nya korban yang terpapar
hingga tahun 2021, maka dari itu jumlah wisatawan yang
masuk ke Indonesia semakin menurun yakni 137.242 di
karenakan hanya tourism atau orang dari luar negeri yang
benar-benar memiliki kepentingan mendesak saja yang di
perbolehkan masuk, itupun dengan persyaratan yang ketat dan
setelah masuk Indonesia mereka di wajibkan untuk segera
melakukan isolasi mandiri selama 2 minggu.
10

2. Pintu Masuk Laut / Seaport


Berbeda hal nya dengan pintu masuk udara diatas, wisatawan
mancanegara yang minat melakukan perjalanan menggunakan
jalur laut memang tidak begitu banyak seperti data pada tahun
2017 hanya sekitar 2.869.821 wisatawan yang masuk melalui
jalur laur. Lalu pada tahun 2018 mengalami kenaikan walaupun
tidak begitu besar yakni 3.214.420 dan dari batam penyumbang
angka terbesarnya yaitu 1.887.284. selanjutnya pada tahun 2019
terjadi nya kenaikan kembali yaitu dengan angka 4.160.632.
namun, pada tahun 2020 angka wisatawan mancanegara yang
datang melalui jalur laut kembali merosot bahkan penurunan
nya lumayan jauh lebih rendah daripada tahun 2017, angka
pada tahun 2020 yaitu 1.024.601 hal ini tentu saja di karena kan
mewabahnya virus covid-19. Lalu pada tahun 2021 terjadi lebih
banyak nya menurunan yaitu dengan angka 415.472.
3. Pintu Masuk Darat / Landport
Jalur masuk darat ini mungkin memang bukan menjadi pilihan
utama bagi para wisatawan mancanegara untuk masuk ke
negara Indonesia karena di lihat dari data pada tabel diatas
memang angka nya relatif rendah pada setiap tahun nya.
Buktinya pada tahun 2017 angka yang di peroleh hanya
1.512.162 angka ini bila banding kan dengan jalur udara dan
laut pada tahun yang sama tentu lebih rendah. Lalu pada tahun
2018 angka yang di peroleh mulai meningkat yaitu sebanyak
2.507.104 namun tetap apabila di bandingkan dengan angka-
angka dari jalur lain pada tahun yang sama tetap lebih rendah.
Selanjutnya pada tahun 2019 angkanya kembali menurun
11

namun tidak banyak, yaitu menjadi 2.111.616. pada tahun 2020


angka wisatawan mancanegara yang masuk dengan jalur darat
tercatat kembali menurun yaitu menjadi 1.314.750 angka ini
sedikit lebih banyak dari pada angka yang di peroleh jalur
masuk laut pada tahun yang sama. Terakhir pada tahun 2021
terjadinya penurunan kembali pada angka yang tercatat yaitu
hanya 1.004.816. namun lagi-lagi angka ini bisa di sebut jauh
lebih besar dari pada perbandingan dengan angka yang di
peroleh jalur masuk udara dan jalur masuk laut pada tahun yang
sama.
Bila kita mengalisis detail angka perolehan yang ada dari setiap jalur
masuk udara, laut, dan darat pada setiap tahunya rata-rata mulai kurun waktu
2020-2021 angka nya menurun cukup tajam. Hal ini tentu karena
mewabahnya virus covid-19 dan muncul nya aturan dari pemerintah untuk
membatasi setiap warga untuk keluar maupun masuk ke negara Indonesia
ini, bukan hanya wisatawan mancanegara, namun wisatawan lokal pun
sangat di batasi, hingga pemerintah sempat menutup semua tempat-tempat di
Indonesia yang mampu menyebabkan kerumunan termasuk sektor pariwisata
yang sangat terasa imbasnya, tempat-tempat pariwisata juga seluruhntya di
tutup baik yang di dalam ruangan maupun wisata alam. Ini menyebabkan
sektor pariwisata sangat terpuruk, dengan dengan ditutup nya berbagai jalur
masuk untuk parawisatan lokal maupun mancanegara maka membuat sektor
pariwisata tidak mendapatkan pemasuka, mungkin ini menjadi salah satu
dari banyak nya tantangan yang ada pada sektor pariwisata alam di
Indonesia
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa peluang bisnis di bidang Pariwisata
terdapat bisnis penginapan, kuliner, penyewaan kendaraan, jasa
penerjemah dan tour guide, penjualan oleh-oleh, dan lain-lain. Dan untuk
tantangan bisnis pada bidang pariwisata bisa terjadi dalam banyak faktor
seperti adanya bencana alam, virus yang terjadi pada seluruh dunia, atau
bencana yang disebabkan ulah manusia pada tempat wisata.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu saya
mengharapkan inspirasi dari para pembaca dalam hal membantu
menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya saya berharap agar
dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah perubahan
khususnya dunia pendidikan.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bps.go.id/
https://www.bmkg.go.id/
http://eprints.ums.ac.id/15901/2/BAB_I.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai