Anda di halaman 1dari 19

i

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA DUSUN


BAMBU LEISURE PARK UNTUK MENINGKATKAN
KUNJUNGAN WISATAWAN DI BANDUNG JAWA
BARAT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Bahasa


Indonesia Tahun 2019 / 2020
Dosen Pembimbing :
Neneng Tintin T

Disusun Oleh :
Annisa Herdiani
242018111

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG
2019

i
i

ABSTRAK

Pariwisata di Bandung Barat selalu mengalami perkembangan ditandai


dengan banyak bermunculannya destinasi wisata baru terutama wisata alam.
Dusun Bambu Family Leisure Park sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Dusun
Bambu Family Leisure Park sudah cukup dikenal oleh masyarakat, Dusun Bambu
Family Leisure Park memberikan udara yang sejuk untuk semua kalangan.
Masyarakat ikut membantu mengelola Dusun Bambu Family Leisure Park.

i
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Strategi Pengembangan Wisata Dusun Bambu
Leisure Park untuk meningkatkan kunjungan Wisatawan di Bandung Jawa
Barat.

Maka dari ini kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Strategi
Pengembangan Wisata Dusun Bambu Leisure Park untuk meningkatkan
kunjungan Wisatawan di Bandung Jawa Barat.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat


kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan dating, menginta tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan ka mi memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Bandung, 13 November 2018

Penyusun

ANNISA HERDIANI

ii
iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 latar belakang..........................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.4 Batasan Masalah......................................................................................................3
1.5 Tujuan Penulisan......................................................................................................3
1.6 MANFAAT PENULISAN..............................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI...............................................................................................................5
2.1 Pariwisata.................................................................................................................5
2.2 Wisatawan................................................................................................................5
2.3 STRATEGI DAN PENGEMBANGAN............................................................................6
BAB III.................................................................................................................................8
PEMBAHASAN....................................................................................................................8
3.1 Gambaran Umum.....................................................................................................8
3.2 DUSUN BAMBU FAMILY LEISURE PARK BANDUNG.................................................9
3.3 Faktor Lingkungan..................................................................................................10
3.4 Upaya Strategi Pengembangan Dusun Bambu Family Leisure Park.......................11
BAB IV..............................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................12
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................12
4.2 Saran................................................................................................................12

iii
iv

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

iv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Pariwisata merupakan industri yang mendunia dan menjadi suatu bisnis


yang semakin berkembang. Di Indonesia pariwisata telah memperlihatkan
perannya dengan nyata dalam memberikan konstribusinya terhadap kehidupan
ekonomi, sosial dan budaya. Banyak pihak yang berharap bahwa sektor pariwisata
dapat menjadi salah satu pemasok utama devisa negara, di balik harapan besar
Indonesia memang memiliki potensi alam dan budaya luar biasa melimpah dan
benar-benar layak dibanggkan sebagai tambang industri jasa pariwisata yang
masih luas dan belum banyak terjamah. Dengan keragaman kekayaan alam dan
budaya ini pariwisata diharapkan mampu melakukan pengemasan yang
berkualitas. Pendayagunaan itu secara maksimal harus di rekayasasedemikian
rupa agar tidak merusak penyangga kekayaan alam budaya.

Aktivitas pariwisata lebih ditentukan oleh kekayaan budaya tuan rumah


yang menunjukan kualitas hidup masyarakatnya. Kekayaan alam itu dikemas
indah menjadi obyek wisata juga warisan budaya masalalu yang
menggambarkantaraf hidup mayarakat. Kekayaan alam dan budaya itu dikemas
dan dijual dalam bentuk obyek wisata. Wisatawan ingin menikmati sesuatu yang
unik dan menarik yang berbeda dengan lingkungan yang ada di negeri sendiri.

Industri pariwisata di Indonesia tidak sedikit memberi peran penting bagi


perekonomian Indonesia karena dapat memberikan tambahan devisa bagi negara
sehingga penerimaan negara meningkat, selain itu dapat menambah lapangan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar objek wisata 2 misalnya adanya pedagang-
pedagang kecil seperti pedagang makanan ringan dan penjual souvenir yang
dapatmengurangi pengangguran dan kemiskinan (Oka Adlis Yoeti, 2008).
Menurut Spillane (1987), ditinjau dari dari segi budaya, industri pariwisata secara

1
2

tidak langsung memberi peran penting bagi perkembangan budaya Indonesia


karena dengan adanya suatu objek wisata maka dapat memperkenalkan
keragaman budaya yang dimiliki suatu negara seperti kesenian tradisional,
upacara agama atau adat yang menarik perhatian wisata asing dan wisatawan
Indonesia.

Pariwisata merupakan andalan Kota Bandung yang berkontribusi secara


signifikan terhadap perekonomian. Hal ini sesuai dengan data bahwa pariwisata
merupakan penyumbang terbesar dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kota Bandung. PDRB Kota Bandung pada tahun 2014 sebesar Rp.138,90 trilyun,
atau Rp.172,63 trilyun bila dihitung berdasarkan harga berlaku, dengan 27.79%
berasal dari sektor perdagangan besar dan eceran, dimana didalamnya termasuk
sektor pariwisata (BPS Kota Bandung, 2015).

Dusun Bambu Leisure Park menjadi salah satu tempat wisata yang
diminati wisatawan baik wisatawan lokal ataupun wisatawan mancanegara.
Letaknya yang tidak begitu jauh dari pusat kota Lembang dan juga berdekatan
dengan tempat wisata lain.Dusun Bambu Leisure Park ini dikenal sejak awal
tahun 2014 dari awal beroperasi langsung menyedot banyak pengunjung, tempat
ini mengusung konsep eco Friendly dan direncanakan menjadi salah satu tempat
eco wisata di Jawa Barat. Area Dusun Bambu sendiri terhitung luas dan ditata
dengan baik, tersedia area kuliner,restaurant unik, berbagai permainan, tempat
menginap berupa villa, dan juga taman terbuka yang luas, semuanya terkonsep
dengan baik.

Berdasarkan dari Latar belakang masalah di atas maka penulis mengambil


judul “Strategi Pengembangan Wisata Dusun Bambu Leisure Park Untuk
Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Bandung Jawa Barat”.

2
3

1.2 Identifikasi Masalah

1. Fasilitas pendukung dan pengamanan yang kurang memadai di lokasi wisata.

2. Akses yang cukup jauh dari lokasi parkiran sampai dengan pintu masuk utama
tempat pembelian tiket masuk.

3. Manajemen Pengelolaan wisata yang harus lebih ditingkatkan lagi.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi pengembangan Wisata Dusun Bambu Leisure Park untuk


meningkatkan kunjungan wisatawan di Bandung Jawa Barat?

2. Bagaimana peran pemerintah dalam megembangkan Wisata Dusun Bambu Leisure


Park di Bandung Jawa Barat?

3. Bagaimana peran masyarakat dalam mengembangkan wisata Dusun Bambu Leisure


Park di Bandung Jawa Barat?

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan identifikasi masalah di atas, maka


penelitian ini memfokuskan pada pembahasan mengenai Strategi Pengembangan dan
infrastruktur penunjang Dusun Bambu Leisure Park Bandung untuk meningkatkan
kunjungan wisatawan.

1.5 Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan, yaitu:

a. untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang pariwisata Dusun Bambu
Leisure Park di kota Bandung membuat wisatawan luar dan dalam negeri tertarik untuk
berkunjung.

3
4

b. Untuk mengetahui strategi yang digunakan masyarakat dan pemerinntah Kota Bandung
untuk mengembangkan potensi yang ada di Wisata Dusun Bambu Leisure Park Bandung.
4

c. Untuk mengetahui potensi wisata yang dapat dikembangkan pada Wisata Dusun
Bambu Leisure Park Bandung.

1.6 MANFAAT PENULISAN


1. Sebagai sarana dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan analisis mengenai
Strategi Pengembangan Wisata Dusun Bambu Leisure Park untuk Meningkatkan
Kunjungan Wisatawan di Bandung Jawa Barat.

2. sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk melahirkan berbagai konsep kajian yang dapat
memberikan andil bagi peningkatan pengetahuan dalam Strategi Pengembangan
Pariwisata di suatu daerah.

4
5

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Pariwisata

Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari


seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan
kepergiannya karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial,
budaya, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena sekedar
ingin tau, menambahkan pengalaman ataupun untuk belajar. Istilah pariwisata
berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan
tempat tiggal sementara seseorang diluar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan
bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh
sesorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan yang
berhubungan dengan kegiatan olahraga untuk kesehatan, konvensi, keagamaan, dan
keperluan usaha yang lainnya (Suwantoro, 2008:3)

2.2 Wisatawan

Wisatawan merupakan unsur utama dalam pariwisata. Unsur yang lain adalah
obyek wisata dan sarana serta prasarana pariwisata. Terlaksananya kegatan pariwisata
tergantung pada adanya interaksi anatara wisatawan dan obyek wisata yang didukung
dengan berbagai sarana dan prasarana pariwisata. Ketiga faktor itu saling 7
mempengaruhi. Sebuah obyek wisata akan dikatakan menarik jika banyak dikunjungi
wisatawan. Sebaik apapun obyek wisata, jika tidak ada yang mengunjungi, tidak akan
dikatakan menarik perhatian wisatawan. Pelaku perjalanan akan di sebut wisatawan
ketika mereka melakukan kegiatan wisata atau kegiatan yang bersifat rekreatif untuk
menikmati suatu obyek wisata. Meskipun melakukan perjalanan, jika tidak bersifat
rekreatif maka pelaku perjalanan tersebut tidak di sebut wisatawan. Interaksi antara
wisatawan dengan obyek wisata akan terjadi secara lebih insentif dan lebih mudah

5
6

jika didukung adanya sarana dan prasarana pariwisata sehingga wisatawan merasa
lebih nyaman dan lebih senang dalam menikmati obyek wisata (Suwantoro, 2008:4)

2.3 STRATEGI DAN PENGEMBANGAN

Strategi dan Pengembangan Strategi dapat di definisikan sebagai program untuk


menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna
yang terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang
aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Strategi pengembangan
kepariwisataan bertujuan untuk mengembangkan produk dan pelayanan yang berkualitas,
seimbang dan bertahap (Tjiptono, 2008:3)

6
7

7
8

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum


Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten diProvinsi Jawa Barat, Indonesia,
sebagai hasil pemekaran Kabupaten Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang di sebelah barat dan utara, Kabupaten
Bandung dan Kota Cimahi di sebelah timur, Kota Bandung di sebelah selatan, serta
Kabupaten Cianjur di sebelah barat dan timur.

Kabupaten Bandung Barat mewarisi sekitar 1.400.000 penduduk dari 42,9%


wilayah lama Kabupaten Bandung. Pusat pemerintahan Kabupaten Bandung Barat
berlokasi di Kecamatan Ngamprah yang terletak di jalur Bandung-Jakarta. Dan untuk
sementara waktu, pusat pemerintahan Kabupaten Bandung Barat dipindahkan ke
Batujajar, dan Kecamatan Ngamprah akan di pilih menjadi pusat pemerintahan pada
tahun mendatang.

Bandung Barat juga memiliki beberapa kecamatan yang meliputi :

a. Batujajar

b. Cikalong Wetan

c. Cihampelas

d. Cililin

e. Cipatat

f. Cipeundeuy

g. Cipongkor

h. Cisarua 14

i. Gununghalu

j. Lembang

k. Ngamprah

8
9

l. Padalarang

m. Parongpong

n. Rongga

o. Sindangkerta

p. Saguling

Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, di mana penduduknya didominasi
oleh etnis Sunda, sedangkan etnis Jawa merupakan penduduk minoritas terbesar di kota
ini dibandingkan etnis lainnya. Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan
erat dengan ada sarana transportasi Kereta api yang dibangun sekitar tahun 1880 yang
menghubungkan kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama Batavia). Pada tahun 1941
tercatat sebanyak 226.877 jiwa jumlah penduduk kota ini. kemudian setelah peristiwa
yang dikenal dengan Long March Siliwangi, penduduk kota ini kembali bertambah di
mana pada tahun 1950 tercatat jumlah penduduknya sebanyak 644.475 jiwa. Dusun
Bambu Family Leisure Park terletak di jalan Kolonel Matsuri KM 11, Cisarua, Bandung
Barat. Dusun Bambu Family Leisure Park adalah tempat wisata yang sudah cukup
terkenal dan menyedot banyak perhatian wisatawan. Untuk menuju Dusun Bambu Family
Leisure Park pengunjung akan di suguhkan pemandangan hutan yang asri juga udara yg
sejuk

3.2 DUSUN BAMBU FAMILY LEISURE PARK BANDUNG


Akses jalan yang dilalui menuju Dusun Bambu Family Leisure Park cukup
mudah hanya saja jalur yang dilalui naik turun dan tidak ada pembatas dengan jurang,
Selain itu, tidak adanya petunjuk arah menuju Dusun Bambu Family Leisure Park
membuat para wisatawan salah jalan karena lokasi yang masuk ke dalam gang kecil.
Menurut pengelola belum ada pesaing di sekitar Dusun Bambu Family Leisure Park, The
Lordge Maribaya dan Dago Dream Park pun berada cukup jauh dari Dusun Bambu
Leisure Park, adapun pesaing tetapi dianggap bukan pesaing karena wisatawan
berkunjung dari satu tempat ke tempat lain yang mana Dusun Bambu Family Leisure
Park juga terkena dampaknya.

Dusun Bambu Family Leisure ditunjukan untuk semua kalangan dari anak-anak,
mremaja hingga wisatawan keluarga, karena wisatawan yang datang dapat menikmati
suasana alam dan wahana-wahana permainan yang ada. Untuk promosi dari media cetak,

9
10

elektronik dan pamflet. Pemasaran ini juga dibantu oleh wisatawan yang upload foto di
media social mereka.

Sementara ini dana yang digunakan untuk pembangunan dan pengembangan


berasal dari dana pribadi, dan penjualan tiket juga resort. Harga tiket masuk Dusun
Bambu Family Leisure Park untuk orang dewasa dan anak-anak diatas 3 tahun dikenakan
biaya masuk sebesar Rp.15.000, dan gratis untuk anak dibawah 3 tahun. Untuk biaya
parker kendaraan motor sebesar Rp.10.000, mobil Rp.15.000, mini bus Rp.25.000, Bus
Pariwisata Rp.25.000.

3.3 Faktor Lingkungan

1. Pengaruh Faktor Lingkungan Internal

Adanya faktor-faktor lingkungan internal untuk mendukung pengembangan


wisata Dusun Bambu Leisure Park untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di
Bandung Jawa Barat ini seperti akseblitas, fasilitas, hingga sumber daya manusia.

a. Aksebilitas

Akses jalan cukup mudah dilalui hanya saja jalan agak terjal dan rawan longsor
karena naik turun gunung juga tidak ada pembatas jalan antara jalanan dengan jurang.
Selain itu jalanan yang sepi dan penerangan yang minim rawan sekali terjadi kecelakaan
atau tindakan kriminal. Akses yang mudah sangat diperlukan untuk memperlancar para
wisatawan yang akan berkunjung ke Dusun Bambu Tersebut karna akan berpengaruh ke
waktu tempuh. Biasanya jika akses kurang baik perjalanpun sedikit terhambar dan bisa
merugikan masyarakat sekitar karna menghambat aktivitas sehari-hari yang dilakukan
masyarakat setempat.

b. Fasilitas

Fasilitas sudah cukup lengkap sudah tersedia toilet, restaurant, toko oleh-oleh,
ATM center, playground bahkan sudah tersedia ruangan tersendiri untuk wisatwan yang
merokok. Hanya saja belum tersedianya ruang khusus atau fasilitas khusus untuk
wisatawan lansia. Lokasi parkir yang jauh banyak dikeluhkan oleh wisatawan karena
tidak sedikit wisatawan lansia yang datang ke Dusun Bambu Family Leisure Park.

10
11

c. Sumber Daya Manusia

SDM sudah dikelola secara baik karena pengelola wisatawan menjadi satu
dengan pengelola resort atau hotel yang tersedia di Dusun Bambu Family Leisure Park.
Pihak pengelola bahkan menjamin keamanan yang ada di Dusun Bambu Family Leisure
Park.

3.4 Upaya Strategi Pengembangan Dusun Bambu Family Leisure Park


1. Bagaimana strategi pengembangan Wisata Dusun Bambu Leisure Park untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan di Bandung Jawa Barat?

a. Pengelola terus mengembangkan dan menambah wahana yang ada di Dusun


Bambu Family Leisure Park.

b. Pengelola Dusun Bambu Family Leisure Park membuat acaraacara untuk


meningkatkan kunjungan wisatawan.

c. Pengelola memperbaiki jalan, memberikan petunjuk jalan dan menambah


fasilitas penunjang untuk wisatawan.

d. Mengurus izin resmi ke Dinas Pariwisata agar mempermudah mencari bantuan


dana dan untuk menghindari penutupan oleh pemerintah.

2. Bagaimana peran pemerintah dalam megembangkan Wisata Dusun Bambu Leisure


Park di Bandung Jawa Barat?

a. Pemerintah merespon positif dengan adanya tempat Wisata Dusun Bambu


Family Leisure Park.

b. Pemerintah masih memproses perizinan Dusun Bambu Family Leisure Park


agar bisa lebih dikenal masyarakat dan terus berkembang.

3. Bagaimana peran masyarakat dalam mengembangkan wisata Dusun Bambu Leisure


Park di Bandung Jawa Barat?

11
12

a. Masyarakat merespon positif dengan adanya tempat wisata Dusun Bambu


Family Leisure Park karena sebagaian masyarakat ikut menjadi pengelola Dusun
Bambu Family Leisure Park.

b. Masyarakat dan pengunjung juga turut adil dalam mempromosikan Dusun


Bambu Family Leisure Park dengan memposting foto-foto yang mereka ambil di
Dusun Bambu Family Leisure Park.

BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian pada bab pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa perbaikan akses jalan sangat diperlukan terutama penerangan jalan,
petunjuk lokasi dan pembatas antara jalan dengan jurang. Juga menambah
fasilitas untuk wisatawan lansia dan menambah wahana-wahana yang baru yang
perlu ditambahkan agar wisatawan tidak jenuh dan mau kembali lagi ke Dusun
Bambu Family Leisure Park. Promosi juga ditingkatkan baik melalui media
elektronik, media cetak maupun media lainnya. Pengelola perlu mengurus izin
agar terhindar dari penutupan oleh pemerintah.

4.2 Saran
Dusun Bambu Family Leisure Park merupakan tempat wisata yang cukup
dikenal oleh masyarakat Bandung maupun masyarakat luar kota bahkan luar
provinsi tetapi masih harus dikembangkan lagi agar bisa menjadi wisata
unggulan di kota Bandung. Strategi yang dapat dilakukan yaitu :

1. Membenahi akses jalan dan menambah fasilitas penunjang yang


dibutuhkan wisatawan agar wisatawan mau kembali lagi.

2. Membuat acara-acara yang menarik untuk meningkatkan kunjungan


wisatawan di Dusun Bambu Faamily Leisure Park.

3. Pihak pemerintah harus lebih aktif lagi untuk membantu pengelola untuk
mengembangkan Dusun Bambu Family Leisure Park agar menjadi tempat
wisata yang berkelanjutan.

12
13

DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Bakry, M. H. N. (2013). Strategi Pemasaran Objek Wisata Kebun Buah Di Desa


Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul Untuk Meningkatkan Jumlah Kunjungan
Wisatawan. Jurnal Kepariwisataan, 7(1), 29-40.[Google Scholar]

2. A.Yoeti, Oka, 2008. Anatomi Pariwisata Indonesia: Bandung. Angkasa Bandung

3. http://www.pengertianku.net/2017/04/pengertian-pariwisata-dan-jenis-
jenisnya.html

4. https://www.kajianpustaka.com/2016/11/pengertian-tujuan-dan-proses-manajemen-
strategi.html

13
14

14

Anda mungkin juga menyukai