Anda di halaman 1dari 30

ABSTRAK

Fajrin Al-falaqi Bahruliana. 242018103. Strategi Pengembangan Pariwisata


Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota Serang Banten. Program studi
Perencanaan Wilayah dan Kota. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
Insitut Teknologi Nasional Bandung. Dosen Pembimbing : Dra. Neneng Titin
T.

Pariwisata memiliki kontribusi yang cukup tinggi untuk perolehan devisa


negara dan dengan alasan tersebut pemerintah begitu memperhatikan sektor
wisata. Banyak usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk pengembangan
sektor wisata, salah satunya pengembangan kawasan Banten Lama sebagai
kawasan strategis pariwisata daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Serang,
namun sampai saat ini infrastruktur di Banten Lama belum optimal dan belum
lengkap, sarana prasarana yang belum memadai. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisis strategi yang tepat yang dilakukan oleh Pemerintah
Kota Serang dalam mengembangakan Banten Lama sebagai Kawasan Strategis
Pariwisata Daerah. Teori yang digunakan analisis SWOT Rangkuti (2005:19).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dengan metode
deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles & Huberman.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Pengembangan Kawasan
Strategis Pariwisata Daerah Banten Lama Kota Serang masih belum optimal dan
strategi yang tepat untuk diterapkan dalam Pengembangan Banten Lama yaitu
strategi penguatan kelembagaan organisasi perangkat daerah Kota Serang, strategi
membangun serta memperkuat kerjasama lintas sektor dalam melakukan
pengembangan Banten Lama, strategi mendorong peran serta masyarakat untuk
berperan aktif dalam mengembangkan kawasan strategis pariwisata daerah Banten

i
Lama dan strategi penguatan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk hidup
bersih dan ikut melestarikan Cagar Budaya.

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


jalan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan penyusunan makalah. Serta Penulis
ucapkan terimakasih kepada Ibunda dan seluruh keluarga tercinta yang selalu
membantu dan selalu memberikan dukungan serta doa’nya setiap saat. Makalah
ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi tugas
Bahasa Indonesia tahun ajaran 2019-2020 pada Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Insitut Teknologi
Nasional Bandung. Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan
judul ”Analisis Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Cagar
Budaya Banten Lama Kota Serang”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna, hal ini tidak lepas dari keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan
yang penulis miliki. Segala saran dan kritik yang bersifat membangun penulis
harapkan dengan senang hati, sehingga dapat bermanfaat dan berguna untuk
perbaikan dan penyempurnaan tugas ini di masa yang akan datang. Terwujudnya
makalah ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, pengarahan, serta kerendahan
hati. Untuk ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini terutama
kepada:

1. Ibu Widya, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan
Kota Insitut Teknologi Nasional Bandung yang memudahkan segala
perijinan penelitian serta selalu memberikan motivasi agar penulis segera
menyelesaikan makalah.

ii
2. Ibu Neneng Titin selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan
bimbingan, pengarahan, masukan dan waktunya untuk membimbing
penulis hingga terbentuknya makalah.
3. Untuk kedua orang tua ku yang telah memberikan kesempatan dan
kepercayaan bagi penulis untuk menempuh pendidikan di kampus
Institut Teknologi Nasional Bandung. Mohon maaf apabila selama ini
belum bisa memberikan yang terbaik dan belum bisa membalas segala
kebaikan selama ini.
4. Serta pihak – pihak lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal baik yang telah diberikan kepada Peneliti mendapat


limpahan yang setimpal dari Allah SWT dan senantiasa skripsi ini dapat
bermanfaat khususnya bagi Peneliti dan umumnya bagi semua pihak.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi semua.

Bandung, 19 November 2019


Penulis

Fajrin Al-falaqi Bahruliana

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK.........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah.........................................................................................3
1.3. Rumusan Masalah............................................................................................4
1.4. Tujuan Penulisan..............................................................................................4
1.5. Manfaat Penulisan............................................................................................4
BAB 2 LANDASAN TEORITIS.....................................................................................6
2.1.Konsep dan Definisi................................................................................................6
2.1.1. Strategi Pengembangan.................................................................................6
2.1.2. Pariwisata........................................................................................................7
2.2. Deskripsi Wilayah Kota Serang Provinsi Banten...............................................8
2.3. Analisis SWOT....................................................................................................12
BAB 3 PEMBAHASAN.................................................................................................15
3.1. Lokasi Penelitian............................................................................................15
3.2. Teknik Pengumpulan Data............................................................................15
A. Sumber Data Primer......................................................................................15
B. Sumber Data Sekunder..................................................................................16
3.3. Kondisi Ekonomi............................................................................................16
3.4. Gambaran Umum Kawasan Banten Lama..................................................17
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................18

iv
4.1. Kesimpulan.....................................................................................................18
4.2. Saran...............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Daftar nama kecamatan dan Luas


Wilayah……………………………………...10
Tabel 2.2. SWOT………………………………………………………………………………14
Tabel 3.1. Struktur
PDRB……………………………………………………………………..16

v
vi
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pariwisata merupakan salah satu sektor yang merupakan industri terbesar
dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global (Soebagyo, 2012). Hal tersebut
dikarenakan pariwisata memiliki potensi dan prospek yang bagus serta memiliki
peluang yang sangat besar untuk dikembangkan. Pembangunan pariwisata
memiliki kontribusi yang signifikan sebagai penghasil devisa, penambahan
kesempatan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan memicu produktivitas
sektor lain yang dapat terjalin kerjasama atau simbiosis mutualisme. Menurut
Yoeti (1997) dalam Murti (2013), keberhasilan pariwisata diukur untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat banyak.

Pengembangan industri pariwisata daerah dapat menjadi stimulus dan


kesempatan untuk mengelola serta mengembangkan pariwisata secara optimal
sebagai sektor yang berpeluang menjadi sektor unggulan sehingga dapat tercipta
kemandirian daerah. Mempunyai pengaruh yang cukup kuat bagi perkembangan
wilayah di daerah sekitar objek wisata, sehingga dapat bertindak sebagai ‘’leading
industry’’. Konsep leading industry mendasarkan pemikiran bahwa pada pusat-
pusat pertumbuhan terdapat suatu kegiatan dan kegiatan tersebut merupakan daya
tarik yang berupa objek wisata yang menarik dan padat pengunjung terletak pada
lokasi yang strategis. Kota Serang berada di bagian ujung barat wilayah pulau
Jawa Barat dan merupakan pintu gerbang yang merupakan penghubung antara
pulau Jawa dan pulau Sumatera dengan jarak sekitar 90 km dari Kota Jakarta
sebagai ibukota Negara Indonesia memasuki era baru pasca ditetapkannya
wilayah Banten sebagai Propinsi berdasarkan undangundang nomor 23 tahun
2000 masyarakat. Pengembangan pariwisata dapat menimbulkan dampak atau
2

pengaruh positif dan negatif, yang secara langsung maupun tidak langsung
berdampak pada masyarakat
yang ada di sekitar lokasi obyek wisata. Hal yang selaras juga diungkap oleh
Lindawati (2008) bahwasannya pariwisata merupakan suatu kegiatan yang secara
menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai pengaruh
terhadap masyarakat setempat.

Kota Serang masih dihadapkan kepada permasalahan yang sangat rumit


meliputi semua aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, kesehatan dan
lingkungan.juga mengungkapkan dalam konsep spread effects, bahwa suatu obyek
wisata perlu dilengkapi sarana dan prasarana untuk memacu pertumbuhan
perekonomian daerah obyek wisata tersebut. Pengembangan pariwisata perlu
diperhatikan sarana dan prasarananya karena sarana dan prasarana mempengaruhi
kualitas obyek dan respon wisatawan dalam hal kunjungan wisata (Sujali,1989).
Serang mencakup wilayah dataran seluas 266,74 km yang hampir seluruh bagian
wilayahnya berada di daratan, hanya sebagian kecil saja yang berbatasan dengan
laut, yaitu di Kecamatan Kasemen. Wilayah Kota Serang sebagian besar adalah
daratan rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 m-dapl, sebagian besar
digunakan untuk lahan pertanian yaitu seluas 65,81 % dari luas seluruhnya,
sementara untuk pemukiman dan perumahan sebesar 28,59 % dari luas
seluruhnya. Pariwisata di Kota Serang sangat berpotensi untuk dikembangkan
kegiatan pariwisata karena terdiri dari berbagai jenis obyek pariwisata antara lain,
potensi obyek dan daya tarik wisata alam, wisata buatan dan daya tarik wisata
minat khusus.

Hal ini berarti potensi obyek wisata di Kota Serang adalah sebagai berikut.
Cagar Alam Pulau Dua, Pantai Pasir Putih, Goa Kimas Jong, sedangkan objek
wisata budaya yang ada di Kota Serang meliputi Masjid Agung Banten, Keraton
Surosowan, Keraton Kaibon, Mesjid Kenari, Benteng Speelwijk, Kelenteng Cina,
Museum Kepurbakalan Banten. Potensi lain yang mendukung kemudahan dalam
pariwisata di Kota Serang yaitu potensi yang berbentuk akomodasi seperti rumah
penginapan (hotel melati dan hotel berbintang) rumah makan panti pijat/spa,
kolam pemancingan dan bioskop. Potensi akomodasi di bidang sarana dan

2
prasarana transportasi, yaitu Pelabuhan Merak sebagai penghubung pulau
Sumatera dan Jawa, Bandara Soekarno Hatta yang berada di Kota Tangerang
Terminal Pakupatan, Kepandeaan, Walantaka, Kasemen, Cipocok Jaya dan lain
sebagainya. Pos dan telekomunikasi, dan prasarana transportasi seperti Kereta api,
Bus, Oplet colt atau Kopas. Potensi sosial ekonomi Kota Serang, menurut hasil
pengkaji atas besarnya kontribusi tiga sektor yang mencirikan ekonomi perkotaan.

Demikian halnya masyarakat sekitar objek wisata memperoleh pendapatan


tambahan dari kegiatan usaha melihat besarnya potensi yang dimiliki Kota
Serang, dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan baik nasional maupun
pembangunan daerah (sesuai dengan tugas pokok pemerintah daerah sebagaimana
yang diamanatkan UU.No.9 Tahun 1990) maka langkah yang tepat adalah
mengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya pariwisata meski demikian melihat
adanya permasalahan yang tampak mengganggu kearah perkembangan pariwisata
di Kota Serang. Melihat dampak pariwisata di Kota Serang Banten terhadap
masyarakat sekitar maka judul makalah ini adalah “ANALISIS
PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA DAERAH
CAGAR BUDAYA BANTEN LAMA KOTA SERANG PROVINSI
BANTEN”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun mengidentifikasi beberapa


masalah yang akan dijadikan bahan penulisan makalah dalam Strategi
Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Banten Lama Kota Serang:
1. Adanya Penataan dan pengembangan fasilitas parkir terpadu yang belum
optimal dalam melayani pergerakan wisatawan didalam kawasan Banten
Lama.
2. Belum sesuainya Penataan dan pengendalian ruang untuk relokasi pedagang
kaki lima serta pembangunan pusat oleh-oleh dan cinderamata khas Banten.
3. Belum adanya pengaturan zonasi dan alur kunjungan wisatawan di Banten

3
Lama yang mengakibat belum adanya arah petunjuk keluar masuk dan
keluar.
4. Masih minimnya atas pelestarian benda cagar budaya dan aset lainnya
dalam kawasan Banten Lama yang memiliki nilai sejarah.
1.3. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas kita dapat mengetahui strategi pengembangan pariwisata
di daerah Kota Serang Banten Provinsi Banten bagi masyarakat sekitar.
Adapun hal-hal yang ingin dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana Strategi Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah
Banten Lama Kota Serang?
2. Wisata mana saja yang memiliki skala prioritas tertinggi untuk
dikembangkan di Kota Serang ?,
3. Apakah dampak pengembangan pariwisata berpengaruh bagi masyarakat
di Kota Serang Provinsi Banten khususnya bagi kabupaten Serang ?
1.4. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi
Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Banten Lama Kota Serang,
untuk meningkatkan dan mengoptimalisasi potensi yang ada di Destinasi tersebut.
Supaya mencapai tujuan yang diharapkan maka sasaran yang ingin dicapai antara
lain:
1. Mengkaji profil wisatawan pariwisata Banten.
2. Sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan kebijakan program
pembangunan kepariwisataan yang terdapat di Kota Serang khususnya
sebagai ibu kota di Provinsi Banten.
3. Membuat segmentasi pasar wisatawan berdasar aspek demografi.
1.5. Manfaat Penulisan
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis

4
Manfaat penelitian untuk kepentingan teoritis dapat menjadi penambahan
pemahaman bagi Peneliti mengenai Strategi Pengembangan Kawasan Strategis
Pariwisata Daerah Banten Lama Kota Serang. dan juga dapat menjadi bahan
masukan dalam kajian ilmiah untuk proses strategi yang seharusnya dilakukan
untuk mengembangkan dan melestarikan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah
Banten Lama agar Kawasan Wisata yang layak dapat tercipta di Kawasan Wisata
Banten Lama, sehingga banyak wisatwan tertarik untuk berkunjung kesana.
2. Manfaat Praktis

Manfaat penelitian untuk kepentingan praktis yaitu untuk membantu


pemberian informasi mengenai kondisi Kawasan Wisata Banten Lama, yang mana
kawasan ini sangat berpotensi , terlebih lagi jika di lakukan pengembangan dan
penataan kawasan tersebut. Selain itu juga, kegunaan dari penelitian ini adalah
sebagai bahan pengambil kebijakan dalam hal ini Kota Serang dan juga Provinsi
Banten dalam Strategi Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah
Banten Lama Kota Serang.

3. Menggunaka metode analisis SWOT untuk menentukan strategi.

5
BAB 2
LANDASAN TEORITIS

2.1.Konsep dan Definisi

2.1.1. Strategi Pengembangan

Secara konsepsional strategi pengembangan dalam konteks pengembangan


pariwisata adalah upaya untuk melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan
kawasan baik internal yang meliputi kelemahan dan kekuatan dan kondisi
lingkungan eksternal yaitu peluang dan ancaman yang akan dihadapi, kemudian
diambil alternatif untuk menentukan strategi yang harus dilakukan. Analisis
lingkungan internal merupakan suatu proses untuk menilai faktor-faktor
keunggulan strategis perusahaan/organisasi untuk menentukan dimana letak
kekuatan dan kelemahannya, sehingga penyusunan strategi dapat dimanfaatkan
secara efektif, kesempatan lingkungan dan menghadapi hambatannya,
mengembangkan profil sumber daya dan keunggulan, membandingkan profil
tersebut dengan kunci sukses,dan mengidentifikasi kekuatan utama dimana
industri dapat membangun strategi untuk mengeksploitasi peluang dan
meminimalkan kelemahan dan mencegah kegagalan.

Kondisi lingkungan eksternal yang tidak pasti mengharuskan


perusahaan/organisasi menyusun strategi yang tepat terhadap pengembangan
investasi bisnis karena lingkungan eksternal tersebut sebagian besar tidak dapat
dikendalikan. Reksohadiprojo (1982), menganjurkan langkah-langkah yang perlu
diambil untuk memperkirakan perluang serta ancaman lingkungan eksternal
dengan mengindentifikasi faktor-faktor lingkungan, mengamati perubahan secara
global lingkungan tersebut dan memperkirakan dampak komulatif terhadap
karakteristik industri.

6
Supply (ketersediaan atraksi wisata) dan demand (wisatawan) merupakan
komponen aktivitas wisata yang dapat mendorong pengembangan pariwisata

7
Kawasan Banten Lama. Dengan adanya hal tersebut, akan tercipta peluang bagi
masyarakat sekitaruntuk terlibat di dalamnya sebagai pelaku usaha pariwisata
guna memenuhi kebutuhan aktivitas wisata (khususnya kebutuhan wisatawan) dan
memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Pengusaha pariwisata adalah orang atau
sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata (UU Nomor 10
Tahun 2009 pasal 1 ayat 8).

2.1.2. Pariwisata

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai


fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah,
dan Pemerintah Daerah.

Dalam kehidupan masyarakat modern, rekreasi merupakan kebutuhan


hidup manusia yang tidak dapat dihilangkan lagi. Hal ini berkaitan erat dengan
kesibukan hidup sehari-hari yang pada akhirnya membutuhkan penyeimbang
berupa kesantaian dan refresing. Kebutuhan akan kesantaian dan refresing ini
perlu mendapat jawaban berupa bisnis rekreasi dan hiburan. Dalam hal ini sektor
pariwisatalah yang berkepentingan.

Dari sisi lain, pengembangan sektor pariwisata mampu mendorong


pengembangan sektor-sektor lain baik secara langsung maupun secara tidak
langsung.Pengembangan kawasan pantai misalnya,akan mendorong
pengembangan bidang transportasi baik berupa perbaikan jalan maupun route
angkutan kendaraan umum. Perbaikan sarana jalan dan angkutan kendaraan
umum mengakibatkan daerah di sekitarnya terbebas dari isolasi, yang pada
akhirnya membawa pengaruh pada dinamika kehidupan penduduknya. Di
samping itu, pengembangan sektor pariwisata membuka peluang bagi penduduk
sekitarnya untuk meningkatkan taraf perekonomian melalui bisnis rumah makan
maupun penginapan.

Dalam skala yang lebih besar, kesejahteraan dunia membawa pengaruh


pada orang-orang dari berbagai penjuru dunia untuk mengenal kebudayaan dari

7
negara lain. Salahsatu caranya adalah dengan mengadakan perjalanan wisata.
Keingintahuan ini menghasilkan keuntungan ekonimis berupa masuknya devisa
pada keungan negara. Pada akhirnya, bisnis pariwisata memberikan keuntungan
yang cukup besar dari berlapis bagi bangsa dan masyarakat.

Objek wisata alam yang dimiliki oleh Kota Serang adalah sebagai berikut
Cagar Alam Pulau Dua, Pantai Pasir Putih, Goa Kimas Jong, sedangkan objek
wisata budaya yang ada di Kota Serang meliputi Masjid Agung Banten, Keraton
Surosowan, Keraton Kaibon, Mesjid Kenari, Benteng Speelwijk, Kelenteng Cina,
Museum Kepurbakalan Banten. Potensi lain yang mendukung kemudahan dalam
pariwisata di Kota Serang yaitu potensi yang berbentuk akomodasi seperti
rumahrumah penginapan (hotel melati dan hotel berbintang) rumah makan panti
pijat/spa, kolam pemancingan dan bioskop. Potensi akomodasi di bidang sarana
dan prasarana transportasi, yaitu Pelabuhan Merak sebagai penghubung pulau
Sumatera dan Jawa, Bandara Soekarno Hatta yang berada di Kota Tangerang
Terminal Pakupatan, Kepandeaan, Walantaka, Kasemen, Cipocok Jaya dan lain
sebagainya. Pos dan telekomunikasi, dan prasarana transportasi seperti Kereta api,
Bus, Oplet colt atau Kopas. Potensi sosial ekonomi Kota Serang, menurut hasil
pengkaji atas besarnya kontribusi tiga sektor yang mencirikan ekonomi perkotaan

Melihat sejumlah indikator di atas, pengembangan sektor pariwisata


tampaknya menjadi sesuatu yang penting dan perlu mendapat perhatian khusus
dari berbagai pihak. Karena jika sektor ini tidak mendapat perhatian khusus, mata
rantai pencarian nafkah mulai dari para tukang becak, pemandu wisata, pengelola
perjalanan wisata, sampai keuangan negara akan terpengaruh. Sebaliknya jika
sektor ini pendapat perhatian khusus dan pada akhirnya sektor ini menjadi maju,
banyak pihak yang diuntungkan.

2.2. Deskripsi Wilayah Kota Serang Provinsi Banten

Banten merupakan salah satu Provinsi yang ada di Indonesia. Banten


berdiri pada tanggal 4 Oktober 2000 sesuai dengan UU No 23 tahun 2000, serta

8
dengan luas wilayah 9.1670,70 km2 dan populasi totalnya 10.644.030 jiwa
dengan kepadatan 1.161,91 km2 dari jumlah tersebut ada kenaikan dari tahun
ketahun yang tersebar ke 4 kabupaten dan 4 kota yang berada di Banten.
Tingginya jumlah penduduk dari tahun ke tahun karena adanya mobilitas
penduduk dari daerah lain yang ingin mengadu nasib di Provinsi Banten.
Menyebabkan tingginya kebutuhan lapangan kerja namun itu semua tidak di
dukung dengan peningkatan kualitasnya seperti peningkatan kualitas pendidikan,
kesehatan, bila faktor-faktor tersebut ditingkatkan maka perekonomian pun akan
naik dan dapat mensejahterakan masyarakat yang ada di Banten. Ironis kiranya,
Provinsi yang bisa di bilang cukup dekat dengan ibukota Republik Indonesia
namun masih ada masyarakatnya yang hidup terbelakang. Masih banyak yang
harus dibenahi di Provinsi Banten mulai dari Pemerintahan Provinsi sampai
Pemerintah kabupaten/kota, salah satunya Kota Serang yang menjadi pusat
Pemerintahan Provinsi Banten.

Kota Serang merupakan hasil pemekaran wilayah dari Kabupaten Serang.


Kota Serang harus siap dengan segala aspek masalah yang timbul mulai dari
aspek ekonomi, budaya, infrastruktur, dan sosial. Kota Serang harus mampu
memobilisasi segala aspek apalagi dengan jumlah penduduk yang semakin
meningkat tiap tahunnya. Sarana dan prasarana yang belum memadai membuat
Kota Serang terlihat belum siap menjadi pusat Pemerintahan Provinsi Banten.

Namun masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan bila dinas dan


instansi yang terkait saling mendukung dalam hal memobilisasi jumlah penduduk
yang kian meningkat. Kota Serang memiliki luas wilayah 266,74 km2 serta
populasi 501,471 jiwa dan kepadatan 1.880/km2 yang terdiri dari 6 Kecamatan,
46 Desa, dan 20 Kelurahan dengan Walikota H. Syafrudin, S.Sos., M.Si. Sisi lain,
Kota Serang merupakan mitra terdepan Pemerintah Provinsi Banten dalam
penyeltidakraan pelayanan bidang Pemerintahan dan pelayanan masyarakat
sewilayah Provinsi Banten. Kota Serang bercitra Banten yang mampu
melestarikan khazanah historis, kultural, etnis dan religi yang menyatu ke dalam

9
pola kehidupan bermasyarakat secara turun-temurun. Kota Serang berletak
strategis karena berada di jalur utama penghubung lintas Jawa-Sumatera dan
dilintasi jalan negara.

Tabel 2.1
Daftar Nama Kecamatan dan Luas Wilayahnya
Ibukota Jumlah
No Nama Kecamatan Kecamatan Luas ( Ha )
Desa /Kelurahan
1 Serang Kaligandu 2.588 12

2 Cipocokjaya Cipocokjaya 3.154 08

3 Curug Curug 4.960 10

4 Taktakan Taktakan 4.788 13

5 Kasemen Kasemen 6.336 10

6 Walantaka Pipitan 4.848 14

JUMLAH 26.674 67

Sumber: BPS Kota Serang, 2014

Kota Serang adalah salah satu kota yang terdapat di Provinsi Banten. Kota
Serang merupakan daerah otonom yang secara yuridis dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2007 yang ditetapkan pada tanggal 2
November2007, secara geografis Kota Serang ini berada pada posisi koordinat
6°7′12″LU106°9′1″BT / 6,12°LS 106,15028°BT , dengan luas wilayah sebesar
266.74 km2 (102.99 mil²).

Kota dengan julukan kota madani ini menjadi pusat Pemerintahan Provinsi
Banten. Kota Serang adalah wilayah baru hasil pemekaran, Kabupaten Serang
Provinsi Banten. Sebagai ibukota Provinsi, kehadirannya adalah sebuah

10
konsekuensi logis dari keberadaan Provinsi Banten. Kota ini diresmikan pada
tanggal 2 November 2007 berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kota Serang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007
tentang Pembentukan Kota Serang, pertimbangan pembentukan Kota Serang
adalah perlunya peningkatan penyeltidakraan Pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan publik guna terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Kota Serang memiliki luas wilayah 266.74 Km2 (102.99 mil²). Kota
Serang berada pada koordinat antara 50°50 LS – 6°20 LS dan 105°00‟BT -
106°22 BT. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari utara ke selatan adalah
sekitar 60 km dan jarak terpanjang dari barat ke timur adalah sekitar 90 km. Batas
Wilayah Kota Serang mencakup sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Banten.


 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pontang, Kecamatan
Ciruas, Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Pabuaran, Kecamatan Waringin
Kurung dan Kecamatan Kramatwaktu Kabupaten Serang.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan dengan Kecamatan Cikeusal,
Kecamatan Petir dan KecamatanBaros Kabupaten Serang

Adapun peta Kota Serang dapat dilihat pada gambar berikut :

11
Gambar 2.1

Wilayah Administratif Kota Serang

Sumber: www.serangkota.go.id (diambil pada tanggal 10-03-2017)

2.3. Analisis SWOT

Analisis SWOT menurut Rangkuti (2005:19) adalah suatu cara


menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi
dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor-
faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang menjadi kekuatan
(Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan yang menjadi
ancaman (Treaths) sebuah organisasi. Dengan begitu akan dapat ditentukan
berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, Menurut David (2010:327) berikut ini
adalah empat elemen startegi matriks SWOT:

1. Strategi SO (SO Sratregies)


Memanfaatakan kekuatan internal organisasi untuk menarik keuntungan dari
peluang eksternal. Jika sebuah perusahaan memiliki kelemahan besar, maka
perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi
kekuatan. Ketika sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka
organisasi akan berusaha untuk mengindarinya untuk berkonsentrasinyan pada
peluang.
2. Startegi WO ( WO Strategies)
Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara
mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar
muncul. Tetapi perusahaan atau organisasi memiliki kelemahan internal yang
menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut.
3. Strategi ST (ST Strategies)

12
Strategi ini mengunakan kekuatan sebuah organisas untuk menghindari atau
mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu
organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung didalam
lingkungan eksternal.
4. Strategi WT (WT Strategies)
Strategi ini merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi
kelemahan internal serta mengindari ancaman eksternal.

13
TABEL 2.2. SWOT
FAKTOR INTERNAL STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

Manfaat Sarana dan prasarana


pengembangan menuju obyek
Kawasan wisata Banten Lama
Strategis
FAKTOR EKSTERNAL Pariwisata
Daerah bagi
Pariwisata Banten Lama
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI S-O STRATEGI W-O

Buat strategi disini Buat strategi disini yang

Peluang menarik yang menggunakan memanfaatkan peluang

investor dan wisatawan kekuatan untuk untuk mengatasi

dalam perkembangan memanfaatkan peluang kelemahan

pariwisata kawasan
Banten Lama
THREATS (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T

Ancaman yang dialami Buat strategi disini Buat strategi disini yang
pariwisata Banten Lama yang menggunakan meminimalkan
kekuatan untuk kelemahan dan
menghindari ancaman menghindari ancaman

14
15

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1. Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di banten Lama dengan lokasi penelitian beberapa
situs dan peninggalan besar yang ada di Kawasan Wisata Cagar Budaya Banten
Lama, seperti: Keraton Kaibon, Keraton Surosowan, Masjid dan Menara Agung,
Banten Lama, Jembatan Rantai, Mesjid Pecinan, Pengindelan Abang, Danau
Tasikardi, Benteng Spelwijk, Wihara Avalokitesvara, Pelabuhan Perikanan
Karangantu.

3.2. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara
mengumpulkan data primer dan sekunder yang berkaitan dengan masalah yang
akan dibahas. menurut Creswell (2013: 266) menjelaskan bahwa Teknik
pengumpulan data meliputi langkah-langkah, mengumpulkan informasi melalui
observasi dan wawancara, baik yang terstruktur maupun tidak, dokumentasi,
materi-materi visual, serta usaha merancang protokol untuk merekam/mencatat
informasi.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang
merupakan kombinasi dari beberapa teknik yaitu:

A. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya dan
masih bersifat mentah karena belum diolah. Data ini diperoleh melalui:

1. Pengamatan/Observasi

Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan


sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti
langsung
terjun ke lokasi penelitian dan melakukan pengamatan langsung terhadap
objek-objek yang diteliti, keudian dari pengamatan.

B. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder ini merupakan sumber data yang diperoleh melalui
kegiatan studi literatur atau studi kepustakaan dan dokumentasi mengenai data
yang diteliti.
Survey sekunder dilakukan melalui penelusuran berbagai sumber dan
instansi terkait, yaitu :

A. Badan pusat Statistik Provinsi Banten


B. Badan Pusat Statistik Kota Serang
C. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
D. Telah pustaka dan penelitian sebelumnya

Berdasarkan data yang ada, kemudian mengidentifikasi berdasarkan


kelompok dan jenisnya, selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk narasi,
tabel, gambar, peta, dan grafik.

3.3. Kondisi Ekonomi


Tabel 3.1.
Struktur PDRB Banten Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 – 2012 (Persen)
2012
Lapangan Usaha 2010 2011 Triwulan Semester
II II
A. Kelompok Sektor Primer 8,38 8,06 7,98 8,10
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 8,28 7,95 7,87 7,99
2. Pertambangan dan Penggalian 0,11 0,10 0,11 0,10
B. Kelompok Sektor Sekunder 55,45 54,80 53,63 53,67
3. Industri Pengolahan 48,41 47,69 46,23 46,38
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3,55 3,55 3,65 3,66
5. Konstruksi 3,48 3,56 3,75 3,64
C. Kelompok Sektor Tersier 36,17 37,14 38,39 38,23
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 18,24 18,51 18,95 18,95
7. Pengangkutan dan Komunikasi 8,84 9,23 9,49 9,48
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 3,79 3,80 3,88 3,88

16
9. Jasa-jasa 5,30 5,60 6,07 5,93
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VI, 6 Agustus
2012, hal. 5 http://banten.bps.go.id/pdf/1236_Pdrb_060812.pdf

3.4. Gambaran Umum Kawasan Banten Lama

Banten Lama merupakan sebuah keputusan kepurbakalaan yang menjadi


salah satu objek wisata budaya unggulan di Kota Serang. Jaraknya Sekitar 10 Km
dari Ibu Kota Provinsi Banten. Pada tahun 1526 pusat kerajaan dipindahkan dari
Banten Girang ke Banten Lama, tepatnya tanggal 8 Oktober tahun 1526. Tanggal
ini kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Serang, sebelum Kota
Serang terbentuk. Dari bukti-bukti sejarah yang ditinggalkan, terungkap bahwa
daerah Banten Lama yang perkembangannya kini terasa lambat, ternyata dahulu
pernah dijadikan kota pelabuhan internasional dari sebuah kerajaan Islam yang
makmur dan ramai dikunjungi pedagang-pedagang asing dari berbagai negara.

17
BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan-temuan di lapangan, maka


penyimpulan akhir tentang Strategi Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata
Daerah Banten Lama Kota Serang adalah sebagai berikut :

 Faktor kekuatan adalah Pemerintah Kota Serang memiliki dasar


hukum yang kuat dalam pengembangan Banten Lama yaitu Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya, Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dan Peraturan Daerah
Kota Serang Nomor 14 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Daerah Tahun 2015- 2025, selain itu Pemerintah Kota
Serang sedang melaksanakan pengembangan Banten Lama yang mana
pada proses pelaksanaannya sudah membuat kajian zona pada kawasan
Banten Lama dan memasuki pada tahapan sedang melakukan pembebasan
lahan, dan memiliki sumber daya manusia yang cukup pada segi
pemahaman dan kemampuan dalam bidang Cagar Budaya.

 Faktor kelemahan antara lain yaitu saran dan prasarana pendukung


pariwisata belum optimal dan belum lengkap serta akses jalan menuju
Banten Lama yang rusak, kondisi fasilitas parkir terpadu yang belum
tersedia dan fasilitas yang rusak, pedagang kaki lima yang menempati
zona inti menimbulkan kesan.

 Faktor peluang diantaranya adalah potensi Banten Lama yang


dimiliki baik dari segi sejarah, budaya, kesenian, keilmuan, potensip
pariwisata yang ada di Banten Lama seperti wsisata religi, wisata sejarah,
wisata budaya dan wisata keilmuan, potensi pertambahan pendapatan.

18
 asli daerah dimana dalam setahun dapat mengahasilkan Rp.140.000.000
dari tiket museum dan Rp.87.500.000 dari tiket parkir, peningkatan
kesadaran dan kesejahteraan masyarakat, pertambahan jumlah kunjungan
pariwisata, lestarinya budaya, kesenian dan sejarah dikarenakan
banyaknya masyarakat yang peduli dan juga organisasi-organisasi pencinta
budaya, sejarah dan kesenian, adanya perkembangan event bertaram
nasional dan internasional.

 Faktor ancamannya adalah ketidak yakinan Pemerintah dalam


mengembangkan, dukungan masyarakat minim, ketidak berlanjutan
perkembangan yang dikhawatirkan akibat anggaran yang minim dari
Pemerintah Kota Serang, konflik pengengelola kenadziran dan Sultan
Banten, beberapa pihak yang merasa di adu domba intern pihak
kenadziran, Pungutan liar yang terjadi memberatkan para pengunjung
wisatawan, parkir yang terlalu mahal.

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan mengenai Strategi Pengembangan Kawasan


Strategis Pariwisata Daerah Banten Lama Kota Serang, maka peneliti
memberikan saran dari hasil penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Diperlukannya peningkatan atas infrasrtuktur jalan menuju kawasan


wisata Banten Lama serta sarana dan prasarana penunjang wisata agar
dapat menunjang kegiatan wisata pada kawasan wisata Banten Lama, baik
pada segi akses jalan maupun penunjang lainnya.
2. Meningkatkan serta penguatan kelembagaan Dinas Pariwisata Pemuda dan
Olahraga Kota Serang dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota
Serang.

19
3. Membangun serta memperkuat kerjasama lintas sektor dalam melakukan
Strategi Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Banten
Lama Kota Serang.
4. Mendorong peran serta masyarakat untuk berperan aktif dalam Strategi
Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Banten Lama Kota
Serang.
5. Diperlukannya penguatan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk
hidup bersih dan ikut melestarikan Cagar Budaya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Rangkuti, Freddy. 2005. “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”.


Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
A, Yoeti, Oka. 1996. “Pengantar Ilmu Pariwisata” . Bandung : Angkasa.
Andi, Mappi, S. 2001. “Cakrawala Pariwisata”. Jakarta : Balai Pustaka.
Creswell, John W. 2013. “Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan Mixed”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistik. 2014. Kota Serang.

Blog. Konsep Strategi Pengembangan.


https://2frameit.blogspot.com/2012/03/konsep-strategi-pengembangan.html?m=1.
Diakses pada tanggal 13 November 2019.
Badan Pusat Statistik. https://www.bantenprov.go.id/profil-provinsi/geografi.
Diakses pada tanggal 13 November 2019.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VI, 6 Agustus 2012.
http://banten.bps.go.id/pdf/1236_Pdrb_060812.pdf. Diakses pada 14 November
2019.

Undang-Undang No 23 tahun 2000 tentang pepmbentukan Provinsi Banten.


Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan .
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2007 pembentukan Kota Serang.

21
22

Anda mungkin juga menyukai