i
Lama dan strategi penguatan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk hidup
bersih dan ikut melestarikan Cagar Budaya.
KATA PENGANTAR
1. Ibu Widya, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan
Kota Insitut Teknologi Nasional Bandung yang memudahkan segala
perijinan penelitian serta selalu memberikan motivasi agar penulis segera
menyelesaikan makalah.
ii
2. Ibu Neneng Titin selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan
bimbingan, pengarahan, masukan dan waktunya untuk membimbing
penulis hingga terbentuknya makalah.
3. Untuk kedua orang tua ku yang telah memberikan kesempatan dan
kepercayaan bagi penulis untuk menempuh pendidikan di kampus
Institut Teknologi Nasional Bandung. Mohon maaf apabila selama ini
belum bisa memberikan yang terbaik dan belum bisa membalas segala
kebaikan selama ini.
4. Serta pihak – pihak lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK.........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah.........................................................................................3
1.3. Rumusan Masalah............................................................................................4
1.4. Tujuan Penulisan..............................................................................................4
1.5. Manfaat Penulisan............................................................................................4
BAB 2 LANDASAN TEORITIS.....................................................................................6
2.1.Konsep dan Definisi................................................................................................6
2.1.1. Strategi Pengembangan.................................................................................6
2.1.2. Pariwisata........................................................................................................7
2.2. Deskripsi Wilayah Kota Serang Provinsi Banten...............................................8
2.3. Analisis SWOT....................................................................................................12
BAB 3 PEMBAHASAN.................................................................................................15
3.1. Lokasi Penelitian............................................................................................15
3.2. Teknik Pengumpulan Data............................................................................15
A. Sumber Data Primer......................................................................................15
B. Sumber Data Sekunder..................................................................................16
3.3. Kondisi Ekonomi............................................................................................16
3.4. Gambaran Umum Kawasan Banten Lama..................................................17
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................18
iv
4.1. Kesimpulan.....................................................................................................18
4.2. Saran...............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21
DAFTAR TABEL
v
vi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
pengaruh positif dan negatif, yang secara langsung maupun tidak langsung
berdampak pada masyarakat
yang ada di sekitar lokasi obyek wisata. Hal yang selaras juga diungkap oleh
Lindawati (2008) bahwasannya pariwisata merupakan suatu kegiatan yang secara
menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai pengaruh
terhadap masyarakat setempat.
Hal ini berarti potensi obyek wisata di Kota Serang adalah sebagai berikut.
Cagar Alam Pulau Dua, Pantai Pasir Putih, Goa Kimas Jong, sedangkan objek
wisata budaya yang ada di Kota Serang meliputi Masjid Agung Banten, Keraton
Surosowan, Keraton Kaibon, Mesjid Kenari, Benteng Speelwijk, Kelenteng Cina,
Museum Kepurbakalan Banten. Potensi lain yang mendukung kemudahan dalam
pariwisata di Kota Serang yaitu potensi yang berbentuk akomodasi seperti rumah
penginapan (hotel melati dan hotel berbintang) rumah makan panti pijat/spa,
kolam pemancingan dan bioskop. Potensi akomodasi di bidang sarana dan
2
prasarana transportasi, yaitu Pelabuhan Merak sebagai penghubung pulau
Sumatera dan Jawa, Bandara Soekarno Hatta yang berada di Kota Tangerang
Terminal Pakupatan, Kepandeaan, Walantaka, Kasemen, Cipocok Jaya dan lain
sebagainya. Pos dan telekomunikasi, dan prasarana transportasi seperti Kereta api,
Bus, Oplet colt atau Kopas. Potensi sosial ekonomi Kota Serang, menurut hasil
pengkaji atas besarnya kontribusi tiga sektor yang mencirikan ekonomi perkotaan.
3
Lama yang mengakibat belum adanya arah petunjuk keluar masuk dan
keluar.
4. Masih minimnya atas pelestarian benda cagar budaya dan aset lainnya
dalam kawasan Banten Lama yang memiliki nilai sejarah.
1.3. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas kita dapat mengetahui strategi pengembangan pariwisata
di daerah Kota Serang Banten Provinsi Banten bagi masyarakat sekitar.
Adapun hal-hal yang ingin dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana Strategi Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah
Banten Lama Kota Serang?
2. Wisata mana saja yang memiliki skala prioritas tertinggi untuk
dikembangkan di Kota Serang ?,
3. Apakah dampak pengembangan pariwisata berpengaruh bagi masyarakat
di Kota Serang Provinsi Banten khususnya bagi kabupaten Serang ?
1.4. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi
Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Banten Lama Kota Serang,
untuk meningkatkan dan mengoptimalisasi potensi yang ada di Destinasi tersebut.
Supaya mencapai tujuan yang diharapkan maka sasaran yang ingin dicapai antara
lain:
1. Mengkaji profil wisatawan pariwisata Banten.
2. Sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan kebijakan program
pembangunan kepariwisataan yang terdapat di Kota Serang khususnya
sebagai ibu kota di Provinsi Banten.
3. Membuat segmentasi pasar wisatawan berdasar aspek demografi.
1.5. Manfaat Penulisan
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
4
Manfaat penelitian untuk kepentingan teoritis dapat menjadi penambahan
pemahaman bagi Peneliti mengenai Strategi Pengembangan Kawasan Strategis
Pariwisata Daerah Banten Lama Kota Serang. dan juga dapat menjadi bahan
masukan dalam kajian ilmiah untuk proses strategi yang seharusnya dilakukan
untuk mengembangkan dan melestarikan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah
Banten Lama agar Kawasan Wisata yang layak dapat tercipta di Kawasan Wisata
Banten Lama, sehingga banyak wisatwan tertarik untuk berkunjung kesana.
2. Manfaat Praktis
5
BAB 2
LANDASAN TEORITIS
6
Supply (ketersediaan atraksi wisata) dan demand (wisatawan) merupakan
komponen aktivitas wisata yang dapat mendorong pengembangan pariwisata
7
Kawasan Banten Lama. Dengan adanya hal tersebut, akan tercipta peluang bagi
masyarakat sekitaruntuk terlibat di dalamnya sebagai pelaku usaha pariwisata
guna memenuhi kebutuhan aktivitas wisata (khususnya kebutuhan wisatawan) dan
memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Pengusaha pariwisata adalah orang atau
sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata (UU Nomor 10
Tahun 2009 pasal 1 ayat 8).
2.1.2. Pariwisata
7
negara lain. Salahsatu caranya adalah dengan mengadakan perjalanan wisata.
Keingintahuan ini menghasilkan keuntungan ekonimis berupa masuknya devisa
pada keungan negara. Pada akhirnya, bisnis pariwisata memberikan keuntungan
yang cukup besar dari berlapis bagi bangsa dan masyarakat.
Objek wisata alam yang dimiliki oleh Kota Serang adalah sebagai berikut
Cagar Alam Pulau Dua, Pantai Pasir Putih, Goa Kimas Jong, sedangkan objek
wisata budaya yang ada di Kota Serang meliputi Masjid Agung Banten, Keraton
Surosowan, Keraton Kaibon, Mesjid Kenari, Benteng Speelwijk, Kelenteng Cina,
Museum Kepurbakalan Banten. Potensi lain yang mendukung kemudahan dalam
pariwisata di Kota Serang yaitu potensi yang berbentuk akomodasi seperti
rumahrumah penginapan (hotel melati dan hotel berbintang) rumah makan panti
pijat/spa, kolam pemancingan dan bioskop. Potensi akomodasi di bidang sarana
dan prasarana transportasi, yaitu Pelabuhan Merak sebagai penghubung pulau
Sumatera dan Jawa, Bandara Soekarno Hatta yang berada di Kota Tangerang
Terminal Pakupatan, Kepandeaan, Walantaka, Kasemen, Cipocok Jaya dan lain
sebagainya. Pos dan telekomunikasi, dan prasarana transportasi seperti Kereta api,
Bus, Oplet colt atau Kopas. Potensi sosial ekonomi Kota Serang, menurut hasil
pengkaji atas besarnya kontribusi tiga sektor yang mencirikan ekonomi perkotaan
8
dengan luas wilayah 9.1670,70 km2 dan populasi totalnya 10.644.030 jiwa
dengan kepadatan 1.161,91 km2 dari jumlah tersebut ada kenaikan dari tahun
ketahun yang tersebar ke 4 kabupaten dan 4 kota yang berada di Banten.
Tingginya jumlah penduduk dari tahun ke tahun karena adanya mobilitas
penduduk dari daerah lain yang ingin mengadu nasib di Provinsi Banten.
Menyebabkan tingginya kebutuhan lapangan kerja namun itu semua tidak di
dukung dengan peningkatan kualitasnya seperti peningkatan kualitas pendidikan,
kesehatan, bila faktor-faktor tersebut ditingkatkan maka perekonomian pun akan
naik dan dapat mensejahterakan masyarakat yang ada di Banten. Ironis kiranya,
Provinsi yang bisa di bilang cukup dekat dengan ibukota Republik Indonesia
namun masih ada masyarakatnya yang hidup terbelakang. Masih banyak yang
harus dibenahi di Provinsi Banten mulai dari Pemerintahan Provinsi sampai
Pemerintah kabupaten/kota, salah satunya Kota Serang yang menjadi pusat
Pemerintahan Provinsi Banten.
9
pola kehidupan bermasyarakat secara turun-temurun. Kota Serang berletak
strategis karena berada di jalur utama penghubung lintas Jawa-Sumatera dan
dilintasi jalan negara.
Tabel 2.1
Daftar Nama Kecamatan dan Luas Wilayahnya
Ibukota Jumlah
No Nama Kecamatan Kecamatan Luas ( Ha )
Desa /Kelurahan
1 Serang Kaligandu 2.588 12
JUMLAH 26.674 67
Kota Serang adalah salah satu kota yang terdapat di Provinsi Banten. Kota
Serang merupakan daerah otonom yang secara yuridis dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2007 yang ditetapkan pada tanggal 2
November2007, secara geografis Kota Serang ini berada pada posisi koordinat
6°7′12″LU106°9′1″BT / 6,12°LS 106,15028°BT , dengan luas wilayah sebesar
266.74 km2 (102.99 mil²).
Kota dengan julukan kota madani ini menjadi pusat Pemerintahan Provinsi
Banten. Kota Serang adalah wilayah baru hasil pemekaran, Kabupaten Serang
Provinsi Banten. Sebagai ibukota Provinsi, kehadirannya adalah sebuah
10
konsekuensi logis dari keberadaan Provinsi Banten. Kota ini diresmikan pada
tanggal 2 November 2007 berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kota Serang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007
tentang Pembentukan Kota Serang, pertimbangan pembentukan Kota Serang
adalah perlunya peningkatan penyeltidakraan Pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan publik guna terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Kota Serang memiliki luas wilayah 266.74 Km2 (102.99 mil²). Kota
Serang berada pada koordinat antara 50°50 LS – 6°20 LS dan 105°00‟BT -
106°22 BT. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari utara ke selatan adalah
sekitar 60 km dan jarak terpanjang dari barat ke timur adalah sekitar 90 km. Batas
Wilayah Kota Serang mencakup sebagai berikut :
11
Gambar 2.1
12
Strategi ini mengunakan kekuatan sebuah organisas untuk menghindari atau
mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu
organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung didalam
lingkungan eksternal.
4. Strategi WT (WT Strategies)
Strategi ini merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi
kelemahan internal serta mengindari ancaman eksternal.
13
TABEL 2.2. SWOT
FAKTOR INTERNAL STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
pariwisata kawasan
Banten Lama
THREATS (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T
Ancaman yang dialami Buat strategi disini Buat strategi disini yang
pariwisata Banten Lama yang menggunakan meminimalkan
kekuatan untuk kelemahan dan
menghindari ancaman menghindari ancaman
14
15
BAB 3
PEMBAHASAN
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya dan
masih bersifat mentah karena belum diolah. Data ini diperoleh melalui:
1. Pengamatan/Observasi
Sumber data sekunder ini merupakan sumber data yang diperoleh melalui
kegiatan studi literatur atau studi kepustakaan dan dokumentasi mengenai data
yang diteliti.
Survey sekunder dilakukan melalui penelusuran berbagai sumber dan
instansi terkait, yaitu :
16
9. Jasa-jasa 5,30 5,60 6,07 5,93
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 36/08/36/Th. VI, 6 Agustus
2012, hal. 5 http://banten.bps.go.id/pdf/1236_Pdrb_060812.pdf
17
BAB 4
4.1. Kesimpulan
18
asli daerah dimana dalam setahun dapat mengahasilkan Rp.140.000.000
dari tiket museum dan Rp.87.500.000 dari tiket parkir, peningkatan
kesadaran dan kesejahteraan masyarakat, pertambahan jumlah kunjungan
pariwisata, lestarinya budaya, kesenian dan sejarah dikarenakan
banyaknya masyarakat yang peduli dan juga organisasi-organisasi pencinta
budaya, sejarah dan kesenian, adanya perkembangan event bertaram
nasional dan internasional.
4.2. Saran
19
3. Membangun serta memperkuat kerjasama lintas sektor dalam melakukan
Strategi Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Banten
Lama Kota Serang.
4. Mendorong peran serta masyarakat untuk berperan aktif dalam Strategi
Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Banten Lama Kota
Serang.
5. Diperlukannya penguatan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk
hidup bersih dan ikut melestarikan Cagar Budaya.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
22