Anda di halaman 1dari 17

1

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG ...............................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH ...........................................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN .............................................................................................4
BAB II : ISI ...............................................................................................................................6
2.1 CONTENT MARKETING DAN VIRAL MARKETING .........................................7
2.1.1 Content Marketing ...............................................................................................7
2.1.2 Viral Marketing ....................................................................................................8
2.2 NATIVE MARKETING .............................................................................................8
2.3 PPC (PAY PER CLICK) ............................................................................................9
2.4 SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (SEO) ........................................................10
2.3 SOCIAL MEDIA MARKETING .............................................................................11
2.3 EMAIL MARKETING .............................................................................................13
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................15
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................15
3.2 SARAN .....................................................................................................................15
3.2.1 Saran kepada Pemerintah ...................................................................................15
3.2.2 Saran kepada Masyarakat...................................................................................15
3.2.3 Saran kepada Pengelola Desa Wisata ................................................................15
3.2.4 Saran kepada Pigijo ............................................................................................15
BAB IV: DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................16
BAB V: LAMPIRAN .............................................................................................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Sektor pariwisata merupakan alternatif pemasukan bagi pendapatan


daerah. Terkait dengan hal itu, dalam Undang-Undang No 9 Tahun 1990
menyatakan bahwa kepariwisataan mempunyai peranan penting untuk
memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja,
mendorong pembangunan daerah, memperbesar pendapatan nasional dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta memupuk rasa
cinta tanah air, memperkaya kebudayaan nasional dan mempererat persahabatan
antar bangsa. Pariwisata pedesaan tentunya berbeda dengan pariwisata perkotaan,
baik dalam hal objek lokasi, fungsi, skala maupun karakternya. Hal ini tentunya
membawa konsekuensi terhadap perencanaan dan pengembangannya. Pariwisata
memiliki peluang besar menjadi media yang aplikatif dan efektif untuk
menanggulangi kemiskinan. Pendekatan pariwisata berbasis masyarakat dapat
membuka jalan lebih lebar bagi kelompok masyarakat miskin untuk ikut
menikmati peluang dan hasil pengembangan pariwisata yang di lakukan melalui
pemberdayaan masyarakat1.

Desa wisata menjadi salah satu sektor wisata yang sangat banyak
dikunjungi. Keberadaan desa wisata saat ini memiliki daya pikat yang baik.
Bukan saja karena Indonesia terdiri dari beragam tradisi dan kebudayaan, namun
kekayaan alam yang terbentang antara desa satu dengan desa yang lain memiliki
keunikan dan kekhasan tersendiri. Sehingga ketika wisatawan mencoba untuk
mengetahui lebih dalam salah satu desa wisata di Indonesia, sudah barang tentu
akan mengunjungi. Oleh karena itu, prinsip utama yang diterapkan oleh desa
adalah bagaimana nilai-nilai luhur baik tradisi maupun kebudayaan yang melekat
dan sudah menjadi karakter harus tetap terlindungi. Istilah saat ini, konsep yang
dapat dikembangkan tersebut adalah konservasi lingkungan supaya habitat di
dalamnya tidak punah (prinsip ekowisata).

1
Damanik, Janianton. 2005. Penanggulangan Kemiskinan Melalui Parawisata. Yogyakarta: Kepel
Press. Hlm.26

3
Kondisi pariwisata di Indonesia saat ini sangat berdampak karena adanya
Pandemi COVID-19. Penutupan destinasi wisata di berbagai bidang dan di
penjuru wilayah Indonesia berdampak bagi penghasilan penyedia travel, pelaku
UMKM di kawasan wisata, serta penyedia hotel dan modal transportasi.
Berdasarkan data BPS (2021), terdapat penurunan jumlah wisatawan yang cukup
signifikan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Total
kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2020 sebesar 4,02
juta kunjungan. Apabila dibandingkan dengan tahun 2019, jumlah wisatawan
mancanegara turun sebesar 75,03 persen. Adanya pandemi ini menyebabkan
penurunan yang signifikan terkait jumlah wisatawan baik lokal maupun
mancanegara. Hal ini tentunya menyebabkan industri pariwisata mengalami
kerugian yang cukup besar dikarenakan adanya penutupan akses bagi turis-turis
mancanegara dan diberlakukannya kebijakan penutupan objek wisata itu sendiri.
Kebijakan penutupan objek wisata dilakukan guna meminimalisir adanya klaster
baru penyebaran COVID-19.

Untuk itu, pariwisata di Indonesia harus mengandalkan teknologi digital


untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor pariwisata. Dalam menghadapi
destinasi wisata yang berkonsep kekinian di era Industri 4.0, Pigijo hadir menjadi
salah satu website yang dapat menjadi solusi untuk memajukan sektor wisata
secara digital. Namun, pada masa pandemi saat ini Pigijo harus memiliki strategi
yang kreatif untuk memperluas target pasar serta mendapat keuntungan maksimal.
strategi yang akan dibahas dalam proposal ini adalah strategi 6 (enam) pilar digital
yang akan dimaksimalkan dalam aplikasi Pigijo. Dengan adanya strategi ini,
Pigijo dapat memberikan pelayanan yang maksimal.

1.2.RUMUSAN MASALAH
1) Apa saja yang menjadi 6 (enam) pilar dalam digital marketing?
2) Bagaimana cara untuk memasarkan serta memperluas target pasar desa
wisata yang ada di Indonesia?
3) Bagaimana cara sehingga target pasar dapar tertarik untuk bertransaksi
atas paket desa wisata di Pigijo.com?

4
1.3.TUJUAN PENULISAN
1) Menganalisis dan memaparkan strategi enam pilar digital marketing.
2) Menjelaskan alasan mengapa 6 (enam) pilar digital marketing sangat
dibutuhkan dalam pemasaran.

5
BAB II

ISI

Desa wisata telah menjadi tren pariwisata dunia, disebabkan oleh


penawaran pengalaman liburan di tengah lingkungan yang asri, santai, dan sehat.
Desa wisata adalah komunitas atau masyarakat yang terdiri dari para penduduk
suatu wilayah terbatas yang bisa saling berinteraksi secara langsung dibawah
sebuah pengelolaan dan memiliki kepedulian serta kesadaran untuk berperan
bersama dengan menyesuaikan keterampilan individual berbeda. Desa wisata
menawarkan diantaranya wisata alam, wisata budaya, dan wisata hasil buatan
tangan manusia yang didukung oleh atraksi, akomodasi, dan fasilitas lainnya
dalam satu kawasan. Untuk menunjang desa wisata tersebut, diperlukan beberapa
teknologi digital yang mampu memudahkan masyarakat dalam berwisata serta
mengetahui berbagai lokasi desa wisata yang berada di Indonesia. Pigijo menjadi
salah satu aplikasi mobile yang hadir dalam bentuk web, lahir di bawah PT
Tourindo Guide Indonesia yang mampu menjadi pilihan terbaik dalam
menjelajahi desa wisata. Keberadaan Pigijo dengan pelayanan yang baik serta
dengan penawaran menarik di bidang pariwisata diharapkan mampu menarik
minat wisatawan dalam negeri maupun luar negeri dalam melakukan perjalanan
wisata. Mengingat pesatnya digitalisasi di era saat ini, maka Pigijo harus mampu
berkembang dan berusaha untuk bersaing dengan platform digital wisata lainnya.

Tahun 2021 peran teknologi informasi menjadi salah satu cara terbaik
meningkatkan kualitas pelayanan publik yang paling banyak digunakan berbagai
platform. Dikutip dari KOMPAS.com pengguna internet di Indonesia pada awal
2021 ini mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta
jiwa jika dibandingkan pada januari 2020 lalu.

Terdapat diagram pemakaian internet per harinya yang dapat dilihat pada
bagian Lampiran 1. Berdasarkan hal ini, dapat dipastikan bahwa di era digital saat
ini Pigijo mampu mencapai target dengan memaksimalkan penggunaan media
digital. Hal ini pun menjadi pertimbangan melihat data yang menunjukkan bahwa
pada bulan Januari 2021 masyarakat Indonesia mengahabiskan kurang lebih
sepertiga waktunya untuk berselancar di internet. Pemasaran secara digital (digital

6
marketing) dinilai menjadi jalan terbaik dalam menghadapai situasi selama
pandemi. Dunia pemasaran digital pun telah berkembang, dan terdapat banyak
cara yang dapat digunakan untuk memasarkan baik itu produk ataupun layanan di
internet. Walaupun setiap pemasaran digital memiliki kategori yang tepisah,
namun semuanya dapat bersinergi dengan baik untuk mencapi tujuan dan
mengembangkan bisnis. Untuk itulah, 6 (enam) pilar digital marketing pada
platform Pigijo berikut ini akan mampu membantu memperluas target pasar serta
menarik minat wisatawan dalam bertransaksi di Pigijo dengan pesat.

2.1. CONTENT MARKETING DAN VIRAL MARKETING

2.1.1. Content marketing


Merupakan teknik pemasaran yang melibatkan pembuatan dan publikasi
konten yang bermanfaat, relevan, penting, serta konsisten untuk menarik dan
mempertahankan para audiens dengan tujuan untuk mengonversinya menjadi
konsumen. Menurut Wikipedia, konten adalah informasi yang tersedia melalui
media atau produk elektronik. Konten dapat dibuat dengan berbagai bentuk mulia
dari infografik, website/blog, hingga video dan foto.
Content marketing adalah salah satu strategi yang dinilai efektif dalam
menarik pelanggan di era digital. Strategi content marketing tidak hanya sekedar
memberikan berbagai macam konten, melainkan menawarkan nilai yang
bermanfaat melalui konten tersebut.
Memancing audiens untuk ikut serta dalam melakukan promosi desa
wisata dengan cara mengajak customers untuk ikut kontes berbagi cerita baik itu
lewat konten berupa video atau foto yang kemudian akan diunggah menggunakan
akun media sosial audiens dengan menyertakan tagar yang akan dibuat oleh
Pigijo.
Kemudian Pigijo dapat memanfaatkan sarana blogging. Blog adalah salah
satu elemen vital untuk menarik trafik ke website. Dengan membuat artikel yang
informatif sesuai target audiens dengan topik yang relevan dengan bisnis yang
ditawarkan dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami agar audiens
paham dan merasa terbantu dengan artikel yang diterbitkan. Pigijo bisa

7
memberdayakan Pigiblog dengan menuliskan artikel tutorial, kabar terkini dan
insight menegenai desa wisata atau pun tentang rekomendasi desa wisata yang
paling banyak dikunjungi, atau tentang tips and trik dalam berwisata, dan bahkan
bisa menuliskan cerita-cerita baik itu dari pengalaman ataupun cerita fiksi dan
cerita menarik seputar traveling.
Media pemasaran desa wisata dinilai penting dalam pembangunan desa
wisata. Seiring dengan kemajuan teknologi dan penerapannya dalam kehidupan
masyarakat, media digunakan dalam pemasaran terus mengalami perkembangan.
Konten website menjadi andalan dalam pemasaran pariwisata yang dikenal
dengan istilah e-tourism. Untuk mengupayakan pengembangan desa wisata
dengan sarana website Pigijo perlu mengembangkan pemarasan dengan
menggunakan konten virtual tour 360° dengan dibantu dukungan geolocation.
Virtual tour merupakan konsep berlibur dengan menggunakan smartphone atau
komputer dilengkapi dengan kacamata virtual reality (VR) dan jaringan internet
yang dapat dilakukan dimana saja. Pemasaran konten virtual tour sangat unik,
karena menggunakan elemen-elemen multimedia seperti efek suara, musik, teks,
narasi dengan bahasa yang sederhana. Dan yang menjadi kunci utama dalam
virtual tour adalah penyajian gambar panorama 360°, dimana gambar jenis ini
memiliki tampilan yang luas dan tak terpotong. Selain menjadikan konten virtual
tour sebagai alat pemasaran via website, virtual tour pun dapat digunakan sebagai
alat pengenalan desa wisata.

Gambar 2.1. Contoh Gambar Paronama

8
2.1.2. Viral marketing
Merupakan teknik pemasaran yang melibatkan jaringan sosial yang
tujuannya untuk bisa menyampaikan atau menyebarkan pesan dan iklan lewat
konten. Viral marketing membantu pemasaran dalam meminimalisir biaya iklan
dengan memanfaatkan media sosial yang akan membantu meningkatkan brand
awareness. Dengan memanfaatkan viral marketing, iklan tersebut
berkemungkinan besar diliput oleh media seperti televisi, koran, dan radio.
Untuk itulah, Pigijo harus mampu melibatkan audiens sebagai promotor
yang akan menyebarkan iklan. Karena yang menjadi salah satu strategi viral
marketing adalah membuat konten yang mampu menarik perhatian masyarakat.
Dalam menjalankan viral marketing, Pigijo harus mampu mengamati hal
yang menjadi tren atau yang sedang booming baik itu di media sosial ataupun di
luar media sosial. Selanjutnya melakukan kreasi dengan konten yang berkaitan
dengan trend. Contohnya, saat ini di kalangan masyrakat aktif berselancar dan
berkreasi di media sosial Tiktok ataupun Instagram terutama Instagram reels.
Pigijo dapat memanfaatkan momen ini, misalnya, dengan mengajak para audiens
untuk melakukan video dance challenge. Untuk itulah Pigijo perlu menciptakan
gerakan yang menarik dan mudah ditiru dengan menggunakan musik yang enak
didengar serta menggunakan ketentuan memanfaatkan latar belakang keindahan
objek wisata ataupun desa wisata yang pernah dikunjungi.

2.2. NATIVE ADVERTISING


Native advertising adalah media berbayar dimana iklan yang ditampilkan
mengikuti format sesuai platform atau layout media placement yang digunakan
dan dideskripsikan sebagai konten berbayar dalam “in-feed” yang tidak
mengganggu.
Format tampilan native advertising disesuaikan termasuk dalam jenis font,
warna, hingga bentuk foto ataupun videonya sehingga tidak mengganggu dan bisa
diaplikasikan dalam versi desktop, mobile serta aplikasi dengan tampilan yang
lebih user-friendly jika dibandingkan dengan iklan komersial ataupun iklan online
konvensional yang sering menutupi konten. Berdasarkan sumber internet,
perusahaan-perusahaan saat ini lebih memilih menggunakan native advertising

9
daripada menggunakan iklan cetak, dengan alasan melihat bahwa target pasar
lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain smartphone. Format iklan
native juga bisa dioptimalisasi pada copy ads dan tampilannya. Dimana copy ads
tersebut terdiri dari headline dan deskripsi yang dibuat singkat dan menarik yang
relevan dengan bisnis yang ditawarkan perusahaan.

2.3. PPC (PAY PER CLICK)


PPC adalah istilah iklan berbayar yang mana pemasang iklan membayar
biaya advertising kepada jasa iklan untuk setiap klik pada iklan. Yang artinya
setiap kali iklan mengenai Pigijo mendapatkan klik yang mengarahkan audiens ke
situs web atau landing page Pigijo, maka Pigijo harus membayar biaya iklan
kepada penyedia jasa iklan. Iklan PPC yang dirancang dengan baik dan berjalan
dengan lancar akan membantu mengurangi biaya yang akan dikeluarkan.
Pemasangan Pay per click menghadirkan peluang untuk meningkatkan trafik dan
konversi karena menjangkau audiens dalam jumlah yang besar dan dalam waktu
yang relatif singkat.
PPC membantu iklan perusahaan mencapai target audiens yang lebih
relevan, karena iklan hanya dilihat oleh mereka yang memenuhi kriteria yang
diinginkan oleh perusahaan yang dalam hal ini ialah Pigijo. Berbeda dengan iklan
berbayar yang lain, PPC memliki ROI (Retun on Investment) yang lebih besar
dikarenakan pengiklan hanya perlu membayar jika audiens mengklik iklan
tersebut.
Iklan PPC juga memberikan dampak positif terhadap SEO (Seacrh Engine
Optimization). Hal ini dikarenakan aturan yang berubah sebagai bentuk akibat
dari pembaharuan pada algorithm system SEO, sedangkan algoritma tersebut tidak
berpengaruh terhadap PPC. Sehingga, perusahaan dapat menggunakan PPC
sebagai alat riset untuk menentukan keyword mana yang lebih berperan dalam
mendatangkan audiens ke website/blog, dimana keyword inilah yang akan
digunakan dalam strategi SEO untuk memperoleh traffic yang banyak.
Ada berbagai jenis iklan PPC, iklan yang berada di mesin pencarian adalah
salah satu bentuk PPC yang paling terkenal, misalnya pada Google Ads.

10
Gambar 2.2. Logo Google Ads
Beberapa jenis platform PPC yang popular di Indonedia di antaranya :
1. Google Ads
2. Facebook Ads
3. Instagram Ads
4. Youtube Ads
Data-data audiens (pengunjung) iklan di ketiga platform (Instagram,
Facebook dan Youtube) menurut negara dan teritori bisa dilihat pada Lampiran 2.
Untuk meningkatkan target pemasaran, perusahaan (Pigijo) harus berani
mengambil kebijakan menggunakan beberapa kampanye PPC. Dengan
menjalankan beberapa iklan PPC di berbagai platform bisa meningkatkan peluang
situs Pigijo sering muncul di hasil penelitian. Terlebih lagi jika target pasar yang
menjadi sasaran adalah audiens yang aktif di dunia maya.

2.4. SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (SEO)


Search Engine Optimization, biasa disingkat dengan “SEO" adalah
serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk
meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari
menuju situs web tertentu dengan memanfaatkan mekanisme kerja
atau algoritma mesin pencari tersebut.2

Gambar 2.3. Persentase pengguna internet usia 16-64 tahun yang melakukan
pencarian produk secara online sebelum melakukan pembelian

2
https://id.wikipedia.org/wiki/Optimisasi_mesin_pencari

11
Dalam era digital, peran SEO dalam website sangatlah penting dalam
mandatangkan traffic. Hal ini disebabkan oleh kebanyakan orang, sebelum
melakukan pemebelian akan melakukan riset secara online terlebih dahulu. Untuk
itu penting bagi Pigijo untuk memiliki brand yang baik supaya selalu bisa
ditemukan di internet. Dengan menerapkan teknik SEO diharapkan akan semakin
banyak website Pigijo muncul dalam hasil pencarian, maka semakin banyak pula
orang yang akan mengenal brand Pigijo.

2.5. MEDIA SOCIAL MARKETING


Perkembangan teknologi yang semakin cepat membantu semua orang
mendapat kesempatan yang sama baik itu untuk berkomunikasi ataupun untuk
melakukan promosi. Saat ini media sosial tidak hanya digunakan oleh kalangan
muda, tetapi sudah berkembang menjadi platform umum yang bisa digunakan
oleh siapa saja. Untuk itu penting bagi perusahaan untuk aktif di media sosial
untuk menarik perhatian. Diagram yang menunjukkan urutan penggunaan
platform media sosial mulai dari yang paling ramai digunakan hingga paling sepi
bisa dilihat pada Lampiran 3.
Secara sederhana, strategi marketing jenis ini adalah proses pemasaran
untuk mempromosikan produk yang terstruktur dan tepat sasaran atau
menyebarkan informasi mengenai layanan yang diberikan lewat media sosial, baik
itu Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok, Pinterest, Youtube dan berbagai
platform media sosial lainnya. Marketing di media sosial melibatkan aktivitas
membangun jaringan sosial, menyebarkan brand awareness, melibatkan prospek
dan pelanggan melalui konten, dan juga mengarahkan lalu lintas audiens menuju
situs penjualan yang dalam hal ini Pigijo.com.
Dengan media sosial, Pigijo dapat menjelaskan produk dengan cara yang
unik dan menyenangkan, bisa dengan mengajak pelanggan yang telah menikmati
produk dan layanan Pigijo berbagi pengalaman di media sosial dengan
memberikan tagar kreatif dari Pigijo dan beberapa tagar yang berkaitan dengan
pariwisata dan desa wisata di laman postingan agar mempermudah Pigijo untuk
melakukan repost terhadap postingan tersebut.

12
Selain itu Pigijo juga dapat mempromosikan produk paket wisata yang
ditawarkan melalui postingan media sosial. Untuk menarik audiens, Pigijo juga
dapat mengisi postingan dengan quote motivasi, threads, kontes, giveaway,
review, dan testimoni. Bekerja sama dengan pihak pengelola desa wisata untuk
memperkenalkan desa wisata mereka yang lalu akan diunggah di akun media
sosial Pigijo dengan menyertakan lokasi desa wisata tersebut dapat menjadi satu
cara untuk menaikkan eksistensi destinasi desa wisata.
Memanfaatkan berbagai fitur yang disediakan media sosial seperti siaran
langung untuk berbagi informasi mengenai layanan yang diberikan Pigijo. Atau
melakukan sesi tanya jawab bersama pemandu wisata dengan menggunakan tema-
tema yang berhubungan dengan travel ataupun pengalaman mereka selama
menjadi pemandu wisata. Berinovasi dengan cara melakukan flash sale baik itu di
dalam siaran langsung ataupun di dalam Instagram story.
Memanfaatkan konten video yang diletakkan di IGTV, IG reels, Tiktok
ataupun Youtube short berupa cuplikan singkat mengenai destinasi desa wisata
ataupun tutorial dalam melakukan pembelian paket wisata di Pigijo.com.

2.6. EMAIL MARKETING


Email marketing adalah bentuk pemasaran yang sifatnya personal dengan
customers yang terdaftar dalam email perusahaan sehingga customers dapat
mengetahui baik itu produk baru, diskon, dan berbagai layanan yang akan
diberikan perusahaan. Email marketing membantu perusahaan menargetkan
kelompok customers atau audiens tertentu.

Gambar 2.4. Email marketing


Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan email marketing ialah
membangun email list. Untuk itu Pigijo harus mampu menarik orang-orang
dengan penawaran yang menarik seperti memberikan kupon pariwisata untuk

13
paket desa wisata bagi audiens yang memberikan alamat email sebagai
subscriber.
Implikasi yang dapat dilakukan Pigijo, misalnya, mengirimkan email
kepada pelanggan setia yang berulang tahun pada bulan tertentu dengan
menawarkan diskon untuk paket desa wisata yang ditawarkan oleh Pigijo.
Dalam menggunakan strategi email marketing, Pigijo perlu terlebih dahulu
memastikan bahwa semua penerima sudah terdaftar untuk menerima email dari
Pigijo. Kiriman email tersebut harus menggunakan IP address yang baik dan
belum pernah digunakan mengirim email spam sebelumnya. Mengirim email
dengan menggunakan domain yang sudah diverifikasi dan sebisa mungkin untuk
menghindari bahasa-bahasa sales agar tidak terhitung sebagai spam trigger words.
Memerhatikan waktu pengiriman juga perlu diperhatikan oleh Pigijo. Memberi
tahu pelanggan Pigijo sedari awal apa saja yang akan dikirim dan seberapa sering
pelanggan akan menerima email tersebut dengan tujuan membangun kepercayaan
dan agar pelanggan selalu ingat akan brand Pigijo. Konten email pun harus
berkualitas untuk memastikan pelanggan merasa senang dan puas ketika membaca
konten email yang diberikan Pigijo. Untuk itu Pigijo harus mampu memberikan
cara agar pelanggan senang dengan konten email, seperti melampirkan resources
yang berguna seperti e-book, link menuju blog yang dalam hal ini ialah Pigiblog,
ataupun melakukan pengundangan untuk menghadiri webinar gratis.

14
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis studi kasus, dapat ditarik kesimpulan bahwa di
tahun 2021 ini, peran teknologi informasi sangat menguasai segala aspek
terkhususnya pemasaran desa wisata di Indonesia. Dengan
memaksimalkan keenam pilar strategi pemasaran digital yakni Content
Marketing dan Viral Marketing, Native Marketing, Pay per Click, Search
Engine Optimization, Social Media Marketing, dan Email Marketing,
diharapkan mampu mentransformasi sektor parawisata di Indonesia
menjadi lebih baik sehingga menjadi sumber devisa Indonesia sekaligus
melakukan branding platform Pigijo, parawisata serta kebudayaan
Indonesia ke seluruh masyarakat Indonesia hingga kancah internasional.
3.2. SARAN
3.2.1. Saran kepada Pemerintah
Pemerintah setempat ikut mengambil peran dalam memanfaatkan
potensi desa yang akan dikembangkan menjadi destinasi wisata
serta menjadi fasilitator bagi masyarakat agar dapat menjangkau
destinasi wisata dengan bekerja sama dengan pihak Pigijo dan
pengelola desa wisata.
3.2.2. Saran kepada Masyarakat
Masyarakat dituntut agar lebih produktif dengan mengunjungi desa
wisata yang terdapat di beberapa wilayah di Indonesia
3.2.3. Saran kepada Pengelola Desa Wisata
Pengelola desa wisata lebih meningkatkan kreativitas dalam
melakukan pemasaran destinasi wisata melalui platform Pigijo
yang telah melakukan banyak perkembangan dalam memaksimalan
pemasaran melalui digital marketing.
3.2.4. Saran kepada Pigijo
Pigijo diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan keenam pilar
digital marketing sehingga dapat menggait lebih banyak
pengunjung.

15
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Ivan, Y. dan Jatisdi, A. Perancangan Strategi Digital Campaign “Pigijo” untuk


Meningkatkan Brand Awareness. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi
Luhur.

Ratu, C. dan Adikampana, I. Strategi Pemasaran Desa Wisata Blimbingsari


Kabupaten Jembrana. Jurnal Destinasi Pariwisata, 4(1), 60-66.

Ridwan, T. dkk. Pendampingan Strategi Marketing Digital dalam Mewujudkan


Desa Wisata Religi di Desa Pajajar Kecamatan Rajagaluh Kabupaten
Majalengka. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 57-70.

Syah, F. 2017. Strategi Mengembangkan Desa Wisata. Prosiding Seminar


Nasional Multi Disiplin & Call for Papers UNISBANK ke-3, 335-340.

Internet

Riyanto, G. Jumlah Pengguna Internet Indonesia 2021 Tembus 202 Juta. Diakses
pada tanggal 2 September 2021, dari
https://tekno.kompas.com/read/2021/02/23/16100057/jumlah-pengguna-internet-
indonesia-2021-tembus-202-juta

Utami, R. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Melalui Optimalisasi Media


Sosial. Diakses pada tanggal 4 September 2021, dari
https://www.ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--peningkatan-kualitas-pelayanan-
publik-melalui-optimalisasi-media-sosial

Virtual Tour

https://indonesiavirtualtour.com/

https://www.indonesia.travel/gb/en/home

Gambar diagram dan tabel

https://www.hotsuite.com

16
BAB V

LAMPIRAN

Lampiran 1 Diagram waktu penggunaan internet tiap harinya berdasarkan negara.

Lampiran 2 Tabel rangking platform media sosial dengan jumlah audiens iklan
terbanyak berdasarkan negara.

Lampiran 3 Diagram penggunaan platform media sosial dimulai dari yang paling
ramai pengguna hingga yang paling sepi.

17

Anda mungkin juga menyukai