OLEH
Shamia (1807521034)
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan
rahmat-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sumber-
Sumber Pendanaan Pariwisata mata kuliah Bisnis Pariwisata. Makalah ilmiah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah Sumber-Sumber Pendanaan Pariwisata ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah industri sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang
mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari
definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing).
Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam
bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Disebabkan kegiatan ekonomi yang
luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah. Pada
umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin
banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut.
Dalam cakupan jenis-jenis industry, terdapat jenis industry Pariwisata. Industri ini
begerak di bidang pariwisata. Sebagian besar, industry pariwisata di Indonesia berada di bawah
kekuasaan Mentri Pariwisata. Kementrian tersebut, bertugas mengatur dan mengembangkan
Industri Pariwisata.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka mengurangi dampak yang ditimbulkan
pariwisata massal. Salah satunya adalah mengembangkan pariwisata alternatif yang merupakan
bentuk pengembangan pariwisata berkelanjutan yang berupaya untuk meningkatkan sumber
pendanaan pariwisata, memberikan situasi saling pengertian, solidaritas dan keadilan diantara
wisatawan, pelaku pariwisata dan lingkungannya.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber permodalan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
pariwisata/
BAB II
ISI
Analisis lingkungan diperlukan karena, perubahan sering terjadi sangat jauh sehingga
dapat dikatakan perencanaan strategis : adalah bagaimana suatu organisasi atau lembaga secara
periodik mengetahui atau dapat menilai kekuatan (strenght), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), ancaman (threat), bila terjadi perubahan lingkungan usahanya. Lingkungan
usaha bisnis kepariwisataan cukup kompleks dan sering terjadi perubahan, oleh karena itu
untuk tujuan analisis, maka lingkungan itu dapat dibagi dalam tiga komponen sebagai berikut :
Bisnis Pariwisata adalah bisnis yang bersifat universal dan fleksibel, sehingga dalam
kegiatan bisnisnya menghasilkan banyak peluang untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Adapun sumber-sumber peluang tersebut, antara lain :
1. Bisnis Penginapan/Akomodasi
Penginapan merupakan salah satu aspek penting yang harus ada saat kita melakukan
perjalanan wisata ke suatu daerah. Dalam memilih penginapan, para wisatawan
memiliki preferensi masing-masing. Ada yang suka tinggal di hotel mewah, ada
yang suka tinggal di villa, ada yang suka tinggal di homestay, ada yang suka tinggal
di hotel kapsul (backpacker), dan masih banyak lagi preferensi lainnya. Sehingga,
dengan berbagai macam jenis kebutuhan penginapan, maka tentunya akan dibarengi
dengan semakin besar peluang bisnis yang tercipta dari kebutuhan tersebut.
Lagipula, jika ingin menyediakan bisnis penginapan tidak harus serta merta
menyediakan hotel mewah berbintang. Sangat banyak sekali wisatawan yang
membutuhkan hotel-hotel atau tempat menginap dengan harga yang terjangkau.
Contoh penginapan kelas mewah : The Westin Resort, The Mulia Bali, dan lain-
lain. Contoh penginapan kelas menengah : Ibis Styles Hotel, Hotel Pop, dan lain-
lain. Contoh penginapan kelas murah : QB sleep capsule hotel, Bali Bee House, dan
lain-lain.
Menurut Santono (2001) dalam Anjela (2014) Analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi yang di harapkan dapat
memecahkan suatu masalah analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (stength), dan peluang (opportunities), namun secara bersama dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
Selain itu menurut Sthepen (1999) dalam Murdani (2014) Analisis SWOT merupakan
suatu analisis yang berdasarkan pada kekuatan(Strengths), kelemahan(weakness), peluang
(Opportunities), kesempatan serta Ancaman (threat). Analisis SWOT di lakukan dengan
maksud mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi yang di lakukan
untuk mencapai sasaran yang telah di tetapkan. Oleh karena tingkat kesiapan fungsi di tentukan
oleh tinggkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis
SWOT dilakukan pada keseluruhan faktor dala setiap fungsi tersebut, baik faktor yang
tergolong internal maupun eksternal. Untuk tingkat kesiapan yang memadai, artinya: minimal
memenuhi ukuran kesiapan yang di perlukan untuk pencapai sasaran, di nyatakan sebagai
kekuatan bagi faktor yang tergolong internal dan peluang bagi faktor yang tergolong eksternal,
sedangkan tinggkat kesepian yang kurang memadai, artinya tidak memenuhi ukuran ukuran
kesepian, di nyatakan sebagai ukurn kelemahan bagi faktor yang tergolong internal atau
ancaman bagi faktor yang tergolong eksternal (Wilis, 2013).
Perubahan situasi dan kondisi pariwisata yang cepat melahirkan ketidak pastian dalam
berusaha, kondisi tersebut sangat menyulitkan dan dapat berdampak buruk bagi pariwisata,
tetapi bagi sebagian orang yang selalu berusaha menciptakan peluang usaha ditengah
kesempatan dan kebutuhan hidup kondisi ini adalah tantangan yang dapat melahirkan peluang
terbaik untuk memulai bisnis pariwisata. Pemanfaatan situasi ketidakpastian menjadi peluang
dan bisnis baru bukan semata menjadi keuntungan pribadi pebisnis pariwisata tetapi juga
berpotensi untuk meningkatkan keseluruhan efisiensi pasar dan berkembangnya inovasi di
masyarakat.
Contoh ancaman yang bisa menjadi peluang dari bisnis pariwisata adalah digitalisasi
industri pariwisata. Masifnya perkembangan teknologi telah mengubah perilaku dan gaya
hidup manusia dalam menjalankan aktivitasnya, termasuk dalam berwisata. Cukup dengan
sejumlah klik di ponsel pintar atau layar komputer, wisatawan sudah bisa mengantongi tiket
perjalanan, kamar hotel, hingga tiket atraksi wisata sesuai dengan keinginan. Ini memang
sangat menguntungkan bagi wisatawan karena tidak memerlukan biaya perantara lagi, tetapi
ini merupakan ancaman bagi traditional travel agency. Online travel agency dengan kekuatan
finansial mereka, bukan saja berani rugi terlebih dahulu dengan membiayai promosi besar-
besaran, namun juga membanting harga dibawah prinsipalnya hingga tak mungkin ditandingi
lagi, hal tersebut merupakan sebuah ancaman bagi eksistensi traditional travel agency yang
tidak dapat memberikan potongan harga karena biaya operasional perusahaan yang besar.
Maka dari itu, diperlukan sebuah strategi bersaing untuk dapat mempertahankan traditional
travel agency dalam menghadapi ancaman Online travel agency.
Ancaman tersebut bisa dijadikan peluang oleh terminal tiket pariwisata, tindakan dalam
pengembangan pasar yang dapat dilakukan oleh perusahaan terminal tiket antara lain:
1. Perusahaan dapat memanfaatkan peluang dari pertumbuhan pasar yang baik didukung
oleh tempat-tempat wisata yang menarik, terminal tiket dapat menjangkau pasar yang
lebih luas dengan memperkenalkan paket wisata terbaru yang dimiliki melalui promosi
dan pemasaran. Promosi melalui media online, media cetak dan media audio visual
dapat dipergunakan perusahaan. Jika terdapat keterbatasan biaya promosi melalui iklan
komersial, manajemen perusahaan dapat memfokuskan pemasaran melalui kerjasama
dengan perusahaan lainnya untuk menghasilkan keuntungan satu sama lain, dimana
yang diketahui bahwa Online Travel Agency belum menjangkau penjualan jasa dalam
jumlah banyak secara praktis. Namun, disisi lain kemajuan teknologi yang semakin
pesat tidak menutup kemungkinan bahwa Online Travel Agency akan merebut pasar
khusus tersebut, maka dari itu terminal tiket harus siap menghadapi persaingan dan
terus meningkatkan kinerja perusahaan.
2. Perusahaan dapat mengembangkan pasar dengan cara mempermudah proses transaksi
dalam pembelian jumlah banyak, yang pada saat ini belum dikuasai oleh pesaing.
Perusahaan dapat memanfaatkan teknologi dengan dukungan SDM yang mumpuni,
menciptakan kemudahan dengan cara penjualan paket wisata, tiket peswat, tiket kereta
api, suttle travel secara online dan pembayaran e-commerce namun tetap memberikan
sarana pelayanan 24 jam kepada pelanggan yang ingin berkonsultasi, dimana jasa travel
yang berorientasi pada lokasi masih menjadi daya tarik pelanggan.
3. Perusahaan dapat memanfaatkan keadaan perusahaan yang memiliki produk dan jasa
yang beragam didukung oleh citra perusahaan yang baik dan kualitas pelayanan yang
dapat diakses secara online. Pengembangan pasar dapat dilakukan juga dengan
pengembangan aplikasi transaksi yang dilakukan, seperti perusahaan yang dapat
menciptakan aplikasi online yang memudahkan pelanggan dalam transaksi didukung
oleh masyarakat modern dengan budaya cepat dan mudah.
Nilai tambah umumnya akan diukur berdasarkan permintaan pelanggan, dengan hasil
berupa kepuasan dari layanan yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Menurut
Zimmerer (1996), nilai tambah dapat diciptakan melalui cara-cara berikut:
Salah satu contoh nilai tambah yang menjadi daya tarik wisata bali adalah dengan segala
kelengkapan fasilitas yang dimiliki (seperti hotel, restaurant, tempat oleh-oleh, dll), Bali
memiliki keunikan budaya, serta keramah tamahan yang dimiliki oleh warganya. Nilai tambah
inilah yang menjadi nilai “mahal” bagi sebuah pariwisata.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Industri pariwisata merupakan kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang secara
bersama-sama menghasilkan barang dan jasa (Goods and Service) yang dibutuhkan wisatawan
pada khususnya dan travel pada umumnya.
Sumber-sumber pendanaan pariwisata adalah akomodasi dan juga konsumsi wisatawan
selama perjalanan mereka. Bisnis pariwisata juga harus memperhatikan SWOT untuk
mempertahankan usahanya, dan bagaimana juga mempelajari ancaman-ancaman dalam bisnis
pariwisata ini menjadi sebuah peluang yang sangat menguntungkan.
3.2.Saran
Sebagai industri perdagangan jasa, kegiatan pariwisata tidak terlepas dari peran
masyarakat sekitar, ada baiknya masyarakat Indonesia menjaga apa saja sumber-sumber
pendanaan pariwisata agar wisatana yang berkunjung merasa nyaman dan menjadi keuntungan
bagi Negara.