Anda di halaman 1dari 5

KERTAS JAWABAN UJIAN

( UTS / UAS )
Semester : GANJIL / Tahun 2020

Hari/tanggal : Senin, 02 November 2020 Nama Mahasiswa : Ni Made Maya Indra P.

Mata Kuliah : Bisnis Pariwisata NIM : 1907521064

Kode Mata Kuliah : EKM 308 B2 No. Absensi** : 18

Dosen 1 : Dra. I Gst Agung Ketut Sri Ardani, MM Jurusan : Manajemen

Dosen 2 : .......................................... Tanda Tangan :

MAHASISWA AGAR MELINGKARI NOMOR SOAL YANG TELAH DIJAWAB


NILAI DIISI OLEH DOSEN PEMERIKSA

NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RATA-RATA

NILAI

TATA TERTIB UJIAN


1. Demi kelancaran pelaksanaan Ujian pada saat Mengikuti ujian mahasiswa harus membawa Kartu

Mahasiswa (KRM).

2. Selama ujian berlangsung mahasiswa :

a. Harus menandatangani daftar hadir sebanyak tiga kali.

b. Dilarang membuka Buku/Catatan, menggunakan mesin hitung dan alat komunikasi (HP,Pager)

(kecuali diperkenankan oleh penguji yang bersangkutan), serta tidak melakukan kecurangan

atau tidak melakukan hal – hal yang dikategorikan melanggar tata tertib.

c. Bagi mahasiswa yang melakukan pelanggaran akan dicatat dalam Berita Acara Ujian tanpa

pemberitahuan terlebih dahulu.

Catatan :

* Coret yang tidak perlu


** Nomor urut absensi harus diingat dan diisi pada lembar jawaban
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Alamat : Jl. Jendral Sudirman Denpasar,Telp. (0361)241930, 226196, Fax. 226196
Jl. Kampus Unud, Jimbaran, Badung, Telp. /Fax. (0361) 701810
Laman : www.feb.unud.ac.id

1. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselnggarakan dari
suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau untuk mencari nafkah
di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan
dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Industri Pariwisata dapat diartikan
sebagai sehimpunan bidang usaha yang menghasilkan berbagai jasa dan barang yang dibutuhkan oleh
mereka yang melakukan perjalanan wisata. Perjalanan wisata adalah perjalanan keliling yang
memakan waktu lebih dari tiga hari, yang dilakukan sendiri maupun di atur oleh biro perjalanan umum
dengan acara meninjau beberapa k!ta atau tempat baik di dalam maupun di luar negeri. Wisatawan
Asing (Foreign Tourist) adalah Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki
suatu negara lain yang bukan merupakan negara di mana ia biasanya tinggal. Wisatawan Dalam
Negeri/Domestic Tourist adalah Seseorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan
wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati batas negaranya. Ekskursi (excursion),
yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi satu
atau lebih objek wisata. Pengunjung yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal
lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah.
Pengunjung digolongkan dalam dua kategori, yaitu: Wisatawan (tourist) yaitu Pengunjung yang tinggal
sementara sekurang-kurangnya selama 24 jam di negara yang kunjunginya dan Pelancong (exursionist)
yaitu Pengunjung sementara yang tinggal di suatu negara yang dikunjungi dalam waktu kurang dari 24
jam.

Empat 4 dimensi yang merupakan daya Tarik pariwisata :

1. Attraction (Atraksi) Merupakan komponen yang signifikan dalam menarik wisatawan. Suatu daerah
dapat menjadi tujuan wisata jika kondisinya mendukung untuk dikembangkan menjadi sebuah
atraksi wisata. Apa yang dikembangkan menjadi atraksi wisata itulah yang disebut modal atau
sumber kepariwisataan.

2. Amenity (Fasilitas) Amenity atau amenitas adalah segala macam sarana dan prasarana yang
diperlukan oleh wisatawan selama berada di daerah tujuan wisata. Sarana dan prasarana yang
dimaksud seperti: penginapan, rumah makan, transportasi dan agen perjalanan. Dengan
menggunakan prasarana yang cocok dibangunlah sarana-sarana pariwisata seperti hotel, atraksi
wisata, marina, gedung pertunjukan, dan sebagainya.

3. Accessibility (Aksesibilitas) Accessibility merupakan hal yang paling penting dalam kegiatan
pariwisata. Segala macam transportasi ataupun jasa transportasi menjadi akses penting dalam
pariwisata. Di sisi lain akses ini diidentikkan dengan transferabilitas, yaitu kemudahan untuk
bergerak dari daerah yang satu ke daerah yang lain.

4. Ancilliary (Pelayanan Tambahan) Pelayanan tambahan harus disedikan oleh Pemda dari suatu
daerah tujuan wisata baik untuk wisatawan maupun untuk pelaku pariwisata. Pelayanan yang
disediakan termasuk pemasaran, pembangunan fisik (jalan raya, rel kereta, air minum, listrik,
telepon, dan lain-lain) serta mengkoordinir segala macam aktivitas dan dengan segala peraturan
perundang-undangan baik di jalan rayamaupun di objek wisata. Ancilliary juga merupakan hal-hal
yang mendukung sebuah kepariwisataan, seperti lembaga pengelolaan, Tourist Information, Travel
Agent dan stakeholder yang berperan dalam kepariwisataan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Alamat : Jl. Jendral Sudirman Denpasar,Telp. (0361)241930, 226196, Fax. 226196
Jl. Kampus Unud, Jimbaran, Badung, Telp. /Fax. (0361) 701810
Laman : www.feb.unud.ac.id

2. Model sistem kepariwisataan yang mengaitkannya dengan konteks proses perencanaan/pengelolaan


pariwisata dikemukakan antara lain oleh Mill & Morrison (1985), yang kemudian dikembangkan pada
tahun 1992, serta Cornellisen (2005). Mill & Morrison mengungkapkan empat komponen pembentuk
sistem kepariwisataan, yaitu market (pasar), marketing (pemasaran), destination (destinasi/daerah tujuan
wisata), dan travel (perjalanan).

- Market (pasar): mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi pasar dengan penekanan pada perilaku
pasar, faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perjalanan wisata, dan proses
pengambilan keputusan berwisata.

- Marketing (pemasaran): menfokuskan pada strategi bagaimana pengelola pariwisata merencanakan,


mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada wisatawan.

- Travel (perjalanan): fokus pada pergerakan wisatawan, moda transportasi, dan segmen pasar.

- Destination (destinasi/daerah tujuan wisata): mencakup proses dan prosedur yang dilakukan oleh
destinasi pariwisata dalam pembangunan dan mempertahankan keberlanjutan kepariwisataan.

Yang dapat dilakukan untuk memperpanjang lama tinggal wisatawan adalah salah satu
strateginya yaitu kalangan wisatawan agar lebih berperan aktif dalam membuat terobosan baru di daerah
wisata agar dapat menciptakan pengalaman pengalaman baru dala rangka untuk menghibur.

3. Factor factor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu produk pariwisata :

1. Harga, Harga yang tinggi pada suatu daerah tujuan wisata akan memberikan imbas atau timbal balik
pada wisatawan yang akan bepergian, sehingga permintaan wisatapun akan berkurang begitu pula
sebaliknya.

2. Pendapatan, Apabila pendapatan suatu negara tinggi, kecendrungan untuk memilih daerah tujuan
wisata sebagai tempat berlibur akan semakin tinggi dan bisa jadi calon wisatawan membuat sebuah
usaha pada daerah tujuan wisata jika dianggap menguntungkan.

3. Sosial Budaya, Adanya sosial budaya yang unik dan bercirikan atau berbeda dari apa yang ada di
negara calon wisata berasal maka, peningkatan permintaan terhadap wisata akan tinggi hal ini akan
membuat sebuah keingintahuan dan penggalian pengetahuan sebagai khasanah kekayaan pola piker
budaya wisatawan.

4. Sosial dan Politik, Dampak sosial politik belum terlihat apabila keadaan Daerah Tujuan Wisata
dalamsituasi aman dan tenteram, tetapi apabila hal tersebut berseberangan dengan kenyataan, maka
sospolakan sangat terasa dampak dan pengaruhnya dalam terjadinya permintaan.

5. Intensitas Keluarga, Banyak atau sedikitnya keluarga juga berperan serta dalam permintaan wisata
halini dapat diratifikasi, jumlah keluarga yang banyak maka keinginan untuk berlibur dari salah
satukeluarga tersebut akan semakin besar, hal ini dapat dilihat dari kepentingan wisata itu sendiri.

6. Harga Barang Substitusi, Disamping kelima aspek di atas, harga barang pengganti juga termasuk
dalam aspek permintaan, dimana barang-barang pengganti dimisalkan sebagai pengganti DTW yang
dijadikan cadangan dalam berwisata seperti: Bali sebagai tujuan wisata utama di Indonesia, akibat suatu
dan lain hal Bali tidak dapat memberikan kemampuan dalam memenuhi syarat-syarat daerah
tujuanwisata sehingga secara tidak langsung wisatawan akan mengubah tujuannya ke daerah terdekat
seperti Malaysia dan Singapura.

7. Harga Barang Komplementer, Merupakan sebuah barang yang saling membantu atau dengan kata
lain barang komplementer adalah barang yang saling melengkapi, dimana apabila dikaitkan dengan
pariwisata barang komplementer ini sebagai objek wisata yang saling melengkapi dengan objek
wisatalainnya.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Alamat : Jl. Jendral Sudirman Denpasar,Telp. (0361)241930, 226196, Fax. 226196
Jl. Kampus Unud, Jimbaran, Badung, Telp. /Fax. (0361) 701810
Laman : www.feb.unud.ac.id

Sifat Permintaan Pariwisata Pariwisata dilihat sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai
ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambahan terhadap
barang dan jasa sebagai satu kesatuan produk yang nyata (real goods) ataupun yang berupa jasa-jasa
(services) yang dihasilkan melalui proses produksi. Terdapat pula penjelasan tentang sifat-sifat
permintaan pariwisata menurut para ahli:

a. Aspek Permintaan Pariwisata Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto, 2005), faktor- faktor utama dan
faktor lain yang mempengaruhi permintaan pariwisata, yaitu harga, pendapatan, sosial budaya, sosial
dan politik, intensitas keluarga, harga barang substitusi, dan harga barang komplementer.

b. Sedangkan Jackson, 1989 (dalam Pitana, 2005) melihat bahwa faktor penting yang menentukan
permintaan pariwisata berasal dari komponen daerah asal wisatawan antara lain, jumlah penduduk
(population size), kemampuan finansial masyarakat (financial means), waktu senggang yang dimiliki
(leisure time), sistem transportasi, dan sistem pemasaran pariwisata yang ada.

c. Sedangkan, Gamal Suwanto (2004:48) berpendapat bahwa permintaan (demand) terhadap hasil atau
produk pariwisata tidak tetap dan sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor non-ekonomis. Terjadinya
kekacauan, peperangan atau bencana alam akan mengakibatkan permintaaan berkurang. Sebaliknya
bilamana musim berlibur dengan kondisi normal, permintaan akan meningkat, sehingga kadang terjadi
kekurangan dalam supply.

4. Produk-produk yang ditawarkan oleh industry pariwisata yaitu terdapat (enam) unsur produk pariwisata yang
membentuk suatu paket pariwisata terpadu yang diuraikan berdasarkan kebutuhan wisatwan, antara lain:

 Objek dan Daya Tarik Wisata;

 Jasa Travel Agent & Tour Operator;

 Jasa Perusahaan Angkutan;

 Jasa Pelayanan Akomodasi, Restoran, Rekreasi dan Hiburan;

 Jasa Souvenir (Cinderamata);

 Jasa Perusahaan Pendukung.

Cara atau strategi untuk menawarkan produk pariwisata tersebut adalah :

 Membangun Identitas Tempat Wisata, Salah satu strategi pemasaran yang perlu dipersiapkan adalah
membangun identitas tempat wisata. Dalam strategi ini, pengelola wisata dapat mengumpulkan
informasi mengenai hal-hal apa saja yang akan ditawarkan kepada wisatawan. Selain itu, pengelola juga
perlu menggali informasi mengenai hal yang membuat tempat wisatanya berbeda dengan tempat wisata
lain.

 Menentukan Target Pasar, Strategi pemasaran pariwisata selanjutnya adalah menentukan target pasar.
Penentuan ini membantu pengelola mengetahui kepada siapa mereka perlu memasarkan tempat
wisatanya. Target pasar sangat berpengaruh bagi keberlangsungan suatu tempat wisata. Penentuan target
pasar yang tepat sangat mempengaruhi banyak sedikitnya wisatawan yang datang.

 Menetapkan Harga, Penetapan harga merupakan salah satu strategi pemasaran yang penting untuk
dilakukan. Harga mencerminkan fasilitas apa saja yang diberikan kepada pengunjung serta pengunjung
kalangan seperti apa yang dapat menikmati tempat wisata tersebut. Biaya yang perlu dikeluarkan oleh
pengunjung ketika mengunjungi suatu tempat wisata menjadi perhatian tersendiri.

 Melakukan Pemasaran, Pemasaran merupakan salah satu hal terpenting dalam strategi pemasaran
pariwisata ini. Hal ini karena dengan adanya proses pemasaran yang tepat dengan target pasar yang
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Alamat : Jl. Jendral Sudirman Denpasar,Telp. (0361)241930, 226196, Fax. 226196
Jl. Kampus Unud, Jimbaran, Badung, Telp. /Fax. (0361) 701810
Laman : www.feb.unud.ac.id

jelas, tempat wisata akan ramai dikunjungi. Selain itu, proses pemasaran yang tepat juga dapat
menjadikan tempat wisata yang dipasarkan menjadi ramai dikunjungi.

Perbedaan antara konsep industry pariwisata dengan industry manufaktur adalah Industri
manufaktur merupakan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi sehingga dapat digunakan
oleh para konsumen dan masyarakat umum, sedangkan industri jasa yang menyediakan
pelayanan jasa kepada konsumen yang membutuhkan.

5. Dimensi Sosial Budaya, keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat
multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta
interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah
daerah, dan pengusaha. Dimensi sosial budaya sangat relevan untuk diterapkan di Bali, karena
dimensi ini menfokuskan kepada kegiatan pariwisata yang berkaitan dengan interaksi antara
wisatawan dan masyarakat setempat, interaksi antara sesama wisatawan, dengan pemerintah,
pemerintah daerah, bahkan pengusaha. Interaksi-interaksi tersebut jelas dapat memberikan dampak
kepada masyarakat sebagai tuan rumah, misalnya interaksi antara wisatawan dengan masyarakat
setempat dapat mempengaruhi masyarakat setempat untuk mempelajari budaya baru yang dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Dalam hal memberikan pengalaman bermutu tinggi
kepada pengunjung, interaksi wisatawan-masyarakat setempat dan juga interaksi antar wisatawan,
keduanya dapat memberikan pengalaman baru bagi wisatawan, misalnya wisatawan mancanegara
yang berinteraksi dengan masyarakat setempat, misalnya belajar budaya Bali (tarian, makanan,
bahasa, dll), atau wisatawan negara A berinteraksi dengan wisatawan dari negara B, mereka bisa
bertukar pikiran dan belajar budaya baru. Dalam hal mempertahankan kualitas “lingkungan” tempat
bergantungnya masyarakat tuan rumah, misalnya interaksi dengan pemerintah, pemda, maupun
pengusaha, mereka adalah pihak-pihak yang dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan tuan
rumah, misalnya melakukan pembangunan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik dari
sisi pariwisata dan lingkungan bagi tuan rumah.

Anda mungkin juga menyukai