Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK

STRUKTUR DAN ANALISIS PASAR PERSAINGAN


SEMPURNA DAN MONOPOLI

oleh :

KELOMPOK 2

Dimas Rizal Saputra 1807521031 (85)


Putu Arya Dananjaya 1807521084 (85)
I Gusti Ayu Widya Ari Cahyathi 1807521102 (85)
Putu Indy Widiananda Putri 1807521120 (85)

Ekonomi Manajerial Ekm 318 A2 – S1 Reguler Manajemen


Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Udayana
2020
1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Suatu pasar di mana jumlah penjual dan pembeli (konsumen) sangat banyak dan
produk atau barang yang ditawarkan atau dijual sejenis atau serupa. Contoh barang yang
dijual pada bentuk pasar ini adalah beras, gandum, batu bara dan kentang. Pasar
persaingan sempurna merupakan pasar di mana penjual dan pembeli tidak dapat
memengaruhi harga sehingga harga di pasar benar-benar merupakan hasil kesepakatan
dan interaksi antara penawaran dan permintaan.
Permintaan yang terbentuk mencerminkan keinginan konsumen, sementara
penawaran mencerminkan keinginan produsen. Dalam pasar persaingan sempurna, penjual
dan pembeli sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk memengaruhi harga pasar
karena sudah ada ikatan batin bahwa antara penjual dan pembeli mengetahui struktur dan
informasi yang ada di dalam pasar persaingan sempurna.

2. CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

a. Banyak Penjual & Pembeli

Adanya sifat ini, mengakibatkan perilaku penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi
keadaan pasar, dengan kata lain mereka hanya sebagian kecil dari unsur pasar secara
keseluruhan. Interaksi antara penjual dan pembeli dianggap sebagai pengikut harga (price
taker) yang menyebabkan harga di pasar ini bersifat datum (harganya tetap berapapun
jumlah barang yang dijual) karena mekanisme pasar yang menentukan harganya melalui
interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran di masyarakat.

b. Kebebasan untuk Membuka dan Menutup Perusahaan (Free Entry and Free Exit)

Artinya adalah tidak terdapat suatu hambatan apabila suatu perusahaan ingin memulai
sebuah bisnis baru jika dianggapnya menguntungkan dan menutup usahanya jika ternyata
merugikan. Tidak seperti pasar lain yang mungkin ada keterikatan dalam membuka dan
menutup pasar misalnya dengan adanya surat perjanjian. Dengan kata lain :
 Perusahaan dapat keluar apabila mengalami kerugian pada saat produk yang dijual
tidak dapat bersaing di dalam PPS atau tidak dapat memenuhi kriteria pasar.

 Perusahaan dapat bertahan di pasar karena merasa mampu menjadi perusahaan


penyedia produk dengan kualitas tinggi dengan harga yang sesuai pasar.
c. Barang Bersifat Homogen

Perusahaan menghasilkan barang di mana barang tersebut merupakan pengganti yang


sempurna terhadap barang yang diproduksi oleh perusahaan lain dalam semua aspek
sehingga produk identik sama atau tidak bisa dibedakan. Artinya sekalipun Anda membeli
disatu perusahaan, kemungkinan besar kualitas dan kuantitasnya akan sama persis dengan
perusahaan lain.

d. Penjual & Pembeli Memiliki Pengetahuan yang Sempurna tentang Pasar

Penjual dan pembeli sangat mengetahui betul tentang keadaan pasar dalam hal tingkat
harga yang berlaku di pasar dan meliputi setiap perubahannya. Pengetahuan tentang
keadaan ini yang mengakibatkan:
 Semua sumber daya digunakan sepenuhnya untuk menghasilkan keuntungan yang
maksimal.
 Tidak ada produsen yang menjual barang dangan harga yang lebih rendah dari
harga pasar.

 Tidak ada konsumen yang membeli barang dengan harga yang lebih tinggi dari
harga pasar

e. Mobilitas atau Perpindahan Sumber Ekonomi Cukup Sempurna

Maksudnya adalah tidak ada kesulitan sedikit pun jika sumber daya atau faktor produksi
ingin dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya karena pada dasarnya semua tempat
produksi memiliki kesamaan baik dalam metode pembuatan hingga penjualannya kepada
pembeli.

f. Kebanyakan Perusahaan Kecil

Pasar persaingan sempurna mengandung sebagian besar perusahaan kecil, relatif kecil
dibandingkan dengan ukuran keseluruhan pasar. Hal Ini untuk memastikan bahwa tidak ada
satu pun perusahaan yang dapat melakukan kontrol pasar atas harga atau kuantitas. Jika
satu perusahaan memutuskan untuk menggandakan outputnya atau berhenti memproduksi
seluruhnya, pasar tidak terpengaruh. Harga tidak berubah dan tidak ada perubahan dalam
kuantitas yang dipertukarkan.
3. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna

 Kelebihan dari pasar persaingan sempurna adalah tidak adanya persaingan di dalam
pasar karena barang yang dijual bersifat homogen. Hal ini juga berpengaruh dalam hal
promosi. Penjual tidak perlu melakukan promosi yang besar-besaran karena barang
yang dijual homogen. Selain itu, harga barang di dalam pasar persaingan sempurna
juga cukup stabil. Tidak ada kenaikan ataupun penurunan drastis antara satu penjual
dan penjual lain.
 Sayangnya pasar persaingan sempurna juga memiliki kekurangan. Pasar persaingan
sempurna cukup minim inovasi. Selain itu karena barang yang dijual homogen, pembeli
merasa kesulitan memilih barang atau jasa. Persaingan sempurna juga memberikan
ongkos sosial dan distribusi pendapatan yang tidak merata.

4. PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT JANGKA PENDEK PADA PASAR


PERSAINGAN SEMPURNA

Dalam pasar persaingan sempurna, harga sebuah produk ditentukan pada


perpotongan antara kurva permintaan pasar dan kurva penawaran pasar produk itu. Kurva
permintaan pasar sebuah produk secara sederhana merupakan penjumlahan horizontal
kurva permintaan seluruh konsumen dalam pasar tersebut, kurva penawaran pasar sebuah
produk dapat diperoleh dengan cara serupa yaitu menjumlahkan secara horizontal kurva
penawaran dari setiap produsen yang menghasilkan produk itu. Jika harga pasar suatu
produk ditentukan oleh perpotongan kurva permintaan dan penawaran pasar produk itu,
perusahaan dalam persaingan sempurna merupakan pengambil harga. Artinya, perusahaan
tersebut menerima harga dari produk tersebut apa adanya dan tidak memiliki kekuatan
untuk mempengaruhi harga itu dengan cara mengubah tingkat output dan penjualan
produknya. Karena produk semua perusahaan tersebut bersifat homogen, suatu
perusahaan tidak dapat menjual produk itu diatas harga pasar, jika tidak perusahaan
tersebut kehilangan seluruh pelanggannya. Di sisi lain, tidak ada alasan bagi perusahaan itu
untuk menjual produk di bawah harga pasar, karena perusahaan tersebut bisa menjualnya
berapapun jumlah produkinya, pada tingkat harga yang berlaku di pasar, sebagai akibatnya,
perusahaan tersebut menghadapi kurva permintaan pasar yang horizontal atau memiliki
elastisitas tak terhingga, pada tingkat harga pasar yang ditentukan oleh perpotongan kurva
permintaan dan penawaran pasar produk tersebut. Sebagai contoh seorang petani gandum
dapat menjual berapapun jumlah yang diinginkannya pada tingkat harga pasar gandum
yang berlaku.
Dalam figur 8-1, D adalah kurva permintaan pasar bagi produk itu dan S adalah
kurva penawaran pasarnya. Tingkat harga keseimbangan bagi produk tersebut adalah P =
$45 dan ditentukan pada titik E yang merupakan perpotongan D dan S. Pada tingkat harga
yang lebih tinggi daripada harga keseimbangan, misalnya F = $55, kuantitas yang
ditawarkan melebihi kuantitas yang diminta (QS - QD = RN = 100), dan harga produk
tersebut akan turun. Seiring dengan turunnya P, kuantitas produk yang diminta meningkat
dan kuantitas yang ditawawarkan menurun hingga dicapainya harga keseimbangan P = $45,
yaitu ketika kuantitas yang diminta sama dengan yang ditawarkan yaitu (QD = QS = 400).
Sebaliknya, pada tingkat harga yang lebih rendah, daripada harga keseimbangan. QD > QS
(misalnya, pada P = $35, QD – QS = JT = 100), dan P akan meningkat hingga mencapai
keseimbangan P = $45.

Harga dan kuantitas keseimbangan dapat ditentukan secara aljabar dengan menempatkan
fungsi permintaan pasar sama dengan fungsi penawaran pasar, kemudian mencari solusi
untuk harga keseimbangannya. Dengan mensubstitusikan harga keseimbangan ke dalam
fungsi permintaan atau fungsi penawaran dan mencari solusi untuk Q, maka kita akan
memperoleh kuantitas keseimbangan. Misalnya, persamaan bagi kurva permintaan dan
penawaran pasar bagi produk di dalam figur 8-1 adalah

QD = 625 – 25P

QS = 175 + 15P

Harga keseimbangan bagi produk tersebut, P = $45, ditentukan oleh perpotongan kurva
permintaan dan penawaran dalam pasar persaingan sempurna (yaitu, dalam perpotongan D
dan S) yang ditunjukkan oleh titik E. Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
selanjutnya merupakan ‘pengambil harga’ dan menghadapi kurva permintaan yang
elastisitasnya tak terhingga, yaitu d, pada tingkat P = $45. Karena perusahaan itu dapat
menjual berapapun produk yang dihasilkannya pada tingkat P = $45, perubahan dalam
pendapatan total untuk setiap perubahan dalam unit output atau pendapatan marginal (MR)
juga sama dengan $45.

Dengan meletakkan QD sama dengan QS, kemudian mencari solusi untuk P, kita peroleh

QD = QS

625 – 5P = 175 + 5P

450 = 10P

P = $45

Dengan mensubstitusikan P = $45 ke dalam fungsi permintaan atau penawaran dan


mencari solusi untuk Q, kita memperoleh

QD = 625 – 5P = 625 – 5(45) = 400

QS = 175 + 5P = 175 + 5(45) = 400

Jika harga keseimbangan P = $45, maka sebuah perusahaan persaingan sempurna


menghadapi kurva permintaan yang horizontal atau yang elastisitasnya tak terhingga,
ditunjukkan oleh d pada P = $45 dalam figur 8-1. Perusahaan tersebut hanya perlu
menentukan berapa kuantitas produk yang harus dihasilkan pada tingkat harga P = $45
agar dapat memaksimumkan laba totalnya. Sementara ini anggaplah terdapat 100
perusahaan yang identik dalam pasar ini masing-masing menghasilkan 4 unit produk pada P
= $45. Jika satu dari perusahaan tersebut meningkatkan outputnya sebanyak 25 persen,
kuantitas produk X yang dijual dalam pasar ini hanya meningkat 1 unit, dari 400 menjadi
401, dan P akan turun dari $45 menjadi $44,99. Jika ada 1.000 perusahaan, P hanya akan
turun dari $45 menjadi $44,99 dan jika terdapat 10.000 perusahaan, harga akan turun
menjadi $44,999. Tentu saja jika seluruh perusahaan meningkatkan outputnya, kurva
penawaran pasar akan bergeser ke kanan dan memotong kurva permintaan pada tingkat
harga keseimbangan yang lebih rendah. Tetapi jika hanya terdapat satu perusahaan yang
mengubah jumlah outputnya, kita dapat dengan aman mengasumsikan bahwa dampaknya
terhadap harga keseimbangan sangatlah kecil. Dengan demikian, kita dapat
menggambarkan kurva permintaan produk yang dihadapi oleh suatu perusahaan bersifat
horizontal. Jika harga produk bersifat tetap, perubahan dalam pendapatan marginal juga
bersifat tetap dan sama dengan harga produk tersebut. Dengan kata lain, bagi perusahaan
dalam pasar persaingan sempurna,
P = MR

Analisis Jangka Pendek Perusahaan Persaingan Sempurna

Dalam jangka pendek, beberapa jenis input (faktor produksi) bersifat tetap dan hal ini
menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya yang harus ditanggung, terlepas dari berproduksi atau
tidaknya perusahaan tersebut. Karena itu, meskipun dalam jangka pendek menderita
kerugian, perusahaan tersebut masih tetap lebih baik berproduksi, sejauh kerugian tersebut
lebih kecil dibanding biaya tetapnya. Jadi tingkat output paling optimum bagi perusahaan
dalam jangka pendek adalah suatu tingkat dimana perusahaan tersebut memaksimumkan
labanya atau meminimumkan kerugiannya.

Tingkat ouput terbaik bagi perusahaan tersebut adalah pada saat penerimaan marginalnya
(MR) sama dengan biaya marginal ( marginal cost-MC) jangka pendeknya. Selama MR lebih
tinggi dibanding outputnya, karena dengan demikian perusahaan akan lebih meningkatkan
penerimaan totalnya dibanding peningkatan biaya totalnya (sehingga laba total akan
meningkat atau kerugian total akan berkurang). Di sisi lain, selama MC lebih tinggi daripada
MR, akan menguntungkan bila perusahaan mengurangi outputnya karena dengan demikian
perusahaan bisa menekan biaya total dalam jumlah yang lebih besar dibanding penurunan
penerimaan totalnya. Dengan demikian, tingkat output terbaik bagi perusahaan mana pun
(tidak hanya untuk perusahaan dalam persaingan sempurna) adalah tingkat output di mana
MR = MC. Kurva permintaan yang horizontal atau memiliki elastisitas yang tak terhingga,
atau P = MR, maka kondisi bagi tingkat output terbaik dapat dinyatakan kembali sebagai
kondisi ketika P = MR = MC. Hal ini dapat dilihat dalam Figur 8-2.

Pada panel atas Figur 8-2, d adalah kurva permintaan dalam perusahaan persaingan
sempurna seperti yang ditunjukkan dalam Figur 8-1. Bagian bawah Figur 8-2 menunjukkan
bahwa jika harga pasar produk tersebut adalah $25 dan bukan $35, kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan tersebut adalah dI bukan d, maka tingkat output terbaik bagi
perusahaan adalah 3 unit
Pada d, tingkat output terbaik adalah 4 unit dan ditunjukkan dalam panel atas oleh titik E,
yaitu ketika P = MR = MC, dan perusahaan tersebut memperoleh laba sebesar EA = $10 per
unit dan laba total sebesar EABC = $40. Pada d panel bawah, tingkat output terbaik adalah
3 unit dan ditunjukkan oleh titik E yaitu ketika perusahaan mengalami kerugian sebesar FE I
= $10 per unit dan kerugian total sebesar FEI CI B = $30. Pada titik EI, perusahaan tersebut
meminimumkan kerugiannya. Titik tutup ditunjukkan oleh titik H. Bagian yang menanjak dari
kurva MC di atas AVC (titik tutup) adalah kurva penawaran jangka pendek perusahaan itu.

Kesimpulannya, bagian dari kurva MC perusahaan yang menanjak dan berada diatas kurva
AVC atau titik tutup merupakan atau mewakili kurva penawaran jangka pendek perusahaan
persaingan sempurna, yaitu bagian kurva MC yang bergaris tebal dan bertanda pada panel
bawah figure 8-2. Alasannya, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna selalu
menghasilkan output pada tingkat P = MR = MC, selama P > AVC. Dengan demikian, pada
P = $55, perusahann akan memproduksi 4,5 unit (titik N) pada P = $45, Q = 4 pada P = MC.
Jadi, bagian kurva MC perusahaan yang menanjak dan berada di atas AVC menunjukkan
hubungan pemetaan satu-satu antara P dan Q, yang merupakan definisi dari kurva
penawaran.
5. Penentuan Harga dan Output Jangka Panjang pada Pasar Persaingan
Sempurna

Dalam pasar persaingan sempurna jangka panjang perusahaan dimungkinkan


menyesuaikan seluruh inputnya agar sesuai dengan kondisi pasar. Dalam pasar persaingan
sempurna jangka panjang apabila perusahaan ingin memaksimalkan laba maka perusahaan
akan memproduksi tingkat output di mana harga sama dengan ongkos marginal (MC)
jangka panjang atau yang disebut LMC (long-run-marginal cost). Seperti ciri-ciri pada pasar
persaingan sempurna yaitu perusahaan dapat keluar masuk pasar dengan mudah. Hal itu
terjadi pada pasar persaingan sempurna jangka panjang . Perusahaan-perusahaan baru
akan masuk pasar jika masih ada laba ekonomi dan perusahaan-perusahaan akan keluar
dari pasar jika ada kerugian. Kondisi keseimbangan jangka panjang terjadi apabila :

P = biaya marginal jangka panjang (LMC) (maksimalisasi laba ekonomi)

P = biaya rata-rata jangka panjang (LATC) (laba ekonomi nol)

Masuknya perusahaan baru dalam pasar persaingan sempurna jangka panjang dapat
mempengaruhi fungsi biaya. Perusahaan baru yang masuk pada pasar persaingan
sempurna dapat menyebabkan ongkos rata- rata dari semua perusahaan meningkat dan
menurun. Ongkos meningkat biasanya disebabkan karena perusahaan baru bersaing untuk
mendapatkan berbagai input yang langka. Dan ongkos menurun mungkin disebabkan
karena masuknya perusahaan baru memungkinkan tersedianya tenaga kerja terlatih.

Jika dalam jangka pendek diansumsikan tidak satu pun perusahaan yang masuk dan keluar
industry dan perusahaan tidak dapat menyesuaikan tingkat output (input biaya tetapnya)
maka dalam jangka panjang asumsi ini tidak dipergunakan. Dalam jangka panjang
perusahaan hanya akan mendapat keuntungan normal dari usahanya.

Jika perusahaan-perusahaan memperoleh keuntungan ekonomis maka akan merangsang


perusahaan baru untuk masuk industri tersebut, sehingga akan mendorong tingkat harga
jatuh, sebaliknya jika perusahaan-perusahaan memperoleh kerugian maka dalam jangka
panjang akan ada sebagian yang meninggalkan industri tersebut (gulung tikar), yang akan
mendorong tingkat harga naik dan biaya-biaya akan turun karena kontraksi industri, hingga
perusahaan yang ada dalam industri tersebut dapat menutupi semua biaya termasuk tingkat
keuntungan normal.
Pada Grafik 7.7 dapat kita lihat bagaimana perusahaan menyesuaikan kondisi ekuilibrium
dalam jangka panjang. Jika tingkat harga adalah P, maka perusahaan memperoleh
keuntungan ekonomis sebesar bidang pabc (Grafik 7.7) dengan tingkat biaya ditunjukan
oleh kurva biaya SR-AC (AC jangka pendek). Keuntungan ini memberikan insetif untuk
membangun kapasitas mesin baru dan akan bergerak sepanjang kurva LR-AC (AC jangka
panjang). Bersamaan dengan itu perusahaan baru masuk dalam industri sehingga jumlah
produk yang ditawarkan meningkat hingga mencapai harga P1 di mana baik bagi
perusahaan dan industri berada pada kondisi ekuilibrium. Kurva LR-AC (Grafik 7.7)
menunjukan pula pola kenaikan harga factor karena industri diperluas.

Jadi keseimbangan dalam jangka panjang adalah jika SR-MC=LR-MC=LR-


AC=P=MR

GRAFIK 7.7 Keseimbangan dalam Jangka Panjang Pada Pasar Persaingan Sempurna
6. Ciri – Ciri dan Sumber Terjadinya Pasar Monopoli

Monopoli adalah sebuah bentuk organisasi pasar di mana halnya terdapat sebuah


perusahaan yang menjuak sebuah produk, padahal produk tersebut tidak memiliki subtitusi
yang dekat. Jadi, seorang monopolis merupakan representasi pasar dan menghadapi kurva
permintaan pasar yang memiiki kemiringan negatif. Tidak seperti perusahaan dalam
persaingan sempurna, seorang monopolis dapat memperoleh laba dalam jangka panjang
karena perusahaan lain tidak dapat masuk ke dalam industri. Dengan demikian, monopoli
merupakan kebalikan dalam bentuk yang ekstreem dari pasar persaingan sempurna dalam
spektrum atau jajaran organisasi pasar.

Ada empat alasan dasar munculnya monopoli. pertama, perusahaan mungkin menguasai


sepenuhnya persediaan bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi barang. kedua,
perusahaan tersebut bisa jadi memiliki hak paten atau hak cipta yang melarang perusahaan
lain menggunakan proses produksi tersebut( yang sama). ketiga, dalam industri tertentu
bisa saja terjadi skala ekonomis jika jumlah outpu yang dihasilkan cukup besar, sehingga
hanya terdapat satu perusahaan yang memenuhikebutuhan seluruh
pasar. keempat, monopoli bisa terjadi akibat adanya hakmonopoli pemerintah. Dalam kasus
ini, sebuah perusahaan didirikan sebagai penghasil atau distributor tunggal sebuah barang
atau jasa, tetapi harus di bawah regulasi pemerintah.

Tidak seperti monopoli yang berdasarkan peraturan, kasus monopoli yang murni jarang
terjadi di masa lampau. dan saat ini dilarang oleh hukum antitrust (di amerika). Meskipun
begitu, model monopoli murni sering berguna untukmenjelaskan perilaku bisnis yang
diobservasi dalam kasus kasus- kasus menyerupai monopoli murni, selain juga memberikan
pemahaman kepada pasar persaingan tidak sempurna yang lain. Yang perlu dicatat adala
monopolis tidak memiliki kekuatan yang tidak terbatas dipasar.  

Berikut merupakan ciri-ciri dari pasar monopoli :

1. Hanya ada satu penjual

2. Penjual dapat mempengaruhi harga pasar ( Price Maker)

3. Terdapat hambatan untuk masuk ke dalam pasar bagi calon produsen baru (
Barriers to entry).

7. PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT JANGKA PENDEK DALAM PASAR


MONOPOLI
Seorang monopolis berbeda sekali dengan pengusaha dalam pasar
persaingan sempurna, tidak bertindak sebagai pengambil harga, tetapi dapat
menentukan harga produ yang dijualnya. Ketika seorang monopolis adalah penjual
tunggal sebuah produk yang tidak memiliki substitusi dekat, ia menghadapi kurva
permintaan pasar atas produk itu yang memiliki kemiringan negative. Ini berarti
bahwa seorang monopolis dapat menjual lebih banyak unit produknya hanya dengan
menurunkan harga. Karena itu, pendapatan marginalnya lebih kecil daripada harga
produk dan kurva pendapatan marginalnya berada di bawah kurva permintaan yang
dihadapi.

Tingkat output yang paling menguntungkan dalam jangka pendek adalah 500
unit dan ditunjukkan oleh titik E, ketika MR=MC. Pada Q<500, MR > MC dan laba
total monopolis akan bertambah jika dia meningkatkan outputnya. Dan sebaliknya,
jika Q>500, MR < MC dan laba total monopolis akan bertambah jika dia mengurangi
outputnya. Kemudian, tingkat harga paling tepat yang harus dijadikan patokan saat
menjual produknya, ditentukan oleh kurva D. perlu di catat, bahwa tidak seperti
dalam pasar persaingan sempurna. Dalam pasar monopolis, tingkat output terbaik
dicapai saat P>MR karena kurva permintaan berada di atas kurva pendapatan
marginal.
Meskipun monopolis seperti yang ditujukkan oleh fitur diatas memperoleh
laba jangka pendek, seorang monopolis bisa juga mencapai titik impas atau
mengalami kerugian dalam jangka pendek. Hal itu tergantung dari tingginya kurva
ATC pada tingkat output paling tepat. Jika ATC = P pada tingkat output terbaik, maka
monopolis tersebut hanya mencapai titik impas. Jika ATC > P pada tingkat output
terbaik maka, monopolis tersebut mengalami kerugian. Meskipun merugi dalam
jangka pendek, seorang monopolis tetap lebih baik menjalankan usahanya,
sepanjang P>AVC. Dalam kasus ini, kelebihan P atas AVC dapat digunakan untuk
menutup sebagian biaya tetap. Jika monopolis tadi keluar dari pasar, dia akan
mengalami kerugian yang lebih besar yang sama dengan total biaya tetapnya. Jadi,
tujuan monopolis dalam jangka pendek adalah memaksimulkan laba atau
meminimumkan kerugian.
8. PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT JANGKA PANJANG DALAM PASAR
MONOPOLI

Seorang monopolis, berbeda sama sekali dengan pengusaha dalam pasar


sempurna, tidak bertindak sebagai pengambil harga, tetapi dapat menentukan harga pokok
yang dijualnya. Karena seorang monopolis adalah penjual tunggal sebuah produk yang tidak
memiliki substitusi dekat, ia menghadapi kurva permintaan pasar atas produk itu yang
memiliki kemiringan negative. Ini berarti bahwa seorang monopolis dapat menjual lebih
banyak unit produknya hanya dengan menurunkan harga. Karena itu, pendapatan
marginalnya lebih kecil daripada harga pokok dan kurva pendapatan marginalnya berada
dibawah kurva permintaan yang dihadapinya.

Dalam figur 8-6, D adalah kurva permintaan pasar yang dihadapi oleh seorang
monopolis, dan MR adalah kurva pendapatan marginalnya. Untuk melihat mengapa kurva
MR berada di bawah kurva D, perhatikan bahwa seorang monopolis bisa menjual 100 unit
produknya pada P = $15 (titik G pada kurva D), sehingga TR = $1500. Untuk menjual 200
unit, dia harus menurunkan harga produknya menjadi P = $14 atas semua unit yang
dijualnya (titik H), sehingga TR = $2800. Perubahan dalam TR karena perubahan output per
unit atau MR adalah

MR = $13

Tingkat output paling menguntungkan dalam jangka pendek adalah 500 unit dan
ditunjukkan oleh titik E, ketika MR = MC. Pada Q < 500, MR > MC dan laba total monopolis
akan bertambah jika dia mengurangi outputnya. Kemudian, tingkat harga paling tepat yang
harus dijadikan patokan saat menjual produknya, ditentukan oleh kurva D. P = $11 pada
saat Q = 500. Karena pada Q = 500, ATC = $8 (titik F), monopolis tersebut memperoleh
laba per unit sebesar AF = $3 dan laba total sebesar AFBC = $1500 (daerah yang diarsis
dalam figur) .inilah laba terbesar yang bisa diterima oleh seorang monopolis itu dalam
jangka pendek. Perlu dicatat, bahwa tidak seperti dalam pasar persaingan sempurna dalam
pasar monopolis, tingkat output terbaik dicapai saat P> MR karena kurva permintaa berada
diatas kurva pendapatan marginal.

Dalam jangka panjang, semua input dan biaya produksibersifat variabel, dan
seorang monopolis dapat menentukan skala pabrik yang optimum untuk memproduksi
tingkat output terbaik.

Seperti halnya dalam kasus persaingan sempurna, dalam figur 8-7, tingkat output
terbaik bagi seorang monopoli ditentukan pada saat P = LMC, dan skala pabrik yang
optimum adalah saat kurva SATC bersinggungan dengan kurva LAC pada tingkat output
terbaiknya. Namun, tidak seperti dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan baru
terhalang untuk masuk dalam pasar monopoli, sehingga seorang monopolis bisa
memperoleh laba ekonomis dalam jangka panjang. Karena masuknya perusahaan baru
terhalang, seorang monopolis juga tidak akan berproduks pada tingkat terendah kurva LAC.

Tingkat output terbak bagi monopolis tersebut dalam jangka panjang adalah 700 unit
dan ditunjukkan oleh titik E’, ketika P = LMC. Pada Q = 700, P = $9 (titik A’ pada kurva D).
monopolis tersebut memiliki waktu dalam jangka panjang untuk membangun skala pabrik
yang optimum yang ditunjukkan oleh kurva SATC yang berpotongan dengan kurva LAC
pada Q = 700 (titik F’). dengan mengoperasikan skala pabrik yang optimum pada F’ pada
tingkat output terbaik Q = 700, monopolis memiliki SATC = LAC = $5 (titik F’). jadi,
monopolis memperoleh laba jangka panjang per unit sebesar A’F’ = $4 dan laba total
sebesar A’F’B’C’ = $2800 (dibanding $1500 dalam jangka pendek).

Anda mungkin juga menyukai