Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN FIELD STUDY

ENGLISH FOR TOURISM

“Pengaruh Pramuwisata dan Promosi Terhadap


Kunjungan Wisatawan Kota bengkulu”

PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan field study
sebagai tugas dalam mata kuliah English for Tourism dengan dosen pembina Bapak
Dhanu Ario Putra, M.Hum.
Kami menyadari laporan field study ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi menyempurnakan laporan
ini.

Bengkulu, Desember 2022

Dosen Pengampu

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
D. Batasan Masalah...........................................................................................2
E. Pelaksanaan Kegiatan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Pariwisata Indonesia.....................................................................................7
B. Wisata Kota Bengkulu..................................................................................9
C. Peran Pramuwisata dalam mempromosikan Wisata Kota Bengkulu.......... 9
BAB III PENUTUP.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan


Field study atau kuliah lapangan adalah suatu kegiatan kunjungan ke objek
tertentu diluar lingkungan kampus yang bertujuan untuk mencapai tujuan
intruksional tertentu. Menurut Bevan dan Sharon (2009), field study atau studi
lapangan adalah metode pembelajaran melalui pengumpulan data secara langsung
dengan pengamatan, wawancara, mencatat, atau mengajukan pertanyaan-
pertanyaan. Maka, dapat disimpulkan bahwa field study atau atau outdoor learning
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengunjungi tempat-
tempat tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan yaitu
melakukan pengamatan dengan tujuan memberikan pengalaman secara langsung.
Tujuan dilaksanakan field study antara lain agar memperoleh pengalaman langsung
dari obyek yang dikaji dan dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang.
Dengan demikian, kita mampu memecahkan persoalan yang dihadapi dalam suatu
kajian, atau pun pengetahuan umum. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini
dengan tujuan untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara
jumlah pramuwisata, pelayanan pramuwisata dan promosi dengan kunjungan
wisatawan

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam karya ilmiah
ini adalah bagaimana korelasi antara pramuwisata dan promosi dengan kunjungan
wisatawan ke kota Bengkulu?

1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan field study ini adalah untuk:
1. Sebagai wawasan untuk menambah informasi serta ilmu pengetahuan.
2. Sebagai perbandingan antara teori yang ada diberikan di perkuliahan dengan
kenyataan yang ada di lapangan mengenai kajian lingkungan dan
pembangunan.

D. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah yang dibahas agar terarah dan tidak melenceng dari
pembahasan yang akan dibahas nantinya. Adapun masalah yang akan penulis bahas
yaitu seputar korelasi antara pramuwisata dan promosi dengan kunjungan
wisatawan ke kota Bengkulu.

E. Pelaksanaan Kegiatan
Hari, tanggal : Kamis, 7 Desember 2022
Tempat : Sekretariat Himpunan Pramuwisata Indonesia Cabang
Bengkulu
Peserta : Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Semester VI
yang mengambil Mata kuliah English for Tourism
(15 orang), beserta dosen pembina.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pariwisaata Indonesia
Perkembangan pariwisata di Indonesia semakin pesat. Berbagai daerah berlomba
untuk menunjukkan berbagai kelebihan daerah mereka. Berbagai tempat wisata
umumnya mengandung nilai-nilai khas dari suatu daerah. Ada bermacam-macam
objek wisata yang ada dengan berbagai macam keunikannya masing-masing.
Menurut Wardiyanta (2006:52) obyek wisata adalah sesuatu yang menjadi pusat
daya tarik wisatawan dan dapat memberikan kepuasan pada wisatawan. Adanya
obyek wisata maka muncul masalah pokok yaitu bagaimana memanfaatkan
pariwisata yang mampu merangsang pembinaan lingkungan dan masyarakat secara
baik dan mencegah pengaruh atau akibat-akibat yang merugikan. Arti kata
pariwisata belum banyak diungkapkan oleh para ahli bahasa dan pariwisata
indonesia. kata pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari
berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar, sedangkan wisata berarti perjalanan
atau berpergian. Jadi, pariwisata berarti perjalanan atau bepergian yang dilakukan
berkali-kali atau berkeliling. Pariwisata adalah padanan kata untuk istilah tourism
dalam bahasa Inggris. Pengertian pariwisata menurut Undang-Undang Nomor 10
tahun 2009, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah dan pemerintah daerah. Pariwisata sekarang ini penuh dengan
persaingan. Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang satu selalu berusaha menarik
wisatawan lebih banyak dari DTW yang lain, untuk dapat memenangkan
persaingan itu bukan hanya dengan promosi saja, tetapi yang penting adalah
memberikan pelayanan yang baik, yaitu pelayanan yang dapat memuaskan
wisatawan yang berkunjung ke DTW tersebut.
Pramuwisata yang profesional, selain harus memiliki pengalaman, juga harus
selalu memiliki kemampuan, baik secara teoritis maupun teknis dalam pelayanan
kepada wisatawan pada umumnya. Selain itu seorang pramuwisata juga juga harus
memiliki pengetahuan yang didukung oleh kemampuan dan keyakinan diri untuk
menghadapi tugas-tugas yang rutin dan silih berganti (Deborah, 2009). Dalam
kehidupan sehari-hari, masyarakat lebih mengenal istilah guide daripada
pramuwisata. Setiap orang yang menemani dan mengantar wisatawan,
mengunjungi obyek wisata, menonton pertunjukkan, dan lain-lain selalu
dikonotasikan sebagai guide. Menurut Yoeti (2010) pramuwisata atau tour guide
adalah orang yang bertugas memberikan bimbingan, informasi, dan petujuk tentang
atraksi atau destinasi. Seorang pramuwisata harus dapat memberi kesenangan
atapun kepuasan kepada setiap yang dibawanya. Oleh karena itu, untuk mengetahui
keinginan dan selera wisatawan, hendaknya seorang pramuwisata menyatukan
pengetahuan, keterampilan, dan perasaannya demi tercapainya kesenangan yang
diinginkan oleh wisatawan yang dibawanya tersebut.
Pariwisata tidak akan berkembang apabila orang lain enggan berkunjung
karena buta dengan informasi-informasi mengenai pariwisata tersebut. Oleh
karena itu diperlukan berbagai promosi-promosi pariwisata. Promosi itu sendiri
adalah usaha untuk memperbesar daya tarik objek wisata terhadap calon
wisatawan. Wisatawan dan kebutuhannya tidak digarap akan tetapi produk
wisatanya yang lebih disesuaikan dengan permintaan wisatawan (Ismayanti, 2011)
Promosi merupakan kegiatan yang lebih banyak mencakup mendistribusikan
promotion materials, seperti film, slides, advertisement, brochures, booklets,
leaflets, folders, melalui bermacam-macam saluran (channel) seperti: TV, radio,
majalah, bioskop, direct-mail baik pada potential tourist, yaitu sejumlah orang
yang memenuhi syarat minimal untuk melakukan perjalanan pariwisata, karena
memiliki banyak uang, keadaan fisik masih kuat, hanya belum mempuanyai
waktu senggang untuk bepergian sebagai wisatawan maupun actual tourist, yaitu
orang yang sedang melakukan perjalanan pariwisata ke suatu daerah tujuan
tertentu; dengan tujuan mentransfer informasi dan mempengaruhi calon-calon
wisatawan untuk berkunjung kesuatu daerah tujuan wisata.
Wisatawan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dunia pariwisata.
Wisatawan sangat beragam, tua-muda, miskin-kaya, asing-nusantara, semuanya
mempunyai keinginan dan juga harapan yang berbeda. Jika ditinjau dari arti kata
wisatawan yang berasal dari kata wisata maka sebenarnya tidaklah tepat sebagai
pengganti kata tourist dalam bahasa Inggris. Kata itu berasal dari bahasa
Sansekerta wisata yang berarti perjalanan yang sama atau dapat disamakan dengan
kata travel dalam bahasa Inggris. Jadi orang melakukan perjalanan dalam
pengertian ini, maka wisatawan sama artinya dengan kata traveler karena dalam
bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran wan untuk
menyatakan orang dengan profesinya, keahliannya, keadaannya jabatannya dan
kedudukan seseorang (Irawan, 2010:12).
B. Wisata Kota Bengkulu
Kota Bengkulu merupakan  ibu kota Provinsi Bengkulu, Indonesia. Kota ini
merupakan kota terbesar kedua di pantai barat Pulau Sumatra, setelah Kota Padang.
Sebelumnya kawasan ini suatu kesatuan dengan Kesultanan Palembang Darussalam,
Kemudian dikuasai Inggris sebelum diserahkan kepada Belanda. Kota ini juga menjadi
tempat pengasingan Bung Karno dalam kurun tahun 1939–1942 pada masa
pemerintahan Hindia Belanda dan menjadi kota kelahiran salah satu istrinya, Fatmawati.
Kota Bengkulu memiliki luas wilayah sebesar 152,00 km² dengan jumlah penduduk pada
tahun 2020 sebesar 371.828 jiwa yang terdiri atas 187.655 orang laki-laki dan 184.173
orang perempuan. Kota Bengkulu Berbatasan dengan Kabupaten Seluma di
Selatan, Samudra Hindia di Barat dan Kabupaten Bengkulu Tengah di Utara dan Timur.
Kota Bengkulu terletak di kawasan pesisir yang berhadapan langsung dengan Samudra
Hindia. Kota ini memiliki luas wilayah 144,52 km² dengan ketinggian rata-rata kurang
dari 500 meter. Kota Bengkulu mempunyai potensi wisata yang sangat potensial untuk
dikembangkan, salah satunya adalah Pantai Panjang yang terletak di sisi barat Kota
Bengkulu yang jaraknya dari pusat kota hanya lebih kurang 2 kilo meter. Letak yang
strategis dan tidak jauh dari pusat kota merupakan kekuatan yang dimiliki selain
indahnya panorama alam dan laut sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari
Pemerintah Propinsi dan Kota Bengkulu untuk menjadikan Pantai Panjang sebagai
kawasan wisata yang menarik para wisatawan untuk datang ke Kota Bengkulu. Ada
enam fokus bentuk wisata yang akan dikembangkan di kawasan Pantai Panjang yaitu:
wisata pantai, wisata urban, wisata rakyat, wisata air, wisata ekoturism dan wisata
pelabuhan. Pengembangan wisata kawasan pantai Kota Bengkulu ini diharapkan mampu
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat Peningkatan
jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bengkulu memberikan kontribusi besar dalam
perkembangan pariwisata. Hal ini dapat dilihat data dari Dinas Kebudayaan dan Ekonomi
Kreatif Kota Bengkulu mengenai data kunjungan wisman dan wisnus tahun 2007-2014
yang menunjukkan ada kenaikan jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya rerata
sebesar 19,71 persen.

C. Peran Pramuwisata dalam Mempromosikan Wisata Kota Bengkulu


Berdasarkan hasil wawancara, jumlah pramuwisata telah memberikan kontribusi
yang cukup terhadap jumlah wisatawan kota Bengkulu. Jumlah pramuwisata sangat
tepat dilaksanakan jika sesuai kebutuhan suatu obyek wisata. Kebutuhan jumlah
pramuwisata dapat berupa kekurangan dalam bidang pengetahuan, sikap, perilaku,
kecakapan dan keterampilan para pemandu wisata yang hendak dipenuhi melalui
kegiatan jumlah pramuwisata tersebut. Dengan demikian kebutuhan jumlah
pramuwisata bukanlah kebutuhan dibidang itu sendiri, tetapi juga kebutuhan untuk
mendapatkan atau diberi jumlah wisatawan. Untuk itulah jumlah pramuwisata itu
diharapkan atau mampu meningkatkan jumlah wisatawan di obyek wisata potensial
serta dapat membuat perubahan-perubahan pada pengetahuan, sikap dan keterampilan
pramuwisata itu sendiri. Adanya kesenjangan antara jumlah pramuwisata dengan objek
wisata, menyebabkan perlunya menjembati kesenjangan tersebut, salah satu caranya
adalah dengan menambah jumlah pramuwisata. Dengan demikian diharapkan seluruh
potensi yang dimiliki pramuwisata, yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap dapat
ditingkatkan, yang pada akhirnya pramuwisata dapat melaksanakan tugasnya secara
baik dan benar dalam melayani wisatawan.
Sementara, kawasan objek wisata Pantai Panjang berlokasi di sisi barat Kota
Bengkulu yang berjarak lebih kurang 3 kilo meter dari pusat kota dan pertokoan di Kota
Bengkulu adalah juga merupakan ikon kota Bengkulu yang sering dikunjungi
wisatawan. Selain mengunjungi objek wisata Pantai Panjang wisatawan dapat juga
langsung mengunjungi objek wisata benteng Marlborough yang merupakan peninggalan
sejarah pemerintahan koloni Inggris ketika masa pendudukan di wilayah Bengkulu.
Keberadaan benteng Marlborought di Tapak Paderi menambah daya tarik tersendiri
untuk wisatawan yang berkunjung ke daerah ini. Dengan adanya image yang baik dan
motto merupakan suatu keuntungan tersendiri untuk perkembangan pariwisata di
kawasan ini. Selain peran pramuwisata, kesadaran masyarakat lokal terhadap kebersihan
lingkungan dan sanitasi lingkungan masih sangat kurang. Kondisi inilah menjadi
tantangan utama pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kota Bengkulu untuk dijadikan
prioritas pertama dalam menjaga lingkungan wisata dengan jalan melibatkan semua
stageholder yang terkait dibidang pariwisata, seperti: pemerintah, pengusaha perjalanan
wisata, perhotelan, wisatawan, dan masyarakat yang berdomisili di sekitar kawasan
wisata Pantai Panjang dengan cara memberikan penyuluhan dan pengarahan kepada
masyarakat tentang pentingnya arti lingkungan yang bersih dan sehat untuk menunjang
pembangunan pariwisata di Kota Bengkulu. Kondisi ini dapat kita lihat di lapangan
bahwa jumlah wisatawan mancanegara maupun nusantara setiap tahunnya terus
meningkat. Merujuk pada tanggapan persepsi wisatawan dan masyarakat lokal,
menunjukkan bahwa potensi objek wisata Pantai Panjang sangat pantas untuk
dikembangkan sebagai destinasi pariwisata di Kota Bengkulu.
Dokumentasi Kunjungan ke Sekretariat Himpunan Pramuwisata
Indonesia cabang Bengkulu
BAB III

PENUTUP

Kegiatan field study yang diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Inggris yang
dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2023 dengan mengunjungi Sekretariat Himpunan
Pramuwisata indonesia Cabang Bengkulu bertujuan untuk study referensi dalam rangka
komparasi kebaharuan (novelty). Berdasarkan kunjungan ke tempat tersebut, kami
memperoleh informasi, ilmu pengetahuan dan aplikasi antara teori yang ada diberikan di
perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan mengenai peran pramuwisata dalam
dunia pariwisata atau tourism.
DAFTAR PUSTAKA

Deri, R. A., Janer, S. S., Marbella, F. D. 2017. Acceptability of Field Study Learning
Guides as Supplementary Resources for Teacher Education Students. Asia
Pacific Journal of Multidisciplinary Research, Vol. 5, No. 2: 67 – 75.

Ely, R. J. 2004. A Field Study of Group Diversity, Participation in Diversity Education


Programs, and Performance. Journal of Organizational Behavior, Vol. 25: 755
– 780.

Kandamby, G. W. T. C. 2018. Enhancement of Learning Through Field Study. Journal


of Technology and Science Education, Vol. 8, No. 4: 408 – 419.

Shakil, A. F., Faizi, W., Hfeez, S. 2011. The Need and Importance of Field Trips at
Higher Level in Karachi, Pakistan. International Journal of Academic Research
in Business and Social Sciences, Vol. 2, No. 1: 1 – 16.

Vassala, P. 2006. The Field Study as an Educational Technique in Open and Distance
Learning. Turkish Online Journal of Distance Education, Vol. 7, No. 4: 10 – 17.

Anda mungkin juga menyukai