Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI DIPO TOUR & TRAVEL

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademis


Dalam Penyelesaian Program Praktik Kerja Lapangan

OLEH :

NAMA : FACHRI MAULANA


NIM : 516118014

PROGRAM SARJANA USAHA PERJALANAN WISATA


SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BOGOR
BOGOR
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui bersama-sama

Dalam konteks penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan

PROGRAM SARJANA (S1) USAHA PERJALANAN WISATA

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BOGOR

Bogor, Februari 2022

Mengetahui,

Dina Hariani, S.Hum, M.Par

Direktur Akademik dan Kemahasiswaan

HR Manager
Dosen Pembimbing Dipo Tour & Travel

Dina Hariani, S.Hum, M.Par Syeri Nafsika


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PKL (Praktik Kerja Lapangan)


DAFTAR TABEL

Tabel No. Halaman


DAFTAR GAMBAR

Gambar No. Halaman


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah

Subhanahu wa ta’ala atas segala rahmatnya, sehingga laporan ini dapat

terselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan PKL (Praktik Kerja Lapangan)

ini adalah salah satu persyaratan akademis dalam penyelesaian program PKL

(Praktik Kerja Lapangan) dan merupakan syarat untuk melanjutkan pendidikan

ke semester berikutnya. Laporan ini sebagai bukti bahwa penulis telah

melaksanakan dan menyelesaikan program PKL (Praktik Kerja Lapangan) di

Dipo Tour & Travel dengan sangat baik.

Dengan ini penulis berterima kasih kepada pihak perusahaan yaitu Dipo

Tour & Travel yang selama 6 bulan ini telah memberikan kesempatan penulis

untuk melaksanakan (Praktik Kerja Lapangan). Dalam penyusunan laporan ini

tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor, yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melaksanakan program PKL (Praktik Kerja

Lapangan) dan menyelesaikan laporannya.

2. Mam Dina Hariani, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing

penulis untuk menyelesaikan laporan PKL (Praktik Kerja Lapangan) ini.

3. Bapak Aries Wardani, selaku direktur utama Dipo Tour & Travel yang

sudah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksakan PKL

(Praktik Kerja Lapangan) di perusahaannya dan telah banyak membagi

ilmunya dengan suka rela kepada penulis.


4. Ibu Syeri Nafsika, selaku Human Resources Manager Dipo Tour & Travel

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk Melaksanakan

PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Dipo Tour & Travel dan telah

membimbing penulis selama PKL (Praktik Kerja Lapangan) berlangsung.

5. Seluruh karyawan Dipo Tour & Travel yang dengan rendah hatinya mau

memberikan ilmu dan membimbing penulis.

6. Peserta yang telah menggunakan jasa Dipo Tour & Travel selama periode

Agustus 2021 – Februari 2022.

7. Kedua orang tua yang memberikan dorongan material maupun spiritual

yang tak henti kepada penulis.

Demikian laporan PKL (Praktik Kerja Lapangan) ini Penulis susun.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari

sempurna dan masih terdapat kekurangan, baik dalam segi penulisan maupun

dalam segi materi. Oleh karena itu, segala masukan berupa saran dan kritik yang

bersifat membangun yang ditujukan kepada Penulis akan diperhatikan serta

diterima dengan senang hati demi perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kalimat dengan segala hormat dan kerendahan hati, Penulis

berharap semoga penulisan laporan PKL (Praktik Kerja Lapangan) ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan pembaca di kemudian hari.

Bogor, Februari 2022


Penulis

Fachri Maulana
NIM 516118014
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PKL (Praktik Kerja Lapangan)

Istilah Pariwisata baru muncul di masyarakat kira-kira pada abad ke

18, khususnya sesudah Revolusi Industri di Inggris. Istilah tersebut berasal

dari dilaksanakannya kegiatan wisata yaitu suatu aktivitas perubahan

tempat tinggal sementara daru seseorang diluar tempat tinggal seharihari

dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang bisa

menghasilkan upah atau gaji (Muljadi, 2012:7).

Pariwisata merupakan aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh

seseorang untuk sementara waktu yang dilakukan dari satu tempat ke

tempat yang lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu

perencanaan atau bukan bermaksud untuk mencari nafkah di tempat yang

dikunjungi, tetapi bertujuan hanya untuk menghabiskan waktu senggang

atau luang, dan menikmati kegiatan berlibur atau rekreasi untuk

memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Kata Pariwisata berasal dari

dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari yang berarti banyak, berkali-kali,

berputar-putar, sedangkan wisata berarti perjalanan atau berpergian. Jadi

pariwisata berarti perjalanan atau berpergian yang dilakukan secara

berkali-kali atau berkeliling.

Dunia pariwisata di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

memperkenalkan berbagai macam keindahan alam dan ragam kebudayaan


yang ada di Indonesia kepada masyarakat Indonesia ataupun kepada

negara-negara lain. Tempat-tempat pariwisata pada saat ini juga telah

bertambah jumlahnya, dimana setiap daerah wisata memiliki daya tarik

atau ciri khasnya masing-masing, seperti: keanekaragaman budaya, sistem

hidup bersosialnya, keunikan seni, dan keindahan alam bebasnya yang

tidak kalah bagusnya dibanding Negara lain. Pariwisata untuk sekarang ini

telah menjadi salah 1 (satu) sektor ekonomi terbesar dan mempunyai

tingkat pertumbuhan paling pesat dan menjadi salah satu sumber utama

pendapatan bagi banyak negara di dunia. Menurut Merdeka.com (2018)

terbukti bahwa tahun 2018 sektor pariwisata menduduki posisi kedua

sebagai penyumbang terbesar terhadap devisa negara, dengan

menyumbangkan USD 17 miliar.

Dan hal tersebut pun sangat ketergantungan karena perkembangan

zaman saat ini yang dimana wisata itu sudah menjadi a need for everyone.

Dengan adanya Biro Perjalanan Wisata ini menjadi salah satu faktor yang

membuat orang-orang untuk melakukan kegiatan wisata. Menurut

Holloway & Humphreys (2016), Biro Perjalanan Wisata adalah seseorang

atau organisasi yang menjual dan menyediakan jasa dari pemasok

(suppliers), perantara perjalanan wisata, dan organisasi destinasi kepada

pelanggan secara perorangan ataupun secara kelompok, serta menerima

imbalan berupa komisi dari layanan jasa.

Biro Perjalanan Wisata bertugas untuk membuat dan mendesain

berbagai macam produk wisata yang memenuhi kebutuhan wisatawan

Indonesia atau wisatawan luar negeri yang ingin berpergian ke dalam


negeri (Inbound) ataupun ke luar negeri (Outbond) sesuai dengan

keinginan wisatawan tersebut. Dan produk wisata yang ada didalam paket

tersebut biasanya berupa jasa Akomodasi, Transportasi, dan Objek Wisata.

Biro Perjalanan Wisata tidak terpaku pada usaha perjalanan saja,

tetapi Biro Perjalanan Wisata juga mencakup beberapa bidang lainnya

seperti menyediakan tiket pesawat (Airlines), dan menyediakan kamar

hotel atau penginapan untuk tamu yang ingin menginap. Dan apabila suatu

perusahaan melakukan kegiatan seperti merencanakan dan

menyelenggarakan suatu aktifitas wisata atas inisiatif dan tanggung jawab

sendiri yang mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan

dari perjalanan yang diselenggarakan tersebut.

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

kegiatan utama yang dilakukan oleh Biro Perjalanan Wisata adalah

perencanaan perjalanan wisata yang dikombinasikan dengan penawaran-

penawaran jasa usaha pariwisata lainnya yang dikemas dalam suatu

produk atau paket wisata yang langsung dijual kepada calon wisatawan

ataupun diperantara oleh Travel Agent. Dan apabila paket atau produk

wisata tersebut laku terjual kepada calon wisatawan, maka Biro Perjalanan

Wisata dapat melaksanakan Tour tersebut kepada calon wisatawan, sesuai

dengan rencana perjalanan (Tour Itinerary) yang telah disepakati oleh

kedua belah pihak.

Seperti kampus pariwisata pada umumnya, Sekolah Tinggi

Pariwisata Bogor ikut serta mengembangkan sumber daya manusia dan


mempunyai suatu program PKL (Praktik Kerja Lapangan) yang

merupakan salah satu kurikulum yang harus ditempuh oleh setiap

mahasiswa untuk merasakan langsung bagaimana keadaan di lapangan

tempat kerja biro perjalanan wisata yang sebenarnya, dan menambah

pengalaman serta wawasan sehingga para lulusan Sekolah Tinggi

Pariwisata Bogor dapat menghadapi persaingan di dunia kerja dan menjadi

sumber daya manusia yang bermutu dan dapat ikut serta dalam memajukan

Industri Pariwisata yang ada di Indonesia.

Penulis sudah melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Dipo

Tour & Travel, penulis mendapatkan banyak sekali pengalaman di dunia

Biro Perjalanan. Dengan adanya pelaksanaan PKL (Praktik Kerja

Lapangan) ini penulis berharap bisa menerapkan ilmu yang didapat di

dunia Biro Perjalanan Wisata di dunia kerja nanti. Dalam dunia kerja

pariwisata khususnya di bidang Biro Perjalanan tidak hanya kemampuan

fisik dan mental yang diasah, tapi juga yang paling utama adalah skill

penulis dalam mengerjakan sesuatu. Semoga dengan menyelesaikan

program PKL (Praktik Kerja Lapangan) ini dapat membantu penulis untuk

menulis Laporan sebagai bukti bahwa telah melaksanakan PKL (Praktik

Kerja Lapangan).

Penulis melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Biro

Perjalanan Wisata karena itu penulis memilih judul, Laporan Praktik Kerja

Lapangan di Dipo Tour & Travel.


1.1.1 Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapangan

Tempat dan waktu PKL (Praktik Kerja Lapangan), penulis

diberi kesempatan untuk melaksanakan PKL (Praktik Kerja

Lapangan) di Dipo Tour & Travel, yang terletak di Perumahan

Bumi Cilebut Damai Blok A5/01, Jalan Cilebut Raya, Cilebut

Barat, Indonesia, 16711.

Telephone No : +62 822 2157 5814

Instagram : @wardanijalanjalan

E-mail : wardanigrupjaya@gmail.com

Penulis akhirnya telah menyelesaikan PKL (Praktik Kerja

Lapangan) selama 6 (enam) bulan, yang dilaksanakan dari tanggal

02 Agustus 2021 sampai 02 Februari 2022.

1.1.2 Objek Kerja

Beberapa objek pekerjaan yang dilaksanakan dan dilaporkan

selama kurang lebih 6 (enam) bulan melaksanakan PKL (Praktik

Kerja Lapangan), penulis diberi kesempatan untuk menjalani PKL

(Praktik Kerja Lapangan) di Biro Perjalanan, yaitu di posisi

Marketing, dan Tour leader. Program kerja yang didapat oleh

penulis dalam satu minggu adalah 5 hari kerja dan 2 hari libur, dan

penulis bekerja selama 8-10 jam per harinya.

1.1.3 Manfaat PKL (Praktik Kerja Lapangan)

1. Bagi Penulis

Dengan adanya PKL (Praktik Kerja Lapangan), penulis

merasa semakin luasnya wawasan, pengalaman, dan


pengetahuan di dunia pariwisata sebagai bekal bagi penulis

dalam memasuki dunia kerja nantinya. Selain itu, kegiatan

PKL (Praktik Kerja Lapangan) juga menjadikan penulis

mempunyai rasa tanggung jawab yang lebih dalam melaksakan

dan menyelesaikan suatu pekerjaan.

2. Bagi Kampus

Manfaat PKL (Praktik Kerja Lapangan) untuk Sekolah

Tinggi Pariwisata Bogor yaitu memiliki rekan untuk menjalin

kerjasama yang kebetulan bergerak di arah yang sama yaitu

Pariwisata. Dan juga dapat mempromosikan Sekolah Tinggi

Pariwisata Bogor dalam dunia perusahaan tersebut.

3. Bagi Perusahaan

Mahasiswa PKL (Praktik Kerja Lapangan) Sekolah

Tinggi Pariwisata Bogor dapat mengisi kebutuhan perusahaan

dan membantu kinerja dan kegiatan operasional di perusahaan

tempat penulis melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan).

1.2 Tujuan Pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan

Pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan) sangat berpengaruh bagi

keterampilan serta keahlian mahasiswa untuk menjadi tenaga kerja yang

professional dan bermutu di masa yang akan datang, yang siap bekerja

sesuai tuntutan kebutuhan kerja di Industri Pariwisata khususnya di bidang

Biro Perjalanan.
1.2.1 Tujuan Formal

Berikut adalah tujuan formal dari pelaksanaan PKL (Praktik

Kerja Lapangan), sebagai berikut :

1. Mendorong mahasiswa khususnya penulis agar mampu

mengembangkan atau mengemukakan pikiran dan

pendapatnya serta mampu menuangkannya dalam bentuk

tulisan sistematis, logis, dan dengan menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

2. Meningkatkan kreativitas Siswa dalam penulisan yang

bersikap objektif dan ilmiah.

3. Sebagai salah satu syarat akademis dalam melanjutkan

program pendidikan Strata I (S1) penulis ke semester 8 di

Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor.

4. Membentuk etos kerja yang kritis,produktif, dan kompetitif.

5. Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara Sekolah

Tinggi Pariwisata Bogor dengan Dipo Tour & Travel.

1.2.2 Tujuan Operasional

Berikut adalah tujuan operasional dari pelaksanaan PKL

(Praktik Kerja Lapangan), sebagai berikut :

1. Agar mahasiswa khususnya penulis dapat mengembangkan

teori pelajaran dari berPraktik langsung dilapangan.

2. Untuk memantapkan kembali keterampilan mahasiswa yang

diperoleh di Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor.


3. Untuk membekali mahasiswa khususnya penulis dengan

pengalaman dunia kerja sebagai bekal dimasa yang akan

datang.

4. Sebagai dasar mahasiswa khususnya penulis mengambil data

guna menyusun karya tulisan atau laporan prakter kerja

industri.

5. Penulis ingin mengenal dunia Pariwisata khususnya Biro

Perjalanan Wisata.

6. Mempelajari operasional yang ada di Biro Perjalanan Wisata

7. Mempelajari bagaimana mengatur pekerjaan dari segi waktu

dan efisien agar bisa terselesaikan dengan cepat, baik dan

benar.

8. Memahami tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan.

9. Meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi dengan

orang lain.

10. Belajar menghadapi masalah dan cara mengatasinya sesuai

dengan SOP (Standard Operational Procedure) di Biro

Perjalanan Wisata khususnya di perusahaan Dipo Tour &

Travel.

1.3 Hambatan dan Keberhasilan yang dialami

Selama menjalani PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Dipo Tour &

Travel, penulis menemukan hambatan dan keberhasilan dalam bekerja

selama enam bulan di Dipo Tour & Travel. Yaitu sebagai berikut:
1.3.1 Hambatan

1. Sering terjadinya kekurangan ATK (Alat Tulis Kantor) seperti

pulpen, spidol, dan gunting. Terkadang untuk mengisi

kekurangan tersebut, harus menggunakan barang pribadi.

2. Adanya miscommunication antara staff yang mengakibatkan

siswa training menjadi kesulitan dalam bekerja.

1.3.2 Keberhasilan

1. Penulis lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang

di berikan

2. Penulis dapat memperaktekan pengetahuan yang di berikan

di kampus ke dalam pekerjaan

3. Penulis dapat meningkatkan ke disiplinan yang di berikan

di perusahaan

4. Penulis mendapatkan banyak wawasan tentang dunia Biro

Perjalanan Wisata

5. Penulis mendapat pengetahuan yang lebih banyak dalam

PKL (Praktik Kerja Lapangan).

6. Penulis dapat mengatur satu bis sendirian dalam suatu trip

1.4 Sistematika Laporan PKL (Praktik Kerja Lapangan)

Dalam pembuatan laporan, penulis harus membuat sistematikanya,

agar mudah dalam penyusunan serta lebih sistematis dan terstruktur dalam

pemaparannya, adapun sistematika penilisan laporan PKL (Praktik Kerja

Lapangan) adalah sebagai berikut :


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi sub-sub bab mengenai latar belakang PKL (Praktik

Kerja Lapangan), tempat dan waktu pelaksanaan PKL (Praktik Kerja

Lapangan), Tujuan Pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan), manfaat

PKL (Praktik Kerja Lapangan), dan sistematika laporan PKL (Praktik

Kerja Lapangan).

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERUSAHAAN


Bab ini berisi mengenai peta dan lokasi tempat pelaksanaan PKL

(Praktik Kerja Lapangan), klasifikasi perusahaan, sejarah singkat

mengenai perusahaan, fasilitas perusahaan, dan struktur organisasi

perusahaan.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai teori-teori terhadap ruang lingkup kerja di

tempat pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan) dengan menggunakan

rujukan yang valid dengan batas maksimum penerbitan 10 tahun.

BAB IV RUANG LINGKUP PELAKSANAAN PKL (PRAKTIK


KERJA LAPANGAN)

Bab ini berisi mengenai ruang lingkup kerja penulis selama

menjalankan PKL (Praktik Kerja Lapangan), struktur organisasi

perusahaan, fasilitas yang tersedia di perusahaan, tugas dan tanggung

jawab penulis di perusahaan selama menjalankan PKL (Praktik Kerja

Lapangan).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisi mengenai pengungkapan kesimpulan penulis yang

didapat dari seluruh bab, serta mengemukakan saran-saran untuk

perusahaan.

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG PERUSAHAAN

2.1 Peta dan Lokasi Tempat Pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan)

Perusahaan Dipo Tour & Travel merupakan salah satu perusahaan

yang bergerak di bidang jasa pariwisata. Perusahaan ini melayani berbagai

macam pilihat paket wisata. Penyewaan bus dan mobil untuk berwisata

atau kebutuhan pribadi, dan juga menerima pemesanan akomodasi maupun

berbagai transportasi. Dan berikut ini adalah profil singkat perusahaan

Dipo Tour & Travel :

Nama Perusahaan : CV. Dipo Wardani Sukses Mandiri

Nama Dagang : Dipo Tour & Travel

Alamat : Perumahan Bumi Cilebut Damai Blok A5

No. 01, Kec. Sukaraja, Kab. Bogor, 16711

E-mail : wardanigrupjaya@gmail.com

Instagram : @wardanijalanjalan

Telepon : +62 822 2157 5814


Gambar 2.1 Peta Lokasi Kantor Dipo Tour & Travel
Sumber : Google Maps, 2022

2.2 Klasifikasi Dipo Tour & Travel

Dipo Tour & Travel adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

bidang jasa industri pariwisata. Di dalam industri pariwisata, terdapat dua

bidang jasa yang bertugas mengelola kegiatan wisata menurut Surat

Keputusan Direktur Jendral Pariwisata Nomor Kep. 16/U/II/1998 tentang

pelaksanaan Ketentuan Usaha Perjalanan, yaitu :

1. Biro Perjalanan Wisata

Biro Perjalanan adalah badan usaha yang menyelenggarakan

kegiatan usaha perjalanan ke dalam negeri dan atau di dalam negeri

dan atau ke luar negeri. Terdapat pengertian lain menurut R. S.

Damardjati (2010: 29), Biro Perjalanan Wisata adalah perusahaan


yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan

persinggahan orang-orang termasuk kelengkapan perjalanannya, dari

satu tempat ke tempat lain, baik di dalam negeri, dari dalam negeri, ke

luar negeri atau dalam negeri itu sendiri.

2. Agen Perjalanan Wisata

Agen Perjalanan adalah badan usaha yang menyelenggarakan usaha

perjalanan yang bertindak sebagai perantara di dalam menjual dan

atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan.

Menurut pemaparan diatas, maka Dipo Tour & Travel masuk

kedalam perusahaan Biro Perjalanan Wisata karena perusahaan

tersebut menyelanggarakan perjalanan sesuai dengan keinginan calon

wisatawan tersebut dan bukan sebagai perantara.

2.5 Sejarah Singkat Dipo Tour & Travel

Dipo Production atau disingkat dengan Dipo, awalnya adalah sebuah

Event Organizer yang didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa Universitas

Diponegoro, itulah sebabnya mengapa dipilih nama Dipo, yang

melambangkan institusi asal dimana ke semua anggotanya menempuh

pendidikan perguruan tinggi, sekaligus mencontoh semangat Pangeran

Diponegoro yang tak pernah berhenti berjuang dan berusaha.

Dipo mulai direncanakan berdiri sekitar akhir 2003, oleh beberapa

orang mahasiswa yang berkeinginan untuk mengisi waktu luang dengan

kegiatan yang bermanfaat, sekaligus belajar bagaimana berwirausaha.


Setelah konsep awal disusun, akhirnya pada 14 Januari 2004, Dipo

Production resmi berdiri dengan anggota sementara sekitar 25 orang, dan

jumlah freelances 10 orang.

Pada tahun-tahun awal, Dipo hanya berfokus pada acara-acara yang

bersifat kemahasiswaan, seperti seminar, try out, dan acara musik. Lalu

setelah Dipo resmi mempunyai badan hukum dibawah PT Numindo,

sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan, pelatihan,

perdagangan umum, supplier, penerbitan, dan jasa. Pada Januari 2005

akhirnya Dipo memperbaiki kinerja intern dan mulai melebarkan sayap ke

bidang usaha lain.

Untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan untuk memuaskan

pelanggan, Dipo Production mulai berdiri sendiri dibawah bendera CV.

DIPO WARDANI SUKSES MANDIRI sesuai dengan akta notaris No. 14

tanggal 13 Maret 2008 berlokasi di Depok, Jawa Barat. Karena efek

pandemi, akhirnya Dipo berpindah lokasi dari Depok menjadi Bogor yaitu

di Perumahan Bumi Cilebut Damai Blok A5 No.1 sampai saat ini.

2.4 Fasilitas Dipo Tour & Travel

1. Lahan Parkir

2. Ruang Tunggu

3. Ruang Kerja 1

4. Ruang Kerja 2

5. Tempat Penyimpanan dan Peralatan Tour 1

6. Tempat Penyimpanan dan Peralatan Tour 2


7. Dapur

8. Toilet 1

9. Toilet 2

10. Wifi

2.5 Struktur Organisasi Dipo Tour & Travel

Director

Executive Assistant
Director
Assistant Director

Manager of Marketing Human Resources Manager of Operation Manager of Finance


Manager
Supervisor of External Internal Group Internal Staff
Marketing Staff Staff Supervisor Supervisor

Staff Staff Staff

Gambar 2.12 Struktur Organisasi Dipo Tour & Travel


Sumber : Dipo Tour & Travel, 2020
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Teori Biro Perjalanan Wisata

Biro Perjalanan Wisata adalah sebuah usaha pelayanan jasa yang

bergerak di industri pariwisata yang bertugas untuk menyediakan beberapa

jenis komponen wisata seperti akomodasi, transportasi, dan paket wisata

sesuai dengan keinginan calon wisatawan.

Adapun menurut Nyoman S. Pendit (2009) bahwa Biro Perjalanan

Wisata adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk menyiapkan suatu

perjalanan bagi seseorang yang merencanakan untuk mengadakannya.

3.1.1 Tujuan Biro Perjalanan Wisata

Sebagai salah satu badan usaha, tentunya biro perjalanan

wisata memiliki beberapa tujuan agar perusahaannya dapat

berkembang untuk mencapai tujuan tersebut menurut ilmudasar.id

(2019), sebagai berikut :

1. Membantu wisatawan mencarikan tempat menginap dan

restoran terdekat dan ternikmat.


2. Mendapatkan keuntungan besar dari pelanggan atau penyedia

tempat wisata.

3. Memberi pilihan tempat wisata yang banyak lengkap dengan

akomodasi yang ditawarkan.

4. Meningkatkan persaingan bisnis.

5. Kepuasan pelanggan yang berefek pada kesediannya

menggunakan Biro yang ada di perjalanan berikutnya.

6. Memudahkan wisatawan mendatangi tempat wisata lewat jalur

aman dan tercepat.

3.2 Teori Marketing

Marketing adalah suatu divisi yang berfokus pada sebuah produk

atau jasa untuk mempromosikan kepada audiens target atau calon buyer

perusahaan tersebut, jadi seorang marketing harus bisa meluluhkan atau

meracuni fikiran calon buyer agar tertarik dengan produk atau jasa yang

ditawarkan oleh marketing.

Adapun menurut Kotler dan Keller (2016:5) pengertian marketing

adalah “Marketing is a societal process by which individuals and group

obtain what they need and want through creating, offering, and freely

exchanging products and services of value with others”. Yang berarti

marketing adalah suatu proses masyarakat dimana individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,

penawaran, dan bebas bertukar produk dan jasa dari nilai dengan orang

lain.
Jadi bisa disimpulkan bahwa, Marketing merupakan suatu proses

manajemen dimana pribadi ataupun perusahaan yang bertanggung jawab

dalam menciptakan suatu pertukaran nilai secara menguntungkan.

3.2.1 Tujuan Marketing

Sebagai salah satu divisi di perusahaan, tentunya marketing

memiliki tujuan agar divisi tersebut dapat maju dan berkembang.

Menurut Gronroos Tjiptono (2012), tujuan dari Marketing adalah

untuk menjalin, mengembangkan dan menjalin hubungan dengan

pelanggan untuk jangka waktu yang panjang dengan sedemikian

rupa sehingga masing-masing pihak dapat terpenuhi. Lalu ada

beberapa tujuan dari marketing, yaitu sebagai berikut :

1. Menciptakan pembelian ulang, apabila konsumen puas maka

akan tercipta pembelian ulang yang akan menjadikan

konsumen sebagai pelanggan setia (customer).

2. Menyampaikan informasi (promosi) serta menawarkan produk

dengan tujuan menarik konsumen agar membeli produk

tersebut.

3. Menciptakan pembelian.

4. Menciptakan tenaga kerja secara tidak langsung (dalam

memasarkan harga dan jasa secara tidak langsung akan tercipta

tenaga kerja).

5. Membuat konsumen datang dengan sendiri ke perusahaan

tanpa ditawarkan untuk membeli produk atau jasa karena hasil

dari kepuasan konsumen pertama (mouth to mouth).


3.3 Teori Tour leader

Tour leader adalah seorang karyawan suatu tour operator yang

ditugaskan membawa rombongan wisatawan untuk melakukan perjalanan

wisata (tour) sesuai dengan program perjalanan (tour itinerary) yang telah

disepakati oleh kedua pihak dan disusun sepengetahuan tour operator

yang memberi tugas (Yoeti, 2013: 9).

Seorang Tour leader harus menjadi pengatur yang baik, seperti dapat

meredam suasana jika terjadi suatu kondisi yang diluar perkiraan selama

tour, sanggup berfikir jauh kedepan dan sigap mengantisipasi suasana

yang mendadak berubah dan selalu menghadapinya dengan senyuman dan

penuh kesahabaran.

Peran Tour leader di suatu perusahaan Biro Perjalanan Wisata itu

sangatlah penting, karena di sebuah tour seorang tour leader merupakan

perwakilan dari perusahaan atau biro perjalanan tersebut, karena tour

leader yang selalu berinteraksi secara langsung dengan wisatawan.

Perilaku dan kinerja tour leader juga menentukan penilaian wisatawan

terharap perusahaan atau biro perjalanan tersebut yang telah memberikan

jasa kepada wisatawan. Dan bukan hanya kepada wisatawan saja, tour

leader harus mampu berinteraksi kepada pihak objek wisata, pihak

restoran, dan pihak bis agar tidak ada miscommunication yang terjadi.

3.3.1 Tujuan Tour Leader

Tour Leader tidak hanya sekedar berinteraksi dan mengurus

wisatawan saja, tentu mereka memiliki beberapa tujuan agar divisi


tersebut dapat selalu berkembang seiring berjalannya waktu, yaitu

sebagai berikut :

1. Membimbing dan membantu wisatawan agar merasa nyaman

dan aman selama berada di tour

2. Menciptakan suasana hangat agar wisatawan merasa jika

mereka sedang berada dirumah karena kehangaran yang

diberikan oleh seorang tour leader.

3. Membuat wisatawan melakukan repeat order kepada

perusahaan karena ketulusan, kehangatan, dan kepuasan yang

diberikan oleh seorang tour leader.

3.4 Teori Tour Planner

Di dalam struktur organisasi suatu Biro Perjalanan Wisata ada

bagian yang dinamakan Tour Planner atau Perencana Tour, yaitu section

yang bertugas untuk menghitung, merencanakan dan menyiapkan paket

atau produk wisata sesuai dengan kebutuhan dan keinginan wisatawan.

Tour Planner ini juga berperan sebagai penasehat dan konsultan

perjalanan bagi para pelanggan yang masih bingung untuk menentukan

objek wisata yang cocok dengan pelanggan.

3.4.1 Tujuan Tour Planner

Berikut adalah beberapa tujuan yang wajib dimiliki oleh

seorang Tour Planner, yaitu sebagai berikut:

1. Membuat pelanggan senang dengan pelayanan yang diberikan


2. Membimbing pelanggan untuk menentukan destinasi wisata

yang cocok untuk pelanggan tersebut.

3. Memberikan informasi mengenai destinasi wisata agar

pelanggan dapat menentukan kota dan objek yang cocok

untuknya.

3.4.2 Tugas Tour Planner

Ada beberapa hal yang menjadi tugas dari seorang Tour Planner,

yaitu:

1. Menyusun paket wisata yang menarik pelanggan dan sesuai

keinginan pelanggan.

2. Menghitung harga paket wisata (Fixed Cost dan Variable

Cost) untuk nanti dijual kepada pelanggan.

3. Menguasai aspek-aspek dalam industry pariwisata yang

nantinya digunakan untuk menyusun paket wisata.

3.5 Teori SOP (Standard Operating Procedure )

Di suatu perusahaan, aturan dibuat dalam bentuk yang lebih formal,

yaitu Standard Operating Procedure atau yang biasa disebut SOP. Setiap

perusahaan tentu memiliki visi-misi yang hendak dicapai, baik dalam

jangka waktu yang pendek maupun jangka panjang. Setiap visi misi yang

hendak dicapai, tentu tidak hanya melibatkan beberapa orang saja, namun

seluruh anggota perusahaan harus bergerak, agar visi-misi tersebut dapat

tercapai. Semua anggota bergerak menuju titik yang sama, yaitu

pencapaian visi-misi, maka perusahaan membutuhkan aturan, prosedur,


dan sistem yang disusun dengan jelas, lengkap, dan rapi. Di situlah SOP

(Standard Operating Procedure ) bekerja (Aini, 2016). Standard

Operating Procedure (SOP) merupakan suatu perangkat lunak yang

mengatur tahapan proses kerja maupun prosedur kerja tertentu. (Budiharjo,

2014).

Standard Operating Procedure (SOP) merupakan suatu pedoman,

bagaimana karyawan dapat menjalankan pekerjaannya. Oleh karena itu,

setiap posisi dalam organisasi memiliki SOP (Standard Operating

Procedure) yang berbeda dengan posisi yang lain (Aini, 2016).

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa SOP (Standard

Operating Procedure) merupakan salah satu acuan pokok mengenai

langkah atau tahapan yang berhubungan dengan aktivitas aplikatif yang

merupakan aktivitas kerja dalam sebuah perusahaan.

3.5.1 Tujuan SOP (Standard Operating Procedure )

Dibuatnya SOP (Standard Operating Procedure) tidak hanya

asal dibuat begitu saja, dibuatnya SOP (Standard Operating

Procedure) pasti memiliki tujuan. Menurut Arnani. P (2016:36)

secara spesifik tujuan dari SOP (Standard Operating Procedure)

adalah:

1. Agar pegawai dapat menjaga konsistensi dalam menjalankan

suatu prosedur kerja.

2. Memudahkan proses pengontrolan pada setiap prosedur kerja.

3. Mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi.


4. Memberikan keterangan atau kejelasan tentang alur, proses

kerja, wewenang dan tanggung jawab dalam bekerja.

5. Memberikan keterangan tentang dokumen-dokumen yang

dibutuhkan dalam suatu proses kerja.

6. Melindungi perusahaan dan pegawai dari malpraktek atau

kesalahan administrasi lainnya.

7. Menghindari kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi.

8. Mengarahkan pegawai untuk disiplin dalam pekerjaannya.

9. Sebagai pedoman dalam mengerjakan pekerjaan rutin.

10. Untuk mengidentifikasi pola kerja tertulis, sistematis, dan

konsisten agar mudah dipahami oleh seluruh pihak yang terlibat

baik internal maupun eksternal.

11. Memudahkan proses pemberian tugas serta tanggung jawab

pada unit kerja.

3.6 Teori pendukung sistem kerja pada bidang kerja PKL (Praktik Kerja

Lapangan)

Jika berbicara mengenai kegiatan pemasaran, yang umumnya sering

didengar yaitu ialah Marketing Mix, berdasarkan penjelasan yang

dijelaskan oleh Sofjan assauri (2013:12) mengemukakan bahwa Marketing

Mix adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari

sistem pemasaran, variabel yang mana dapat di kendalikan oleh pemasaran

untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Marketing Mix

merupakan kumpulan dari variabel yang bisa digunakan oleh

perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan pelanggan.


Pemasaran yang di artikan kebanyakan orang mengatakan bahwa

pemasaran berarti menjual atau memasang iklan. Dan bahkan ada pula

yang mengatakan bahwa pemasaran sama halnya dengan melakukan

kegiatan distribusi, promosi, dan sebagainya. Tetapi semua hal – hal diatas

pada dasarnya belum mendekati sebagaimana yang diinginkan. Namun,

adalah sangat penting untuk diketahui, bahwa menjual, memasang iklan,

dan melakukan kegiatan distirbusi hanya merupakan sebagian kegiatan

dari pemasaran, karena kegiatan pemasaran meliputi kegiatan yang lebih

dari hanya sekedar menjual dan memasang iklan.

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

oleh perusahaan, baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut di sebabkan

karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana

teknisnya yaitu secara langsung berhubungan dengan konsumen.

Sebuah paket perjalanan wisata yang akan dijual tentunya akan

melewati beberapa rangkaian yang membuat paket tersebut layak untuk

dijual kepada pelanggan. Sebelum paket perjalanan wisata itu menjadi

sebuah paket, tentunya ada seseorang atau sebuah tim yang

merencakannya. Orang yang merencanakan dan menyusun sebuah Paket

Perjalanan Wisata disebut dengan Tour Planner dengan kegiatan

merencanakannya itu disebut dengan Tour Planning. Dan didalam

merencanakan sebuah paket wisata tentunya harus difikirkan secara

matang agar dapat memuaskan wisatawan yang membeli paket perjalanan

wisata tersebut.
Menurut Suyitno (2001) mengemukakan bahwa, seberapa besar

pentingnya sebuah perencanaan untuk wisata dapat diamati dari

manfaatnya antara lain sebagai pedoman penyelenggaraan wisata, sebagai

sarana untuk memprediksi kemungkinan timbulnya hal -hal diluar dugaan

sekaligus alternatif pemecahaannya, sebagai sarana untuk mengarahkan

penyelenggaraan wisata sehingga dapat mencapai tujuannya yaitu

mewujudkan wisata secara efektif dan efisien, dan sebagai alat ukur

tingkat keberhasilan wisata sebagai upaya pengawasan atau evaluasi dalam

rangka memberikan umpan balik bagi penyelenggaraan wisata selanjutnya.

Oleh sebab itu, perencanaan bukanlah sekedar persiapan, akan tetapi

merupakan proses kegiatan yang secara terus menerus mengikuti dan

mewarnai kegiatan sampai pada pencapaian tujuan. Perencanaan bahkan

dapat dijadikan sebagai alat evaluasi yang hasilnya diharapkan dapat

digunakan untuk masukan bagi perencanaan kegiatan selanjutnya.


BAB IV

RUANG LINGKUP PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA


LAPANGAN

4.1 Ruang Lingkup Pekerjaan

Penulis melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) selama enam

bulan di Dipo Tour & Travel, Perumahan Bumi Cilebut Damai Blok A5

No. 01, Kec. Sukaraja, Kab. Bogor, 16711. Penulis bekerja terhitung mulai

tanggal 2 Agustus 2021 sampai tanggal 2 Februari 2022 dan ditempatkan

sebagai Marketing dan Tour Leader selama 6 (enam) bulan.

Pengertian Marketing adalah salah satu divisi dari perusahaan Biro

Perjalanan Wisata yang bertanggung jawab untuk menjual atau

memasarkan suatu produk wisata kepada calon wisatawan sehingga

perusahaan mendapatkan keuntungan dari setiap produk wisata yang

terjual.

Pengertian Tour Leader adalah salah satu divisi dari perusahaan Biro

Perjalanan Wisata yang memiliki kewajiban untuk memastikan kegiatan

tour dapat berjalan sesuai dengan tour itinerary yang telah disepakati

antara pihak manajemen dan wisatawan.


Ruang lingkup dalam Penulisan Laporan PKL (Praktik Kerja

Lapangan) ini adalah memasarkan dan membuat sebuah produk wisata,

serta memimpin sebuah tour.

4.1.1 Struktur Organisasi Departemen / Section

Tabel 4.1
Struktur Organisasi Marketing dan Tour Leader di Dipo Tour & Travel

Director

Executive Assistant Director

Assistant Director

Manager of Marketing Human Resources Manager

Supervisor of Tour Leader Administration


Marketing

Staff
Sumber: Dipo Tour & Travel, 2020

4.1.2 Fasilitas Kerja Yang Tersedia

Demi melaksanakan pekerjaan yang lebih efektif dan efisien,

Dipo Tour & Travel menyediakan beberapa fasilitas pendukung

untuk mempermudah dan memperlancar segala pekerjaan maupun

kegiatan yang ada, berikut beberapa fasilitas yang terdapat di

departemen marketing dan operasional:


1. Pulpen

Gambar 4.13 Pulpen


Sumber: Google.com, 2022

Pulpen adalah sebuah alat tulis yang berisikan tinta.

Biasanya digunakan untuk menulis dan mencatat.

2. Kertas HVS

Gambar 4.14 Kertas HVS


Sumber: Google.com, 2022

Kertas HVS adalah sebuah kertas yang digunakan untuk

mencetak sebuah tulisan lewat printer. Kertas ini juga bisa

digunakan untuk mencatat sesuatu yang penting.

3. Spidol
Gambar 4.15 Spidol
Sumber: Google.com, 2022

Spidol adalah sebuah alat tulis yang berisikan tinta yang

agak tebal. Biasanya digunakan untuk menulis sesuatu yang

bertujuan agar tulisan dapat terlihat dan mencolok.

4. Filing Cabinet

Gambar 4.16 Filing Cabinet


Sumber: Google.com, 2022

Filing Cabinet adalah sebuah wadah yang digunakan

untuk menyimpan berkas-berkas penting agar mudah diingat.

5. Double Tape

Gambar 4.17 Double Tape


Sumber: Google.com, 2022

Double Tape adalah sebuah lem 2 (dua) sisi yang

digunakan untuk merekatkan sesuatu dengan bertujuan agar

lem tidak terlihat dan menjadi lebih rapih.


6. Lakban Hitam

Gambar 4.18 Lakban Hitam


Sumber: Google.com, 2022

Lakban Hitam merupakan sebuah lem yang berwarna

hitam yang terbilang cukup kuat. Biasanya digunakan untuk

merekatkan sesuatu ke media yang sulit ditempel.

7. Lakban Bening

Gambar 4.19 Lakban Bening


Sumber: Google.com, 2022

Lakban Bening merupakan sebuah lem yang tidak

berwarna dengan daya rekatnya termasuk rendah. Biasanya

digunakan untuk merekatkan kertas.

8. Penggaris

Gambar 4.20 Penggaris


Sumber: Google.com, 2022
Penggaris merupakan alat ukur yang digunakan untuk

membuat garis lurus

9. Stapler

Gambar 4.21 Stepler


Sumber: Google.com, 2022

Stepler adalah sebuah alat yang digunakan untuk

menyatukan kertas.

10. Gunting

Gambar 4.22 Gunting


Sumber: Google.com, 2022

Gunting adalah alat pemotong yang digunakan untuk

memotong bahan yang tipis.

11. Kabel AUX

Gambar 4.23 Kabel AUX


Sumber: Google.com, 2022

Kabel AUX adalah sebuah kabel yang digunakan untuk

menghubungkan Handphone dengan audio mobil atau bis.


12. Komputer

Gambar 4.24 Komputer


Sumber: Google.com, 2022

Komputer adalah seperangkat alat elektronik (Monitor,

Mouse, Keyboard, CPU (Central Processing Unit) yang

digunakan untuk menyimpan dan mengolah data.

13. Printer

Gambar 4.25 Printer


Sumber: Google.com, 2022

Printer adalah alat yang menampilkan data dalam bentuk

cetakan, baik berupa teks maupun gambar/grafik yang dicetak

diatas kertas.

14. Kalkulator

Gambar 4.26 Kalkulator


Sumber: Google.com, 2022
Kalkulator adalah sebuah mesin yang digunakan untuk

menghitung.

15. Kwitansi

Gambar 4.27 Kwitansi


Sumber: Google.com, 2022

Kwitansi adalah sebuah dokumen tanda bukti sebuah

pembayaran telah dilakukan maupun penerimaan uang.

16. Kursi

Gambar 4.28 Kursi


Sumber: Google.com, 2022

Kursi adalah sebuah furnitur yang digunakan sebagai

alas untuk duduk.

17. Meja

Gambar 4.29 Meja


Sumber: Google.com, 2022
Meja adalah sebuah furnitur yang digunakan sebagai

tempat untuk menulis, membaca, dan menempatkan barang-

barang

18. Perforator

Gambar 4.30 Perforator


Sumber: Google.com, 2022

Perforator adalah sebuah alat yang digunakan untuk

melubangi kertas agar bisa ditempatkan di business file.

19. Clip

Gambar 4.31 Clip


Sumber: Google.com, 2022

Clip adalah sebuah alat yang digunakan untuk

menyatukan sejumlah kertas agar tidak berceceran.

20. Kabel Ties

Gambar 4.32 Kabel Ties


Sumber: Google.com, 2022

Kabel Ties adalah sebuah tali dengan material yang

cukup kuat untuk digunakan untuk mengikat suatu objek agar

terlihat lebih rapih.

21. Toa

Gambar 4.32 Kabel Ties


Sumber: Google.com, 2022

Toa adalah alat pengeras suara yang biasanya digunakan

pada saat event tertentu, agar suara yang dikeluarkan terdengan

oleh peserta.

22. Nota

Gambar 4.33 Nota


Sumber: Google.com, 2022

Nota adalah sebuah bukti transaksi sah yang telah

dilakukan secara tunai yang biasanya dibuat oleh pihak penjual

dan diberikan kepada pembeli.


4.1.3 Personel

Di perusahaan tentunya terdapat karyawan atau personel di

dalamnya untuk membantu dan memajukan perusahaan tersebut

dengan jumlah tertentu, sama halnya seperti perusahaan-

perusahaan lain, Dipo Tour & Travel pun memilikinya. Berikut

jumlah personel di departemen marketing dan human resources

yang ada di Dipo Tour & Travel:

Tabel 4.2
Jumlah Personel di Marketing Department
Jabatan Jumlah Personel

Manager of Marketing 1

Supervisor of Marketing 1

Staff 1

Sumber: Dipo Tour & Travel, 2020

Tabel 4.3
Jumlah Personel di Human Resoources Manager
Jabatan Jumlah Personel

Human Resources Manager 1

Admin 2

Tour Leader 7

Sumber: Dipo Tour & Travel, 2020


4.1.4 Tugas dan Tanggung Jawab Personel

Di sebuah perusahaan, pasti memiliki karyawan atau personel

yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda

dari masing-masing personel dan umumnya saling berkaitan satu

sama lain demi melancarkan proses kerja perusahaan. Tugas dan

tanggung jawab ini berkaitan dengan job description, yang

bertujuan memberikan arahan dan pedoman dalam bekerja, agar

tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik dan lancar. Berikut

tugas dan tanggung jawab setiap personel di Dipo Tour & Travel:

1. Director

 Mengawasi kinerja kerja karyawan agar sesuai dengan job

description dan SOP (Standard Operating Procedure)

perusahaan.

 Melakukan evaluasi atas kinerja manajemen serta kegiatan

operasional perusahaan.

 Memberi arahan dalam pelaksanaan operasional

perusahaan.

 Mengambil keputusan dalam menjalankan strategi

perusahaan yang efektif dan efisien.

 Mengawasi pelaksanaan rencana strategi serta mengatasi

setiap kendala.

2. Executive Assistant Director


 Melakukan job description director yang belum

dilaksanakan dan berperan sebagai penasihat bagi seluruh

karyawan.

 Menjadi wakil director ketika director tidak ada di tempat.

 Mengambil keputusan atas kendala yang ada.

 Menjadi perantara antara staff dan director.

 Mengawasi jalannya operasional lapangan.

 Mendampingi director dalam melakukan presentasi

ataupun meeting.

3. Assistant Director

 Melakukan kontrol terhadap alur kas perusahaan serta

melaporkannya kepada director.

 Menjadi tim lapangan dalam kegiatan tour grup – grup

tertentu, seperti grup tamu penting.

 Mendampingi director dalam melakukan presentasi

ataupun meeting.

 Melakukan presentasi perihal technical meeting serta

melakukan pertemuan dengan customer.

 Menjadi perantara antara customer dengan director.

 Melakukan briefing baik perihal pekerjaan harian dan

pekerjaan di lapangan sebelum kegiatan tour berlangsung.

4. Human Resources Manager


 Merekrut karyawan yang sesuai dengan kebutuhan

perusahaan.

 Mengontrol kinerja karyawan dan memberikan nasihat

bagi karyawan yang telah melakukan kesalahan.

 Mengawasi kehadiran karyawan.

 Membuat regulasi, kontrol atas struktur kerja, serta

pencegahan risiko permasalahan karyawan.

5. Administration

 Menghubungi karyawan freelance, seperti tour leader,

untuk membantu menangani kegiatan operasional grup.

 Membuat rekapitulasi penggajian karyawan.

 Membuat laporan secara berkala sebagai bahan evaluasi.

 Memproses permohonan izin atau cuti karyawan.

6. Tour Leader

 Memastikan tidak ada masalah selama perjalanan

 Melakukan check in untuk para tamu dan

mendistribusikan kunci kamar.

 Menjaga para tamu selama menginap di hotel dan

menyampaikan peraturan serta fasilitas hotel kepada

rombongan wisatawan.

 Mengetuai rombongan wisatawan.

 Menghandle sejak keberangkatan hingga nanti tiba di

tempat wisata.

 Membantu memenuhi kebutuhan rombongan.


7. Manager of Marketing

 Membangun relasi yang baik dengan pihak-pihak

pendukung, seperti restoran dan akomodasi.

 Menentukan target pemasaran.

 Merancang dan menyebarkan proposal kepada target

pasar.

 Melayani konsultasi produk layanan perusahaan dengan

customer.

 Melakukan negosiasi dan dealing dengan customer.

 Mempresentasikan paket wisata kepada customer.

 Bertanggung jawab kepada Director.

8. Supervisor of Marketing

 Mempersiapkan presentasi kepada customer.

 Bertanggung jawab kepada marketing manager.

 Supervisor bertugas untuk membuat job description atau

membagi pekerjaan sesuai dengan kemampuan para staff.

 Melakukan briefing atau rapat dengan para bawahan demi

kelancaran tugas.

9. Marketing Staff

 Bertanggung jawab kepada marketing manager dan

marketing supervisor.
 Mencari, survey, dan pemetaan destinasi tujuan wisata

yang akan dijual dan dicantumkan pada paket perjalanan

wisata.

 Menyusun harga dan itinerary paket perjalanan wisata.

 Menjual paket wisata kepada target pasar dengan cara

online (e-mail, telepon) dan Offline (bertatapan langsung

dengan customer).

4.2 Teknik Operasional

Teknik operasional tentu nya berbeda di setiap perusahaan

khususnya perusahaan Biro Perjalanan Wisata. Hal ini dilakukan untuk

menunjang performa yang baik bagi setiap staff agar dapat memberikan

pelayanan yang baik juga kepada customer. Teknik tersebut harus

dilaksanakan sesuai dengan urutan yang berlaku pada Standard Operating

Procedure (SOP).

SOP (Standard Operating Procedure) adalah suatu kebijakan atau

ketentuan yang bertujuan untuk memudahkan, menertibkan, dan memberi

pedoman dalam melakukan pekerjaan ataupun tugas kepada para

karyawan.

4.2.1 SOP (Standard Operating Procedure) Marketing di Dipo Tour &

Travel

Berikut SOP (Standard Operating Procedure) yang menjadi

pedoman bagi marketing di Dipo Tour & Travel:

a. SOP (Standard Operating Procedure) selama di kantor


 Membuat beberapa RAB (Rancangan Anggaran Biaya),

dan SA (Susunan Acara) sesuai target pasar yang sudah

ditentukan.

 Satukan beberapa RAB (Rancangan Anggaran Biaya) dan

SA (Susunan Acara) tersebut menjadi sebuah proposal.

 Cetak proposal tersebut menjadi beberapa proposal untuk

nanti ditawarkan kepada target pasar (sekolah dan

instansi).

 Letakkan proposal tersebut didalam business file

berukuran A4 yang telah disediakan dan dibawa

menggunakan goodie bag Dipo Tour & Travel.

b. SOP (Standard Operating Procedure) di sekolah / instansi

 Menggunakan pakaian yang rapih (kemeja formal, celana

panjang hitam, sepatu sneaker).

 Beri salam kepada guru atau security dan perkenalkan diri

secara singkat dan jelaskan maksud dan tujuan.

 Berikan proposal dan jelaskan paket-paket yang ada di

proposal (fasilitas, dan objek wisata).

 Jika target setuju / tertarik dengan Dipo Tour & Travel,

langsung tanyakan mau ke daerah mana, berapa pax yang

ingin diberangkatkan, konsep tournya mau seperti apa

(edukasi tour atau reguler tour), dan tanggal berapa.

 Jika target tidak tertarik dengan Dipo Tour & Travel,

minta nomer telepon dan email pihak sekolah / instansi


untuk nanti dikirim penawaran lain dengan tujuan dapat

berubah fikiran dan tertarik kepada Dipo Tour & Travel.

 Ucap terimakasih sebagai kata penutup pembicaraan.

4.2.2 SOP (Standard Operating Procedure) Tour Leader di Dipo Tour

& Travel

Berikut SOP (Standard Operating Procedure) yang menjadi

pedoman bagi tour leader di Dipo Tour & Travel:

a. SOP (Standard Operating Procedure) di Meeting Point

Keberangkatan

 Setelah bus tiba di lokasi Meeting Point, team

diperbolehkan langsung set up keperluan bis.

 Koordinasi rute perjalanan dengan crew bus.

 Jika beberapa peserta sudah berdatangan, silahkan untuk

mendata siapa saja yang sudah datang. Jika tour tersebut

lebih dari 1 (satu) hari, team bisa mengikat koper peserta

dengan luggage tag agar tidak tertukar.

 Setelah bagasi dan peserta lengkap, silahkan untuk absen

kembali di bis agar tidak ada yang miss.

 Setelah dipastikan dan lengkap, bis dipersilahkan

berangkat dari lokasi meeting point.

b. SOP (Standard Operating Procedure) Selama di Bis

 Tour Leader dipersilahkan untuk Opening

(memperkenalkan diri, perusahaan, crew bis, bis yang


digunakan beserta fasilitasnya, beberapa lokasi keperluan

bus seperti air mineral dan obat-obatan, informasikan

kemana saja tujuan-tujuan selama tour, memberitahu kode

etik pariwisata untuk peserta yang ingin ke rest room (SS

untuk buang air kecil, MM untuk buang air besar), dan

yang terakhir mengucapkan terimakasih karena telah

menggunakan jasa dari perusahaan yaitu Dipo Tour &

Travel.

 Melakukan absen terakhir untuk bertanya apakah ada

penyakit bawaan atau alergi makanan, karena akan

berpengaruh untuk menu di restoran nanti.

 Selalu siap siaga apabila peserta membutuhkan sesuatu

seperti obat-obatan ataupun permintaan karaoke.

 Selalu informasikan kepada peserta jika sudah ingin

sampai ke lokasi agar tidak terburu-buru, dan barang

bawaan agar selalu dijaga untuk menghindari kejadian

yang tidak diinginkan.

c. SOP (Standard Operating Procedure) di Objek Wisata

 Arahkan peserta untuk turun dari bis dari jalan secara

bersama-sama menuju pintu masuk.

 Koordinasi dengan tim pendahulu (ada berapa peserta) dan

Tour Leader dipersilahkan masuk berbarengan dengan

peserta.
 Selama di objek, tour leader diwajibkan untuk membantu

mendokumentasikan peserta jika terdapat peserta yang

membutuhkan bantuan.

 Tour leader diwajibkan untuk menghafal posisi rest room,

mushola, dan tempat belanja untuk menginformasikan

kepada peserta.

 Jika waktu telah habis, arahkan peserta menuju bus

kembali untuk melanjutkan perjalanan.

d. SOP (Standard Operating Procedure) di Restoran

 Arahkan peserta untuk turun dari bis dan jalan secara

bersama-sama menuju restoran

 Koordinasi dengan tim pendahulu untuk konfirmasi posisi

meja prasmanan. Jika sudah dapat, arahkan peserta ke

meja prasmanan dan bantu membagikan piring dan minum

agar mencegah penumpukan.

 Tour leader diwajibkan untuk menghafal posisi rest room,

dan mushola untuk menginformasikan kepada peserta.

 Jika waktu telah habis, arahkan peserta menuju bus

kembali untuk melanjutkan perjalanan.

e. SOP (Standard Operating Procedure) di Hotel / Penginapan

 Arahkan peserta untuk turun dari bis dan jalan secara

bersama-sama menuju Hotel.


 Koordinasi dengan tim pendahulu untuk mengambil kunci

kamar, dan membagikan kunci tersebut kepada peserta di

lobi hotel.

 Setelah seluruh kunci dibagikan, arahkan peserta dan

bantu membawa barang peserta kekamarnya masing-

masing.

 Konfirmasi kepada peserta apakah di kamar ada keluhan

(AC, air panas, lampu, dan sebagainya). Jika ada,

langsung informasikan hal tersebut ke resepsionis untuk

langsung ditindak.

 Remind kepada peserta jam berapa sarapan ready, dan

dimanakah posisi restorannya.

 Ucapkan selamat malam dan selamat beristirahat kepada

peserta.

 Morning call via resepsionis atau langsung mengetuk

kamar peserta untuk bersiap-siap untuk sarapan, dan di

remind kembali posisi restorannya.

 Setelah selesai sarapan, arahkan peserta kekamar masing-

masing untuk bersiap-siap check-out, dan ingatkan kepada

peserta barang-barang jangan sampai tertinggal.

 Team dipersilahkan untuk membantu membawa barang

bawaan peserta dari kamar menuju ke bagasi bis, dan

sekaligus mengambil kunci kamar peserta untuk

diserahkan kepada front office.


f. SOP (Standard Operating Procedure) di Meeting Point Akhir

 Setelah tiba di meeting point akhir, langsung arahkan

peserta untuk turun dari bis dan langsung membuka bagasi

untuk membagikan koper dan oleh-oleh peserta.

 Merapihkan kembali barang-barang keperluan bus

kedalam kontener untuk dipakai grup selanjutnya.

 Double check kembali untuk memastikan tidak ada

barang-barang yang tertinggal di kabin, dan bagasi bis.

 Jika semua clear, bis sudah boleh dipersilahkan untuk

pergi ke poolnya.

 Pastikan seluruh peserta sudah pulang dari lokasi meeting

point akhir dan tidak ada barang yang tertinggal.

 Jika clear semua, team diperbolehkan pulang ke kantor

untuk beristirahat.

4.2.3 Standard Grooming / Performance Selama PKL (Praktik Kerja

Lapangan

Gambar 4.34 Standard Grooming Pakaian Dinas Lapangan


Sumber: Dokumen Pribadi, 2022

4.2.4 Jadwal Kerja Harian Selama PKL (Praktik Kerja Lapangan)

Pelaksanaan operasional di Dipo Tour & Travel terdiri dari 1

(satu) shift, yaitu pukul 08.00 – 17.00 WIB. Sedangkan untuk

sistem kerja yang ada di Dipo Tour & Travel memberikan 2 (dua)

hari libur, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu (kecuali sedang trip)

dan 5 (lima) hari bekerja perminggunya, yaitu pada hari senin

sampai hari jum’at.

4.2.5 Tugas Khusus Trainee Selama PKL (Praktik Kerja Lapangan)

Selama melakukan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Dipo

Tour & Travel, penulis memiliki beberapa tugas yang harus

dikerjakan, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Marketing

 Menyebarkan proposal perusahaan penawaran kepada target

pasar (sekolah dan instansi).

 Membantu Tour Planner dalam membuat paket wisata,

mulai dari RAB (Rencana Anggaran Biaya), SA (Susunan

Acara), dan SPKT (Surat Penawaran Kerjasama Tour).

 Membuat sebuah proposal penawaran perusahaan, dan

membuat poster untuk dijual kepada calon wisatawan.

 Melakukan presentasi pada saat technical meeting kepada

peserta sebelum keberangkatan.

b. Tour Leader :
 Melakukan persiapan kebutuan tour seperti container, air

mineral, dan kebutuhan kebutuhan lainnya yang dibutuhkan

selama tour.

 Menghafal atau memahami rute dan materi untuk

diinformasikan kepada peserta.

 Menginformasikan rute dan tujuan wisata kepada crew bus.

 Melakukan opening ketika di bus untuk memperkenalkan

diri, dan perusahaan.

 Menyediakan beberapa kebutuhan yang dibutuhkan oleh

peserta selama tour seperti kantung muntah, dan obat-

obatan.

 Selalu menjaga peserta agar terhindar dari hal-hal yang

tidak diinginkan, dan membuat peserta menjadi aman dan

nyaman selama tour.

 Berkoordinasi dengan team runner apakah restoran, tempat

wisata, dan hotel sudah siap untuk dimasuki agar terhindar

dari miscommunication.

 Bertanya kepada peserta apakah ada yang salah di kamar

(AC tidak berfungsi, air panas tidak berfungsi, lampu kamar

ada yang tidak menyala).

 Melakukan pengecekan ulang di setiap kamar peserta untuk

menghindari terjadinya ketinggalan barang (pada saat

check-out).
 Melakukan Closing untuk mengucapkan terimakasih

sebagai tanda bahwa tour telah selesai.

 Membagikan barang-barang dan oleh-oleh peserta di

meeting point akhir.

 Memastikan tidak ada lagi peserta di lokasi meeting point

akhir.

4.3 Kendala Yang Dihadapi Selama PKL (Praktik Kerja Lapangan)

Kendala merupakan hal biasa terjadi apabila seseorang baru masuk

dalam ruang lingkup pekerjaan. Ditambah dengan kondisi bahwa penulis

merupakan pendatang baru, hal ini menjadi tantangan tersendiri selama

menjadi Trainee di Dipo Tour & Travel. Akan tetapi, pembelajaran dari

yang sudah terlewat penulis dapat beradaptasi dengan cepat dalam hal

kendala. Berikut adalah beberapa kendala yang dialami penulis selama

PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Dipo Tour & Travel:

4.3.1 Kendala Operasional

Berikut adalah kendala operasional selama PKL (Praktik

Kerja Lapangan) yang dihadapi oleh penulis terhadap operasional

kerja di Dipo Tour & Travel:

1. Kurang terkontrolnya pemakaian alat tulis kantor meyebabkan

sering hilangnya alat tulis kantor.

2. Terkadang printer kehabisan kertas dan membuat

keterlambatan kinerja.
4.3.2 Kendala Personalia

Berikut adalah kendala operasional yang dihadapi oleh

penulis terhadap personalia kerja di Dipo Tour & Travel:

1. Pada saat trip pertama kali, penulis masih merasa malu-malu

dan kurang percaya diri untuk berbicara didepan peserta atau

orang banyak.

2. Pada saat pertama kali, penulis masih merasa kebingungan

ketika menyiapkan kebutuhan tour (apa saja yang dibutuhkan).

4.4 Cara Mengatasi Kendala Selama PKL (Praktik Kerja Lapangan)

Untuk mengatasi setiap kendala tersebut, penulis harus paham cara

mengatasi kendala serta cara menyikapi kendala dengan bijak. Cara

penulis mengatasi kendala yang ada yaitu:

1. Mengontrol pemakaian alat tulis dengan membuat daftar pemakaian

agar staff lebih berhati-hati dalam menggunakan alat tulis kantor.

2. Selalu stock kertas A4 sebelum kertas tersebut habis untuk mencegah

terjadinya kejadian berulang.

3. Seiring berjalannya waktu, penulis akhirnya dapat mengurangi rasa

malu atau kurang percaya diri ketika berbicara didepan peserta.

4. Penulis akhirnya berinisiatif untuk bertanya kepada Tour Leader

utama untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan selama tour

berlangsung.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

Penulis melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di perusahaan

jasa biro perjalanan wisata yang berlokasi di Perumahan Bumi Cilebut

Damai Bogor, yaitu Dipo Tour & Travel selama 6 (enam) bulan. Selama

melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Dipo Tour & Travel

penulis diberi kesempatan untuk bekerja di bagian Marketing dan Tour

Leader.

Di Marketing penulis belajar cara mendapatkan pangsa pasar yang di

dalamnya terdapat peluang untuk membeli paket wisata yang akan

ditawarkan, belajar cara membuat RAB (Rincian Anggaran Biaya), SPKT

(Surat Penawaran Kerjasama Tour), membuat proposal dan poster yang

menarik untuk ditawarkan kepada calon wisatawan, sampai dengan

membuat SA (Sususan Acara) yang baik dan benar. Sedangkan menjadi

Tour Leader penulis mendapatkan bagaimana harus berpikir yang cepat

dan tepat, menghandle peserta untuk membuat mereka merasa aman dan

nyaman dari meeting point awal sampai kembali ke meeting point akhir.

Walaupun saat penulis mempelajari dan mempraktekkannya masih

terasa sulit, tapi itu menjadikan sebuah pengalaman tersendiri dalam

mengenal dunia kerja khususnya pada dunia pariwisata, karena dilihat dari

selama penulis melakukan PKL (Praktik Kerja Lapangan). PKL (Praktik

Kerja Lapangan) merupakan salah satu syarat kelulusan yang merupakan

program dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor di semester 7 (tujuh),

dimana sangat memberikan banyak manfaat yang berguna sebagai modal

untuk terjun langsung ke industri pariwisata. Praktik Kerja Lapangan ini


sangat membantu seluruh trainee menjadi lebih disiplin dan menjadi

pribadi yang lebih baik.

5.3 Saran

Saat penulis melakukan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Dipo Tour

& Travel selama 6 (enam) bulan, penulis tentunya mendapatkan beberapa

kekurangan atau hal-hal yang tidak diharapkan yang ada selama PKL

(Praktik Kerja Lapangan) itu sendiri.

5.3.2 Saran Bagi Dipo Tour & Travel

Untuk memperbaiki kualitas Dipo Tour & Travel, penulis

memberikan sedikit saran pembangun untuk kelangsungan

perusahaan yang lebih baik dimasa yang akan datang, sebagai

berikut:

1. Ketika selesai tour barang-barang keperluan bus yang ada di

kontener harusnya langsung di cek kembali, apakah ada

kekurangan barang atau tidak. Jadi jika ada barang yang hilang,

bisa langsung di note dan di siapkan kembali barang yang

hilang tersebut oleh tour leader selanjutnya yang ingin

berangkat. Jadi lebih tercontroll.

2. Untuk keperluan kantor seharusnya harus selalu di spare seperti

kertas HVS, bindle, dan barang-barang kantor lainnya. Jadi

team tidak harus membeli barang-barang terlebih dahulu karena

akan memakan waktu dan kurang efektif.


5.2.2 Saran Bagi Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor

Adapun saran yang penulis sampaikan untuk Sekolah Tinggi

Pariwisata Bogor sebagai saran yang membangun untuk kampus

menjadi kampus pariwisata yang lebih baik lagi, yaitu sebagai

berikut :

1. Tingkatkan kembali dalam memberikan bimbingan kepada para

mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor.

2. Semoga Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor dapat terus menjalin

relasi yang baik dengan perusahaan Biro Perjalanan Wisata di

seluruh Indonesia bahkan luar Indonesia untuk memudahkan

penempatan OTJT (On The Job Training).

3. Penulis berharap pihak kampus dapat meningkatkan penanaman

sikap disiplin pada mahasiswa, karena itu adalah modal utama

kita didalam Industri Pariwisata.

4. Membekali ilmu yang sesuai dengan jurusan yang dipilih agar

ketika di lapangan atau di tempat melakukan OTJT (On The

Job Training) mahasiswa mampu dan paham dengan cepat

pekerjaan apa yang harus dikerjakan dan dilakukan

5.2.4 Saran Bagi Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor

Untuk yang terakhir, penulis akan memberikan saran kepada para

mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor yang

bertujuan untuk menyemangati teman-teman, yaitu sebagai berikut:


1. Mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor

harus lebih meningkatkan kedisiplin, mengingat tuntutan dunia

industri khususnya Industri Pariwisata yang pastinya lebih

kompetitif.

2. Jangan pernah putus asa dalam melakukan sesuatu, tetap

semangat dan jangan takut berbuat kesalahan, karena kesalahan

akan membuat kita menjadi lebih baik dan menjadikannya

sebagai pengalaman.

5.3 Penutup

Puji syukur penulis panjatkan atas selesainya laporan ini, laporan ini

disusun berdasarkan pengalaman penulis dalam mengikuti program PKL

(Praktik Kerja Lapangan) Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor di Dipo Tour

& Travel. Penulis mengucapkan banyak terimakasih karena telah

memberikan kesempatan bagi penulis untuk terjun langsung bekerja

perusahaan Biro Perjalanan Wisata dan mendapatkan banyak sekali ilmu

dan pengalaman selama kegiatan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Dipo

Tour & Travel.

Dan tak lupa kepada keluarga dan teman-teman semuanya yang telah

memberikan motivasi ataupun dukungan yang membangun untuk

mengerjakan laporan ini dengan sebaik-baiknya, walaupun masih banyak

kekurang yang ada dalam laporan ini.


Penulis berharap laporan PKL (Praktik Kerja Lapangan) yang telah

dibuat ini dapat berguna dan bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa dan

mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor, maupun bagi penulis sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SYERI NAFSIKA

Jabatan : HUMAN RESOURCES MANAGER

Menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini:


NAMA : FACHRI MAULANA
NIM : 516118014

PROGRAM STUDI : PROGRAM SARJANA STRATA 1 (S1) USAHA


PERJALANAN WISATA

JUDUL : LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI


MARKETING DEPARTMENT DAN TOUR LEADER
DIPO TOUR & TRAVEL

Telah selesai melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di dalam perusahaan kami,

keterangan ini diberikan guna menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan

Program Sarjana (S1) Usaha Perjalanan Wisata Sekolah Tinggi Pariwisata

Bogor

Bogor, Februari 2022


(Human Resources Manager)

Lampiran 2

Contoh SA (Susunan Acara) Grup BNI Cempaka Putih


Lampiran 2

Contoh E-Leaflet Grup BNI Cempaka Putih


Lampiran 2

Contoh Data Kamar Grup SMA 3 Kota Bogor


Lampiran 2

Contoh Data Bus SMA 3 Kota Bogor


Lampiran 2

Contoh SPKT (Surat Penawaran Kerjasama Tour


Lampiran 2

Dokumentasi di Meeting Point Keberangkatan Grup BNI Cempaka Putih

Dokumentasi Team Penjemputan Grup KCD to Bali di Bandara Soekarno Hatta


Lampiran 2

Dokumentasi Foto Bersama Grup SMA 3 Bogor Goes to Dieng di Bukit Sikapuk

Dokumentasi Foto Bersama Grup SMA 3 Bogor Goes to Dieng di Candi Arjuna
Lampiran 2

Foto Bersama Grup SMA 3 Kota Bogor di Dieng menggunakan Jeep

Foto Bersama Grup SMA 3 Kota Bogor di Dieng menggunakan Shuttle


Lampiran 2

Foto Bersama Grup SMA 3 Kota Bogor di Tebing Breksi

Foto Bersama Grup SMA 3 Kota Bogor di Retoran Rosin Subang


Lampiran 2

Menyiapkan souvenir untuk diberikan kepada peserta SMA 3 Kota Bogor

Contoh poster Yogyakarta Tour 3 Hari 2 Malam


Lampiran 2

Acara Workshop Grup SMA 3 Kota Bogor di Hotel Hom Timoho Jogja
Sarapan Grup SMA 3 Kota Bogor sebelum check-out di Hotel Hom Timoho Jogja

Lampiran 3

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Nama : Fachri Maulana
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 25 September 2000
Alamat : Puri Delta Kencana Blok N/15
No Telepon / HP : 085714879810
Alamat Email : fachrimaulana777@gmail.com
Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan :

 2007 – 2012 : SD Negeri Kebon Pedes 5


 2014 – 2016 : SMP Negeri 5 Kota Bogor
 2016 – 2018 : SMK Negeri 1 Kota Bogor
 2018 – Sekarang : Strata 1 (satu) Program Sekolah Tinggi
Pariwisata Bogor

Pengalaman Kerja :

 2019 Januari – 2019 Juli : Training Housekeeping di Hyatt Regency


Yogyakarta
 2021 Agustus – 2022 Februari : Training Tour Leader dan Marketing di
Dipo Tour & Travel

Bogor, Februari 2022

(Fachri Maulana)

Anda mungkin juga menyukai