Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PRAKTEK KERJA NYATA

Hotel : FOUR POINT BY SHERATON BALI

Department : FOOD AND BEVERAGE SERVICE

Seksi : WAITRESS

OLEH :

Nama : Ni Kadek Intan Pradnyani

Nim : 19.2.1.1.296

Program : DIPLOMA IV

Program Study : MANAJEMEN PERHOTELAN

Kelas : J

Semester : V ( lima )

INSTITUT PARIWISATA DAN BISNIS INTERNASIONAL

2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang


Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan

pelaksanaan praktek kerja nyata di Four Points by Sheraton

Bali, Kuta selama 6 (Enam) bulan periode 17 Juni 2021 sampai

dengan 16 Desember 2021 dengan baik dan tepat pada

waktunya. Telah menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswa

Sekolah Perhotelan Bali untuk melaporkan tugas akhir yang

merupakan laporan pertanggung jawaban kegiatan On The Job

Training kepada pihak hotel maupun kepada pihak kampus.

Dalam penyusunan laporan praktik kerja nyata ini

penulis susun berdasarkan pengalaman penulis selama enam

bulan di Four Points by Sheraton Bali, Kuta, di bagian Food

and Beverage Departement. Penyusunan laporan yang penulis

buat ini semata-mata bukan atas usaha penulis sendiri

melainkan karena bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Bapak Dr I Nyoman Gede Astina, M.Pd., CHT

selaku Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun.

2. Bapak Dr I Made Sudjana, SE., MM, CHT, CHA

selaku Ketua Institut Pariwisata dan Bisnis

Internasional. Untuk mahasiawa IPBI dan Direktur

Sekolah Perhotelan Bali Untuk mahasiswa SPB

3. Seluruh Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

yang telah memberikan pengetahuan baik dalam

2
teori maupun praktik

4. Seluruh pemimpin dan staff yang bekerja di Four

Points by Sheraton Bali, Kuta yang dengan sabar

mendidik dan membimbing penulis selama

pelaksanaan praktik kerja nyata ini.

5. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu atas segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan

kepada penulis selama penyusunan laporan praktik kerja nyata.

Penulis menyadari bahwa laporan praktik kerja nyata yang penulis

susun ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan dan

kekurangan yang penulis miliki. Untuk itu segala kritik dan saran yang

bersifat membantu meningkatkan mutu dan demi penyempurnaan laporan

trening ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata, semoga Laporan Praktik Kerja Nyata yang penulis susun

ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau semua pihak yang membutuhkan.

Atas segala perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Denpasar, November 2021

Penulis

Ni Kadek Intan Pradnyani

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Nyata...............................................................2
1. Tujuan pelaksanaa praktek kerja nyata................................................................2
2. Manfaat pelaksanaa praktek kerja nyata..............................................................2
BAB II.......................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI.................................................................................................................5
A. Pengertian Hotel...........................................................................................................5
B. Pengertian Front Office...............................................................................................7
C. Pengertian Reservation................................................................................................8
D. Pengertian Receptionist...............................................................................................9
E. Pengertian Telephone Operator...............................................................................10
F. Pengertian Porter.......................................................................................................11
BAB III....................................................................................................................................12
PEMBAHASAN......................................................................................................................12
A. Gambaran Umum......................................................................................................12
1. Sejarah Hotel atau Industri Tempat Praktek Kerja Nyata...............................12
2. Fasilitas – Fasilitas yang dimiliki Atanaya Hotel................................................13
3. Struktur Organisasi Atanaya Hotel.....................................................................16
4. Struktur Organisasi Outlet...................................................................................17
B. Kegiatan dan Tugas Utama.......................................................................................17
C. Hambatan – hambatan yang ditemui serta pemecahan masalah..........................18

4
BAB IV....................................................................................................................................21
PENUTUP...............................................................................................................................21
A. Kesimpulan.................................................................................................................21
B. Saran...........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................23
LAMPIRAN............................................................................................................................24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata adalah merupakan sektor terpenting dalam usaha piningkatan

pendapatan. Indonesia adalah Negara yang memiliki banyak keindahan alam dan

keanekaan Negara yang perlu adanya peningkatan sector pariwisata. Hal ini

dikarenakan pariwisata merupakan sector yang dianggap menguntungkan dan

sangat berpontensi untuk dikembangkan sebagai salah satu asset yang digunakan

sebagai sumber yang menghasilkan bagi Bangsa dan Negara.

Pariwisata berasal dari dua kata, yaitu Pari dan Wisata , Pari dapat

diartikan sebagai banyak, berkali-kali,berputar-putar, dan lengkap. Sedangkan

Wisata dapat diartikan sebagai perjalanan atau berpergian dalam hal ini sinonim

dengan kata “travel” dalam bahasa inggris. Atas dasar itu, maka kata “Pariwisata”

dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali dari satu tempat

ketempat yang lain,yang dalam bahasa inggris disebut dengan “Tour”.

(Yoeti,2009:103). Sedangkan menurut RG. Soekadijo (2011:8), pariwisata iyalah

sebuah kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan Wisatawan.

On The Job Training merupakan mata kuliah wajib bagi para Mahasiswa/i

Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional. Mata kuliah ini merupakan sarana

5
untuk menjebatani pemahaman teori dibangku kuliah dengan kondisi di dunia

nyata, di lapangan yang akan meningkatkan mutu kelulusan,serta dapat

memenuhi kebutuan lapangan kerja. Selain itu On The Job Training juga dapat

sebagai modal peluang kerja bagi Mahasiswa/i Institut Pariwisata dan Bisnis

Internasional.

B. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Nyata

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk melaporkan situasi,

cara kerja di Atanaya Hotel yang dijalani selama penulis melakukan kerja lapangan

atau “On The Job Training”.

1. Tujuan pelaksanaa praktek kerja nyata

a. Untuk dapat mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh selama dibangku

perkuliahan dan menerapkan teori-teori tersebut di perusahaan sehinga dapat

mengetahui kondisi di dunia kerja.

b. Meningkatkan kedisplinan, kejujuran, kerja sama, rasa toleransi ,dan tanggung

jawab pada diri mahasiswa..

c. Dengan ada pelaksanaan On The Job Training mahasiswa menjadi lebih siap dan

percaya diri sebelum memasuki dunia kerja.

d. Membentuk mental kerja dan sikap profesional dalam segala keadaan sehingga

terciptanya etos kerja yang baik.

2. Manfaat pelaksanaa praktek kerja nyata

Pada pelaksanaan praktek kerja nyata, semua pihak yang terkait dapat

merasakan manfaat-manfaatnya. Selain pihak kampus yang mencetak insan-insan

pariwisata yang professional dan siap pakai, mahasiswa/mahasiswi juga dapat

memperkenalkan hasil pendididkan di Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

(IPBI).

6
Adapun manfaat yang didapatkan pada pelaksanaan praktek kerja nyata (PKN)

adalah sebagai berikut :

a. Manfaat untuk mahasiswa/mahasiswi

1) Meningkatkan keterampilan dan profesionalisme kerja mahasiswa/mahasiswi

didalam dunia kerja khususnya industry perhotelan.

2) Dengan melakukan “On The Job Training” penulis dapat mengetahui dan

berhadapan langsung dengan denia kerja sebagai bekal nanti dalam dunia kerja

yang sesungguhnya.

3) Mengenal kindisi nyata di insudtri pariwisata dan dapat mempersiapkan diri

sebelum benar-benar terjun kedalamnya.

4) Dapat mengetahui banyak perbedaan secara langsung di dunia industry daripada

di kampus.

b. Manfaat untuk Hotel

1) Menjalani hubungan kerjasama yang erat dan baik antara perusahaan dengan

lembaga.

2) Sebagai wadah perusahaan untuk menjalani lebih mudah di dalam hal penyerapan

tenaga kerja.

3) Memberikan motifasi pada karyawan untuk meningkatkan kerja.

c. Manfaat untuk Kampus

1) Untuk dapat mengukur tingkat kemampuan mahasiswa/mahasiswi dalam

menerima teori-teori yang diterapkan oleh industry.

2) Untuk melihat keberhasilan lembaga dalam mendidik dan melatih

mahasiswa/mahasiswi.

3) Untuk mendidik mahasiwa/mahasiswi menjadi orang yang mandiri dan siap terjun

ke dunia industry.

7
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Pengertian Hotel

Hotel adalah badan usaha akomodasi atau perusahaan yang menyediakan

pelayanan bagi masyarakat umum dengan fasilitas jasa penginapan, penyedia

makanan dan minuman, jasa layanan kamar serta jasa layanan pencucian pakaian.

Pengertian Hotel secara umum adalah bangunan yang memiliki banyak

kamar yang disewakan sebagai tempat menginap dan tempat makan orang yang

sedang dalam perjalanan.

Pengertian Hotel adalah bangunan yang difungsikan sebagai tempat

penginapan yang mempunyai berbagai fasilitas penunjang, seperti

penyediaan makanan dan minuman, meeting room dan jasa-jasa lainnya yang

dikelola secara komersia

Dengan berubahnya gaya hidup, fungsi hotel mengalami perubahan,

tidak sekadar sebagai tempat menginap, tetapi juga untuk mengadakan rapat,

pertemuan, resepsi pernikahan, seminar, pameran, bahkan pertunjukan.

Selain dari kegunaannya, fungsi hotel juga bisa dilihat dari sisi para

penerima manfaatnya, yaitu pemilik, karyawan, tamu, dan pemerintah

sebagai berikut.

8
1. Bagi pemiliknya, hotel adalah alat untuk mendapatkan keuntungan finansial

serta menyelamatkan dan mengamankan modal yang sudah dikeluarkan

untuk membangunnya.

2. Bagi karyawan, hotel adalah tempat mencari nafkah untuk mendapatkan

penghasilan demi pemenuhan kebutuhan hidup yang layak bagi diri dan

keluarganya, juga tempat menambah kemampuan dan pengalaman.

3. Bagi para tamu, hotel berfungsi sebagai tempat menginap sementara yang

diharapkan bisa memberikan pelayanan yang nyaman, aman, dan

memuaskan.

4. Bagi pemerintah, keberadaan hotel memiliki fungsi penting untuk menyerap

tenaga kerja setempat, menambah pendapatan daerah; dan membantu

mempromosikan objek wisata setempat.

 Klasifikasi Hotel (Berdasarkan Bintang)

Berdasarkan kelasnya, hotel dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan, yaitu hotel

bintang, hotel melati, wisma, dan guest house. Perbedaaan keempat kelas hotel tersebut

terletak pada jumlah dan jenis kamar serta fasilitas yang disediakan.

Hotel berbintang sendiri dibedakan menjadi beberapa tingkatan yang dilambangkan

dengan simbol bintang 1 sampai 5 sesuai Surat Keputusan Dirjen Parpostel No.

22/U/VI/1978. Penilaian terhadap hotel dilakukan oleh Dirjen Pariwisata setiap 3 tahun

sekali berdasarkan kriteria berikut.

1. Hotel Bintang 1

 Jumlah kamar standar minimal 15 dengan luas minimal 20 m2

 Kamar mandi di dalam

2. Hotel Bintang 2

 Jumlah kamar standar minimal 20 dengan luas minimal 20 m2

9
 Jumlah kamar suite minimal 1 dengan luas minimal 44 m2

 Kamar mandi dalam, TV, telepon, AC, penerangan, jendela, lobi, sarana

olahraga, bar.

3. Hotel Bintang 3

 Jumlah kamar standar minimal 30 dengan luas minimal 24 m2

 Jumlah kamar suite minimal 2 dengan luas minimal 48 m2

 Kamar mandi dalam, toilet sendiri, TV, telepon, AC, penerangan, jendela,

lobi, sarana olahraga dan rekreasi, bar, restoran, valet parking

10
11

4. Hotel Bintang 4

 Jumlah kamar standar minimal 50 dengan luas minimal 24 m2

 Jumlah kamar suite minimal 3 dengan luas minimal 48 m2

 Luas lobi minimal 100 m2

 Kamar mandi air panas/dingin, TV, telepon, AC, penerangan, jendela,


sarana olahraga dan rekreasi, bar, restoran

5. Hotel Bintang 5

 Jumlah kamar standar minimal 100 dengan luas minimal 26 m2

 Jumlah kamar suite minimal 4 dengan luas minimal 52 m2

 Tempat tidur dan perabot kamar berkualitas tinggi

 Kamar mandi air panas/dingin, TV, telepon, AC, penerangan, jendela,

lobi, sarana olahraga dan rekreasi, bar, restoran 24 jam dan makanan bisa

diantar ke kamar, valet parking

 Jenis Jenis Hotel

Jenis-jenis hotel dapat dibedakan berdasarkan beberapa kategori, di

antaranya berdasarkan lokasi dan jumlah kamar yang disediakan.

Berdasarkan lokasinya, terdapat beberapa jenis hotel sebagai berikut.

1. City Hotel: didirikan di perkotaan, ditujukan untuk masyarakat yang

menginap dalam waktu singkat. Hotel ini juga dilengkapi fasilitas bisnis

(misalnya ruang rapat).

2. Residential Hotel: berlokasi di tepi kota, tetapi akses menuju tempat

kegiatan bisnis masih relatif mudah. Biasanya, hotel ini menjadi pilihan

para tamu yang ingin menginap dalam jangka waktu lebih lama sehingga

dilengkapi fasilitas untuk keluarga.

3. Resort Hotel: dibangun di pegunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai

(beach hotel), danau, serta aliran sungai sehingga sering dijadikan tempat

berlibur.
12

4. Motor Hotel (Motel): didirikan di pinggiran sepanjang jalan raya yang menjadi

penghubung antarkota, biasanya terletak di dekat pintu gerbang perbatasan dua

buah kota.

Sementara itu, berdasarkan jumlah kamarnya, hotel dibedakan

menjadi:

1. hotel kecil (maksimal 28 kamar);

2. hotel menengah (28–299 kamar); dan

3. hotel besar (lebih dari 300 kamar).

B. Pengertian Food & Beverage Departement

Food &Beverage Departement merupakan salah satu departemen yang ada di hotel

yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menyediakan dan melayani semua

kebutuhan tamu dalam hal ini adalah makan dan minuman. Food & Beverage

Department juga harus selalu memperhatikan tentang kualitas makanan dan minuman

serta pelayanan kepada tamu hotel tanpa melihat background tamu tersebut. Selain itu,

Food& Beverage Department juga bertanggung jawab untuk mengatur setiap event yang

diadakan dihotel, dan pastinya berkaitan dengan makanan dan minuman

C. Pengertian Restaurant

Perkembangan restaurant untuk pertama kalinya dimulai di Paris sekitar

tahun 1765. Salah satu restaurant yang terkenal pada saat itu adalah

“DELMONICO” yang berkedudukan di New York sekitar abad ke-19 masehi.

Perkembangan restaurant bertaraf internasional di Indonesia diperkirakan sekitar

tahun 1962. Restaurant berasal dari kata “Restore” yang artinya

mengembangkan atau memperbaiki, dan pengembalian atau pengulangan dari

kata restore (restoration) yang kemudian berubah menjadi kata restaurant dalam

Bahasa Inggris dan restoran untuk Bahasa Indonesianya. Berikut beberapa

pendapat para ahli tentang definisi restaurant


40

1. Menurut Soekresno ( 2001 )

Restaurant adalah suatu usaha komersial yang menyediakan jasa

pelayanan makanan dan minuman bagi umum serta dikelola secara

professional.Menurut

2. Ninemeier dan Hays ( 2011:6)

Restaurant merupakan suatu operasi layanan makanan yang

mendatangkan keuntungan yang mana basis utamanya termasuk didalamnya

adalah penjualan makanan atau minuman kepada individu-individu dan

tamu- tamu dalam kelompok kecil.

3. Menurut Mary B. Gregoire (2010:11)

Mengemukakan bahwa berdasarkan tujuan restaurant di bagi menjadi dua

pengertian yang dibagi menjadi onsite food service yang secara operasional

menjual makanan hanya untuk mendukung aktifitas utama dan biasanya

tergolong non-profit. Sedangkan commercial foods service secara operasional

menjual makanan adalah prioritas utama dan keuntungan yang ditargetkan.

D. Pengertian Bar

Literatur America menyatakan bahwa untuk pertamakalinya Bar

didirikan di Amerika Utara pada abad XVI yaitu sebagai tempat orang dari

berbagai kalangan berkumpul-kumpul sambil menikmati hiburan dan minum-

minum, sedangkan literatur Eropa disebutkan bahwa bahwa Bar berasal dari

Bahasa Inggris yaitu “Barre” yang diartikan sebagai sekat penghalang dari meja

dari mana makanan dan minuman dihidangkan kepada tamu.

Namun secara umum Bar merupakan tempat menjual minuman baik

minuman Beralkohol maupun non Alkohol. Dan pada dasarnya kegiatan usaha

dibidang bar terdiri atas usaha pokok dan usaha penunjang, dimana penunjang

bar merupakan kegiatan yang terkait erat dengan usaha pokok, seperti kegiatan
41

pelayanan penjualan makanan ringan serta hiburan dan pertunjukan bagi para

pengunjung yang datang.

E. Pengertian Steward
Pencucian perangkat makan atau pencucian piring adalah proses

membersihkan tempat makan, alat makan dan barang lain agar terbebas dari

kotoran. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tangan dengan dicelupkan dalam

air yang diberi cairan pencuci piring dan dilakukan di dapur dan tempat lainnya.

Mesin pencuci piring jelas merupakan inti dari desain, ventilasi area pencuci

piring yang tepat sangat penting untuk mengendalikan tingkat kelembaban untuk

kenyaman, keamanan, dan pengeringan peralatan yang efektif.


42

BAB III

PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Hotel atau Industri Tempat Praktek Kerja Nyata

Sejarah Four Point by Sheraton Bali-Kuta diawali oleh berdirinya Starwood

yang merupakan salah satu perusahaan perhotelan besar baik langsung maupun melalui

anak perusahaannya. Perusahaan ini didirikan oleh Berry Stern Sternlicht pada tahun

1980 dan bermarkas di Stamford,Connecticut,A.S. Perusahaan ini memiliki,

mengoperasikan dan membuka 9 brand yang salah satunya adalah Four Point by

Sheraton Bali-Kuta.

Setelah sukses dengan beberapa brand di Bali, pada tahun 15 Juli 2015 Starwood

membuka Four Point by Sheraton Bali-Kuta dengan desain mewah yang memiliki 185

kamar dengan fasilitas- fasilitas mewah dan modern kemudian diikuti dengan dibuka

Four Point by Sheraton Bali-Seminyak dan Ungasan.

Pada tahun 2016 Starwood bergabung dengan Marriot International dimana

Marriot International adalah perusahaan perhotelan besar yang didirikan oleh J.W

Marriot dan Alice Marriot pada tahun 1927 yang bermarkas di Bethesda, Marryland,

America. Setelah merekrut Starwood seluruh manajemen Starwood diambil alih oleh

Marriot International hingga saat ini yang menjadikan Marriot International sebagai

perusahaan perhotelan terbesar di dunia dengan 30 brand dari 6000+ hotel di 122+

negara di seluruh dunia dan masih terus berkembang agar menjadikan dunia pariwisata

lebih baik di dunia dan Bali


40

1. Lokasi Hotel

Lokasi : Four Points by Sheraton Bali, Kuta

Alamat : Jl Benesari,Banjar

Pengabetan,Kuta,Badung,Bali

Telp : (0361) 8496606

Website :www.marriot.com/hotels/travel/dpskf-four-points-bali-
kuta/

Dibuka : Juli 2015

Owners : Keluarga besar Bapak Agus Pribadi, Ibuk Sari Pribadi,

Aswin Pribadi, Cicilia Pribadi, Vikki Pribadi dan Nora Pribadi

Management : Marriot International Hotel Chain

2. Fasilitas – Fasilitas yang dimiliki Atanaya Hotel


 Jenis Kamar
Four Points by Sheraton Bali, Kuta memiliki 185 kamar yang ditata apik,
setiap unit menawarkan kemewahan yang tak tertandingi. Dan pemandangan tak
terlupakan yang mendorong para tamu untuk bersantai dan dilengkapi oleh tim
buttler yang berdedikasi yang mengurus dan melengkapi setiap kebutuhan yang
dibutuhkan tamu, dari 185 kamar ini dibagi lagi menjadi beberapa tipe kamar,
yaitu:
a) 25 Unit Deluxe Pool View Room

Kamar dengan luas 28m persegi dibagi menjadi type King 15 room dan twin

17 room yang memiliki fasilitas TV LED 43in pendingin ruangan, akses

internet, living/sitting area, jendela kedap suara, USB outlet, dan disediakan

air dalam kemasan gratis, coffee maker, tea dan air panas instan dan juga

dilengkapi dengan mini-refrigerator.

b) 104 Unit Deluxe Lagoon View Room

Kamar dengan luas 28m persegi dibagi menjadi type King 52 room dan twin

52 room, yang memiliki fasilitas TV LED 43in pendingin ruangan, akses

internet, living/sitting area, jendela kedap suara, USB outlet, dan disediakan
41

air dalam kemasan gratis, coffe maker, tea dan air panas instan dan juga

dilengkapi dengan mini-refrigerator.

c) 5 Unit Deluxe Pool Access

Kamar dengan luas 28m persegi dibagi menjadi type king yang memiliki

fasilitas TV LED 43in, pendingin ruangan, akses internet, living/sitting area,

jendela kedap suara, USB outlet, dan disediakan air dalam kemasan gratis,

coffee maker tea dan air panas instan dan juga dilengkapi dengan mini-

refrigerator.

d) 22 Unit Lagoon Access

Kamar dengan luas 28m persegi hanya menyediakan 20 room type king

yang memiliki fasilitas TV LED 43in, pendingin ruangan, akses internet,

living/sitting area, jendela kedap suara, USB outlet, dan disediakan air

dalam kemasan gratis, coffee maker tea dan air panas instan dan juga

dilengkapi dengan mini-refrigerator.

e) 8 Unit Comfort Suite

Kamar dengan luas 45m persegi hanya menyediakan 8 room type king

yang memiliki fasilitas TV LED 43in, pendingin ruangan, akses internet,

living/sitting area, jendela kedap suara, USB outlet, dan disediakan air

dalam kemasan gratis, coffee maker tea dan air panas instan dan juga

dilengkapi dengan mini-refrigerator.

f) 13 Unit Family Suite

Kamar dengan luas Kamar dengan luas 55m persegi hanya menyediakan

13 room type king, yang memiliki fasilitas TV LED 43in pendingin

ruangan, akses internet, living/siting area, jendela kedap suara, USB


42

outlet, dan disediakan air dalam kemasan gratis, coffee maker, tea dan air

panas instan dan juga dilengkapi dengan mini-refrigerator.

g) 1 Unit Accessible Suite

Kamar dengan luas 45m persegi hanya menyediakan 1 room type king,

yang memiliki fasilitas TV LED 43in pendingin ruangan, akses internet,

living/siting area, jendela kedap suara, USB outlet, dan disediakan air

dalam kemasan gratis, coffee maker, tea dan air panas instan dan juga

dilengkapi dengan mini-refrigerator.

 Restaurant

o Restaurant dan Bar

Restauran yang ada di Four Points by Sheraton Bali, Kuta menawarkan

berbagai jenis menu mulai dari menu baliniese, Indonesia, Asia, dan Western.

 Vertigo Pool Bar

Terletak di lantai paling atas hotel dengan pemandangan

270 derajat dari landmark Kuta-Legian, Vertigo Rooftop

adalah tujuan untuk kolam renang siang hari, berbaring di

bawah sinar matahari atau sekadar bersantai sambil

menyesap cocktail di bar kolam renang kami. Vertigo

terbuka untuk tamu hotel dan umum setiap hari dari jam 10

pagi - 7 malam.

 Wrapped

Di desain untuk pelancong yang sedang bepergian,

Wrapped menampilkan makanan ringan dan menu ambil-

dan-pergi. Nikmati favorit manis, kopi yang baru diseduh,

kue dan kue buatan sendiri atau teh sore.


43

 The Eatery

The Eatery memiliki lagoon view , restoran andalan Four

Points by Sheraton Bali, Kuta. Menyajikan masakan

internasional yang nyaman dan dapat menyaksikan proses

makanan disiapkan oleh chef di dapur terbuka yang besar.

 The Best Brews™

The Best Brews™ satu-satunya taman bir pinggir jalan di

Kuta, Bali. Menawarkan bir dan cocktail drink, steak yang

juice, dan BBQ panggang yang sempurna, atau hidangan

spesial rumah dari menu yang beragam. Buka untuk

sarapan, makan siang dan makan malam.

 Fasilitas Penunjang

 Spa

Tempat untuk memanjakan dan merileksasikan tubuh dengan

berbagai macam pilihan terapi dan massage.

 Kids Clubs

Pusat untuk mendedikasi anak-anak dan menyediakan sarana rekreasi


untuk anak-anak.

 Meeting Room dan Board Room

Terdapat dua buah meeting room di Mercure Legian Bali yaitu

Bestbrew Meeting Room, Darsana Meeting Room

 Fitness center (GYM)

Terletak di lantai 3 berdekatan denan kids club sehinga para orang

tua bisa mengunakan GYM selagi anak anaknya bermain di kids


44

club

 Free Wi-Fi

 Pool

Kolam renang ini dapat digunakan oleh tamu yang menginap di

hotel yang terletak di tengah hotel yang terbagi menjadi dua yaitu

kolam untuk anak-anak dengan kedalaman 0,5 m dan dewasa 1,2 m

dan juga berada di rooftop yang bersebelahan dengan Vertigo

Rooftop dengan kedalaman 1,2m

3. Struktur Organisasi Four Point By Sheraton Kuta Bali


45

4. Struktur Organisasi Outlet

B. Kegiatan dan Tugas Utama


Adapun prosedur kerja di Four Points by Sheraton Bali, Kuta yang

harus dipatuhi dan dilaksanakanoleh seluruh karyawan termasuk trainee yaitu

a. Absensi

Absensi dilakukan di post 2 Lost Prevention (LP) Office dengan system

manual guna mencegah penularan virus Covid-19.

b. Seragam

Seluruh associate (staff) maupun trainee harus menggunakan seragam sesuai

standard dari Four Points sesuai dengan department masing masing. Untuk

F&B Service sendiri, mengunakan kemeja tangan pajang, celana hitam

panjang, dan sepatu hitam pada hari senin-rabu, busana adat bali setiap hari
46

kamis dan jumat, serta seragam bertemakan “Hawaii” setiap hari sabtu dan

minggu.

c. Duty

Four Points by Sheraton Bali, Kuta menggunakan breakfast system buffet

dan A’la Carte berdasarkan occupancy dan persetujuan FB Manager,

breakfast dimulai dari pukul 6'30 ‘ 11'00 berikut runtutan kegiatan yang

dapat penulis rangkum.

1) Morning Shift (07.00 – 15.00)

a. Mise en place

Prepare dan polish cuttleries berdasarkan menu yang telah disetujui

FB team 1 hari sebelumnya. Selain prepare alat alat, job description

juga dibagikan oleh FBM atau associate yang in charge, terkadang 1

orang mendapat job desc lebih dari satu berdasarkan associate dan

traiinee yang hadir, adapun job desc yang dibagikan:

 Host: menyambut tamu, menginformasikan dan mencatat

tamu yang datang

 Buffet : membantu tamu di buffet

 Egg Dishes: membantu kitchen dan tamu pada pemesanan


telur

 Bar: Membuatkan minnuman (jus, coffee, tea) untuk tamu


breakfast

 Steward: mencuci piring dan gelas kotor saat breakfast

 Clear up, Set up: Clear up ke meja meja tamu dan set up

cutleres yang baru

 Handle breakfast

Walaupun breakfast menggunakan system buffet, team FBS

dapat membatu menawarkan, mengambilkan, menjelaskan,

dan membawakan makanan dan minuman yang diminta,


47

selain itu water/ss juga harus mendata tamu yang ikut

breakfast agar tidak ada tamu yang terlewatkan.

 Membuat breakfast report

Setelah breakfast, host harus membuat breakfast report dan

mencatat revenue breakast secara manual di log book

 Handle Lunch

Menyambut tamu yang datang untuk lunch, reccomend

menu, taking order, serving food.

 Over Handle to Aternoon Shift

Ketika petugas yang mendapat afternoon shift datang,

petugas morning shift akan menginformasikan halhal yang

belum selesai dan yang sudah selesai

2. Afternoon shift ( 15.00 – 23.00 )

Pada Shift Afternoon pekerjaan di mulai dari jam 15.00 – 23.00. berikut adalah

kegiatan yang dilakukan penulis di section ini antara lain :

 Handle Lunch

 Sweeping Floor

Melakukan clear up keliling di setiap depan kamar yang

memesan in room breakfast ataupun in room dining dari

lantai paling atas sampai restaurant

 Handle Handover

Melanjutkan kegiatan petugas pagi yang belum selesai

 Membuat Lunch Report

Setelah periode Lunch selesai, petugas aternoon akan

melakukan report, mencatat di log book, menyetor bill ke FO

dan bersiap untuk periode dinner


48

 Handle Dinner

 Prepare Breakfast

Petugas siang mendapat tugas membantu menyiapkan alat alat

dan menu untuk breakfast keesokan harinya bila ada waktu

 Dinner report dan Closing

Setelah semua kegiatan sudah selesai, petugas siang membuat

dinner report, memastikan semua mesin mati dan menyetor

bill ke FO

C. Hambatan – hambatan yang ditemui serta pemecahan masalah

Hambatan – hambatan yang ditemui pada praktek kerja lapangan adalah sebagai

berikut:

1. Hambatan yang ditemui:

o Adanya perbedaan teori yang diberikan di kampus dengan di


dunia industri

o Occupancy yang tiba tiba tinggi dengan jumlah petugas yang


kerja sedikit

o Kesalahan pembuatan bill

o Sulitnya berkomunikasi dengan tamu yang kurang memahami


bahasa inggris

2. Pemecahan Masalah:

 Teori yang diberikan di kampus sangat bermanfaat bagi penulis

walaupun setiap industri memiliki SOP yang berbeda beda,

tetapi tidak jauh berbeda dengan teori yang diajarkan, maka

dari itu kita harus bisa lebih memahami SOP di industri tempat

bekerja dan jangan terlalu terburu buru mengambil keputusan

 Petugas harus sigap dan tetap fokus pada situasi, dengan begitu

semua akan berjalan lancar

 Mengecek kembali bill dan meminta maaf kepada tamu lalu


49

memperbaiki bill yang salah

 Menggunakan teknologi yang ada, walaupun tidak efisien

namun untuk mengerti dan paham apa yang dimaksud oleh

tamu.

D. Iklim kerja / kerjasama departement lain

Seperti yang kita ketahui bahwa pada dasarnya Kerjasama merupakan

media untuk memberikan informasi, pandangan, pendapat satu sama lain

untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, Kerjasama dalam

suatu organisasi sangatlah penting. Berikut ini adalah hubungan Kerjasama

antara department Food&Beverage Service dengan departemen lainnya :

a. Front Office Departement

Kerjasama ini sangat perlu terumana dalam pemberian keterangan tentang

tamu-tamu hotel misalnya: jumlah tamu, kamar-kamar yang dipakai, tamu

yang chek-in / yang chek- out. Disamping itu juga didalam memberikan

pelayanan khusus seperti tamu-tamu penting (VIP Guest) pemberian sesuatu

dari pihak hotel kepada tamu tertentu (Complimentary).

b. House keeping Departement

Disini lebih banyak menyangkut soal kebersihan dan pengadaan peralatan.

Pada umumnya house keeping bertaggung jawab dalam membersihkan lantai,

pintu, jendela restaurant, dan bar termasuk juga dalam penyediaan pakaian

karyawan, linen, dan napkin. Memberikan informasi mengenai keadaan kamar

tamu (penggunaan fasilitas room service).

c. Accounting Departement
50

Kerjasama ini saat erat sekali didalam menangani dan membuat laporan

tentang hasil penjualan makanan dan minuman di restaurant dan bar. Dalam

hal pengawasan bahan- bahan makanan dan minuman yang diproduksi,

memerlukan Kerjasama yang teratur dan baik. Disamping itu Kerjasama yang

saling pengertian ini juga diperlukan dalam pembayaran terhadap bahan-

bahan makanan dan minuman kepada penjual dan juga dalam ketepatan

pembayaran gaji karyawan.

d. Engineering Departemen

Demi kelancaran jalannya oprasional perbaikan atas prabot atau furniture

restaurant dan bar adalah sangat perlu, disamping itu pengadaan dan

pengawasan atau peralatan listrik yang digunakan baik direstaurant, bar,

ataupun di kitchen harus dilaksanakan dengan baik sehingga dapat beroprasi

semestinya.

e. Purchasing Departement

Untuk kelancaran orderproduk yang sudah habis di FB, kerjasama dengan

purchasing department sangatlah perlu.


51

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
On the job trainig merupakan salah satu program pendidikan yang harus

dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa IPBI-SPB untuk dapat melaksanan

program Pendidikan secara keseluruhan. On The Job Training sangat banyak

memberikan manfaat bagi penulis karena penulis mampu mengetahui bagimana

oprasional kerja didunia industry pada bidang pariwisata. Dan penulisi mampu

menyeimbangkan anatara praktik dan teori yang diberikan di kampus maupun di

industry. On The Job Training ini juga dapat menjadi suatu jembatan

penghubung antar Lembaga Pendidikan dengan industry, sehingga mampu

mewujutkan sumber daya manusia yang professional dan berkwalitas baik.

Setelah melaksanakan On The Job Training penulis banyak mendapatkan

pengalaman kerja yang sangat bermanfaat. Penulis juga dapat melihat secara

langsung bagaimana proses oprasional hotel sehingga penulis mendapatkan bekal

dan tambahan ilmu untuk memperoleh pekerjaan nantinya.

B. Saran
Adapun saran – saran yang ingin saya sampaikan setelah melaksanakan

program praktek kerja nyata adalah sebagai berikut :

1) Untuk Kampus:

a) Meningkatkan teori-teori dan praktik yang ada dikampus sehingga

memudahkan para mahasiswa apabila terjun kedunia pariwisata.

Perkuliahan yang disesuaikan dengan perkembangan pariwisata didunia

yang hari ke hari selalu mengalami perubahan sesuai dengan

perkembangan pariwisata.

b) Pertahankan kerjasama antara pihak kampus IPBI-SPB dengan

perusahaan diindustri perhotelan baik dalam negeri maupun luar negeri


52

c) Memberikan informasi mengenai kegiatan dikampus jelas, lengkap dan

tidak mendadak.

2) Untuk Hotel:

a) Sebelum dan sesudah shift kerja sebaiknya selalu melakukan briefing

agar trainee juga mengetahui informasi terbaru tentang keadaan hotel.

b) Kedisiplinan associates lebih ditingkatkan

c) Lebih meningkatkan kualitas dan mutu operasional secara keseluruhan

d) Tetap mempertahankan pelayanan yang baik, berkesan dan sempurna


untuk para tamu.

3) Saran untuk Mahasiswa :

a) Lebih giat belajar mengenai product knowledge dan bahan bahan yang

digunakan dalam makanan

b) Agar tetap semangat dan giat dalam melakukan PKN maupun


pembelajaran

c) Bangun inisiati yang tinggi sehigga menjadi lebih aktif dan semangat
ketika bekerja

d) Cari shortcut shortcutyang masuk akal dan tidak bertentangan dengan

SOP agar bekerja lebih efisien

Demikianlah uraian kegiatan yang penulis lakukan selama on

the job training di Four Points by Sheraton Bali, Kuta. Penulis sangat

berterima kasih kepada semua pihak khususnya Four Points Bali, Kuta

karena telah membantu dan membimbing penulis saat bekerja dan

menyelesaikan laporan training ini.

DAFTAR PUSTAKA

Managing operations dari AHMA ( Amarican Hotel Motel Association)


53

Arief, Abd Rachman. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran.

Yogyakarta: Graha Ilmu Munurung, Haldin.2002. Manajemen Front Office

Hotel. Jakarta: Kesaint Blanc.

Bio in God bless . 2015 "Hotel Four Points Pertama di Indonesia Dibuka di

Bali", https://m.liputan6.com/amp/2257187/hotel-four-points-pertama-di-

indonesia-dibuka-di- bali#referrer=https://www.google.com&cs=

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai