Anda di halaman 1dari 30

1

BAB 1

PENDHULUN

A. Latar Belakang

Setiap manusia pada umumnya memiliki kebutuhan yang harus

dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan suatu usaha dan

pekerjaan yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dalam

memperoleh pekerjaan, harus didukung dengan skill (kemampuan) dan

education (pendidikan) agar dapat bersaing dengan sumber daya manusia

yang lainnya.

Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Semakin maju

pendidikan suatu bangsa maka semakin cerah dan terarah juga

kesejahteraan masyarakat dari suatu bangsa itu sendiri.Memasuki era

globalisasi masyarakat harus berlomba-lomba mencapai pendidikan

setinggi-tingginya untuk dapat bersaing dengan dalam dunia kerja. Tidak

hanya pandai dalam menguasai teori-teori masyarakat juga dituntut untuk

memiliki keterampilan dalam segala bidang sesuai dengan keahlian masing-

masing. Ketatnya persaingan dunia kerja membuat masyarakat yang tidak

memiliki pendidikan dan keterampilan akan tersisih dengan sendirinya.

Oleh karena itu, Universitas Negeri Jakarta melakukan antisipasi untuk

menjaga mutu pendidikan dan kualitas lulusan mereka agar tetap

terjaga dan diminati. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan

mengadakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk menunjang karir para

mahasiswanya. PKL merupakan mata kuliah wajib yang bertujuan untuk

1
2

membekali mahasiswa dalam mengenal, mengetahui, Dengan mengikuti

program PKL, mahasiswa diharapkan dapat mendapatkan wawasan,

pengalaman, serta mensinergikan pengetahuan akademik mahasiswa dengan

lingkungan kerja dalam menyelesaikan masalah yang di hadapi selama

melaksanakan PKL. Tempat praktikan melakukan PKL adalah di Dinas

Pariwisata Pemerintah Kota Bengkulu. Praktikan dilatih berbagai macam

ilmu pengetahuan dari mulai keterampilan sampai dengan kedisiplinan

sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya, praktikan mendapatkan

wawasan dan pengetahuan tentang cara kerja di bagian pemasaran.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari dilaksanakannya PKL, antara lain :

1. Bertujuan untuk menambah wawasan, pengalaman, kemampuan, dan

keterampilan di bidang pemasaran dan menyiapkan diri menjadi sumber

daya manusia yang berkualitas sebelum memasuki dunia kerja.

2. Bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara promosi pariwisata dan

kebudayaan yang ada di kota Bengkulu.

C. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang didapat setelah melaksanakan PKL, yaitu :

1. Bagi Praktikan

a. Meningkatkan wawasan dan pengalaman mengenai dunia kerja secara

langsung.

b. Memahami dan mengenal dinamika dunia kerja pada unit-unit kerja,

baik lingkungan pemerintah maupun perusahaan.

2
3

c. Mempersiapkan langkah-langkah dan memberikan gambaran dalam

menghadapi tantangan dan persaingan kerja di masa mendatang.

2. Bagi Dinas Pariwista dan Kebudayaan Kota Bekasi

a. Dapat membantu pekerjaan pegawai yang ada di Disparbud Kota

Bekasi.

b. Terjalinnya hubungan yang baik antara Disparbud dan Universitas

Negeri Jakarta, serta menumbuhkan hubungan kerjasama yang saling

menguntungkan dan bermanfaat.

3. Bagi Fakultas Ekonomi-Universitas Negeri Jakarta

a. Mengetahui sejauh mana efektivitas antara kurikulum (materi

perkuliahan, metode dan media) yang diterapkan dengan dinamika

dan kondisi dunia kerja yang sesungguhnya.

b. Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum sesuai

dengan kebutuhan di lingkungan instansi/perusahaan.

c. Terjalinnya hubungan yang baik dalam menyediakan kebutuhan akan

sumber daya manusia bagi Disparbud Kota Bengkulu, Sehingga

dapat memberikan peluang bagi lulusan akutansi universitas dehasen

bengkulu bekerja di badan usaha tersebut.

3
4

BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Sejarah Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

organisasi perangkat daerah dan Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun

2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Provinsi

Bengkulu, maka Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu menjadi Dinas

Pariwisata Provinsi Bengkulu dan dibawahnya tergabung 1 (satu) UPTD

yaitu Pengembangan dan Pengendalian Usaha Pariwisata (PPUP),

mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas

dekonsentrasi dibidang kepariwisataan.

B. Struktur Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu

Kepalah

Bidang
Sekretaris
Pariwisata

Bidang Bidang Unit Kelompok


Industri Pengemban Pelaksanaan Jabaatan
Pariwisata gan SDKK Teknisdinas Fungsional

C. Lokasi Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu

Jl. Jati No.1, Padang Jati, Ratu Samban, Kota Bengkulu, Bengkulu

38222, Indonesia Rating: 5.00. Telp: +62 736 21974. 

4
5

D. Aktivitas Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu

1. Aktivitas dinas pariwisata

Selama melaksanakan kegiatan praktek lapangan industri di Dinas

Pariwisata Kota Bengkulu Penulis di rolling di tiga bidang yaitu Sub

bagian umum dan kepegawaian, Bidang pariwisata dan Bidang industri

pariwisata. Penulis memiliki ruang lingkup kerja sebagai berikut :

1. Sub bagian Umum dan Kepegawaian

Pada bidang ini penulis ditetapkan selama tiga bulan yaitu dari

tanggal 06 September sampai 06 Desember 2021 berikut uraian

kegiatan di bidang sub bagian umum dan kepegawaian:

a. Absensi pagi

b. Apel pagi

c. Melakukan Pengecekan Surat Masuk dan Keluar

d. Melakukan tugas yang di berikan pimpinan

e. Ishoma

f. Melakukan pengecekan pekerjaan yang belum selesai

g. Absensi sore

h. Apel Sore

2. Bidang Pariwisata

Kemudian Penulis diloring di bidang pariwisaata kurang lebih satu

bulan yaitu dari tanggal 06 Desember sampai 06 Januari 2022.

a. Apel Pagi

b. Promosi Pariwisata

5
6

c. Pendataan dan Pengelolaan Pariwisata

d. Mengetik Izin usaha Pariwisata Berbasis Resiko (OSS)

e. Apel Sore

3. Bidang industri Pariwisata

Pada bulan berikutnya penulis kembali di roling di bidang industri

pariwisata selama satu bulan yaitu dari tanggal 06 Januari sampai 06

Februari 2022.

a. Apel Pagi

b. Menyediakan Sarana dan Prasarana Kepariwisataan

c. Memadukan data Jumlah Pengunjung Restoran,objek wisata dan

Hotel yang ada di Kota Bengkulu.

d. Mengkoordinisakan Data

e. Menyalin data

f. Apel Sore

Disparbud Kota Bengkulu mempunyai kegiatan umum melestarikan

dan mengembangkan destinasi Pariwisata, Budaya dan Kesenian dan nilai-

nilai budaya daerah, luar daerah, sejarah dan seni kontemporer Kota

Bengkulu. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan dengan mengadakan

pagelaran acara, lomba, festival budaya, dan lain sebagainya. Dengan rutin

mengadakan acara tersebut, diharapkan warga Bengkulu bisa melestarikan

dan mencintai pariwisata, kebudayaan, dan kesenian Kota Bengkulu.

6
7

7
8

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Pengertian Peran

Peran Menurut Syamsir, Torang (2014:86) peran dalam terminology

adalah seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh berkedudukan

dimasyarakat. Dalam Bahasa inggris peran disebut “role” yang definisinya

adalah “person’s task or duty in undertaking”. Artinya “tugas atau

kewajiban seseorang dalam suatu usaha atau pekerjaan”. Peran diartikan

sebagai perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan dalam masyarakat

Sedangkan Robbins and Judge yang diterjemahkan oleh Saraswati dan

Sirait (2015:306) menyatakan bahwa ketidak jelasan peran tercipta

manakala ekspektasi peran tidak dipahami secara jelas dan karyawan tidak

yakin apa yang harus ia lakukan. Ketidakjelasan perandirasakan seseorang

jika ia tidak memiliki cukup informasi untuk dapat melaksanakan tugasnya,

atau tidakmengerti atau merealisasikan harapan-harapan yang berkaitan

dengan peran tertentu.

Dari uraian diatas dapat di simpulkan peran merupakan suatu aktivitas

yang dimainkan atau dijalankan oleh seseorang yang mempunyai

kedudukan atau status sosial dalam sebuah organisasi. Peran juga dapat

dijadikan sebagai serangkaian perilaku yang di harapkan oleh seseorang

sesuai dengan posisi sosial yang diberikan atau seperangkat tingkah yang

8
9

diharapkan dan dimiliki oleh seseorang yang berkedudukan di masyarakat,

serta tugas dan kewajiban seseorang dalam suatu usaha atau pekerjaan

1. Definisi Pariwisata

Menurut Muljadi (2012:7) Istilah Pariwisata baru muncul dimasyarakat

kira – kira pada abad ke 18, khususnya sesudah Revolusi Industri di Inggris.

Istilah tersebut berasal dari dilaksanakannya kegiatan wisata, yaitu suatu

aktivitas perubahan tempat tingggal sementara dari seseorang, diluar tempat

tinggal sehari – hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan

yang bisa menghasilkan upah atau gaji. Pariwisata merupakan aktivitas,

pelayanan dan produk hasil industri pariwisata yang mampu menciptakan

pengalaman perjalanan bagi wisatawan. Kata pariwisata berasal dari dua

suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari yang bearti banyak, berkali – kali, dan

berputar – putar, sedangkan wisata bearti perjalanan atau bepergian. Jadi,

pariwisata bearti perjalanan atau bepergian yang dilakukan secara berkali –

kali atau berkeliling.

Sedangkan menurut Hunziker dan Kraft dalam Muljadi (2012:8)

Pariwisata adalah keseluruhan hubungan dan gejala – gejala yang timbul

dari adanya orang asing dan perjalanannya itu tidak untuk bertempat tinggal

menetap dan tidak ada hubungannya dengan kegiatan untuk mencari nafkah.

Selain definisi menurut Muljadi seperti yang telah dikemukakan diatas,

Yoeti dalam S.R. Primadany (2013:137) mengatakan Pariwisata harus

memenuhi Empat Kriteria, yaitu:

1. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain, perjalanan

9
10

dilakukan di luar tempat kediaman di mana orang itu biasanya tinggal.

2. Tujuan perjalanan dilakukan semata – mata untuk bersenang – senang,

tanpa mencari nafkah di negara, kota atau DTW yang dikunjungi.

3. Uang yang dibelanjakan wisatawan tersebut dibawa dari negara

asalnya, di mana dia bisa tinggal atau berdiam, dan bukan diperoleh

karena hasil usaha selama dalam perjalanan wisata yang dilakukan;

4. Perjalanan dilakukan minimal 24 jam atau lebih; Dalam pengertian

kepariwisataan terdapat empat faktor yang harus ada dalam batasan suatu

definisi pariwisata.

Faktor-faktor tersebut adalah perjalanan itu dilakukan dari satu tempat

ke tempat lain, perjalanan itu harus dikaitkan dengan orang-orang yang

melakukan perjalanan wisata sematamata sebagai pengunjung tempat wisata

tersebut.

Defenisi destinasi (Tuohino & Konu, 2014) menyatakan bahwa destinasi

adalah area geografis sebagai lokasi yang dapat menarik wisatawan untuk

tinggal secara sementara yang terdiri dari berbagai produk pariwisata

sehingga membutuhkan berbagai prasarat untuk merealisasikannya.

Sedangkan menurut wisata menurut Pendit dalam Yuliani (2013), ada

beberapa jenis pariwisata yang sudah dikenal, antara lain :

1) Wisata budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan cara

mengadakan kunjungan ketempat lain atau keluar negeri, mempelajari

keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka,

10
11

kebudayaan dan seni mereka.

2) Wisata kesehatan, yaitu perjalanan wisatawan dengan tujuan untuk

menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal

demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani.

3) Wisata olahraga, yaitu wisatawan-wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud

mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau

negara.

4) Wisata komersial, yaitu termasuk perjalanan untuk mengunjungi

pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti

pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.

5) Wisata industri, yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar

atau mahasiswa, atau orang-prang awam ke suatu komplek atau

daerah perindustrian dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan

peninjauan atau penelitian.

6) Wisata bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan dengan danau, pantai

atau laut.

7) Wisata cagar alam, yaitu jenis wisata yang biasanya diselenggarakan

oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha

dengan mengatur wisata ketempat atau daerah cagar alam, taman

lindung, hutan daerah pengunungan dan sebagainya yang

kelestariannya dilindungi oleh undang-undang.

8) Wisata bulan madu, yaitu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi

11
12

pasangan-pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan

fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalan.

Kualitas objek daya tarik wisata merupakan hal yang penting

dalam pariwisata. Mutu objek daya tarik wisata yang baik akan

berdampak positif pada besaran jumlah wisatawan dan lama tinggal

disuatu destinasi wisata. Di dalam hal ini persepsi wisatawanlah yang

menjadi tolak ukur untuk melihat tingkat mutu objek daya tarik wisata

tersebut.

2. Peran Dinas Pariwisata

peran pemerintah dalam pembangunan nasional dikemukakan oleh

Siagian (2000:142-150) yaitu pemerintah memainkan peranan yang

dominan dalam proses pembangunan. Peran yang disoroti adalah sebagai

stabilisator,innovator, modernisator, pelopor dan pelaksana sendiri kegiatan

pembangunan tertentu Secara lebih rinci peran tersebut diuraikan sebagai

berikut:

a. Stabilisator, peran pemerintah adalah mewujudkan perubahan tidak

berubah menjadi suatu gejolak sosial, apalagi yang dapat menjadi

ancaman bagi keutuhan nasional serta kesatuan dan persatuan bangsa.

Peran tersebut dapat terwujud dengan menggunakan berbagai cara

antara lain: kemampuan selektif yang tinggi, proses sosialisasi

yang elegan tetapi efektif., melalui pendidikan, pendekatan yang

persuasive dan pendekatan yang bertahap tetapi berkesinambungan.

b. Inovator, dalam memainkan peran selaku innovator pemerintah

12
13

sebagai keseluruhan harus menjadi sumber dari hal-hal baru. Jadi

prakondisi yang harus terpenuhi agar efektif memainkan

peranannya pemerintah perlu memiliki tingkat keabsahan

(legitimacy) yang tinggi. Suatu pemerintahan yang tingkat

keabsahannya rendah, misalnya karena “menang” dalam

perebutan kekuasaan atau karena melalui pemilihan umum yang

tidak jujur dan tidak adil, akan sulit menyodorkan inovasinya kepada

masyarakat. Tiga hal yang mutlak mendapatkan perhatian serius

adalah, penerapan inovasi dilakukan dilingkungan birokrasi terlebih

dahulu, inovasi yang sifatnya konsepsional, inovasi sistem, prosedur

dan metode kerja.

c. Modernisator, melalui pembangunan, setiap negara ingin menjadi

negara yang kuat, mandiri, diperlakukan sederajat oleh negara-

negara lain. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan antara

lain: penguasan ilmu pengetahuan, kemampuan dan kemahiran

manajerial, kemampuan mengolah kekayaan alam yang dimiliki

sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi, sistem pendidikan

nasional yang andal yang menghasilkan sumber daya manusia yang

produktif, landasan kehidupan politik yang kukuh dan

demokratis, memiliki visi yang jelas tentang masa depan yang

diinginkan sehingga berorientasi pada masa depan.

d. Pelopor, selaku pelopor pemerintah harus menjadi panutan (role model)

bagi seluruh masyarakat. Pelopor dalam bentuk hal-hal,

13
14

positif seperti kepeloporan dalam bekerja seproduktif mungkin,

kepeloporan dalam menegakkan keadilan dan kedisiplinan,

kepeloporan dalam kepedulian erhadap lingkungan, budaya dan

sosial, dan kepeloporan dalam berkorban demi kepentingan negara.

e. Pelaksana sendiri, meskipun benar bahwa pelaksanaan berbagai

kegiatan pembangunan merupakan tanggung jawab nasional dan

bukan menjadi beban pemerintah semata, karena berbagai pertimbangan

seperti keselamatan negara, modal terbatas, kemampuan yang belum

memadai, karena tidak diminati oleh masyarakat dan karena secara

konstitusional merupakan tugas pemerintah, sangat mungkin terdapat

berbagai kegiatan yang tidak bisa diserahkan kepada pihak swasta

melainkan harus dilaksanakan sendiri oleh pemerintah.

4. Peran Dinas Pariwisata Kota Bengkulu

Peran Dinas Pariwisata Kota Bengkulu sudah berjalan dengan baik

namun, belum optimal secara menyeluruh. Hal ini dapat dilihat dari peran

pemerintah dalam meningkatkan destinasi pariwisata yang mencakup :

1. Motivator

a) Membina masyarakat dilingkungan daerah wisata untuk meningkatka

peran masyarakat dalam meningkatkan daya tarikwisata. Pembangunan

pariwasata selayaknya pembangunan pada umumnya ialah menempatkan

masyarakat sebagai subyek dari pembangunan itu. Selayaknya subyek

pembangunan adalah menempatkan masyarakat sebagai pelaku dalam

kegiatan pembangunan dan pengembangan pariwisata agar kegiatan yang

14
15

terjadi dapat menumbuh kembangkan perekonomian masyarakat yang

terkena dampak pembangunan pariwisata tersebut. Pelaksanaan

pembinaan terhadap masyarakat disekitar wilayah objek wisata biasanya

dilakukan oleh Dinas Pariwisata dalam jangka waktu per 2 minggu.

b) Selain melakukan pembinaan, Dinas Pariwisata juga kerap mengadakan

Seminar, Bimbingan Teknis maupun Focus Group Discussion (FGD)

dalam rangka meningkatkan kepekaan dan kemampuan masyarakat

sekitar objek wisata untuk siap dan mampu bersaing.

2. Fasilitator

a) Menata kawasan objek wisata untuk meningkatkan keindahan dan

ketertiban di kawasan wisata. Menata kawasan wisata memiliki artian

sebagai bentuk upgrading tempat-tempat yang memiliki harga jual

pemandangan dan keindahan, baik mengembangkan maupun menyulam

tempat wisata, sebagai contoh Dinas Pariwisata menjadi koordinator

dalam kegiatan jumat bersih yang dilaksanakan oleh seluruh OPD di

Kota Bengkulu di wilayah Pantai Panjang. Selain peningkatan mutu

wisata Dinas Pariwisata juga memiliki peranan untuk mengatur

ketertiban lingkungan agar para pewisata dapat merasa aman dan nyaman

dalam menikmati wisata yang disajikan. Dalam hal ini Dinas Pariwisata

sering melaksanakan monitoring dan penggusuran lapak/warung remang-

remang dalam rangka menciptakan ketertiban lingkungan Pantai Panjang.

b) Melestarikan objek-objek wisata untuk meningkatkan daya tarik wisata.

Melestarikan berarti menjaga dan merawat objek wisata yang telah ada.

15
16

Dinas pariwisata memiliki tugas penting untuk melestarikan objek wisata

hal ini bertujuan untuk menjaga keeksistensian obyek wisata yang telah

ada. Selain menjaga kebersihan di objek wisata, dalam rangka

melestarikan objek wisata Dinas Pariwisata kerap melaksanakan

monitoring atau melaksanakan pemantauan ke lokasi objek wisata baik

yang berada di Kota Bengkulu maupun di luar Kota Bengkulu.

c) Mempromosikan objek wisata melalui media massa, media sosial,

leaf flet, brosur untuk meningkatkan daya tarik wisatawan. Pemanfaatan

media masa dan media social pada era masa kini terbukti sangat jitu

untuk mengundang para wisatawan manca Negara untuk datang dan

menikmati keindahan alam yang disajikan namun untuk menunjang

keberhasilan pemasaran adalah bagaimana fasilitas pendukung lebih

diperhatikan kembali guna untuk mencapai kepuasan dari para

wisatawan. Maka dari itu Dinas Pariwisata terus menerus melakukan

perbaikan-perbaikan mutu jual untuk memikat para wisatawan. Dalam

hal ini disetiap tahunnya Dinas Pariwisata memiliki anggaran untuk

melakukan shooting/pembuatan video dokumenter yang digunakan

sebagai video promosi destinasi wisata Kota bengkulu.

d) Mengelola media tron pariwisata untuk meningkatkan daya tarik

wisatawan.

e) Membentuk kelompok-kelompok sadar wisata sebagai penggerak

sadarwisata. Dan melakukan pembinaan terhadap kelompok-kelompok

sadar wisata dan memberi materi bimbingan penyuluhan sadar

16
17

wisata kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan kelompok sadarwisata, dan menyelenggarakan lokakarya,

temu masyarakat dan pengelola usaha kepariwisataan untuk

meningkatan sumber daya manusia. Pengelompokan kelompok sadar

wisata bertujuan untuk menjaga dan pelestarian destinasi dengan

bersama-sama dengan kelompok wisata yang statusnya sebagai pengelola

lapangan perlu dibangun dan dibina karena mutu wisata juga ditunjang

dari pihak pengelola wisata.

3. Dinamisator

a) Melakukan kerjasama riset, edukasi, Pengembangan dan Industri

Akses Permodalan dan Pemasaran baik di tingkat provinsi, nasional,

dan internasional untuk meningkatkan daya tarik wisatawan. Dalam

implementasinya pembangunan dan pengembangan sector wisata Dinas

Pariwisata tidak dapat berjalan dengan sendirinya, masih memerlukan

dari berbagai pihak yang ikut membantu membangun kawasan wisata.

Maka kajian-kajian umum yang terukur menjadi salah satu alternative

yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata bekerja sama dengan pihak lain

untuk membangun wisata kota Bengkulu yang lebih baik. Seperti contoh

dalam perawatan Benteng Marlborough Kota Bengkulu bekerjasama

dengan Kota Jambi. Selain itu dalam rangka pembangunan Pantai

Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Pariwisata bekerjasama dengan

investor baik dari dalam maupun luar kota.

b) Memelihara sarana dan prasarana pariwisata untuk menjaga kualitas

17
18

sarana dan prasarana, dalam rangka memelihara sarana dan prasarana

yang telah ada Dinas Pariwisata memprakarsai dan menjadi

penanggungjawab POKDARWIS maupun LPM di wilayah objek wisata.

Serta memfasilitasi pengadaan sarana dan prasarana untuk

kelancaran usaha pariwisata. Seperti halnya destinasi yang terus dijaga

sarana dan prasarana penunjang tidaklah kalah penting seperti akses jalan

menuju lokasi wisata yang nyaman dan fasilitas lain patut diperhatikan

guna memuaskan para pewisata. Disetiap tahunnya Dinas Pariwisata

menjembatani stakeholder dengan pelaku usaha dalam rangka

pemenuhan kebutuhan fasilitas yang dibutuhkan oleh pelaku usaha di

lokasi objek wisata, seperti contoh pengadaan tenda, meja, kursi, tempat

sampah, dsb.

B. Pembahasan Atau Ulasan

Setelah membahas tentang “Peran dinas pariwisata dalam

meningkatkan destinasi wisata di kota bengkulu dapat kita bandingkan

bahwa ada beberapa perbedaan antara penjelasan umum dan yang ada di

Perusahaan. Dalam suatau pekerjaan dimanapun tentunya perusahaan atau

industry memiliki standar operasional prosedur (SOP) Perjalanan Dinas atau

panduan pekerjaan sesuai teori yang ada, dimana SOP dan teori tersebut di

pergunakan sebagai panduan dan pedoman dalam melakuakan pekerjaan

agar karyawan mengerti dan paham apa yang akan di lakukan sebelum

pekerjaan di mulai demi mencapai kelancaran dalam bekerja.

Dalam melaksanakan praktek lapangan industri di Dinas Pariwisata

18
19

penulis mengikuti SOP yang diterpakan oleh Dinas Pariwisata selama

pandemi COVID -19 berlangsung. Dalam melaksanakan SOP yang berlaku

penulis mendapati adanya perbedaan pelayanan antara teori dan praktek

dilapangan industri. Meskipun demikian penulis dituntut untu bisa

mengikuti SOP yang diterapkan oleh Dinas Pariwisata kota bengkulu

berikut beberapa kegiatan yang penulis lakukan selama melaksanakan PLI

di dinas pariwisata Kota Bengkulu :

1. Bidang sub bagian umum dan kepegawaian

Pada bidang ini penulis ditetapkan selama tiga bulan banyak pengalaman

dan ilmu yang penulis dapatkan seperti membuat SK, Membuat SP,

Membuat surat sewa lahan, serta menerima surat masuk dan keluar dan

membantu para staaf mengerjakan tugasnya.

2. Bidang industri pariwisata

Pada bidang industri pariwisata penulis ditetapkan selama satu bulan

pada bidang ini peulis banyak mempelajari tentang pendataan objek

wisata, pendataan hotel, dan pendataan restaurant. Sesudah melakukan

pendatan penulis membantu merekap hasil pendataan dan melaporkanya

pada dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu dan Juga penulis membantu

menerangkan tentang aplikasi si data agar mempermudah melakukan

pendataan jumlah kunjungan wisatawan.

3. Bidang Pariwisata

Bidang pariwisata penulis ditetapkan selama satu bulan di bidang ini

penulis diperintahkan untuk membuat surat sewa lahan, membuat surat

19
20

peringatan kepada sewa lahan dan menyebarluaskanya, membantu

promosi wisata, serat mendampingi kasubag berdiskusi dengan kelompok

sadar wisata..

Dari paparan diatas dapat di simpulkan bahwa penulis banyak

mendapatakan ilmu serta pengalaman yang didapat selama penulis

melaksanakan PLI di dinas pariwisata kota bengkulu dan juga terdapat

banyak perbedaan tentang apa yang dipelajari di bangku kuliah dengan

pengeaplikasian di dunia industri.

20
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Selama melaksanakan PKL di dinaspariwisata Kota Bengkulu, praktikan

mengambil beberapa kesimpulan, berikut kesimpulan yang diperoleh :

1. Praktikan mendapat pengalaman kerja yang tidak didapat di bangku

perkuliahan seperti bagaimana praktikan mengatasi masalah yang timbul

dalam dunia kerja mulai dari bagaimana mengembangkan potensi

pariwisata Kota Bengkulu

2. Praktikan mengenal dan mengetahui secara langsung bentuk promosi di

Disparbud Kota Bengkulu. Bentuk promosi yang dilakukan adalah sales

promotion dengan cara rutin mengadakan acara yang berhubungan

dengan pariwisata, kebudayaan, dan kesenian Kota Bengkulu dan ikut

serta pada acara – acara kepariwisataan dan kebudayaan yang ada di luar

kota Bengkulu

B. Saran

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan PKL, praktikan melalui

laporan PKL ini bermaksud memberikan saran dan masukan yang positif,

agar di masa yang akan datang dapat menjadi bahan pembelajaran, sehingga

dapat dijadikan acuan untuk perbaikan bagi pihak dinas pariwisata Kota

Bengkulu. Adapun beberapa saran yang dapat praktikan berikan antara lain :

1. Lebih mendisiplinkan jam kerja bagi karyawan agar datang dan pulang

sesuai dengan jam kerja, bisa dengan mengadakan apel setiap pagi agar

21
DAFTAR PUSTAKA
Muljadi, 2012, Kepariwisataan dan Perjalanan, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu,
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2015). Perilaku organisasi ( ratna saraswati dan
febriella sirait, penerjemah).Jakarta: Salemba Empat.
Syamsir dan Torang. 2014. Organisasi & Manajemen Perilaku, Struktur, Budaya
& Perubahan Organisasi. Bandung:Alfabeta.
Siagian. 2001. Administrasi Pembangunan (Konsep, Dimensi, dan Strategi).
Jakarta : Bumi Aksara.
yoeti A. Okta 2006, perencanaandang pengembangan pariwisata, Jakarta :
paramitha.
yuliani. 2013. Strategi Komunikasi Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Kominfo
(Disbupdar) :Kota Samar

22
LAMPIRAN

23
SURAT KETERANGAN
Nomor :

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Dinas Pariwisata Kota Bengkulu :
Nama : Amrullah, SP
NIP : 196704071992031006
Jabatan : Kepalah Dinas pariwisata Kota Bengkulu
Menyatakan bahwa :
Nama : Frengki
NPM : 19050048
Program Studi : Akutansi
Lokasih Sekolah : Dinas pariwisata Kota Bengkulu
Waktu PPL : 7-03-2022 Sd 1-04-2022
Kegiatan : Praktik kerja Lapangan (PKL )
Telah selesai melakukan praktik pengalaman lapangan (PPL ) di Dinas
pariwisata Kota Bengkulu. Demikian surat ini dibuat dengan sebenarnyauntuk
dapat digunakan sebagai mana mestinya.
Bengkulu, April 2022
Kepalah Dinas pariwisata Kota Bengkulu,

Amrullah, SP
NIP.196704071992031006

Kegiatan Pengalaman Kerja Lapangan


Program Studi Akutansi Fakultas Ekonomi

24
Universitan Dehasen Bengkulu

Nama : Prengki
NPM :19050048
Lokasi Pkl : Dinas Pariwisata Kota Bengkulu

N
O Tanggal Kegiatan
1. 1. kedatangan ke dinas pariwisata kota bengkulu
Senin 7/3/2022 2. Perkenalan lingkungan di dinas pariwisata
3. Penetapan di bidang pariwisata
2. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
Selasa 8/3/2022 2. Mengetik laporan keuangan
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
3. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
Rabu 9/3/2022 2. Mengetik Sunram
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
4. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
Kamis 10/3/2022 2.
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
5. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
Jumat 11/3/2022 2. Kebersihan
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
6. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
Senin 14/3/2022 2. Membantu mengetik laporan keuangan
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
7. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
Selasa 15/3/2022 2. Membantu mengetik laporan keuangan
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
8. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
2. Mengumpulkan dan Merapikan arsip
Rabu 16/3/2022
penyusunan program
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
9. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
2. Mengumpulkan dan Merapikan arsip
Kamis 17/3/2022
penyusunan program
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
10. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
Jumat 18/3/2022 2. Kebersihan
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
11. Senin 21/3/2022 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi

25
2. Belajar menginfut rekapan gaji
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
12. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
2. Membantu staf keuangan merekap e-tpv bulan
Selasa 22/3/2022
feb
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
13. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
2. Membantu staf keuangan merekap e-tpp bulan
Rabu 23/3/2022
februari
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
14. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
2. Membantu staf keuangan mengumpulkan
Kamis 24/3/2022
rekapan laporan E-TPP bulan Februari
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
15. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
Jumat 25/3/2022 2. Kebersihan
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
16. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
2. Membantu mengatarkan pengajuan gaji ASN
Senin 28/3/2022
Bulan April
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
17. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
Selasa 29/3/2022 2.
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
18. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
Rabu 30/3/2022 2.
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
19. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
Kamis 31/3/2022 2.
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore
20. 1. Mengikuti kegiatan Apel pagi
Jumat 1/4/2022 2.
3. Mengikuti Kegiatan Apel sore

Daftar Hadir Mahasiswa


Pengalaman Kerja Lapangan

26
No Hari Tanggal Tanda tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

27
12.

13.

14.

Gamabar.1 Kegiatan Apel Pagi

28
Gambar 2. Persiapan Pestival Sarapal Anam

gambar 3. kegiatan pengantaran PKL

29
Gambar 4. Pemberian Cendra Mata

30

Anda mungkin juga menyukai