Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

KABUPATEN KEBUMEN

Disusun oleh :

1.

3.

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

SMK NEGERI 1 KARANGANYAR


2023

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

DI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

KABUPATEN KEBUMEN

Mengetahui,

Menyutujui,

Kepala Progam Keahlian Manajemen Perkantoran SMK N 1 Karanganyar

Haryanto, S.Pd.

NIP. 9919919191199191

i
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan tepat waktu.

Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyempurnakan penyusunan


laporan ini, baik dari kegiatan belajar mengajar di sekolah, maupun dalam menuaikan praktik
kerja di instansi yang kami tempati. Kami menyadari bahwa laporan yang kami selesaikan ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran membangun selalu
kami harapkan guna kesempurnaan laporan kami selanjutnya.

Semoga laporan yang kami susun dapat bermanfaat bagi penulis, pemangku
kebijakan, pembaca, dan masyarakat luas lainya. Kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan kami dari awal sampai
akhir

Kebumen, ... September 2023

Tim penyusun,

Syufa Syifa Syahna (Sy3)

iii
DAFTAR ISI

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


PKL merupakan implementasi secara sistematis dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian
tertentu. PKL memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
1. Menghasilkan tenaga yang memiliki keahlian profesional.
2. Memperkokoh Link and Match antara SMK dengan dunia kerja.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5. Melatih peserta didik sesuai dengan program keahliannya.
6. Memperoleh kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung materi kerja
lapangan di dunia industri
B. Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan dapat memberikan
manfaat pada pihak yang terkait lainnya.
1. Bagi Siswa
a. Mendapatkan gambaran umum dan mendapatkan pengalaman untuk terlibat
langsung dalam dunia kerja.
b. Mendapatkan pengalaman untuk ikut serta menganalisis dan menyelesaikan
masalah-masalah yang terjadi sehingga siswa dapat mengimplementasikan
secara langsung metode yang telah dipelajari di sekolah.
c. Membantu siswa untuk menyesuaikan diri dengan dunia kerja.

1
2

d. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan


keterampilan yang didapat di sekolah untuk dikaitkan dengan permasalahan
yang terjadi di dunia kerja sehingga siswa bisa mendapat metode baru.
e. Memperoleh banyak relasi dan teman baru awoakwoakwoak.
2. Bagi Sekolah
a. Dapat menjalankan salah satu fungsi sekolah dalam pendidikan dan
pembinaan ke arah sumber daya manusia yang berkualitas.
b. Merealisasikan visi misi sekolah.
c. Menciptakan hubungan kerja yang saling menguntungkan antara kedua pihak
yaitu instansi pendidikan dengan instansi yang bersangkutan.
d. Menyinkronkan kurikulum yang digunakan sekolah dengan Standar
Kompetensi Nasional (SKN).

3. Bagi instansi Tempat Praktik Kerja Lapangan


a. Sebagai sarana untuk menjembatani antara instansi dengan lembaga
pendidikan untuk bekerja sama lebih lanjut baik yang bersifat akademik
maupun non akademik.
b. Hasil laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat dimanfaatkan sebagai
sumber informasi mengenai situasi umum instansi tempat Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dilaksanakan.
C. Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Kami melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Kebumen pada hari Senin, 26 Juni 2023 sampai
selesai pada hari Selasa, 26 September 2023.
3

BAB II
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN KEBUMEN

A. Sejarah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kebumen

Sejalan dengan perkembangan IPOLEKSOSBUDHANKAM (Ideologi, Politik,


Ekonomi, Sosial Budaya dan Pertahanan Keamanan) dalam Pemerintahan Republik
Indonesia sejak tahun 1945 hingga sekarang, pelaksanaan pembangunan desa yang
menjadi tugas dan tanggung jawab Departemen Dalam Negeri telah beberapa kali
mengalami perubahan baik perkembangan, maupun kebijakan yang menyangkut nama
maupun instansi penyelenggaraannya.

Berikut kronologis terbentuknya Dinas PMD Kabupaten Kebumen:

Direktorat Pembangunan Masyarakat Desa (PMD) awalnya merupakan institusi


dekonsentrasi yang sudah ada semenjak periode orde lama (1950-1965) dan berlanjut
pada periode orde baru (1966-1998).

Diawal orde baru (1966-1998), berada di bawah Departemen Dalam Negeri


(sebelumnya: di bawah Departemen Pengairan Rakyat dan Pembangunan Masyarakat
Desa).

Pada Kabinet Ampera 25 Juli 1966 - 19 Oktober 1967 di Pusat bernama:


Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa (Dirjen PMD) Dep. Dalam Negeri,
sebutan di Provinsi yaitu Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Tingkat I.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 99 tahun 1972 sebutan di


Provinsi menjadi Direktorat Pembangunan Masyarakat Desa Provinsi, dan sebutan di
Kabupaten/Kotamadya yaitu Sub. Direktorat Pembangunan Masyarakat Desa
Kabupaten/Kotamadya.

Berdasarkan Undang-Undang No.5 Tahun 1974 dan Kepmendagri No.135 Tahun


1978 sebutan di pusat yaitu Direktorat Pembangunan Desa (Ditjen Bangdes) Dep. Dalam
Negeri, sebutan di Provinsi yaitu Direktorat Pembangunan Desa (Ditbangdes) Provinsi,
sedangkan sebutan di Kabupaten/Kotamadya yaitu Kantor Pembangunan Desa (Bangdes)
Kabupaten/ Kotamadya.
4

Berdasarkan Keppres No. 27 Tahun 1992 dan Kepmendagri No. 92 tahun 1992
berubah menjadi menjadi di pusat yaitu Direktorat Pembangunan Masyarakat Desa
(Ditjen PMD) Dep. Dalam Negeri, di Provinsi : Kantor Pembangunan Masyarakat Desa
(PMD) Tk.I, dan di Kabupaten/Kotamadya: Kantor Pembangunan Masyarakat Desa
(PMD) Kabupaten/Kotamadya Tk.II.

Berdasarkan Kepmendagri No. 80 tahun 1993 tanggal 8 Oktober 1993.


Persetujuan Men PAN No. B.869/I/93 tanggal 23 Agustus 1993 Kantor Pembangunan
Masyarakat Desa Tk. I dan Tk. II diserahkan urusannya menjadi urusan daerah.

B. Lokasi Instansi
Jl. HM Sarbini No.82, Kranggan, Bumirejo, Kec. Kebumen, Kabupaten
Kebumen, Jawa Tengah 54311
C. Visi Misi dan Budaya Kerja
1. Visi
Visi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kebumen yaitu
"Mewujudkan Kabupaten Kebumen Semakin Sejahtera, Mandiri, Berakhlak Bersama
Rakyat"
2. Misi

Adapun Misi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kebumen


adalah:

a. ‌Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pelayanan birokrasi


yang responsif serta penerapan e-gov dan open-gov terintegrasi
b. ‌Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan
kebutuhan dasar lainnya
c. ‌Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pengembangan potensi
sumber daya alam, pariwisata dan kearifan lokal yang berbasiskan agrobisnis
dan ekonomi kerakyatan
d. ‌Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan
e. ‌Mewujudkan masyarakat yang rukun, berbudaya dan bermartabat.
3. Budaya Kerja
5

DINAS PMD “PROGRESIF” memiliki empat nilai, keempat nilai tersebut


yaitu Profesional, integritas, Responsif dan Kolaboratif disingkat menjadi
“PROGRESIF diharapkan harus selalu tertanam dalam tingkah laku keseharian para
pegawai Dinas PMD. Diterapkan dalam pelayanan dan pelaksanaan tugas selaku
aparatur negara serta menjadi contoh bagi masyarakat utamanya a pemerintahan desa.
a. PROFESIONAL
Profesional adalah tuntutan bagi karyawan/karyawati Dinas PMD, agar
memiliki daya saing yang tinggi sehingga mampu bersaing di era millenial
4,0 untuk menghadapi tantangan dalam melayan desa.
b. INTEGRITAS
Menunjukan konsistensi antara ucapan dan keyakinan yang tercermin
dalam perbuatan dan bersikap jujur, tulus, dan dapat dipercaya, transparan
dan konsisten, menjaga harkat dan martabat serta bertanggungjawab atas
hasil kerja dan bersikap objektif.
c. RESPONSIF
Responsif merupakan nilai yang terwujud dalam bentuk perilaku kerja
yang senantiasa mengembangkan sikap proaktif kooperatif, kritis, suportit,
peka terhadap situasi dan kebutuhan lingkungan kerja, serta mampu
memanfaatkan peluang dan tantangan yang ada.
d. KOLABORATIF
Berkerjasama, bersinergi, saling menopang baik secara Internal antar
individu pegawai yang ada di Dinas PMD Kabupaten Kebumen dengan
instansi external menjadi pemicu yang dapat mewujudkan tujuan.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Kebumen mengacu pada: Peraturan Bupati Kebumen Nomor 121 Tahun 2021 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, BAB III SUSUNAN ORGANISASI Bagian
Kesatu Umum Pasal 5 (1) Susunan organisasi Dinas terdiri atas:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Aparatur Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Lembaga
Kemasyarakatan;
d. Bidang Administrasi Desa;
6

e. Bidang Penataan, Pembangunan dan Kerjasama Desa; dan


f. UPT.
Bagan susunan organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
D. Kegiatan Operasional
Contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi
contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi
contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi
7

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi
contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi

B. Saran
Contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi
contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi contoh isi
8

DAFTAR PUSTAKA
9

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai