Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Disusun oleh:

Charisma Dwi Wijayanti

40020620650021

Departemen Informasi dan Budaya


Program Studi D4 Informasi dan Hubungan
MasyarakatSekolah Vokasi
Universitas Diponegoro
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, yang
mana telah membantu melancarkan proses penyusunan “Laporan Kuliah Kerja
Lapangan” ini serta dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan yang disusun merupakan salah satu tugas dari kegiatan Kuliah
Kerja Lapangan yang mana menjadi mata kuliah wajib pada semester 6 di dalam
prodi Informasi dan Hubungan Masyarakat. Kegiatan Kerja Lapangan
dilaksanakan pada tanggal 30 Mei – 2 Juni 2023 yang berlokasi di Bali. Kegiatan
ini bertujuan untuk memberikan mahasiswa suatu ilmu pengetahuan mengenai
dunia kerja dalam lingkup bidang yang dipelajari dalam studi dan memberikan
suatu gambaran nyata mengenai hubungan dalam suatu instansi sehingga
mahasiswa nantinya tidak shock apabila langsung bersinggungan dengan dunia
nyata kerja.
Dengan adanya kegiatan seperti ini saya selaku mahasiswa juga turut
berterima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam mempersiapkan sekaligus
mengawal seluruh rangkaian kegiatan ini sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Akhir kata harapannya laporan ini dapat berguna dalam memberikan
informasi penting bagi suatu sumber referensi maupun dapat digunakan sebagai
bahan penilaian dalam kepentingan riset maupun kepentingan uji lain, sehingga
laporan ini dapat bermanfaat seperti dengan tepat.

Semarang, 13 Juni 2023

Charisma Dwi Wijayanti


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR GAMBAR iv

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 5

1.2 Tujuan Kegiatan 6

1.3 Manfaat Kegiatan 6

1.4 Waktu Pelaksanaan Kegiatan 6

1.5 Lokasi Kegiatan 6

BAB II 3

PEMBAHASAN 3

2.1 Profil Perusahaan 7-8

2.2 Hasil Kegiatan 9-12

2.3 Kesesuaian Kurikulum Mata Kuliah Dengan Hasil Kunjungan 13


2.4 Manfaat Bagi Praktisi Public Relations 14
2.5 Dokumentasi 15-20

BAB III 21

PENUTUPAN 21

3.1 Kesimpulan 21

3.1 Saran 21
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Foto Bersama di Depan Kantor Dinas Pariwisata Kota Denpasar 15

Gambar 2 : Foto Bersama di Depan Kantor Bali TV 16

Gambar 3 : Penyampaian Materi di Dinas Pariwisata Kota Denpasar 17

Gambar 4: Penyampaian Materi di Bali TV 18

Gambar 5: Sesi Tanya Jawab di Dinas Pariwisata Kota Denpasar 19

Gambar 6 : Foto Bersama di DNA Art and Creative Hub 20


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan suatu kegiatan dimana
didalamnya dituntut untuk mempelajari mengenai mekanisme nyata dari
lingkup kerja serta mengenal tentang struktural organisasi yang terdapat pada
suatu instansi. Kegiatan ini juga merupakan agenda wajib yang ada dalam
mata kuliah sehingga terdapat penilaian tersendiri didalamnya yang mana
berpengaruh terhadap kelulusan nanti. Dengan dilaksanakan diluar
lingkungan kampus, kegiatan ini memerlukan tempat tujuan untuk menunjang
kesuksesan pelaksanaan. Maka dari itu, sebelumnya dilakukan diskusi
mendalam dan riset lapangan dengan melihat latar belakang studi yang
dinaungi serta melihat instansi-intansi yang dirasa sesuai dengan studi agar
nantinya kegiatan yang berlangsung memiliki tujuan yang tepat sasaran bagi
mahasiswa. Melihat terdapat dua konsentrasi didalam prodi D4 Informasi dan
Hubungan Masyarakat pada akhirnya ditetapkan lokasi tersebut yaitu; Dinas
Pariwisata Kota Denpasar dan Bali TV. Lokasi tersebut dipilih atas
penyesuaian konsentrasi studi dan berdasarkan izin yang didapat dari
beberapa pilihan lokasi instansi sebelumnya.

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) hanya dilaksanakan satu kali


dalam masa perkuliahan berlangsung, dan tetunya setiap mahasiswa
diwajibkan untuk melaksanakan serta membuat laporan Kuliah Kerja
Lapangan. Melalui program Kuliah Kerja Lapangan ini mahasiswa dinilai
dapat memahami langsung struktur perusahaan atau organisasi dalam sebuah
manajemen, profesionalitas kerja, kedisiplinan dan masih banyak hal lainnya

Dengan melihat pentingnya kegiatan ini bagi para mahasiswa khususnya


mahasiswa prodi D4 Informasi dan Hubungan masyarakat, diharapkan dapat
memiliki input maupun output yang sesuai agar memiliki manfaat yang dapat
diterapkan.
1.2 Tujuan Kegiatan
Ada beberapa tujuan diadakannya kegiatan ini bagi mahasiswa
sebagai berikut :
1. Memperluas pengetahuan mahasiswa dalam lingkup dunia kerja.
2. Memberikan informasi tentang etika kerja dan tenaga kerja perusahaan.
3. Memotivasi mahasiswa agar memiliki semangat dalam menggapai target
setelah lulus nanti.
4. Mendorong mahasiswa agar mempunyai rasa
kedisiplinan dan tanggung jawab

1.3 Manfaat Kegiatan


1. Mahasiswa dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang
tegas dalam dunia kerja.
2. Melihat langsung beberapa teknik dalam penyelesaian masalah di
suatu bidang dan melihat hasil yang ditorehkan dari perusahaan
3. Mendapat gambaran saat akan bekerja khususnya di bidang
humas dan arsip.
4. Menjadikan mahasiswa memiliki pemikiran dalam menyusun
strategi untuk menggapai kriteria yang diperlukan dalam
menggapai tujuannya setelah lulus nanti

1.4 Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Waktu pelaksanaan kunjungan ke Bali perihal kegiatanKuliah
Kerja Lapangan (KKL) yaitu pada tanggal 30 Mei – 2 Juni 2023.

1.5 Lokasi Kegiatan


Terdapat dua lokasi pelaksanaan program kegiatan ini selama
keberlangsungan di Bali. Tempat pertama yaitu Dinas Pariwisata Kota
Denpasar dan Bali TV yang diperuntukkan bagi mahasiswa dari kedua
konsentrasi dalam prodi D4 Informasi dan Hubungan Masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan


Seperti yang diketahui bahwa kegiatan Kuliah Kerja Nyata
prodi D4 Informasi dan Hubungan Masyarakat dilaksanakan di dua
tempat yang berbeda.

a. Dinas Pariwisata Kota Denpasar

Dinas Pariwisata Kota Denpasar merupakan salah satu


perangkat daerah yang menduduki strata wilayah kota
dimana bergerak dalam bidang pengembangan
pariwisata khususnya di Kota Denpasar Bali. Dalam
menjalankan tugasnya, Dinas Pariwisata Kota Denpasar
berpedoman dalam Perda Bali Nomor 4 Tahun 2019
tentang “desa adat Bali”, Perda Nomor 1 Tahun 2020
tentang “kontribusi wisatawan untuk perlindungan
lingkungan alam dan budaya Bali”, Perda Nomor 5
Tahun tentang “standar penyelenggaraan kepariwisataan
budaya Bali”, Perda Kota Denpasar Nomor 27 Tahun
2011 tentang “TT RTRW Kota Denpasar 2011-2031 :
Pasal 5 tentang Penataan Ruang untuk Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif yang Berjati Diri Budaya Bali dan
Pasal 47 tentang Kawasan, Fasilitas Penunjang, dan
Desinasi Wisata”.
Pertumbuhan industri pariwisata di Pulau Bali
mendorong Kota Denpasar menjadi pusat kegiatan
bisnis, dan menempatkan kota ini sebagai daerah yang
memiliki pendapatan per kapita dan pertumbuhan tinggi
di Provinsi Bali. Dalam rangka memberikan dukungan
bagi penyelenggara usaha pariwisata sebagai daerah
tujuan wisata, Denpasar mempunyai keunggulan
komparatif karena letaknya yang strategis di sentral
pulau Bali serta memiliki obyek dan daya tarik wisata
yang menarik untuk dikunjungi. Demikian juga halnya
dengan berbagai fasilitas penunjang kepariwisataan
seperti akomodasi, restoran, biro perjalanan wisata,
pusat perbelanjaan, serta fasilitas kesehatan seperti
rumah sakit/klinik bertaraf Internasional yang selalu
siap melayani kebutuhan wisatawan. Maka dari itu,
Adanya Dinas Pariwisata Kota Denpasar ini secara
umum diharapkan dapat mengatur regulasi serta tata
kelola dari sektor industri pariwisata di wilayah ini serta
dapat meningkatkan tingkat pemasukan daerah melalui
industri ini dengan berbagai inovasi yang di
kembangkan.
b. Bali TV

Bali TV merupakan salah satu stasiun televisi lokal di Bali


yang muncul sebelum ditetapkannya Undang Undang
Penyiaran. Semenjak Undang-Undang No. 32 tahun 2002
tentang Penyiaran diterbitkan, eksistensi lembaga penyiaran di
Indonesia yang meliputi lembaga publik, lokal, komunitas, dan
swasta dapat terlindungi secara resmi dalam undang- undang
tersebut (Rinowati, 2012). TV lokal bernama Bali TV di bawah
bendera PT Bali Ranadha Televisi mulai resmi mengudara pada
26 Mei 2002. Motto Bali TV adalah Matahari Dari Bali.
Saluran TV ini menyajikan acara yang berfokus pada budaya,
adat istiadat dan keunikan pulau Bali. Selain itu, motto
Matahari yang berasal dari Bali juga berasal dari induk
perusahaan yaitu “Rhanada". Ketika diterjemahkan, "Rha"
adalah bahasa Yunani untuk matahari ketika "Nadha" berarti
"menerangi" dalam bahasa Sansekerta. Ringkasnya, "Matahari
Yang Semakin Terang” sampai saat ini menjadi motto dan logo
Bali TV. Sejak Oktober 2005, Bali TV dapat diterima di
seluruh Indonesia melalui satelit Palapa C2. Channel TV lokal
yang tergabung dalam jaringan Bali TV adalah Bali
TV,AceTV, BandungTV, SemarangTV, SriwijayaTV,
SurabayaTV, Jogja TV dan NKTV Makassar
2.2 Hasil Kegiatan

Adapun hasil kunjungan media ini adalah sebagai berikut

a. Dinas Pariwisata Kota Denpasar

Pada kunjungan yang telah berlangsung, Dinas Pariwisata Kota Denpasar


memiliki kewenangan dalam mengelola dan mengembangkan sektoral
pariwisata di wilayah ini dengan kebijakan yang telah diatur. Dikepalai oleh
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar yaitu I Gusti Ayu Laxmi
Saraswati, SS., M.Hum. bergerak membawahi beberapa bidang kerja yakni
bidang Pengkajian dan pengembangan, bidang Sumber Daya Pariwisata, bidang
Pemasaran Pariwisata, dan bidang Pengendalian Usaha Pariwisata.

Dinas Pariwisata Kota Denpasar memiliki Visi dan Misi berupa; Visi : Kota
Denpasar yaitu “KOTA KREATIF BERBASIS BUDAYA MENUJU
DENPASAR MAJU”. Dalam mewujudkan visi di atas, maka Dinas Pariwisata
Kota Denpasar mengacu kepada misi pertama Kota Denpasar yaitu
Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat Kota Denpasar melalui Peningkatan
Kualitas Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Pendapatan Masyarakat yang
Berkeadilan. Melalui Dinas Pariwisata Kota Denpasar, misi ini kemudian
diwujudkan melalui program yang meliputi program pengembangan pemasaran
pariwisata, program pengembangan destinasi pariwisata dan
program pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif dengan
tujuan untuk mewujudkan pariwisata budaya yang berkualitas dan berdaya
saing. Dalam keberjalanannya Dinas Pariwisata Kota Denpasar memiliki tugas
pokok yang selalu menjadi acuan selama ini yaitu:

1. Menetapkan program kerja Dinas Pariwisata berdasarkan Rencana Strategis


Dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

2. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Pariwisata


sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan kebijakan pimpinan agar
target kerja tercapai sesuai rencana.

3. Membina bawahan di lingkungan Dinas Pariwisata dengan cara mengadakan


rapat dan atau pertemuan dan bimbingan secara berkala agar diperoleh kinerja
yang diharapkan.

4. Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Dinas Pariwisata


sesuai dengan tugas, tanggung jawab, permasalahan, dan hambatan serta
ketentuan yang berlaku untuk ketepatan dan kelancaran pelaksanaan tugas.

5. Mengelola urusan di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan yang


berlaku dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

6. Merumuskan kebijakan teknis Bidang Pariwisata berdasarkan kewenangan


yang ada sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

7. Menyelenggarakan pelayanan umum dan urusan Kepariwisataan yang


meliputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Bidang Sumber Daya
Manusia dan Ekonomi Kreatif, Bidang Pemasaran Pariwisata dan Bidang
Industri Pariwisata sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar terwujudnya
pariwisata budaya yang berkelanjutan berlandaskan Tri Hita Karana.

8. Merumuskan dan memproses bahan dan produk hukum di bidang pariwisata


sesuai kewenangan yang ada sebagai payung hukum dalam pelaksanaan tugas.

9. Memberikan rekomendasi usaha pariwisata sesuai ketentuan yang berlaku


sebagai dasar penerbitan izin.

Selain bergerak menangani kewajiban pokok, Dinas Pariwisata Kota Denpasar


menginisiasi untuk mendirikan suatu komunitas yang bernama “DNA
(DharmaNegara Aliya) art and creative hub.” yang mana dibentuk untuk
memberikan ruang dalam mengembangkan kreativitas dari masyarakat
kalangan umum. Segala kegiatan yang berkaitan dengan kedinasan khususnya
dalam wilayah kota Denpasar bertanggung jawab dan tunduk terhadap perintah
Walikota Denpasar melalui Perwal yang berlaku.

b. Bali TV

Dalam merencanakan suatu program siaran, pihak pengelola program Bali


TV melihat peluang bahwa Bali TV sebagai satu- satunya televisi lokal swasta di
Bali yang harus mampu menayangkan program program siaran berkonten lokal
sebagai salah satu ciri khas atas visi dan misi Bali TV untuk menjaga Bali yang
ajeg atau lestari. Content) Program-program siaran yang disajikan tetap konsisten
memenuhi visi dan misi penyiar lokal Bali TV dengan menayangkan konten lokal.
Penggolongan 42 program siaran radio lokal Bali TV berdasarkan jenis program
dibagi menjadi enam kategori: program berita dan acara bincang-bincang;
program agama, adat dan budaya Bali; program musik dan hiburan; program
pendidikan dan pelatihan; program anak-anak; dan program acara yang berkaitan
dengan hobi.

Sebelum memproduksi sebuah program tim Bali TV melakukan beberapa


tahapan diantaranya pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Tahapan
tersebut meliputi survey serta bertemu dengan narasumber dan melakukan dealing
untuk syuting lalu melakukan editing hingga yang terakhir evaluasi. Dalam
perencanaan program yang akan dibuat produser menempatkan diri
sebagaipenontonuntuk menilaiseberapamenarikprogramyangakandiproduksi kalau
program tidak menarik maka penonton juga akan tidak tertarik. Ketika kesulitan
untuk mencari konten yang menarik maka tim Bali TV akan mencari referensi
melalui sosial media seperti Youtube. Program acara yang akan di tayangkan
melalui editing, setiap hari darijam 6 pagi supply dari library kemudian di arsip
lagi.

Bali TV menggunakan program berita Sekitar Bali (Orti Bali) untuk


menyajikan berita budaya dan pariwisata di Bali. Orti Bali hanya disiarkan di Bali
dan tidak disiarkan ke daerah lain, sehingga berita hanya disiarkan dari daerah
Balisendiri.HaltersebutmembuatOrtiBalilebihfokusdalampemberitaan berita
budaya khususnya budaya dan pariwisata Bali, meskipun tayangan berita ini tidak
hanya memberitakan berita budaya dan pariwisata Bali, namun juga topik lain
yang sedang hangat diperbincangkan saat ini. Terkait kebijakan peliputan berita,
Bali TV mengkoordinasikan rapat pemulihan hubungan (rapat bersama) dengan
Bali Pos untuk membangun koordinasi yang saling menguatkan. Misi Bali TV
adalah memberikan sedikit wawasan sekaligus memberikan informasi (materi)
Bali Pos. Berita yang disajikan demikian terarah, namun tetap diolah sesuai
kebutuhan dan agenda ruang berita tertentu.

Dalam hal ini program berita Bali TV umumnya ditujukan kepada


masyarakat Bali dan wisatawan yang sedang berlibur di Bali, yang tujuannya
adalah untuk memberikan informasi tentang peristiwa-peristiwa nasional dan
internasional di Bali. Bali TV selalu memposisikan diri sebagai bagian dari
masyarakat dengan misi memberikan informasi dan mempublikasikan berbagai
atraksi budaya dan wisata di Pulau Bali. Dalam menyajikan berita, Orti Bali tidak
monoton melainkan bergantian, sehingga tidak ada kebosanan atau ketegangan
saat menonton berita. Selain hard news yang harus disampaikan langsung ke
masyarakat, ada juga soft news yang biasanya tentang ketertarikan masyarakat
terhadap alam. Struktur penyajiannya relatif lebih fleksibel dan tidak terlalu berat
isi karena biasanya mereka datang dari Bali sendiri sebagai pematung, pelukis,
pemijat di Pantai Kuta dan berita sejenis. Mula-mula ditampilkan Top News/Hard
News dari Fire News, disusul Government News, disusul Education News, disusul
Culture & Tourism, lalu Humanity. Saat menulis pesan ini terjadi sesuai dengan
prinsip piramida terbalik yaitu, berita utama diletakkan di atas, berita ringan di
bawah. Dalam Siaran Orti Bali, pembawa acara secara singkat menyampaikan inti
berita dalam fakta- fakta penting dan menarik untuk memudahkan pemahaman
masyarakat Bali. Selain itu, karena reporter membaca materi berita secara
langsung (tanpa rangkap) di tempat hal ini meningkatkan antusiasme masyarakat
Bali terhadap berita karena penonton merasa hadir dan terlibat dalam kancah
berita. Begitupun dalam sejarah peristiwa Bom Bali, Bali TV menjadi stasiun
televise pertama yang menayangkan pemberitaan tersebut serta dokumentasi yang
diambil oleh Bali TV turut digunakan oleh stasiun media lain dengan tetap
melampirkan sumber dari Bali TV.

2.3 Kesesuaian Kurikulum (Mata Kuliah) Dengan Hasil Kegiatan

a. PR (Public Relations)

Mahasiswa diberikan gambaran dalam berperan menjadi seorang public


relations dari perusahaan dimana dihadapkan oleh suatu permasalahan yang
harus diselesaikan dengan prosedur yang bijak dan dapat berkomunikasi dengan
masyarakat maupun stakeholder karena nantinya bidang ini akan bersinggungan
secara langsung termasuk merupakan bentuk dari pelayanan publik..

b. PR (Public Relations) Campaign & Writing


Selama kegiatan kunjungan Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan oleh prodi D4
Informasi dan Hubungan Masyarakat, mahasiswa menjadi dapat
memproyeksikan dimana pada bidang ini dapat terhubung dengan perihal
campaign maupun copywriting karena selama ini dalam perkuliahan ilmu
tersebut turut diajarkan dalam mata kuliah utama. Sehingga bisa dibilang
campaign dan writing ini menjadi wadah bagi mahasiswa dari prodi ini untuk
berunjuk gigi mencurahkan ilmu yang dipraktikkan selama ini.
a. Event Management (MICE)

Mahasiswa dijelaskan dalam hal mempersiapkan suatu gelaran formal


maupun non-formal dengan alur yang sesuai protokol. Disitu juga dijelaskan
bagaimana mekanisme yang baik dalam mempersiapkan dan memanajemen
dengan sesuai dari suatu gelaran dengan membawakan acara yang telah
ditentukan. Hal ini juga telah dipelajari didalam mata kuliah waijb sehinggga
nantinya apabila dihadapkan dengan suatu project MICE, mahasiswa dapat
menerapkan ilmu yang telah dipelajari sebelumnya pada perkuliahan.

b. Desain Grafis

Dalam bidang ini nantinya mahasiswa akan ikut serta dalam membantu
perusahaan dalam melakukan kegiatan editing grafis mulai dari keperluan sosial
media hingga konten dalam bentuk visual dengan menggunakan tools yang ada
guna meningkatkan citra dan value dari perusahaan.

c. Dokumentasi (Fotografi & Videografi)

Kegiatan fotografi dan videografi dapat turut dijamah oleh mahasiswa


Kehumasan nantinya dengan keperluan untuk memberikan suatu bentuk media
promosi bagi perusahaan ke publik. Menggunakan peran seksi ini perusahaan
dapat berinteraksi secara langsung dengan masyarakat ataupun stakeholder.

d. Media Monitoring

Mengamati, mengawasi dan mengelola pemberitaan baik di media cetak


maupun sosial media yang dimiliki perusahan. Karena hal ini akan sangat
membantu untuk lebih dapat berinteraksi dengan publik dan juga memanajerial
media relations untuk meningkatkan performa kinerja agar citra dan karaktek
lembaga yang dikelola akan lebih bisa diterima publik.

2.4 Manfaat Bagi Praktisi Public Relations

Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan seorang praktisi Public Relations (PR)


untuk membantu dalam membentuk citra positif dan mencapai tujuan yang
diinginkan perusahaan, public relations menurut Byron Christian dalam Ardianto
(2011:10)merupakansuatuusahasadarmemotivasiterutamamelalui komunikasi agar
orang-orang terpengaruh, timbul pikiran yang sehat terhadap suatu organisasi,
memberi rasa hormat, mendukung, dan memberi kesadaran dengan berbagai
cobaan dan masalah. Masyarakat sangatlah mudah medapatkan berita terkini
tanpa harus melihat siaran televisi maupun radio. Berita dapat diakses melalui
sosial media yang ada di gadget masing-masing dengan cepat. Maka dari itu,
media massa mempunyai pengaruh besar bagi citra suatu perusahaan, sehingga
media merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menjangkau masyarakat
luas.

Sebagai public relations kesadaran untuk menjalin hubungan baik dengan para
media menjadi penting yang selanjutnya disebut dengan media relations.Kerja
media adalah kegiatan yang bertujuan menjalin hubungan baik dengan wartawan,
pers atau media massa. Menjaga hubungan baik dengan media sangat penting
untuk mendukung kegiatan PR. Bahkan, di banyak organisasi, ukuran
keberhasilan PR seringkali didasarkan pada jumlah liputan yang diberikan oleh
media arus utama (Iriantara, 2005:80). Melalui media, masyarakat harus
menerima dan memahami setiap langkah yang diambil oleh perusahaan atau
organisasi. Hubungan yang sederhana, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, itu
memiliki konsekuensi yang mengerikan. Hubungan media yang buruk
mempersulit perusahaan saat krisis (Fariani dan Aryanto, 2009:41).
2.5 Dokumentasi

Gambar 1 : Foto Bersama di Depan Kantor Dinas Pariwisata


Denpasar
Gambar 2 : Foto Bersama di Depan Kantor Bali TV
Gambar 3 : Penyampaian Materi di Dinas Pariwisata Kota
Denpasar Mengenai Dharma Negara Alaya

Gambar 4 : Penyampaian Materi di Bali TV


Gambar 5 : Sesi Tanya Jawab di Dinas Pariwisata Kota Denpasar

Gambar 6 : Foto bersama di DNA Art and Creative Hub


BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ( KKL ) di
Bali yang dapat diambil adalah dimana selama kegiatan berlangsung
mahasiswa mendapat berbagai ilmu baru seputar dunia kerja nyata serta
menjadikan mahasiswa memiliki gambaran baru tentang dunia pekerjaan
diluar yang dapat memotivasi diri untuk lebih semangat dalam mengejar
target maupun memenuhi kriteria dalam bidang yang diinginkan
nantinya.

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut;

1. Tetap jadikan kunjungan kuliah kerja lapangan sebagai sarana


mahasiswa untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman
serta juga menjadikan para mahasiswa yang aktif dan kreatif.

2. Pentingnya melihat kalender musim dikala menentukan pelaksanaan kegiatan


agar dapat menunjang segala agenda yang telah dibuat sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai