Anda di halaman 1dari 22

i

LAPORAN AKHIR INTERNSHIP PERAN PROJECT MANAGER

DI BERBAGIKULTUR

Laporan Enrichment Program

Oleh

Bagas Ananta Farizi 2101686726

Marketing Communication Program

Communication Study Program

Faculty of Economics and Communication

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

JAKARTA

2021
ii

Universitas Bina Nusantara


Pernyataan Laporan Enrichment Program
INTERNSHIP

Pernyataan Penyusunan Laporan Enrichment Program


Saya, Bagas Ananta Farizi
dengan ini menyatakan bahwa Laporan Enrichment Program yang berjudul:

LAPORAN KEGIATAN MAGANG DI BERBAGIKULTUR SEBAGAI


INTERN PROJECT MANAGER.
adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya
ilmiah, sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain.

Bagas Ananta Farizi


2101686726

Disetujui oleh Dosen Pembimbing Universitas, Pembimbing Lapangan dan


Head of Communication Study Program

Dr. Meilani Dhamayanti, S. Sos., M.Si Lovita Ghassini


Faculty Supervisor Pembimbing Lapangan

Maria Anggia W., S.Sos., M. M.


Head of Communication Study Program
iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena Nya penulis dapat
melaksanakan Enrichment Program dan menyelesaikan laporan hasil dari studinya
selama Enrichment Program. Laporan ini memiliki tujuan untuk menjadi pelengkap
syarat dalam menyelesaikan keajiban program 3+1 pada semester 5.
Dalam penulisan laporan, kesempurnaan laporan hasil Enrichment Program tidak
dapat diselesaikan tanpa dukungan, bimbingan, serta doa dari berbagai pihak kepada
penulis. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo selaku Rektor Universitas Bina Nusantara
yang memfasilitasi dengan kebijakan-kebijakannya.
2. Bapak Gatot Soepriyanto Ph.D., CA., CPA (Aust.)., CF selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Universitas Bina Nusantara.
3. Maria Anggia W., S.Sos., MM selaku Head of Communication Department
4. Mia Angeline S.Kom.,M.M.,M.I.Kom selaku Deputy Head of
Communication.
5. Siti Nadia, S.kom., M.M., selaku PIC Enrichment Communication
Department.
6. Dr. Meilani Dhamayanti, S. Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing
Enrichment Program, atas bimbingan dan arahan-nya hingga tersusunnya
laporan ini.
7. Lovita Ghassini selaku Supervisor yang telah membimbing, memberikan
saran dan juga membagikan ilmu dan pengalamannya kepada saya.
iv

Penulis berharap agar penyusunan laporan ini dapat memberikan pemahaman


bagi pembaca mengenai pengalaman yang didapatkan Penulis selama menjalankan
Enrichment Program. Penulis juga mengetahui bahwa laporan ini belum
sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu segala kritik serta saran dari semua pihak
yang bersifat membangun akan diharapkan untuk pembelajaran kedepannya.
Jakarta, 20 Januari 2021

Bagas Ananta Farizi


v

DAFTAR ISI

Pernyataan Penyusunan Laporan Enrichment Program ii


KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB 1 PENDAHULUAN 7
1.1 Latar Belakang 7
1.2 Tentang Perusahaan 8
1.2.1 Profil Perusahaan 8
1.2.2 Sejarah Singkat Perusahaan 8
1.2.3 Visi Berbagi Kultur 8
1.2.4 Misi Berbagi Kultur 9
1.2.5 Struktur Organisasi Berbagi Kultur 9
1.2.6 Posisi dan Peran Mahasiswa 9
BAB 2 LAPORAN KEGIATAN 10
2.1 Proses Bisnis di Perusahaan 10
2.2 Kegiatan yang Dilakukan sesuai Learning Plan 10
2.2.1 Ability to create content for PR/marketing communication purposes 10
2.2.2 Ability to manage social media activity in PR/marketing
communication context 11
2.2.3 Ability to execute PR branding for products or services 13
2.2.4 Ability to do ethics in customer relations 13
2.2.5 Ability to organize PR/marketing communication event 14
2.3 Penuntasan Tugas dan Penanganan Masalah 15
2.4 Soft Skills 16
2.4.1 Self-Development 16
2.4.2 Teamwork 17
2.4.3 Communication 17
2.4.4 Planning and Organizing 18
2.4.5 Problem Solving and Decision Making 18
2.4.6 Initiative and Enterprise 19
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN 20
3.1 Kesimpulan 20
3.2 Saran 21
DAFTAR PUSTAKA 22
vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Logo Perusahaan ..................................................................................... 8


Gambar 1. 2 Struktur Perusahaan................................................................................. 9
7

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bina Nusantara, sebagai salah satu universitas swasta ternama di Indonesia,
memiliki beberapa program unggulan untuk mahasiswanya. Salah satunya adalah
program Enrichment atau 3+1 untuk mahasiswa yang sedang menempuh semester 5
dan 7. Program Enrichment ini berjalan dalam jangka waktu 4 sampai 12 bulan.
Terdapat beberapa pilihan program Enrichment yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa Bina Nusantara. Secara spesifik, penulis memilih program internship.
Program internship bagi civitas akademika, khsusunya civitas akademika
Marketing Communication, sangatlah krusial. Hal ini dikarenakan pesatnya
perkembangan industri kreatif saat ini. Untuk dapat mempersiapkan diri bekerja di
bidang industri kreatif secara professional, mahasiswa perlu menguasai berbagai
skills yang relevan serta mendapatkan pengalaman secara langsung bekerja di
industri kreatif secara professional. Mahasiswa dapat memilih untuk melakukan
program internship perusahaan-perusahaan yang telah menjadi partner Bina
Nusantara maupun perusahaan diluar partnership.
Adapun beberapa manfaat program internship bagi penulis, yaitu:
1. Penulis mendapat kesempatan untuk mengaplikasikan teori Marketing
Communication, khsususnya Marketing Public Relations, yang telah
dipelajari pada saat perkuliahan secara langsung
2. Penulis mendapat pengalaman praktis terkait profesi Project Manager
3. Menambah kemampuan, keterampilan, keahlian, dan wawasan di
bidang Marketing Communication
Penulis berkesempatan untuk dapat melaksanakan program internship di
perusahaan Berbagi Kultur. Penulis mengemban posisi Project Manager Intern.
Sebagai Project Manager Intern, penulis bertanggung jawab untuk memonitor project
yang sedang dilakukan, mengelola konten media sosial, melakukan brainstorm ide-
ide kreatif, serta membuat deck proposal untuk project yang akan dilakukan.
8

1.2 Tentang Perusahaan

1.2.1 Profil Perusahaan


Penulis berkesempatan untuk melakukan program internship pada perusahaan
berikut:
Nama Perusahaan : Berbagi Kultur
Alamat Perusahaan : Jln. Jend. Sudirman Kav. 52-53, RT/RW 05/03, Jakarta
Selatan
Nama Supervisor : Lovita Ghassini
Telepon Supervisor : 08128008095

1.2.2 Sejarah Singkat Perusahaan


Berbagi Kultur adalah sebuah holding company yang bergerak di bidang
industri kreatif. Perusahaan ini didirikan oleh Herjunot Ali pada tahun 2019. Saat ini,
Berbagi Kultur sudah memiliki unit bisnis yang bergerak di bidang FnB di Jepang,
membuat sebuah buku, dan melakukan kolaborasi dengan berbagai local brands
yang memiliki visi yang sama.

Gambar 1. 1 Logo Perusahaan

1.2.3 Visi Berbagi Kultur


To Create another way of thinking
9

1.2.4 Misi Berbagi Kultur


Creating a whole new ecosystem that nurture the community

1.2.5 Struktur Organisasi Berbagi Kultur


Kegiatan operasional Berbagi Kultur berjalan dengan struktur
organisasi sebagai berikut:

Gambar 1. 2 Struktur Perusahaan

1.2.6 Posisi dan Peran Mahasiswa


Selama melaksanakan program internship pada perusahaan Berbagi Kultur,
penulis berperan sebagai Project Manager yang dijalankan selama empat bulan dari
bulan September 2020 sampai bulan Desember 2020. Adapun tugas dan tanggung
jawab yang penulis lakukan selama mengikuti program internship:
1. Memonitor project yang sedang berlangsung dan memastikan bahwa project
tersebut berjalan sesuai rencana dengan cara meminimalisir kesalahan antara
team dan vendor yang mengerjakan.
2. Mengelola konten media sosial dengan membuat content plan dan mengulas
content yang sudah dilaksanakan pada bulan sebelumnya
3. Merumuskan ide-ide kreatif serta membuat deck proposal untuk
mempersiapkan upcoming project. Dalam proses ini, penulis melakukan
market research dan trend research untuk memahami khalayak sasaran agar
strategi komunikasi yang digunakan sasaran dapat sesuai.
10

BAB 2
LAPORAN KEGIATAN

2.1 Proses Bisnis di Perusahaan


Berbagi Kultur, sebagai holding company yang bergerak di bidang industri
kreatif, berfokus untuk membuat brand atau bisnis baru yang nantinya akan menjadi
bagian dari Berbagi Kultur. Setiap harinya, tim Berbagi Kultur merumuskan
rancangan ide-ide kreatif untuk ekspansi unit bisnis baru. Setelah itu, tim Berbagi
Kultur akan mencari investor dan mempresentasikan ide-ide kreatif tersebut kepada
para calon investor. Apabila investor ada yang tertarik dalam pengembangan ide
tersebut, tim Berbagi Kultur, termasuk penulis sebagai Project Manager Intern, akan
turun langsung untuk memonitor project tersebut. Sejauh ini, project yang masih
dalam tahap proses terdiri dari buku, produk FnB bersama Little League Café dan
Pipiltin Chocolate, serta pengembangan Berbagi Kultur sebagai sebuah media.

2.2 Kegiatan yang Dilakukan sesuai Learning Plan


Berikut serangkaian kegiatan yang telah penulis lakukan selama menjalani
program magang di Berbagi Kultur sesuai dengan Learning Plan:

2.2.1 Ability to create content for PR/marketing communication purposes


Dalam proses pemasaran diperlukan pengelolaan pemasaran. Kotler & Keller
(2012) mendefinisikan pengelolaan pemasaran sebagai sebuah seni dalam
menentukan khalayak sasaran, mempertahankan, dan memperluas konsumen dengan
cara menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan keunggulan produk atau
jasa yang ditawarkan. Salah satu strategi pemasaran yang bisa diterapkan adalah
strategi pemasaran customer-centric. Strategi ini menekankan pentingnya
menempatkan setiap konsumen dalam proses komunikasi pemasaran (Custora U,
n.d.).
Praktisi komunikasi pemasaran perlu menyadari bahwa setiap konsumen
memiliki perilaku dan preferensi yang berbeda-beda. Pandangan ini menandakan
bahwa pendekatan komunikasi pemasaran “one-size-fits-all” tidak lagi efektif untuk
diterapkan. Media sosial hadir untuk membantu para praktisi komunikasi pemasaran
11

untuk membuat konten-konten pemasaran yang lebih personal, targeted, terkurasi,


dan relevan dengan khalayak sasaran. Maka dari itu, perancangan pembuatan konten
media sosial merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar tujuan komunikasi
pemasaran dapat tercapai.
Selama menjalani program magang, penulis telah membuat beberapa konten.
Pertama, penulis ikut andil dalam proses pembuatan konten podcast Berbagi Kultur.
Tiap episode podcast ini membahas topik-topik yang sedang hangat dibicarakan dan
relevan dengan khalayak sasaran Berbagi Kultur. Lalu, setiap episode podcast ini
menghadirkan narasumber yang sesuai dengan masing-masing topik yang dibahas di
episode tersebut. Penulis juga berkontribusi dalam pembuatan konten Instagram
Berbagi Kultur berupa sebuah post dengan tema orang-orang yang bisa merubah pola
pikir dari pembaca, tentunya dikemas agar engaging dan relevan dengan khalayak
sasaran. Selain itu, penulis ikut membuat copywriting untuk konten Instagram
Berbagi Kultur yang berisi tentang cerita dari orang-orang yang dimuat didalam post
tersebut, penulis memberikan beberapa fakta menarik yang nantinya akan
dikumpulkan dan dibentuk menjadi sebuah cerita.

2.2.2 Ability to manage social media activity in PR/marketing communication


context
Salah satu saluran pemasaran yang efektif adalah media sosial. Media sosial
adalah sekelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun atas dasar ideologis
Web 2.0 (Kaplan & Haenlein, 2010). Media sosial memungkinkan penggunanya
untuk membuat dan bertukar konten antar sesamanya. Selain itu, Lindgren (2017)
juga memaparkan bahwa konsep media sosial mendorong penggunanya untuk
12

berpartisipasi dalam pembuatan konten, berjejaring, dan mendorong kreativitas di


antara para penggunanya. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa interaktivitas adalah
aspek penting dari media sosial.
Kemampuan media sosial yang membuat penggunanya untuk dapat
memproduksi konten sendiri serta aspek interaktivitasnya telah menjadikan media
sosial sebagai salah satu saluran pemasaran komunikasi, khususnya pada lanskap
digital, menjadi penting. Media sosial dapat menjadi saluran pemasaran komunikasi
yang efektif karena kemampuannya yang dapat menjangkau khalayak yang lebih luas
secara cepat (Hoek & Gendall, 2003 dalam Hassan et al., 2015).
Pada saat mengikuti program magang di Berbagi Kultur, salah satu tanggung
jawab penulis sebagai Project Manager Intern adalah mengelola aktivitas media
sosial, yakni Instagram. Penulis berkontribusi dalam perumusan ide konten bulanan
untuk Instagram Berbagi Kultur, membuat copywriting, dan bertanggung jawab
untuk mengunggah konten bulanan yang telah dipersiapkan. Hal ini menunjukkan
bahwa Berbagi Kultur sebagai sebuah holding company di industri kreatif telah
memanfaatkan penggunaan media sosial untuk kebutuhan komunikasi pemasaran
digital dalam berkomunikasi dengan khalayak sasarannya.
13

2.2.3 Ability to execute PR branding for products or services


Penulis dan tim Berbagi Kultur bekerja sama dalam merancang ide-ide
kreatif, termasuk branding, dari produk atau unit bisnis baru yang nantinya akan
diajukan kepada para calon investor.a Mengingat bahwasanya branding adalah hal
penting, penulis dan tim Berbagi Kultur selalu mencoba menghadirkan ide-ide
menarik dan experimental untuk dicoba. Penulis dan tim Berbagi Kultur melakukan
market assessment dengan cara menentukan tujuan dari brand yang sedang kami
kerjakan, melakukan research kedalam industry akar dari brand, mengidentifikasi
target market dari brand, memindai bisnis pesaing yang sudah berdiri lebih lama,
mengumpulkan data tambahan, dan menganalisa seluruh data yang sudah kami
peroleh. Penulis juga melakukan research dalam hal desain, dari mulai logo, font,
desain produk dan packaging yang digunakan.

2.2.4 Ability to do ethics in customer relations


Dalam menjalankan sebuah bisnis, sebuah perusahaan harus mampu
mengelola hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingannya. Untuk dapat
mengelola kepercayaan para pemangku kepentingan, perusahaan harus menunjukkan
14

integritasnya dengan pemangku kepentingan (Knauss, 2010). Prinsip utama dalam


menerapkan etika dengan para pemangku kepentingan eksternal adalah
memperlakukan para pemangku kepentingan eksternal dengan pendekatan yang
sama tanpa memandang apakah ia merupakan investor terbesar perusahaan atau
bukan.
Pada konteks Berbagi Kultur, pemangku kepentingan eksternal yang sangat
penting adalah calon investor, investor, dan khalayak sasaran. Penulis, selaku Project
Manager Intern, turut serta dalam melakukan pitching dan meeting dengan berbagai
calon investor. Dalam menyampaikan ide-ide yang telah dirancang, penulis
menyampaikannya secara transparan dan jelas. Sehingga, para pemangku
kepentingan dapat yakin dengan kredibilitas Berbagi Kultur. Lalu, Berbagi Kultur
juga membuat konten-konten yang disesuaikan dan relevan dengan kebutuhan
khalayak sasaran.

2.2.5 Ability to organize PR/marketing communication event


Saat melaksanakan program magang, penulis bertanggung jawab untuk
merancang dan mengadakan event gala dinner bersama Herjunot Ali, selaku CEO
Berbagi Kultur, dengan mengundang para calon investor yang potensial maupun para
jurnalis dari berbagai media untuk meliput acara tersebut. Hal ini dilakukan untuk
mempromosikan produk maupun project yang akan dirilis oleh Berbagi Kultur
kepada para calon investor. Jurnalis-jurnalis dari berbagai media pun turut diundang
untuk dapat memberitakan acara tersebut yang nantinya akan menghasilkan
pemberitaan yang positif.
Pembuatan event selaras dengan penjelasan fungsi public relations terkait
publisitas berdasarkan klasifikasi Kotler & Mindak (1978). Salah satu cara publisitas
yang dapat dilakukan seorang praktisi public relations adalah dengan membuat
special event yang nantinya dapat mengundang dan menarik perhatian media untuk
meliput acara tersebut. Setelah itu, apabila event yang dibuat oleh praktisi public
relations berjalan dengan baik, hal tersebut dapat menghasilkan pemberitaan positif
di berbagai outlet media. Perencanaan serta pembuatan special event ini merupakan
salah satu bentuk dari publisitas yang direncanakan untuk dapat menarik perhatian
konsumen atau khalayak sasaran agar tertarik dengan produk atau jasa yang
ditawarkan sebuah perusahaan. Event yang penulis dan tim Berbagi Kultur buat
15

adalah sebuah event promosi untuk prodak baru yang akan rilis pada akhir tahun
2020. Penulis membuat sebuah event Live Dinner menggunakan aplikasi social
bernama Zoom. Penulis dan tim Berbagi Kultur menyadari bahwa animo tentang
kegiatan ini sedang besar, tetapi Penulis menyadari bahwa audiens memerlukan daya
Tarik lebih agar tertarik mengikuti event ini, Penulis menyarankan untuk menggaet
Herjunot Ali sebagai daya Tarik tambahan itu, Penulis memposisikan Herjunot Ali
sebagi key opinion leader untuk event ini. Hasil dari event ini sangat memuaskan
dikarenakan Penulis dan Berbagi Kultur telah berhasil mencapai target, yaitu
mempromosikan prodak baru dan mendapat beberapa tanggapan mengenai prodak
tersebut.

2.3 Penuntasan Tugas dan Penanganan Masalah


Selama menjalankan program magang, penulis tentunya menemukan
beberapa tantangan yang dihadapi. Pertama, program magang dilaksanakan dengan
cara bekerja dari rumah akibat terjadinya pandemi Covid-19. Hal ini membuat
semakin fleksibelnya jam kerja pelaksanaan magang. Selain itu, bekerja dari rumah
juga menjadi kesulitan tersendiri bagi penulis. Bekerja dari rumah membuat sering
16

terjadinya miskomunikasi antara penulis, Supervisor, dan tim Berbagi Kultur


lainnya.
Seiring berjalannya waktu dalam menjalani program magang di Berbagi
Kultur, penulis dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut. Pemecahan masalah
tersebut penulis atasi dengan mulai mengelola waktu, membuat list prioritas
pekerjaan berdasarkan urgensinya, dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi
secara verbal. Selain itu, Ibu Lovita, selaku Supervisor, banyak berperan untuk
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan pekerjaan maupun
tantangan yang dihadapi selama menjalankan program magang.

2.4 Soft Skills


Mengikuti program magang merupakan pengalaman bagi mahasiswa Bina
Nusantara untuk menerapkan secara langsung pengetahuan serta academic skills
yang telah didapatkan melalui pembelajaraan di kelas. Tentunya academic skills saja
tidak cukup untuk menunjang keberlangsungan program magang yang diikuti. Selain
academic skills, soft skills juga merupakan komponen penting yang penulis, sebagai
peserta magang, harus miliki dan kuasai agar dapat memaksimalkan pekerjaan.
Selama mengikuti program magang di Berbagi Kultur, penulis telah mendapatkan
pembelajaran soft skills berikut:

2.4.1 Self-Development
Self-development adalah kemampuan pengembangan diri yang penulis
dapatkan selama menjalani program magang di Berbagi Kultur. Dalam proses
pengembangan diri dibutuhkan pula kemampuan untuk self-management. Self-
management adalah kemampuan seseorang untuk mengelola dirinya dengan
melakukan perencanaan yang baik untuk dapat melaksanakan tanggung jawab atas
segala sesuatu yang telah dilakukannya dan menyelesaikan tugas-tugasnya secara
optimal.
Setelah menjalani program magang di Berbagi Kultur, penulis telah
mendapatkan beberapa skill pengembangan diri yang dibutuhkan untuk terjun di
industri kreatif. Skill pengembangan diri yang didapatkan penulis pun beragam,
mulai dari bekerja sama dalam tim dan di bawah tekanan, berhubungan dengan pihak
eksternal, seperti investor, serta creative thinking skill untuk mengembangkan ide-ide
17

kreatif yang nantinya akan diimplementasikan melalui beragam produk komunikasi,


seperti konten media sosial dan podcast.

2.4.2 Teamwork
Teamwork merupakan kemampuan bekerja sama yang melibatkan beberapa
individu dalam sebuah kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Ini merupakan
salah satu kemampuan yang paling krusial dalam berorganisasi. Dengan adanya
teamwork, setiap individu di dalam kelompok harus dapat bekerja sama dengan
mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki masing-masing serta saling memberikan
feedback kepada satu sama lain. Selain itu, adanya teamwork dalam kelompok dapat
meringankan beban pekerjaan. Misalnya, setiap individu dalam sebuah kelompok
dapat saling membantu dan melengkapi kelemahan serta kesalahan satu sama lain
sehingga dapat mempermudah untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam menyelesaikan pekerjaan sebagai Project Manager Intern, penulis
didorong untuk bekerja sama dalam tim sehingga output pekerjaan yang dihasilkan
dapat maksimal. Penulis perlu mencari beragam insights untuk dapat menghasilkan
ide-ide kreatif yang nantinya dapat diimplementasikan ke berbagai job desc lainnya,
mulai dari konten media sosial hingga ide bisnis baru dalam bentuk proposal kreatif
yang akan diajukan ke berbagai investor. Bergama insights tersebut penulis dapatkan
dengan cara berdiskusi dan berkoordinasi dengan teman-teman satu divisi maupun
dengan tim Berbagi Kultur lainnya. Sehingga, terdapat banyak ide dan solusi kreatif
yang didapatkan untuk mencapai tujuan bersama.

2.4.3 Communication
Communication merupakan proses menyampaikan pesan atau informasi
antara satu individu dengan individu lainnya. Hal ini merupakan skill yang akan
selalu dibutuhkan dan perlu dikuasai dalam berorganisasi. Dengan mengikuti
program magang di Berbagi Kultur, penulis telah mempelajari skill berkomunikasi
dalam kelompok, antar kelompok, serta antar individu.
Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal, penulis harus dapat
berkomunikasi dengan baik agar meminimalisir terjadinya miskomunikasi.
Berkomunikasi dengan baik artinya penulis harus mengkomunikasikan apa yang
ingin disampaikan secara jelas. Apabila mengalami kesulitan, penulis tidak akan
langsung mengambil tindakan untuk menyelesaikan hal tersebut, melainkan penulis
18

akan memilih untuk langsung bertanya kepada Supervisor, teman satu divisi, atau
anggota tim lainnya.

2.4.4 Planning and Organizing


Planning and Organizing merupakan dua hal yang berbeda, namun saling
berkaitan erat. Planning atau perencanaan adalah proses berpikir atau berdiskusi
untuk menemukan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Proses ini melibatkan penciptaan dan perencanaan keberlangsungan suatu rencana.
Hal ini membutuhkan kemampuan konseptual. Dalam ranah professional,
kemampuan seseorang untuk merencanakan pekerjaannya akan membuat dirinya
mampu mencapai efektivitas dan efisiensi pada saat bekerja. Perencanaan menjadi
penting karena hal ini akan menjadi panduan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Sementara itu, organizing adalah proses mengelola tugas maupun sumber
daya yang ada sehingga seseorang dapat melakukan pekerjaannya secara optimal.
Pengorganisasian yang tepat dapat menghasilkan lingkungan kerja yang efisien dan
memungkinkan seseorang untuk mencapai tujuannya dalam bekerja.
Sebagai Project Manager Intern, penulis perlu melakukan perencanaan dan
pengorganisasian yang tepat. Salah satu tanggung jawab penulis adalah memonitor
project yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, penulis harus memastikan semua
anggota tim Berbagi Kultur melakukan pekerjaannya sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat. Selain itu, terdapat tanggung jawab lain yang penulis perlu
kerjakan, seperti mengelola media sosial, brainstorming ide-ide kreatif, dan
membuat deck untuk upcoming project. Hal ini memerlukan perencanaan kerja yang
baik, seperti membuat list prioritas pekerjaan berdasarkan urgensinya. Sehingga,
penulis tidak merasa kewalahan dalam mengerjakan seluruh pekerjaan. Lalu, penulis
juga perlu melakukan pengorganisasian pekerjaan-pekerjaan secara jelas agar dapat
menyelesaikan seluruh pekerjaan yang diberikan oleh Supervisor.

2.4.5 Problem Solving and Decision Making


Problem Solving and Decision Making adalah kemampuan seseorang dalam
memecahkan suatu permasalahan dan mengambil keputusan dalam menyelesaikan
pekerjaan. Pemecahan permasalahan dapat dilakukan dengan melakukan riset dan
mengidentifikasi akar permasalahan secara mendalam. Hasil riset dan identifikasi
permasalahan nantinya akan menghasilkan solusi alternatif untuk masalah yang
19

dihadapi dan memilih pilihan atau mengambil keputusan yang terbaik untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.
Pada dasarnya metode problem solving ini menekankan pada penemuann dan
pemecahan masalah secara berkelanjutan. Kemampuan ini menjadi penting karena
metode ini mendorong kita untuk berpikir secara kritis, kreatif, sekaligus praktis.
Metode ini juga menambah keterampilan penulis dalam menyeleksi informasi yang
relevan kemudian menganilisisnya untuk diteliti dan nantinya akan dijadikan pilihan
solusi alternatif dalam pemecahan masalah.
Seiring berjalannya waktu dalam menjalani proses magang, penulis diberi
kepercayaan oleh Supervisor untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Ini
tentunya menumbuhkan sikap percaya diri penulis untuk berani mengambil
keputusan sendiri. Pada saat itu, penulis dan tim Berbagi Kultur sedang melakukan
produksi konten Podcast. Lalu, terjadi permasalahan audio saat proses editing. Tim
lain meminta untuk seluruh audio tersebut direkam ulang. Namun, penulis
mengambil keputusan untuk tidak merekam ulang audio tersebut karena keterbatasan
waktu. Penulis memberi solusi permasalahan tersebut dengan mengubah point of
view konten Podcast tersebut sehingga tidak perlu menggunakan audio yang
bermasalah.

2.4.6 Initiative and Enterprise


Initiative and Enterprise adalah bagaimana seseorang dapat menemukan dan
mencari celah untuk mendapatkan kesempatan. Melalui kesempatan itu lah seseorang
dapat menuangkan ide-ide kreatif ke dalam aksi nyata. Kemampuan ini juga
berkaitan dengan bagaimanaa seseorang memiliki keinginan untuk meningkatkan
kualitas diri dan skill yang dimiliki agar menjadi lebih baik serta keinginan untuk
memperbaiki kinerjanya untuk mendapatkan output kerja yang maksimal.
Bentuk inisiatif yang penulis lakukan selama menjalani program magang
adalah secara aktif bertanya kepada Supervisor apabila ada pekerjaan yang bisa
penulis lakukan atau bantu selesaikan. Lalu, penulis juga aktif menyampaikan
pendapat serta ide-ide baru untuk kelancaran project yang dilakukan Berbagi Kultur.
Selain itu, setiap harinya penulis selalu langsung berinisiatif untuk melakukan
monitoring dan follow up progress project yang sedang dilakukan.
20

BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan internship yang penulis lakukan di
BERBAGIKULTUR ditarik kesimpulan bahwa:
1. Project management adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk
memastikan bahwa sebuah ide yang baik dapat berubah menjadi sebuah
produk yang menarik.
2. BERBAGIKULTUR mengandalkan Kerjasama team yang baik dan individu-
individu yang mampu mengembangkan sebuah ide menjadi konsep yang
menarik.
3. Ide bisnis yang menarik belum tentu menarik perhatian investor, ide bisnis
yang menarik dan bisa dibuktikan melalui angka adalah ide bisnis yang akan
menarik perhatian investor

Setelah saya menjalankan program internship di BERBAGIKULTUR selama


4 bulan, saya mendapatkan banyak pengalaman dan pengatehuan baru yang
sebelumnya saya tidak punya, pengalaman dan pengetahuan ini sangatlah berguna
bagi saya di masa yang mndatang. Kesimpulan yang saya dapatkan yaitu magang
adalah sebuah wadah untuk mahasiswa mengembangkan dan menempa dirinya
menjadi manusia yang lebih berguna, dengan bertambahnya wawasan dunia
pekerjaan, mahasiswa menjadi lebih sigap untuk menyambut kehidupan setelah
perkuliahan. Berdasarkan laporan magang ini penulis menjelaskan di pembahasan
sebelumnya yaitu dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa di dalam dunia kerja itu
tentunya memiliki soft skill diantaranya yaitu, Self-development, teamwork,
communication, ability to plan and organize, problem solving and decision making,
dan initiative and enterprise. Dengan adanya program 3+1 ini penulis mendapatkan
serta telah meningkatkan soft skill tersebut dari pengalaman yang sudah dijalankan
selama 4 bulan.
21

3.2 Saran
Program Internship 3+1 memiliki banyak manfaat postif yang dapat diserap
kepada mahasiswa, dan juga mahasiswa banyak sekali mendapatkan pengalaman
yang di dapat selama masa perkuliahaan. Dalam program ini saya mengharapkan
program ini dapat berlanjut untuk kedepannya, karena program ini sangat
memotivasi bagi mahasiswa untuk mengerti bagaimana dunia kerja yang sebenarnya.
Saya juga berharap supaya program Internship 3+1 berjalan lebih efektif apabila
Pihak Universitas Bina Nusantara mempunyai banyak channel dengan berbagai
perusahaan-perusahaan besar lainnya, sehingga perbekalan ilmu terhadap
mahasiswa lebih matang dan baik, agar mahasiswa mendapatkan pengalaman secara
matang,dan menjadi berkualitas ketika akan terjun ke dunia kerja nanti.
22

DAFTAR PUSTAKA

Hassan, S., Nadzim, S., & Shiratuddin, N. (2015). Strategic Use of Social Media for
Small Business Based on the AIDA Model. Procedia Social and Behavioral
Sciences, 172, 262-269.
Kaplan, A., & Haenlein, M. (2010). Users of The World, Unite ! The challenges and
Opportuinities of Social Media.
Kotler, P., & Keller, K. (2012). Marketing Management.
Kotler, P., & Mindak, W. (1978). Marketing and Public Relations. Journal of
Marketing, 13-20.
Lindgren, S. (2017). Social Media In Digital Media & Society. SAGE Publications.
What is Customer Centric Marketing? (n.d.). Retrieved 02 19, 2021, from
university.custora.com:https://university.custora.com/for-
marketers/customer-centric-marketing/basic/what-is-customer-centric-
marketing

Anda mungkin juga menyukai