Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN INTERNSHIP PROGRAM DI

LARENE STUDIO

Laporan Enrichment Program

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk kelulusan mata kuliah Enrichment Program

oleh

Timotius Geovanni Sumbodo 2301869172

Creative Advertising Program

Visul Communication Design

School of Design

Universitas Bina Nusantara

Jakarta

2023
Universitas Bina Nusantara

Pernyataan Laporan Enrichment Program


INTERNSHIP

Pernyataan Penyusunan Laporan Enrichment Program

Saya, Timotius Geovanni Sumbodo


dengan ini menyatakan bahwa Laporan Enrichment Program yang berjudul:
LAPORAN INTERNSHIP PROGRAM DI
LARENE Studio.
adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah,
sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain.

(Timotius Geovanni Sumbodo)

Disetujui oleh Dosen Pembimbing Universitas, Pembimbing Lapangan, dan


Head of Creative Advertising Program.

(Arif Prijono Susilo

Ahmad, S.Sn., M. Sn.) (Syifa Sarita Muchsin)


Kata Pengantar

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugrah – Nya, kepada penulis sehingga dapat menulis dan menyelesaikan
laporan akhir Enrichment Program, Internship di Studio LARENE. Sesuai
dengan waktu yang sudah disetujui.

Laporan akhir dengan judul “LAPORAN INTERNSHIP PROGRAM


DI STUDIO LARENE. “ ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan
Enrichment Program pada program studi Visual Communication Design:
Creative Advertising, fakultas School of Design Bina Nusantara.

Kelancaran dalam pembuatan Enrichment Program ini tentunya tidak


lepas dari bantuan, dukungan, dan bimbingan dari pihak – pihak yang
bersangkutan. Oleh karena itu, ijinkan saya penulis untuk mengucapkan terima
kasih sebesar – besarnya kepada:

1. Drs. Hagung Kuntjara Sambada Wijasa., M.Sn. selaku Head of


DKV Creative Advertising Program.
2. Pak Arif Prijono Susilo Ahmad S. Sn., M. Sn., selaku dosen
pembimbing penulis selama magang berlangsung.
3. Kak Syifa Sarita Muchsin selaku pembimbing di lapangan dan juga
Graphic Designer dari Studio LARENE.
4. Kak Ghifari sebagai Senior Graphic Designer sekaligus pembimbing
dalam setiap proyek yang dikerjakan.
5. Seluruh rekan kerja di Studio LARENE.
6. Seluruh teman – teman di Studio LARENE.
7. Dan orang tua serta seluruh keluarga yang mendukung penulis.

Dengan demikian laporan akhir penulis ini dihadirkan dengan harapan


agar bisa bermanfaat bagi banyak pihak dari penulis maupun juga para pembaca.
Tentunya juga tidak lupa kritik dan saran untuk penulis agar hasil yang keluar
dari laporan ini menjadi lebih baik.


i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………..ii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Tentang Perusahaan………………………………………….1


1.1 Logo Perusahaan……………………………………..1
1.2 Latar Belakang Perusahaan…………………………..1
1.3 Visi dan Misi Perusahaan…………………………….1
1.4 Produk Perusahann……………………………………2
1.2 Posisi dan Peran Mahasiswa………………………………….3

BAB II: LAPORAN KEGIATAN

2.1 Tentang Perusahaan…………………………………………..4


2.1.1 Struktur Organisasi Marketing di Perusahaan……4
2.1.2 Deskripsi Pekerjaan………………………………4
2.1.3 Alur Pekerjaan……………………………………7
2.2 Kegiatan sesuai dengan Learning Plan……………………….9
2.2.1 Learning Outcome………………………………..9
2.2.1.1 Ability to understand
creative brief & its objective……………….9
2.2.1.2 Ability to Propose Creative Idea
& Explain Why It Is Significant…………….9
2.2.1.3 Ability to Explore Creative
Visualization Approach……………………...10
2.2.1.4 Ability to Execute Creative Visualization
& Design Direction…………………………..12

ii
2.2.1.5 Ability to Prepare Design Project
In every Phase of Project…………………………12
2.2.1.6 Ability to Choose
& Apply Appropriate Technology……………….12
2.2.2 Soft Skills……………………………………………………14
2.2.2.1 Collaboration……………………………………...14
2.2.2.2 Digital & Technology Fluency………………...14
2.2.2.3 Critical & Creative Thinking…………………….15
2.2.2.4 Applied Management Skills……………………15
2.2.2.5 Growth Mindset…………………………………...16
2.2.2.6 Initiative……………………………………….16
2.2.2.7 Adaptability………………………………………..17
2.2.2.8 Social Awareness……………………………...17
2.3 Penuntasan Tugas dan Masalah…………………………………...18
2.3.1 Caramellisse…………………………………………...18
2.3.2 Sarangheyy……..……………………………………...21

BAB III KESIMPULAN……………………………………………………..26

REFERENSI………………………………………………………………….27

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tentang Perusahaan


1.1.1 Informasi Perusahaan

Perusahaan: LARENE Studio

Logo Perusahaan:

Gambar 1.1 Logo Perusahaan

Alamat : Jalan Intan Ujung no.11

Kec. Cilandak, Jakarta Selatan

Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12430

1.1.2 Latar Belakang Perusahaan

Studio LARENE sendiri mulai aktif dalam memulai pemasaran studio


pada tahun 2017. Mereka memberikan pelayanan seperti desain grafis,
fotografi, branding, logo, dan mengelola sosial media brand. Studio LARENE
sendiri berisikan dengan grafis desainer, fotografer, account executive, dan
juga content planner.

1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi:
Membesarkan Studio LARENE sendiri lagi sehingga bisa menjadi salah satu
studio ternama di Indonesia.

Misi:


1
Membuat visual yang maksimal sesuai dengan brief yang diminta oleh client.

Membuat hubungan yang baik antar sesama client sehingga tidak terjadi
permasalahan lain antar client dan studio.

1.1.4 Produk Perusahaan

 Desain Grafis
1. Banner
2. Menu
3. Logo
4. Packaging
5. Business Card
6. Envelope
7. Brochure
8. Uniform
 Fotografi
1. Product
2. Makanan
 Manajemen Sosial Media
1. Content Planning
2. Copywriting
3. Instagram Feed Design
4. Video Instagram
5. Animation Video Instagram
6. Instagram Ad

  2
1.2 Posisi dan peran Mahasiswa

Selama menjalani program magang di Studio LARENE, penulis


dimasukan ke dalam divisi graphic designer, dimana total banyak anggotanya
sendiri adalah 5 orang termasuk penulis. 3 orang sendiri merupakan pegawai
tetap sedangkan 2 lainnya adalah merupakan magang kontrak dan juga magang
secara mahasiswa sendiri. Selain divisi ini sendiri, ada juga divisi content
planning yang berisikan 2 pegawai tetap dan juga 1 pegawai kontrak magang,
sedangkan fotografer dan account executive sendiri hanya 1 orang saja.

Dalam studio ini posisi dari Graphic Designer tentunya ditugaskan


untuk membuat visual sesuai dengan brief yang ada. Visual ini sendiri bisa saja
untuk sebuah instagram feed, logo, packaging, menu, dan banyak lagi. Selain
itu, pembuatan untuk keperluan konten video sendiri juga dibuat oleh para
desainer grafis sendiri.

Penulis sendiri sering ditugaskan untuk pembuatan Instagram Story


daripada tugas – tugas yang lain dikarenakan Instagram Story merupakan
jobdesk yang selalu ada dibandingkan yang lain dan jumlahnya sangat banyak
yang perlu untuk diselesaikan. Selain Instagram Story, penulis juga sering
mengerjakan untuk Instagram Post, logo, dan juga visual approach.

Dengan ilmu Graphic Design yang sudah didapat oleh penulis dari
masa perkuliahan dan juga dalam masa magang pertama, penulis merasa tidak
terlalu kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru ini
dengan berpindahnya lingkungan dari perusahaan menjadi studio. Tugas –
tugas dapat diselesaikan tepat waktu dan mendapat feedback yang bagus juga.
Selain itu, hal positif – positif juga didapat oleh penulis seperti soft skills, hard
skills, dan networking penulis bertambah


3


BAB II

LAPORAN KEGIATAN

2.1 Tentang Perusahaan

2.1.1 Sturktur Organisasi di Perusahaan

Gambar 2.1 Struktur Perusahaan

2.1.2 Deskripsi Pekerjaan

Dalam Studio Larene, tidak terlalu terdapat banyak pangkat


didalamnya namun tiap pangkat sendiri sangat penting dan selalu berhubung
antar satu sama yang lain. Berikut merupakan penjelasan tiap dari jabatan yang
ada:

2.1.2.1 Creative Director

 Merupakan peranan penting dalam studio dengan


memeriksa segala proses yang ada.
 Memutuskan apabila sebuah deal dengan client diambil
atau tidak.
 Membuat visual – visual grafis juga untuk client bila
diperlukan.


4


 Memberikan contoh dan referensi visual untuk sebuah


brief yang ada.

 Memastikan untuk segala visual yang sudah dibuat oleh


graphic designer sudah sesuai dengan keinginan client.

 Memastikan untuk memenuhi segala kebutuhan para


graphic designer dan juga photographer.

2.1.2.2 Graphic Designer

 Merupakan orang utama dalam mengurusi semua segala


rancangan visual yang diperlukan.
 Membuat visual sosial media seperti Instagram Story,
Instagram Post, dan Instagram Reels.
 Memastikan untuk membuat visual sesuai dengan brief
yang diterima dari client seperti logo, menu, dan yang lain
– lain.
 Mengkoordinasi antar sesama graphic designer untuk
memastikan segala keperluan visual brand sudah
terpenuhi.
 Berkoordinasi dengan creative director untuk juga
membahas visual tentang brand dan yang lain – lain.

2.1.2.3 Account Executive

 Orang utama dalam menghadapi dengan client brand.


 Mengontaki brand – brand yang ingin memanjangkan
kontrak atau tidak.
 Menawarkan segala servis – servis yang disediakan oleh
studio kepada client – client yang baru.
 Menjaga relasi antar studio dengan brand sehingga tidak
terjadinya masalah – masalah yang aneh.
 Menyalurkan brief – brief penting brand kepada graphic
designer dan juga creative director.

5


 Menjadwalkan segala keperluan fotografi antar


fotografer dengan brand.

2.1.2.4 Content Planner

 Membuat brief konten sesuai dengan keinginan dan


target dari client sendiri.
 Mengatur segala copywriting yang akan dimasukan di
Instagram Post, Story, dan Reels.
 Memperhatikan segala jenis konten yang diperlukan
dalam kurun waktu 1 bulan brand.
 Mengangkat segala topik yang menarik tentang brand
seperti produk atau layanan jasanya.
 Membuat brief atau list foto yang diperlukan pada saat
jalannya fotografi sendiri.
 Membuat keperluan brief promo brand seperti dalam
hari raya dan promo tanggal.

2.1.2.5 Photographer

 Bertanggung jawab dalam membuat hasil foto produk


atau layanan jasa brand.
 Mengikuti dan memenuhi segala keperluan list foto &
video yang ada dibuat oleh content planner.
 Mengedit segala hasil foto yang sudah diambil sebelum
kedalam konten post.
 Mengatur segala kebutuhan seperti props, lightning,
reflector dan barang yang lain untuk kebutuhan foto.

6


2.1.3 Alur Perkerjaan

Dalam divisi studio ini sendiri terdapat dua workflow berdasarkan


kebutuhan dari client sendiri apa yang mereka perlukan. Berikut merupakan
penjabaran dari dua grafik yang yaitu sosial media dan juga misal keperluan
grafik:

Gambar 2.2.1 Alur Workflow Social Media

Dalam pembuatan post social media, content planner dan juga


graphic designer yang paling sering berkomunikasi antar satu sama lain
dikarenakan untuk jobdesk sosial media kedua jasa yang paling penting dalam
membuat konten sosial media. Selain content planner sendiri, terkadang ada
juga datang brief dari account executive namun biasanya brief ini sendiri ada
jika sedan gada suatu hal yang penting seperti misal hari perayaan atau mungkin
promo dari brand ini sendiri. Workflow sosial media ini sendiri berjalan bagi
Instagram Post, Instagram Story, Instagram Reels, dan juga konten – konten
sosial media yang lain. Seperti terlihat dalam workflow sendiri, tidak semua
desain sosial media diterima mentah – mentah oleh para client brand sendiri .
Maka terkadang ada akan kasus dimana content planner sendiri akan menerima
feedback dari client lalu langsung disampaikan kepada graphic designer untuk
bagian mana yang perlu diganti. Kasus ini pun tapi terjadi hanya untuk beberapa
client saja dimana mayoritas lebih banyak menerima hasil awalnya saja langsung
dikarenakan kebutuh sosial media yang harus cepat.

7


Gambar 2.2.2 Alur Workflow Graphic Design

Perbedaan dari social media workflow dengan keperluan graphic


design adalah biasanya untuk alur kerja ini dikhususkan untuk para client brand
memerlukan hal – hal seperti logo, desain menu, desain baju, dan masih banyak
lagi yang dimana merupakan hal – hal yang memerlukan skala yang besar. Oleh
karena itu, dalam workflow ini graphic designer sering bekerja sama dengan
creative director untuk memastikan segala proses visual yang memenuhi
keinginan dari client sendiri. Selain itu, account executive juga terlibat agar dapat
memberikan progress hasil visualnya kepada client.

Jalannya ini sendiri adalah account executive akan menerima brief


yang ada dari client lalu menyampaikannya kepada creative director dan juga
para graphic designer. Tiap masing – masing dari mereka sendiri akan mencari
referensi dan style yang bervariasi sesuai dengan brief yang client sendiri mau.
Setelah menemukan tiap dari referensi yang diperlukan, maka tiap dari graphic
designer dan creative director akan membuat visualisasi mereka masing –
masing lalu akan digabung menjadi satu oleh salah satu graphic designer.
Setelah semua file tergabung maka file akan dikirim ke account executive dan
akan ia berikan client. Dari situ kita akan menunggu hasil dari client apakah
mereka sudah puas atau belum dengan hasilnya. Jika belum, maka tiap dari
graphic designer sendiri akan membuat visual – visual lagi lalu akan menjalani
siklus yang sama. Pengulangan dari client sendiri dibatasi namun terkadang
masih sering terjadi kasus dimana dari studio masih menerima feedback - nya
walaupun sebenernya sudah melebihi kuotanya.

8


2.2 Kegiatan sesuai dengan Learning Plan

Dibuatnya Learning Plan dalam program Enrichment Program ini


adalah agar dari penulis sendiri mengalami perkembangan dalam sisi soft skill
dan hard skill selama menjalani magang di Studio LARENE ini. Oleh karena itu,
berikut merupakan penjelasan tentang apa yang sudah dipelajari oleh penulis
sendiri:

2.2.1 Learning Outcome

2.2.1.1 Ability to understand creative brief & its objective

Dalam membuat sebuah visual yang bagus dan dapat menarik


perhatian orang sangat sulit dicapai untuk seorang graphic designer ketika
mengerjakan sebuah brief. Ada kalanya para graphic designer pasti merasa
kesusahana dalam menjalani brief ini dan tidak bisa membuat visual yang bagus
atau mereka merasa paham dengan briefnya namun untuk visualnya sendiri tidak
ada yang muncul di benak mereka.

Selama penulis menjalani proses di tempat magang kedua ini, penulis


merasa bahwa kasus – kasus yang penulis sebutkan diatas menjadi sangat sering
penulis alami sekarang. Penulis merasa dirinya seperti terkadang terjebak
dengan keinginan penulisnya sendiri daripada untuk client – nya.

Oleh karena itu, jika dari penulis sendiri mengalami hal – hal seperti
itu, penulis akan bertanya kepada rekan yang lainnya tentang brief itu sendiri
dan bertanya kepada mereka apa yang mereka pahami dari brief itu. Sehabis itu,
penulis juga akan meminta insight dari mereka sendiri tentang brief itu ide apa
yang muncul di benak mereka. Ketika penulis sudah melakukan semua hal itu
maka rasa pede penulis akan bertambah dan menjadi lebih paham dengan brief
yang diberikan.

2.2.1.2 Ability to Propose Creative Idea & Explain Why It Is


Significant
Seorang graphic designer, pasti harus bisa untuk dapat memecahkan
masalah yang dihadapi oleh client sendiri. Oleh karena itu, pendekatan solusi
yang kreatif dan maksimal pasti harus bisa dibuat oleh para graphic designer.

9
11


Membuat sebuah solusi ini perlu bukan suatu hal yang bisa dicapai dengan
mudah dikarenakan keinginan dari client sangat bervariasi.
Penulis sendiri pasti juga sering menghadapi permasalahan –
permasalahan seperti ini oleh karena itu untuk dapat memunculkan ide yang
bagus dan sempurna bagi client penulis akan berdikusi juga dengan para
graphic designer yang lain mengenai ide – ide yang sudah muncul dari benak
penulis sendiri. Setelah mendapatkan tiap dari saran dan pendapat yang
diterima oleh penulis akan dipertimbangkan agar lebih memperbaiki
permasalahan dalam ide penulis sendiri.
Kesempatan seperti ini memang harus sering dilakukan oleh penulis
sendiri agar dapat mewujudkan sebuah ide yang bagus dan efektif dikarenakan
dari penulis sendiri masih sering mengalami dimana ide dari penulis sendiri
masih kurang efektif. Oleh karena itu, sebuah diskusi pasti dapat membantu
penulis untuk dapat lebih jelas mengetahui masalah dari ide penulis.
2.2.1.3 Ability to Explore Creative Visualization Approach
Brief dan juga ide merupakan sebuah dua komponen yang bagus untuk
merumuskan solusi untuk client namun hal itu saja belom cukup maka perlu
juga referensi – referensi visual yang diperlukan untuk dapat lebih menstruktur
lagi ide visual yang mau kita gambarkan untuk apa yang mereka mau.
Oleh karena itu, dalam studio LARENE referensi – referensi ini sendiri
dikerjakan bersama – sama untuk dapat membuat alur yang sesuai dengan
kebutuhan client sendiri. Mencari referensi ini sendiri dibuat oleh para graphic
designer dengan terkadang juga dicarikan oleh creative director sendiri.
Merumuskan sebuah referensi akan digabung dalam satu file atau satu
dokumen agar lebih mempermudah merumuskan visualnya.
Membuat sebuah referensi yang bagus dan teratur maka akan
membuahkan visual yang bagus dan sesuai dengan briefnya. Oleh karena itu,
memberikan referensi – referensi yang banyak belum tentu membuahkan hasil
yang bagus namun referensi yang efektif merupakan hal yang harus lebih dicari
berikut merupakan contoh referensi visual dengan hasil visual dengan brand
Dokter Lobster.

 10


Gambar 2. 3 Referensi Visual

Gambar 2.4 Hasil post dengan referensi Visual

11


2.2.1.4 Ability to execute creative visualization & design direction


Membuat sebuah referensi visual yang bagus dan efektif sendiri seperti
yang disebutkan pasti akan membuahkan visual yang bagus dan efektif juga.
Untuk memenuhi yang sesuai sudah disediakan dalam referensi visual maka
perlu juga sebuah eksekusi yang bagus dan juga rapi. Oleh karena itu, perlu
adanya sebuah komunikasi antar sesama agar proses pembuatan visual sendiri
berjalan bagus.
Komunikasi sendiri sangat penting dikarenakan agar tiap dari graphic
designer dapat lebih teratur dan membagi tugas apa yang harus dibuat dan
mana yang perlu diselesaikan lebih dahulu. Dikarenakan jika tidak ada
komunikasi ini tiap dari visual bisa saja tidak bersambung satu sama lain.
Dalam sebuah kinerja studio sendiri, pasti perlu adanya komunikasi
untuk memvisualisasi ide yang sudah kita tentukan untuk sebuah client.
Dengan adanya komunikasi sendiri kita juga bisa lebih tahu juga mana visual
yang kurang dan perlu penambahan. Visualisasi merupakan sebuah bagian dan
kinerja yang penting dikarenakan ini adalah sebuah produk akhir untuk client
sendiri.
2.2.1.5 Ability to prepare design artwork in every phase of project
Adanya sebuah kritik dan saran dari client perlu juga didengarkan agar
hasil dari visual lebih maksimal. Walaupun dari kita merasa hasilnya sudah
bagus dan sesuai apa yang dimau client namun terkadang ada beberapa kasus
dimana dari client sendiri masih mempunyai permintaan mereka sendiri yang
bisa ditambahkan dalam visualnya.
Penambahan kritik dan saran ini sendiri dari client merupakan hal yang
sangat penting dikarenakan mereka merupakan pelanggan kita yang harus kita
layani maka mereka sendiri harus puas denga hasil yang ada. Sebesar atau
sekecil apapun itu saran, kritik, atau masalah yang ada, sangat perlu kita dengar
dari client sendiri. Namun ada juga terkadang kasus dimana dari client sendiri
meminta sesuatu yang berlebihan dan dari situlah dimana kita harus melakukan
sedikit negosiasi dengan mereka agar hubungan antar client dan studio terjaga.
2.2.1.6 Ability to choose and apply appropriate technology
Semua hal ini sangat perlu kita jalani dengan baik dan tertata untuk
dapat mempunyai rasa nyaman dan pede itu sendiri maka kita sebagai graphic
designer memerlukan keahlian dalam menggunakan alat – alat yang kita pakai.

12


Alat – alat keterampilan seperti aplikasi Adobe Illustrator , Adobe Photoshop,


Adobe Premiere Pro, dan juga Adobe After Effects. Selain itu juga ada alat
komunikasi atau untuk brief, seperti Google Spreadsheet dan juga Google
Drive yang perlu kita pahami dan gunakan dengan maksimal. Dengan
pemahaman yang maksimal, proses pembuatan visual, ide dan yang lainnya
akan sangat efektif dan bagus.

 13


2.2.2 Soft Skills


2.2.2.1 Collaboration
Sudah merupakan hal yang jelas dan juga sempat yang disebutkan oleh
penulis dalam pembahasan – pembahasan sebelumnya bahwa sebuah
komunkasi adalah sebuah hal yang sangat perlu dibiasakan dalam tempat kerja
manapun. Dari komunikasi sendiri, kitab isa menjadi lebih jelas dengan kondisi
yang ada di sekitar kita dan harus apa yang kita lakukan. Diskusi untuk
menambahkan banyak lagi opsi dan bertukar pendapat mengenai sebuah
gagasan atau ide sangat membantu jalannya kinerja sebuah tempat. Semua
proses itu sendiri, bisa kita namakan dengan proses kolaborasi antar kita
sesama.
Selama penulis menjalani proses magang penulis di Studio LARENE,
saya merasa bahwa sebuah kolaborasi itu merupakan salah satu aspek yang
kurang dari penulis sendiri. Banyak kali kasus dimana penulis merasa bahwa
diri penulis sendiri merasa percaya diri dengan apa yang penulis kerjakan tanpa
meminta bantuan yang lain. Hal ini tentunya sangat bermasalah bagi penulis
namun sejalannya waktu penulis sendiri tetap berusaha melakukan kolaborasi
saat penulis merasa bingung dengan apa yang saya kerjakan. Studio LARENE
sendiri sangat menyadarkan perkara ini kepada penulis dan akan penulis usaha
untuk perbaiki dalam kedepan – depannya.
2.2.2.2 Digital and Technology Fluency
Berkembangnya era digital, sangat meningkatkan banyaknya proses
kinerja dalam sebuah tempat kerja. Era digital sendiri memperbaiki segala
permasalahan yang sering dihadapi oleh orang zaman dahulu yaitu adalah
waktu. Mempersingkat waktu ini salah satu hal berkembangnya era digital.
Namun penggunaan era digital ini sendiri, perlu diperhatikan dan dipelajari
dikarenakan banyaknya orang yang masih menyalahgunakan perkara teknologi
– teknologi yang muncul dalam era digital sekarang.
Selama penulis menjalani proses magang di Studio LARENE, penulis
mempunyai salah satu tantangan terbesar yaitu sendiri adalah dalam mengedit
video – video. Penulis seringkali merasa tidak begitu pede dalam mengerjakan
segala proyek yang memerlukan adanya video dikarenakan penulis terkadang
merasa sangat malas untuk membuatnya. Namun untungnya dengan bantuan
oleh para senior di LARENE sendiri penulis menjadi lebih paham dalam

14


penggunaan aplikasi – aplikasi edit video ini seperti Adobe Premiere Pro dan
juga Adobe After Effects.
Selain secara pengetahuan dalam sebuah aplikasi, penulis juga belajar
banyak dalam mengambil aset – aset yang diperlukan dengan
diperkenalkannya aset – aset website terbaru seperti pexel dan juga fontshare.
Website – website ini sangat membantu penulis dalam masa kerjanya
dikarenakan dari penulis sendiri terkadang bingung dengan limitasi dari aset –
aset graphic design yang ada.
2.2.2.3 Critical and Creative Thinking
Studio merupakan salah satu wadah atau media yang digunakan dan
dipercayakan oleh orang – orang untuk dapat memecahkan masalah yang
sedang mereka hadapi dalam bisnis mereka. Merumuskan sebuah ide yang
bagus dan cocok adalah salah jalan untuk memecahkan masalah ini sendiri.
Oleh karena itu, sebuah jalannya proses pemikiran yang kritis dan juga kreatif
perlu kita jalani dalam membuat ini. Mewujudkan konsep ini sendiri bisa
melalui dari diri kita sendiri melakukan brainstorming, mind map, atau
mungkin juga bisa berdiskusi satu sama lain.
Dalam Studio LARENE sendiri, penggunaan konsep pikir ini sangat
perlu dilatih dan dibiasakan dalam sebuah studio dikarenakan banyaknya client
yang ada dan meminta untuk pembuatan visual sangat banyak dan tidak
berhenti. Oleh karena itu, penulis sendiri menghadapi masalah atau kasus
seperti ini dengan biasa membuat mind map langsung mengenai permasalahan
yang perlu diselesaikan atau berdiskusi singkat antar sesama anggota kerja
untuk dapat menyelesaikan tiap dari tugas dengan baik. Dua contoh
penggunaan media menurut penulis merupakan hal yang sudah cukup untuk
melatih pemikiran yang kritis dan kreatif ini.
2.2.2.4 Applied Management Skills
Pengaturan waktu mau ditempat di bidang kerja manapun sangat perlu
dibiasakan dikarenakan waktu selalu menjadi sebuah bagian yang penting dalam
pekerjaan kita bahkan dalam hidup. Pengaturan ini sendiri kita lakukan dengan
cara mengerjakan tiap dari tugas yang ada dengan menyelesaikannya tepat
waktu, memperhatikan batas waktu dari tiap tugas, dan juga tahu berapa waktu
yang diperlukan dalam mengerjakan sebuah tugas.

 15


Selama mengerjakan magang ini sendiri, penulis pada awalnya pasti


merasakan sedikit permasalahan dalam mengatur tiap dari penggunaan waktu
dan tugas yang perlu dikerjakan namun dengan jalannya waktu penulis menjadi
lebih pede dalam mengatur waktu ini sendiri. Tentunya pengaturan waktu ini
sendiri juga menjadi lebih ringan dikarenakan bantuan dari para senior yang ada
di Studio LARENE. Terkadang penulis sendiri juga mengalami kesulitan dan
para senior Studio LARENE rela membantu untuk menyelesaikannya.
2.2.2.5 Growth Mindset
Pemikiran yang mau selalu bertumbuh dan berkembang sangat susah
untuk dimiliki untuk beberapa orang dalam sebuah industry kerja dalam bidang
manapun. Munculnya semangat untuk mau terus bertumbuh sendiri biasanya
dimulai dari motivasi kita sendiri dan kesadaran kita akan masalah yang sedang
dihadapi lalu memperbaikinya. Ini sendiri merupakan beberapa contoh apa yang
memperlihatkan sebuah individu mempunyai konsep pikir ini. Perlu waktu untuk
melatih dan istirahat sangat juga perlu diperhatikan agar pikiran sendiri tetap
terjaga.
Dalam Studio LARENE, pemikiran yang mau bertumbuh ini sendiri
penulis sangat merasa lebih berkembang daripada sebelumnya dikarenakan
dengan banyak client yang diterima membuat penulis merasa lebih semangat dan
bagaimana caranya untuk menghadapinya. Kasus – kasus seperti ini sendiri
sangat membuat penulis lebih bersemangat dikarenakan banyaknya permintaan
visual – visual yang berbeda membuat banyak pendekatan yang berbeda – beda
juga. Selain itu, penulis juga merasa menggali gaya visual yang baru – baru
membuat penulis termotivasi dalam membuat visual desain.
2.2.2.6 Initiative
Inisiatif merupakan salah satu sifat yang dimiliki manusia tidak terlalu
diperhatikan banyak orang namun dengan sedikit perlakuan sikap inisiatif
sendiri sangat membantu satu orang dan yang lain dalam suasana tempat kerja.
Melakukan suatu tindakan yang seperti ini sangat membantu membangun
kinerja yang lebih bagus dan positif. Oleh karena itu, perbuatan seperti ini sangat
perlu kita biasakan dalam segala apapun yang ada didepan kita.
Waktu penulis dalam Studio LARENE, sifat inisiatif ini sendiri tidak
muncul secara langsung begitu saja. Ada saatnya dimana penulis sendiri tidak
memperlakukan sifat ini sehingga ada beberapa saat dimana penulis sangat

16
14


menyesal dalam tidak memperlakukannya lebih cepat. Sehingga kesadaran akan


hal ini memulai penulis untuk lebih memeriksa hal mana yang bisa penulis bantu
dan perbaiki untuk membuat suasana tempat kerja yang lebih positif bagi penulis
sendiri
2.2.2.7 Adaptability
Kemampuan untuk beradaptasi secara langsung sangat sesuatu
kemampuan yang sangat bagus dan baik yang harus kita punyai dalam dunia
professional. Tidak semua suasana sendiri tidak bisa secara langsung kita
adaptasi dengan adanya beberapa waktu untuk dapat mempelajari hal – hal ini
sangat membutuhkan beberapa waktu untuk kita mempelajarinya. Adaptasi ini
sendiri sangat selalu kita perlakukan dikarenakan hal itu pasti sangat membantu
dalam jalannya alur kerja kira sendiri.
Penulis sendiri merasa dirinya pada saat Studio LARENE beradaptasi
dengan baik dalam pengerjaannya sendiri namun diluar dari cara kerja sendiri
seperti secara sosial penulis tidak begitu nyaman dalam melakukan namun
perkara ini sendiri tidak begitu mengganggu penulis dalam mengerjakan tugas –
tugasnya.
2.2.2.8 Social Awareness
Kepekaan dalam keahlian sosial sendiri sangat perlu dilatih dan dibangun
dalam tata cara kerja kita dikarenakan hal ini membuat kita lebih paham dalam
menghadapi segala macam orang yang kita temui. Penggunaan kata yang benar
sangat membangun hubungan yang baik dan jelas antar sesama. Penggunaan
yang salah sangat merusak hubungan antar satu sama lain.
Untuk tidak melakukan kesalahan dalam menjalin hubungan satu sama
lain, penulis selalu berusaha untuk tidak menggunakan bahasa yang kurang
bagus atau sopan. Penulis selalu menggunakan kata – kata yang sopan agar tiap
dari rekan kerja tetap mempunyai persepsi yang positif tentang penulis sendiri.
Jika dibandingkan dari tempat magang penulis sebelumnya penulis merasa lebih
nyaman dalam mengerjakannya pada saat ini.

 17
15
2.3 Penutasan Tugas dan Masalah
2.3.1 Caramellisse
Caramellisse merupakan sebuah brand makanan penutup atau dessert
yang bertemakan seputar tentang Perancis berjualan di AEON Mall Sentul
dimana ini merupakan satu – satunya tempat tersedianya Caramellisse.
Caramellisse sendiri merupakan sebuah brand baru sehingga perkembangan
secara sosial media sendiri belum terlalu terbangun secara baik dan bagus.
Produk yang mereka sediakan sendiri adalah kue Canele, Croissant dan juga
beberapa minumana kopi yang mereka sediakan.
Dalam proyek ini sendiri saya mendapat kesempatan untuk membuat
visual untuk menu digital dan juga poster mereka sendiri mereka berikut adalah
bentuk visualnya sendiri:

Gambar 2.5 Bentuk menu poster Caramellisse

18
Dalam saat menjalani desain untuk menu ini sendiri, penulis sendiri
diberikan brief untuk dari brand ingin lebih membuat visual yang simple dan
tidak perlu banyak foto didalamnya namun pada awal – awalnya saat penulis
membuat ini sedikit mencoba sedikit ada visual – visual didalamnya kurang pas.
Oleh karena itu, ini merupakan hasil final dari brief yang ada.

Gambar 2.6 Gambar visual desain menu digital halaman pertama

Gambar 2.7 Gambar visual desain menu digital halaman kedua

19
Untuk pembuatan visual dalam menu digital ini sendiri, penulis
menggunakan foto untuk dapat lebih menangkap tiap dari produk sendiri dengan
jelas. Dengan menggunakan foto sendiri pelanggan menjadi lebih paham tentang
menu apa yang perlu dipesan. Penggunaan foto ini sendiri merupakan sebuah ide
yang digunakan oleh penulis sendiri.

  20
2.3.2 Sarangheyy

Sarangheyy merupakan sebuah brand yang fokus penjualannya secara


online dikarenakan mereka sendiri yang mau lebih membuat brand ini brand
rumahan. Mereka sendiri merupakan brand minuman kelapa untuk kesehatan
tubuh pelanggannya. Selama jalannya Sarangheyy sendiri, ini merupakan
pertama kalinya mau menggunakan desain grafis untuk memperbaiki konten –
konten di sosial medianya.

Mereka sendiri tidak mempunyai variasi yang banyak dalam produk


namun mereka menyediakan variasinya dari jumlah produk dan ukuran – ukuran
packagingnya sendiri. Range harga mereka sendiri dari kisaran 143.000 rupiah
sampai dengan 617.500 rupiah menunjukan bahwa untuk target market dan
rangenya sangat tinggi sekali.

Dalam menjalani proses visualisasi untuk Sarangheyy sendiri saya


difokuskan dari pembuatan visual approach, Instagram Post, dan juga Instagram
story untuknya. Namun dari Sarangheyy meminta pergantian gaya grafis dari
visual approach jadi akan terlihat pada beberapa contoh yang akan ditunjukan
oleh penulis berikut merupakan contoh visual – visualnya:

21
Gambar 2.8 Moodboard, Art Direction, Typography, Visual Graphic

Gambar 2.9 Knowledge Post video tentang product brand

22
Gambar 2.10 Post konten Engagement brand kepada Customer

Gambar 2.11 Post konten Engagement brand kepada Customer 2

23
Dalam contoh diatasa dan juga Moodboard, Art Direction, Typography,
dan Visual Graphic, perubahan ini terjadi dikarenakan lagi – lagi adalah
keinginan dari client untuk mengganti gaya dari desain itu sendiri. Penulis
sendiri menentukan warna – warna diatas dikarenakan penulis untuk
menggambar sensasi kemewahannya.

Gambar 2.12 Contoh harga Instagram Story Sarangheyy

Gambar 2.13 Contoh Instagram Story Engagement

24
Berikut juga merupakan contoh dari Instagram Story untuk
menampilkan list harga - harga dan juga engagement. Story sendiri merupakan
sebuah salah satu media yang sering digunakan untuk melakukan engagement
antara brand dengan pelanggan. Oleh karena itu, media story sangat sering
diproduksi dikarenakan merupakan salah satu sumber utama untuk melakukan
engagement.

25
BAB III

KESIMPULAN

Dalam selang waktu yang dijalani oleh penulis dalam magang di Studio
LARENE dan menyelesaikan laporan enrichment program ini, bahwa segala
proses dari awal sampai masa akhir penulis di dalam Studio LARENE dapat
diambil sebagai sebuah ilmu dan pengalaman yang pasti akan digunakan oleh
penulis dalam kesempatan – kesempatan kedepannya. Tentunya segala proses
ini dapat berjalan dengan baik dan juga lancar dikarenakan dukungan dari
keluarga, site supervisor, bantuan bimbingan dari pembimbing, dan juga para
teman di dalam maupun luar tempat kerja. Dengan adanya berbagai macam
rintangan dari kondisi kesehatan dan juga kondisi cuaca yang sedang sangat
ekstrem maka penulis sangat bersyukur dengan jalannya acara baik dan lancar.

Selama penulis dalam tempat magang ini, penulis dipercayakan untuk


memegang brand yang banyak namun contoh – contoh yang penulis gunakan
dalam laporan adalah merupakan brand – brand yang dipercayakan kepada oleh
penulis secara terbanyak.

Ilmu soft skill dan hard skill penulis pun juga sangat diuji dan dilatih
selama jalannya magang ini. Selama menjalani magang ini, penulis jadi banyak
menyadari seberapa masih kurang dari skill – skill yang ada dalam diri penulis
dan juga yang sangat penting untuk digunakan dalam dunia kerja. Selain secara
soft skill dan hard skill, penulis juga mendapatkan beberapa insight dan ilmu
mengenai tentang isi dan cara kinerja industry kreatif, hal – hal baru yang bisa
diimplementasikan dalam gaya desain penulis, dan juga masih banyak lagi.

Maka dari itu penulis sangat ingin berterima kasih banyak terhadap para
pihak yang terlibat selama proses enrichment program ini yang dilewati oleh
penulis, segala ilmu dan pengalaman yang penulis dapat tentunya penulis simpan
dan bawa dalam lingkungan kerja baru yang akan dimasuki oleh penulis.

26
REFERENSI

Instagram LARENE Studio. Diakses pada tanggal 28 Februari 2023

https://www.instagram.com/larene.studio/

Instagram Caramellisse. Diakses pada tanggal 4 Maret 2023

https://www.instagram.com/caramellisse_/

Instagram Caramellisse. Diakses pada tanggal 4 Maret 2023

https://www.instagram.com/sarangheyy.id/

27

Anda mungkin juga menyukai