Oleh:
Dian Dwi Saputra 19203104
Malang, - 2022
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas segala rahmat dan anugerah-Nya yang diberikan kepada
penulis sehingga laporan P2M dengan judul " Rebranding Meubel UD
Bima Baru untuk Meningkatkan Brand Awerness " dapat terselesaikan
dengan baik.
Penyusunan laporan P2M ini merupakan tugas mandiri yang
harus diselesaikan oleh mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Asia
Malang program studi Desain Komunikasi Visual yang merupakan
bagian dari prasyarat menempuh Tugas Akhir.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesainya P2M
sampai dengan penyusunan laporan, yaitu :
1. Ibu Risa Santoso, B.A., M. Ed., selaku Rektor Institut
Teknologi dan Bisnis Asia Malang.
2. Ibu Rina Dewi Indah Sari, S.Kom., M.Kom., selaku Dekan
Fakultas Teknologi dan Desain.
3. Bapak Handry Rochmad Dwi Happy, S.Sn., M.Sn., selaku
Ketua Prodi Desain Komunikasi Visual
4. Ibu Dr. Tri Wahyuni S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing.
5. Bapak Danang Arbian Sulistyo S.ST, M.Kom., selaku Dosen
Wali.
6. Ayah Bunda, yang selalu menyemangatiku dengan dukungan
dan do’anya.
Kepada semuanya yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan P2M ini, semoga mendapat balasan dengan berkat
dan karunia yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Penulis menyadari bahwa laporan P2M ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari segenap pembaca. Akhirnya, semoga
laporan P2M ini dapat berguna dan bermanfaat terutama bagi pihak-
pihak yang tertarik untuk mengkaji dan mengembangkannya.
Malang, - 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.3 Batasan Masalah
Fokus pada penelitian ini agar diperoleh hasil yang
mendalam mencangkup beberapa poin, yaitu:
1. Untuk Peneliti
- Memberikan pengalaman di Lapangan bagi penulis
yang merupakan penerapan dari teori – teori yang
diperoleh selama mengikuti kuliah di Desain
Komunikasi Visual Institut Asia Malang,
3
- sebagai salah satu upaya dalam rangka meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan peneliti untuk melakukan
penelitian dan penulisan ilmiah.
- sebagai portofolio tambahan bagi peneliti.
2. Untuk Institusi
Menambah bahan untuk kepustakaan dan menambah
informasi mengenai perancangan identitas visual.
3. Untuk Pembaca
Menambah bahan referensi mengenai identitas visual dan
brand guideline.
4. Untuk Produsen
- Sebagai media promosi Meubel UD Bima Baru kepada
konsumen, dan
- mendapatkan informasi tentang seberapa pentingnya
sebuah identitas visual, dan penilaian dari konsumen
secara digital untuk dapat dijadikan sebagai bahan
evaluasi produk.
1. Metode Observasi
Metode ini digunakan sebagai pendukung yang
disesuaikan dengan materi-materi yang dibutuhkan untuk
mengumpulkan data, pengambilan beberapa dokumentasi
produk. Observasi secara langsung ke lokasi Meubel UD
Bima Baru di Jl. Asahan No.5B, Bunulrejo, Kecamatan
Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65123 dan di Jl. Dusun
Jambon, Jambon, Pakiskembar, Kec. Pakis, Kabupaten
Malang, Jawa Timur 65154.
2. Metode Wawancara
Wawancara adalah metode percakapan dengan tujuan
tertentu yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih, yaitu
pihak yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang
memberi jawaban (Moleong, 2004: 186)
4
3. Studi Pustaka
Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang
diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui
dokumen, buku, maupun media digital yang dapat
mendukung dalam proses penulisan.
BAB I PENDAHULUAN
Membahas latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode
penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, sumber dan jenis
data, teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi teori penunjang penulisan penelitian
dimana teori tersebut dapat diambil dari beberapa sumber
seperti buku-buku dan jurnal ilmiah yang berkaitan dalam
penyelesaian penelitian yang berhubungan dengan
pembuatan tugas akhir.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang analisa konsep
pembuatan identitas visual dan buku guideline, serta
pembahasan tentang tehapan prpses pra-produksi.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini merupakan bab terakhir yang di dalamnya
menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti, sebagai kesimpulan jawaban masalah
yang telah dirumuskan secara singkat, kemudian terdapat
tambahan berupa permintaan saran dari peneliti yang bersifat
membangun.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Desain Komunikasi Visual
Desain Komunikasi Visual, terdapat tiga makna yang
saling berkaitan dalam kalimat tersebut. Desain yang bisa
diartikan sebagai perancangan estetika, cita rasa, serta
kreativitas. Komunikasi memiiki tujuan yaitu menyampaikan
pesan. Sedangkan Visual memiliki arti sesuatu yang dapat dilihat.
Desain Komunikasi Visual dapat diartikan sebagai suatu
disiplin ilmu yang bertujuan mepelajari suatu konsep komunikasi
untuk meyampaikan sebuah pesan dan gagasan secara visual
dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan
gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna serta tata letak.
Dengan itu, gagasan bisa diterima oleh orang, atau kelompok
yang menjadi sasaran Penerima pesan (Kusriato, 2007: 2)
6
2. Garis
Garis dapat diartikan sebagai titik yang memanjang
dan biasa dikenal sebagai line (Landa, 2011: 16)
3. Bentuk
Betuk merupakan area yang digambarkan pada
permukaan dua dimensi yang dibuat sebagian atau
seluruhnya dengan garis atau dengan warna maupun
tekstur. Dapat didefinisikan sebagai bentuk tertutup
atau jalur tertutup (Landa, 2011: 17)
7
4. Tekstur
Tekstur merupakan kualitas sentuhan yang
sebenarnya dari suatu permukaan atau simulasi.
Dalam seni rupa ada dua kategori tekstur, yaitu taktil
berupa tekstur yang dapat disentuh maupun dirasakan
secara fisik, dan visual yang hanya berupa ilusi gambar
digital (Landa, 2011: 23)
5. Warna
Warna dapat didefinisikan secara objektif atau fisik
sebagai sifat cahaya yang dipancarkan atau secara
subyektif atau psikologis sebagai bagian dari
pengalaman indra penglihatan (Wong, 1986: 67).
Warna dapat dibagi menjadi dua, yaitu warna additive
yang merupakan warna berasal dari cahaya yang
disebut spektrum (merah, hijau, dan biru), sedangkan
subtractive adalah warna yang berasal dari bahan yang
disebut pigmen (sian, magenta, dan kuning) (Nugroho,
2015: 25). Warna dibagi menjadi lima klarifikasi, yiatu
warna primer, warna sekunder, warna intermediate,
warna tersier, dan warna kuarter. Masing-masing
memiliki kelompok nama-nama warna (Wucius, 1986:
156)
8
a. Warna Primer
Disebut warna pokok, karena warna tersebut tidak
dapat dibentuk dari warna lain. Warna pokok ini
dapat digunakan sebagai pokok percampuran untuk
memperoleh warna-warna yang lain. warna primer
mencangkup; biru, merah, dan kuning.
b. Warna Sekunder
Disebut warna kedua, karena warna tersebut
merupakan hasil dari pencampuran dua warna
primer. Warna kedua ini mencangkup; jingga atau
orange, ungu atau violet, dan hijau.
9
c. Warna Intermediate
Disebut warna perantara, karena warna tersebut
merupakan warna yang terletak di antara warna
primer dan sekunder pada lingkaran warna. Warna
perantara ini mencangkup; kuning hijau, kuning
jingga, merah jingga, merah ungu, biru violet, dan
biru hijau.
d. Warna Tersier
Disebut warna ketiga, karena warna tersebut
merupakan warna hasil percampuran dari dua
warna sekunder. Warna ketiga ini mencangkup;
coklat kuning, coklat merah, dan coklat biru.
10
e. Warna Kuarter
Disebut warna keempat, karena warna tersebut
merupakan warna hasil pencampuran dari dua
warna tersier. Warna keempat ini mencangkup;
coklat jingga, coklat hijau, dan coklat ungu.
11
Gambar 2.10 Psikologi Warna
(www.ignytebrands.com)
6. Pola
Pola atau Pattern merupakan pengulangan yang
konsisten dari satu unit visual atau elemen dalam
area tertentu.
12
2.1.2 Prinsip Desain
Komposisi ialah usaha untuk mendapatkan keseimbangan
bentuk dalam mengorganisasikan unsur-unsur terpenting, dalam
pencipta karya seni dan atau media komunikasi grafis yang
harmonis, komunikatif, dan persuasif (Kusnadi, 2018: 07).
Prinsip-prinsip desain dapat disampaikan, seperti berikut:
1. Proporsi (Proportion)
Perbandingan ukuran yang digunakan untuk menentukan
perbandingan yang tepa tantara panjang dan lebar, antara
gambar dengan bidang gambar.
2. Irama (Rhytm)
Irama atau ritme adalah gerak perulangan atau gerak
mengalir/aliran yang ajeg, runtut, teratur, terus – menerus,
yang dapat divisualisasikan dalam bentuk garis, tekstur,
bidang, maupun warna
3. Kesatuan (unity)
Kesatuan dapat juga disebut dengan keutuhan. Sebuah
karya seni harus menyatu dan unsur-unsur yang tersusun
di dalamnya tidak dapat dipisah – pisah. Tanpa kesatuan,
karya seni akan terlihat kacau balau dan mengakibatkan
karya tersebut tidak enak terlihat.
4. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan sederajat atau obvious balance yaitu
keseimbangan komposisi anara ruang sebelah kiri dan
ruang sebelah kanan tanpa memperdulikan bentuk yang
ada di masing-masing ruang, sedangkan keseimbangan
asimetris atau asymmetrical balance adalah kebalikan dari
keseimbangan simetris yaitu keseimbangan yang sebelah
kiri dan kanannya tidak sama.
5. Pusat Perhatian (Focus of Interest)
Menyangkut peletakan unsur yang menjadi perhatian
utama atau paling dominan untuk disampaikan pada
penikmat karya atau pembaca.
6. Kontras (Contrast)
Perbedaan keadaan unsur, yang dapat dicapai dengan
perbedaan tinggi-rendah, panas-dingin warna, termasuk
cerah dan suramnya.
13
2.1.3 Model Tata Letak
Model tata letak ini membuat desainer agar lebih mudah
dalam merancang dan sebagai acuan untuk mendesainnya
sehingga hasil yang di dapat akan lebih maksimal, antara lain:
2.1.4 Tipografi
Tipografi merupakan bentuk desain huruf dan
pengaturannya dalam ruang dua dimensi (untuk media cetak dan
berbasis layar), dan ruang tiga dimensi (untuk media gerak san
interaktif) (Landa, 2011: 44). Tipografi juga dapat diartikan
sebagai seni dan teknik dalam merancang maupun menata
aksara dalam kaiitannya untuk Menyusun publikasi visual, baik
cetak maupun non-cetak (Kusrianto, 2010: 01). Berikut
beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi.
1. Serif
Memiliki ciri yang khas yaitu memiliki sirip atau kaki yang
berbentuk lancip pada ujungnya. Serif ini memiliki
ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis
hurufnya.
3. Script
Memiliki ciri yang khas yaitu menyerupai goresan pena,
kuas ataupun pensil tajam.
4. Monospace
Memiliki ciri yang khas yaitu mempunyai jarak lebar yang
sama pada setiap hurufnya.
2.1.5 Logo
Logo ialah simbol identitas yang unik. Berasal dari kata
logotype, “logo” disebut dengan simbol, tanda, merek, pengenal,
maupun merek dagang dan memberikan pengakuan lansung.
Logo mewakili dan mewujudkan segala sesuatu yang dimaknai
oleh merek, grup, ataupun individu (Landa, 2011: 247). Sebuah
logo dapat mengambil berbagai bentuk maupun kombinasi, bisa
berupa tanda kata, tanda huruf, tanda simbol, tanda kombinasi,
ataupun lambang. Berikut beberapa jenis logo yang sudah umum
ditemui.
1. Wordmark
Simbol identitas dieja dalam bentuk tipografi atau huruf
unik.
16
2. Lettermark
Simbol identitas dibuat menggunakan inisial nama
merek.
3. Pictorial Symbol
Simbol identitas memiliki Gambar yang menyerupai atau
mengacu pada orang, tempat, aktivitas, atau objek yang
dapat diidentifikasi.
4. Abstract Symbol
Simbol identitas dengan susunan yang kompleks,
digunakan untuk menunjukkan perbedaan gaya atau
tujuan komunikasi.
5. Mascots
Simbol Identitas dengan menonjolkan karakter yang
dimiliki oleh merek dagang yang mewujudkan
kepribadian merek,.
6. Combination Mark
Simbol identitas dengan mengkombinasikan kata dan
simbol.
17
7. Emblem
Simbol identitas dengan mengkombinasikan kata dan
simbol dengan visual yang selalu terlihat bersama dan
tidak terpisah.
18
2.4 Meubel UD Bima Baru
Pada tanggal 23 mei 2022, Pemilik Meubel UD Bima Baru
menginginkan pergantian identitas visual dikarenakan memiliki
keinginan untuk berfokus pada digital marketing sekaligus
memperluas jangkauan penjualan mereka. Di sisi lain pemilik
Meubel UD Bima Baru sedang melakukan proses perpindahan
kantor yang awalnya ada di Jl. Asahan No.5B, Bunulrejo,
Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65123 ke tempat
lebih luas yang terletak di Jl. Dusun Jambon, Jambon,
Pakiskembar, Kec. Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65154.
Dengan dilakukan perpindahan tersebut pemilik mempunyai
keinginan untuk memperbarui semua yang ada di dalam meuble
tersebut yang bertujuan untuk merapikan sisi internal dalam
meuble. Pada bagian identitas mereka mempercayakan kepada
penulis untuk dibuatkan ulang yang lebih baik lagi dan pastinya
mengikuti era saat ini. Meubel UD Bima Baru memiliki karyawan
berjumlah sepuluh orang, dua karyawan yang bekerja di dalam
kantor dan yang lain sebagai pengrajin kayu dan sopir. Terkadang
pemilik Meubel UD Bima Baru juga ikut serta menjadi pengrajin
kayu dalam pembuatan dekorasi rumah. Meubel UD Bima Baru
dipercaya oleh PT KAI yang berada di kota Jember untuk merubah
desain interior beberapa kantor managernya. Tak hanya itu dalam
kota Malang sendiri Meubel UD Bima Baru juga memiliki
konsumen yang lebih banyak lagi, bahkan sampai Universitas
Brawijaya pernah memakai jasa dari meubel ini dalam bidang
desain interior juga.
19
DAFTAR PUSAKA
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
20