Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BMC

(Business Model Canvas) BISNIS MIKU


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Bisnis Digital
Dosen Pengampu: Arief Budiman, S.S., S.SOS., IMSME.

Disusun Oleh:
Kelompok 4

Alyka Audri Ramadina (2001769)


Annisa Nur Fadhilah (2005122)
Irma Suryaningsih (2004417)
Mohamad Hanafi (2009209)
Rafi Muhammad Fauzan (2008724)
Rini Ristiani (2009136)
Putri Salsabila (2008220)

PROGRAM STUDI KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat


Allah SWT., karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah “Business Model Canvas Bisnis Miku” dengan tepat waktu.

Adapun makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Ekonomi Bisnis Digital di semester kelima. Selain dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Ekonomi Bisnis Digital, makalah ini juga dibuat dengan tujuan untuk
untuk menambah wawasan para pembaca mengenai BMC pada usaha Miku.

Dalam proses penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih


kepada dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Bisnis Digital dan juga keluarga
serta teman-teman semua yang telah memberikan dukungan baik secara moril
maupun materil.

Dalam penyusunan makalah ini juga kami menyadari bahwa masih banyak
kesalahan. Oleh karena itu, kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun agar penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan,
guna menyempurnakan makalah-makalah yang akan kami buat kedepannya nanti.

Semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat khususnya bagi para
pembaca dan dapat membantu menunjang dalam proses pembelajaran mata kuliah
Ekonomi Bisnis Digital.

Tasikmalaya, 26 Desember 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah........................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1 Definisi Business Model Canvas................................................................................2
2.2 Deskripsi Profil Bisnis Miku.......................................................................................5
2.3 Bisnis Miku Menggunakan BMC...............................................................................7
2.7 Pemanfaat Teknologi Digital Bisnis Miku..................................................................9
BAB III..........................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................11
3.2 Saran......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekarang masyarakat cenderung lebih menyukai makanan
yang instan. Selain itu, dengan perkembangan teknologi semakin pesat lebih
memudahkan kita untuk memasarkan suatu produk menggunakan media sosial
kepada masyarakat. Dan juga masyarakat lebih mudah dalam memperoleh
berbagai kebutuhan. Produk makanan instan banyak dicari juga karena awet dan
mudah untuk dikonsumsi di mana saja dan kapan saja, karena memiliki kemasan
yang praktis dan mudah dibawa kemana - mana.
Menurut Wallin, Chriumalla, dan Thompson (2013), business model
canvas adalah sebuah alat manajemen strategi yang membantu kita untuk
menggambarkan, mendesain, dan mengembangkan bisnis model yang sudah ada
ataupun membuat bisnis model yang baru.
Maka dari itu Miku hadir memenuhi kebutuhan masyarakat yang praktis
dan ekonomis dengan kemasan instan yang mudah digenggam ketika di makan
dengan wadah yang aman. Meskipun produk Miku instan tetapi 100% aman tanpa
bahan pengawet dan halal.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan definisi Business Model Canvas?
2. Bagaimana deskripsi profil bisnis Miku?
3. Bagaimana penerapan BMC pada bisnis Miku?
4. Bagaimanakah pemanfaat teknologi digital pada bisnis Miku ?
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi Business Model Canvas
2. Mengetahui deskripsi profil bisnis Miku
3. Mengetahui penerapan BMC pada bisnis Miku
4. Mengetahui pemanfaat teknologi digital pada bisnis Miku

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Business Model Canvas


Business Model Canvas  (BMC) adalah metode pemetaan strategi bisnis
menyeluruh yang dikembangkan oleh konsultan bisnis dari Swiss, Alexander
Osterwalder pada tahun 2010. Business Model Canvas penting untuk dimiliki oleh
sebuah perusahaan terutama perusahaan yang ingin berkembang, karena business
model canvas bisa menggambarkan pola yang menunjukkan bagaimana logika
perusahaan untuk menghasilkan uang.

Adapun itu BMC memiliki 9 elemen langkah yaitu sebagai berikut:

1. Segmen Konsumen (Customer Segments)

Dalam membuat BMC langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan menentukan
konsumen terlebih dahulu mana yang akan menjadi target. Dalam segmen
konsumen, harus menjawab dari beberapa pertanyaan, seperti :

• Siapa yang akan membeli produk yang kamu jual?

• Bagaimana karakteristik konsumen yg dapat menikmati produk yg kamu


jual?

• Siapa target konsumen yang diperkirakan akan memesan ulang?

Dengan menentukan segmen konsumen secara detail, maka akan memudahkan


untuk fokus pada bagaimana cara dalam memasarkan dan mengembangkan
produk yang akan dijual. Dengan menentukan target konsumen bisa memberikan
identitas pada bisnis.

2. Nilai Yang Dimiliki Bisnis (Value Proposition)

Value disini berarti keunggulan, keunikan dan kelebihan yang ada pada
bisnis.Value ini sangat penting untuk bisnis, karena dapat membuat bisnis atau

2
produk yang dijual diingat oleh konsumen. Dengan value, dapat memberikan
sebuah solusi yang menjawab permasalahan yang ada di konsumen. Untuk
mengisi value propositions perlu menjawab pertanyaan dibawah ini :

• Masalah apa yang bisa diselesaikan dengan produk yg d jual?

• Keunikan apa yang ingin ditawarkan pada produk yg dijual?

• Dibandingkan dengan kompetitor, apa keunggulan produk yg dijual di


bisnismu?

3. Saluran Distribusi (Channel)

Bagian ini memberikan penjelasan bagaimana bisnis atau produk yanh dijual
dapat sampai ke konsumen. Bagian ini membahas mengenai pemasaran,penjualan,
distribusi dan proses setelah produksi berjalan. Dalam bagian ini ada beberapa
pertanyaan yang perlu dijawab :

• Bagaimana bisnismu atau produk yang dijual bisa sampai ke tangan


konsumen?

• Bagaimana menyampaikan produk yang dijual ke konsumen?

• Apa saja yang akan dilakukan untuk mempromosikan bisnismu?

• Media apa saja yang akan dipakai untuk mengiklankan bisnismu?

4. Hubungan dengan Konsumen (Customer Relationships)

Bagian ini perlu memikirkan strategi yang akan diterapkan untuk menjalin
hubungan baik dengan konsumen. Dengan mengidentifikasi kegiatan yang dapat
menarik minat konsumen terhadap bisnismu. Elemen ini penting karena menjadi
sebuah loyalitas konsumen terhadap bisnis. Dalam bagian ini ada beberapa
pertanyaan yang harus dijawab :

• Bagaimana cara konsumen mempertahankan loyalitas terhadap bisnismu?

• Bagaimana bisnismu memastikan kepuasan konsumen setelah menggunakan


produk yang dijual?

3
• Kegiatan apa saja yang akan dibuat untuk menjaga hubungan baik dengan
konsumen?

5. Sumber Pendapatan (Revenue Stream)

Dalam bagian ini, ada beberapa poin penting yang harus dicantumkan yaitu
perencanaan modal, biaya produksi, dan strategi penentuan harga. Di sisi lain,
penjelasan tentang bagaimana konsumen melakukan pembayaran dan mengapa
memilih media  transaksi tersebut juga bisa dijabarkan. 

• Bagaimana pricing models yang akan dipakai dalam bisnismu?

• Di harga berapakah konsumen akan sanggup membeli produk yang dijual?

• Berapa harga yang ditawarkan oleh kompetitor pada produk yang sama?

6. Kegiatan Utama Bisnis (Key Activities)

Bagian ini menjelaskan bagaimana mengelola aktivitas operasional, mulai dari


penjualan, manajemen pengolahan produk atau layanan, hingga aktivitas pra
produksi. Bagian ini membantu dalam mengidentifikasi aktivitas  mana yang
perlu ditingkatkan dan yang harus diperbaiki guna dalam meningkatkan kualitas
bisnis. Key Activities juga menjelaskan aktivitas pemasaran, distribusi, dan
menciptakan value. Dalam bagian ini ada beberapa pertanyaan yang perlu
dijawab:

• Apa saja aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan value propositions?

• Bagaimana strategi pemasaran yang akan dilakukan untuk mencapai target?

• Apa yang akan dilakukan ketika bisnis mengalami masa sulit?

7. Mitra Bisnis (Key Partners)

Menjalankan bisnis tentu tidak terlepas dari kerjasama dengan pihak lain. Dalam
bagian ini menjelaskan dengan siapa menjalankan kerja sama dan apa peran
mereka dalam bisnismu. Contohnya seperti pemasok, konsultasi bisnis, agensi

4
pemasaran dll. Dalam mengisi bagian ini ada beberapa pertanyaan yang harus
dijawab :

• Siapa saja yang memproduksi produk sampingan yang dijual?

• Mengapa memilih pemasok tersebut daripada yang lain?

• Bagaimana peran agensi pemasaran dalam bisnismu?

• Apakah konsultan bisnis yang disewa telah menyelesaikan permasalahan?

8. Sumber Daya Vital  (Key Resources)

Key Resources merupakan kunci berjalannya aktivitas pada Key Activities di


dalam bisnis. Sumber daya yang dimaksud dalam bagian ini yaitu seluruh sumber
daya yang dimiliki sendiri, bukan milik mitra bisnis.Contohnya seperti aset yang
berupa fisik dan hak kekayaan intelektual yang dipatenkan. Dalam mengisi bagian
ini ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab :

• Apa sumber daya paling vital yang harus dimiliki bisnismu agar bisa berjalan
dengan lancar?

• Apa saja aset yang dimiliki bisnismu yang tidak bisa diganti dengan yang
lain?

9. Struktur Pembiayaan Bisnis (Cost Structure)

Bagian ini membahas bagaimana pengelolaan dana dalam bisnis. Cost structure
ini lebih menekankan pada pengeluaran seperti biaya pemasaran, biaya produksi,
biaya sewa tempat, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan bisnis. Dalam
mengisi bagian ini ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab :

• Apa saja pengeluaran yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan promosi?

• Berapakah biaya sewa tempat selama sebulan?

• Berapakah keuntungan yang bisa didapatkan bisnismu selama satu tahun?

5
2.2 Deskripsi Profil Bisnis Miku
Berawal dari kesenangan membuat makanan dan mencoba membuat hal
yang baru dengan mengkreasikan berbagai bahan menjadi inovasi yang memiliki
kualitas yang bisa diterima di masyarakat. Ketika melihat respon dari lingkungan
yang baik, membuat saya terdorong untuk menjadikan hal ini sebagai peluang
bisnis. Dengan harga yang sesuai dengan saku dari berbagai kalangan dan kualitas
rasa cocok dengan lidah orang Indonesia. Lokasi usaha MIKU ini berada di Desa
Sukamanah Kecamatan Sindangkasih Kab. Ciamis.

Gambar Produk Miku

MIKU hadir dengan menampilkan sensasi yang berbeda dalam segi


penamaan varian rasa, sesuai dengan perkembangan zaman kami mengambil kata
yang memang sedang booming dikalangan para remaja. Kami mengaplikasikan
kata-kata unik tersebut kedalam rasa pedas dengan berbagai tingkatannya. berikut
adalah keterangan terkait varian rasa:

Pedas level 1 = Kenalan

Pedas level 2 = PDKT

Pedas level 3 = Ketikung

6
Dalam penamaan varian rasa inilah yang menjadi salah satu ciri khas miku
tersendiri dan selain itu salah satu keunggulan produk ini adalah kemasannya yang
praktis yang menggunakan plastik standing pouch sehingga mudah dibawa
kemana-mana dan tidak mudah tumpah. Selanjutnya dengan semakin
berkembangnya teknologi terutama dalam sosial media kami membuat sebuah
akun bisnis di instagram yang di dalamnya memang dikhususkan untuk bisnis
MIKU.Nama instagram produk miku ini adalah @_its.miku. Selain melalui akun
instagram kami juga menerima pesanan via whatsapp maupun pesanan langsung
dari konsumen. Sistem yang kami gunakan adalah sistem PO atau Pre-Order
dengan sistem pembayaran bisa melalui transfer maupun COD dengan uang cash.

2.3 Bisnis Miku Menggunakan BMC


● Penerapan Business Model Canvas

● Hasil Analisis BMC Pada Bisnis Miku


1. Value Propositions
MIKU memberikan proporsi nilai berupa produk camilan yang harganya cocok
untuk saku milenial dengan berbagai pilihan rasa yang dibuat secara homemade
dengan bahan baku yang berkualitas. Ketersedian stok juga diberikan kepada

7
pelanggan MIKU. Karena harganya yang ramah dengan kantong milenial,
menjadikan MIKU dapat bersaing dengan produk pengganti yang serupa dan
dapat dipasarkan pada berbagai kalangan. Selain itu, MIKU juga menerapkan
smart security dimana dilakukan pengecekan para pekerja sebelum masuk ke
ruang produksi, pengelolaan pergerakan setiap pekerja, pengelolaan kapasitas
ruangan produksi, hingga pelacakan kontak (contact tracing). Semua itu dikelola
melalui sistem berbasis aplikasi.

2. Revenue Streams
Arus pendanaan yang didapatkan oleh MIKU adalah melalui penjualan snack
yang dilakukan oleh tim MIKU yang dapat dipesan melalui official media sosial
yaitu instagram, facebook, marketplace, aplikasi MIKU, WhatsApp, outlet MIKU,
toko oleh-oleh dan restauran tertentu.

3. Cost Structure
Struktur biaya yang dikeluarkan oleh MIKU adalah untuk gaji pegawai, produksi,
pembuatan serta pemeliharaan website dan aplikasi. Gaji pegawai merupakan
biaya yang dikeluarkan setiap bulannya oleh perusahaan untuk para pekerja. Biaya
produksi menjadi biaya yang harus dikeluarkan oleh MIKU dalam proses
pembuatan snack. Sedangkan biaya pembuatan adalah biaya yang digunakan pada
awal pembuatan aplikasi dan website MIKU, serta biaya pemeliharaan website
dan aplikasi dikeluarkan setiap bulan.

4. Key Resource
Sumber daya utama bagi MIKU adalah sumber daya manusia, finansial dan juga
bahan baku. Sumber Daya manusia adalah karyawan MIKU seperti manajer
direksi dan IT. Sumberdaya finansial seperti modal perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya. Bahan baku seperti bahan dasar pembuatan snack seperti
tepung terigu, minyak, dll. Serta website dan aplikasi.

5. Key Activities

8
Aktivitas kunci perusahaan yang dilakukan oleh MIKU adalah pada proses
produksi yaitu aktivitas pengolahan pembuatan snack. Dalam aktivitas produksi
juga terdapat aktivitas penjagaan kualitas menggunakan aplikasi yang berbasis
smart security. Aktivitas lainnya yaitu penjualan sebagaimana penjualan
merupakan aktivitas MIKU mendapatkan pendapatan. Aktivitas kunci lainnya
adalah ada pada proses pemasaran, proses pemasaran menjadi aktivitas kunci
karena pemasaran dapat mengenalkan dan juga menjual produk dari MIKU
kepada pelanggan. Selain itu, terdapat aktivitas pembuatan dan pemeliharaan
website dan aplikasi.

6. Key Partnership
Mitra utama MIKU adalah supplier bahan baku serta toko oleh-oleh dan restauran
yang berperan sebagai salah satu tempat pemasaran MIKU.

7. Customer Segments
Segmen pelanggan yang menggambarkan pangsa pasar yang diambil oleh MIKU
yaitu segmen menengah ke bawah. Jenis pasar yang diambil oleh MIKU adalah
segmented. Karena MIKU ini dibuat dengan tujuan untuk para milenial yang
memiliki uang saku terbatas. Namun, snack ini bisa tetap dipasarkan kepada diluar
milenial.

8. Channels
Saluran yang digunakan oleh MIKU adalah saluran langsung dimana pelanggan
melakukan pembelian langsung secara tatap muka di outlet atau COD (Cash on
Delivery). Selain itu MIKU juga menjangkau pelanggannya secara online melalui
media sosial, website, marketplace dan aplikasi.

9. Customer Relationship
MIKU selalu menjaga hubungan baik dengan para pelanggannya. Salah satu
caranya adalah dengan memberikan voucher gratis ongkir pada event atau hari
tertentu seperti saat Hari Raya Idul Fitri, dll. Dimana cara tersebut bermaksud
untuk membuat para konsumen maupun calon konsumen tertarik dengan produk
MIKU. Selain itu, MIKU juga selalu menjaga kualitas produk dan pelayanan

9
dengan tinggi. Serta terus menerima feedback dari konsumen untuk evaluasi dan
perbaikan baik untuk produk maupun pelayanan.

2.7 Pemanfaat Teknologi Digital Bisnis Miku


IoT merupakan salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha UMKM yang pada akhirnya akan
meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya. UMKM perlu mengarah ke
digital yang memanfaatkan teknologi industri 4.0 yaitu harus menerapkan Internet
of Things (IoT).

Menurut Survei Khusus Ekonomi Kreatif yang dilakukan oleh Badan


Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik (2016) mengungkapkan bahwa usaha
kuliner termasuk salah satu pendorong utama ekonomi kreatif di Indonesia.
Subsektor kuliner menyumbang sekitar 41 persen kepada PDB ekonomi
kreatif. Keterbukaan terhadap teknologi yang lebih maju pada UMKM akan
membangkitkan dan meningkatkan daya saing pada bisnis kuliner di Indonesia.

Pada bisnis MIKU IoT yang ingin kami terapkan adalah dengan membuat
sebuah aplikasi pesan antar produk MIKU dan website yang berisi panduan
pembelian, pembayaran, dan katalog lengkap dari produk-produk MIKU. Selain
itu kami berusaha membuat dan mengembangkan bagaimana cara mengukur
keselamatan praktik usaha MIKU ini dengan kebijakan prosedur yang lebih ketat
untuk mengelola risiko dari segi keamanan dan kesehatan yaitu dengan
menggunakan teknologi berbasis smart security. Smart security ini dapat
mendukung dalam produksi MIKU untuk mencegah dan mitigasi potensi risiko
dari kontaminasi manusia. Smart security yang dilakukan oleh MIKU adalah
dengan pengecekan para pekerja sebelum masuk ke ruang produksi, mengelola
pergerakan setiap pekerja, mengelola kapasitas ruangan produksi, hingga
pelacakan kontak (contact tracing). Semua itu dikelola melalui sistem
berbasis aplikasi.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Business Model Canvas  (BMC) adalah metode pemetaan strategi bisnis
menyeluruh untuk mengetahui sejauh mana perusahaan yang dijalankan sudah
berjalan secara efektif atau belum, pada usaha MIKU ini untuk pemetaan ke 9
elemen BMC sudah dipetakan dengan baik dan bisa dimengerti agar pemahaman
dalam pemecahan masalah dapat langsung diputuskan. Dalam menjalankan
usahanya, MIKU menjangkau berbagai konsumen khususnya yang berusia remaja
dengan menampilkan tampilan menu yang memiliki khas tersendiri, MIKU juga
saat ini sudah memiliki pelanggan tetap dan berencana untuk mengembangkan
usahanya dan menjual produk secara online juga mendaftarkannya ke jasa
pelayanan antar atau pemesanan makanan. Pada bisni MIKU juga berencana
untuk menerapkan IoT dalam bisnisnya dengan membuat sebuah aplikasi pesan
antar produk MIKU dan website yang berisi panduan pembelian, pembayaran, dan
katalog lengkap dari produk-produk MIKU, menggunakan teknologi berbasis
smart security.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini terdapat masih banyak kekurangan dan
harapannya terdapat kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar

11
penulisan makalah selanjutnya bisa dilakukan lebih baik lagi. Penulis juga
berharap dalam beberapa bulan kedepan usaha MIKU ini sudah mulai melakukan
perkembangan yang baik untuk keberjalanan usaha dan bisnisnya

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2016. Usaha Kuliner Termasuk Salah Satu Pendorong Utama Ekonomi
Kreatif Di Indonesia. Jakarta: BPS.
Jurnal. Id. 2018. 9 Elemen yang Harus Ada Dalam Bisnis Model Canvas. Jakarta:
Jurnal.Id
Pratami NWCA dan Wijaya P. 2016. Penerapan Bisnis Model Kanvas Dalam
Penentuan Rencana Manajemen Usaha Jasa Pengiriman Dokumen Di
Denpasar. Jurnal Sistem Dan Informatika. 11(1).
Wallin, J., Chirumalla, K., dan Thompson, A. (2013). Developing PSS concepts
from traditional product sales situation: The use of business model canvas.
Retrieved September 4, 2015, from http://www.bth.se/tek/
mspi.nsf/attachments/Developing_PSS_Concepts_Use_BMC_pdf/$file/De
veloping_PSS_Concepts_Use_BMC .pdf

12

Anda mungkin juga menyukai