Anda di halaman 1dari 11

BUSINESS MODEL CANVAS

KRIPIK SOKO BUDIN PARUD

Dosen Pengajar : Mutia Pamikatsih,M.ESy


Nama: Sandy Irbianto / 19242014001

Mata Kuliah : Technopreneurship

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL


GHAZALI
BUSINESS MODEL CANVAS
KRIPIK SOKO BUDIN PARUD

Dosen Pengajar : Mutia Pamikatsih,M.ESy

Nama : Setiyo Winarno 18212011038

Purwiani 18212011025

Munasiron 18212011037

Ammar Naufal A 18212011035

Sandy Irbianto 19242014001

Mata Kuliah : Technopreneurship

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL


GHAZALI
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang semakin lama semakin bertambah,
tentunya para masyarakat harus berusaha untuk mendapatkan kebutuhannya sehari-hari yang
sangat mendesak. Namun dengan berkembangnya teknologi yang saat ini semakin maju maka
masyarakat pun sudah tidak begitu khawatir. Banyak masyarakat yang sudah memanfaatkan
teknologi yang berkembang untuk membuka lahan pekerjaan seperti berbisnis. Dalam memulai
berbisnis tentunya harus mengetahui bisnis apa yang ingin anda jalani dengan mengetahui bisnis
yang ingin anda geluti maka anda harus mengetahui seluk beluk yang terdapat dalam bisnis anda.
Banyak alasan mengapa masyarakat jaman sekarang mengutamakan dan mencoba untuk
berbisnis, salah satunya Sejak munculnya praktik e-commerce, model bisnis menjadi salah satu
konsep yang paling menonjoldi antara konsep-konsep manajemen yang lain. Hadirnya e-
commerce membuat para praktisi bisnis mengubah total model bisnis lama menjadi model bisnis
baru yang lebih sesuai. Penyebab utama kepopuleran model bisnis adalah karena ditengarai
banyak organisasi yang tumbuh pesat karena kemampuannya menciptakan model bisnis yang
tepat. Hal yang paling penting diutamakan dalam berbisnis adalah mencari keuntungan yang
sebanyak-banyaknya. Namun tak dipungkiri bahwa keadaan ekonomilah yang memaksa mereka
untuk berusaha memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Keadaan ekonomi yang memaksa
mereka untuk aktif dan bertindak mencari penghasilan yang didapat melalui cara berbisnis.
Namun, ada juga para pegawai yang menjalani bisnis karena alasan usaha sampingan. Banyak
keuntungan yang bisa didapatkan dalam berbisnis namun juga bukan hanya keuntungan yang
didapatkan tapi kerugian pun juga bisa kita dapatkan dalam memulai suatu bisnis. Meskipun
dalam berbisnis ada hal negatifnya, namun kita tidak boleh menyerah untuk melakukan suatu
bisnis. banyak masyarakat yang berfikiran bahwa dengan memulai usaha bisnis maka mereka
harus mempunyai modal yang sangat besar, namun mereka salah. Dalam memulai suatu
bisnis  anda tidak memerlukan modal yang cukup besar, yang anda perlukan adalah suatu
keberanian dalam menanggung resiko yang akan anda hadapi jika anda mengalami suatu
kerugian dalam bisnis anda.
Di era persaingan usaha yang semakin berkembang pesat dan beraneka ragam, ini kita
dituntut untuk bisa menciptakan  peluang usaha kecil menjadi peluang besar. Dengan mengikuti
perkembangan sikap customer yang bervariatif. Hal ini menuntut kita untuk menciptakan suatu
inovasi baru dan bisa memuaskan kebutuhan masyarakat. Pada kehidupan yang modern ini
masyarakat cenderung membutuhkan sesuatu yang instan, maka tidak heran banyak sekali
bermunculan produk – produk instan.Untuk mewujudkan itu semua kita membutuhkan
perencanaan yang matang agar usaha yang kita bangun dapat terwujud dan berkembang sesuai
harapan kita dan sejalan sesuai koridor. Maka dari itu kita harus merencanakan apa saja yang kita
perlukan, bagaimana perencanaannya?, prosesnya?, Bisnis model kanvas akan mennggambarkan
dengan jelas.
Model bisnis merupakan sesuatu yang menggambarkan dan menjelaskan mengenai bisnis Start –
Up itu sendiri dengan tujuan agar bisa membantu dalam melakukan pertimbangan perubahan dan
kemajuan bisnis secara professional. Model bisnis yang dipaki kali ini adalah Businnes Model
Canvas (BMC) yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur. BMC
merupakan satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat bagaimana  rupa usaha yang
sedang atau kita jalani. Dalam model bisnis ini pun mengubah konsep model bisnis yang
pertamanya rumit menjadi sederhana. Dimana terdapat kerangka bisnis (BMC), dan cara
merumuskan ide Bisnis BMC. BMC  disajikan dalam  bentuk selembar kanvas berisi Sembilan
element (kotak) yaitu : Customer Segments, Value Proposition, Channel, Customer Relationsip,
Revenue Stream, Key Resourcess, Key Activities, Key Partnership, Cost Structure.

B.  Rumusan Masalah

1.      Apa  Pengertian  dari Business Model Canvass (BMC) ?


2.      Bagaimana Kerangka Business Model Canvass (BMC) ?
3.      Bagaimana Merumuskan Ide Bisnis BMC?

C.  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari Business Model Canvass (BMC).
2.      Untuk mengetahui kerangka Business Model Canvass (BMC).
3.      Untuk mengetahui cara merumuskan ide bisnis BMC.
BAB II
USINESS MODEL CANVAS

A.      Pengertian Business Model Canvas


        Business Model Canvas pertama kali dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dalam
bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dan dalam buku Business Model
Generation ini, Alexander Osterwalder mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana
untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis
secara sederhana dan mudah dimengerti. Intinya bahwa model bisnis itu terdiri dari 9 elemen
yang disebut sebagai 9 building blocks.
        Business Model Canvass  adalah sebuah alat (tools) yang digunakan untuk
mensederhanakan konsep model bisnis yang rumit dan kompleks agar dapat dimanfaatkan oleh
sebuah organisasi / wirausahawan untuk membuat, mendiskusikan, dan memahami sebuah model
bisnis dengan lebih sistematis.
        Dalam salah satu referensi menyebutkan pengertian Model Bisnis Kanvas adalah sebuah
management startegi bisnis yang memungkinkan kita untuk menggambarkan, mendesain
kemudian mengerucutkan beberapa aspek bisnis menjadi satu strategi bisnis yang utuh. Jika
dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup sederhana. Secara garis
besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis menuju elemen penting berikutnya.

Beberapa cara penggunaan BMC:


1.      Visual Thinking
Cara terbaik menggunakan BMC adalah dengan membuat poster berukuran besar dan
menempelkannya di dinding. Setelah itu founder dapat menggunakan sricky note seperti post-
it untuk mengisi 9 elemen. Sticky note memungkinkan group thinking karena setiap orang dalam
tim dapat berpartisipasi aktif.
2.      Iterasi dengan cepat
Iterasi adalah proses dimana founder ”keluar dari kantor / ruangannya” dan mencoba
memvalidasi idenya, kemudian kembali ke kantor untuk memperbaiki model bisnis dan
produknya berdasarkan feedback yang didapat dari market. Dengan sifat ringkas dan menyeluruh
dari BMC, founder dapat dengan cepat melakukan iterasi ini.
3.      Dengan cepat melihat kaitan 9 komponen
Dengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar atau proposisi nilai unik.
Sehingga diharapkan tim dapat mendokumentasikan ide-ide baru sebagai hipotesis baru untuk
menguji BMC sebagai iterasi baru.
4.      Memaksa tim dengan ringkas menyampaikan pikirannya
Tim dipaksa menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang akan mereka uji atau yang akan
mereka tindak lanjuti pada iterasi berikutnya, karena informasi-informasi dicatat dengan pendek
pada post-it.
5.      Memudahkan startup untuk membaginya dengan partner / rekan kerja
Karena BMC disajikan dalam bentuk poster besar dan ditempel pada dinding, maka mudah untuk
berbagi melalui foto atau mengambil poster dari dinding untuk diperlihatkan pada pihak lain
yang berkepentingan.
Keuntungan BMC:
1.      Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, seperti :travelling, restoran, hotel, perkebunan,
mining, dan sebagainya.
2.      Cepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekurangan bisnis.
3.      Proses analisa kebutuhan  dan profit dapat dilakukan dengan cepat.
4.      Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan sejak dini dan memahami kekuatan bisnis
dari sudut pandang yang benar.
5.      Pemetaan BMC menggambarkan secara sistematis bisnis yang kemudian dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen strategis bisnis.

B.        Kerangka Business Model Canvas


Sebelum membuat model bisnis kanvas, kita harus mempelajari 9 elemen penting yang
mendukung kemajuan suatu bisnis. Elemen-elemen tersebut yaitu:
1.      Customer Segments
Elemen pertama ini membuat kita harus menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi
target bisnis kita. Misalnya, suatu maskapai penerbangan mengeluarkan 2 produk untuk
memenuhi kebutuhan 2 segmen pelanggan yang berbeda atau ada 2 stasiun televisi yang
menyajikan 2 acara berbeda untuk memenuhi segmen pelanggan yang berbeda.
2.      Value Propositions
Value propositions akan membahas mengenai manfaat atau benefit apa yang akan didapatkan
para pelanggan jika memilih bisnis kita. Hal ini menjadi kesempatan bagi kita untuk
menjabarkan kekuatan dan keunggulan yang membedakan bisnis kita dengan bisnis yang lain.
3.      Channels
Melalui penggunaan channels yang tepat, kita baru bisa menyampaikan value propositions
kepada customer segments. Jadi, memikirkan channels juga menjadi salah satu elemen terpenting
bagi keberhasilan bisnis.
4.      Revenue Streams
Aliran pendapatan tentu menjadi salah satu tujuan utama dari sebuah bisnis. Sehingga elemen
yang satu ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Jangan
sampai ada bahan baku, produk atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara maksimal dan
mengakibatkan kerugian pada bisnis.
5.      Customer Relationship
Elemen yang kelima membahas bagaimana jalinan hubungan kita dengan pelanggan. Perlu
pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan bisnis kita tidak mudah berpaling ke bisnis
yang lain hanya karena jalinan hubungan yang kurang baik.
6.      Key Activities
Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk menciptakan value prepositions yang efektif? Hal ini
tentu menjadi pembahasan yang tak kalah penting dalam elemen key activities.
7.      Key Resources
Agar bisa mewujukan tujuan bisnis, kita tentu harus mengelola sumber daya bisnis tersebut
semaksimal mungkin. Semua jenis sumber daya mulai dari pengelolaan bahan baku, penataan
SDM dan penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat model bisnis.
8.      Key Partnership
Bisnis yang baik tidak hanya mampu menjalin hubungan dengan para pelanggan saja. Karena
hubungan dengan pihak supplier atau tim pemasaran juga harus diperhatikan. Tak ada salahnya
menjalin hubungan baik untuk menciptakan siklus bisnis sesuai dengan ekspektasi.
9.      Cost Structure
Elemen terakhir yang tak kalah pentingnya dengan kedelapan elemen lainnya adalah struktur
pembiayaan bisnis. Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis yang kita jalankan
menjadi lebih hemat dan bisa meminimalkan risiko kerugian.

C.      Merumuskan Business Model Canvas

Business Model Canvas dapat dirumuskan ke dalam suatu ide bisnis dengan cara
memanfaatkan Bisnis Model Canvas, diantaranya:

1.      Membangun Relasi Konsumen

Bisnis Model Canvas (BMC) penting untuk membangun relasi dengan konsumen. Relasi dengan
konsumen penting agar konsumen kita tidak lari ke pesaing.

2.      Meningkatkan Penjualan

Ketika strategi marketing kita satukan melalui BMC ini, diharapkan target penjualan
tercapai. Customer Segment, Chanel, Custome Relationship  (3 blok di BMC) memiliki tujuan
untuk meningkatkan penjualan.

3.      Menghadapi Pesaing

Hal yang tidak kalah penting ketika BMC sudah dijalankan adalah kita akan membangun bisnis
yang kokoh untuk mengahadapi pesaing.
4.      Memastikan bisnis berjalan

Seringkali kita bingung memulai dan menjalankan bisnis, di BMC ini kita memasukan siapa-
siapa saja yang nantinya akan mendukung bisnis kita berjalan. BMC ini penting untuk
memetakan apa saja yang dibutuhkan agar bisnis kita tetap berjalan.

5.      Mempunyai Sistem Bisnis

BMC ini adalah cara yang efektif untuk membuat sistem bisnis, tujuannya membuat bisnis makin
efektif dan bisa menghasilkan maksimal meskipun kita tidak berada di bisnis kita.

Berikut dilampirkan sembilan blok elemen dalam ide bisnis dengan BMC:
BISNIS MODEL CANVAS
KRIPIK SOKO BUDIN PARUD
A.      Customer Segmentation
Kripik soko budin parud memiliki target pemasaran kepada masyarakat sekitar kesugian
cilacap, remaja, dan mahasiswa serta harga yang dapat dijangkau oleh berbagai kalangan.
B.      Value Proposition
            Kripik soko budin parud mempunyai produk kripik yang berkualitas dengan
menggunakan bahan baku pilihan sehingga menjamin mutu produk kami selait itu produk kami
juga bebas bahan kimia dan MSG serta di jamin halal selain itu harga produk kami juga sangat
terjangkau bagi kalangan menengah kebawah.
C.  Channel
            Social Media
            Online shop akan aktif di social media untuk berinteraksi dengan konsumen dan
memberikan informasi terhadap produk yang ditawarkan kami. Kami memanfaatkan berbagai
beberapa social media yang sedang trend di masyarakat seperti facebook, instagram dan WA
(Whatsapp).
D.      Customer Relationship
      Memiliki hubungan yang baik dengan konsumen adalah cara untuk menarik perhatian
pembeli agar lebih banyak lagi. Kami memanfaatkan social media untuk berkomunikasi dengan
konsumen diantaranya Facebook, Instagram dan WA (Whatsapp) yaitu dengan cara
memberikan pelayanan yang terbaik, dimana dapat memenuhi apa yang menjadi keinginan
konsumen. Bukan hanya itu saja, tapi bagaimana menjadikan konsumen kembali berbelanja
serta mereferensikan ke orang sekitarnya.
E.   Revenue Streams
Penghasilan yang kita dapatkan adalah berupa pembayaran dari pembeli secara
langsung atau dari para reseller dan dari penjualan online di social media.
F.   Key Resources
Kunci utama berjalannya kegiatan ini adalah dengan
adanya  “gadget”. Tanpa “gadget” proses jual beli tidak akan pernah terjadi. Karena selain
penjualan offline kita juga melakukan penjualan online.
G.   Key Activities
Kegiatan yang dilakukan pertama kali adalah proses marketing menarik  pelanggan
dengan cara melakukan promosi, mengikuti even dan promosi melalui social media.
H.   Key Partner
Membangun hubungan yang baik dengan berbagai UMKM, agar kerja sama tetap
terjaga.
I.    Cost Structure
Biaya yang dikeluarkan akan selalu berubah mengikuti harga bahan baku dan harga
produksi. Serta biaya – biaya lain yang akan dikeluarkan seperti biaya internet, biaya jasa
pengiriman barang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bisnis Model Canvas ( BMC ) memiliki Sembilan elemen, yaitu Customer Segment,
Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resources, Keya
Activities, Key Partnership dan Cost Sructure.
            BMC kita dapat melihat lebih akurat bagaimana usaha yang akan atau sedang dijalankan.
Serta dengan BMC dapat memetakan suatu bisnis lebih sederhana dan strategis.

B. Saran
Dengan Bisnis  Model Canvas diharapkan dapat memudahkan para pebisnis baik pemula
maupun yang sudah menjalankan dalam mengetahui aspek – aspek terpenting dalam suatu bisnis.

Anda mungkin juga menyukai