Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembangunan ekonomi kerakyatan, Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
mempunyai peranan yang penting dan strategis untuk mewujudkan struktur dunia usaha
nasional yang kokoh. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di berbagai negara termasuk di
dalam tatanan kehidupan dunia ekonomi internasional, Negara dengan tingkat ekonomi
yang tinggi adalah Negara yang memiliki jumlah pengusaha lebih dari satu persen dari
total jumlah penduduknya. Indonesia merupakan salah satu penggerak perekonomian
rakyat yang tangguh. Hal ini karena rata-rata dari para pelaku usaha tersebut berasal dari
industri keluarga atau rumahan. Agar dapat meningkatkan kesempatan, kemampuan dan
perlindungan terhadap pelaku UKM, telah ditetapkan berbagai kebijakan tentang
pemberdayaan UKM yang dilakukan dengan cara Penumbuhan iklim usaha yang
mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Pengembangan dan
pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan dan peran serta kelembagaan UKM dalam perekonomian nasional, maka
pemberdayaan tersebut perlu dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia
Usaha, dan masyarakat secara menyeluruh, sinergis, dan berkesinambungan.
Perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami kemunduran sebagai dampak
merebaknya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), sektor usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) salah satu yang terkena dampak besar dari pandemi ini. Ekonomi
nasional pun terancam mengalami kebangkrutan karena kontribusi sektor UMKM
terhadap ekonomi mencapai 60% dan penyerapan tenaga kerja sekitar 90 persen. Meski
sudah banyak usaha saat ini gulung tikar karena lesunya permintaan dan penjualan, masih
ada UMKM yang bertahan, bahkan tumbuh di masa krisis ini. Hal ini dikarenakan
munculnya inovasi-inovasi baru dari pemilik UMKM untuk dapat bersaing ditengah
pandemi.
Pada dasarnya, inovasi dalam bisnis harus dilakukan untuk mempertahankan
sebuah usaha baik skala kecil, sedang ataupun level nasional. Inovasi bisnis merupakan
perubahan yang terjadi didalam suatu perusahaan guna menyesuaikan diri terhadap
lingkungan ataupun permintaan pasar dengan memunculkan strategi baru agar usaha tetap
relevan ditengah gempuran perubahan zaman. Ada beberapa contoh inovasi usaha yang
terjadi ketika pandemi Covid-19 salah satunya adalah inovasi bisnis kedai kopi 44Trans
yang berada di Kecamata Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Kedai kopi 44Trans
memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan kedai kopi lainnya. Hal ini dibuktikan
dengan adanya inovasi dari pelaku usaha dengan menawarkan konsep unik yang
dinamakan “Cafe on The Bus”. Konsep ini memberikan kesan dan pengalaman yang
baru kepada konsumen pada saat menikmati makanan dan minuman.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil 44 Trans Cafe?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang ada di 44 Trans Cafe?
3. Apa saja segmen BMC (Bussiness Model Canvas) yang berkaitan dengan 44 Trans
Cafe?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui profil usaha 44 Trans Cafe
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh pelaku usaha 44 Trans
Cafe.
3. Untuk mengetahui tiap segmen BMC yang berkaitan dengan 44 Trans Cafe.
BAB II
KAJIAN TEORI BMC

A. Pengertian Business Model Canvas


Business Model Canvas adalah sebuah strategi dalam manajemen yang berupa
visual chart yang terdiri dari 9 elemen. Model bisnis ini pertama kali diperkenalkan oleh
Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dalam
buku tersebut, Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk
mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. Jika
dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup sederhana. Secara
garis besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis menuju elemen penting berikutnya.
Berikut adalah sembilan elemen yang terdapat dalam bisnis model kanvas.
1. Customer Segments (Segmentasi Konsumen)
Elemen pertama yang harus Anda miliki dalam memulai bisnis model kanvas ini
adalah menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target bisnis.
Misalnya, suatu maskapai penerbangan mengeluarkan 2 produk untuk memenuhi
kebutuhan 2 segmen pelanggan yang berbeda, atau ada 2 stasiun televisi yang
menyajikan 2 acara berbeda untuk memenuhi segmen pelanggan yang berbeda.
2. Value Proposition (Proposisi Nilai Konsumen)
Ini adalah sekat yang merupakan keunggulan produk, apa saja sesungguhnya
poin-poin yang dapat mendatangkan manfaat yang ditawarkan perusahaan bagi
customer segment. Hal ini menjadi kesempatan bagi Anda untuk menjabarkan
kekuatan dan keunggulan yang membedakan bisnis Anda dengan bisnis yang lain.
3. Channels (Saluran)
Channel atau saluran adalah bagaimana Anda bisa menyampaikan produk Anda
sampai hingga kepada konsumen. Melalui penggunaan channels yang tepat, Anda
baru bisa menyampaikan value propositions kepada customer segments. Jadi, cobalah
pikirkan channels yang ingin Anda gunakan dengan baik, karena penentuan channels
adalah salah satu elemen penting bagi keberhasilan sebuah bisnis.
4. Revenue Streams (Sumber Pendapatan)
Revenue stream merupakan bagian yang paling vital, di mana organisasi
memperoleh pendapatan dari pelanggan. Elemen ini harus dikelola semaksimal
mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Jangan sampai ada bahan baku,
produk, atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.
5. Key Resource (Sumber Daya)
Key resource adalah sekat dalam bisnis model kanvas yang berisikan daftar
sumber daya yang sebaiknya direncanakan dan dimiliki perusahaan untuk
mewujudkan value proposition mereka. Semua jenis sumber daya, mulai dari
pengelolaan bahan baku, penataan sumber daya manusia, dan penataan proses
operasional menjadi perhatian dalam membuat model bisnis.
6. Customer Relationship (Hubungan Konsumen)
Hubungan Konsumen merupakan elemen di mana perusahaan menjalin ikatan
dengan pelanggannya. Perlu pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan tidak
mudah berpaling ke bisnis yang lain hanya karena jalinan hubungan yang kurang
baik.
7. Key Activities (Aktivitas yang Dijalankan)
Key activities adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan produktivitas
bisnis yang berkaitan dengan sebuah produk, di mana kegiatan utamanya adalah
menghasilkan proposisi nilai.
8. Key Partnership (Kerjasama)
Elemen ini berfungsi untuk pengorganisasian aliran suatu barang atau layanan
lainnya. Posisi-posisi partner kunci tersebut bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas
dari key activites yang telah dibuat. Tidak ada salahnya menjalin hubungan baik untuk
menciptakan siklus bisnis sesuai dengan yang diinginkan.
9. Cost Structure (Struktur Biaya)
Elemen terakhir yang tak kalah pentingnya dengan kedelapan elemen lainnya
adalah struktur pembiayaan bisnis. Mengelola biaya secara efisien akan membuat
bisnis yang dijalani menjadi lebih hemat dan bisa meminimalkan risiko kerugian. Hal
ini juga dapat menentukan proposisi nilai yang tepat untuk pelanggan.
B. Manfaat Dan Kelebihan Business Model Canvas
Business Model Canvas (BMC) menjadi populer tidak hanya di perusahaan besar
yang mapan, namun juga populer di kalangan entrepreneur dan juga intrapreneur dalam
memetakan, menganalisis, validasi, dan melakukan inovasi di model bisnis yang telah
ada. Secara mendasar, terdapat 3 manfaat utama dari BMC:
1. Fokus
Business Model Canvas mampu menajamkan fokus dan membuat kejelasan mengenai
model bisnis yang diajukan.
2. Fleksibel
BMC sangat bermanfaat karena mudah untuk dimodifikasi dengan tetap memberi
pandangan secara menyeluruh terhadap model bisnis
3. Transparansi
BMC seringkali digunakan untuk mengomunikasikan visi dan model bisnis kepada
tim, dan dengan BMC tim menjadi lebih mudah mengerti apa model bisnis di
organisasi.
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum
Di masa pandemi ini, usaha-usaha kecil mikro menengah mengalami kemunduran
dalam hal mengembangkan bisnis sehingga diperlukan adanya kreatifitas dan inovasi
didalam strategi pengembangan bisnis untuk dapat bersaing di sektor ekonomi. Kreatif
dan inovatif merupakan dua pengertian yang berbeda dalam definisinya, namun keduanya
mempunyai hubungan yang saling berkaitan. Kreatif tanpa inovatif tidak bisa berjalan
dan begitu pula inovatif tanpa kreatif juga tidak bisa terealisasi. Sehingga dapat
disimpulkan kreativitas merupakan sebuah ide untuk menghasilkan sesuatu yang baru
sedangkan inovasi itu bagaimana cara merealisasikan ide dari kreativitas tersebut.
Dalam berwirausaha, inovasi dan kreativitas adalah hal yang perlu dimiliki dan
dikembangkan pada diri wirausahawan. demi perkembangan dan kesuksesan sebuah
usaha, keduanya sering kali dipandang hampir serupa. Inovasi dan kreativitas adalah inti
dari kewirausahaan. Pada dasarnya sebuah inovasi dalam berusaha adalah kemampuan
untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau
untuk memperbaiki kinerja usaha. Sedangkan kreatifitas dapat dipandang sebagai
kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru
dalam melihat masalah dan peluang.
44 Trans Cafe merupakan salah satu usaha yang menerapkan konsep kreatifitas
dan memberikan inovasi baru didalam bisnis kuliner. 44 Trans Cafe ini memiliki inovasi
menarik yang disebut “CoffeeOn The Bus”. Konsep ini memberikan pengalaman baru
untuk pelanggan baik pecinta kopi maupun untuk kalangan umum dalam hal menikmati
kopi didalam bus sambil berkeliling menikmati suasana malam di Pekalongan. Konsep
inilah yang dibuat oleh salah satu pengusaha otobus di Pekalongan dengan menghadirkan
bus coffee. Bus coffee ini bisa diterima masyarakat luas dan banyak diburu oleh penikmat
kopi maupun orang biasa untuk sekedar berfoto dan dibagikan ke media sosial.
Ide pembuatan konsep ini sudah ada sejak tahun 2019 dan baru bisa direalisasikan
pada bulan Maret 2020 (https://rakyatjateng.fajar.co.id/). Ada 2 jenis konsep menikmati
kopi pada 44 Trans Cafe yaitu dengan konsep klasik dan dengan konsep bus transportasi
dimodifikasi menjadi bus coffee. Konsep klasik merupakan konsep kedai kopi pada
umumnya, dimana 44 Trans Cafe mempunyai gedung dengan 2 lantai yaitu lantai
pertama khusus digunakan untuk parkir dan kantor utama 44 Trans, sedangkan lantai ke 2
sebagai tempat operasional cafe.
44 Trans Cafe berlokasi di Jalan Karangdowo no. 44 Kecamatan kedungwuni
barat, kabupaten pekalongan. Tempat operasional cafe memiliki 2 bagian ruangan yaitu
ruang bagian dalam dan ruang bagian luar. Yang menarik pada tempat operasional cafe
yaitu ruang bagian dalam di setting seperti ruang rapat atau pertemuan, sehingga ruangan
tersebut biasa digunakan untuk acara atau pertemuan dengan konsep resmi. Sedangkan
ruang bagian luar memiliki konsep cenderung santai sehingga pengunjung lebih leluasa
menikmati suasana luar cafe.
Yang kedua yaitu konsep “CoffeeOn The Bus” yang berlokasi di dekat alun-alun
kedungwuni. Konsep ini sering ramai pengunjung karena dikenal dengan keunikannya.
Keunikan inilah yang menjadikan 44 trans coffeesemakin terkenal dikalangan masyarakat
luas. Konsep menikmati kopi dengan berjalan-jalan keliling area alun-alun kedungwuni
hanya ada di 44 trans coffe, hal ini yang menjadikan daya tarik tersendiri karena ciri khas
yang membedakan dengan kedai kopi pada umumnya.

B. Struktur Perusahaan

Pemilik Usaha

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan


BAB IV
ANALISIS BMC

Analisis BMC dari 44 Trans Cafe adalah :

1. Customer Segment (segmentasi konsumen)


Customer segment merupakan customer yang menjadi target pada bisnis yang
dijalankan. Target pelanggan atau customer dari 44 trans Cafe adalah Remaja, dewasa
dan lansia.

2. Value Proposition (Proposisi Nilai Konsumen)


Value preposition dari 44 trans cafe antara lain :
- Harga terjangkau yaitu mulai dari Rp 5000 sampai dengan yang paling tinggi
yaitu Rp 25.000
- Menunya bermacam macam tidak hanya kopi saja, ada berbagai macam
snack/makanan ringan
- Tempatnya nyaman dan kebersihan terjaga dengan baik
- Pelayan baik dan ramah
- Tempat yang sangat strategis (indoor, outdoor, room meeting, dan bus keliling
sekitar kedungwuni)
- Free wifi

3. Channels (Saluran)
Channels yang di gunakan oleh 44 Trans Cafe antara lain :
- IG (Instagram) : @44trans_cafe
- Website : www.44trans.com (bus)
- Relasi Owner
4. Revenue Streams (Sumber Pendapatan)
Merupakan bagian yang penting dimana organisasi memperoleh pendapatan dari
pelanggan, sumber pendapatan yang diperoleh dari :
a. Setiap pembayaran dari pelanggan sehingga menghasilkan Keuntungan bersih
penjualan Rp 41.755.000/bulan = Rp 1.391.800/hari
b. Keuntungan kerja sama dengan pihak eksternal seperti Kospin Jasa

5. Key Resource (Sumber Daya)


- SDM (Sumber daya manusia)
Di 44 Trans Cafe terdapat seorang barista,cooker dan waitress
- Coffee Maker/Grinder
- Mesin Ekspresso (Menyeduh Kopi)

6. Customer Relationship (Hubungan Konsumen)


Pada saat grand opening 44 Trans Cafe mengadakan promo gratis untuk seluruh
customer selama satu minggu. Di 44 Trans Cafe juga menawarkan Cafe On Bus yang
berkeliling di sekitar Kedungwuni. Dengan membayar Rp 15.000/orang kita bisa ikut
berkeliling di Cafe Bus ini. Cafe Bus ini memiliki program yang sangat menarik
dimana anak-anak dibawah 2 tahun dan anak yatim piatu tidak dikenakan biaya
masuk Rp 15.000 (gratis).

7. Key Activities (Aktivitas yang Dijalankan)


- Melalui online dengan promosi di social media
- Melalui offline dengan diskon saat opening dan pamflet
- Customer reservation

8. Key Partnership (Kerjasama)


Beberapa key partnership dari 44 Trans Cafe yaitu :
- Kospin Jasa, dengan memberikan tempat tisu dan nomer meja
- PO Bus 44 Trans
- Go Food
- Grab Food
- Supplier kopi yang berasal dari Petungkriyono,Pemalang dan Batang

9. Cost Structure (Struktur Biaya)


Elemen terakhir yang tak kalah pentingnya dengan kedelapan elemen lainnya adalah
struktur pembiayaan bisnis. Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis
yang dijalani menjadi lebih hemat dan bisa meminimalkan risiko kerugian. Hal ini
juga dapat menentukan proposisi nilai yang tepat untuk pelanggan.
Perhitungan penjualan dalam 1 hari pada jam operasional : 15.00 – 23.00
A. Food and Snack
Roti bakar : 15 x Rp 10.000 = Rp 150.000
Maryam : 8 x Rp 10.000 = Rp 80.000
French Fries : 18 x Rp 10.000 = Rp 180.000
Sosis : 15 x Rp 10.000 = Rp 150.000
Naget : 8 x Rp 10.000 = Rp 80.000
Otak-otak : 10 x Rp 10.000 = Rp 100.000
Fish roll : 5 x Rp 15.000 = Rp 75.000
Omlate Mie : 5 x Rp 12.000 = Rp 60.000
Omlate sosis : 7 x Rp 12.000 = Rp 84.000
Mie goreng : 7 x Rp 10.000 = Rp 70.000
Mie goreng + telur : 10 x Rp 12.000 = Rp 120.000
Mie rebus : 6 x Rp 10.000 = Rp 60.000
Mie rebus + telur : 5 x Rp 12.000 = Rp 60.000
Spaghetti : 7 x Rp 12.000 = Rp 84.000 +
JUMLAH = Rp 1.353.000
B. Drink
Manual brewing :15 x Rp 15.000 = Rp 225.000
Espresso Based :10 x Rp 15.000 = Rp 150.000
Latte with flavor :15 x Rp 16.000 = Rp 240.000
Softdrink :5 x Rp 10.000 = Rp 50.000
Non Coffe :16 x Rp 15.000 = Rp 240.000
JUMLAH = Rp 905.000
TOTAL = Rp 2.258.000

Perhitungan keuntungan selama 30 hari = 30 x Rp 2.258.000 = Rp 67.740.000


Penjualan = Rp 67.740.000
Pembelian bahan ke pusat
a. kopi robusta = Rp 55.000 x 10 kg = Rp 550.000
b. kopi arabika = Rp 70.000 x 8 kg = Rp 560.000
c. kopi owa petungkriyono = Rp 75.000 x 5 kg = Rp 375.000
Pembelian bahan sendiri = Rp 15.000.000
TOTAL = Rp 51.255.000
Biaya operasional 1 bulan
Sewa lokasi = Rp 1.500.000
Gaji Karyawan = 5 karyawan x Rp 1.200.000 = Rp 6.000.000
Lain-lain = Rp 2.000.000
TOTAL = Rp 9.500.000
Keuntungan bersih
Rp 51.255.000 – Rp 9.500.000 = Rp 41.755.000/bulan = Rp 1.391.800/hari
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
44 Trans Cafe merupakan salah satu usaha yang menerapkan konsep kreatifitas
dan memberikan inovasi baru didalam bisnis kuliner. 44 Trans Cafe ini memiliki inovasi
menarik yang disebut “Cafe On The Bus”. 44 Trans Cafe berlokasi di Jalan Karangdowo
no. 44 Kecamatan kedungwuni barat, kabupaten pekalongan. Tempat operasional cafe
memiliki 2 bagian ruangan yaitu ruang bagian dalam dan ruang bagian luar. Yang
menarik pada tempat operasional cafe yaitu ruang bagian dalam di setting seperti ruang
rapat atau pertemuan, sehingga ruangan tersebut biasa digunakan untuk acara atau
pertemuan dengan konsep resmi. Sedangkan ruang bagian luar memiliki konsep
cenderung santai sehingga pengunjung lebih leluasa menikmati suasana luar cafe. Yang
kedua yaitu konsep “Cofe On The Bus” yang berlokasi di dekat alun-alun kedungwuni.
Analisis BMC pada 44 trans caffe dilakukan pada 9 block yaitu customer
segment, value proposition, channel, customer relationship, revenue stream, key
resources, key activities, key partnership dan cost structure. Sesuai dengan analisis yang
telah dilakukan, menunjukkan bahwa 44 trans caffe memiliki keuntungan bersih sebesar
Rp 41.755.000/bulan. Keuntungan tersebut diperoleh dari penjualan yang ada pada kedai
kopi dan Cofe On The Bus.

B. Saran
Adapun saran menurut penulis sebagai berikut:
1. 44 trans caffe Sebaiknya dapat memulai melakukan perbaikan dan pengembangan
pada aspek-aspek fungsionalnya. Dari segi marketing, organisasi dan operasional.
2. 44 trans caffe dapat melakukan evaluasi secara berkala dalam 3 bulan sekali, sehingga
dapat meningkatkan kinerja karyawan maupun operasional caffe untuk menunjang
peningkatan omset penjualan.

Anda mungkin juga menyukai