Disusun Untuk Memenuhi Tugas / Ujian Tengah Semister (UTS) pada Mata
Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Dr. H. MOCHAMAD EDRIS
Oleh:
TANGGUH HARTANTO
202111242
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
BAB III: USULAN PEMECAHAN MASALAH
BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN KATA
BAB V: ANALISIS PERMASALAHAN
1. Profil Singkat
2. Usulan Perancangan Bisnis Model Canvas
BAB VI: PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan Bisnis Model Canvas atau biasa disebut (BMC) dapat membantu
perusahaan untuk memahami aspek bisnis yang sedang berjalan, apa mungkin
sistem pada perusahaan tersebut perlu dirubah atau ditambahkan. BMC merupakan
template yang ada dalam manajemen strategis guna perkembangan sistem yang
baru atau mencetak model bisnis yang telah di pakai (Xing & Ness, 2016). BMC
terdiri dari grafik visual dengan unsur-unsur yang menggambarkan sebuah
perusahaan atau proposisi nilai produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan.
BMC terdiri dari sembilan unsur guna memberikan evaluasi dan memberi solusi
pada masalah – masalah yang kompleks yang sedang ada di perusahaan. Proses
BMC ini dapat diaplikasikan pada perusahaan sebagai identifikasi dan evaluasi
untuk menjabarkan secara terperinci dari hulu sampai hilir dan mengelompokkan
proses bisnis yang sedang berjalan di perusahaan serta mencari solusi atas kendala-
kendala yang dihadap
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor
ekonomi yang sangat penting bagi perekonomian di Indonesia. Menurut data dari
Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat sekitar 64 juta UMKM di Indonesia
yang menyumbang sekitar 60% dari produk domestik bruto (PDB) dan
menciptakan sekitar 97% dari lapangan kerja di sektor swasta (Kementerian
Koperasi dan UKM, 2021). Namun, bisnis UMKM di Indonesia masih
menghadapi berbagai tantangan yang membuat sebagian besar dari mereka
mengalami kesulitan untuk bertahan dan berkembang. Salah satu tantangan
terbesar yang dihadapi oleh UMKM adalah kurangnya perencanaan bisnis yang
matang dan terstruktur.
Dalam konteks ini, Model Kanvas Bisnis (Business Canvas Model) dapat
menjadi alat yang efektif dalam membantu UMKM untuk merencanakan bisnis
mereka dengan lebih baik. Model Kanvas Bisnis adalah sebuah kerangka kerja
yang dirancang untuk membantu perusahaan untuk menggambarkan,
merencanakan, dan mengevaluasi model bisnis mereka secara holistik dan
terstruktur (Osterwalder & Pigneur, 2010). Model ini terdiri dari sembilan elemen
penting yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan bisnis, yaitu segmentasi
pasar, proposisi nilai, saluran distribusi, hubungan pelanggan, sumber daya kunci,
aktivitas kunci, mitra kunci, struktur biaya, dan sumber pendapatan.
Kesimpulan Model Kanvas Bisnis dapat menjadi alat yang efektif dalam
membantu UMKM untuk merencanakan bisnis mereka dengan lebih baik.
Namun, UMKM masih menghadapi berbagai tantangan dalam menerapkannya.
Dengan menggunakan strategi yang tepat, UMKM dapat mengatasi tantangan
tersebut dan mengoptimalkan manfaat dari Model Kanvas Bisnis dalam
merencanakan bisnis mereka.
1. Customer Segment adalah kelompok atau segmen dari pasar yang memiliki
karakteristik dan kebutuhan yang serupa, dan yang bisa menjadi target untuk
produk atau layanan tertentu. Segmen pelanggan ini dibedakan berdasarkan
faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, preferensi, perilaku, dan
lokasi geografis.
2. Value Proposition adalah nilai atau manfaat yang dijanjikan sebuah produk
atau layanan kepada pelanggan untuk memecahkan masalah atau memenuhi
kebutuhan mereka. Value Proposition ini biasanya mencakup atribut-atribut
seperti harga, kualitas, kecepatan, kemudahan penggunaan, inovasi, dan
pengalaman pengguna.
3. Channels adalah saluran atau cara yang digunakan oleh sebuah perusahaan
untuk menyampaikan produk atau layanannya kepada pelanggan. Channels
bisa berupa toko fisik, toko online, agen penjualan, distributor, jaringan afiliasi,
atau media sosial.
4. Customer Relationship adalah hubungan yang dibangun oleh sebuah
perusahaan dengan pelanggannya, yang bisa mencakup komunikasi, dukungan,
pemeliharaan, dan pengembangan pelanggan. Customer Relationship yang
baik dapat membantu perusahaan mempertahankan pelanggannya,
meningkatkan loyalitas pelanggan, dan memperoleh umpan balik yang
berguna.
5. Revenue Streams adalah sumber pendapatan utama sebuah perusahaan, yang
berasal dari penjualan produk atau layanan kepada pelanggan atau dari
sumber-sumber lain seperti iklan, biaya langganan, atau lisensi. Revenue
Streams ini penting untuk menentukan strategi bisnis dan mengelola keuangan
perusahaan.
6. Key Activities adalah kegiatan-kegiatan kunci yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan untuk menghasilkan produk atau layanan dan menjalankan
operasinya. Key Activities ini bisa mencakup riset dan pengembangan,
produksi, pemasaran, penjualan, distribusi, dukungan pelanggan, dan
manajemen.
7. Key Resources adalah sumber daya kunci yang dibutuhkan sebuah
perusahaan untuk menjalankan kegiatan-kegiatan kuncinya dan mencapai
tujuannya. Key Resources bisa berupa sumber daya manusia, teknologi,
fasilitas, modal, merek, atau kekayaan intelektual.
8. Key Partnerships adalah kerja sama strategis antara sebuah perusahaan
dengan pihak lain, yang dapat membantu meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan produk atau layanan dan memasarkannya
kepada pelanggan. Key Partnerships ini bisa mencakup kemitraan dengan
pemasok, mitra teknologi, jaringan distribusi, atau afiliasi.
9. Cost Structures adalah struktur biaya sebuah perusahaan yang terdiri dari
semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau layanan dan
menjalankan operasinya. Cost Structures ini mencakup biaya-biaya seperti
bahan baku, tenaga kerja, fasilitas, peralatan, distribusi, pemasaran, dan
penelitian dan pengembangan.
1. Profil Singkat
Omabling adalah produk yang memasarkan olahan berbahan
Belimbing dan Jambu sebagai bahan pokok utamanya. Produk ini
merupakan hasil pemikiran dari UMKM Bambwi Jaya.
Bambwi Jaya merupakan UMKM yang bergerak pada bidang
makanan dan minuman. Terdapat juga produksi jenis lain, misal isian
Snack box dan lain sebagainya. Bambwi jaya bergerak di bidang makanan
dan minuman karena menyesuaikan dengan skill yang dimiliki owner
karena usaha makanan dan minuman merupakan usaha yang sudah
ditekuni turun temurun sehingga usaha inilah yang sepertinya tak lekang
oleh jaman.
Buah jambu dan belimbing menjadi andalan kota Demak karena
banyak diminati oleh masyarakat. Akan tetapi, jumlah buah belimbing di
pasaran mulai berkurang yang diakibatkan oleh banyaknya budidaya
tanaman jambu.
Upaya untuk mempertahankan ikon Demak, selaku owner Omah
Belimbing, Bambwi Jaya mengembangkan kreatifitasnya dalam bentuk
olahan belimbing. Aneka olahan berbahan dasar belimbing berupa bollen,
cake, klappe tart, strudel, pie, manisan dan sari belimbing
Rumiyati menuturkan “Usaha ini dimulai dari tahun 2017, kita
sebagai warga Demak harus melestarikan ikon buah yang ada di Demak,
misalnya buah belimbing. Saya termotivasi mengolah belimbing menjadi
beberapa produk guna mengangkat nilai jualnya juga. Apalagi belimbing
memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Target pasar kami pun
kalangan muda dan usia diatas 40 tahun. Sedangkan sari belimbing paling
diminati masyarakat karena rasanya segar ketika diminum”.
1. Kesimpulan
Dari perancangan bisnis model canvas pada usaha makanan dari
belimbing, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Segmen Pasar: Usaha makanan dari belimbing ini ditargetkan untuk
konsumen yang peduli dengan kesehatan dan keunikan rasa. Dalam
bisnis model canvas, segmen pasar ini diwakili oleh Customer
Segment. Penawaran Nilai: Penawaran nilai dari usaha makanan dari
belimbing ini adalah makanan sehat dan unik dengan bahan utama
belimbing. Penawaran nilai ini diwakili oleh Value Proposition.
Saluran Distribusi: Usaha makanan dari belimbing ini akan
menggunakan saluran distribusi online dan offline untuk menjangkau
konsumen. Saluran distribusi ini diwakili oleh Channels. Sumber
Pendapatan: Sumber pendapatan dari usaha makanan dari belimbing
ini adalah penjualan makanan dan minuman dari belimbing. Sumber
pendapatan ini diwakili oleh Revenue Streams. Aktivitas Utama:
Aktivitas utama dalam usaha makanan dari belimbing ini meliputi
pengolahan belimbing, pembuatan makanan dan minuman, pemasaran,
dan pengiriman. Aktivitas utama ini diwakili oleh Key Activities.
Mitra Kunci: Mitra kunci dalam usaha makanan dari belimbing ini
adalah pemasok belimbing dan bahan-bahan lainnya, pemasok
kemasan, dan platform online untuk penjualan. Mitra kunci ini
diwakili oleh Key Partners. Sumber Daya Kunci: Sumber daya kunci
dalam usaha makanan dari belimbing ini meliputi bahan baku
belimbing, bahan baku lainnya, tenaga kerja, fasilitas produksi,
peralatan, dan modal. Sumber daya kunci ini diwakili oleh Key
Resources.
Dengan menggunakan bisnis model canvas, usaha makanan dari
belimbing ini dapat dirancang dengan lebih efektif dan efisien. Dalam
bisnis model canvas, seluruh elemen bisnis diintegrasikan dan saling
terkait satu sama lain, sehingga dapat membantu para pengusaha untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis mereka serta
mengambil tindakan yang tepat untuk memperbaiki bisnis mereka.
2. Saran
Meskipun penulis sudah berusaha untuk menyempurnakan
susunan makalah, tapi nyatanya penulis masih banyak memiliki
kekurangan yang harus diperbaiki.
Oleh karena itu, berbagai macam kritik dan saran dari pembaca
yang membangun sangat diharapkan guna bahan evaluasi
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Warnaningtyas, H. (2020). Desain Bisnis Model Canvas (BMC) Pada Usaha Batik
Kota Madiun. Jurnal Manajemen, Ilmu Ekonomi Kreatif Dan Bisni, Vol 9,
No 2, 53–55.