Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL BISNIS MODEL CANVAS

KEJAM (KEBAB JAMUR)

Disusun oleh

Eka hapy linawati (191500128)

Manajemen 2019

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas PGRI Adibuana Surabaya


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, sang Pengatur Alam Semesta, yang telah melimpahkan
kasihNya sehingga kami berhasil menyusun “Makalah Proposal Business Canvas Model “kejam”
dengan baik.

Saya ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah kewirausahaan yaitu bapak I made bagus
yang telah memberi ilmunya kepada kami Meskipun kami sangat berharap agar proposal ini
tidak memiliki kekurangan, tetapi kami menyadari bahwa pengetahuan kami sangatlah terbatas,
sehingga kami tetap mengharapkan masukan serta kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk proposal ini demi terlaksananya penelitian dengan baik, sehingga tujuan
diadakannya penelitian ini juga bisa tercapai.

Gresik 27 april 2022

Penyusun

BAB 1
Latar belakang

Dunia bisnis kini mulai berkembang dengan cepat di berbagai sektornya. Industri bidang
makanan merupakan salah satu bisnis yang paling diminati dan memiliki pasar prospektif serta
luas. Namun berbisnis di bidang kuliner membutuhkan beberapa pertimbangan khusus dalam
memulainya. Seperti halnya dalam penyesuaian need dan want dari pelanggan. Kesesuaian target
pasar dengan produk yang ditawarkan. Segmentasi pasar mengenai range usia pelanggan dan lain
sebagainya. Saat ini banyak entepreneur muda yang bermunculan dengan segudang ide kreatif
bisnisnya. Bahkan tak sedikit pula para pebisnis muda itu berstatus mahasiswa. Bidang bisnis
yang digeluti berkecimpung pada bisnis kuliner dimana remaja dan dewasa yang menjadi target
pasarnya. Start up bisnis kuliner bukanlah sesuatu yang sulit, mengingat begitu banyak peluang
investor yang masuk ajang – ajang perlombaan business plan. Dengan modal kreativitas dan ide
– ide inovatif yang tertuang dalam business plan seseorang bisa mendapatkan investor dan
memulai bisnisnya. Bisnis Kuliner di kota - kota besar seperti Surabaya menjadi mudah apabila
kita menganalisis bisnis dengan benar

Kebab adalah hidangan daging yang dimasak, dengan asal-usul masakan Timur Tengah.
Banyak varian yang populer di seluruh dunia.
Di sebagian besar negara berbahasa Inggris, kebab mungkin adalah shish kebab atau souvlaki
klasik – kubus kecil daging yang dimasak dengan tusuk atau, di Amerika Utara yang lebih
dikenal sebagai gyros sedangkan di luar Amerika Utara makanan cepat saji dikenal sebagai
doner kebab.[4] Sebaliknya, dalam bahasa Inggris India, Inggris Bangladesh, Inggris, Pakistan
dan dalam bahasa-bahasa di Timur Tengah, bagian lain Asia, dan dunia Muslim, kebab adalah
salah satu dari berbagai macam hidangan daging panggang. Beberapa hidangan yang pada
akhirnya berasal dari kebab Timur Tengah mungkin memiliki nama yang berbeda dalam bahasa
lokal mereka, seperti chuan Cina.
Kebab terdiri dari daging yang dipotong atau digiling, terkadang dengan sayuran, dan
berbagai pelengkap lainnya sesuai dengan resep tertentu. Meskipun kebab biasanya dimasak
dengan tusuk sate di atas api, beberapa hidangan kebab dipanggang dalam wajan di dalam oven
atau disiapkan sebagai rebusan seperti tas kebab. Daging tradisional untuk kebab paling sering
adalah daging kambing atau domba, tetapi resep daerah mungkin termasuk daging sapi,
kambing, ayam, ikan, dan terkadang babi karena larangan agama.
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari Business Model Canvass (BMC) ?

2. Bagaimana Kerangka Business Model Canvass (BMC) ?

3. Bagaimana Merumuskan Ide Bisnis BMC?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Business Model Canvass (BMC).

2. Untuk mengetahui kerangka Business Model Canvass (BMC).

3. Untuk mengetahui cara merumuskan ide bisnis BMC.


BAB II

BUSINESS MODEL CANVAS

A. Pengertian Business Model Canvas Business Model Canvas pertama kali dikembangkan oleh
Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dan dalam
buku Business Model Generation ini, Alexander Osterwalder mencoba menjelaskan sebuah
framework sederhana untuk mempresentasikan elemenelemen penting yang terdapat dalam
sebuah model bisnis secara sederhana dan mudah dimengerti. Intinya bahwa model bisnis itu
terdiri dari 9 elemen yang disebut sebagai 9 building blocks. Business Model Canvass adalah
sebuah alat (tools) yang digunakan untuk mensederhanakan konsep model bisnis yang rumit dan
kompleks agar dapat dimanfaatkan oleh sebuah organisasi / wirausahawan untuk membuat,
mendiskusikan, dan memahami sebuah model bisnis dengan lebih sistematis. Dalam salah satu
referensi menyebutkan pengertian Model Bisnis Kanvas adalah sebuah management startegi
bisnis yang memungkinkan kita untuk menggambarkan, mendesain kemudian mengerucutkan
beberapa aspek bisnis menjadi satu strategi bisnis yang utuh. Jika dilihat sepintas, sebenarnya
alur model bisnis kanvas nampak cukup sederhana. Secara garis besar, alurnya mengalir dari satu
elemen bisnis menuju elemen penting berikutnya. Beberapa cara penggunaan BMC:

1. Visual Thinking Cara terbaik menggunakan BMC adalah dengan membuat poster berukuran
besar dan menempelkannya di dinding. Setelah itu founder dapat menggunakan sricky note
seperti post-it untuk mengisi 9 elemen. Sticky note memungkinkan group thinking karena setiap
orang dalam tim dapat berpartisipasi aktif.

2. Iterasi dengan cepat Iterasi adalah proses dimana founder ”keluar dari kantor / ruangannya”
dan mencoba memvalidasi idenya, kemudian kembali ke kantor untuk memperbaiki model bisnis
dan produknya berdasarkan feedback yang didapat dari market. Dengan sifat ringkas dan
menyeluruh dari BMC, founderdapat dengan cepat melakukan iterasi ini.

3. Dengan cepat melihat kaitan 9 komponen Dengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan
dari peluang pasar atau proposisi nilai unik. Sehingga diharapkan tim dapat mendokumentasikan
ide-ide baru sebagai hipotesis baru untuk menguji BMC sebagai iterasi baru.

4. Memaksa tim dengan ringkas menyampaikan pikirannya Tim dipaksa menjelaskan dengan
tepat dan ringkas apa yang akan mereka uji atau yang akan mereka tindak lanjuti pada iterasi
berikutnya, karena informasi-informasi dicatat dengan pendek pada post-it.

5. Memudahkan startup untuk membaginya dengan partner / rekan kerja Karena BMC disajikan
dalam bentuk poster besar dan ditempel pada dinding, maka mudah untuk berbagi melalui foto
atau mengambil poster dari dinding untuk diperlihatkan pada pihak lain yang berkepentingan.
Keuntungan BMC:
1. Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, seperti :travelling, restoran, hotel,
perkebunan, mining, dan sebagainya.

2. Cepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekurangan bisnis.

3. Proses analisa kebutuhan dan profit dapat dilakukan dengan cepat.

4. Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan sejak dini dan memahami kekuatan
bisnis dari sudut pandang yang benar.

5. Pemetaan BMC menggambarkan secara sistematis bisnis yang kemudian dapat


digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen strategis bisnis.

B. Kerangka Business Model Canvas Sebelum membuat model bisnis kanvas, kita harus
mempelajari 9 elemen penting yang mendukung kemajuan suatu bisnis. Elemen-elemen tersebut
yaitu:

1. Customer Segments Elemen pertama ini membuat kita harus menentukan segmen pelanggan
mana yang akan menjadi target bisnis kita. Misalnya, suatu maskapai penerbangan mengeluarkan
2 produk untuk memenuhi kebutuhan 2 segmen pelanggan yang berbeda atau ada 2 stasiun
televisi yang menyajikan 2 acara berbeda untuk memenuhi segmen pelanggan yang berbeda.

2. Value Propositions Value propositions akan membahas mengenai manfaat atau benefit apa
yang akan didapatkan para pelanggan jika memilih bisnis kita. Hal ini menjadi kesempatan bagi
kita untuk menjabarkan kekuatan dan keunggulan yang membedakan bisnis kita dengan bisnis
yang lain.

3. Channels Melalui penggunaan channels yang tepat, kita baru bisa menyampaikan value
propositions kepada customer segments. Jadi, memikirkan channels juga menjadi salah satu
elemen terpenting bagi keberhasilan bisnis.

4. Revenue Streams Aliran pendapatan tentu menjadi salah satu tujuan utama dari sebuah bisnis.
Sehingga elemen yang satu ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan
pendapatan bisnis. Jangan sampai ada bahan baku, produk atau kinerja yang tidak dimanfaatkan
secara maksimal dan mengakibatkan kerugian pada bisnis.

5. Customer Relationship Elemen yang kelima membahas bagaimana jalinan hubungan kita
dengan pelanggan. Perlu pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan bisnis kita tidak
mudah berpaling ke bisnis yang lain hanya karena jalinan hubungan yang kurang baik.

6. Key Activities Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk menciptakan value prepositions yang
efektif? Hal ini tentu menjadi pembahasan yang tak kalah penting dalam elemen key activities.
7. Key Resources Agar bisa mewujukan tujuan bisnis, kita tentu harus mengelola sumber daya
bisnis tersebut semaksimal mungkin. Semua jenis sumber daya mulai dari pengelolaan bahan
baku, penataan SDM dan penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat model
bisnis
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bisnis Model Canvas ( BMC ) memiliki Sembilan elemen, yaitu Customer Segment, Value
Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resources, Keya Activities,
Key Partnership dan Cost Sructure. BMC kita dapat melihat lebih akurat bagaimana usaha yang
akan atau sedang dijalankan. Serta dengan BMC dapat memetakan suatu bisnis lebih sederhana
dan strategis.

Saran

Dengan Bisnis Model Canvas diharapkan dapat memudahkan para pebisnis baik pemula
maupun yang sudah menjalankan dalam mengetahui aspek – aspek terpenting dalam suatu bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

https://studentpreneur.co/blog/bmc-101-cara-mengisi-dan-contoh-businesshttps://
bukuiwanagustian.wordpress.com/2013/03/07/apa-sih-business-modelhttp://
teorisingkat.blogspot.co.id/2015/11/business-model-canvas.html pada

https://strategyzer.com/canvas http://sucihanda.blogspot.com/2017/03/business-model-canvbmc-
makalah-business.htm

Anda mungkin juga menyukai