Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN


PADA KOPI JANJI JIWA

Disusun oleh :

1. Nofita Dhea Saputra (191500058)


2. Dimas Dwi W. (191500116)
3. Salman Febyansyah (191500118)
4. Deva Philo R. (191500197)

PROGAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

2021

i
ABSTRAK

Kopi saat ini banyak diminati oleh masyarakat. Kopi kekinian saat ini
banyak mendominasi dikalangan remaja maupun tua. Karena banyak cita rasa
yang variatif sehingga meningkatkan minat masyarakat dalam mengonsumsi
kop. Salah satunya adalah kopi janji jiawa. Banyak sekali remaja maupun
kalangan dewasa yang mengonsumsi jenis kopi ini karena dirasa rasanya
yang khas untuk memeberikan yang terbaik bagi konsumennya. Namun hal
ini juga harus diperhatikan untuk mempertahankan kualitas dari kopi janji
jiwa dari segi rasa maupun pelayanan untuk mempertahankan konsumen
dalam memilih kopi janji jiwa.

Kata kunci : kopi, janji jiwa, perilaku konsumen.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
ABSTRAK .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................2
BAB II ......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................3
2.1 Perilaku Konsumen ...................................................................................3
2.2. Keputusan Pembelian ................................................................................7
BAB III ....................................................................................................................8
METODOLOGI .......................................................................................................8
3.1 Metode Penelitian...........................................................................................8
3.2 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................8
3.3 Teknik Analisis Data ......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kopi adalah jenis minuman seduh yang sudah dikenal sejak zaman dulu.
Dulu, kopi biasanya menjadi minuman wajib bagi para orang tua kita,
kini kopi juga sudah menjadi minuman favorit kaum muda. Saat ini,
banyak kita temui kafe–kafe yang menjadi tempat nongkrong kaum muda,
dengan menu andalan ice coffee, Latte, Capuccinno, v60 dan berbagai
minuman olahan kopi lainnya. Kedai kopi ini sepertinya berlomba untuk
menawarkan cita rasa kopi khas Indonesia dari berbagai daerah yang ada di
Indonesia. Beberapa kopi yang terkenal diantaranya kopi Gayo, kopi
Mandailing, kopi Lampung, kopi Kintamani dan kopi Jawa.

Tren kopi zaman sekarang semakin meningkat di Indonesia. sebagai


negara penghasil kopi terbesar ke-empat setelah Brazil, Vietnam, dan
Kolombia, banyak masyarakat Indonesia yang tidak ingin menyia – nyiakan
fenomena ini dan mulai berbisnis di bidang kopi, dari mulai kedai kopi atau
kafe dan bahkan menjual kopi itu sendiri dari mulai buah kopi, biji kopi,
biji kopi yang sudah disangrai, kopi bubuk, hingga kopi siap minum.
Bisnis ini pun dilakoni oleh beberapa dimensi masyarakat dari mulai
pengusaha, pedagang hingga petani kopi yang ikut mendagangkan
hasil taninya.

Tren kopi saat ini sangat marak dengan kopi yang citarasa yang menarik
dengan varian rasa yang lebih variatif. Hal ini meningkatkan minat
masyarakat dalam mengonsumsi kopi. Salah satunya adalah kopi janji jiwa.
Kopi janji jiwa merupakan salah satu brand kopi yang banyak diminati oleh
mayasrakat karena memiliki cita rasa yang khas sehingga memberikan kesan
tersendiri bagi konsumennya.

Namun hal ini juga tak luput dari minat konsumen yang berubah-ubah
sehingga harus memperhatikan perilaku konsumen pada pembelian kopi janji
jiwa untuk meningkatkan kualitas rasa maupun segi pelayanan untuk
memberikan yang terbaik pada konsumen.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah cita rasa produk dapat berpengaruh pada perilaku konsumen


terhadap keputusan pembelian kopi Janji Jiwa di Surabaya ?
2. Apakah harga dapat berpengaruh pada perilaku konsumen terhadap
keputusan pembelian kopi Janji Jiwa di Surabaya ?
3. Apakah pelayanan yang diberikan dapat berpengaruh pada perilaku
konsumen terhadap keputusan pembelian kopi Janji Jiwa di Surabaya ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui cita rasa produk dapat berpengaruh pada perilaku


konsumen terhadap keputusan pembelian kopi Janji Jiwa di Surabaya
2. Untuk mengetahui harga dapat berpengaruh pada perilaku konsumen
terhadap keputusan pembelian kopi Janji Jiwa di Surabaya ?
3. Untuk mengetahui pelayanan yang diberikan dapat berpengaruh pada
perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian kopi Janji Jiwa di
Surabaya ?

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang bermanfaat sebagai


bahan evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi dalam menerapkan
strategi pemasaran yang efektif.

2. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi bagi


pihak-pihak yang berkepentingan terutama di bidang pemasaran tentang
perilaku konsumen agar dapat meningkatkan layanan kepada konsumen
untuk meningkatkan keputusan pemilihan atau keputusan pembelian pada
kopi Janji Jiwa.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Konsumen

Menurut Kottler (2009 : 166) perilaku konsumen adalah studi tentang


bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Sedangkan menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994 : 3) perilaku


konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang
mendahului dan menyusul dari tindakan ini,

Perilaku konsumen menurut Mowen (1990 : 5) adalah studi unit – unit


dan proses pembuatn keputusan yang terlibat dalam menerima,
menggunakan dan penentuan barang, jasa, dan ide.

Sedangkan menurut Setiadi (2008 : 3) Perilaku konsumen adalah


tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses yang mendahului dan
menyusuli tindakan ini.

Swastha dan Handoko (2000 : 10) mendefinisikan perilaku konsumen


sebagai kegiatan – kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk
didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan–kegiatan tersebut.

Menurut Kotler (1997 : 153) faktor utama yang mempengaruhi


perilaku pembelian konsumen yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor
pribadi dan faktor psikologis. Menurut Sunarto (2004 : 97) pembelian
konsumen secara kuat dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial,
pribadi dan psikologis.

a) Faktor budaya

Faktor budaya dipengaruhi oleh budaya, sub budaya dan kelas sosial.
Budaya adalah penentu keingian dan perilaku yang paling mendasar.
Budaya juga merupakan kumpulan nilai – nilai dasar, persepsi, keinginan

3
dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari
keluaraga dan lembaga penting lainnya.

Menurut Schifman & Kanuk (2008 : 358) budaya adalah keseluruhan


kepercayaan, nilai – nilai, dan kebiasaan yang mempelajari yang
membantu mengarahkan perilaku konsumen para anggota masyarakat
tertentu. Budaya memperlengkapi orang dengan rasa identitas dan
pengertian akan perilaku yang dapat diterima di dalam masyarakat.
Budaya merupakan karakter yang penting dari suatu sosial yang
membedakan dari kelompok kultur lainnya. Apa yang dimakan seseorang,
bagaiman mereka berpakaian, apa yang mereka pikirkan dan rasakan,
bahasa apa yang mereka bicarakan adalah dimensi dari kultur (Setiadi,
2008 :334).

Menurut Sumarwan ( 2002 : 195) budaya adalah segala nilai,


pemikiran, simbol yang mempengaruhi kepercayaan, perilaku, sikap,
dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Setiap budaya terdiri dari sub
budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan
sosialisasi khusus bagi anggota – anggotanya. Pada dasarnya masyarakat
memiliki strata sosial. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk
kelas sosial.

Menurut Engel, et al (1994 : 47) kelas sosial adalah pembagian dalam


masyarakat yang terdiri dari individu – individu yang berbagi nilai, minat
dan perilaku yang sama.

b) Faktor sosial

Dalam faktor sosial, kelompok referensi, keluarga, peran sosial dan


status mempengaruhi perilaku pembelian. Kelompok referensi (reference
group) adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung
(tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang
tersebut. Menurut Assel (dalam Sutisna, 2002 :176) kelompok rujukan
atau kelompok referensi adalah kelompok yang berfungsi sebagai poin
rujukan bagi individu dalam membentuk kepercayaan, sikap dan
perilakunya. Adapun jenis – jenis kelompok referensi menurut Engel, et al
(1994 : 167) :

1. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder

Kelompok primer merupakan kelompok dengan interaksi yang tidak


terbatas, sesama anggotanya sudah saling mengenal dan memperlihatkan
kesamaan yang mencolok dalam kepercayaan dan perilaku. Sedangkan

4
kelompok sekunder adalah kelompok yang interaksinya bersifat lebih
sporadis, kurang komperhensif, dan kurang berpengaruh dalam
membentuk gagasan dan perilaku.

2. Kelompok Aspirasi dan Kelompok Disosiatif

Kelompok aspirasi merupakan kelompok yang didalamnya terdapat


keinginan untuk mempergunakan norma, nilai serta perilaku orang lain.
Sedangkan kelompok disosiatif adalah kelompok yang nilai – nilainya atau
normanya berusaha dihindari oleh orang lain.

3. Kelompok Formal dan Kelompok Informal

Kelompok formal merupakan kelompok yang memiliki peraturan –


peraturan yang tegas, organisasi dan strukturnya dimodifikasi secara
tertulis dan hubungan antara anggotanya didasarkan pada aturan yang telah
ditetapkan. Sedangkan kelompok informal merupakan kelompok dengan
lebih sedikit struktur dan mungkin didasarkan pada persahabatan atau
persamaan – persamaan yang dimiliki anggotanya.

Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang
berhubungan darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal bersama (Engel,
1994 : 194). Sedangkan menurut Mangkunegara (2002 : 44) keluarga
adalah suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat
mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan. Macam –
macam bentuk keluaraga menurut Swastha dan Handoko (2000 : 70)
adalah sebagai berikut :

1) Keluaraga inti (nuclear family), menunjukan lingkup keluarga yang


meliputi ayah, ibu dan anak yang hidup secara bersama.
2) Keluarga besar (extended family), yaitu keluarga inti ditambah dengan
orang – orang yang memi;liki ikatan saudara dengan keluarga
tersebut, seperti kakek, nenek, paman dan menantu.

Dalam menganalisis perilaku konsumen, faktor keluarga dapat


berperan sebagai berikut (Mangkunegara, 2002 : 44) :

1) Siapa yang mengambil inisiatif


2) Siapa yang memberi pengaruh
3) Siapa yang mengambil keputusan
4) Siapa yang melakukan pembelian
5) Pemakai,

Kelompok sering menjadi sumber informasi penting dalam


mendefinisikan norma perilaku. Menurut Simamora (2001:9) tiap peran

5
membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh
masyarakat. Peran (role) terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat
dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status. Orang – orang
memilih produk yang mengkomunikasikan peran dan status mereka.

c) Faktor pribadi

Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli,
pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya
hidup dan nilai. Seseorang mengubah barang dan jasa yang mereka beli
selama hidup mereka. Selera terhadap makanan, pakaian, dan rekreasi
sering kali berhubungan dengan usia. Pekerjaan seseorang akan
mengarahkan pada kebutuhan dan keinginan seseorang dalam
mengkonsumsi barang amaupun jasa yang diinginkan. Pekerjaan juga
mempengaruhi pola konsumsi. Para pemasar berusaha untuk
mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat lebih diatas
rata- rata produk dan jasa yang mereka hasilkan. Pilihan produk sangat
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi yaitu pengahasilan yang dapat
dibelanjakan, tabungan dan aset, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap
pengeluaran dan tabungan. Menurut Simamora (2001 : 10) keadaan
ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya
peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan
kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat bunga.
Jadi jika indikato – indikator ekonomi tersebut menunjukan adanya resesi,
pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya.

Menurut Stanton (1996 : 159) kepribadian adalah pola ciri – ciri


seseorang yang menjadi determinan (faktor penentu) dalam perilaku
responnya. Kepribadian adalah respon yang konsisten terhadap stimulus
lingkungan (Engel, 1994 : 367).

Menurut Sumarwan (2002 : 56) gaya hidup menggambarkan pola dan


perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup, menggunakan uangnya dan
memanfaatkan waktu yang dimilikinya. Gaya hidup berbeda dengan
kepribadian, walaupun berbeda gaya hidup dan kepribadian saling
berhubungan. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti (core
values), sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti
lebih dalam daripada perilaku atau sikap dan menentukan pilihan dan
keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka panjang.

d) Faktor psikologis

6
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis
utama, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan
pendirian. Motivasi menurut American Encyclopedia adalah
kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam
diri seseorang yang membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi
meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat
diduga dari pengamatan tingkah laku manusia (Setiadi, 2008 : 94).
Motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan – kegiatan guna
mencapai suatu tujuan. Menurut Setiadi (2008 : 160) persepsi adalah
proses bagaimana stimuli – stimuli diseleksi, diorganisasikan, dan
diinterpretasikan. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik
tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar
dan keadaan individu yang bersangkutan. Persepsi yang dibentuk oleh
seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya.

Menurut Setiadi (2008 : 187) pembelajaran dapat dipandang sebagai


proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan,
sikap atau prilaku.

2.2. Keputusan Pembelian

Pengertian keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif


atau lebih (Schiffman & Kanuk, 2008 :485). Proses pengambilan
keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan suatu
keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan.
Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa prilaku yang
berbeda.

Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan membeli :

a. Pemrakarsa (initiator)
b. Pemberi pengaruh (influencer)
c. Pengambil keputusan (decider)
d. Pembeli (buyer)
e. Pemakai (user) (Simamora, 2001 : 15)

7
BAB III
METODOLOGI

3.1 Metode Penelitian

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 2minggu, mulai dari 14 Maret


2021sampai dengan bulan 27 Maret 2021, dari tahap per-siapan sampai
dengan penyusunan laporan hasil penelitian. Penelitian dilaksanakan di
Kopi Janji Jiwa Kota Surabaya.

2. Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei


online. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder,
pengambilan data primer dilakukan dengan teknik berupa kuisioner
sebagai alat bantu dalam pengumpulan data. Sementara, data sekunder
diperoleh dari jurnal dan internet.

3. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukansecaralangsung terhadap konsumen


yang pernah berkunjung maupun mengonsumsi di Kopi Janji Jiwadengan
periode yang sudah ditentukan selama 2 minggu pada hari dimana
banyak pengunjung yang datang yaitu Senin-Minggu dan hari dimana
sedikit pengunjung yang datang yaitu Sabtu-Minggu. Konsumen yang
mebgisi kuisioner dijadikan sampel.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data diambil dari hasi survei yang dihitung berdasarkan


nilai yang diberikan oleh konsumen melalui google form yang telah
disediakan kemudian akan dilakukan analisis data terhadap perilaku
konsumen tersebut.

3.3 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data diperlukan data yang valid. Yang mana hal
ini dilakukan untuk memperoleh kesimpulan dari kumpulan data konsumen
yang sudah mengisi survei atas pertanyaan yang diberikan. Selanjutnya
menarik kesimpulan dari data analisis tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah. (2020). Metode Survey. Dipetik Maret 14, 2021, dari


RumusRumus.com: https://rumusrumus.com/metode-survey/

Ali, H. (2017). Millennial Nusantara: pahami karakternya, rebut simpatinya.


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Choirul Anam, P. D. (2018). PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL DAN


SKRIPSI S1 METODE KUALITATIF (REVISI 1). Yogyakarta: Universitas
Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Nasution, K. S. (2019). SEGMENTASI DAN ANALISIS PERILAKU


KONSUMEN KOPI ORGANIK DI MEDAN.

Sitinur Fahriani Ali, J. R. (2020). ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN KOPI


JANJI JIWA JILID 57 DI KOTA MANADO. 185-196.

Unknown. (2021). Contoh Proposal Penelitian Ilmiah dan Skripsi. Dipetik Maret
14, 2021, dari Mamikos.com: https://mamikos.com/info/contoh-proposal-
penelitian/

Anda mungkin juga menyukai