Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI

MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI


KOTA PEKANBARU

ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG


DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI MODERASI DI
KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PADA COFFEE SHOP DI KOTA PEKANBARU

Muhammad Fahrozi1)
Samsir2)
Lilis Sulistyowati3)

1)
Mahasiswa program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Riau
2)
Dosen pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Riau
3)
Dosen pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Riau

Abstract. The study was conducted at the customer's coffee shop in Pekanbaru. The purpose of research
is to analyze the influence of lifestyle and attitude of the money on purchasing decisions with personal
values as moderation. The study population was young people who visited Pekanbaru coffee shop - a
coffee shop in Pekanbaru. Total sample of 150 persons selected by proportional random sampling
technique. The analytical tool used is moderated stuctural equation modeling (MSEM) using software
SMARTPLS 2.0 M3.
The analysis showed that lifestyle positive and significant impact on purchasing decisions. Then,
Lifestyle also positive and significant effect on attitude over money. However, the attitude of money and
personal values are not shown to influence the purchasing decision. While personal values as
moderation is also no proven effect on purchasing decisions. Recommendations are suggested to the
owner of coffee sho is to always follow the trend of the vitality of young people continuously.
Furthermore, innovation and continuous improvement to its outlets. Variety of food and drinks on offer
should also be considered in accordance with consumer tastes

Keywords: Lifestyle, Money Attitudes, Personal Value, Purchasing Decisions, Coffee Shop

PENDAHULUAN menciptakan produk instan atau praktis


Gaya hidup telah menjadi variabel guna memenuhi keinginan konsumen
penting dalam penyusunan strategi Salah satu perubahan gaya hidup
pemasaran dewasa ini. Berkaitan dengan yang signifikan terlihat pada kelompok
pasar, gaya hidup berfungsi sebagai kawula muda. Anak muda (Youth)
variabel segmentasi sangat baik (Li, memang merupakan kelompok yang
2009), karena itu adalah cara hidup oleh dinamis, mudah bersosialisasi dan selalu
seseorang atau kelompok yang mengikuti tren zaman. Menurut
mencakup hubungan sosial, konsumsi, Kertajaya (2010) pada masa sekarang ini
hiburan, dan pola pakaian. ada tiga sub culture konsumen yang
Saat masa sekarang ini gaya hidup memiliki peranan penting pasar di
konsumen sudah jauh berbeda dari gaya Indonesia yaitu women, youth, dan
hidup beberapa tahun yang lalu. netizen.
Perubahan gaya hidup masyarakat, Kesibukan anak muda perkotaan yang
terutama masyarakat perkotaan, yang menghabiskan waktu dan enerji,
cenderung konsumtif dan menyenangi mengantarkan mereka pada kebutuhan
produk instan mengakibatkan untuk bersantai menghilangkan kepenatan.
bertambahnya jumlah pengusaha yang Mereka butuh akan suatu tempat
nongkrong yang pas dengan mereka,

242 Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

yang sesuai dengan keinginan dan gaya ada sebagain Coffee Shop yang memang
hidup mereka. Salah satu tempat yang sengaja diperuntukkan bagi kawula muda
dapat mengakomodasi keinginan mereka Pekanbaru. Coffee Shop ini antara lain
tersebut adalah coffee shop. Kedai Kopi Panglima, Coffee Milo Ping!,
Perubahan gaya hidup masyarakat kota Re Cafe, dan Coffee Ciek. Pemilik dari
Pekanbaru terutama di kalangan anak Coffee Shop tersebut memang
muda menyebabkan mulai berkembangnya mengkhususkan melayani segment pasar
industri Coffeeshop di kota ini. anak muda Pekanbaru. Maka, tak heran
Perkembangan kedai kopi modern ini tempat – tempat tersebut menjadi serbuan
dapat terlihat pada pusat-pusat anak-anak muda Pekanbaru ketika waktu
perbelanjaan maupun di daerah kawasan bersantai, terutama ketika hari-hari libur.
strategis di kota bertuah ini. Dari beberapa
Coffee Shop yang ada di Kota Pekanbaru,

Tabel 1. Perkiraan Pengunjung Coffee Shop


No Nama Jumlah Rata-Rata Pengunjung
dalam Seminggu
1 Coffee Ciek 600
2 Re Cafe 1.300
3 Coffee Milo Ping! 800
4 Kedai Kopi Panglima 700
Sumber: Hasil wawancara dengan Pengelola Coffee shop

Fenomena nongkrong di Coffee utamanya, terutama faktor-faktor apa yang


shop inipun kian mewabah di kalangan mendasari keputusan mereka dalam
anak muda Pekanbaru. Hal ini membelanjakan uang mereka tersebut.
mengingatkan pada fenomena Mobil Dengan demikian maka masalah
Cafe Jus buah-buahan yang berlokasi di yang hendak dirumuskan pada penelitian
taman atau di pinggir jalan yang ini adalah:
membooming beberapa tahun belakang 1) Bagaimanakah Gaya hidup (aktivitas,
sebagai tempat nongkrong anak muda. minat dan opini) memiliki pengaruh
Jika berkaca pada fenomena Mobil Cafe positif yang signifikan terhadap
Jus tersebut, Fenomena nongkrong di keputusan pembelian (seleksi produk,
Coffee Shop bagi anak muda akan seleksi merek dan seleksi toko) bagi
menjadi gaya hidup mereka setidaknya kalangan muda pada Coffee Shop di
untuk beberapa tahun kedepan. Pekanbaru?
Menangkap peluang ini dan 2) Bagaimanakah Gaya hidup (aktivitas,
pergeseran gaya hidup masyarakat yang minat dan opini) memiliki pengaruh
menjadikan kegiatan tersebut sebagai positif yang signifikan terhadap sikap
bagian dari kebutuhan hidup, membuat atas uang (prestasi, rasa hormat dan
segment ini harus lebih terkelola dengan kebebasan) bagi kalangan muda pada
tepat. Para pelaku di bisnis ini juga harus Coffee Shop di Pekanbaru?
mempelajari gaya hidup target pasarnya 3) Bagaimanakah sikap atas uang
yang sebagian adalah kaum muda. (prestasi, rasa hormat dan kebebasan)
Mereka harus mengerti dan memahami memiliki pengaruh positif yang
keinginan dan kebutuhan dari konsumen signifikan terhadap keputusan

Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 243
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

pembelian seleksi produk, seleksi lingkungannya Perubahan gaya hidup


merek dan seleksi toko) bagi kalangan dari waktu ke waktu tentu menjadi
muda pada Coffee Shop di Pekanbaru? perhatian khusus terutama karena hal
4) Bagaimanakah Nilai pribadi memiliki tersebut berkenaan dengan aspek
efek positif yang signifikan moderasi keputusan pembelian dari konsumen.
dalam pengaruh gaya hidup (aktivitas, Dalam mengambil keputusan untuk
minat dan opini) terhadap keputusan melakukan pembelian akan suatu produk,
pembelian (seleksi produk, seleksi konsumen di pengaruhi oleh beberapa
merek dan seleksi toko) bagi kalangan hal. Long-Yi Lin (2012) dalam jurnal
muda pada Coffee Shop di Pekanbaru? publikasinya menyebutkan selain gaya
5) Bagaimanakah Nilai pribadi memiliki hidup, sikap atas uang juga berpengaruh
efek positif yang signifikan moderasi terhadap keputusan konsumen untuk
dalam pengaruh sikap atas uang melakukan pembelian. Furnham (1984)
(prestasi, penghargaan / rasa hormat menunjukkan bahwa sikap uang pada
dan kebebasan) terhadap keputusan dasarnya tidak terkait dengan pendapatan
pembelian (seleksi produk, seleksi seseorang. Mitchell dan Mickel (1999)
merek dan seleksi toko) bagi kalangan diperhitungkan bahwa, dalam penelitian
muda pada Coffee Shop di Pekanbaru? manajemen, uang didefinisikan secara
Secara umum tujuan dari penelitian ini berbeda oleh setiap orang, namun
adalah untuk menganalisis pengaruh dianggap penting dan esensial,
langsung dan tidak langsung dari gaya khususnya yang berkaitan dengan sikap,
hidup dan sikap atas uang dengan nilai keyakinan dan perilaku.
pribadi sebagai moderasi di kalangan Nilai pribadi juga berperan aktif
muda terhadap keputusan pembelian dalam mempengaruhi seseorang dalam
pada coffee shop di kota Pekanbaru. mengambil keputusan pembelian untuk
beberapa produk. Faktor ini sering
Kerangka penelitian dan hipotesis menjadi faktor memperkuat atau
Menurut Widjaja (2008) memperlemah seseorang dalam
mengadaptasi Kotler, Gaya hidup melakukan pembelian.
merupakan perilaku individu yang Dari adanya kerangka penelitian tersebut,
diwujudkan dalam bentuk aktivitas, maka dapat digambarkan sebuah
mitat, dan pandangan individu untuk kerangka penelitian sebagai berikut:
mengaktualisasikan kepribadiannya
karena pengaruh interaksi dengan
Gambar 1. Kerangka Penelitian

Gaya Hidup Nilai Pribadi

H1 H4
H2
Keputusan
H5 Pembelian
Sikap Atas
Uang H3
Sumber : Sumber: Di adopsi dari Jurnal Long-Yi Lin, Hsing-Yu Shih EMBA,
Shen-Wei Lin (2012) Dikembangkan untuk penelitian ini, 2013

244 Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

Berdasarkan Gambar 1. kerangka tersebut, maka dalam penelitian ini


penelitian tersebut, maka penulis dapat digunakan jumlah sampel sebanyak 150
merumuskan beberapa hipotesis orang wajib pajak dengan teknik purposive
penelitian sebagai berikut: sampling. Data penelitian merupakan data
H1: H 1. Diduga Gaya hidup primer yang dikumpulkan dengan
memiliki pengaruh positif yang menggunakan kuesioner dari para
signifikan terhadap keputusan responden terpilih.
pembelian oleh kalangan muda
pada Coffee Shop di Pekanbaru Teknik Analisis Data dengan
H 2. Diduga Gaya hidup memiliki mengguna-kan Variabel Moderasi
pengaruh positif yang signifikan Dalam Peneletian ini, terdapat dua
terhadap sikap atas uang oleh variabel independen, satu variabel moderasi
kalangan muda pada Coffee Shop dan satu variabel dependen. Ada beberapa
di Pekanbaru cara untuk menguji regresi dengan variabel
H 3. Diduga sikap atas uang memiliki moderating dan salah satunya adalah
pengaruh positif yang signifikan Moderated Regression Analysis (MRA).
terhadap keputusan pembelian oleh Pada MRA perkalian antara dua
kalangan muda pada Coffee Shop variabel independen sebagai variabel
di Pekanbaru moderating akan menimbulkan
H 4. Diduga Nilai pribadi memiliki efek permasalahan jika ada kesalahan
positif yang signifikan sebagai pengukuran (measurement error) pada data
moderasi dalam pengaruh gaya khususnya kalau variabel berbentuk laten.
hidup terhadap keputusan Hal ini akan berakibat koefisien estimasi
pembelian oleh kalangan muda MRA akan bias. Dengan SEM (stuctural
pada Coffee Shop di Pekanbaru equation modelling) dapat mengoreksi
H 5. Diduga Nilai pribadi memiliki efek untuk kesalahan pengukuran ini.
positif yang signifikan sebagai Sebagai implementasi penggunaan
moderasi dalam pengaruh sikap analisis SEM dengan variabel moderasi,
atas uang terhadap keputusan dalam penelitian ini menggunakan variabel
pembelian oleh kalangan muda moderasi Nilai pribadi untuk mengetahui
pada Coffee Shop di Pekanbaru pengaruh terhadap hubungan langsung
antara variabel gaya hidup dan sikap atas
METODE PENELITIAN uang (eksogen) dengan variabel keputusan
Desain penelitian adalah kuantitatif yang pembelian (endogen) pada coffee shop.
mengukur dampak kausalitas antara
Definisi Operasional Variabel dan
variabel penerapan gaya hidup (X1), sikap
Indikator Penelitian
atas uang (X2), terhadap keputusan
pembelian (Y1) dengan nilai pribadi (X3) 1. Gaya Hidup
sebagai moderasi. Populasi dalam Perilaku individu yang diwujudkan
penelitian ini adalah kalangan muda dalam bentuk aktivitas, minat, dan
Pekanbaru yang menjadi konsumen pada pandangan individu untuk
coffee shop yang ada di pekanbaru. mengaktualisasikan kepribadiannya
Menurut Hair, et.,al., (2006), analisis karena pengaruh interaksi dengan
Structural Equation Modelling (SEM) lingkungannya (Widjaya:2008).
membutuhkan sampel berkisar antara 100 Indikatornya adalah Kegiatan
– 200 sampel. Berdasarkan konsep seseorang dalam menghabiskan waktu

Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 245
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

mereka Suatu yang membuat merek, Kemantapan untuk memilih


seseorang tertarik dan mereka anggap suatu toko
penting dalam lingkungannya Suatu
pendapat seseorang tentang mereka ANALISIS DESKRIPTIF
sendiri dan juga dunia sekitar. Karakteristik Responden
Responden penelitian terdiri dari
2. Sikap atas uang para konsumen coffee shop yang masih
Ekspresi keyakinan yang berkaitan berusia muda. Yaitu antara 16 tahun
dengan antar sikap seseorang, hingga 35 tahun. Rentang umur
hubungan dan konsep nilai dan, responden paling banyak mengunjungi
sebagai penilaian pentingnya, coffee shop adalah diantara umur 21-25
bertindak juga sebagai media tahun. Sedangkan untuk penghasilan,
perdagangan antara orang-orang. pengunjung coffee shop paling banyak
(Burgess:2007). Indikatornya adalah berpenghasilan rata-rata Rp 1.500.000 –
Uang dianggap suatu prestasi, Uang Rp 2.000.000.
dianggap dapat membuat rasa hormat HASIL ANALISIS DATA
terhadap diri sendiri, Uang dianggap Evaluasi Model Pengukuran (Outer
dapat memiliki suatu kekuatan atau Model)
kekuasaan. Dalam melakukan analisis struktural
equation modeling perlu dilakukan evaluasi
3. Nilai Pribadi model pengukuran yang mendefinisikan
Nilai-nilai yang dipilih dari nilai-nilai bagaimana setiap blok indikator
sosial dan mengacu pada perilaku berhubungan dengan variabel latennya
normal seseorang, mencerminkan menggunakan Confirmatory Factor
pilihan individu keluar dari nilai-nilai Analysis (CFA) melalui pengujian validitas
sosial atau sistem nilai berbagai yang dan reliabilitas pada data.
membentuk perilaku tertentu individu.
(Wang : 2006). Indikatornya adalah Teknik Analisis Data dengan
adanya dorongan untuk melakukan mengguna-kan Variabel Moderasi
sesuatu dari dalam diri sendiri, adanya Dalam Peneletian ini, terdapat dua
dorongan untuk melakukan sesuatu variabel independen, satu variabel moderasi
yang berasal dari luar individu, seperti dan satu variabel dependen. Ada beberapa
masyarakat, lingkungan, dan lain-lain, cara untuk menguji regresi dengan variabel
adanya nilai-nilai yang mendasari moderating dan salah satunya adalah
hubungan antar individu untuk Moderated Regression Analysis (MRA).
melakukan sesuatu. Pada MRA perkalian antara dua
4. Keputusan Pembelian variabel independen sebagai variabel
Pemilihan dari dua atau lebih moderating akan menimbulkan
alternatif pilihan keputusan permasalahan jika ada kesalahan
pembelian, artinya bahwa seseorang pengukuran (measurement error) pada data
dapat membuat keputusan, harus khususnya kalau variabel berbentuk laten.
tersedia beberapa alternatif pilihan. Hal ini akan berakibat koefisien estimasi
(Schiffman, Kanuk : 2004). MRA akan bias. Dengan SEM (stuctural
Indikatornya adalah Kemantapan equation modelling) dapat mengoreksi
untuk memilih suatu produk, untuk kesalahan pengukuran ini.
kemantapan untuk memilih suatu

246 Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

Sebagai implementasi penggunaan membentuk perilaku tertentu individu.


analisis SEM dengan variabel moderasi, (Wang : 2006). Indikatornya adalah
dalam penelitian ini menggunakan variabel adanya dorongan untuk melakukan
moderasi Nilai pribadi untuk mengetahui sesuatu dari dalam diri sendiri, adanya
pengaruh terhadap hubungan langsung dorongan untuk melakukan sesuatu
antara variabel gaya hidup dan sikap atas yang berasal dari luar individu, seperti
uang (eksogen) dengan variabel keputusan masyarakat, lingkungan, dan lain-lain,
pembelian (endogen) pada coffee shop. adanya nilai-nilai yang mendasari
hubungan antar individu untuk
Definisi Operasional Variabel dan
melakukan sesuatu.
Indikator Penelitian
4. Keputusan Pembelian
1. Gaya Hidup Pemilihan dari dua atau lebih
Perilaku individu yang diwujudkan alternatif pilihan keputusan
dalam bentuk aktivitas, minat, dan pembelian, artinya bahwa seseorang
pandangan individu untuk dapat membuat keputusan, harus
mengaktualisasikan kepribadiannya tersedia beberapa alternatif pilihan.
karena pengaruh interaksi dengan (Schiffman, Kanuk : 2004).
lingkungannya (Widjaya:2008). Indikatornya adalah Kemantapan
Indikatornya adalah Kegiatan untuk memilih suatu produk,
seseorang dalam menghabiskan waktu kemantapan untuk memilih suatu
mereka Suatu yang membuat merek, Kemantapan untuk memilih
seseorang tertarik dan mereka anggap suatu toko
penting dalam lingkungannya Suatu
pendapat seseorang tentang mereka ANALISIS DESKRIPTIF
sendiri dan juga dunia sekitar. Karakteristik Responden
Responden penelitian terdiri dari
para konsumen coffee shop yang masih
2. Sikap atas uang berusia muda. Yaitu antara 16 tahun
Ekspresi keyakinan yang berkaitan hingga 35 tahun. Rentang umur
dengan antar sikap seseorang, responden paling banyak mengunjungi
hubungan dan konsep nilai dan, coffee shop adalah diantara umur 21-25
sebagai penilaian pentingnya, tahun. Sedangkan untuk penghasilan,
bertindak juga sebagai media pengunjung coffee shop paling banyak
perdagangan antara orang-orang. berpenghasilan rata-rata Rp 1.500.000 –
(Burgess:2007). Indikatornya adalah Rp 2.000.000.
Uang dianggap suatu prestasi, Uang
dianggap dapat membuat rasa hormat HASIL ANALISIS DATA
terhadap diri sendiri, Uang dianggap Evaluasi Model Pengukuran (Outer
dapat memiliki suatu kekuatan atau Model)
kekuasaan. Dalam melakukan analisis struktural
3. Nilai Pribadi equation modeling perlu dilakukan evaluasi
Nilai-nilai yang dipilih dari nilai-nilai model pengukuran yang mendefinisikan
sosial dan mengacu pada perilaku bagaimana setiap blok indikator
normal seseorang, mencerminkan berhubungan dengan variabel latennya
pilihan individu keluar dari nilai-nilai menggunakan Confirmatory Factor
sosial atau sistem nilai berbagai yang

Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 247
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

Analysis (CFA) melalui pengujian validitas


dan reliabilitas pada data.
Tabel 2. Confirmatory Factor Analysis
Nilai Kriteria
Variabel Indikator Keterangan
Loading Minimum
Gaya Hidup Aktifitas 0,856 > 0,5 Valid
Minat 0,853 > 0,5 Valid
Opini 0,614 > 0,5 Valid
Sikap Atas
Prestasi 0,850 > 0,5 Valid
Uang
Rasa Hormat 0,673 > 0,5 Valid
Kebebasan 0,787 > 0,5 Valid
Nilai Intrinsik
Nilai Pribadi 0,665 > 0,5 Valid
Individu
Nilai ekstrinsik
0,826 > 0,5 Valid
Individu
Nilai Intrinsik
0,644 > 0,5 Valid
Individu
Keputusan
Seleksi Produk 0,864 > 0,5 Valid
Pembelian
Seleksi Merek 0,801 > 0,5 Valid
Seleksi Toko 0,861 > 0,5 Valid
Sumber: Data olahan

B. Pengujian Discriminant Validity Tabel 3. Average variance extracted


Nilai ini merupakan nilai cross loading (AVE)
faktor yang berguna untuk mengetahui AVE
apakah konstruk memiliki diskriminan Gaya Hidup 0,6118
yang memadai yaitu dengan cara keputusan pembelian 0,7099
membandingkan nilai loading pada nilai pribadi 0,5130
konstruk yang dituju harus lebih besar sikap atas uang 0,5985
dibandingkan dengan nilai loading Sumber: Data olahan
dengan konstruk yang lain. Metode
untuk melihat discriminant validity Tabel 3. di atas memberikan nilai
adalah dengan melihat nilai square root AVE di atas 0,5 untuk semua konstruk
of average variance extracted (AVE). yang terdapat pada model penelitian.
Nilai yang disarankan adalah di atas 0,5. Nilai terendah AVE adalah sebesar
Berikut adalah nilai AVE dalam 0,5130 pada konstruk nilai pribadi.
penelitian ini:
C. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran
konsistensi internal dari indikator-
indikator sebuah variabel bentukan yang
menunjukkan sejauh mana masing-
masing indikator itu mengindikasikan

248 Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

sebuah variabel bentukan yang umum.


Variabel dikatakan dikatakan cukup
bagus reliabilitasnya bila variabel
tersebut mempunyai construct reliability Hasil pengujian reliabilitas pada masing-
(CR) lebih besar dari 0,6. Untuk masing variabel laten dapat diketahui
mendapatkan nilai CR digunakan rumus: melalui tabel berikut :

Tabel 4. Uji Reliabelitas Variabel secara Keseluruhan


Syarat Nilai
Variabel Nilai CR Keterangan
Minimum
Gaya Hidup 0.82273805 > 0,6 Reliabel
Sikap atas Uang 0.81575503 > 0,6 Reliabel
Nilai Pribadi 0.75730754 > 0,6 Reliabel
Keputusan
0.87994056 > 0,6 Reliabel
Pembelian
Sumber: Data Olahan

Pada Tabel 4. diatas merupakan Tampak bahwa nilai communality pada


nilai construct reliability (CR) setelah semua kontruk di atas 0,5 yang
dihitung dengan menggunakan rumus memperkuat hasil pengujian reabilitas
tersebut diatas. Setelah dilakukan sebelumnya. Jadi dapat disimpulkan
perhitungan dengan rumus, nilai CR bahwa variabel tersebut reliabel dan
masing-masing variabel diperoleh > 0,6 memenuhi syarat untuk melakukan
yang berarti bahwa laten-laten konstruk pengujian pada penelitian ini. Berikut
dalam penelitian ini memiliki reliabilitas adalah diagram full model berdasarkan
yang cukup baik. output dengan SmartPLS Versi 2:

D. Pengujian Communality
Pengukuran nilai communality dengan
program SmartPLS Versi 2 memberikan
hasil sebagai berikut:

Tabel 5. Nilai Communality


Communality
Gaya Hidup 0,6118
keputusan pembelian 0,7099
nilai pribadi 0,5130
sikap atas uang 0,5985
Sumber: Data olahan

Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 249
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

Gambar 2. Nilai Loading Faktor

Sumber : Data olahan

Evaluasi Model Struktural (Inner


Model) Tabel 6. di atas memberikan nilai 0,4263
Setelah model yang diestimasi untuk konstruk Keputusan Pembelian
memenuhi kriteria Outer Model, yang dipengaruhi oleh Gaya Hidup,
berikutnya dilakukan pengujian model Sikap atas Uang, dan Nilai pribadi yang
structural (Inner model). Berikut adalah berarti bahwa variabel Gaya Hidup,
nilai R-Square pada konstruk: Sikap atas Uang, dan Nilai pribadi
Tabel 6. R-Square mempengaruhi keputusan pembelian
Variabel R-Square sebanyak 42,63%. Nilai R2 juga terdapat
pada Sikap atas uang yaitu sebesar
Keputusan
0,4263 0,2291. Artinya bahwa Gaya Hidup
Pembelian
mampu menjelaskan varians Sikap atas
Sikap atas Uang 0,2291
Uang sebesar 22,9%.
Sumber: Data olahan
Tabel 7. Uji Statistik
Original Standard Standard
Sample T Statistics
Sample Deviation Error
Mean (M) (|O/STERR|)
(O) (STDEV) (STERR)
Gaya Hidup ->
0,6231 0,6203 0,0679 0,0679 9,1708
keputusan pembelian
Gaya Hidup ->
0,4786 0,4885 0,0845 0,0845 5,6673
sikap atas uang
Sikap atas uang ->
keputusan 0,1424 0,1645 0,1101 0,1101 1,2933
pembelian
Sumber: Data olahan

250 Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

Tabel 7. di atas menunjukkan oleh kalangan muda pada coffee shop di


bahwa hubungan antara gaya hidup pekanbaru ditolak.
dengan keputusan pembelian adalah Berdasarkan nilai original sample
signifikan dengan t-statistik sebesar estimate maka diperoleh bahwa nilai
9,1708 dimana lebih besar dari t tabel tertinggi yang mempengaruhi keputusan
sebesar 1,97). Nilai original sample pembelian adalah pada gaya hidup yaitu
estimate adalah positif yaitu sebesar sebesar 0,6231. Sedangkan variabel
0,6231 yang menunjukkan bahwa arah lainnya yaitu sikap atas uang tidak
hubungan antara gaya hidup dengan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian adalah positif. keputusan pembelian di kalangan anak
Dengan demikian hipotesis h1 dalam muda di coffe shop.
penelitian ini yang menyatakan bahwa
gaya hidup memiliki pengaruh positif Pengujian Efek Moderasi
yang signifikan terhadap keputusan Variabel moderasi merupakan
pembelian oleh kalangan muda pada variabel yang mempunyai ketergantungan
coffee shop di Pekanbaru diterima. (contingent effect) yang kuat dengan
Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan variabel terikat (endogen) dan
hubungan antara gaya hidup dengan variabel bebas (eksogen). Tujuan adanya
sikap atas uang adalah signifikan dengan variabel moderating yaitu mempengaruhi
t-statistik sebesar 5,6673 (> 1,97). Nilai atau mengubah hubungan awal antara
original sample estimate adalah positif variabel bebas (eksogen) dan variabel
yaitu sebesar 0,4786 yang menunjukkan terikat (endogen). Pada penelitian ini
bahwa arah hubungan antara gaya hidup yang menjadi variabel moderasi yaitu
dengan sikap atas uang adalah positif. variabel laten nilai pribadi yang akan
Dengan demikian hipotesis h2 dalam diuji terhadap hubungan laten konstruk
penelitian ini yang menyatakan bahwa gaya hidup terhadap keputusan
gaya hidup memiliki pengaruh positif pembelian dan hubungan sikap atas uang
yang signifikan terhadap sikap atas uang dengan keputusan pembelian, sehingga
oleh kalangan muda pada coffee shop di hipotesis yang diangkat yaitu sebagai
pekanbaru diterima. berikut.
Pada baris keempat tabel di atas H 4. Nilai pribadi memiliki efek positif
menunjukkan bahwa hubungan antara yang signifikan sebagai moderasi
sikap atas uang dengan keputusan dalam pengaruh gaya hidup terhadap
pembelian adalah tidak signifikan keputusan pembelian oleh kalangan
dengan t-statistik sebesar 1,2933 (< muda pada Coffee Shop di
1,97). Nilai original sample estimate Pekanbaru
adalah positif yaitu sebesar 0,1424 yang H 5. Nilai pribadi memiliki efek positif
menunjukkan bahwa arah hubungan yang signifikan sebagai moderat
antara sikap atas uang dengan keputusan dalam pengaruh sikap atas uang
pembelian adalah positif. Dengan terhadap keputusan pembelian oleh
demikian hipotesis h3 dalam penelitian kalangan muda pada Coffee Shop di
ini yang menyatakan bahwa sikap atas Pekanbaru
uang memiliki pengaruh positif yang Pada hubungan moderasi nilai
signifikan terhadap keputusan pembelian pribadi mengindikasikan bahwa jika
suatu nilai pribadi dalam jumlah tertentu

Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 251
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

diikuti dengan gaya hidup saat kondisi Setelah variabel interaksi masuk ke
tertentu akan berpengaruh terhadap dalam model, selanjutnya akan diketahui
kondisi keputusan pembelian dengan apakah variabel moderasi yaitu variabel
koefisien parameter 21,6%. Begitu pula nilai pribadi mempunyai pengaruh
ketika nilai pribadi dan sikap atas uang signifikan terhadap gaya hidup dan
pada jumlah tertentu akan berpengaruh hubungan sikap atas uang terhadap
terhadap kondisi keputusan pembelian keputusan pembelian dilihat dari nilai t-
dengan kontribusi koefisien parameter statistik yang dihasilkan
sebesar 0,36%

Tabel 8 . Uji Statistik Memakai Moderasi


Original Standard Standard T Statistics
Sample
Sample Deviation Error (|O/STERR|
Mean (M)
(O) (STDEV) (STERR) )
Gaya Hidup ->
keputusan 0,5829 0,5389 0,0703 0,0703 8,2872
pembelian
Gaya Hidup ->
0,4786 0,4802 0,0872 0,0872 5,4862
sikap atas uang
Gaya Hidup *
nilai pribadi ->
0,2163 0,0850 0,2201 0,2201 0,9828
keputusan
pembelian
sikap atas uang ->
keputusan 0,1302 0,1197 0,0981 0,0981 1,3267
pembelian
sikap atas uang *
nilai pribadi ->
0,0036 0,0108 0,1026 0,1026 0,0348
keputusan
pembelian
Sumber: Data olahan

Berdasarkan tabel 8. dapat dilihat pembelian dan hubungan antara sikap


bahwa nilai t-statistik yang diperoleh atas uang dengan keputusan pembelian
pada variabel interaksi antara gaya hidup Tabel 9 . Nilai R-Square
dengan nilai pribadi dan variabel Nilai R-Square
R-Square
interaksi antara sikap atas uang dengan Variabel
nilai pribadi masing-masing sebesar 0,98 Keputusan Pembelian 0,4722
dan 0,034. Kedua variabel interaksi Sumber: Data olahan
tersebut memiliki nilai t-statistik < 1,64 Pada model persamaan struktural
pada taraf signifikansi α = 0,5 yang dengan moderasi diperoleh nilai r2 untuk
berarti bahwa variabel moderasi (nilai keputusan pembelian yaitu sebesar
pribadi) signifikan secara statistik tidak 0,4722, artinya variasi keputusan
memiliki pengaruh terhadap hubungan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel
antara gaya hidup dengan keputusan kostruk ( gaya hidup, sikap atas uang,

252 Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

nilai pribadi, gaya hidup * nilai pribadi, tempat coffee shop sedang menjadi tren.
sikap atas uang * nilai pribadi) sebesar Hal ini di buktikan dengan menjamurnya
47,2% sedangkan sisanya sebesar 52,8% coffeeshop – coffee shop baru di
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak pekanbaru, yang slalu ramai dikunjungi
terdapat dalam model penelitian. konsumen, terutama kalangan anak muda.
Gaya hidup seseorang akan
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN menentukan pola konsumsi seseorang.
DAN IMPLIKASINYA Kotler mengatakan bahwa produk yang
Pengaruh Gaya Hidup dan Sikap atas dibeli oleh konsumen mencerminkan
Uang Anak Muda Pekanbaru Terhadap gaya hidup mereka. Hal ini lah yang
Keputusan Pembelian pada Coffee Shop sejalan dengan penelitian ini, dimana
Hasil penelitian menunjukkan konsumen anak muda yang datang ke
bahwa gaya hidup berpengaruh positif coffee shop memang mencerminkan
dan signifikan terhadap keputusan gaya hidupnya
pembelian. Maknanya adalah semakin Pada hipotesis kedua juga diterima
tinggi tingkat gaya hidup yang dimiliki dimana gaya hidup ternyata
oleh anak muda pekanbaru maka tingkat mempengaruhi sikap atas uang
keputusan pembelian di coffee shop juga seseorang. Semakin tinggi gaya hidup
semakin tinggi. Sebaliknya, semakin seseorang, maka semakin tinggi juga
rendah tingkat gaya hidup yang dimiliki sikap atas uangnya. Rasa kebanggaan
oleh anak muda pekanbaru maka dan prestasi yang ditimbulkan oleh
keputusan pembelian mereka di coffe kepemilikan sejumlah uang juga menjadi
shop juga semakin rendah. Hal ini semakin tinggi. Hal ini dapat terjadi jika
menjawab hipotesis pertama, dimana seseorang memiliki jumlah uang yang
gaya hidup berpengaruh positif dan relatif lebih bagi dirinya.
signifikan terhadap keputusan Berbeda dengan hipotesis yang
pembelian. pertama, hipotesis yang ketiga pada
Hasil penelitian ini juga didukung penelitian ini justru ditolak. Sikap atas
oleh penelitian lainnya seperti penelitian uang tidak signifikan berpengaruh
long-yi lin (2012), saira khan and terhadap keputusan anak muda
mohamed nasr (2011), dan chin-hung liu pekanbaru dalam melakukan kegiatan
dan wei-shih tsai (2010) menghasilkan pembelian di coffee shop. Hal ini
bahwa gaya hidup akan membawa dampak mengidentifikasikan bahwa sikap atas
positif terhadap keputusan pembelian uang yang melambangkan nilai sebuah
seseorang tersebut. prestise dan menunjukkan rasa hormat
Gaya hidup yang didefenisikan kurang begitu dominan mempengaruhi
sebagai sebagai pola aktifitas, minat, dan keputusan pembelian seorang anak muda
pendapat konsumen inilah yang berperan pada coffee shop. Meskipun uang
penting dalam keputusan pembelian pada melambangkan kemapanan dan
ana muda di coffe shop. Faktor gaya kesuksesan seseorang, dan sikap dalam
hidup anak muda yang mudah hal menggunakan uang tersebut mengacu
dipengaruhi oleh tren yang sedang kesana, namun dalam kasus keputusan
terjadi, bisa dimanfaatkan pemasar anak muda dalam memilih coffee shop
coffee shop. Dimana saat ini menurut tidak terlalu signifikan mempengaruhi.
pengamatan peneliti di lapangan memang Hal ini dapat kita lihat bahwa anak muda
aktifitas berkumpul dan bercengkrama di pekanbaru sebagian besar memang

Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 253
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

belum memiliki penghasilan sendiri. kasus keputusan pembelian mereka di


Uang yang mereka dapatkan masih dari coffeshop. Hal ini juga disebabkan tidak
pemberian orang tua mereka. Meskipun adanya nilai-nilai spesifik yang dianut
pada rentang usia diatas 23 tahun masyarakat terutama di kalangan muda
mereka sudah memiliki penghasilan pekanbaru mengenai ngopi di coffee
sendiri, namun sebagian besar masih shop. Fenomena yang terjadi adalah
jauh dari kemapanan. murni tren gaya hidup yang sedang
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa pada terjadi.
kasus anak muda pekanbaru, yang benar- Peneliti menilai, hal ini disebabkan
benar dominan mempengaruhi keputusan memang aktifitas anak muda di
pembelian mereka pada coffee shop coffeeshop dikarenakan tren gaya hidup,
adalah faktor gaya hidup mereka. bukan adanya nilai-nilai tertentu yang
Meskipun, masih banyak lagi faktor- mereka yakini. Hal ini mempertegas
faktor lain yang mempengaruhi, bahwa mereka murni memutuskan ke
diantaranya stimulus pemasaran, produk coffeshop hanya didasarkan pada gaya
yang ditawarkan, dan lain sebagainya. hidup, meskipun ada faktor-faktor lain
Hal ini bisa kita lihat dari nilai r-square juga yang mempengaruhi di luar
penelitian ini hanya sekitar 50% penelitian ini.
Variabel ini mungkin sangat
Pengaruh efek Moderasi Nilai Pribadi signifikan jika diujikan pada keputusan
pada Gaya Hidup dan Sikap atas pembelian pakaian atau fashion, dimana
Uang Terhadap Keputusan Pembelian ada nilai-nilai agama dan kesopanan
Dari hasil analisis menunjukkan yang mempengaruhi di luar faktor gaya
bahwa nilai pribadi sebagai moderasi hidup yang menjadi motor perubahan
tidak terlalu mempunyai pengaruh tren pada industri fashion.
signifikan antara gaya hidup dengan Nilai pribadi ini juga mungkin
keputusan pembelian anak muda berbeda jika diujikan bukan kepada anak
pekanbaru pada coffee shop. Begitu juga muda, tapi kepada umur diatas 40 tahun
dengan nilai pribadi sebagai moderasi yang sering berkunjung di coffe shop,
yang mempengaruhi antara sikap atas uang dimana nilai-nilai yang mereka anut
dengan keputusan pembelian, juga tidak berbeda dengan anak muda. Kedewasaan
berpengaruh signifikan. Ini berarti nilai berpikir dan bersikap juga lebih matang.
pribadi seperti nilai intrinsik individu, nilai Hal ini bisa menjadi ide penelitian
ekstrinsik individu, dan nilai interpersonal dimasa yang akan datang, dimana sikap
tidak memberikan dukungan terhadap atas uang pada orang dewasa bisa kita
keputusan memilih produk, toko dan gali lebih dalam dan komprehensif.
merek pada coffee shop. Namun, tidak tertutup kemungkinan hal
Hasil ini juga sejalan dengan ini bisa berbeda jika diujikan di daerah
pembahasan sebelumnya, yang ataupun kawasana lain yang memiliki
memaparkan gaya hiduplah yang nilai-nilai yang dianut yang telah
menyebabkan anak muda pekanbaru membudaya mengenai kebiasaan ngopi
memutuskan untuk pergi dan ngopi di di coffeeshop ini. Ataupun juga bisa
coffee shop. Hal ini juga berarti bahwa anak berbeda jika diujikan pada masyarakat
muda dengan nilai pribadi yang diyakininya kalangan atas atau eksekutif yang
cenderung tidak mempengaruhi gaya hidup memiliki kebiasaan beristirahat dan
dan sikap atas uang mereka, terutama pada meeting di coffee shop

254 Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

bisa terlihat dari terbuangnya sebanyak


Keterbatasan Penelitian beberapa kuesioner.
Adapun beberapa keterbatasan
yang terjadi adalah sebagai berikut: KESIMPULAN
a. Populasi penelitian dilakukan Berdasarkan pembahasan hasil
terhadap kalangan muda sebagai penelitian, maka dapat disimpulkan
konsumen coffee shop saja, sehingga beberapa hal yang menjawab masalah
hasil penelitian ini tidak dapat penelitian sebagai berikut:
diimplementasikan pada setiap 1. Gaya hidup (aktivitas, minat dan
golongan populasi lainnya. opini) memiliki pengaruh positif
b. Penelitian dilakukan terbatas di yang signifikan terhadap keputusan
pekanbaru saja, oleh karena itu agar pembelian (pemilihan produk, merek
lebih baik lagi maka dapat seleksi dan pemilihan toko) bagi
dibandingkan dengan kota-kota kalangan muda pada Coffee Shop di
besar lainnya yang memiliki tingkat Pekanbaru
gaya hidup yang modern. 2. Gaya hidup memiliki pengaruh
c. Metode penilaian dilakukan secara positif yang signifikan terhadap
self assessment, dimana responden sikap atas uang bagi kalangan muda
sendiri yang menilai seberapa tinggi pada Coffee Shop di Pekanbaru
gaya hidup, sikap atas uang, nilai 3. Sikap atas uang tidak berpengaruh
pribadi dan keputusan pembelian. positif yang signifikan terhadap
Keterbatasan ini menimbulkan keputusan pembelian bagi kalangan
potensi terjadinya subyektivitas yang muda pada Coffee Shop di
kurang menggambarkan kondisi Pekanbaru
sebenarnya. Hal ini terlihat dari nilai 4. Nilai pribadi tidak memiliki efek
rata-rata tanggapan responden yang positif yang signifikan moderasi
berada pada kategori tinggi pada dalam pengaruh gaya hidup terhadap
seluruh variabel yang digunakan keputusan pembelian bagi kalangan
dalam penelitian ini. Padahal muda pada Coffee Shop di
berdasarkan hasil pengamatan dan Pekanbaru
pengamatan langsung di lapangan 5. Nilai pribadi tidak memiliki efek
serta informasi-informasi informal positif yang signifikan moderasi
yang diperoleh, sesungguhnya ada dalam pengaruh sikap atas uang
cukup permasalahan yang berkaitan terhadap keputusan pembelian bagi
dengan gaya hidup, sikap atas uang, kalangan muda pada Coffee Shop di
nilai pribadi dan keputusan Pekanbaru
pembelian.
Mengingat keterbatasan waktu yang ada, SARAN
sementara cakupan wilayah penelitian Adapun saran yang dapat
dilakukan di Pekanbaru, maka proses dikemukakan dari hasil penelitian ini
pengisian kuesioner kebanyakan sehingga diharapkan dapat dijadikan
dilakukan tanpa kehadiran peneliti. bahan pertimbangan bagi setiap pihak
Dampak yang mungkin timbul dari yang bersinggungan dengan bisnis
proses seperti ini adalah ketidakakuratan coffeeshop terutama dengan segmentasi
dan ketidakseriusan dalam pengisian anak muda di kota pekanbaru adalah
yang dilakukan oleh responden. Hal ini sebagai berikut :

Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 255
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

a. Pemilik Coffee shop disarankan And Contexts. Faculty of The


selalu mengikuti tren di bidang University of Georgia
gaya hidup sehingga konsumen Hervert, Alyssa A. 2010. The Effect of
tidak mudah jenuh dan terus Information on Environmental
mengunjungi coffee shop tersebut Purchasing Decisions. the Center for
b. Pemilik Coffee shop disarankan Research in Economics
untuk melakukan perbaikan dan Gąsiorowska, Agata. 2008. The
inovasi terus menerus pada outlet- Relationship of Income And Money
outletnya dengan membuat interior Attitudes To Subjective Assessment
dan eksterior yang menarik dan of Financial Situation.
memberikan rasa kenyamanan Selected Proceedings of the
pada pelanggan. IAREP/SABE 2008 Conference
c. Perusahaan disarankan dapat lebih Hervert, Alyssa A. 2011. The Effect of
meningkatkan penjualan dengan Information on Environmental
cara memberikan ragam makanan Purchasing Decisions.
dan minuman agar sesuai dengan Environmental Purchasing
selera dari konsumen. Decisions, Winona State
d. Disarankan agar peneliti lanjutan University
mengambil populasi bukan hanya Kaushal, S.L. dan Yasmin Janjhua. 2011.
dari kalangan muda saja, sehingga An Empirical Study on Relationship
terlihat jelas bagaimana pengaruh between Personal Values and
gaya hidup terhadap keputusan Performance Values. Himachal
pembelian. Pradesh University Journal.
e. Disarankan agar peneliti-peneliti Kunto, Yohanes Sondang & Peter Remy
lanjutan melakukan penelitian Pasla. 2006. Segmentasi Gaya Hidup
dengan membandingkan dua jenis Pada Mahasiswa Program Studi
restoran atau lebih agar lebih Pemasaran Universi-tas Kristen
terlihat apakah memang terdapat Petra. The Institute of Research &
pengaruh positif dan signifikan Community Outreach - Petra
gaya hidup terhadap keputusan Christian University.
pembelian Kasali, Rhenald. 2009. Marketing In
f. Disarankan agar peneliti-peneliti Crisis. Jakarta: Gramedia Pustaka
lanjutan melakukan penelitian Utama
dengan objek yang berbeda sehingga Kasali, Rhenald. 2012. Cracking Values.
dapat dilihat pengaruh dari efek Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
moderasi nilai pribadi terhadap Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane.
keputusan pembelian 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi
13, Jilid 1. Diterjemahkan oleh Bob
DAFTAR PUSTAKA Sabran, MM. Penerbit Erlangga,
Biber, Pascal & dkk. 2008. Personal Jakarta
Values and Relational Models. Krishnan, Jayasree. 2011. Lifestyle – A
European Journal of Personality Tool for Understanding Buyer
Volume 22. Behavior. Int. Journal of Economics
Caroline, Graham AustIn. 2008. Lifestyle and Management
Brands And Peer To Peer Lin, Long-Yi, dkk. 2012. The Influence
Communications: Concepts, Contents, of Gaya hidup and Sikap atas

256 Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS
ANALISIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN SIKAP ATAS UANG DENGAN NILAI PRIBADI SEBAGAI
MODERASI DI KALANGAN MUDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA COFFEE SHOP DI
KOTA PEKANBARU

uangon Purchase Decisions: The pariwisata. Jakarta: Gramedia


Moderating Effect of Marketing Pustaka Utama,
Stimulation and Nilai Pribadi. Mardalis. 2004. Metode Penelitian Suatu
International Journal Of Advanced Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi
Scientific Research And Technology Aksara. Jersey : Prentice Hall.
Lin, Long-Yi, dkk. 2012. The Nasution S. 2007. Metode Research. Jakarta
Relationship of University Student’s : Bumi Aksara.
Lifestyle, Money Attitude, Personal Simamora U. 2009. Panduan Riset Perilaku
Value and their Purchase Decision. Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia
International Journal Of Advanced Pustaka Utama.
Scientific Research And Technology Nazir M. 2008. Metode Penelitian. Bogor :
Liu,Chin-Hung dan Wei-Shih Tsai. Ghalia Indonesia.
2011. The effects of service quality Stenley, Ivan. 2009. Analisis Kepuasan
and Gaya hidup on consumer choice Dan Loyalitas Konsumen
of channel types: The health food Coffeeshop Warung Kopi Serta
industry as an example. African Implikasinya Terhadap Strategi
Journal of Business Management Pemasaran. Departemen agribisnis
Vol. 4(6) fakultas ekonomi dan manajemen
Liu, Chin-Hung & Wei-Shih Tsai. 2010. institut pertanian bogor
The effects of service quality and Taneja, Ms Rimple Manchanda. 2012.
Lifestyle on consumer choice of Money Attitude – An Abridgement.
channel types: The health food International Refereed Research
industry as an example. African Journal Vol.– III.
Journal of Business Management Tjiptono, Fandy, 2006, Pemasaran Jasa,
Vol. 4(6), edisi pertama, cetakan kedua,
Nasr, Saira Khan and Mohamed. 2011. penerbit : Bayumedia Publishing,
Impact of Lifestyle of Pakistani Malang
Women on Their Buying Behavior. Vidyavathi, MS. K. 2012. Consumer
http://www.wbiconpro.com/ Lifestyle Influence Of Consumer
Roy,Sudipt.dkk. 2007. Price Behaviour With Reference To
Expectations and Purchase Automobile Industry In Chennai.
Decisions: Evidence from an Online International Journal of
Store Experiment. the Center for Multidisciplinary ResearchVol.2
Research in Economics and Strategy Issue 4, April 2012, ISSN 2231 5780
http://en.wikipedia.org/wiki/Value_%28pe Widjaja, Maya & Serli Wijaya dkk.
rsonal_and_cultural%29 2007. Analisis Penilaian Konsumen
Marsum,WA.2010.Restoran dan Segala Terhadap Ekuitas Merek Coffee
Permasalahannya. Yogyakarta : Shop s Di Surabaya. Jurnal
Andi Publisher manajemen perhotelan: Universitas
Torsina,M. 2010. Formula Sukses Dalam Kristen Petra
Bisnis Restoran. Jakarta : Bhuana
Ilmu Populer
Sugiarto, Endar & Sri
Sulartiningrum.2009. Pengantar
akomodasi dan restoran untuk anda
yang berkecimpung dalam industri

Vol. VII No. 2 Mei 2015 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 257

Anda mungkin juga menyukai