Anda di halaman 1dari 9

UTS SOAL A , MATA KULIAH : EKONOMI MANAJERIAL

ANALISIS PERMINTAAN TERHADAP MINUMAN KOPI


STUDI KASUS PADA PT LUNA BOGA NARIYAN KEDAI KOPI JANJI JIWA

Anjar Dyah N, NPM : 22061020016 ; 2022

MAGISTER MANAJEMEN, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS,


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR, SURABAYA
I. PENDAHULUAN prediksi mencapai 795 ribu ton dengan
Persaingan dalam dunia bisnis konsumsi 370 ribu ton. Sekitar 94,5%
semakin bertambah ketat. Persaingan yang produksi kopi di Indonesia dipasok dari
semakin ketat ini menuntut para pelaku pengusaha kopi perkebunan rakyat
bisnis untuk mampu memaksimalkan Melihat adanya perkembangan
kinerja perusahaannya agar dapat bersaing konsumsi kopi menunjukan bahwa banyak
di pasar. Perusahaan harus berusaha keras masyarakat Indonesia yang menyukai kopi
untuk mempelajari dan memahami dan hal ini merupakan salah satu fenomena
kebutuhan dan keinginan pelanggannya. yang memicu berkembangnya usaha kedai
Memahami kebutuhan, keinginan dan kopi di Indonesia. kini kopi telah menjadi
permintaan pelanggan, maka akan bagian dari gaya hidup modern, bukan
memberikan masukan penting bagi sekedar meminumnya, namun bagaimana
perusahaan untuk merancang strategi dan dimana meminumnya sudah menjadi
pemasaran agar dapat menciptakan budaya tersendiri.
kepuasan bagi pelanggannya (Kotler , Di zaman dahulu, kopi
2001: 225). merupakan minuman murah yang
Salah satu bisnis atau usaha yang juga dikonsumsi di pinggiran jalan. Namun
merasakan ketatnya persaingan saat ini dimasa kini, mengonsumsi kopi bukan
adalah bisnis rumah makan. Hal tersebut hanya sebagai penghilang kantuk atau
menuntut pihak pemilik atau pengelola lelah semata, tapi sudah menjadi life style
rumah makan untuk menciptakan strategi atau gaya hidup. Banyak dari masyarakat
agar mampu bersaing dan unggul Indonesia yang memilih, menikmati kopi
dibanding rumah makan-rumah makan langsung di kedainya. Karena itu kedai-
kompetitornya. Sehingga tidak jarang juga kedai kopi modern mulai menjamur di
banyak pengusaha rumah makan beralih ke tiap daerah di Indonesia, mulai dari
usaha minuman kopi. skala kecil yang berdiri di dekat
Berdasarkan Pusat data dan sistem kampus,hingga skala besar yang dapat
informasi pertanian kementerian pertanian ditemui di pusat perbelanjaan. Tak
konsumsi kopi nasional pada 2016 heran bila saat ini bisnis kedai kopi
mencapai sekitar 250 ribu ton dan tumbuh menjadi salah satu bisnis yang amat
10,54% menjadi 276 ribu ton. Konsumsi menjanjikan bagi para pelaku bisnis.
kopi di Indonesia sepanjang periode 2016 Dengan menjamurnya kedai kopi
– 2021 di prediksi tumbuh rata – rata saat ini mengharuskan pemilik kedai kopi
8.22%/tahun. Pada 2021, pasokan kopi di untuk selalu melakukan inovasi terhadap
kedainya agar bisa memberikan kualitas produksi pada berbagai komoditas pangan.
produk kopi terbaik bagi pelanggan karena Permintaan pun akan semakin meningkat
tujuan utama setiap pemilik usaha yaitu pada berbagai komoditas, salah satunya
kepuasan pelanggan. komoditas perkebunan kopi. Faktor-faktor
Menurut data Top Brand Award, penting yang mempengaruhi permintaan
melalui penentun pemenang Top Brand seseorang atau suatu masyarakat terhadap
Award yang dipilih berdasarkan hasil suatu barang menurut Sukirno (2014)
survei (TBI) yang dilakukan secara diantaranya harga barang itu sendiri, harga
independen oleh Frontier Group. Di tahun barang lain yang mempunyai kaitan erat
2018, survei Top Brand melibatkan lebih dengan barang tersebut, pendapatan rumah
dari 12.000 responden dan dilaksanakan tangga, pendapatan rata-rata masyarakat,
serentak di 15 kota besar Indonesia. Hasil corak distribusi pendapatan dalam
dari survei yang dilakukan adalah coffee masyarakat, cita rasa masyarakat, jumlah
shop Janji Jiwa menduduki peringkat penduduk, serta ramalan mengenai
pertama dan kopi kenangan menduduki keadaan dimasa yang akan datang. Oleh
peringkat dua terbanyak yang dilakukan karena itu, Maka perlu untuk dilakukan
survei pada 15 kota besar di Indonesia. penelitian mengenai Analisis Permintaan
Menurut Ma’aruf fenomena Minuman Kopi, pada PT Luna Boga
menjamurnya kedai kopi yang Nariyan kedai Kopi Janji Jiwa.
bermunculan di Indonesia, kebanyakan
saat ini pelanggan berorientasi rekreasi Berdasarkan latar belakang masalah yang
yang mementingkan aspek kesenangan, telah dikemukakan sebelumnya, dapat
kenikmatan, dan hiburan saat berbelanja diidentifikasikan permasalahan sebagai
(Pangestu & Suryoko, 2016). Ada berikut:
beberapa faktor yang mempengaruhi 1. Bagaimana pengaruh harga, selera,
pelanggan untuk mengunjungi coffee shop variasi produk, pendapatan dan
tersebut misalnya seperti harga dan lokasi secara parsial terhadap
kualitas produk yang disajikan coffee shop permintaan minuman kopi pada PT
tersebut. Luna Boga Nariyan kedai kopi
Salah satu faktor lainnya adalah Janji Jiwa?
Jumlah penduduk. Dengan bertambahnya
jumlah penduduk dapat diartikan bahwa Artikel ini juga memiliki tujuan Untuk
kebutuhan konsumsi manusia juga mengetahui bagaimana pengaruh
bertambah yang ini akan mendorong pengaruh harga, selera, variasi produk,
pendapatan dan lokasi terhadap pandang ekonomi mikro suatu kegiatan
permintaan minuman kopi pada PT Luna ekonomi merupakan gabungan dari
Boga Nariyan kedai Kopi Janji Jiwa”. berbagai jenis pasar barang. 2. Perilaku
konsumen dan produsen, dalam hal ini
II. KAJIAN LITERATUR teori ekonomi mikro mengawali analisis
Ekonomi mikro berkaitan dengan dari dua perkitaan. Pertama konsumen
kejadian-kejadian ekonomi pada unit-unit dan produsen melaksanakan aktivitas
kecil kegiatan ekonomi masyarakat. Ilmu ekonomi berdasarkan rasional yang
ekonomi mikro mempelajari fungsi dimiliki, kedua konsumen
masing-masing industri dan perilaku memaksimalkan kepuasan yang bisa
masing-masing unit pengambilan dinikmati sedangkan produsen berusaha
keputusan khususnya perusahaan bisnis untuk memaksimalkan laba yang akan di
dan rumah tangga (Lia dan Asfia, 2016) . terimanya. 3. Interaksi pasar produksi,
Pada dasarnya setiap individu sebagai setiap manusia dalam aktivitas ekonomi
konsumen dan perusahaan sebagai adalah pemilik faktor produksi yang
produsen akan berusaha mencari efisiensi kemudian di perjual belikan untuk
dalam kegiatan ekonominya. Dalam memperoleh pendapatan.
memenuhi kebutuhannya individu Teori Permintaan Sadono Sukirno (2005)
sebagai konsumen akan berjumpa dengan menyatakan bahwa permintaan adalah
produsen dipasar yang akan keinginan konsumen membeli suatu
mengakibatkan keseimbangan pasar. barang pada berbagai tingkat harga
Keseimbangan pasar dalam hal ini tententu selama periode waktu tertentu.
merupakan keseimbangan parsial karena Fungsi permintaan seorang konsumen
keseimbangan ini hanya menyangkut akan suatu barang dapat dirumuskan
barang dan jasa tertentu. Meskipun sebagai:
demikian teori ekonomi mikro juga Dx = f ( Px, Y, Py, T, Pen, u )
berusaha untuk mengkaji keseimbangan Dimana:
umum guna memelihara keseimbangan Dx = Jumlah barang yang diminta
pasar secara menyeluruh dalam waktu Px = Harga barang x
yang bersamaan (Kurniawan dan Budhi, Y = Pendapatan konsumen
2015). Py = Harga barang lain
Adapun tiga aspek penting yang menjadi T = Selera
unit analisis teori ekonomi mikro yaitu: Pen = Jumlah penduduk
1. Interaksi Pasar Barang, dari sudut U = Faktor-faktor lainnya
5. Perubahan dugaan tentang harga di
Persamaan tersebut berarti jumlah barang masa depan (ekpektasi harga) Perkiraan
X yang diminta dipengaruhi oleh harga akan terjadi penurunan harga dimasa
barang X, pendapatan konsumen, harga depan akan meningkatkan permintaan
barang lain, selera, dan faktor-faktor barang tersebut. 6. Penduduk Kenaikan
lainnya, dimana Dx adalah jumlah barang jumlah penduduk dalam suatu
X yang diminta konsumen, Y adalah perekonomian (asumsi pendapatan
pendapatan konsumen, Py adalah harga konstan) akan meningkatkan permintaan.
barang selain X, T adalah selera
konsumen, Pen adalah jumlah penduduk Kurva Permintaan
dan U adalah faktor-faktor lainnya. Jika dimisalkan permintaan seseorang
Dalam kenyataanya permintaan akan hanya dipengaruhi oleh harga barang itu
suatu barang tidak hanya dipengaruhi sendiri, maka setiap perubahan harga
oleh harga barang itu sendiri namun juga barang tersebut akan mempengaruhi
oleh faktor-faktor lain keputusan konsumen untuk menentukan
Menurut R.L Miller dan R.E Meiners berapa jumlah yang akan dimintanya.
(2000) permintaan merupakan fungsi Pada umumnya jika suatu harga barang
dari: naik maka jumlah barang yang diminta
1. Harga Barang Sendiri Apabila harga akan turun, begitu pula sebaliknya.
barang sendiri mengalami kenaikan maka Kurva permintaan adalah kurva yang
permintaan akan barang tersebut turun. menghubungkan antara tingkat harga
2. Pendapatan Kenaikan pendapatan suatu barang dengan jumlah yang
biasanya akan mengakibatkan kenaikan diminta atas barang tersebut, ceteris
permintaan. paribus. Hubungan antar harga suatu
3. Selera dan preferensi Keterbatasan komoditi dengan jumlah yang diminta
teori yang mengkaji tentang perubahan dapat dilihat dalam grafik permintaan di
selera mempersulit dalam mengukur bawah ini (Suryawati, 2005).
selera dan preferensi konsumen, sehingga Hukum permintaan merupakan suatu
diasumsikan selera konsumen konstan. hipotesa yang menjelaskan hubungan
4. Harga barang subsitusi Merujuk antara harga barang dengan jumlah
kepada barang apapun yang perubahan barang yang dibeli konsumen. Jumlah
harganya akan mempengaruhi barang yang dibeli konsumen berbanding
permintaan. terbalik dengan harga. Makin tinggi
harga suatu barang makin sedikit
permintaan akan barang tersebut, membeli, pada tahap kosumen hanya
sebaliknya makin rendah harga suatu memiliki keinginan atau kemampuan saja
barang makin banyak permintaan akan maka permintaan barang belum terjadi,
barang tersebut, dimana faktorfaktor lain kedua syarat willing dan ability harus ada
dianggap tetap seperti pendapatan untuk terjadinya permintaan (Sukirno,
masyarakat, jumlah penduduk, selera 2005).
masyarakat, tidak adanya barang
substitusi dan ramalan (estimasi) harga di Hubungan Harga dengan Permintaan
masa yang akan datang. Minuman kopi
Penyebab utama berlakunya hokum Sukirno (2003) menulis bahwa hukum
permintaan ini karena terbatasnya permintaan pada hakikatnya merupakan
pendapatan konsumen. Hubungan hipotesis yang menyakatan bahwa makin
terbalik antara harga dan jumlah rendah harga suatu barang maka makin
permintaan dapat dijelaskan sebagai banyak permintaan terhadap barang
berikut: Pertama, kenaikan harga tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga
menyebabkan para pembeli mencari suatu barang maka makin sedikit
barang lain yang dapat digunakan permintaan terhadap barang tersebut.
sebagai pengganti terhadap barang yang Harga merupakan variabel penting yang
mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, mempengaruhi permintaan konsumen.
apabila harga turun maka orang Dimana harga yang ditawarkan harus
mengurangi pembelian terhadap barang kompetitif, yang menjadi kunci utama
lain yang sama jenisnya dan menambah dalam mewujudkan permintaan
pembelian terhadap barang yang konsumen. Jika harga yang ditawarkan
mengalami penurunan harga. naik maka permintaan menurun dan
Kedua, kenaikan menyebabkan sebaliknya jika harga yang ditawarkan
pendapatan rill para pembeli berkurang. menurun maka permintaan akan naik.
Pendapatan yang merosot tersebut Maka dari itu harga adalah variabel
memakasa para pembeli untuk penting dalam menentukan permintaan
mengurangi pembelian terhadap berbagai konsumen dan hubungan perubahan
jenis barang, dan terutama barang yang harga dengan permintaan kopi memiliki
mengalami kenaikan harga. Permintaan hubungan negatif terhadap permintaan
akan suatu barang di pasar akan terjadi kopi.
apabila konsumen mempunyai keinginan
(willing) dan kemampuan (ability) untuk
Hubungan Selera dengan Permintaan konsumen. Variasi produk merupakan
Minuman Kopi variabel yang dapat mempengaruhi
Selera atau preferensi konsumen tingkat permintaan konsumen, semakin
diartikan sebagai pilihan suka atau tidak beragam produk yang ditawarkan, maka
suka oleh seseorang terhadap suatu semakin beragam juga permintaan
barang atau jasa yang dikonsumsi. produk yang dibeli. Keberagaman produk
Menurut Kotler (2005) selera atau dapat mempengaruhi permintaan
preferensi konsumen menunjukkan pembelian konsumen. Dimana variasi
kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk memiliki hubungan positif pada
produk yang ada. Cita rasa atau selera permintaan kopi.
masyarakat terhadap suatu barang
merupakan kepuasan individu yang Hubungan Pendapatan dengan
berbeda-beda. Selera mempunyai Permintaan Minuman Kopi
pengaruh yang cukup besar terhadap Pendapatan merupakan salah satu faktor
permintaan masyarakat untuk membeli terpenting yang mempengaruhi sebuah
barang-barang. Jika selera konsumen permintaan, pada hakikatnya merupakan
meningkat maka permintaan pun hipotesis yang menyatakan bahwa
meningkat yang artinya selera konsumen semakin tinggi pendapatan maka semakin
memiliki hubungan positif pada banyak permintaan terhadap barang
permintaan kopi. tersebut. Sebaliknya, makin rendah
pendapatan maka semakin sedikit
Hubungan Variasi Produk dengan permintaan terhadap barang tersebut
Permintaan (Sadono Sukrino, 2005).
Minuman Kopi Variasi produk atau Hubungan yang wujudnya merupakan
keragaman produk adalah sebagai ahli hubungan berbanding lurus, sehingga
tersendiri dalam suatu merek atau lini jika terdapat kenaikan pendapatan, maka
produk yang dapat di bedakan hal ini mengakibatkan permintaan
berdasarkan ukuran, harga, penampilan minuman kopi akan meningkat. Besar
atau ciri-ciri. Variasi produk juga kecilnya pendapatan seseorang
merupakan jenis atau macam produk berpengaruh kepada kemampuan daya
yang tersedia. segala sesuatu yang beli seseorang
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, dipergunakan dan dapat Hubungan Lokasi dengan Permintaan
memuaskan keinginan atau kebutuhan Minuman Kopi
Definisi dari lokasi adalah letak, tempat yang, didirikan pertama kali, oleh Billy,
atau penempatan suatu benda, keadaan Kurniawan selaku Business’ Owner di
pada permukaan bumi. Lokasi adalah ITC Kuningan, pada tahun 2018.
tempat dimana orang-orang biasa Sebelumnya, PT. Luna Boga Narayan
berkunjung. Lokasi dalam hubungannya telah; sukses membangun, brand
dengan pemasaran adalah tempat yang bisnis ;minuman Think Thai Tea dan Go
khusus dan unik dimanalahan tersebut Mango yang imerupakan minuman khas
dapat digunakan untuk berbelanja. Faktor Thailand yang sudah, memiliki banyak,
lokasi berpengaruh terhadap permintaan, cabang di berbagai wilayah sejak; tahun
dimana semakin strategisnya lokasi kedai 2017. Brand Manager PT. Luna Boga
kopimaka cenderung akan meningkat Narayan, Michael, mengatakan, bahwa
permintan konsumen. Jika lokasi terdapat nama, kedai kopi Janji Jiwa berawal; dari
pada pusat keramaian maka permintaan pemilik usaha. bisnis minuman; ini
konsumen akan naik, dikarenakan lokasi dulunya; memiliki passion, di bidang
yang strategis menjadi daya tarik kopi. Brand, ini dikeluarkan sebagaii
tersendiri bagi konsumen. Maka lokasi janji darii hati yang terdalami untuk
memiliki hubungan positif terhadap menyajikan kopi; sebagai salah’ satu
permintaan kopi. passion-nya.
Pada penelitian
III. METODE PENELITIAN .
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode survei. Data yang
diambil adalah data primer dan data V. SIMPULAN dan SARAN
sekunder, pengambilan data primer 1. Terdapat pengaruh signifikan
dilakukan dengan teknik wawancara antara harga, selera, variasi produk
berupa kuisioner sebagai alat bantu serta pendapatan dan lokasi dengan
dalam pengumpulan data. Sementara, keputusan permintaan pembelian
data sekunder diperoleh dari pemilik kopi pada PT Luna Boga Nariyan
usaha Kedai Kopi Janji Jiwa, publikasi Kedai Kopi Janji Jiwa,
dalam jurnal dan internet. 2. untuk lebih detail serta spesifik
dalam membahas mengenai
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN permasalahan analisis permintaan
Janji Jiwa adalah kedai kopi asli, perlu dilakukan penelitian secara
Indonesia milik PT. Luna, Boga Narayan kuantitaif
3. perlu adanya tambahan variabel
yang lebih sejalan dan bisa
memperkuat analisis permintaan
pada PT Luna Boga Nariyan Kedai
Kopi Janji Jiwa,

Anda mungkin juga menyukai