Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ERIKA

NIM : B102211014

EKSPOR PRODUK ALAM INDONESIA (KOPI LUWAK)

1. GAMBARAN SINGKAT BISNIS YANG AKAN DIRENCANAKAN & DIJALANKAN


GO INTERNASIONAL
Bisnis yang saya jalankan dan akan direncanakan Go Internasional atau Go Publik adalah
bisnis yang bergerak dalam bidang perdagangan atau kegiatan jual-beli yaitu dengan
memanfaatkan produk dari Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan
Negara Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah bahkan pernah menjadi target
oleh beberapa negara di Indonesia.
Bisnis yang akan saya rencanakan adalah bisnis pemasaran Kopi Luwak dari Indonesia
ke negara negara pencinta kopi atau bisa diartikan negara yang mempunyai kebiasaan minum
kopi saat beraktivitas seperti negara korea, amerika, dan sebagainya. Hal tersebut dikarenakan
tingkat individual pencinta kopi semakin hari semakin meningkat karena kebutuhan dan bahkan
ada yang sudah menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan dan tradisi.
Dengan memanfaatkan sumber daya alam tersebut dalam bisnis UMKM bahkan
direncanakan dan diramalkan dapat mencapai Go Internasional, pertama-tama akan bekerja sama
dengan petani yang memiliki kinerja berkualitas dengan hasil panen yang melimpah ruah untuk
diperdagangkan khususnya petani kopi luwak. Kopi Luwak adalah salah satu produk Indonesia
yang sudah berhasil masuk ke pasar Internasional .
Selanjutnya, bisnis pemasaran kopi luwak yang berkualitas pun akan direncanakan dapat
mencapai Go Internasional karena saya akan berkerja sama dengan petani kopi dan pembisnis
atau distributor besar yang sudah terbiasa memasarkan produknya ke kancah Internasional.
Dengan strategi bisnis yang tepat seperti memilih pemasok kopi atau petani kopi yang
berkualitas dan sesuai target, kemudian bekerja sama dengan distributor handal,
memperkenalkan kopi luwak sebagai salah satu produk alam yang pantas di pasarkan di kancah
internasional adalah tantangan awal dalam memulai bisnis ini.
2. ORIENTASI DASAR
Berbicara secara realistis, kontes di seluruh dunia tidak hanya menyiratkan bahwa
penghibur bisnis lokal dapat mengeksploitasi pasar luar negeri di seluruh dunia, tetapi pada saat
yang sama dapat membuat pemain bisnis asing memasuki pasar lokal. Selanjutnya, pasar dunia
memberikan dua provokasi dan membuka pintu bagi para pelaku bisnis. Tantangan ini menuntut
kemajuan produk yang dikirim agar dapat menyaingi produk yang dibuat di luar negeri.
Perkembangan normal tentunya tidak dapat dilakukan secara menyeluruh, namun dalam
beberapa hal secara eksklusif dan berkesinambungan.
Dalam melihat perspektif ekonomi, para pelaku ekonomi memiliki pandangan yang
berbeda-beda dalam melihat dunia global, diantaranya melalui beberapa pendekatan seperti
Pendekatan Etnosentris, Polisentris, dan Geosentris. Orientasi dasar yang ingin saya sampaikan
yang dianggap sesuai dengan bisnis yang akan dijalankan adalah dengan
pendekatan Polisentrik/polisentris. Hal tresebut dikarenakan
Pendekatan Polisentrik merupakan cara pandang yang melihat bahwa orang yang berada di suatu
negara lebih memahami kondisi negara tersebut. Sehingga dalam menjalankan perusahaan yang
berada di suatu negara akan merekrut orang yang berasal dari negara tempat ia menjalankan
perusahaan, karena ia menganggap bahwa orang yang berasal dari suatu negara lebih memahami
kultur dan kondisi negaranya sendiri.
Pendekatan ini bertujuan untuk memahami standar kerja lokal dengan lebih baik serta
untuk mereduksi biaya kompensasi yang harus diberikan kepada pekerja ekspatriat. Kebijakan
tersebut sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan juga memperhatikan kesejahteraan penduduk
lokal dengan memberikan berbagai kesempatan lapangan kerja dan tidak hanya mengeksploitasi
sumber daya alam setempat saja.
Dengan orientasi dasar tersebut maka bisnis yang akan dijalankan yaitu bisnis pemasaran
Kopi Luwak akan berdampak positif bagi negara dan warga negara karena dapat meningkatkan
kinerja petani di dalam negri dan meningkatkan tenaga kerja serta memperkenalkan bahwa Kopi
Luwak merupakan salah satu produk alam Indonesia yang mampu bersaing di kancah
internasional.  
3. TEORI-TEORI EKONOMI YANG MELANDASI
Teori-teori ekonomi yang dapat menjadi landasan dan menguatkan bisnis kopi luwak ini
menuju Bisnis Go Internasional adalah teori yang telah digunakan sebelumnya oleh para
pembisnis UMKM yang berhasil membawa produk Indonesia ke kancah internasional serta dapat
membangun ekonomi suatu negara. Teori tersebut adalah teori Supply Side (penawaran) dan teori
Demand Side (permintaan). Kombinasi teori permintaan dan penawaran menunjukkan interaksi
antara pembeli dan penjual, sehingga mereka dapat menentukan harga keseimbangan atau harga
pasar. Penawaran adalah hubungan antara harga dan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan
dijual penjual.
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang
akan dijual oleh penjual. Teori Supply Side (penawaran) ini diakui kebenarannya oleh dunia
mulai tahun 1776-1930. Supply Side itu dipopulerkan Adam Smith. Dalam teori itu dijelaskan,
jika mau membangun maka harus meningkatkan produksi. Dengan asumsi nanti penciptaan
banyak individu akan berhasil. Dampak dari sisi stok adalah biaya akan turun dan membantu
pelanggan. Sisi Inventaris menggabungkan wakaf untuk UMKM (Usaha Miniatur dan Kecil dan
Menengah. Kemudian ada program Sehati (konfirmasi halal gratis) dan kemajuan lanjutan untuk
membantu Sisi Stok.
Teori Demand Side (permintaan) merupakan salah satu teori yang digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara pembeli dengan penjual. Teori permintaan mendeskripsikan sifat
dari permintaan pembeli pada suatu komoditas barang maupun jasa. Pengertian teori permintaan
berdasarkan buku Ekonomi Mikro karya Sugiarto dan kawan-kawan pada tahun 2007
digambarkan sebagai hubungan antara jumlah yang diminta dengan harga serta pembentukan
pada kurva permintaan. Dengan kedua teori tersebut menjadi landasan maka akan kegiatan jual-
beli akan lebih mudah dan tingkat akurat dalam menentukan stock kopi luwak serta persentase
antara pemasok dan pembeli serta harga jual dan beli akan lebih efektif dan efisien.
4. ANALISIS TERKAIT LINGKUNGAN EKONOMI
Dilihat dari segi pendapatan kopi merupakan produk yang menjadi salah satu favorit
lapisan masyarakat baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah. Kopi dengan merek
internasional pun akan menarik perhatian masyarakat kalangan menengah ke atas khususnya
untuk memproduksi kopi tersebut.
Usaha Kopi Luwak dapat menjadi rencana bisnis dengan keuntungan yang tinggi karena
dengan aroma kopi yang khas, cita rasa yang tinggi, serta rasa yang nikmat menyebabkan
adanya harga jual yang relative mahal karena produk alam tersebut masih sulit didapat dengan
kualitas yang baik. Biasanya harga jual di luar negri adalah Rp 5 jt sampai dengan Rp 8 jt per
kilogramnya dalam bentuk bubuk kopi luwak.
Dengan demikian bisnis kopi luwak ini berpengaruh positif terhadap lingkungan ekonomi
karena kopi luwak merupakan asset alam yang dapat dipromosikan dengan harga yang relative
tinggi karena kelangkaan dan produksi yang sulit. Namun bisnis kopi luwak ini sangatlah
menjanjikan jika dilihat dari harga jual yang tinggi dan peminat yang banyak.

5. ANALISIS TERKAIT LINGKUNGAN POLITIK


Tentu saja bisnis yang menjanjikan ini memiliki pengaruh dan dampak pada lingkungan
politik baik itu pengaruh positif maupun negative. Hal tersebut dikarenakan kopi luwak pernah
menguasai pemasaran kopi karena ciri khasnya sehingga produknya diperhitungkan dalam
dunia bisnis kopi. Walaupun memiliki harga pasaran yang tinggi, jika dilihat dari lingkungan
politiknya kopi luwak harus tetap dapat bersaing dengan brand-brand ternama lainnya seperti
Strabucks, The Coffe Bean dan lain sebagainya yang mulai mencuri perhatian kopi Indonesia.
6. ANALISIS TERKAIT LINGKUNGAN HUKUM
Menteri Perdagangan telah mengatur ketentuan mengenai ekspor kopi dalam Peraturan
Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.41/M-DAG/PER/9/2009 tentang Ketentuan
Ekspor Kopi. Hal in bertujuan agar kegiatan ekspor kopi menjadi lebih jelas dan teratur.
Selanjutnya ekspor kopi hanya bisa dilakukan oleh perusahaan eksportir terdaftar yang
ditetapkan oleh Kementrian Perdagangan. Dengan peraturan yang telah ditetapkan tersebut,
diharapkan pemerintah dapat menjaga mutu dan citra perkopian di Indonesia. Untuk komoditas
kopi sendiri, pemerintah Indonesia membuat kebijakan pajak ekspor senilai 0% sehingga
diharapkan kopi di Indonesia memiliki daya saing yang tinggi.

7. ANALISIS TERKAIT LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA


Usaha Kopi Luwak ini dianggap dapat meningkatkan lingkungan sosial budaya baik
dalam negeri maupun diluar negeri karena pada dasarnya usaha warung kopi merupakan salah
satu budaya Indonesia yang menjadi tempat masyarakat untuk bercengkrama dengan
masyarakat lainnya. Keberadaan warung kopi di Indonesia juga banyak jumlahnya, namun saat
ini usaha tersebut masih bersaing secara lokal dengan café-café atau warung lainnya.
Dengan melihat dari pernyataan tersebut, usaha kopi luwak ini memang seharusnya
dipasarkan di kancah internasional karena merupakan bisnis yang menjajikan baik dari segi
ekonomi maupun sosial budayanya. Usaha ini dapat dipasarkan dengan cara meningkatkan
kualitas dan produktivitas produk alam Kopi Luwak tersebut.

Anda mungkin juga menyukai