Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Muhammad Syafi’ Daru Quthni

NIM : 19102040093

MATA KULIAH : ENTREPENEURSHIP A

Bussiness Plan Halal Tourism “Youbby Traditional & Halal Food”

1. Forecasting
a. Gunung Kidul : 10 x Rp10.000.000 = Rp. 100.000.000
b. DIY : 10 x Rp10.000.000 = Rp. 100.000.000
c. Sleman : 10 x Rp10.000.000 = Rp. 100.000.000
d. Bantul : 10 x Rp10.000.000 = Rp. 100.000.000
e. Kulon Progo : 10 x Rp10.000.000 = Rp. 100.000.000
f. Jawa Tengah : 25 x Rp10.000.000 = Rp. 250.000.000
g. Luar DIY : 25 x Rp10.000.000 = Rp. 250.000.000

2. Objective
Penghasilan
Usia
Tinggi Menengah Rendah
Anak
Remaja
Dewasa

3. Policy
1. Bekerjasama dengan UMKM Yogyakarta
2. Bekerjasama dengan Kementrian Agama Kota Yogyakarta
3. Bekerjasama dengan LPPOM MUI
4. Bekerjasama dengan public figure local atau nasional

4. Procedure
a. Tingkat Persaingan dengan Kompetitor

Keunikan atau diferensiasi adalah penentu utama, dengan banyaknya pesaing


Youbby Traditional & Halal Food harus agresif membranding agar medapatkan
pangsa pasar yang besar. Dengan keunikan yang disajikan dalam pelayanan,
fasilitas dan hidangan yang berbeda dengan competitor akan membuat Youbby
Traditional & Halal Food berkembang dengan pesat dan dapat bertahan. Jika tidak
memiliki kaunikan atau diferensiasi maka akan sulit bersaing dengan kompetitor

b. Hambatan

Hambatan yang akan dihadapi apabila bermunculan competitor yang serupa


dengan harga yang lebih murah atau produk yang memiliki kualitas bersaing
dengan biaya pengalihan yang lebih rendah. Selain itu ancaman yang dihadapi jika
ada pesaing dapat membranding dan beriklan dengan baik.

c. Daya Tawar Pembeli

Pembeli selalu menginginkan produk yang murah tapi dengan kualitas yang baik.
Namu jika harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan
juga semakin rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Youbby Traditional & Halal Food
akan memberikan produk dari pelayanan, fasilitas & hidamgan dengan sebaik
mungkin. Sehingga pembeli puas dengan uang yang mereka keluarkan.

d. Daya Tawar Pemasok

Daya tawar pemasok akan memberikan harga tinggi dengan kualitas yang baik. Hal
itu lebih baik daripada membeli bahan yang murah tapi kurang berkualitas.
Sehingga akan menurunkan produk yang dijual. Untuk mendapatkan bahan dengan
harga terbaik Youbby Traditional & Halal Food akan mencari pemasok dari
suppliyer langsung sehingga harga lebih terjangkau namun tidak menurunakan
kualitas.

e. Peluang
Keunikan dan diferensiasi Youbby Traditional & Halal Food akan menjadikan
Restaurant yang dapat bersaing dengan competitor. Dengan pelayanan, fasilitas dan
hidangan yang baik akan membuat pengunjung atau pembeli berkesan setelah
datang ke Youbby Traditional & Halal Food. Ketika pembeli puas suatu saat akan
datang lagi atau kemungkinan akan merekomendasikan ke teman atau orang lain.
Youbby Traditional & Halal Food juga akan memanfaatkan social media
marketing sehingga jangkauan kami lebih luas dan Youbby Traditional & Halal
Food akan lebih aware di masyarakat. Selain tempat makan nantinya Youbby
Traditional & Halal Food akan menjadi tempat wisata yang wajib dikunjungi setiap
wisatawan yang akan datang ke Gunung Kidul.

5. Program
No. Nama Kegiatan Biaya Operasional
1. Pembuatan brosur Rp. 1.000.000
2. Pembuatan spanduk Rp. 5.000.000
3. Membuat berita di majalah atau koran Rp. 1.000.000
4. Membuat Surat / Sebaran/ Edaran Rp. 1.000.000
5. Membuat rekaman radio Rp. 5.000.000
6. Membuat branding Rp. 10.000.000
7. Sosialisasi dengan masyarakat Rp. 10.000.00
8. Membuat WA bussines Rp. 2.000.000
9. Membuat konten di sosial media, meliputi ; facebook, Rp. 15.000.000
Instagram, twitter, dan youtube.
TOTAL Rp. 50.000.000
6. Schedule
Bulan
No. Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Brosur
2 Spanduk
3 Surat / Sebaran/ Edaran
4 Majalah / Koran
5 Radio
6 Branding
7 Sosialisasi Program
8 WA Bussines
9 Twitter
10 Instagram
11 Facebook
12 Youtube

7. Budjet

Total Uang Forecasting – Total Uang Program


Rp. 10. 000.000.000 – Rp. 50.000.000 = Rp. 9.950.000.000
2. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk
mengembangkan industri halal. Tentu saja, potensi yang besar ini merupakan implikasi dari
banyaknya jumlah penduduk muslim di Indonesia. Total populasi di Indonesia diperkirakan
mencapai 273 juta jiwa, sehingga jumlah penduduk muslim setara dengan 87,2% total
populasi di Indonesia. Populasi muslim yang besar ini membuat permintaan terhadap produk
halal juga besar. Oleh karena itu, Indonesia disebut sebagai perwujudan dari pasar industri
halal dunia.
Industri halal menjadi tren dunia saat ini. Hal ini terbukti dari prospek industri halal
yang terus tumbuh dari tahun ke tahun. Industri halal memiliki peran strategis dalam
meningkatkan perekonomian. Maka, sudah seharusnya industri halal dikembangkan di
Indonesia. Berdasarkan penilaian yang tercantum pada State of The Global Islamic Report
(2019) dalam Fathoni et. Al (2020) menyatakan bahwa Indonesia hanya menempati peringkat
ke-5 dalam kategori Top 15 Global Islamic Economy Indicator dengan skor sebesar 49.
Sementara itu, bila dilihat dari berbagai sektor industri halal, Indonesia menempati peringkat
ke-5 dalam Top 10 Islamic Finance, peringkat ke-4 dalam Top 10 Muslim-Friendly Travel,
dan peringkat ke-3 dalam Top 10 Modest Fashion. Sementara itu, untuk sektor Halal Food,
Media and Recreation dan Pharma and Cosmetics, Indonesia tidak masuk ke dalam
peringkat 10 besar.
Kondisi diatas menyimpulkan bahwa potensi industri halal yang dimiliki Indonesia
belum tergarap sepenuhnya. Tentu saja hal ini membuat kita miris, mengingat Indonesia
adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia. Jumlah penduduk
muslim yang begitu banyak ternyata belum bisa menjadikan Indonesia sebagai negara
pemasok kebutuhan komoditas halal di dunia. Bahkan, untuk halal food yang merupakan
kebutuhan dasar seorang muslim Indonesia belum bisa memenuhinya. Sedangkan pemerintah
Indonesia berharap bahwa Indonesia bisa dan sangat mungkin menjadi kiblat industri halal
dunia. Oleh karena itu, dengan segala potensi yang dimiliki oleh Indonesia, sudah seharusnya
industri halal semakin dioptimalkan demi membangun perekonomian dan mensejahterakan
kehidupan masyarakat, mengingat peran industri halal yang sangat strategis dalam
perekonomian.
Pada sektor makanan halal (halal food) merupakan salah satu kebutuhan dasar yang
harus terpenuhi agar seorang muslim dapat melanjutkan hidupnya. Dukungan pemerintah
juga menjadi potensi besar industri makanan halal di Indonesia. Dukungan pemerintah ini
terlihat dari pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Menurut
Aziz (2019) dalam Tasya et. Al (2020) adanya BPJPH tersebut sebagai bentuk dukungan
pemerintah dalam rangka memberi keamanan dan kenyamanan kepada konsumen muslim
serta untuk memajukan industri halal di Indonesia, khususnya industri makanan halal (halal
food).
Sektor makanan halal (halal food) ini sebagai salah satu factor penting dalam
mendukung program wisata halal (halal tourism) yang terdapat di Negara Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman budaya serta kaya akan sejarah dan
tradisi-tradisi keagamaan. Selain itu, indahnya panorama alam di Indonesia serta
masyarakatnya yang ramah menjadi daya tarik Indonesia dalam bidang pariwisata. Bila
dikaitkan dengan wisata halal, potensi yang dimiliki Indonesia sangat besar. Bahkan
berdasarkan penilaian oleh State of Global Islamic Economy Report 2019 dalam penelitian
Hadi (2020) Negara Indonesia meraih peringkat ke-4 dalam Top 10 Muslim-Friendly Travel.
Sebagai salah satu upaya dalam mendukung program pemerintah yaitu Industri Halal,
terutama pada sektor makanan halal (halal food), kami mempersembahkan Youbby
Traditional & Halal Food yang merupakan salah satu restoran yang menyajikan berbagai
makanan yang bersertifikasi halal untuk menjamin keamanan dan kebersihan sesuai prinsip-
prinsip islami. Adanya sertifikasi produk halal dapat memberikan keadilan, kepastian hukum,
perlindungan, transparansi, serta profesionalitas dalam mengeluarkan produk baru. Sertifikasi
halal ini kami usahakan melalui uji sertifikasi halal atau haram yang dilakukan oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI).
Adanya sertifikasi bertujuan untuk menegaskan dan memberikan petunjuk keaslian
produk, sehingga bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat. Sertifikasi halal suatu
produk harus berstandard kaidah syariah. Dalam penetapan kehalalan suatu produk, harus
melalui penelitian terlebih dahulu, agar terjamin kesehatan dan manfaat yang baik untuk
dikonsumsi. Maka dari itu, harus ada lembaga yang menjamin hal tersebut. Sertifkasi halal
MUI adalah syarat mendapatkan label halal pada kemasan produk dari instansi pemerintah
yang terkemuka. Dengan demikian, adanya sertifikasi halal pada produk makanan halal
(halal food) akan membawa kesan yang positif bagi konsumennya. Terutama bila dikaitkan
dengan program wisata halal (halal tourism) tentu saja hal tersebut akan menjadikan tujuan
serta nilai-nilai yang terkandung pada setiap halal tourism semakin sesuai dengan prinsip-
prinsip dan kaidah-kaidah islami. Selain itu, makanan halal (Halal Food) yang dikonsumsi
oleh konsumen akan terjamin keamanannya dan bisa memberikan manfaat yang baik bagi
kehidupan. Sehingga setiap produk yang di proses untuk mendapatkan sertifikasi produk
halal akan memberikan ketenangan bagi konsumen yang mengkonsumsinya baik secara lahir
maupun secara batin.
DAFTAR PUSTAKA :
Jurnal Internasional :
 Chandra, G. R. (2014). Halal Tourism; A New Goldmine For Tourism. International
Journal Of Business Management & Research, 4(6), 45-62.
Jurnal Terakreditasi Sinta :
 Husaini, F. (2016). The Consumption Behaviour Of Muslim Students Towards Halal
Food In Yogyakarta Indonesia: A Sem Aproach. Global Review Of Islamic
Economics And Business, 3(2), 120-135.
 Fathoni, M. A. (2020). Potret Industri Halal Indonesia: Peluang Dan
Tantangan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(3), 428-435.
 Rahayuningsih, E., & Ghozali, M. L. (2021). Sertifikasi Produk Halal Dalam
Perspektif Mashlahah Mursalah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(1), 135-145.
 Septiani, D., & Ridlwan, A. A. (2020). The Effects Of Halal Certification And Halal
Awareness On Purchase Intention Of Halal Food Products In Indonesia. Indonesian
Journal Of Halal Research (Ijhar), 2(2), 55-60.
 Hisam, A., Mahfud, M., Rohmat, W., Widadatul, U., & Muharir, M. (2021). The
Potential Of Halal Food On The Economy Of The Community In The Era Of
Industrial Revolution 4.0. Indonesia Journal Of Halal, 3(2), 112-128.

Anda mungkin juga menyukai