Anda di halaman 1dari 18

A.

Profil Usaha
Jenis usaha yang akan dijalankan bergerak di bidang produksi dan perdagabngan makanan.
Bentuk dari perusahaan ini adalah firma dimana setiap anggota firma memiliki hak dan
kewajiban yang sama dalam menjalankan perusahaan.
Klepon Pelnagi merupakan nama perusahaan yang dipilih sebagai branding produk dari
perusahaan ini. Nama ini dipilih karena unik, lain dari pada yang lain dan membuat
konsumen penasaran. Selain itu nama ini juga mencerminkan produk kami yaitu klepon
yang berwarna-warni sesuai dengan rasa yang diinginkan.
Pemilihan nama ini merupakan hasil diskusi dari kelompok yang akan menjalankan.
Setelah ditetapkan, perusahaan akan berjalan dengan membuka outlet. Mulai proposal ini
ditetapkan dan disetujui oleh para anggota kelompok, maka secara resmi nama Klepon
Pelangi digunakan sebagai merk perusahaan.
Outlet tersebut akan ditempatkan di lokasi yang strategis. Yaitu di sekitar Kampus UIN
Sunan Gunung Djati Bandung di daerah Cipadung.
Untuk lebih jelasnya profil dari usaha “Klepon Pelangi” adalah sebagai berikut :
1. Jenis bisnis : Produksi dan Perdagangan
2. Bentuk Bisnis : Firma
3. Pemilik : semua
4. Nama bisnis : Klepon Pelangi
5. Taggal mulai bisnis :12 Juni 2017
6. Operasional bisnis : pukul 15.00-21.00 WIB
7. Descripsi Bisnis : Rainbow Klepons merupakan salah satu jenis
usaha di bidang produksi dan perdagangan.
8. Lokasi : Di sekitar kampus UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
9. Kontak person : 083821788112 (Ira Sri Wahyuni)
10. Penasehat hukum :-
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Zaman dulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan
murah, ini terutama bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. Dua hal inilah yang
menjadi prioritas utama dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan
gizi dan nutrisi yang terkandung didalam makanan yang mereka beli.
Akan tetapi akhir-akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam membeli makanan
adalah memperhatikan rasa, gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, baru kemudian
memikirkan harga. Oleh karena itu, roti banyak menjadi pilihan manusia untuk makanan
ringan, dimana dari segi rasa, roti menawarkan cukup banyak rasa yang ditawarkan dan enak,
dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi harga, roti mudah dijangkau
semua kalangan masyarakat.
Tapi kami juga ingin membuktikan bahwa makanan tradisional “KLEPON “ juga
memiliki rasa yang enak dan memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Selain
harga makanan tradisional yang murah, juga sangat mudah dijangkau. Makanan tradisional
“KLEPON “ sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung
karbohidrat, protein, dll.
Jajanan pasar atau kue tradisional bukan bisnis remeh. Meski keberadaanya lebih banyak
beredar di pasar namun bukan berarti usaha kue tradisional tidak memiliki prospek alias tidak
menguntungkan. Jajan pasar adalah satu satunya kue yang bertahan sejak jaman dahulu kala
sampai sekarang. Perkembangan usaha makanan saat ini malah justru menambah porsi
pengembangan makanan asli Indonesia lebih besar. Peningkatan apresiasi terhadap warisan
kuliner nusantara berperan besar membangkitkan omzet penjualan kue tradisional ini. Kue
yang sudah dikenalkan dari nenek moyang dan turun temurun ini sudah memiliki pasar yang
luar biasa besarnya.
Keunggulan jajan pasar adalah pertama, kue tradisional adalah kue yang dikenalkan oleh
keluarga secara turun temurun. Artinya kue ini dikenalkan lewat acara khusus dalam ceremoni
tradisi misalnya acara tujuh bulanan, perkawinan, kelahiran bayi dan sebagainya. Di meja
makan setiap hari sepulang dari pasar, orang tua biasanya memberi oleh oleh berupa jajan
pasar. Melalui proses yang terus menerus dan selalu dihidang itu, maka kue tradisional begitu
lekat dan dikenal. Meski terkadang ditiap daerah berbeda tapi kue tersebut pasti dikenal. Proses
pendidik pengenalan kue semacam ini akan mampun menghadang serbuan kue luar negeri dan
pabrikan. Orang akan tetap ingat kue tradisional dan merindukannya. Kedua, meningkatnya
apresiasi kue tradisional sehingga tampil modern dan tidak ketinggalan jaman. Kue tradisional
tidak hanya masuk di pasar becek, tapi sekarang mulai hadir di jamuan hotel bahkan acara
kenegaraan dan pemerintahan. Ketiga bahan baku kue tradisional menggunakan bahan asli
Indonesia yang mudah didapatkan sehingga tidak khawatir dengan ketersediaan bahan baku.
Keempat, jajan pasar atau kue tradisional memiliki pasar yang khas dan special sehingga tiap
kue pasti memiliki konsumen khusus juga. Kelima, selerah kue /jajan pasar ini sangat mewakili
selera indonesia. Di ciptakan oleh orang Indonesia sendiri berdasarkan potensi kekayaan alam
indonesia tentunya.
Bicara berapa besar omzet usaha jajan pasar, boleh dikatakan kue ini memiliki potensi
yang sangat besar. Setiap hari ribuan jajan pasar dibeli untuk disajikan. Perlu diingat, jajan
pasar berbeda dengan bakery, jajan pasar memiliki potensi dihidangkan dalam berbagai even
bahan upacara adat/agama menggunakan jajan pasar, tidak terbatas dihidangkan pagi hari saja,
jajan pasar bisa hadir menjadi teman minum teh, nonton tv, snak meeting dan berbagai acara
arisan lainnya. Semakin luas penggunaan semakin besar pasar yang bisa dikembangkan.

1.2 Visi dan Misi


VISI
a) Dengan berlandaskan iman dan taqwa FRIMA CHEM FOOD menjadi salah satu
perusahaan yang paling maju, produktif, dan berkompetitif di Indonesia.
b) Menjadikan singkong sebagai makanan modern dan ekslusif
MISI
a) Menciptakan singkong sebagai hidangan yang istimewa
b) Memuaskan konsumen.
c) Menjadi perusahaan yang terdepan di bidangnya.
d) Menciptakan tenaga kerja yang ahli dan kompeten serta memiliki imtaq dan iptek yang
kuat.
e) Memperluas lapangan kerja untuk kemakmuran mahasiswa dan masyarakat sekitar tempat
produksi pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan proposan usaha ini antara lain:

a) Meningkatkan jiwa kewirausahaan,


b) Memperkenalkan tentang makanan tradisional, dan
c) Menjadi salah satu usaha kuliner yang sukses dengan omset yang tinggi.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang kami peroleh ialah dapat melatih diri dalam berinovasi, melatih diri
untuk mengatur keuangan, serta menciptakan produk baru dan menjadikan kami mengenal
dunia usaha. Tidak juga pula melupakan kue tradisional yang telah menjadi idola di zaman
dahulu.

1.5 Keunggulan Produk


Adapun keunggulan dari Produk Klepon Pelangi ini adalah sebagai berikut :

a) Bahan Baku yang mudah di dapat dan berkualitas


b) Halalan Thoyyiban
c) Mudah dalam pembuatannya
d) Rempah-rempah / bumbu-bumbu khas indonesia
e) Tanpa Bahan pengawet / bahan kimia berbahaya
f) Tidak terpengaruh dengan iklim cuaca
g) Higienis dan harga yang relatif terjangkau
BAB II Aspek Pemasaran
2.1 Gambaran umum pasar
2.1.1 Pasar Sasaran

 Segmentasi pasar ( segmenting ) :


Bisnis makanan tradisional berupa Klepon ini mencakup untuk segmen pasar dari
masyarakat semua kalangan.
 Target Pasar (targeting ) :
Di Bandung tepatnya di Cipadung kecamatan Cibiru jenis usaha di bidang makanan
khususnya kue memiliki peluang yang sangat menjajikan, karena makanan adalah
kebutuhan primer manusia, ditambah lagi dengan banyaknya jumlah mahasiswa UIN
unan Gunung Djati Bandung sekitar lebih dari 30.000 mahasiswa dan penduduk di
Cipadung dan sekitarnya. Oleh karena itu kami bertekad mengembangkan usaha
pembuatan kue tradisional yaitu Kue Klepon, karena ditunjang dari
banyaknya peluang dalam mengembagkan jenis usaha ini.
 Positioning
Bahan yang digunakan dalm memproduksi kue tradisional klepon dipilih dengna
kualita syang sebaik mungkin, disertai variasi warna pelangi untuk kue klepon nya
sehingga menjadi daya tarik dan minat tersendiri bagi konsumen agar pembeli
berminat membeli kue klepon di outlate kami. Jika melihat kompetitor-kompetitor
yang bergerak dibidang usaha yang sama, usaha klepon ini belum cukup banyak.
Karen itu ini merupakan peluang bagi kami dan kami menyiasatinya dengan inovasi
berbeda dari produk-produk yang sudah ada. Yaitu, dengan inovasi rasa yang lebih
enak, warna-warni dari kue klepon yang belum ada , ukuran yang lebih besar, harga
yang ekonomis, dan yang paling penting sehat dan higienis. Dengan ini, kami yakin
produk yang kami miliki mampu bersaing dan laku dipasaran.

2.1.2 Wilayah Pemasaran

Usaha makanan berupa kue tradisional klepon ini berupa outlet yang didirikan di Jl.Raya
Cipadung NO. 105, Cipadung Wetan Kecamatan Cibiru Kabupaten Bandung. Dan akan
dipasarkan melalui online seperti ; facebook, twitter, instagram, blog dan bbm. Selain media
online kue klepon tradisinal ini juga dijual di toko dengan alamat yang tertera di atas.
2.2 Permintaan
2.2.1 Jumlah Permintaan Terhadap Produk

Jumlah permintaan terhadap produk sangat tergantung dari jumlah produksi produk dan
tingkat penawaran produknya sendiri. Karena produk hijab dan busana muslim ini ini belum
direalisasikan dan belum ada penawaran produk ke masyarakat. Jadi, jumlah permintaan
belum bisa dihitung dengan pasti hanya masih bisa diperkirakan saja.

2.2.2 Proyeksi Permintaan


Perkiraan Permintaan
Demand Perkiraan Permintaan Perbulan
Perminggu

Baik 700 buah 2800 buah

Buruk 400 buah 1600 buah

Sedang 550 buah 2200 buah

Jumlah mahasiswa UIN sunan Gunung Djati Bandung (Cipadung) : 2500 orang

Jumlah Masyarakat sekitar Cipadung : 2000 orang

Total : 4500 orang

80% dari jumlah orang diperkirakan yang melihat produk makanan tradisional klepon ke
outlate yaitu (80% x 4500 = 3600 orang)

70% dari jumlah yang melihat produk makanan tradisional klepon dan menanyakan terkait
makanan klepon ke outlet yaitu (70% x 3600 = 2520 orang)

65% dari jumlah yang melihat dan bertnaya tentang produk kue klepon ini berniat untuk
membelinya. Yaitu (65% x 2520 = 1638 orang)

Dari 1638 orang yang memiliki niat untuk membeli itu bukan berartimereka membeli produk,
apabila ada 50% saja dari mereka benar- benar membeli poduk berarti ada (50% x 1638= 819
orang)
2.3 Penawaran
2.3.1 Jumlah Produk Sejenis Di Pasar

Bisnis produk makanan tradisional berupa kue klepon merupakan bisnis yang sudah ada.
Namun,tidak begitu dikembangkan, contohnya bentuk, rasa dan warna yang sam setiap kue
klepon yang dijual dipasaran sama dan tidak bervariasi (monoton). Keberadaan produk
tradisional yang kurang inovasi dan monoton membuat konsumen enggan membeli dan
mengkonsumsi kue klepon yag telah banyak dijual dipasaran. Dengan kretivitas dan inovasi
kue radisional klevon dengan berbagai varian warna, rasa dan tampilan ini diharapkan dapat
mengembangkan minat masyaratakat sekitar untuk mengkonsumsi dan membeli kue
tradisional klepon ini.

2.3.2 Kapasitas Produksi Pesaing


Dibandingkan dengan klepon yang biasanya kita jumpai di pasar tradisional, klepon pelangi
ini mempunyai keunggulan dalam pemilihan rasa. Yaitu banyaknya pilihan rasa yang
ditawarkan dapat mengikuti selera dan kepuasan konsumen. Memadukan rasa klepon yang
original dan isi berupa selai akan membuat sensasi rasa baru yang berbeda dengan rasa klepon
yang sering dijumpai di pasaran. Dengan memanfaatkan keunikan tersebut, klepon pelangi
dapat bersaing dengan jajan pasar lainnya. Bahkan klepon pelangi memiliki keunggulan rasa
dan warna yang lebih menarik.
2.3.3 Proyeksi Penawaran Pesaing

Untuk penawaran pesaing. Misalkan diambil contoh klepon biasa. Usaha klepon ini
melakukan penawaran dengan memasarkan produknya di outlate saja. Tetapi tidak
memasarkannya secara online dan disebar di tempat-tempat yang mudah dikunjungi target
pasarnya serta tidak melakukan penawaran dengan mengurangi harga dari produk meskipun
sudah banyak pesaing .

2.4 Strategi pemasaran dan promosi


2.4.1 Strategi Pemasaran Pesaing

Berikut ini uraian mengenai rencana strategi pemasaran yang terdiridari bauran
pemasaran product,price, promotion,place (4P) :

a) Product (produk) :
Produk makana tradisional klepon yang dipasarkan akan diberi label brand kita yaitu
“Klepon Pelangi” dan dengan dibungkus dengan kotak berlogo Klepon Pelangi .
b) Price (harga) :
Kue Klepon Pelangi akan dijual Harga jual per pcs Rp.1.000 . jika pembelian perkotak
yang berisi 12 buah klepon pelangi hargan jual per kotak Rp.12.000.
Adapun perhitungan lebih rinci mengenai penetapan harga jual terdapat di Bab 5
mengenai keuangan.
c) Promotion (promosi) :
Iklan (advrtising) :
- Media cetak : poster dan spanduk .
- Media online : twitter, facebook, instagram, blog youtube dan bbm
- Mencari distributor – distributor
- Tujuannya agar produk tersalurkan / terjual di sekitar kampus dan sekitarnya
d) Place (tempat):
Penempatan Usaha makanan berupa kue tradisional klepon ini berupa outlet yang
didirikan di Jl.Raya Cipadung NO. 105, Cipadung Wetan Kecamatan Cibiru Kabupaten
Bandung

2.5 keunggulan dan kelemahan


Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses seperti halnya
usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut kami akan menghambat dan sangat mendukung
dalam menjalankan usaha ini.
1. Faktor penghambat tersebut diantaranya :
- Banyaknya usaha yang sama
- Harga bahan baku yang tidak stabil.
Tapi kami sudah merencanakan untuk memecahkan masalah faktor penghambat tersebut
diantaranya yaitu dengan berhati–hati dalam mengelola setiap anggaran dana yang akan
dikeluarkan. Sedangkan untuk mengatasi faktor yang kedua, yakni harga bahan baku tidak
stabil, kami menyiasatinya dengan membeli bahan baku langsung kepada petani setempat agar
memperoleh harga yang lebih murah.
2. Faktor pendukung usaha ini diantaranya :
- Kondisi tempat, dan peralatan yang memadai
- Higienis dan harga yang relatif terjangkau
- Merupakan salah satu bagian produk yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat.
3. Analisis SWOT
Kami melakukan pengamatan terhadap mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung belajar
sebagai calon konsumen (target pasar) sehingga usaha ini memiliki pasar yang jelas. Setiap
usaha yang baru mulai memerlukan ketepatan-ketepatan dalam pengambilan keputusan. Jika
tidak, maka kegagalan akan muncul dalam usahanya. Ketepatan tersebut dapat diperoleh
melalui pendekatan yang sesuai salah satunya adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah
mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
SWOT adalah kependekan dari Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat. Adapun
penjabarannya adalah sebagai berikut:
1) Strength atau Kekuatan:
- Makanan jenis ini mudah diperoleh dikampus karena tempatnya strategis.
- Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru seperti
menggunakan SMS, sosial media dan bertemu secara langsung
- Makanan jenis ini hanya ada satu didalam kampus Uin Sunan Gunung Djati Bandung
- Harga yang kami tawarkan sangat terjangkau baik untuk mahsiswa maupun
masyarakat umum.
- untuk meminimalisir pengeluaran maka peralatan yang kami pakai pinjam dari
kepunyaan orang tua kami.Produk yang kami tawarkan cocok untuk di jadikan
sarapan atau camilan, sehingga dapat di jual kapan pun, dan dalam kondisi apapun
2) Weakness atau Kelemahan
- Produk yang kami pasarkan ini kurang dikenal oleh kalangan mahasiswa, jadi kami
harus tetap giat melakukan pemasaran secara terus menerus.
- Kelapa yang kami gunakan tidak bisa bertahan lama, jadi kami harus membuat sekali
habis.
3) Opportunities atau Kesempatan
- Kesempatan kami masih luas, kami bisa memasarkan produk kami bukan hanya
didalam kampus ini.
- kami akan memperlebar usaha kami ini sampai keluar kampus bahkan kami akan
masuk kedalam pasar-pasar tradisional, jika produk kami sudah stabil pemasarannya
didalam kampus stain ini.
- kami bisa menawarkan produk kami kepada toko-toko kue yang ada disekitar Metro.
- Kami akan adakan delivery order jika memang itu lebih dari target pemasaran kami.
4) Threats atau Ancaman
- Adanya persaingan yang kurang sehat, seperti saling berebut konsumen atau
menjelek-jelekan produk kami. jika terjadi hal seperti itu maka kami akan
menjelaskan kepada para konsumen mengenai produk kami.
- Adanya pesaing yang menjual dengan harga yang lebih murah dari pasaran produk
kami. jika terjadi hal seperti itu maka kami akan menjelaskan kepada konsumen
tentang produk kami, bahkan jika dibutuhkan kami akan memberi tahukan isi-isi dari
produk kami.
BAB 3 Aspek Produksi
3.1 Tempat Produksi
Kami memproduksi produk kue klepon pelangi ini di rumah (home industry) dengan kesediaan
falisitas yang kami sediakan sendiri .
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan :
No Nama Alat Jumlah
1. Baskom 2 buah
2. Gelas 2 buah
3. Sendok Teh 3 buah
4. Piring besar 5 buah
5. Parutan Kelapa 1 buah
6. Pisau 1 buah
7. Spatula (saringan) 1 buah
8. Kompor 1 buah
9. Mangkuk daun Pasang 10 buah
10. Kotak 100 buah

Bahan-bahan yang digunakan :

No Nama Bahan Jumlah


1. Air matang 200 ml
2. Air kapur sirih 2 sendok
3. Tepung Ketan 250 gram
4. Garam 2 sendok
5. Gula Merah 150 gram
6. Daun pandan 3 buah
7. Kelapa parut 150 gram
8. Essens (merah, kuning, hijau) secukupnya
Bahan-bahan yang digunakan, dikelompokan sebagai berikut :

a) kulit klepon
- 150 ml air matang
- 1 sendok teh air kapur sirih
- 250 g tepung ketan
- sendok teh garam
- 1 sendok makan air daun pandan
- Essens warna merah, kuning dan hijau
b) isi klepon
- 150 g gula merah, sisir halus
c) lapisan klepon
- 150 g kelapa parut memanjang
Cara Kerja Pembuatan Kue Klepon Pelangi:
1. Aduk tepung ketan dengan air daun pandan, air kapur sirih dan garam hingga rata
2. Tuangi air sedikit demi sedikit sambil aduk hingga adonan dapat dibentuk.
3. Diamkan selama 15 menit.
4. Bagi adonan menjadi 3 bagian dan beri warna yang berbeda pada setiap adonan .
5. Ambil 1 sendok teh adonan, bulatkan, pipihkan, isi dengan sedikit gula merah, bulatkan
kembali
6. Rebus dalam air mendidih hingga mengapung. Angkat dan tiriskan
7. Gulingkan dalam kelapa parut hingga rata.
8. Sajikan dalam mangkuk daun pisang
*Untuk 20 mangkuk kue tradisional klepon
BAB 4 Aspek keuangan
Sumber dana untuk usaha yang akan dijalankan oleh perusahaan kami ini adalah dari
dana pribadi. Jumlah anggota kelompok adalah lima orang, maka ke lima orang tersebut
memberikan kontribusi untuk dimasukkan ke dalam modal awal pembuatan, pemasaran serta
penjualan Klepon dan Ubi Vanila ini.
Para anggota penyumbang dana disini diberi peran menjadi pemegang saham sehingga
mereka semua bertanggung jawab dalam usaha Klepon dan Ubi Vanila ini. Hal tersebut dapat
memberikan tingkat serius yang lebih tinggi kepada seluruh anggota perusahaan Klepon dan
Ubi Vanila ini mengingat bahwa seluruh dana anggota dimasukkan kedalamnya sehingga
apabila perusahaan mengalami kerugian, maka dia pun akan kehilangan dana yang sudah
diinvestasikannya tersebut.

1. SUMBER DANA

Imam Fauzi : Rp. 30.000


M Nuryanto : Rp. 30.000
Asri Hernawati : Rp. 30.000
Intan Kurnia : Rp. 30.000
Yuna Alfia Sari : Rp. 30.000
Total sumber dana : Rp 150.000

2. RINCIAN BIAYA BUKA USAHA :


a. Modal awal : Rp. 150.000
b. Biaya awal : Rp. 58.500
c. Biaya uji coba produk : Rp. 20.000
d. Biaya operasional : Rp. 7.000
e. Total biaya : Rp. 85.500
f. Modal akhir : Rp. 64.500

3. RINCIAN BIAYA PER HARI (ASUMSI):


a. Biaya Pemasaran (promosi)
1) Pulsa : Rp. 0
2) Sempel : Rp. 20.000
Total biaya pemasaran : Rp.20.000

b. Biaya Modal Produksi (variable)


1) Pembelian bahan baku : Rp. 58.500
a). Ubi : Rp. 12.000
b). Gula Aren : Rp. 4.000
c). Mesis Coklat : Rp. 4.500
d). Kelapa : Rp. 2.000
e). Tepung Sagu : Rp. 4.000
f). Pewarna Makanan : Rp.8.000
g). Tepung Maizena : Rp.4.000
h). Susu : Rp.2.000
i). Santan : Rp. 2.500
j). Garam : Rp. 500
k).Vanili : Rp. 2.000
l). Mika : Rp. 10.000
m). Tusuk gigi : Rp. 3.000
total baiya produksi Rp. 58.500

2). Pembelian Alat : Rp. 0


Total biaya pembelian alat : Rp. 0

3). Biaya Operasional (tetap)


Biaya Listrik ( 1x produksi) : Rp. 0
Label : Rp. 2.000
Gas : Rp. 5.000
Total biaya operasional : Rp. 7.000

Rekapitulasi Biaya

1. Biaya Promosi : Rp. 20. 000


2. Biaya Modal Awal : Rp. 58.500
3. Biaya Operasional : Rp. 7.000
Total Pengeluaran : Rp. 85.500
Sisa sumber dana dana :
1. Sumber dana : Rp. 150.000
2. Total pengeluaran : Rp. 85.500
3. Total sisa sumber dana : Rp 64.500

M. PROYEKSI PENDAPATAN (ASUMSI)


Menggunakan metode penetapan laba, asumsi pendapatan yang diterima:
Pendapatan per hari : 70 produk x Rp. 2.000 = Rp. 140.000 (klepon)
25 produk x Rp. 1000 = Rp. 25.000 (ubi vanila)

* Keuntungan 1 produk (klepon) adalah Rp. 400


Keuntungan 1 produk (klepon) adalah Rp. 200

selama 30 hari: 2.100 x Rp. 2.000 = Rp. 4.200.000 750 x Rp. 1.000 = Rp. 750.000

*Operasional penjualan (2.000/ hari)


*Operasional penjualan (60.000/ bulan)

Diasumsikan dari proyeksi pendapatan diatas, maka pendapatan bersih setiap hari dari
usaha klepon dan ubi vanila ini adalah sebesar Rp. 163.000. Pendapatan bersih Rp. 163.000
ini tidaklah selalu berjumlah seperti itu tiap harinya. Adakalanya penjualan meningkat pada
saat-saat tertentu dan adakalanya penjualan mengalami penurunan. Oleh karena itu kami
menyimpulkan bahwa pendapatan sebesar Rp. 100.000 itu adalah pendapatan yang paling
terendah tiap harinya. Dengan demikian pendeapatan per bulan diproyeksikan sebesar Rp.
3.000.000

N. ANALISA TITIK IMPAS


Dalam menghitung analisis titik impas ini, kita terlebih dahulu menentukan jumlah
investasi awal. Investasi awal dapat kita peroleh dari jumlah biaya tetap ditambah jumlah biaya
total variable. Kemudian setelah diketahui jumlah total nilai investasi awal maka selanjutnya
kita menentukan pendapatan bersih setiap bulannya. Disini kita menggunakan nilai asumsi
pendapatan bersih terendah setiap bulannya.
Investasi awal : Biaya tetap + Biaya variable
: Rp.60.000 + Rp. 3.000.000
: Rp. 3.060.000
Untuk mengetahui Analisa Titik Impas adalah digunakan untuk memperkirakan
seberapa cepat modal yang sudah dikeluarkan dalam usaha klepon dan ubi vanila ini segera
dapat kembali kepada para pemegang saham seutuhnya. Semakin cepat kembalinya modal
kepada para pemegang saham, maka semakin bagus investasi dalam usaha klepon dan ubi
vanila ini. Apabila semakin lama kembalinya modal dalam usaha klepon dan ubi vanila ini
maka diperlukan untuk berfikir kembali apabila ingin meneruskan usaha klepon dan ubi vanila
tersebut. Suatu usaha dengan jumlah modal tertentu apabila pengembalian modalnya cukup
lama, maka para investor akan kehilangan suatu peluang yang dinamakan dengan peluang
kesempatan. Peluang kesempatan tersebut adalah peluang lain untuk para pemegang saham
ketika sebelum membuka usaha klepon dan ubi vanila tersebut. Bisa kita ambil contoh daripada
uang pemegang saham digunakan untuk berbisnis lebih baik disimpan di Bank saja, hasilnya
lebih jelas tiap bulannya walaupun keuntungannya tidak seberapa.
Analisa titik impas tersebut adalah:
Pendapatan / modal = Rp. 163.000 / Rp. 85.500
= Rp. 1.035 rupiah/hari
Jadi uang para pemegang saham akan kembali dalam jangka waktu 49 hari atau 1 ½
bulan setelah investasi awal dilakukan.
BAB 5 Penutup
Usaha Klepon dan Ubi vanila merupakan usaha yang sebenarnya menguntungkan karena
keuntungan yang diperoleh adalah Rp. 600/bungkus, tetapi pada saat penjualan awal banyak
barang yang tidak terjual.
2. Usaha Klepon dan Ubi Vanila ini mencapai titik impas karena jumlah biaya tetap dan jumlah
biaya total variable tidak kurang dari investasi modal awal.
3. Proses produksi usaha Klepon dan Ubi Vanila adalah sangat mudah dan membutuhkan waktu
yang tidak relative lama.
4. Bauran pemasaran usaha Klepon dan Ubi Vanila adalah menggunakan anilisis SWOT
5. Kendala dalam pemasaran usaha Klepon dan Ubi Vanila ditinjau dari SWOT adalah Sulitnya
mempromosikan karena produk ini merupakan produk yang kurang diminati, sehingga untuk
menangani kelemahan ini, kami melakukan promosi secara terus menerus melalui media
komunikasi serta pertemuan langsung dengan konsumen.

Setelah melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha Klepon dan
Ubi Vanila ini sudah sangat layak untuk dijalankan. Dalam cara menjalankannya pun terlihat
tidak terlalu sulit, sehingga proses penjualannya pun tidak terlalu memakan waktu dan fikiran
terlalu banyak. Setelah itu, modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha Klepon dan Ubi
Vanila ini pun tidak terlalu banyak, sehingga tidak akan terlalu menyulitkan kegiatan belajar
mahasiswa. Waktu pelaksanaannya pun dilakukan sebelum jam perkuliahan dimulai. Akhir
kata, besar pengharapan kelompok kami untuk memperoleh keuntungan dalam kegiatan
Penjualan produk Mahasiswa dalam kelas B ini, yaitu Klepon dan Ubi Vanila Kite-Kite.

Anda mungkin juga menyukai