Disusun Oleh :
1. Luh Putu Tustyanti Dewi (1415644050)
2. Dian Sudaryanthi (1415644060)
3. Kusuma Wardani Putri (1415644065)
4. Putu Ajus Galang Prasdhikara (1415644067)
5. Nur Shabrina Yulianti (1415644092)
D4 AKUNTANSI MANAJERIAL
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
i
dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp9.245.810 sehingga dihasilkan
laba operasi sebesar Rp5.154.190.
Setelah menimbang berbagai aspek terkait yaitu aspek pasar dan
pemasaran, aspek produk dan produksi, aspek sumber daya manusia, dan
aspek keuangan, maka dapat disimpulkan bahwa usaha Jaje Penyu Bali ini layak
dilaksanakan.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Menjadikan Jaje Penyu Bali sebagai yang usaha terkenal dengan berbagai
rasa yang bervariasi untuk memuaskan para konsumen dan memperkenalkan
jajanan pasar yang hampir jarang ditemui.
2. Misi
a. Mempopulerkan jajanan pasar tradisional
b. Mengutamakan kualitas produk dan dalam pelayanan.
c. Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam produk maupun pelayanan
d. Mengembangkan usaha di bebearapa tempat strategis lainnya untuk
memperluas usaha
e. Menambah wawasan tentang cara berwirausaha tentang Jajan Telur Penyu.
2
lainnya yang akan kami modifikasi agar terlihat lebih modern dan sesuai
dengan keinginan pasar pada saat ini. Dengan melakukan hal tersebut,
diharapkan kami sebagai kaum muda Bali dapat memperkenalkan dan
melestarikan salah satu budaya dan warisan Bali yaitu makanan dan
minuman tradisional Bali dan menjadikan makanan dan minuman Bali ini
sebagai oleh-oleh khas Bali bagi para wisatawan baik domestik maupun
mancanegara.
3
BAB II
ANALISIS ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
4
konsumen menjadi semakin penasaran untuk mencoba produk yang kami
tawarkan. Salah satu hal yang tidak kalah penting yaitu pelayanan. Pelayanan
yang kami berikan kepada konsumen sangat cepat sehingga konsumen akan
merasa puas.
Disamping itu, pelayanan dengan sikap ramah dan sopan akan menjadikan
para konsumen merasa sangat dihargai. Dengan semua hal tersebut kami yakin
dapat menjadi pemimpin pasar dari pesaing kami baik yang menjual produk yang
berupa jajanan tradisional maupun jajanan pasar lainnya.
5
buah jaje taluh penyu dengan variasi rasa yang berbeda-beda atau dapat
sama sesuai dengan permintaan pelanggan. Setelah melihat respon pasar
yang diharapkan akan positif, kami akan meningkatkan besaran produk untuk
memenuhi seluruh permintaan pasar
3. Target Jumlah Produk yang Akan Dihasilkan
Target jumlah produk yang akan kami hasilkan adalah 60 kotak dalam
satu hari. Hal itu kami putuskan mengingat kami menitipkan produk kami di
beberapa tempat yang berbeda dan juga asumsi adanya pesanan melalui
online. Dengan target per hari sebagai berikut, maka jumlah produk yang akan
kami hasilkan selama satu bulan adalah sebanyak 1.800 kotak. Jumlah ini
diharapkan akan semakin tinggi sejalan dengan perkembangan usaha.
6
4) Mempertahankan harga yang terjangkau agar tidak berfluktuasi terlalu
signifikan
5) Mengelola media sosial sebagai sarana promosi dengan baik dan
diusahakan untuk selalu merespon konsumen dengan cepat.
b. Weakness (Kelemahan)
Usaha Jaje Penyu Bali memiliki weakness (kelemahan) sebagai berikut:
1) Kurangnya modal untuk memulai usaha
2) Produk kurang tahan lama karena tidak menggunakan bahan pengawet
Berdasarkan hasil analisis weakness (kelemahan) dari Produk Jaje Penyu
Bali, maka terdapat beberapa hal yang harus dilakukan antara lain:
1) Meminimalisir serta lebih selektif di dalam penggunaan biaya untuk
memulai usaha sehingga tidak menghabiskan modal yang besar.
2) Memperhitungkan jumlah produk yang dapat dijual untuk satu hari
sehingga tidak tersisa serta lebih mempelajari teknik-teknik pengawetan
secara alami serta tetap mempertahankan produk yang bebas dari
bahan pengawet.
c. Opportunities (Peluang)
Usaha Jaje Penyu Bali memiliki opportunities (peluang) sebagai berikut:
1) Dengan daya inovatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan besar
untuk menguasai pasar
2) Jumlah pesaing yang tidak banyak
Berdasarkan hasil analisis opportunities (peluang) dari Produk Jaje Penyu
Bali, maka terdapat beberapa hal yang harus dilakukan antara lain
mempertahankan konsep inovatif dan kreatif sehingga dapat terus
bertahan sebagai pemimpin pasar
d. Threats (Ancaman)
Usaha Jaje Penyu Bali memiliki threats (ancaman) sebagai berikut:
1) Apabila terjadi kenaikan harga bahan baku maka hal tersebut akan
mempengaruhi harga dari Produk Jaje Penyu Bali
2) Banyak pesaing yang akan menduplikat atau meniru ide dari usaha ini
Berdasarkan hasil analisis Threats (ancaman) dari Produk Jaje Penyu Bali,
maka terdapat beberapa hal yang harus dilakukan antara lain:
7
1) Berusaha mempertahankan harga yaitu dengan menjalin kerjasama
terhadap beberapa supplier bahan baku sehingga diharapkan akan
menekan perubahan harga bahan baku yang signifikan
2) Mempertahankan konsumen dengan selalu berinovasi dan
mempertahankan kualitas serta memberikan pelayanan yang maksimal
sehingga Produk Jaje Penyu Bali memiliki tempat khusus di hati
konsumen
2. Marketing Mix
a. Strategi Produk (Product)
Produk yang kami pasarkan terdiri dari beberapa varian rasa (isian)
antara lain kacang hijau, coklat, dan keju. Selain itu produk Jaje Taluh
Penyu kami menggunakan bahan-bahan yang sangat aman untuk
dikonsumsi dan sudah memenuhi kriteria dari BPOM (Badan Pengawasan
Obat dan Makanan), sebagai contoh pewarna hijau yang kami gunakan
untuk produk kami memakai daun suji. Dan yang tidak kalah penting yaitu
produk yang kami tawarkan tidak menggunakan bahan pengawet sehingga
tidak berbahaya bagi kesehatan konsumen.
b. Strategi Harga (Price)
Harga yang kami tawarkan sangat terjangkau yaitu Rp 8.000 untuk satu
kemasan Jaje Taluh Penyu. Dalam satu kemasan berisi 4 buah jaje taluh
penyu dengan rasa yang berbeda-beda satu sama lain. Kami juga
menerima pesanan dengan kemasan dan harga yang beragam.
c. Strategi Pemasaran (Promotion)
1) Advertising
Kami melakukan promosi dengan memasang iklan di media sosial
yang kami miliki seperti Line, Instagram, Facebook, dan sebagainya. Hal
tersebut akan memudahkan masyarakat untuk mengetahui lebih dalam
lagi mengenai produk yang kami tawarkan. Selain itu kami juga aktif
membuka stand untuk usaha Jaje Penyu Bali kami dalam acaraacara
besar yang diselenggarakan untuk seputaran Kota Denpasar dan
Kabupaten Badung, seperti PKB (Pesta Kesenian Bali) maupun acara-
acara yang diadakan pihak swasta atau sekolah-sekolah serta kampus-
kampus yang ada.
8
Dengan mengikuti acar-acara besar tersebut, dimana di dalam
acara tersebut tentu saja akan dihadiri oleh semua segmen lapisan
masyarakat sehingga hal itu akan memudahkan kami untuk melakukan
promosi-promosi secara langsung terhadap konsumen.
2) Sales Promotion
Kami merancang program untuk menarik minat pembeli yaitu
dengan memberikan sampel gratis ketika kami membuka stand di suatu
acara-acara atau festival kuliner. Selain itu kami juga menyediakan free
delivery khusus di seputaran Kota Denpasar apabila konsumen
memesan produk kami lebih dari 10 porsi.
d. Strategi Lokasi (Place)
Pemilihan lokasi merupakan hal yang tidak kalah penting dalam
menjalankan sebuah usaha. Keputusan mengenai tempat sangat penting
agar konsumen dapat memperoleh produk yang dibutuhkan tepat pada
saat dibutuhkan, namun untuk saat ini kami belum memiliki lokasi tetap
untuk menjual produk kami, hal tersebut dikarenakan kami tidak ingin
terburu-buru mengeluarkan banyak modal untuk mengontrak tempat
sehingga kami hanya menitipkan produk-produk kami di lokasi yang
strategis menurut beberapa dasar pertimbangan yang telah kami tentukan
dan gunakan, dimana dasar pertimbangan yang kami gunakan dalam
pemilihan lokasi yaitu dekat dengan perkantoran, dekat dengan perumahan
atau pemukiman masyarakat, serta mempertimbangkan jumlah pesaing
yang ada di suatu lokasi.
Berdasarkan hal tersebut kami memilih beberapa lokasi tempat
menitipkan produk kami yaitu di Pasar Bualu, Pasar Jimbaran, Pasar
Renon, Pasar Desa Pekraman Panjer, Pasar Desa Adat Sesetan, Pasar
Wates Sesetan, serta di Pasar Badung. Selain itu, kami juga menititpkan
produk kami di beberapa swalayan yaitu seperti Tiara Gatsu, Tiara Monang
Maning, Hardys Gatsu, dan Hardys Sesetan. Dari sekian banyak lokasi
strategis yang menjadi tempat untuk menitipkan produk kami, kami
harapkan hal tersebut akan memudahkan konsumen untuk menjangkau
produk Jaje Taluh Penyu yang kami tawarkan.
9
BAB III
ANALISIS ASPEK PRODUK DAN PRODUKSI
10
2. Prasarana
Adapun prasarana yang dibutuhkan dalam pembuatan jaje taluh penyu
yaitu:
a. 3.000 gr Tepung Ketan
b. 1.000 gr Tepung Beras
c. 10 lembar Daun Pandan
d. 20 lembar Daun Suji
e. 18 ml Pewarna Makanan
f. 800 ml Santan Cair
g. 18,144 gr Kelapa Parut
h. 500 gr Gula Pasir
i. 30 gr Garam
j. 750 gr Kacang Hijau
k. 1.500 gr Gula Merah
l. 30 gr Dark Cooking Chocolate
m. 30 gr Keju
n. 60 buah kotak mika plastic
o. 240 buah cup kue kertas
B. Teknik Produksi
Dalam proses pembuatan jaje taluh penyu, terdapat tiga proses yang harus
dilakukan, yaitu pembuatan adonan luar atau kulit kue, pembuatan isian di dalam
kue, dan hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah pembuatan tepung
sangrai untuk toping luar kue sehingga kue tidak lengket satu dengan yang
lainnya. Berikut ini adalah teknik pembuatan jaje taluh penyu:
Gambar 3.1
Bentuk Adonan yang Telah Diuleni
b. Tambahkan air sari daun suji atau pewarna makanan untuk membuat
warna adonan yang berbeda satu dengan yang lain, kemudian uleni lagi
sampai kalis.
11
Gambar 3.2
Proses Pewarnaan Adonan
12
Gambar 3.3
Proses Pembuatan Unti Kelapa Parut
2) Jika unti sudah matang akan nampak seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.4
Tampilan Unti Kelapa Parut yang Sudah Matang
b. Rasa Kacang Hijau
Masukkan kacang hijau, santan cair, gula pasir, gula merah, garam, dan air
ke dalam panci dengan api sedang lalu masak hingga mendidih dan adonan
mengental.
Gambar 3.5
Proses Pembuatan Unti Kacang Hijau
13
c. Rasa Coklat dan Keju
Potong coklat dan keju yang akan dijadikan isian sesuai kebutuhan.
Gambar 3.6
Tampilan Coklat dan Keju yang Akan Dijadikan Unti
3. Teknik Pembuatan Tepung Sangrai
Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu sangrai tepung beras
dengan api kecil selama kurang lebih 10 menit atau hingga tepung terasa
ringan saat diaduk. Selanjutnya ayak tepung sebelum digunakan agar tidak
menggumpal dan menghilangkan kotoran-kotoran.
Gambar 3.7
Proses Menyangrai Tepung Beras
Tepung yang sudah siap digunakan akan nampak seperti gambar di
bawah ini.
Gambar 3.8
Tampilan Tepung Sangrai yang Siap Digunakan
4. Tahap Akhir
14
Apabila ketiga tahap di atas telah selesai dilakukan maka tahap yang
harus dilalui selanjutnya yaitu tahap akhir, dimana tahap akhir ini yaitu
proses menyatukan adonan kulit kue dengan isian di dalamnya. Adapun
langkah yang harus diambil pertama yaitu:
a. Ambil 1 sendok makan adonan kulit luar. Pipihkan dan tambahkan
isiannya (kelapa/kacang hijau/coklat/keju).
15
Gambar 3.9
Proses Penambahan Isian kedalam Adonan
b. Bulatkan adonan yang sudah diberi isian tadi sehingga menyerupai telur
penyu.
Gambar 3.10
Tampilan Jaje yang Siap Direbus
c. Masukkan bulatan taluh penyu yang sudah dibuat tadi ke dalam air
mendidih. Tunggu hingga taluh penyu mengapung, kemudian angkat, lalu
tiriskan.
16
Gambar 3.11
Proses Perebusan Jaje
d. Setelah taluh penyu yang ditiriskan dingin, gulingkan diatas tepung ketan
yang telah disangrai.
Gambar 3.12
Tampilan Jaje yang Telah Dibalur Tepung
e. Tata jaje taluh penyu yang sudah digulingkan ke dalam tepung sangrai
dan jaje taluh penyu telah siap dihidangkan.
Gambar 3.13
17
Tampilan Jaje Taluh Penyu yang Siap Dikemas
f. Selanjutnya jaje taluh penyu akan disusun dalam kotak mika plastik yang
telah diberi label Jaje Penyu Bali. Dalam satu kotak terdapat 4 buah jaje
taluh penyu dengan variasi rasa yang berbeda-beda, yaitu 1 buah rasa
original, 1 buah rasa kacang hijau, 1 buah rasa coklat, dan 1 buah rasa
keju.
Gambar 3.14
Tampilan Jaje Taluh Penyu yang Telah Dikemas
18
digulingkan di atasnya. Jika hal tersebut terjadi tentunya akan membuat kualitas
kue menurun dan dapat mengecewakan konsumen.
Selain itu, timbangan juga salah satu sarana yang tidak boleh dilupakan,
karena agar tercipta adonan yang memiliki tingkat kelembutan dan kekenyalan
pas dibutuhkan ukuran perbandingan bahan yang pas pula. Agar perbandingan
tersebut lebih akurat maka penggunaan timbangan dalam pembuatan adonan
sangat bermanfaat.
19
BAB IV
ANALISIS ASPEK SUMBERDAYA MANUSIA
20
dan keahlian dalam
memasarkan produk
Jaje Penyu Bali,
berpengalaman di
bidang pemasaran,
Pemasaran Wanita memiliki semangat
kerja yang tinggi,
kreatif, inovatif,
bertanggung jawab,
jujur, dan pekerja
keras
Memiliki kemampuan
dan keahlian dalam
pencatatan keuangan,
berpengalaman
bekerja di bidang
Karyawan Bagian SMA/SMK Pria/
keuangan, memiliki
Keuangan /Diploma/Sarjana Wanita
semangat kerja yang
tinggi, profesional,
jujur,
bertanggungjawab,
dan pekerja keras.
Tabel 4.1
Uraian Sumber Daya Manusia yang Diinginkan Jaje Penyu Bali
21
berkualitas sehingga seiring dengan berkembangnya usaha ini maka karyawan
dapat menyesuaikan dan meningkatkan kemampuannya.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Jaje Penyu Bali
22
c. Mencuci seluruh perlengkapan produksi
d. Menjaga kebersihan tempat produksi
3. Karyawan Bagian Pemasaran
a. Memasarkan produk melalui media sosial
b. Mengantarkan produk ke tempat konsinyasi
c. Mengantarkan pesanan ke konsumen
d. Mengambil barang konsinyasi jika ada yang tidak terjual
4. Karyawan Bagian Keuangan
a. Mencatat penerimaan dan pengeluaran kas
b. Melakukan pemesanan bahan baku dan perlengkapan yang dibutuhkan
c. Menangani segala permasalahan keuangan dengan berkoordinasi
bersama pemilik
d. Membuat laporan keuangan
23
BAB V
ANALISIS ASPEK KEUANGAN
2. Investasi
Tabel 5.1
Jumlah Investasi yang Diperlukan
3. Proyeksi Penerimaan
Penerimaan pada usaha Jaje Penyu Bali ini berasal dari penjualan jaje taluh
penyu yang dijual dengan kemasan mika plastik. Dalam satu kemasan
terdapat 4 buah jaje taluh penyu dengan variasi rasa yang berbeda. Harga
jual tiap kemasan adalah Rp 8.000 dan tiap hari kami memproduki 60 kotak.
Jadi, berdasarkan hal tersebut maka penjualan yang diperkirakan akan
diterima adalah Rp. 480.000 per hari dengan asumsi semua produksi habis
terjual. Sehingga penjualan per bulan yang didapatkan adalah Rp 14.400.000.
24
4. Proyeksi Biaya
a. Biaya Bahan Baku
Tabel 5.2
Proyeksi Biaya Bahan Baku
Berdasarkan data diatas maka:
Bahan Baku per Hari = Rp 160.560
Bahan Baku per Bulan = Rp 4.816.800
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tabel 5.3
Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Langsung
Berdasarkan data diatas maka bahan tenaga kerja langsung per bulan adalah
Rp 2.000.000.
c. Biaya Overhead Pabrik (BOP)
1) Biaya Bahan Penolong
25
Tabel 5.4
Proyeksi Biaya Bahan Penolong
Berdasarkan data diatas maka:
Biaya Bahan Penolong per hari = Rp 51.857
Biaya Bahan Penolong per Bulan = Rp 1.555.710
2) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tabel 5.5
Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Berdasarkan data diatas maka biaya tenaga kerja langsung per bulan
adalah Rp 1.500.000.
3) Biaya BOP Lain-Lain
Tabel 5.6
Proyeksi Biaya BOP Lain-Lain
Berdasarkan data diatas maka biaya lain lain adalah sebesar Rp 257.575.
B. Proyeksi Laba/Rugi
26
Perhitungan Proceeds:
Proceeds = EAT + Depresiasi
= Rp 4.169.911 + Rp 257.575
= Rp 4.427.486
Pada perhitungan Payback Period diasumsikan bahwa nilai Proceeds tiap
bulan adalah sama yaitu Rp 4.427.486
Perhitungan Payback Period:
Jangka Waktu:
Bulan = 2 bulan
Hari ((Rp 1.145.029/Rp 4.427.486) x 30 hari = 8 hari
Kesimpulan:
Modal yang diinvestasikan pada usaha Jaje Penyu Bali sebesar Rp
10.000.000 akan kembali dalam waktu 2 bulan 8 hari.
27
Kesimpulan:
Karena hasil perhitungan Net Present Value yang dihasilkan bernilai positif,
maka investasi yang dilakukan untuk usaha Jaje Penyu Bali ini layak untuk
dilakukan.
Kesimpulan:
Karena perhitungan Internal Rate of Return diatas menghasilkan angka yang
lebih besar dari tingkat bunga yang dipandang layak (1% < 14,5532%), maka
usaha layak dijalankan karena rencana usaha dinilai menguntungkan.
28
= 555 kotak
b. Break Even Point dalam Rupiah
Diketahui :
Biaya Tetap Rp 1.857.575
Biaya Variabel Rp 8.372.514
Total Penjualan Rp 14.400.000
Break Even Point = Total By. Tetap/1-(Total By. Variabel/Total Penjualan)
= Rp 1.857.575/1-(Rp 8.372.514/Rp 14.400.000)
= Rp 4.437.850
Kesimpulan:
Jadi, berdasarkan perhitungan BEP diatas maka usaha Jaje Penyu Bali ini
akan mencapai BEP apabila usaha Jaje Penyu Bali telah berhasil menjual 55
kotak jajan dan mencapai omset penjualan Rp 4.437.850. Jika usaha ini,
berhasil menjual dan mendapat omzet lebih dari itu baru perusahaan
memperoleh keuntungan.
5. Return On Investment
Berikut ini adalah perhitungan Return of Investment untuk usaha Jaje Penyu
Bali:
Diketahui:
Laba Bersih Rp 4.169.911
Investasi Rp 10.000.000
ROI = (Laba Bersih/Investasi) x 100%
= (Rp 4.169.911/Rp 10.000.000) x 100%
= 41,70%
Kesimpulan:
Jadi, berdasarkan perhitungan ROI diatas maka usaha Jaje Penyu Bali
menghasilkan laba bersih sebesar 41,70% dari investasi yang ditanam di awal
usaha didirikan.
29
BAB VI
ANALISIS ASPEK EKONOMI DAN LINGKUNGAN
30
dikelola oleh orang pribadai dengan keuntungan maksimal Rp.200.000.000 dan
bisa menyerap tenaga kerja 5-10 karyawan. Selain dapat mengembangkan
potensi masyarakat yang ada, UKM juga bisa meningkatkan potensi alam di
daerah tersebut seperti meningkatkan sektor pertanian, sektor perkebunan,
sektor perikanan dan lain-lain, hal ini dikarenakan produk yang diangkat oleh
UKM biasanya suatu makanan khas yang ada di daerah tersebut, secara tidak
langsung semakin banyak produk yang dijual maka semakin tinggi kebutuhan
bahan baku dalam hal ini lah UKM berperan dalam meningkatkan sektor
pertanian dan yang lainnnya yang berada di daerah tersebut.
Secara tidak langsung dengan keberadaan UKM juga bisa menyerap
tenaga kerja yang berasal dari masyarakat sekitar, sehingga dengan keberadaan
UKM bisa memberikan pendapatan tambahan sehingga secara tidak langsung
dengan keberadaan UKM juga di harapkan bisa membantu ekonomi masyarakat
menjadi sejahtera. Kesejahteraan adalah suatu tahap dimana terpenuhinya
kebutuhan hidup seseorang sehingga orang tersebut merasa cukup dan tidak
mempunyai kekhawatiaran minimal dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
seperti makan, minum, kesehatan, dan pendidikan, untuk memenuhi semua itu
sudah sewajarnya dalam hal ini UKM bisa mendongkrak dan menjadi
peningkatan dalam kesejahteraan masyarakat menengah kebawah. Dalam hal ini
bisnis yang kita jalanin sudah dapat meningkatan kesejahteraan bagi
masyarakat.
Usaha kami juga sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan
memberikan hari libur masing-masing satu hari setiap minggu. Kami juga
memberikan pelatihan kepada para karyawan untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan mereka dalam bekerja. Untuk gaji, kami memberikan sesuai
dengan tugas dan skala usaha. Karena usaha masih tergolong kecil, maka gaji
yang diberikan masih tergolong kecil. Namun seiring dengan perkembangan
usaha dan tugas, gaji yang akan diberikan pasti akan lebih tinggi.
C. Dampak Lingkungan
Lingkungan bisnis tersebut menjadi bahan pertimbangan penting untuk
mengukur kemampuan yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan tujuan
perusahaan yang ditetapkan. Untuk menekan biaya produksi, banyak UKM yang
31
menggunakan bahan kimia dalam proses produksinya sehingga mengabaikan
sisi ekologi. Pada sektor pertanian, kriteria usaha ramah lingkungan dikaitkan
dengan Sistem Pertanian Organik, yaitu mengarahkan pelaku usaha untuk
menjaga keseimbangan ekosistem guna menjamin keberlanjutan daya dukung
alam dalam menyediakan bahan pangan yang sehat dan bermutu serta
memenuhi kebutuhan industri.
Pada bisnis ini, kami meningkatkan potensi alam pada sektor pertanian.
Bisnis yang sangat aman bagi lingkungan, karena menggunakan bahan baku
alami dari lingkungan sekitar yang bisa ditanami sendiri seperti daun suji dan
daun pandan sehingga menambah daerah resapan air.
Selain itu perusahaan kami, juga selalu memperhatikan limbah yang
dihasilkan oleh usaha kami seperti sisa-sisa bahan, plastik pembungkus, dan lain
sebagainya. Kami selalu membuang limbah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
yang sudah disediakan. Hal ini kami lakukan untuk membantu mengurangi
sampah plastik dan menjalankan konsep go green.
32
BAB VII
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan berdasarkan analisis yang telah
dilakukan untuk usaha Jaje Penyu Bali adalah sebagai berikut:
1. Dilihat dari aspek Pasar dan Pemasaran, usaha Jaje Penyu Bali ini memiliki
peluang untuk memenuhi standar kelayakan bisnis dan dianggap cukup
menjanjikan karena produk jaje taluh penyu yang dihasilkan sangat familiar di
lidah konsumen dan memiliki banyak pilihan rasa. Selain itu, lokasi usaha Jaje
Penyu Bali sangat strategis yang berdekatan dengan sekolah-sekolah,
kampus, perkantoran serta permukiman masyarakat yang merupakan target
utama penjualan kami. Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran tersebut,
maka usaha Jaje Penyu Bali ini dapat dikatakan layak dijalankan.
2. Dilihat dari aspek Produk dan Produksi, usaha Jaje Penyu Bali yang
dikembangkan ini memiliki keunikan pada varian yang ditawarkan cukup
banyak. Keunggulan lainnya yaitu bahan baku yang digunakan higienis dan
segar serta tidak menggunakan bahan pengawet yang berbahaya bagi tubuh,
sehingga kami yakin produk kami mampu bersaing dipasaran. Berdasarkan
aspek produk dan produksi tersebut, maka usaha Jaje Penyu Bali dapat
dikatakan layak dijalankan.
3. Dilihat dari aspek Sumber Daya Manusia, usaha Jaje Penyu Bali mempunyai
manajemen yang sudah baik dan teratur. Usaha ini juga telah memiliki
perencanaan jumlah pekerja dilengkapi dengan job descriptionnya masing-
masing. Pekerja tersebut nantinya dipilih sesuai dengan kemampuan dan
kualifikasi yang telah ditentukan. Berdasarkan aspek sumber daya manusia,
maka usaha Jaje Penyu Bali dapat dikatakan layak dijalankan.
4. Dilihat dari aspek Keuangan, usaha Jaje Taluh Penyu telah melakukan
perhitungan proyeksi penerimaan, biaya dan laba rugi. Selanjutnya juga
dilakukan penilaian kelayakan dari aspek keuangan diantaranya Payback
Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Breakeven Point, dan
Return on Investment. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan
tersebut, maka usaha Jaje Penyu Bali dapat dikatakan layak untuk dijalankan.
5. Dilihat dari aspek Ekonomi dan Lingkungan, usaha Jaje Penyu Bali layak
untuk dijalankan karena dapat memberikan kontribusi terhadap penyerapan
33
tenaga kerja, kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan, dan berdampak
baik terhadap lingkungan.
Dari kelima analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha Jaje Taluh
Penyu ini layak untuk dijalankan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis kelayakan studi usaha Jaje Penyu Bali, maka
rekomendasi yang dapat kami berikan untuk usaha ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan Pemerintah Daerah Bali agar dapat memberikan perhatian khusus
bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) seperti usaha Jaje Penyu Bali ini. Hal
tersebut akan berdampak pada banyaknya wirausahawan muda yang tertarik
untuk membuat usaha-usaha baru kedepannya sehingga ketersediaan
lapangan pekerjaan baru akan semakin bertambah.
2. Diharapkan usaha ini nantinya dapat lebih memaksimalkan penggunaan
teknologi baik yang terkait dengan proses produksi, pengemasan, pemasaran,
maupun penjualan.
3. Agar usaha ini dapat berkembang ke depannya, sangat diharapkan adanya
pinjaman kredit lunak dari lembaga keuangan. Selain itu kami juga
mengharapkan adanya pihak-pihak yang ingin menanamkan modal pada
usaha ini dengan memperhatikan aspek-aspek analisis di atas.
34
LAMPIRAN
35
36