Anda di halaman 1dari 12

TUGAS EKONOMI MANAJERIAL

KURVA DISTRIBUSI NORMAL

OLEH :
KELOMPOK 6
1. Putu Eka Suprapta Wibhawa (1415644048)
2. Luh Putu Tustyanti Dewi (1415644050)
3. A.A. Istri Yunita D.D.A.S (1415644051)
4. Dian Sudaryanthi (1415644060)

D4 AKUNTANSI MANAJERIAL
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
2017
A. SOAL
Berikut ini adalah data profit Semen Indonesia (Persero) Tbk. selama 10 tahun
yaitu tahun 2002 – 2011 :

Sumber : www.idx.go.id
Berdasarkan data diatas, diminta :
1. Buatlah kurva distribusi normal 3 klasifikasi!
2. Buatlah kurva distribusi normal 5 klasifikasi!

B. JAWABAN
1. Perhitungan Data yang Diperlukan
a. Menentukan banyaknya data (n)
n = COUNT(E6:E15)
= 10
Jadi, banyaknya data yang digunakan adalah 10 buah data
b. Menentukan data profit tertinggi (XT)
XT = MAX(E6:E15)
= Rp 3.925.442
Jadi, data profit tertinggi adalah profit tahun 2011 dengan nilai Rp 3.925.442
c. Menentukan data profit terendah (XR)
XR = MIN(E6:E15)
= Rp 151.276
Jadi, data profit terendah adalah profit tahun 2002 dengan nilai Rp 151.276
d. Menghitung rentangan ( R )
Rentangan = XT – XR
= Rp 3.925.442 - Rp 151.276
= Rp 3.774.166
Jadi, jarak antara data profit tertinggi dengan terendah sebesar Rp 3.774.166
e. Menentukan Standar Deviasi (SD)
SD = Rentangan / 6
= Rp 3.774.166 / 6
= Rp 629.028
Jadi, standar deviasi atau simpangan baku untuk data diatas sebesar Rp 629.028
f. Menentukan Rerata/Mean (M)
M = Σ Profit / n
= Rp 18.514.095 / 10
= Rp 1.851.410
Jadi, rata-rata/mean dari data diatas sebesar Rp 1.851.410
g. Menentukan Interval Kelas
 Untuk 3 Klasifikasi (I3)
= Rentangan / 3
= Rp 3.774.166 / 3
= Rp 1.258.055
 Untuk 5 Klasifikasi (I5)
= Rentangan / 5
= Rp 3.774.166 / 5
= Rp 754.833

2. Tabel Interval dan Perhitungannya


a. Tabel Interval 3 Klasifikasi
Perhitungan
 Untuk Klasifikasi Rendah (Q1)
= X R + I3
= Rp 151.276 + Rp 1.258.055
= Rp 1.409.331
Jadi, profit yang termasuk klasifikasi rendah adalah profit dengan nilai
kurang dari Rp 1.409.331
 Untuk Klasifikasi Tinggi (Q2)
= X T – I3
= Rp 3.925.442 - Rp 1.258.055
= Rp 2.667.387
Jadi, profit yang termasuk klasifikasi tinggi adalah profit dengan nilai
lebih dari Rp 2.667.387
 Untuk Menentukan Median (Sedang)
Me = MEDIAN(E6:E15)
= Rp 1.535.464
Jadi, profit yang termasuk klasifikasi rendah adalah profit dengan nilai Rp
1.409.331 s/d Rp 2.667.387 , dengan nilai tengah (median) kurva adalah
Rp 1.535.464
Tabel Interval
Berdasarkan perhitungan diatas maka tabel interval untuk 3 klasifikasi adalah
sebagai berikut :

Gambar 1 Tabel Interval 3 Klasifikasi


b. Tabel Interval 5 Klasifikasi
Perhitungan
 Untuk Klasifikasi Sangat Rendah (Q1)
= X R + I5
= Rp 151.276 + Rp 754.833
= Rp 906.109
Jadi, profit yang termasuk klasifikasi sangat rendah adalah profit dengan
nilai kurang dari Rp 906.109
 Untuk Klasifikasi Rendah (Q2)
= Q 1 + I5
= Rp 906.109 + Rp 754.833
= Rp 1.660.942
Jadi, profit yang termasuk klasifikasi rendah adalah profit dengan nilai Rp
906.109 s/d Rp 1.660.942
 Untuk Klasifikasi Sedang (Q3)
= Q 2 + I5
= Rp 1.660.942 + Rp 754.833
= Rp 2.415.776
Jadi, profit yang termasuk klasifikasi sedang adalah profit dengan nilai
lebih dari Rp 1.660.942 s/d Rp 2.415.776
 Untuk Klasifikasi Tinggi (Q4)
= Q 3 + I5
= Rp 2.415.776 + Rp 754.833
= Rp 3.170.609
Jadi, profit yang termasuk klasifikasi tinggi adalah profit dengan nilai
lebih dari Rp 2.415.776 s/d Rp 3.170.609
 Untuk Klasifikasi Sangat Tinggi (Q5)
= Q 4 + I5
= Rp 3.170.609 + Rp 754.833
= Rp 3.925.442
Jadi, profit yang termasuk klasifikasi sangat tinggi adalah profit dengan
nilai lebih dari Rp 3.170.609
 Untuk Menentukan Median
Me = MEDIAN(E6:E15)
= Rp 1.535.464
Jadi, nilai tengah (median) dari kurva adalah Rp 1.535.464
Tabel Interval
Berdasarkan perhitungan diatas maka tabel interval untuk 5 klasifikasi adalah
sebagai berikut :
Gambar 2 Tabel Interval 5 Klasifikasi

3. Kurva Distribusi Normal dan Analisisnya


Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat kurva distribusi Normal pada
Microsoft Excel :
a. Siapkan tabel seperti yang tertera di bawah ini :

Gambar 3 Tabel Penyusunan Kurva Distribusi Normal

Nilai pada kolom f(x) dihitung dengan menggunakan rumus


= NORMDIST(x;mean;standard_dev;FALSE), dimana x merupakan nilai profit
tiap tahun.
Sedangkan untuk kolom median, komponen tiga klasifikasi, dan komponen lima
klasifikasi diambil dari perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya saat akan
membentuk tabel interval.
b. Untuk Membuat Lengkungan Kurva
Berikut ini adalah langkah-langkah membuat lengkungan kurva :
 Sorot kolom f(x) dan kolom profit seperti yang ada pada Gambar 3
 Pilih Insert Chart dengan Type Scatter
 Pilihlah type Scatter with Smooth Line
 Setelah melakukan tahapan diatas maka akan terbentuk lengkungan kurva
sebagai berikut :

c. Untuk Membuat Garis Median (Hitam Putus-Putus)


 Klik kanan pada kurva lalu pilih Select Data
 Klik Add dan beri nama Median lalu klik OK
 Pilih Median yang baru dibuat lalu klik Edit
 Untuk data X, pilih kolom Median dan untuk data Y pilih kolom f(x)
 Lalu klik OK
d. Untuk Membuat Garis Mean (Hijau Putus-Putus)
 Klik kanan pada kurva lalu pilih Select Data
 Klik Add dan beri nama Mean lalu klik OK
 Pilih Mean yang baru dibuat lalu klik Edit
 Untuk data X, pilih kolom Mean dan untuk data Y pilih kolom f(x)
 Lalu klik OK
e. Untuk Membuat Garis Batas Masing-masing Kualifikasi
1. Untuk 3 Klasifikasi
 Klik Kanan pada kurva lalu pilih Select Data
 Klik Add dan beri nama Tinggi (untuk garis batas tinggi) atau Rendah
(untuk garid batas rendah) lalu klik OK
 Pilih Tinggi/Rendah yang baru dibuat lalu klik Edit
 Untuk data X, pilih kolom Tinggi/Rendah pada bagian Tiga Klasifikasi dan
untuk data Y pilih kolom f(x)
 Lalu klik OK
2. Untuk 5 Klasifikasi
 Klik Kanan pada kurva lalu pilih Select Data
 Klik Add dan beri nama Tinggi (untuk garis batas tinggi) , Sedang (untuk
garis batas sedang, Rendah (untuk garis batas rendah) , atau Sangat
Rendah (untuk garis batas rendah) atau Sangat Rendah (untuk garis batas
sangat rendah), lalu klik OK
 Pilih Tinggi/Sedang/Rendah/Sangat Rendah yang baru dibuat lalu klik Edit
 Untuk data X, pilih kolom Tinggi/Sedang/Rendah/Sangat Rendah pada
bagian Lima Klasifikasi dan untuk data Y pilih kolom f(x)
 Lalu klik OK
Setelah tahapan-tahapan diatas dilakukan maka akan didapatkan kurva seperti
dibawah ini : (disempurnakan dengan menggunakan Ms. Paint)

Gambar 4 Kurva Distribusi Normal dengan 3 Klasifikasi


Gambar 5 Kurva Distribusi Normal dengan 5 Klasifikasi

Analisis Kurva Distribusi Normal :


Uji Normalitas Skewness
Untuk analisis ini, kami menggunakan alat bantu Ms. Excel dengan formula :
= SKEW(E6:E15)
= 0,3303
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai Sk data ini lebih dari 0 (>0)
yaitu sebesar 0,3303. Hal ini berarti bahwa nilai Mean/rerata data terletak di
sebelah kanan Median yang menyebabkan kurva memiliki ekor memanjang ke
kanan atau kurva menceng ke kanan/positif (Skewed to the Right/Positively
Skewed). Karena kurva untuk data ini adalah kurva dengan Positively Skewed,
maka berpeluang untuk mengalami kenaikan profit untuk kedepannya
Uji Normalitas Kurtosis
Untuk analisis ini, kami menggunakan alat bantu Ms. Excel dengan formula :
= KURT(E6:E15)
= - 1,588768
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai nilai keruncingan data ini
kurang dari 3 (<3) yaitu sebesar – 1,588768. Hal ini berarti bahwa data Semen
Indonesia (Persero) Tbk ini memiliki distribusi yang memiliki puncak hampir
mendatar atau sering disebut Platikurtik. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi
data ini tergolong tidak normal.
Analisis Selisih Kenaikan Profit
Untuk melakukan analisis ini, kami menyusun tabel sebagai berikut :

Untuk kolom % Kenaikan Profit Tiap Tahun dihitung dengan rumus :


= (Profitn – Profitn-1)/Profitn x 100%
Untuk kolom % Kenaikan Profit dalam 10 Tahun dihitung dengan rumus :
= Σ % Kenaikan Profit Tiap Tahun / n
Untuk kolom Selisih % Tiap Tahun dengan % 10 Tahun dihitung dengan rumus:
= % Kenaikan Profit Tiap Tahun - % Kenaikan Profit dalam 10 Thn
Karena hasil dari total kolom Selisih % Tiap Tahun dengan % 10 Tahun adalah
positif yaitu 43,73%, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kurva yang
dihasilkan oleh data diatas kemungkinan akan condong ke kanan (Positively
Skewed). Hal ini berarti profit Semen Indonesia (Persero) Tbk akan mengalami
kenaikan kedepannya.
Analisis Berdasarkan Keadaan Ekonomi
 Tahun 2003
Pada tahun 2003, Semen Indonesia (Persero) Tbk. mengalami keniakna laba
dari Rp 151.276 menjadi Rp 372.509. Kenaikan laba bersih untuk tahun 2003
yang signifikan tersebut karena dipengaruhi oleh tiga faktor : Pertama,
meningkatnya volume penjualan, Kedua adanya penyesuaian harga dalam
bentuk kenaikan harga dan Ketiga perusahaan terus melakukan efisiensi
biaya terutama menekan biaya bunga pada tahun 2003 hingga Rp 100 miliar.
Laba usaha Semen Gresik tahun 2003 naik 24,34 persen menjadi Rp 945,203
miliar dibandingkan tahun 2002 yang sebesar Rp 760,364 miliar. Semen
Gresik mencatat total aset tahun 2003 mengalami penurunan dari Rp 6,872
triliun di tahun 2002 menjadi Rp 6,649 triliun.
 Tahun 2009
Dampak krisis ekonomi global yang melanda Indonesia di pertengahan tahun
2008 sempat dirasakan Semen Gresik pada semester pertama 2009, yang
mengakibatkan turunnya konsumsi semen domestik hingga minus 7%.
Kendati demikian, dapat dipastikan bahwa Perseroan hanya mengalami minus
3%, dengan penurunan penjualan domestik sebesar 2,0% atau menjadi 3,78
juta ton. Lebih dari itu, Perseroan juga mampu meningkatkan kinerja dengan
mencatat laba operasi sebesar Rp 704 miliar atau meningkat 23%.
 Tahun 2013
Berdasarkan Uji Normalitas Skewness dan Analisis Selisih Kenaikan Profit
digambarkan bahwa profit Semen Indonesia (Persero) Tbk akan terus
meningkat. Hal ini terbukti pada tahun 2013. Pada tahun 2013, PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan kenaikan laba yang sangat signifikan
menjadi Rp 5,4triliun. Ini merupakan laba terbesar dibandingkan perusahaan-
perusahaan semen lainnya di Indonesia. Penyebab kenaikan laba adalah
sebagai berikut :
1. Kapasitas produksi meningkat 89% dari 16 juta ton menjadi 30 juta ton
2. Revenue meningkat 304% dariRp 6,07 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp
24,5 triliun pada tahun 2013.
3. EBITDA meningkat 479% dari Rp 1,4 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp
8,1 triliun pada tahun 2013.
4. Operating Profit meningkat 628% dari Rp 965 miliar menjadi Rp 7,06
triliun pada tahun 2013.
5. Net Profit meningkat 961% dari Rp 509 milyar pada tahun 2004 menjadi
Rp 5,4 triliun pada tahun 2013.

 Tahun 2014
Hal tersebut juga terbukti pada tahun 2014. Kinerja PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk pada semester pertama 2014 (Januari-Juni) tumbuh diatas rata-
rata industri nasional.
1. Penjualan semen tumbuh 4,9% diatas rata-rata penjualan industri semen
nasional sebesar 4%.
2. Pendapatan Perseroan tumbuh 12,8% menjadi Rp 12,88 triliun pada
periode Januari-Juni 2014 dibandingkan periode yang sama 2013 sebesar
Rp 11,42 triliun.
3. Laba bersih Perseroan tumbuh 8,61% menjadi Rp 2,78 triliun pada periode
Januari-Juni 2014 dibandingkan periode yang sama 2013 sebesar Rp 2,56
triliun.

Anda mungkin juga menyukai