Anda di halaman 1dari 20

STUDI KELAYAKAN BISNIS

“COFFEE TRUCK”
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingkat stress yang semakin tinggi membuat masyarakat membutuhkan tempat untuk
sekedar melepas lelah atau mencari tempat refreshing. Kedai kopi menjadi salah satu pilihan
yang favorit di masyarakat. Di samping sudah menjadi budaya khusus di Indonesia,
masyarakat terbukti mempunyai minat yang amat besar untuk mengunjungi tempat yang di
gemari semua usia ini.
Pergeseran budaya membuat keberadaan coffee shop semakin di akui masyarakat. Peran
media-media yang sering mensosialisasikan kedai kopi mendukung perkembangan warung
khusus kopi ini. Semula kedai kopi di jadikan sebagai tempat berkumpul para masyarakat, tapi
sekarang, seakan kedai kopi mempunyai fungsi tambahan sebagai tempat untuk bertemu teman
lama, sahabat atau bahkan relasi bisnis untuk membahas suatu bisnis tertentu.
Usaha ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya perekonomian di daerah Kota
Yogyakarta. Hal itu membuat peluang bisnis Coffee Truck terbuka lebar seiring dengan taraf
hidup masyarakat di Kota Yogyakarta. Berkembangnya gaya hidup dan kebiasaan orang untuk
ngobrol-ngobrol dan berkumpul sambil minum kopi mendorong terciptanya usaha ini.
Banyaknya pekerja dan anak muda di Yogyakarta tentunya membutuhkan ruang untuk bisa
berkumpul dan berinteraksi, dan jawabannya adalah dengan dibangunnya usaha Coffee Truck
ini.
Konsep usaha kami untuk merangkul semua kalangan mulai dari orang tua, pekerja,
mahasiswa dan yang lainnya bisa berkumpul mengobrol-ngobrol. Dengan menyediakan
banyak varian rasa dan jenis kopi membuat usaha ini sangat strategis ditambah dengan suguhan
makanan ringan dengan tempat yang nyaman serta usaha kami mudah ditemukan.

1.2 Gambaran Potensi Usaha

Melimpahnya potensi kopi di berbagai penjuru nusantara, ternyata cukup memudahkan


para pelaku usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan baku kopi bagi perkembangan bisnis
yang sedang mereka rintis. Tercatat sebagai salah satu negara penghasil kopi di kelas dunia,
tentunya para pelaku usaha bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia tanpa harus
mengimpor bahan baku kopi dari pasar luar negeri.
Selain itu, kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi seluruh kalangan masyarakat.
Tidak hanya kaum pria saja yang menyukai minuman kopi sebagai teman bergadang. Berbekal
kreativitas para pelaku usaha dalam mengkombinasikan menu varian kopi, sekarang ini anak
muda, kaum wanita, bahkan orang tua, juga menyukai aneka minuman kopi yang pilihannya
semakin beragam. Kondisi ini menjadikan prospek bisnis minuman kopi masih cukup bagus,
karena peluang pasar yang bisa Anda bidik sangatlah luas, sehingga Anda tidak perlu khawatir
dengan hadirnya cafe kopi modern yang membawa brand ternama dari luar negeri.
Saat ini kebiasaan “ngopi” atau ramai-ramai menikmati secangkir kopi bukan hanya
sebagai pemenuhan kebutuhan semata, namun juga mulai menjadi gaya hidup tersendiri bagi
sebagian besar masyarakat di penjuru nusantara. Tidak heran bila fenomena tersebut kini juga
dimanfaatkan banyak orang untuk mendatangkan untung besar dengan membuka usaha kedai
kopi.
Melihat besarnya animo masyarakat terhadap aneka jenis minuman kopi, bisnis kedai kopi
tak pernah sepi pelanggan, meski berada di tengah gempuran coffee shop yang belakangan ini
mulai bermunculan. Tentu ini sebuah peluang bagus bagi para pemula yang ingin terjun di
dunia usaha.

1.3 Gambaran Industri

Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia.
Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga karena nilai ekonomis
bagi negara-negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Bagi
beberapa orang produk ini, dibuat dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman berbunga
dari famili Rubiaceae), disebut sebagai “komoditi kedua yang paling banyak diperdagangkan
secara legal” dalam sejarah manusia.
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia.
Kebanyakan hasil produksinya adalah varietas robusta yang berkualitas lebih rendah.
Indonesia juga terkenal karena memiliki sejumlah kopi khusus seperti 'kopi luwak' (dikenal
sebagai kopi yang paling mahal di dunia) dan 'kopi Mandailing'. Berkaitan dengan komoditi-
komoditi agrikultur, kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah
minyak sawit, karet dan kakao.
Kopi diperkenalkan di Nusantara oleh Belanda yang pada awalnya menanam pohon-pohon
kopi di sekitar wilayah kekuasaan mereka di Batavia namun kemudian dengan cepat
mengekspansi produksi kopi ke wilayah Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat di abad ke-17 dan
abad ke-18. Indonesia terbukti memiliki iklim yang hampir ideal untuk produksi kopi dan
karenanya perkebunan-perkebunan segera didirikan di wilayah-wilayah lain di Jawa, Sumatra
dan juga di Sulawesi.
Strata Industri kopi dalam negeri sangat beragam, dimulai dari unit usaha berskala home
industry hingga industri kopi berskala multinasional. Produk-produk yang dihasilkan tidak
hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri, namun juga untuk mengisi
pasar di luar negeri. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi di dalam negeri
merupakan pasar yang menarik bagi kalangan pengusaha yang masih memberikan prospek dan
peluang sekaligus menunjukkan adanya kondisi yang kondusif dalam berinvestasi dibidang
industri kopi.
BAB 2
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI

2.1 Nama Unit Usaha

Nama Organisasi : Coffee Truck


Pemilik : Anggitan Haryo Wicaksono
Alamat : Jl. Yudistira No. 71 Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
No Telp : 0822-1850-9996

2.2 Legalitas Usaha

Dari segi legalitas usaha, unit usaha kami memiliki beberapa dokumen badan hukum untuk
melaksanakan usaha bisnis agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari.
Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :

a. Badan Hukum
Bentuk usaha yang perusahaan gunakan adalah perseorangan. Karena perusahaan ini milik
pribadi. Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu
orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu.
Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada
umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi,
memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana.

b. Perjanjian Sewa Menyewa


Perjanjian yang dilakukan oleh pemilik tanah dan pemilik usaha Coffee Truck baik berupa
perjanjian tertulis maupun perjanjian lisan sudah diperhatikan bahwa objek dari perjanjian
tersebut digunakan sebagai kegiatan usaha.

c. Tanda Daftar Perusahaan atau Surat Ijin Usaha


Usaha Coffee Truck akan mempersiapkan ijin usaha dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan.

d. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)


Sebagai unit bisnis, usaha Coffee Truck juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha ke
departemen perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang diberikan kepada wajib pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri
atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
e. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)
Merupakan surat ijin pendirian usaha yang didapatkan dengan mengajukan ke Dinas Daerah
setempat. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan juga akan mempersiapkan surat ijin mengenai
tempat usaha

f. Ijin Domisili dan IMB


Karena usaha Coffee Truck memerlukan sebuah gudang yang akan didirikan di atas sebidang
tanah. Demi kelancaran usaha, maka perusahaan melakukan perijinan untuk penggunaan tanah
sebagai lahan tempat beroperasinya gudang dari usaha perusahaan di daerah Panam.

2.3 Organisasi

a. Bagan Organisasi

b. Tingkat Jabatan
Pemilik, Bagian Pemasaran dan Keuangan, Bagian Produksi dan Maintenance, Karyawan

2.4 Personalia

a. Kebutuhan Tenaga Kerja


Usaha ini membutuhkan kurang lebih 10 tenaga kerja dengan rincian 2 orang bagian pemasaran
dan keuangan, 2 orang bagian produksi dan maintenance, dan 6 orang karyawan.

b. Tingkat Balas Jasa


Tingkat balas jasa berupa Gaji, Bonus, dan Bingkisan THR
BAB 3
ASPEK PEMASARAN

3.1 Segmentasi, Targeting, Positioning

a. Segmenting
Untuk produk kopi ini, perusahaan mensegmen konsumen khususnya remaja atau anak-anak
muda dan orang dewasa pada umumnya. Rentang usia yang perusahaan segmen yaitu 15-40
tahun. Alasan perusahaan mensegmen konsumen usia remaja pada khususnya, karena para
remaja menyukai hal baru dan berbeda serta remaja ingin meminum kopi yang berbeda dari
buatan sendiri.

b. Targeting
Perusahaan memilih pasar sasaran yaitu pemasaran terkonsentrasi yang mana perusahaan
perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas dan perusahaan hanya melayani satu segmen
saja yaitu segmen usia.

c. Positioning
Diferensiasi dari produk perusahaan adalah minuman kopi yang dibuat oleh perusahaan
menggunakan biji kopi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang minuman ini dijual
berkisar antara Rp. 5.000 s/d Rp. 20.000.

3.2 Permintaan

a. Perkembangan Permintaan Saat ini


Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan minuman kopi semakin meningkat seiring
dengan berkembangnya gaya hidup masyarakat yang cenderung mencontoh gaya hidup orang
barat dan juga kebiasan masyarakat yang senang berkumpul dan ngobrol-ngobrol sambil
minum kopi.

b. Prospek permintaan di masa yang akan datang


Dengan meningkatnya pendapatan, aktivitas masyarakat dan gaya hidup membuat minum kopi
akan menjadi kebiasaan dari masyarakat. Selain itu kedepannya minum kopi akan menjadi trend
seiring dengan semakin banyaknya aktivitas seseorang yang biasanya membutuhkan minuman
yang mampu membuatnya kembali segar dalam beraktivitas, yang menjadi salah satu
pilihannya adalah kopi. Banyaknya varian menu kopi membuat orang-orang tertarik untuk terus
mencoba semua rasa kopi yang ada.
3.3 Penawaran

a. Perkembangan penawaran saat ini


Di Yogyakarta sendiri penawaran disektor usaha coffee truck memang sudah sangat
berkembang pesat dengan semakin banyaknya bermunculan warung kopi dan franchise kopi
instan yang ada.

b. Prospek penawaran di masa yang akan datang


Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha coffee truck pada masa yang akan datang,
maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi
konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah
ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi
penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh
karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif
untuk menarik pasar.

3.4 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran Coffee Truck akan menggunakan bauran pemasaran 4P.

1. Price (Harga)
Harga produk perusahaan terjangkau untuk konsumen terutama konsumen remaja yang
menyukai produk berkualitas dengan harga terjangkau.

2. Place (Tempat)
Perusahaan tidak memiliki tempat produksi melainkan menggunakan mobil caravan. Meskipun
perusahaan tidak memiliki tempat yang tetap, perusahaan akan beroperasi di wilayah yang
padat aktivitas seperti di Jalan yang notabene disana banyak mahasiswa-mahasiswi yang
mencari tempat tongkrongan untuk mengobrol atau mengerjakan tugas kuliah, dan tempat-
tempat yang terdapat institusi pendidikan serta kantoran lainnya.

3. Product (Produk)
Produk yang perusahaan produksi adalah produk yang menggunakan bahan baku yang
berkualitas dan tanpa pemanis buatan. Selain mejual produk perusahaan, perusahaan juga
melakukan pelayanan untuk memuaskan para pelanggan, sehingga jika pelanggan merasa puas
dengan pelayanan dan produk perusahaan, maka yang perusahaan harapkan adalah pelanggan
datang kembali untuk membeli produk minuman kopi perusahaan.

4. Promotion (Promosi)
Perusahaan menggunakan semaksimal mungkin social media untuk membantu
memperkenalkan produk perusahaan. Selain itu menurut perusahaan banyak anak-anak muda
menggunakan social media sehingga informasi tentang produk perusahaan lebih cepat di dapat
oleh para konsumen perusahaan.
Twitter, dan Instagram salah satu social media yang perusahaan gunakan. Perusahaan akan
menyebarkan informasi mengenai dimana perusahaan akan berjualan, informasi mengenai
diskon jika mem-follow twitter perusahaan dan mentweet mention terunik mengenai produk
perusahaan, maka akan dapat diskon. Perusahaan juga akan menyebarkan foto varian-varian
baru dari produk perusahaan serta foto-foto dimana perusahaan akan berjualan.

3.5 Analisis Kelayakan Pemasaran

Dalam melakukan analisis Permintaan, kami menggunakan model matrik pembobotan


berskala 1 – 5.

Keterangan :
Sangat lemah :1
Lemah :2
Sedang :3
Kuat :4
Sangat kuat :5

No Item yang dinilai Kriteria Penilaian

Sangat Lemah Sedang Kuat Sangat


Lemah Kuat
1 SDM √
2 Pesaing √
3 Konsumen
√ √

4 Armada √
Pemasaran
5 Harga √
6 Promosi
7 Distribusi √ √
8 Barang dgg √
9 Mutu barang √
dagang
10 Peraturan √
Pemerintah
11 Lingkungan √
Bisnis
12 Ketersediaan brg √ √
dgg
13 Rencana
Pemasaran
14 Penyimpanan brg √
dgg
15 Margin Laba √
16 Ketersediaan √
Modal
17 Pangsa √
Pasar

18 Manajemen √
Pemasaran
Total Bobot 0 4 12 44 5

Interval = Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval


Jumlah Kelas
= 5–1
5
= 0,8

1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak


1,81 – 2,60 = Tidak layak
2,61 – 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Layak
4,21 – 5,00 = Sangat layak

Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan rumus ;

Kelayakan usaha = Total bobot


Jumlah item yang dinilai
= 65/18
= 3,61
Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,61 maka usaha Coffee Truck dari sisi pemasaran
dikatakan layak karena masuk pada range 3,41 – 4,20.
3.6 Analisis Pemasaran

Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan pada usaha, maka kami menggunakan
analisis Matrik Persaingan, yaitu dengan cara :
a. Membandingkan usaha satu dengan usaha lain yang sejenis pada factor persaingannya,
semakin bagus maka semakin tinggi skornya. Skala penilaian yang digunakan adalah
skala 1 – 5.

b. Dengan membandingkan tingkat kepentingan dari masing – masing factor. Semakin


penting, maka skornya semakin tinggi. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1 – 5.

Tabel Matrik Analisis Tingkat Persaingan

Faktor Kafe Kedai Kopi Mini Market Coffee Truck


Persaingan
A B A.B A B A.B A B A.B A B A.B

Harga 2 3 6 2 3 6 4 3 12 4 5 20
3 2 6 3 3 9 4 5 20 4 5 20
Kualitas
2 2 4 3 4 12 4 5 20 4 5 20
Promosi 2 2 4 3 3 9 4 4 16 5 5 25
2 3 6 3 4 12 4 4 16 5 5 25
Jasa 1 2 2 3 2 6 5 4 20 5 5 25
khusus 2 2 4 4 3 12 4 5 20 4 4 16
Pelayanan
Suasana
Lokasi
Kekuatan Relatif 32 66 124 151

Berdasarkan pada table matrik analisis tingkat persaingan, maka dapat disimpulkan bahwa
Coffee Truck menduduki pada perigkat teratas untuk kekuatan kompetitifnya, sedangkan
pesaing yang paling besar adalah minimarket. Kelemahan dari Coffee Truck terletak pada
lokasi yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan lokasi dari minimarket. Oleh karena
itu harus ada pembenahan dan evaluasi terhadap lokasi Coffee Truck agar nantinya mudah
dijangkau oleh konsumen.
BAB 4
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

4.1 Lokasi Produksi

Sebagai sebuah perusahaan manufaktur perusahaan memproduksi dan menjual produk


perusahaan di mobil caravan, jadi perusahaan tidak menggunakan tempat usaha atau pabrik
untuk memproduksi produk perusahaan.

Lokasi yang perusahaan pilih untuk menjalankan usaha ini rencananya di daerah:
Umum : Jl. Cendrawasih, Yogyakarta
Keunggulan dari lokasi produksi (mobil caravan dan gudang) :
1. Dekat dengan pasar, karna perusahaan manufaktur perusahaan ini menggunakan mobil
caravan sehingga usaha ini bisa mencari pasar sendiri tanpa harus mempertimbangkan biaya
sewa bangunan.
2. Tersedianya tenaga kerja. Tenaga kerja yang kami pekerjakan adalah tenaga kerja yang ahli
dalam meracik kopi, dan tenaga kerja biasa yang bekerja sebagai pelayan dan bagian
kebersihan. Jika perusahaan memerlukan tenaga kerja tambahan nantinya akan sangat
mudah untuk mencarinya karna dekat dengan pusat perkotaan yang padat penduduk.
3. Tersedianya sarana dan prasarana, dipusat perkotaan ini tentunya untuk masalah sarana dan
prasarana sangat mudah memperolehnya dibandingkan dengan wilayah lainnya. Sarana
yang akan kami gunakan adalah Mobil Caravan serta peralatan lainnya yang ada di
dalamnya, Meja Kursi, dll.
4. Kemudahan untuk melakukan ekspansi, salah satu pertimbangan perusahaan dalam
melakukan ekspansi adalah karna adanya konsumen potensial yang bisa perusahaan lihat
dan perkirakan, dan daerah Yogyakarta merupakan wilayah yang padat dengan konsumen
potensial.
5. Kondisi adat istiadat atau budaya atau sikap masyarakat memberikan respon positif.
6. Hukum yang berlaku di wilayah setempat tidak berat.

4.2 Sifat Usaha

Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan minuman kopi. Usaha perusahaan yakni
mengolah biji kopi menjadi minuman kopi yang nikmat serta memberikan kualitas yang baik.
Perusahaan juga akan memberikan tambahan rasa agar lebih inovatif.
4.3. Rencana Pengoperasian Usaha
a. Proses Operasi Usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan
penggajian pegawai, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan.
b. Kebutuhan Bahan Operasi
Kebutuhan bahan operasi Coffee Truck dikelola oleh pemilik yang meliputi pendanaan, kualitas
produk, dan kegiatan pemasarannya.

c. Kegiatan Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan mobil caravan yang menjadi ciri khas usaha ini kami menggunakan
tenaga ahlinya. Perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan
tenaga ahli dari mitra kerja kami.

4.3 Rencana Pengoperasian Usaha


BAB 5
ASPEK KEUANGAN

5.1 Sumber dan Penggunana Dana

Untuk memenuhi kebutuhan akan modal usaha ini maka usaha ini menggunakan modal sendiri.
Dan dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi seluruh kebutuhan dana untuk semua kegiatan.

5.2 Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja

a. Biaya perizinan untuk usaha ini sebesar Rp 1.500.000,00

b. Aktiva Tetap
· Mobil VW kombi + Modifikasi mobil : Rp 45.000.000,00
· Mesin Kopi, 1 buah : Rp 8.000.000,00
· Kulkas : Rp 1.600.000,00
· Peralatan Minum, 40 set : Rp 1.200.000,00
· Peralatan Makan, 20 set : Rp 600.000,00
· Peralatan Masak : Rp 3.000.000,00
· Meja-kursi : Rp 600.000,00
· Kipas angina : Rp 200.000,00
· Kain pembersih : Rp 10.000,00
· Tempat sampah : Rp 8.000,00
· Generator mini 1500 watt : Rp 2.300.000,00
· Mesin kasir lengkap : Rp 8.000.000,00
TOTAL AKTIVA TETAP Rp 70.707.000,00

c. Aktiva Lancar
· Kas : Rp 10.000.000,00
· Bahan Kopi : Rp 7.000.000,00
· Bahan Makanan : Rp 3.000.000,00
TOTAL AKTIVA LANCAR Rp 20.000.000,00
TOTAL AKTIVA Rp 90.707.000,00

d. Proyeksi Keuangan

a. Proyeksi pendapatan
· Pendapatan per hari : Rp 3.000.000,00
· Pendapatan per bulan : Rp 70.000.000,00
· Pendapatan per tahun : Rp 840.000.000,00
b. Proyeksi biaya per tahun
· Pengadaan Kopi dan Makanan : Rp 380.000.000,00
· Gaji karyawan
- 4 Pimpinan : Rp 57.600.000,00
- 6 Karyawan : Rp 64.800.000,00
Jumlah gaji karyawan : Rp 122.400.000,00
· Biaya listrik : Rp 10.000.000,00
· PBB : Rp 2.400.000,00
· PPn : Rp 80.000.000,00
· Biaya Telp : Rp 3.000.000,00
Jumlah Biaya : Rp 597.800.000,00

c. Proyeksi rugi / laba


Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan dengan
pengeluaran.
Laba/Rugi = Pendapatan – Pengeluarn
= Rp 840.000.000 – Rp 597.800.000
= Rp 242.200.000
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan minuman Coffee
Truck adalah sebesar Rp 242.200.000
d. Perhitungan Kelayakan Usaha
1. Dengan metode Payback Periode
Payback Period = Investasi x 1 tahun
Arus Cash Inflow
• Arus Cash Flow = EAT + Depresiasi
• Aktiva tetap Rp 70.707.000
• Depresiasi = Rp 28.000.000 per tahun
= diperoleh dari total depresi
Beban Depresiasi
• Keuntungan bersih per tahun = Omset per tahun – biaya operasional
= Rp 840.000.000 – Rp 597.800
= Rp 242.200.000
• Hari kerja per tahun diasumsikan 317 hari
• Misalkan usaha tersebut setelah dikurangi pajak 15 % adalah
EAT= 30 % x Rp.242.200.000
EAT= Rp.72.660.000
2. Dengan Rate of Return
Yaitu dengan membandingkan Rata – rata EAT dengan Rata- rata Investasi
Misalkan pendapatan per tahun adalah sebagai berikut

Tahun Pendapatan (Rp)

1 Rp 120.000.000
2 Rp 250.000.000
3 Rp 300.000.000
4 Rp 280.000.000
5 Rp 140.000.000
6 Rp 270.000.000
7 Rp 220.000.000
8 Rp 190.000.000
9 Rp 250.000.000
10 Rp 300.000.000

Total Rp 2.050.000.000

Rata – rata EAT = Rp 205.000.000


Rata – rata Investasi Rp 90.707.000 /2 =Rp 45.353.500
ARR = 205.000.000
45.353.500
= 4.5200%

3. Dengan Net Present Value ( NPV )

EAT + Depresiasi Diskon Faktor PV


20%
Rp 148.000.000 0,8333 Rp 123.328.400
Rp 278.000.000 0,6944 Rp 193.043.200
Rp 328.000.000 0,5787 Rp 189.813.600
Rp 308.000.000 0,4822 Rp 148.517.600
Rp 168.000.000 0,4018 Rp 67.502.400
Rp 298.000.000 0,3348 Rp 99.770.400
Rp 268.000.000 0,2790 Rp 74.772.000
Rp 218.000.000 0,2325 Rp 50.685.000
Rp 278.000.000 0,1938 Rp 53.876.400
Rp 328.000.000 0,1615 Rp 52.972.000
Total PV Rp
1.054.281.000

Jika NPV > 0 Usulan proyek diterima ( Positif )


Jika NPV < 0 Usulan proyek ditolak ( Negatif )
Jika NPV = 0 Nilai perusahaan tetap dan perlu pertimbangan lagi
NPV =Total PV - Investasi awal (Io)
= Rp 1.054.281.000 - Rp 90.707.000
= Rp 963.574.000
Dengan demikian investasi yang dilakukan dalam pembuatan usaha Coffee Truck “BBW”
dapat dikatakan layak karena hasil dari NPV positif yaitu sebesar Rp 963.574.000
BAB 6
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

6.1 Aspek Ekonomi

A. Memberikan Kesempatan Kerja bagi Masyarakat


Perusahaan manufaktur yang perusahaan buat ini menghasilkan sebuah produk berupa
minuman kopi. Meskipun pada awal usaha perusahaan belum memerlukan tenaga kerja. Namun
untuk ke depannya perusahaan perusahaan akan memerlukan tenaga kerja local yang
berpengalaman.

B. Menggunakan Sumber Daya Lokal


Perusahaan ini tentunya memerlukan bahan baku untuk bisa menghasilkan sebuah produk.
Disini bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kopi ini berasal dari dalam negeri dengan
kualitas yang tidak kalah bermutu dengan produk diluar negri. Dengan kata lain perusahaan
tidak perlu mengimpor bahan baku dari luar untuk mendapatkan kualitas yang tinggi
dikarenakan di Indonesia sendiri sudah tersedia bahan baku yang memenuhi standar kualitas
yang perusahaan tetapkan.

C. Menghemat Devisa
Perusahaan manufaktur ini hanya memakai bahan baku dan tenaga kerja dari dalam negeri dan
tidak memakai bahan baku maupun tenaga kerja dari luar negri. Oleh karna itu mengurangi
penggunaan barang impor berarti dapat menghemat devisa.

D. Menumbuhkan Industri Lain


Dengan adanya bisnis baru ini, mengakibatkan atau diharapkan dapat merangsang masyarakat
untuk menumbuhkan industri pendukung lainnya. Seperti industri yang menyediakan bahan
baku ataupun industri dagang lainnya. Inilah merupakan salah satu bukti positif adanya kegiatan
ini.

E. Menambah Pendapatan Nasional


Karena produk ini bisa diproduksi dan dikonsumsi di dalam negeri sehingga impor atas produk
dan biaya-biaya yang dibebankan lainnya berkurang bahkan tidak ada sama sekali.

6.2 Hambatan di Bidang Ekonomi

A. Iklim tropis : disini iklim sangat berpengaruh terhadap terpenuhinya kebutuhan bahan
baku. Seberapa banyak bahan baku yang dapat diperoleh sangat bergantung pada iklim, dimana
cuaca dan musim menjadi factor yang utama. Jika pasokan bahan baku berkurang ini dapat
menaikkan harga dari bahan baku tersebut. Dengan begitu harga dari minuman kopi ini juga
akan meningkat sehingga memungkinkan konsumen untuk mencari produk pengganti.
B. Produktivitas rendah : jika pendapatan dari konsumen atau daya beli masyarakat rendah
maka konsumen akan memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang paling utama
terlebih dahulu.

C. Nilai pendapatan luar negri : ini di sebabkan negara miskin mengandalkan ekspor bahan
mentah yang mempunyai elastisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis,
dalam jangka panjang mengakibatkan kerugian.

D. Tekanan penduduk yang berat : dimana ini dapat berupa kurangnya kesadaran penduduk
untuk memiliki hidup yang sehat dan dapat berumur panjang. Misalnya saja minuman alcohol
nantinya dapat menjadi suatu budaya disuatu negara.

6.3 Aspek Sosial

Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun


demikian,perusahaan tidak dapat hidup sendirian ,perusahaan hidup bersama-sama dengan
komponen lain, salah satu komponen lain yang di maksud adalah lembaga sosial sehingga
dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.

1. Perusahaan sebagai lembaga social


Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam kegiatan dalam waktu bersamaan.
Misalnya perusahaan manufaktur ini dapat diproduksi bahan bakunya menjadi produk jadi dan
terus langsung dipasarkan ke konsumen dengan pelayanan jasa yang terbaik yang dapat
perusahaan berikan.

2. Perubahan kondisi social yang kompleks


Di sewaktu-waktu konsumen akan sadar tentang kesehatan, maka mereka akan berupaya untuk
memperoleh produk yang sehat dan terkadang tanpa memandang biaya yang akan dikeluarkan.
Tapi jika sewaktu-waktu konsumen sudah terbiasa dengan budaya yang negative. Misalnya
budaya mabuk-mabukan dengan minuman berakohol dan mereka tentunya tidak akan peduli
lagi akan kesehatan.

3. Perubahan dalam masyarakat pluralistik


Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi
lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan sosial, ekonomi dan politik.
Masing-masing kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif.
Berkaitan dengan yang di atas, hendaknya bisnis memiliki manfaat-manfaat sosial yang
hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti: membuka lapangan kerja baru, meningkatkan
mutu hidup, memberikan tren positif dan berpengaruh positif pada masyarakat.
BAB 7
PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Usaha Coffee Truck dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan
berdasarkan hasil ARR yang lebih besar dari 5%, NPV positif dan PI yang lebih besar daripada
1.Walaupun termasuk usaha yang baru namun dengan ciri khas yang unik yaitu berjualan
dengan mobil caravan yang memiliki tampilan artistic serta produk perusahaan yang
menyegarkan serta sehat, perusahaan berharap produk perusahaan dapat menjadi andalan dan
dapat bersaing dengan produk lain khususnya produk minuman kopi yang telah dulu beredar di
masyarakat.
Perusahaan mempunyai harapan besar tentang usaha ini agar dapat diketahui masyarakat
luas dan banyak peminatnya. Dengan keunggulan yang perusahaan miliki yaitu bahan baku
perusahaan terdiri dari biji kopi segar, berkualitas dan sehat, perusahaan meyakini tujuan dari
usaha ini disamping mendapatkan laba, yaitu untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup sehat bagi
setiap masyarakat terpenuhi.
Perusahaan berharap dengan ada usaha Coffee Truck ini dapat membangkitkan semangat
wirausaha bagi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda Indonesia, karena jika dalam
suatu negara memiliki banyak wirausaha maka niscaya perekenomian negara tersebut akan
tumbuh dengan pesat. Selain itu pula, dengan keuntungan usaha ini diharapkan dapat membantu
permodalan usaha Coffee Truck ke depan.

7.2 Saran

Dalam menjalankan Coffee Truck ini , yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai
bagaimana menjaga minuman kopi yang berkualitas dan mencari segmen yang tepat.
Penentuan lokasi juga menentukan dalam memasarkan produk ini kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai