Anda di halaman 1dari 35

RENCANA PEMASARAN (MARKETING PLAN) MACEHAT COFFEE DI

KOTA MEDAN, SUMATERA UTARA

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Matakuliah Manajemen Pemasaran

Program Studi S-1 Manajemen

Disusun oleh :

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

2023
DAFTAR ISI
I. EXECUTIVE SUMMARY.................................................................................................3
II. ORGANIZATIONAL ANALYSIS...................................................................................5
A. INTRODUCTION..........................................................................................................5
B. COMPANY PROFILE...................................................................................................8
III. MARKETING ANALYSIS.............................................................................................9
A. ENVIRONMENTAL ANALYSIS................................................................................9
B. COMPETITION ANALYSIS......................................................................................10
IV. PRODUCT DEFINITION.............................................................................................12
A. SWOT ANALYSIS.......................................................................................................12
B. PRODUCT DIFFERENTIATION..............................................................................15
C. PRODUCT DIVERSIFICATION...............................................................................15
V. TARGET MARKET PROFILE.....................................................................................16
A. ECONOMICAL............................................................................................................16
B. ENVIRONMENTAL....................................................................................................18
VI. MARKETING GOALS AND OBJECTIVES..............................................................19
VII. MARKETING MIX......................................................................................................20
A. PRODUCT....................................................................................................................20
B. PLACE...........................................................................................................................21
C. PRICE............................................................................................................................21
D. PROMOTION...............................................................................................................24
E. PEOPLE........................................................................................................................24
F. PHYSICAL EVIDENCE..............................................................................................25
G. PROCESS.....................................................................................................................25
VIII. MARKETING BUDGET............................................................................................25
A. ORIGINAL BUDGET..................................................................................................25
B. BUDGET AFTER REVIEW/EXTENDED BUDGET.............................................26
IX. MARKETING IMPLEMENTATION.........................................................................26
X. MARKETING EVALUATION AND CONTROL.......................................................29

2
I. EXECUTIVE SUMMARY
Perkembangan bisnis kopi akhir-akhir ini telah menunjukkan semakin banyak
dan beragamnya produk kopi kemasan yang ditawarkan oleh perusahaan seiring
dengan pengembangan produk kopi kemasan yang semakin cepat. Selain itu
permintaan kopi yang terus meningkat dari tahun ke tahun, karena praktis dalam
penyajiannya. Masyarakat Indonesia saat ini lebih menyukai hidangan kopi ketika
menghabiskan waktu istirahatnya.

Saat ini, kopi sudah hampir dapat dikatakan sebagai candu. Terlebih untuk
gaya hidup remaja sekarang. Eksistensi kopi bukan lagi sekedar melekat pada
orangtua, namun juga telah menjadi suatu kebutuhan anak muda. Hal tersebut
mejadikan kedai-kedai kopi menjamur diberbagai daerah. Pengusaha-pengusaha
muda mulai banyak yang melirik industri pengolahan kopi yang eksistensinya
semakin melejit ini. Tentu hal tersebut sangat membawa dampak positif terhadap
pemanfaatan produksi kopi lokal dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Dengan
segala kekayaan dan kualitas kopi yang ada, dan diimbangi dengan upaya serta stategi
yang telah dilakukan, diharapkan kopi dapat terus menjadi komoditi ekspor utama
hasil industri perkebunan di Indonesia yang akan terus memberikan peningkatan
sumbangan kontribusi pada PDB Indonesia setiap tahunnya. Sehingga diharapkan
akan semakin banyak pengusaha yang berani melebarkan sayapnya pada sektor
industri pengolahan kopi ini. Sekarang kopi tak hanya menjadi minuman wajib bagi
para orang tua, saat ini penikmatnya pun bertambah dari berbagai macam profesi,
seperti anak sekolah, mahasiswa, pekerja, “sosialita”, dan profesi lainnya. Seiring
dengan perkembangannya rumah produksi kopi juga sepertinya berlomba untuk
menawarkan cita rasa kopi khas Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia.
Menjamurnya kedai kopi di beberapa wilayah kota besar di Indonesia, bisa jadi
mengindikasikan bahwa keberadaan kopi di Indonesia kini tengah populer. Hal ini
berawal dari meningkatnya industri pengolahan kopi di nusantara. Semakin

3
meningkatnya industri kopi, hingga membuat kopi sendiri menjadi bagian dari gaya
hidup sebagian besar orang saat ini. Jika kopi Indonesia berhasil populer hingga
mancanegara, tentu Indonesia akan lebih dikenal di mata dunia. Bahkan sekarang
banyak sekali alat pembuat kopi, jenisnya pun beragam dari manual brewing hingga
mesin automatic pembuat espresso. Kalau dilihat memang tren ini tidak akan berakhir
karena saat ini kopi sudah bukan lagi menjadi gaya hidup, namun”sepertinya” sudah
menjadi kebutuhan. Kopi zaman sekarang dibarengin dengan munculnya varian rasa
yang beragam. Selain variasi dari kopi yang dimodifikasi, kopi yang berasal dari
nusantara sendiri memiliki banyak varian rasa dari sabang sampai merauke.Pada
bisnis kopi, terdapat banyak atribut yangmenjadi dasar konsumen memilih produk
kopi,antara lain aroma, rasa, ketersediaan, harga, bahankemasan, desain kemasan,
ukuran kemasan, umur simpan, desain label, dan sebagainya

Kota Medan adalah Kota terbesar di Pulau Sumatera dan di Selat Malaka,
penduduk Medan banyak yang berprofesi di bidang perdagangan. Biasanya
pengusaha Medan banyak yang menjadi pedagang komoditas perkebunan. Untuk
perkebunan Kopi di Medan Sumatera Utara telah melegenda dan menembus hingga
pasar Internasional. Berbagai jenis kopi ini bahkan menjadi identitas bagi beberapa
daerah di Sumut, yaitu Kopi Sidikalng, Kopi Sipirok, Kopi Mandailing, Kopi
Tarutung, dan Kopi Lintong. Untuk menikmati kopi-kopi tersebut tidaklah terlalu
sulit. Minuman kopi di Medan hampir dapat ditemukan di seluruh kedai kopi, cafe
maupun restaurant.

Adapun Coffee Shop yang berkembang saat ini di kota Medan yaitu “Macehat
Coffee” yang bergerak dalam bidang kuliner khususnya kopi yang sudah beberapa
tahun berdiri di Kota Medan. Akan tetapi dalam kegiatan pemasarannya masih sangat
minim dan cenderung masih tradisional. Untuk itu perlu dibuat rencana pemasaran
produk yang dalam hal ini berbasis digital agar sistem pemasarannya menjadi lebih
baik sehingga dapat memperluas cakupan target usahanya serta dapat menunjang
kegiatan penjualan yang lebih baik lagi.

4
II. ORGANIZATIONAL ANALYSIS
A. INTRODUCTION
Coffee Shop atau kedai kopi pertama di dunia tercatat pada tahun 1475, Kedai
kopi ini bernama Kiva Han yang berada di Kota Konstantinopel Negara Turki. Kedai
kopi ini dianggap sebagai Coffee Shop pertama yang melayani pengunjungnya
dengan kopi khas Turki. sedangkan di Indonesia sejak zaman dahulu juga telah
menjadi tradisi bagi masyarakatnya. Sebab, Indonesia merupakan penghasil biji kopi
terbaik di dunia seperti Flores, Lampung, Sulawesi, Aceh Medan dan Ternate. Di
negara Indonesia ini usia penikmat kopi sudah mencapai untuk semua golongan, baik
kaum muda, remaja dan dewasa bahkan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.
Pertumbuhan Coffee Shop sangatlah pesat, Coffee shop mulai merebak di Indonesia
memiliki semakin banyak memiliki pencinta kopi. Kemunculan fenomena pecinta
kopi dinilai telah mengikuti gaya hidup, karena dapat dipastikan bahwa tidak semua
pelangga yang datang ke Coffee Shop adalah pecinta kopi. Coffee shop dapat
dijadikan tempat pertemuan dengan rekan bisnis, bahkan tempat diskusi kawula
muda, aktivis dan pelajar. bahkan, Coffee Shop sudah menjadi identitas eksistensi
dan simbol prestise bagi masyarakat. Coffee Shop mempunyai arti yang lebih luas
yaitu tempat yang menyediakan berbagai jenis kopi yang lebih dominan serta
makanan atau minuman pelengkap lainnya dengan suasana santai, nyaman dan sesuai
dengan kebutuhan pelepas kebosanan masyarakat. Coffee Shop tidak hanya menjual
kopi saja akan tetapi dapat diartikan lebih luas yaitu sudah menjual suasana dan
kenyamanan

Pertumbuhan Coffee Shop sangatlah pesat, Coffee shop mulai merebak di


Indonesia memiliki semakin banyak memiliki pencinta kopi. Kemunculan fenomena
pecinta kopi dinilai telah mengikuti gaya hidup, karena dapat dipastikan bahwa tidak
semua pelangga yang datang ke Coffee Shop adalah pecinta kopi. Coffee shop dapat
dijadikan tempat pertemuan dengan rekan bisnis, bahkan tempat diskusi kawula
muda, aktivis dan pelajar. bahkan, Coffee Shop sudah menjadi identitas eksistensi

5
dan simbol prestise bagi masyarakat. Coffee Shop mempunyai arti yang lebih luas
yaitu tempat yang menyediakan berbagai jenis kopi yang lebih dominan serta
makanan atau minuman pelengkap lainnya dengan suasana santai, nyaman dan sesuai
dengan kebutuhan pelepas kebosanan masyarakat. Coffee Shop tidak hanya menjual
kopi saja akan tetapi dapat diartikan lebih luas yaitu sudah menjual suasana dan
kenyamanan. Fenomena maraknya Coffee Shop juga terjadi ke daerah-daerah yang
tidak hanya sebagai pusat keramaian. Saat ini kopi bukan lagi identik milik kaum
laki-laki akan tetapi para wanita pun kini telah bertransformasi sebagai penggemar
kopi, fenomena yang sampai kedaerah ini pun sudah cukup terbilang sangat lumrah
terjadi seiring perkembangan teknologi dan sosial media.

Coffee Shop juga termasuk tempat yang menyediakan macam-macam olahan


minuman jenis kopi yang dibuat dengan teknik yang berbeda-beda dan menghasilkan
banyak varian kopi, minuman jenis kopi haruslah dominan jikalaupun ada minuman
non kopi adalah sebagai penyeimbang. Sedangkan yang kedua intstrumen Coffee
Shop yaitu adanya manual brew yaitu pengolahan kopi secara manual, produk yang
dihasilkan dari manual brew adalah V-60, Vietnam drip, Aero Press, Sipon dan Kalita
lalu produk yang ditawarkan oleh coffee shop menggunakan produk biji kopi terbaik,
yakni menggunakan jenis biji kopi arabika ataupun robusta terpilih.

Coffee Shop banyak digemari oleh semua kalangan karena kenyamanan


tempat dan konsep yang disediakan oleh Coffee Shop itu sendiri sehingga menjadi
daya tarik dan kekuatan bagi semua kalangan sekarang ini yang ingin terlihat trendi
serta harga yang ditawarkan dapat dijangkau oleh kantong. Para remaja yang juga
menjadikan minum kopi di Coffee Shop sebagai gaya hidup juga merasa ada yang
kurang ketika mendorong untuk kepuasan dirinya itu tidak tercapai yaitu ketika tidak
minum kopi di Coffee Shop sehingga keinginan tersebut menjadi sebuah keharusan
dalam gaya hidup mereka. Dengan mengikuti trend juga merupakan salah satu
perilaku yang mendorong timbulnya perilaku konsumtif dikalangan remaja. Para
remaja merasa ada yang kurang ketika dia tidak bisa memenuhi kepuasan tersebut.

6
Selain untuk bercengkrama bersama teman-teman, dengan adanya wifi juga
menjadikan Coffee Shop digemari bagi para remaja yang ingin mendapatkan internet
gratis dan duduk berjam jam baik untuk mengerjakan tugas ataupun hal lainnya serta
suasana serta konsep dari Coffee Shop yang menarik juga menjadi faktor mengapa
Coffee Shop banyak dikunjungi oleh para remaja

Macehat Coffee merupakan sebuah usaha yang termasuk dalam jenis bisnis di
bidang kuliner yaitu Coffee shop dimana produk yang ditawarkan berupa olahan
minuman kopi maupun non kopi. Macehat Coffee adalah salah satu dari sekian
banyak Coffee shop yang ada di Kota Medan tepatnya di Jl. Karo No.20, Petisah
Tengah, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara. Macehat Coffee
didirikan pada tanggal 04 April 2018. Pemilik Macehat Coffee bernama Bapak Teuku
Muhammad Farhan Algifari yang juga berdomisili di Kota Medan.

Pemilik dalam menggeluti sebuah bisnis lebih mengutamakan untuk memilih


bidang yang disukai dan memiliki target. Bisnis kuliner yang ia piilih merupakan
salah satu hobinya. Kunci kesuksesannya adalah tetap selalu bahagia dengan apa
yang dilakukan dan percaya dengan jiwa yang bahagia maka yang lainnya akan
mengikuti. Mindset yang ia miliki adalah selalu yakin atas segala tindakan.

7
B. COMPANY PROFILE

STRUKTUR ORGANISASI MACEHAT COFFEE

Macehat Coffee saat ini memiliki karyawan sejumlah 5 orang. Head of Barista
mengemban tugas sebagai kepala karyawan yang mengatur pembagian kerja asisten
barista dan waiters. Di samping itu, Head of Barista juga mengatur ritme, kecepatan,
dan pola kerja karyawan bawahannya serta memeriksa stok barang. Posisi sebagai
kepala barista Macehat Coffee dipegang oleh Firman Hidayat. Sedangkan tugas
asisten barista yaitu membantu kepala barista dalam membuat pesanan minuman
seperti finishing dan kemudian menyerahkan minuman tersebut kepada waiters untuk
disajikan. Adapun seorang waiters memiliki beban kerja untuk menyajikan minuman
kepada customer dan membersihkan ruangan.

Wilayah kerja bagi Head of Barista dan asisten barista berada di dalam bar
sedangkan waiters di luar bar. Meskipun demikian, asisten barista yang telah bekerja
minimal 3 (tiga) bulan juga dapat membuat pesanan minuman untuk membantu

8
kepala barista. Nama-nama karyawan yang menduduki posisi sebagai asisten barista
dan waiters adalah Suhaimi, Agung Pratama, Dwi Prasetyo, Rendi Alanda. Dan untuk
jadwal kerja, semenjak dunia mengalami musibah pandemi virus yaitu Covid-19 ada
sedikit perubahan pada schedule jam kerja yang sebelumnya terbagi menjadi dua shift
yakni shift siang yang dimulai sejak pukul 10.00 hingga pukul 15.30 WIB dan shift
malam terhitung mulai 15.30 sampai dengan pukul 22.00 WIB. Karena pemerintah
membatasi aktivitas sosial di luar rumah, sehingga untuk jam kerja hanya satu shift
saja yakni dari jam buka dimulai sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.

III. MARKETING ANALYSIS


A. ENVIRONMENTAL ANALYSIS
Perkembangan Kopi di Indonesia Saat ini, sebagian besar tanaman kopi yang
dibudidayakan di Indonesia adalah kopi robusta (90%) dan sisanya kopi arabika.
Penanaman kopi di Indonesia dimulai tahun 1696 dengan menggunakan jenis kopi
arabika. Namun, penanaman jenis kopi ini kurang berhasil. Tahun 1699 pemerintah
Hindia Belanda mendatangkan lagi kopi arabika, kemudian berkembang dengan baik
di Pulau Jawa. Kopi arabika yang dikenal sebagai kopijawa (java coffee) tersebut
memiliki kualitas yang sangat baik dan merupakan komoditas ekspor penting selama
lebih dari 100 tahun. Produksi kopi dalam negeri diperkirakan menurun 10%
sepanjang 2016. Sebagai penghasil kopi robusta terbesar ketiga di dunia, Indonesia
hanya mampu menghasilkan panen 570.000 metrik ton biji pada musim yang dimulai
1 April. Sementara pada tahun sebelumnya telah mampu menyentuh rekor 636.300
ton. Sejarah kopi di Indonesia dimulai pada tahun 1696 ketika Belanda membawa
kopi dari Malabar, India, ke Jawa. Mereka membudidayakan tanaman kopi tersebut di
Kedawung, sebuah perkebunan yang terletak dekat Batavia.

Saat ini di pasaran sudah tersedia alat penyangrai dan penggiling kopi
otomatis yang memiliki keunggulan dari segi tampilan, kecepatan menyangrai dan
menggiling kopi, serta memiliki dua cara kerja yaitu secara manual dan otomatis.

9
Namun alat ini juga memiliki kelamahan yaitu, dari segi daya yang dibutuhkan sangat
tinggi, hanya mampu menampung kopi kurang dari satu kilo gram dan harga yang
relatif mahal. Kualitas kopi yang sesungguhnya dapat dinikmati saat kopi sudah
diseduh dan dihidangkan di dalam cangkir, namun sebelum diseduh, kualitas kopi
yang akan diseduh bergantung pada kualitas biji kopi, roasting, waktu roasting, dan
air yang digunakan untuk menyeduh. Kualitas tersebut biasanya diartikan sebagai
aroma dan rasa (flavor). Flavor pada kopi dipengaruhi oleh senyawa volatil yang
dimiliki dan dikeluarkan oleh kopi pada saat diseduh

B. COMPETITION ANALYSIS
Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memberi kontribusi
devisa USD 579,98 juta pada tahun 2018. Indonesia merupakan negara produsen kopi
keempat terbesar di dunia, sehingga Direktorat Jenderal Perkebunan menempatkan
komoditas kopi menjadi salah satu komoditas prioritas untuk di tingkatka
produksinya selain komoditas kelapa sawit, kakao, teh dan kelapa. Lima provinsi
produsen kopi terbesar di Indonesia adalah Sumatera Selatan, Lampung, Aceh,
Sumatera Utara dan Jawa Timur. Provinsi Sumatera Selatan, Lampung dan Sumatera
Utara yang berada di pulau Sumatera mampu menyuplai lebih dari 50% kebutuhan
kopi di Indonesia. Dampak kebijakan terhadap komoditas kopi maupun industri
turunannya akan sangat terasa bagi perekonomian khususnya di ketiga provinsi
tersebut.

Peluang besar pengembangan agroindustri kopi untuk pasar domestik dan


internasional juga terdapat berbagai permasalahan, sehingga perlu dilakukan kajian
komoditas kopi terkait a) pemetaan komoditas kopi dan identifikasi produk (hulu dan
hilir) dan implikasinya terhadap persaingan usaha; b) proses bisnis komoditas kopi,
terutama bentuk transaksi para pihak; c) Pemetaan pelaku usaha pada pasar pada
setiap level produksi dan distribusi; d) Analisa struktur pasar komoditas kopi; e)
Analisa perilaku pelaku usaha kopi di setiap level produksi dan distribusi termasuk
adanya potensi perilaku anti persaingan; f) Mengetahui daya saing ekspor komoditas

10
kopi di internasional dan implikasinya terhadap persaingan usaha; g) Mengetahui
faktor pembentuk harga komoditas kopi di setiap rantai pasok dan jalur distribusinya;
h) Mengidentifikasi kebijakan pemerintah terkait kopi dan implikasinya terhadap
persaingan usaha; i) Analisa issue importasi kopi dari vietnam dan implikasinya
terhadap persaingan usaha.

Perkembangan industri kopi di Indonesia terbentuk dari adanya peningkatan


konsumsi kopi domestik Indonesia. Tingkat konsumsi kopi dalam negeri selama
periode pada tahun 2010 s/d 2014 meski terlihat stagnan, namun ada kecenderungan
meningkat. Pada tahun 2010 tercatat sebesar 0,80 Kg/kapita/tahun. Pada tahun 2019
konsumsi kopi domestik meningkat menjadi 1,13 Kg/kapita /tahun. Peningkatan
konsumsi kopi berdampak positif pada iIndustri kopi di Indonesia dalam beberapa
tahun belakangan ini terlihat semakin bergairah. Hal ini terlihat dari semakin
bertambah dan meningkatnya produksi kopi olahan yang dihasilkan oleh industri
pengolahan kopi, semakin suburnya Cafe dan Coffee Shop di kota-kota besar. Produk
kopi olahan saat ini tidak hanya berupa kopi bubuk (roast and ground) tetapi telah
terdapat berbagai diversifikasi produk kopi olahan seperti kopi instant, kopi three in
one, minuman kopi dengan berbagai rasa seperti vanilla, cocoa, dan lainnya; belum
lagi di cafe /coffee shop dengan berbagai minuman kopi olahan selain espresso juga
Latte, cappucino dan lainnya. Pasar industri kopi di Indonesia, secara struktural dapat
terdiri dari industri kopi olahan kelas kecil (Home Industri), industri kopi olahan
kelas menengah, industri kopi olahan kelas Besar.

Pelaku usaha komoditas kopi di Indonesia terdiri dari berbagai level yakni
mulai dari petani kopi, pedagang pengumpul kecil dan besar (desa dan kecamatan),
eksportir, industri pengolahan kopi, serta kafe/kedai penjual minuman kopi. Struktur
biaya dan faktor pembentuk harga komoditas kopi berbeda antar level mata rantai. Di
tingkat petani, faktor pembentuk didominasi oleh biaya produksi (baik biaya investasi
maupun biaya produksi tahunan). Sedangkan di level pedagang pengepul dan
eksportir, faktor utama pembentuk harga adalah harga beli yang telah ditentukan. Di

11
tingkat petani, berbagai jenis biaya pada produksi komoditas kopi lain biaya investasi
(biaya penanaman, bibit, dan peralatan), biaya produksi (biaya pemeliharaan,
pemupukan, pestisida, dll), biaya panen dan pasca panen (biaya tenaga kerja panen,
biaya giling pecah kulit, biaya penjemuran, biaya angkut dari kebun, dll), serta biaya
pemasaran (biaya memperoleh informasi pasar, biaya transportasi).

Menjamurnya kedai kopi dikota Medan menciptakan gaya hidup baru.


Begesernya gaya hidup kalangan kelas menengah ke atas membuat kegiatan minum
kopi menjadi suatu kebutuhan. Baik itu untuk menghabiskan waktu santai bersama
teman-teman, tempat berdiskusi dengan keluarga dan rekan bisnis, tempat beristirahat
dan santai sejenak, hingga tempat menyendiri baik itu untuk berpikir, mencari
inspirasi, berselancar di dunia maya, ataupum hanya membaca buku.

Seiring dengan perkembangan kedai kopi di Kota Medan, pengetahuan


beberapa kalangan masyarakat akan jenis dan kualitas kopi meningkat.
Kecenderungan masyarakat untuk mencari tahu kualitas kopi lebih spesifik
berdasarkan daerah. Kesadaran akan kualitas kopi lokal menjadi dasar pemilik kedai
kopi yang berlokasi di kota Makassar, untuk membuka kedai kopi yang
mengutamakan cita rasa yang khas.

IV. PRODUCT DEFINITION


A. SWOT ANALYSIS
- STRENGTHS

1) Harga yang ditetapkan lebih rendah dari Coffee Shop yang lain. Melalui observasi
dan perbandingan menu yang tersedia pada Coffee Shop, harga yang ditetapkan
Macehat Coffee memang lebih rendah, alasan dari Macehat Coffee merendahkan
harga produknya adalah karena gedung yang dipakai merupakan milik sendiri dan
tidak di sewa sehingga beban biaya gedung dapat dihindari, selain itu Macehat Coffee
berkomitmen tidak akan mengurangi cita rasa sedikitpun.

12
2) Lokasi yang strategis karena dekat dengan pusat keramaian dan perguruan tinggi.

3) Suasana di Macehat Coffee menyajikan posisi terbuka yang mempunyai nuansa


perpaduan alam dan modern, lokasi ini memang sudah dipikirkan sejak dari awal
terbuka dan menjadi ciri khas oleh Macehat Coffee itu sendiri. Penyajian suasana ini
diharapkan menjadi factor penting untuk menarik minat konsumen agar nyaman di
Macehat Coffee

4) Kapasitas lapangan parkir yang disediakan oleh Macehat Coffee sangatlah luas,
bisa menampung banyak kendaraan motor dan mobil, dilihat dari beberapa Event
yang di persembahkan oleh Macehat Coffee lapangan parkir tidak pernah menjadi
keluhan oleh konsumen ataupun tamu undangan. Ketersediaan lapangan parkir yang
luas ini juga diharapkan sebagai factor penting untuk kesuksesan Macehat Coffee

5) Ketersediaan fasilitas lengkap (wifi, toilet, musholla).

6) Dewasa ini Coffee Shop di hadapkan dengan persaingan Cafe yang merebak
dengan menjanjikan minuman Non Coffe yang lebih cocok dengan pasar pada
umumnya, namun hal tersebut tidak membuat Macehat Coffee berfikir sedikit pun
untuk mengurangi cita rasa Coffee Shop itu sendiri

- WEAKNESSES

1) Pelayanan yang terbaik kepada pelanggan menjadi tolak ukur kesuksesan dalam
menciptakan loyalitas dan kepuasan pelanggan namun ini menjadi permasalahan pada
Macehat Coffee. Kurang maksimalnya pelayanan yang diberikan karena minim nya
karyawan membuat waktu penyediaan permintaan menjadi lama sehingga membuat
konsumen bosan dalam menunggu maka untuk kedepan Macehat Coffee berencana
mengadakan recruitment karyawan yang baru untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
tersebut

13
2) Produktivitas karyawan merupakan factor penting untuk menghasilkan output yang
baik dari perusahaan itu sendiri, namun karyawan yang berpengalaman di bidang
Coffee Shop sangat lah minim dikarenakan recruitment di awal tidak merujuk kepada
Standar Operasional Prosedur (SOP) Coffee Shop tersebut, maka untuk kedepannya
Macehat Coffee akan memberikan pelatihan-pelatihan terkait Coffee Shop agar
tercapainya produktivitas kerja.

3) Promosi yang dilakukan oleh Macehat Coffee hanya memainkan media social
Instagram saja dan ini menjadi titik lemah pada Macehat Coffee, seharusnya Macehat
Coffee mampu memanfaatkan perkembangan tekhnologi dan platform media social
yang lain sebagai alat promosi. Namun karena keterbatasan waktu dan managerial
maka Macehat Coffee mengakui tentang lemahnya di promosi.

- OPPORTUNITIES

1) Macehat Coffee akan berupaya sebaik mungkin untuk mengembangkan


produknya, tentu ini harus di dukung oleh inovasi dan kreativitas karyawan. Cara lain
untuk mengembangkan bisnis adalah dengan membuka cabang baru, dan persoalan
ini sudah menjadi prioritas bagi Macehat Coffee sehingga menjadi perencanaan
jangka pendek untuk membangun cabang baru.

2) Perkembangan teknologi yang semakin maju sehingga dapat memudahkan promosi


serta penjualan

3) Loyalitas pelanggan yang setia berkunjung

4) Kondisi perekonomian masyarakat sekitar lokasi yang baik

- THREATS

1) Banyaknya pesaing baru dengan jenis usaha yang sama. munculnya pesaing-
pesaing baru dengan jenis usaha yang sama. Oleh karena itu perlu mewaspadai
persoalan tersebut dengan mengembangkan usaha dan melakukan inovasi serta kreasi

14
sehingga Macehat Coffee tetap eksis dan tetap menjadi pilihan utama di tengah-
tengah masyarakat.

B. PRODUCT DIFFERENTIATION

DAFTAR PRODUK DAN HARGA MACEHAT

C. PRODUCT DIVERSIFICATION
Sebagai upaya untuk menjaga loyalitas pelanggan dan menjaring pelanggan
baru, Macehat Coffee melakukan diversifikasi produk. diversifikasi adalah suatu
upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau keduanya,
dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan
fleksibilitas. diversifikasi sebagai suatu bagian daripada strategi produk ialah
perluasan pengembangan barang dan jasa yang telah ditawarkan oleh perusahaan,

15
dengan jalan penambahan produk atau jasa yang baru. Yang dimaksud baru, yakni di
dalam rangka pengembangan barang yang ada. Dalam hal ini, dibedakan antara
diversifikasi praktis, yang berarti peningkatan jumlah warna, model, ukuran, dan
sebagainya, dengan diversifikasi strategis, yang mengandung konsekuensi produk
yang sama sekali berlainan.

Adapun diversifikasi produk yang dilakukan oleh Macehat Coffee berorientasi


pada penambahan menu non-coffee. Hal tersebut dilakukan untuk menjaring
pelanggan yang mencari ambience atau suasana nongkrong dan tidak menyukai
produk-produk berbasis kopi. Selain itu, Macehat Coffee juga mulai melakukan
penambahan menu makanan-makanan small bites sebagai sajian samping yang dapat
menemani pengalaman minum kopi.

V. TARGET MARKET PROFILE


A. ECONOMICAL
- REMAJA

Salah satu target market potensial bisnis kopi di Indonesia saat ini adalah
kaum remaja. Hal ini karena remaja, baik dari kalangan SMP sampai SMA, sudah
banyak yang suka nongkrong atau berkumpul bersama. Terutama sehabis pulang
sekolah atau saat mengerjakan tugas. Bahkan, tidak jarang juga kegiatan nongkrong
ini menjadi sebuah lifestyle tersendiri di kalangan remaja. Apalagi sudah tersedia
banyak kedai kopi yang didesain menarik. Sehingga, tidak hanya difungsikan untuk
tempat nongkrong, tetapi juga sekaligus sebagai tempat ber-selfie ria bagi para
remaja. Hal ini dibuktikan dengan adanya banyak postingan di media sosial tentang
kopi dan nongkrong di cafe kopi saat ini. Apalagi jika ditambah fakta bahwa saat ini
pengguna sosial media sudah sangat banyak terutama dari kalangan remaja. Hal ini
pun memiliki potensi yang besar bagi para remaja lainnya untuk mengikuti  atau
mencoba tren nongkrong dan minum kopi. Maka, bisa dipastikan tren minum kopi
dikalangan remaja juga akan terus meningkat kedepannya.

16
- PEKERJA KANTORAN

Pekerja kantoran menjadi salah satu target pasar yang potensial untuk bisnis
kopi. Hal ini karena para pekerja biasanya memiliki banyak pekerjaan yang harus
diselesaikan setiap harinya. Hal ini pun mengharuskan mereka untuk tetap terjaga
bahkan hingga tengah malam. Dan kopi menjadi salah satu pilihan favorit para
pekerja untuk menemani aktivitas mereka ini karena kopi mengandung kafein yang
dapat meningkatkan konsentrasi saat beraktivitas terutama dalam bekerja.  Terlebih
lagi, di waktu lembur yang membutuhkan ekstra tenaga dan pikiran untuk tetap
terjaga. Tidak hanya itu,  saat para pekerja akan meeting dengan klien pun mereka 
akan memilih kopi untuk menemani pembicaraan mereka. Tidak jarang juga, mereka
akan memilih kedai kopi terdekat sebagai tempat untuk meeting. Hal ini berarti
bahwa potensi market kopi di tengah para pekerja kantoran sangat tinggi.

- MAHASISWA

Mahasiswa menjadi salah satu target market potensial untuk mengembangkan


bisnis kopi. Saat waktu luang, para mahasiswa sering memanfaatkannya untuk
mengikuti berbagai kegiatan atau organisasi di luar dan di dalam kampus. Bertemu
banyak orang, saling mengobrol, hingga akhirnya mencari tempat tongkrongan untuk
saling berbagi pikiran atau membicarakan masalah program kerja organisasi. Dan di
bagian inilah sebuah tempat nongkrong seperti kedai kopi dibutuhkan. Tidak hanya
itu, mahasiswa juga diidentikkan memiliki banyak tugas. Bahkan, tidak jarang
mahasiswa akan rela begadang untuk menyelesaikan semua tugas-tugasnya. Pada
bagian ini juga sebuah kopi dibutuhkan oleh para mahasiswa agar tetap bisa terjaga
dan menuntaskan semua tugas-tugasnya.  Selain itu, banyak mahasiswa yang sengaja
pergi ke kedai kopi untuk belajar, terutama bagi para mahasiswa yang memang
memiliki kebiasaan belajar di luar rumah. Pada masa-masa ujian, mahasiswa biasanya
butuh terjaga dan begadang. Kopi biasanya cocok untuk menemani waktu-waktu

17
tersebut. Ini berarti bahwa target pasar mahasiswa memiliki potensi yang cukup besar
untuk keberhasilan bisnis kopi.

B. ENVIRONMENTAL
Era globalisasi merupakan perubahan global yang melanda seluruh dunia.
Keadaan dunia saat ini tentunya berbeda dengan keadaan tedahulu. Perubahan
tersebut sesungguhnya juga terjadi dengan pola hidup masyarakatnya di kemudian
hari. Modernisasi telah banyak merubah kehidupan pada zaman ini perkembangan
kebutuhan hidup manusia yang dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
terus mengalami perubahan dari zaman ke zaman. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi juga membawa pengaruh yang cukup besar terhadap perubahan sosial,
ekonomi, dan sosial budaya di tengah masyarakat. Semakin banyaknya kebutuhan
hidup manusia, semakin menuntut pula terjadinya peningkatan gaya hidup (lifestyle).
Gaya hidup (life style) merupakan gaya hidup yang berkaitan dengan bagaimana
sesorang menghabiskan waktunya, untuk apa yang penting pertimbangkan pada minat
dan lingkungannya, dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan lingkungan
sekitar.

Selain perubahan mengenai individu yang konsumtif, masyarakat kini


dihadapkan pada permasalahan mengenai leisure time (waktu luang). Kesibukan yang
tinggi serta perubahan budaya yang terjadi itu membuat seseorang yang tinggal di
perkotaan mengalami kepenatan dalam menjalani rutinitas sehari-harinya. Sehingga
masyarakat perkotaan mulai mencari hiburan yang dapat melepaskan kepenatannya
pada hal tertentu, seperti pergi ke maal, shopping, nongkrong dan bersantai ria
dengan teman-temannya di coffee shop.

Dengan kesadaran mengenai perlunya menjaga kelestarian planet bumi yang


kian hari kian meninggi, maka hal ini juga terjadi di industri kopi. Banyak penikmat
kopi yang sekarang telah sadar bahwa pentingnya ikut serta dalam menjaga bumi agar

18
senantiasa ‘panjang umur’ dan menjadi tempat yang nyaman untuk kita tinggali
hingga nanti.

Kesadaran untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih eco-friendly ini ternyata


menular dari satu orang ke orang lainnya. Terbukti kini banyaknya para penikmat
kopi yang mulai membawa reusable cup seperti Keep Cup, Stojo, Goat Mug Story
dan lain-lain untuk mengurangi penggunaan paper cup dan plastic cup. Geliat
penolakan terhadap #noplasticstraw juga salah satu efek dari meningkatnya
kesadaran agar lebih eco-friendly. 

Tak hanya plastic cup dan sedotan plastik, lid atau penutup plastic cup juga


menjadi limbah yang sangat bermasalah karena tidak bisa didaur ulang. Selain
itu, paper cup  yang ternyata tidak seluruhnya terbuat dari kertas juga berakhir
menjadi sampah. Di bagian dalam paper cup terdapat lapisan tipis plasti yang
menahan agar minuman panas tidak tumpah. Selain itu, adukan plastik juga salah satu
limbah terbesar. Itu kenapa kini telah ditemukan alat otomatis pengaduk kopi yang
memungkinkan orang untuk tidak menggunakan pengaduk itu lagi. Tak hanya sampai
di sana, paper filter juga sering menjadi sampah yang dibuang begitu saja meskipun
bisa didaur ulang dan tidak separah plastik. Hebatnya kini sudah ada orang-orang
kreatif yang mengolah paper filter bekas menjadi beragam karya seni yang bisa
digunakan kembali.

Ampas kopi tidak berakhir sia-sia seperti rekan-rekannya. Ampas kopi bisa
dipakai menjadi pupuk, pengharum ruangan, body scrub  dan lain sebagainya. Jadi
masih aman terkendali karena tak merusak bumi. Selain itu, sampah yang terbanyak
‘menghantui’ bumi yang diakibatkan dari industri kopi adalah plastic bag yang
datang dari pembelian take away di kedai kopi. Juga kantungan coffee bag juga salah
satu sampah sukar didaur ulang yang banyak mewarnai bumi kita.

VI. MARKETING GOALS AND OBJECTIVES


- Tujuan Pemasaran Jangka Pendek

19
1) Membangun citra dan brand awareness Macehat Coffee sebagai coffee shop yang
selalu beradaptasi dengan kebutuhan pasar

2) Melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai produk olahan kopi dan non kopi
yang dijual pada Macehat Coffee

3) Melakukan intensifikasi penggunaan teknologi digital sebagai media optimalisasi


pemasaran dan penjualan

4) Menciptakan customer engagement yang baik untuk meningkatkan loyalitas dan


kepercayaan pelanggan

- Tujuan Pemasaran Jangka Panjang

1) Menjadi leading player dalam industri food and beverage khususnya dalam
segmen coffee shop di Kota Medan.

2) Melakukan perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang

VII. MARKETING MIX


A. PRODUCT
Sebuah produk bukanlah merupakan seperangkat atribut berwujud melainkan
lebih dari itu. Konsumen memandang produk sebagai ikatan atau bandelan manfaat
yang kompleks yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen sebaik-
baiknya. Perencanaan sebuah produk juga meliputi aktivitas-aktivitas tertentu yang
dilaksanakan dengan produk, seperti halnya mengidentifikasi suatu produk untuk
membedakan dengan produk yang lain dengan jalan pemberian merk, desain serta
pengembangan produk. Macehat Coffee sangat memperhatikan akan produk yang
dihasilkan. Oleh karena itu Macehat Coffee berusaha agar produk yang dihasilkan
dapat menarik konsumen untuk membeli, dengan jalan pemberian merk yang
menarik, packaging yang baik dan tambahan terhadap produk line yang sudah ada.

20
Macehat Coffee mempunyai produk berupa coffee dan menu yang beragam
jenis, sehingga pelanggan mempunyai banyak pilihan untuk bersantap sesuai dengan
selera. Menu disusun berdasarkan waktu makan dan jenis bahan minuman dan
makanan seperti lunch delicious, dessert, maincourse, apetizer, back to basic, hot
coffee, cold coffee, special menu. Penyusunan menu seperti ini bertujuan untuk
memudahkan pelanggan memilih makanan atau minuman yang ingin disantap. Salah
satu keunggulan Macehat Coffee adalah aneka macam product makanan atau
minuman dibandingkan dengan produk minuman atau makanan café pesaing lainnya.

Pelayanan bagi pelanggan diberikan Macehat Coffee agar pelanggan


mendapatkan kenyamanan. Pramusaji yang selalu siap membantu kebutuhan
pelanggan. Ruangan ditata dengan penyusunan meja dan kursi yang memberikan rasa
nyaman, dilengkapi dengan penyejuk udara dan live music. Produk lain dari Macehat
Coffee yaitu jasa pesan antar (delivery) makanan dan minuman bagi pelanggan yang
berada di wilayah sekitar Medan, serta jasa pelayanan pemesanan makanan bagi
pelanggan yang mengadakan pesta atau acara makan.

B. PLACE
Suatu kegiatan di dalam memasarkan produk tidak lepas dari masalah saluran
distribusi dimana di dalam pengertian bisnis secara umum saluran distribusi bisa
berupa agen, pengecer, distributor dan lain sebagainya. Sedangkan di dalam bisnis jasa
seperti coffee shop yang dimaksud dengan saluran distribusi disini adalah lokasi.
Lokasi yang potensial merupakan kunci utama keberhasilan perusahaan, karena lokasi
inilah yang memudahkan produk tersebut sampai ke tangan konsumen. Saluran
distribusi yang digunakan oleh Macehat Coffee untuk memasarkan produk dan jasanya
sampai sekarang ini, menggunakan saluran distribusi langsung, yang artinya penjualan
langsung dari produsen ke konsumen tanpa ada perantara, misalnya distributor atau
agen.

21
C. PRICE
Harga merupakan salah satu elemen dari marketing mix yang digunakan
perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Setiap perusahaan yang ingin
mendapatkan laba selalu menghadapi masalah dalam penetapan harga akan
produknya.

Macehat Coffee telah menetapkan harga pada konsumen, faktor-faktor yang


perlu dipertimbangkan oleh Macehat Coffee adalah:

1) Permintaan

Macehat Coffee sangat memperhatikan permintaan beserta persepsi nilai


konsumen untuk harga produk yang dihasilkannya. Jika perusahaan menetapkan
harga lebih tinggi dari persepsi nilai konsumen, maka diramalkan permintaan sedikit
atau dapat dikatakan tidak akan banyak terjual. Sebaliknya jika perusahaan
menetapkan harga yang lebih rendah dari persepsi nilai konsumen, maka diramalkan
permintaan lebih banyak tetapi dapat menghasilkan pendapatan yang tidak sesuai
dengan yang diharapkannya. Langkah yang diambil perusahaan dengan
meningkatkan kualitas dari produknya. Setelah kualitas dari produk tersebut mulai
memperoleh kepercayaan dari konsumen, harganya akan dinaikkan sedikit demi
sedikit. Hal tersebut diharapkan akan menyebabkan permintaan tetap atau bahkan
bertambah.

2) Pesaing

Macehat Coffee dalam menetapkan harga juga mempertimbangkan harga dari


para pesaingnya. Jika perusahaan menetapkan harga lebih mahal daripada
pesaingnya, maka resiko yang akan dihadapi adalah produknya kurang laku di
pasaran. Dan jika harga yang ditetapkan perusahaan jauh lebih murah dibanding
harga para pesaingnya maka perusahaan akan kehilangan peluang untuk memperoleh
laba yang lebih tinggi walaupun penjualannya lebih besar daripada penjualan pesaing.
Selain itu para konsumen juga akan ragu terhadap produk dari Macehat Coffee karena

22
mereka berfikir bahwa harga yang rendah diikuti dengan kualitas yang rendah pula
pada produk yang dihasilkan. Oleh karena itu perusahaan berusaha menyeimbangkan
harga produknya dengan para pesaing.

3) Kondisi Perekonomian

Macehat Coffee dalam menetapkan harga didasarkan pada kondisi


perekonomian. Apabila kondisi perekonomian Indonesia dalam keadaan stabil maka
harga produk akan stabil. Apabila kondisi dalam keadaan sebaliknya, maka Macehat
Coffee lebih memilih tidak menaikkan harga secara langsung. Alasannya konsumen
akan berkurang sehingga permintaan menurun. Perusahaan lebih mengambil resiko
dalam pembelian bahan baku yang juga meningkat harganya dengan memanfaatkan
keuntungan yang diperoleh sebelumnya. Macehat Coffee mulai menaikkan harganya
sedikit demi sedikit setelah meningkatkan kualitas produk dan masyarakat mulai
mengakui kualitas dari produk tersebut.

4) Biaya

Biaya merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam


penetapan harga. Macehat Coffee sangat mempertimbangkan biaya dalam penetapan
harga produknya. Hal ini dikarenakan perusahaan akan mengalami kerugian apabila
tingkat harga produk tidak dapat menutup biaya yang telah dikeluarkan. Sebaliknya
perusahaan akan mengalami keuntungan apabila tingkat harga produk dapat melebihi
semua biaya.

Adapun biaya-biaya yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah sebagai


berikut:

 Biaya Produksi

Yang termasuk dalam biaya produksi adalah bahan baku

 Biaya Operasi

23
Yang termasuk dalam biaya operasi pada perusahaan adalah biaya listrik,
biaya air, dan biaya gaji karyawan.

 Biaya Non Operasi


Yang termasuk biaya non operasi adalah biaya bunga, biaya iklan, biaya
telpon dan biaya umum lainnya.

Penetapan harga makanan dan minuman Macehat Coffee dilakukan atas dasar
perhitungan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan operasional serta
pertimbangan harga yang ditetapkan pesaing lain. Agar tidak tercipta harga yang
terlalu mahal maupun terlalu murah dibandingkan pesaing.

D. PROMOTION
Dalam kegiatan pemasaran tidak hanya sekedar memasarkan produk yang
bagus, menetapkan harga yang menarik dan membuat produk tersebut terjangkau oleh
pelanggan, namun perusahaan juga perlu mengkomunikasikan dan mempromosikan
produknya secara efektif pada konsumen. Kaitannya dalam upaya meningkatkan
minat beli masyarakat di wilayah Medan terhadap Macehat Coffee, upaya yang
dilakukan perusahaan adalah melalui kegiatan promosi. Suatu perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan promosi biasanya tidak hanya menggunakan satu sarana
promosi tapi menggunakan beberapa kombinasi dari beberapa sarana yang ada.

Macehat Coffee memerlukan berbagai macam kegiatan promosi dimana


bertujuan agar produknya dapat dikenal oleh konsumen dan mengalami suatu
peningkatan dalam penjualannya. Macehat Coffee dalam melaksanakan program
promosinya memanfaatkan sarana-sarana promosi yang ada yang biasa digunakan
oleh perusahaan lainnya. Sarana yang digunakan oleh Macehat Coffee dalam
melaksanakan promosi yang bertujuan mempengaruhi, membujuk, mengingatkan,
dan memberitahu konsumen akan produk yang dihasilkan adalah menggunakan
periklanan.

24
E. PEOPLE
Pentingnya sumber daya manusia dalam pemasaran jasa telah mengarah pada
perhatian yang besar pada pemasaran internal. Pemasaran internal semakin diakui
perusahaan jasa dalam menentukan sukses pemasaran ke pelanggan eksternal. Untuk
itu pihak Macehat Coffee dalam meningkatkan kualitas SDMnya mengadakan diklat
karyawan 1 kali dalam setahun.

F. PHYSICAL EVIDENCE
Fasilitas merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi
keputusan konsumen, untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang
ditawarkan. Adapun Unsur-unsur yang termasuk di dalam physical evidence antara
lain :

1) Bangunan fisik

Bangunan, tata ruang dan taman dibuat seperti kondisi di rumah (home
condition) sehingga menarik perhatian konsumen

2) Fasilitas

Fasiitas yang ditawarkan di Macehat Coffee sudah sangat lengkap diantaranya


hot spot, ruang VIP, AC, TV. Magazine, Live Music sehingga konsumen dapat
menggunakannya dengan free terutama bagi konsumen yang ingin nge-net.

G. PROCESS
Prosedur dalam menggunakan jasa Macehat Coffee sangat sederhana,
sehingga konsumen dapat menikmati hidangannya dengan cepat.

VIII. MARKETING BUDGET


A. ORIGINAL BUDGET
Jenis Pengeluaran Harga
Leaflet x 3.000 Rp. 350.000

25
X-Banner x 6 Rp. 600.000
Iklan di Instagram Rp. 150,000
Iklan di Facebook Rp. 80,000
Langganan Google Ads Rp. 1.000.000
Konsultan Digital Marketing Rp. 2.500.000
Total Rp. 4.680.000

B. BUDGET AFTER REVIEW/EXTENDED BUDGET

Jenis Pengeluaran Harga


Konsultan Digital Marketing Rp. 2.500.000
Iklan Instagram Rp. 150.000
Iklan Facebook Rp. 80.000
Google Ads Rp. 1.000.000
Content Writer & Graphic Rp. 4.000.000
Designer
Total Rp. 7.730.000

IX. MARKETING IMPLEMENTATION


Periklanan merupakan salah satu unsur dari bauran promosi yang diterapkan
pada Macehat Coffee sebagai sarana untuk memperkenalkan produknya. Kegiatan
periklanan yang Macehat Coffee berusaha memperkenalkan, memberi informasi dan
mempengaruhi para konsumen melalui iklan yang disampaikan baik dalam bentuk

26
tulisan, gambar, ucapan ataupun ketiganya. Media yang digunakan Macehat Coffee
dalam melakukan kegiatan periklanan di wilayah Medan adalah sebagai berikut:

1) Macehat Coffee dalam melakukan kegiatan periklanan menggunakan radio


sebagai media promosinya untuk menjaring konsumennya khususnya yang berada
diwilayah Medan. Macehat Coffee dalam menggunakan media ini biasanya
melakukan kontrak kurang lebih 3 bulan, dimana setiap hari iklan tersebut diputar
sebanyak 4 sampai 7 kali pemutaran.

Alasan digunakan media tersebut adalah:

a) Biaya yang dibutuhkan relatif lebih murah

b) Penyebaran berita cukup luas

c) Cepat diterima oleh masyarakat

d) Dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat

2) Regular Content Update, Dapat dikatakan bahwa pengguna media sosial


memiliki jangkauan lebih luas melebihi batasan geografis. Hampir semua orang
memiliki akun media sosial, melalui update konten melalui lini masa yang dimiliki
oleh Macehat Coffee, diharapkan pelanggan dan calon pelanggan dapat memantau
produk dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Macehat Coffee. Selain itu, media sosial
memiliki kelebihan dalam bentuk kemudahan dalam melakukan customer
engagement melalui konten-konten interaktif dan pemberian giveaways pada momen-
momen tertentu.

3) Macehat Coffee menyebarkan brosur menu kepada universitas-universitas,


sekolahan-sekolahan dan kantor-kantor serta Mall dan juga perumahan sekitar
Medan. Brosur menu ini juga disediakan di Macehat Coffee yang diletakkan di
samping mesin cash register, dan hanya diberikan kepada pelanggan yang
memintanya.

27
4) Promosi dilakukan pelanggan yang telah mengenal Macehat Coffee kepada
calon pelanggan yang belum mengetahui, melalui penyampaian informasi secara
lisan.

5) Produk Coffee Shop Macehat Coffee menjadi produk utama konsumen,


sejatinya hal itu tidak terlepas dari strategi inovasi Macehat Coffee yang senantiasa
menghadirkan produk-produk inovatif yang memberikan nilai lebih bagi konsumen.
Misalnya, Produk Kopi itu Kamu yang berbeda ukuran dan dikemas dengan botol
serta varian rasa yang banyak. Macehat Coffee terus berinovasi, menjaga konsistensi
produk dan meningkatkan kualitas produk dengan memanfaatkan pengembangan
teknologi. Produk berkualitas dan Konsistensi cita rasa akan memberikan pengalaman
yang menyenangkan bagi konsumen, menciptakan kepuasan sehingga meningkatkan
kepercayaan mereka untuk mengonsumsi produk dan menjadi loyal. “Konsumen
yang puas akan merekomendasikan merek kepada sanak-saudaranya dan teman-
temannya sehingga tercipta word of mouth, yang tak kalah penting dalam
membangun Macehat Coffee supaya menjadi perusahaan yang bagus yaitu komitmen
tinggi dari tim atau karyawan perusahaan, baik komitmen pada diri sendiri, pada
perusahaan, maupun pada produk. Sebab komitmen pada perusahaan akan membawa
pada loyalitas dan integritas kerja,sedangkan komitmen pada produk akan
menumbuhkan dan membangun kepercayaan calon pembeli agar tetap kembali
berbelanja ditempat usaha yang sama yakni di Macehat Coffee.

6) Pelatihan dan pengembangan SDM atau Sumber Daya Manusia adalah hal
yang sangat penting untuk diperhatikan dalam sebuah perusahaan. Tujuan serta
manfaat pelatihan dan pengembangan SDM ini berguna untuk meningkatkan
keahlian/skill karyawan Macehat Coffee agar kualitas performa mereka meningkat
sehingga memberikan manfaat bagi kemajuan Macehat Coffee. Selain itu juga agar
mereka kompeten menghadapi situasi-situasi tertentu yang bisa terjadi dalam dunia
Coffee Shop.

28
7) Berkembangnya internet di dunia termasuk di Medan membuat sosial
media dipakai banyak orang untuk strategi promosi mereka, mulai dari mencari
teman hingga mempromosikan usaha. Sosial media menjadi sarana yang paling jitu
untuk memasarkan produk maupun jasa apapun. Ketersediaan media sosial ini
membuat Macehat Coffee kedepannya harus konsisten untuk melakukan promosi
terkhusus di media sosial. Fitur-fitur yang tersedia di berbagai sosial media saat ini
sangat mendukung untuk memasarkan berbagai bisnis. Salah satu contoh sosial media
yang sering menjadi langganan untuk berbisnis adalah Instagram, Facebook,
WhatApp Group, Telegram dan Twitter. Macehat Coffee harus melebarkan ke
platform lainnya untuk promosi.

8) Tempat adalah memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai


menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran. Lokasi
Macehat Coffee di Medan sangat strategis karena terletak di pusat kota Medan atas
dengan akses jalan yang besar sehingga mudah untuk dikenali.

9) Promosi merupakan hal yang sangat diminati oleh konsumen manapun,


tanpa terkecuali konsumen usaha Macehat Coffee. Promosi diskon bisa diberikan
bagi pengunjung yang berulang tahun dan merayakan di Macehat Coffee. Dengan
adanya diskon yang diberikan dapat menarik konsumen untuk datang ke tempat itu
dan hal tersebut dapat membuat usaha Macehat Coffee lebih unggul dibandingkan
para pesaing.

10) Macehat Coffee saat ini mempunyai konsumen yang banyak. Hal itu
berdasarkan pernyataan manajer dan karyawan bahwa terkadang banyak konsumen
yang tidak dapat menggunakan produk dari Macehat Coffee dikarenakan semua
produk yang ada telah dipesan oleh konsumen lain dari aplikasi ojek online atau
alasan lokasi yang jauh. Hal itu dikarenakan kurangnya jumlah produk yang ada di
Macehat Coffee. Oleh karena itu disarankan agar pengelola Macehat Coffee

29
dapat membuka cabang baru dengan fasilitas yang sama atau lebih baik agar dapat
selalu memenuhi permintaan konsumen.

X. MARKETING EVALUATION AND CONTROL

Seriring dengan majunya peradaban di era modern yang ditandai dengan


bergesernya nilai sosial budaya dari masyarakat ke arah yang lebih individualis,
mobilitas yang padat dan kesibukan terjadi di setiap lini manusia sehingga manusia
membutuhkan tempat untuk melepas rutinitas kebosanan. Aktivitas melepas rutinitas
kebosanan tersebut seperti bersantai, bersuka ria, mendengarkan musik serta
berbincang-bincang dengan teman sejawat. Kehidupan dengan limpahan sarana
informasi dan hiburan menuntut setiap orang lebih selektif dan memiliki filter yang
baik dalam menerima segala hal yang datang dari luar. salah satu kebutuhan dalam
tuntutan gaya hidup adalah sosialisasi diri dalam pergaulan. Maka tidak jarang tempat
tongkrongan menjadi tempattempat yang dituju untuk memenuhi kebutuhan ini.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah manusia, pertumbuhan kebutuhan hidup pun
meningkat. Hal ini juga yang menyebabkan tumbuhnya berbagai macam industri
baru, termasuk di dalamnya industri-industri bisnis yang muncul dari kreativitas dan
inovasi pemiliknya. Mulai dari kebutuhan akan makanan, minuman, pakaian, alat
tulis, transportasi, sampai kebutuhan yang ditujukan hanya untuk pemenuhan
keinginan diri semata.

Fenomena tersebut telah dijadikan sebagai bagian dari kebutuhan hidup. Hal
itu memunculkan peluang dengan bagaimana membuat pebisnis menatap ide tersebut,
saat ini perusahaan dituntut untuk bertranformasi bisnis secara tepat sasaran
menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Dimana Coffee Shop bisa
menjadikan trend saat ini menyatu dan sesuai dalam memenuhi kebutuhan serta
keinginan. Begitu dengan maraknya pelaku bisnis dibidang minuman dan makanan
yang ditandai dengan munculnya usaha bisnis Coffee Shop yang merebak,

30
Perkembangan itu tidak terlepas dari perilaku masyarakat yang berubah-ubah sebagai
gaya hidup baru bagi masyarakat Indonesia.

Perkembangan bisnis Coffee Shop yang berkembang itu tidak mampu untuk
bertahan dengan waktu yang lama. Ketat nya persaingan itu mengakibatkan
terjadinya persaingan bisnis Coffee Shop yang kuat, sebab konsumen memiliki
pilihan yang bermacam-macam untuk memenuhi kebutuhan akan ketersediaan dan
pelayanan Coffe. Dengan kondisi dan situasi persaingan yang semakin kuat antar
Coffee Shop, pengelola usaha/ bisnis Coffee Shop tidak saja harus mampu menjual
produknya, tetapi juga harus mempunyai kemampuan yang maksimal dalam
memasarkan usaha/ bisnisnya, sehingga keinginan konsumen untuk berkunjung dan
menikmati Coffe tidak menurun akan tetapi semakin meningkat. Meskipun dengan
keadaan banyak bermunculan pesaing baru, Coffee Shop diharapkan tetap dapat
menjadi suatu pemenuhan kebutuhan dalam kondisi persaingan yang kuat antar
Coffee Shop saat ini.

Jika seseorang berpikir bahwa Coffee Shop hanya sekedar menikmati kopi
saja sebenarnya bahkan lebih dari itu, Coffee Shop mampu menghadirkan kepuasaan
tersendiri bagi pelanggan (prestige) karena ketika mengkonsumi kopi dipandang
bukanlah hal sederhana akan tetapi sudah mewakili gaya hidup seseorang pada saat
ini. Peningkatan jumlah pengunjung Coffee Shop perkotaan di Indonesia sangatlah
pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut menunjukkan bahwa dinamika pola hidup jauh
berubah pada setiap zaman.

Coffee shop adalah tempat yang menyediakan minuman jenis Coffe yang
lebih dominan dibandingkan Non Kopi dan tersedia dalam suasana santai, tempat
yang nyaman, dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas sesuai kebutuhan konsumen,
sehingga konsumen merasakan kehilangan beban dan masalah-masalah ketika berada
di Coffee Shop. Coffee shop di Kota Medan sendiri sudah mulai diperhitungkan

31
keberadaannya. Pada saat ini kemunculan trend nongkrong di Coffee shop sangat
digemari di berbagai kalangan termasuk di Kota Medan.

Pemasaran adalah sebuah proses kegiatan yang berkaitan dengan beberapa


faktor yaitu faktor sosial, ekonomi, budaya dan managerial. Akibat dari pengaruh
faktor-faktor tersebut adalah individu dan kelompok mempengaruhi hal lainnya
seperti menginginkan dengan menciptakan produk yang memiliki nilai bersifat
komoditas. Konsep pemasaran meliputi keinginan, kebutuhan, produksi, permintaan,
utilitas, nilai dan kepuasaan, transaksi, pertukaran serta hubungan pasar. Oleh sebab
itu dapat dibedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan terasa
ketika adanya ketidakpuasan akan hal tertentu sedangkan keinginan yaitu kehendak
diri yang kuat akan hal pemuas lebih spesifik kepada kebutuhan mendalam dan
permintaan adalah keinginan diri akan sesuatu yang spesifik dengan syarat didukung
oleh kemampuan dan ketersediaan.

Strategi pemasaran merupakan suatu cara memenangkan keunggulan dalam


persaingan yang berkesinambungan baik dari perusahaan barang maupun jasa.
Strategi pemasaran dianggap sebagai salah satu kunci yang dipakai dalam
perencanaan perusahaan. Jika dipandang dari sudut permasalahan dalam perusahaan
maka dibutuhkan adanya perencanaan menyeluruh guna dipakai dan dijadikan dalam
sebuah perusahaan.

1) Pelanggan kedai Macehat Coffee termasuk dalam tipe segmented. Segmen


pelanggan meliputi semua kalangan usia namun yang menjadi segmen utama
Macehat Coffee adalah kalangan muda dengan jenis profesi mahasiswa.

2) Secara spesifik Macehat Coffee menetapkan harga rendah atas


pertimbangan segmen pelanggan yang mereka target. Disamping itu juga Macehat
Coffee mengambil bahan baku langsung dari pemasok utama tidak menggunakan
pihak ketiga, hal ini yang membuat harga produksi semakin rendah. Dalam hal
kualitas disini Macehat Coffee menggunakan kontrol kualitas untuk setiap bahan

32
baku yang dipesan kepada para mitra home industry, dikarenakan bahan baku
yang digunakan sebagian import, terkadang Macehat Coffee mengalami
keterlambatan pasokan bahan baku apabila permintaan melonjak, meskipun
demikian, Macehat Coffee tetap berusaha memberikan pelayanan yang optimal
dengan meningkatkan update stok gudang yang terintegrasi dengan sistem penjualan.
Macehat Coffee berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan image yang bagus
dan juga seringkali barista memberikan informasi tentang kopi selama proses
pembuatannya kepada pelanggan.

3) Saluran distribusi yang dimiliki oleh Macehat Coffee menggunakan milik


sendiri. Secara langsung produk didapat melalui outlet yang tersebar dan secara tidak
langsung Macehat Coffee bermitra dengan aplikasi ride hailing seperti Gofood dan
Grabfood.

4) Seperti halnya kedai kopi pada umumya, dalam upaya mempertahankan


pelanggannya, Macehat Coffee mengadakan live music untuk setiap tanggal
tertentu untuk memanjakan pelanggannya. Macehat Coffee juga berkolaborasi
dengan para komunitas. Konsistensi dalam penggunaan media sosial untuk
memberikan informasi perkembangan terbaru dan keuntungan program potongan
untuk anggota member agar pelanggan tetap loyal dan setia.

5) Menambah tim manajemen; minimnya manager fungsi sangat berpengaruh


terhadap perkembangan bisnis Macehat Coffee. Jabatan rangkap akan menghasilkan
aktivitas yang tidak maksimal. Apabila ingin meraih pasar yang lebih luas maka
Macehat Coffee perlu menambah tim manajemen sehingga proses bisnis semakin
mudah.

33
DAFTAR PUSTAKA

Baso, R. L., & Anindita, R. (2018). Analisis daya saing kopi Indonesia. Jurnal
Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 2(1), 1-9.
Dominici, G. (2009). From marketing mix to e-marketing mix: a literature overview
and classification. International journal of business and
management, 4(9), 17-24.
Kannan, P. K. (2017). Digital marketing: A framework, review and research
agenda. International journal of research in marketing, 34(1), 22-45.
Lee, W. S., Moon, J., & Song, M. (2018). Attributes of the coffee shop business
related to customer satisfaction. Journal of Foodservice Business
Research, 21(6), 628-641.
Montgomery, K. C., & Chester, J. (2009). Interactive food and beverage marketing:
targeting adolescents in the digital age. Journal of adolescent
health, 45(3), S18-S29.
Rahardjo, B., Hasbullah, R., & Taqi, F. M. (2019). Coffee shop business model
analysis. Integrated Journal of Business and Economics, 3(2), 140-
152.
Tinambunan, E. C., Syahra, A. F., & Hasibuan, N. (2020). Analisis faktor yang
mempengaruhi minat milenial terhadap boba vs kopi di Kota
Medan. Journal of Business and Economics Research (JBE), 1(2),
80-86.

34
Yalanda, R. R., & Sadeli, A. H. (2019). Pengaruh Direct Marketing Terhadap
Keputusan Pembelian Kopi Arabika Malabar Mountain
Coffee. Performance: Jurnal Personalia, Financial, Operasional,
Marketing dan Sistem Informasi, 26(1), 27-38.

35

Anda mungkin juga menyukai