Disusun oleh :
2023
DAFTAR ISI
I. EXECUTIVE SUMMARY.................................................................................................3
II. ORGANIZATIONAL ANALYSIS...................................................................................5
A. INTRODUCTION..........................................................................................................5
B. COMPANY PROFILE...................................................................................................8
III. MARKETING ANALYSIS.............................................................................................9
A. ENVIRONMENTAL ANALYSIS................................................................................9
B. COMPETITION ANALYSIS......................................................................................10
IV. PRODUCT DEFINITION.............................................................................................12
A. SWOT ANALYSIS.......................................................................................................12
B. PRODUCT DIFFERENTIATION..............................................................................15
C. PRODUCT DIVERSIFICATION...............................................................................15
V. TARGET MARKET PROFILE.....................................................................................16
A. ECONOMICAL............................................................................................................16
B. ENVIRONMENTAL....................................................................................................18
VI. MARKETING GOALS AND OBJECTIVES..............................................................19
VII. MARKETING MIX......................................................................................................20
A. PRODUCT....................................................................................................................20
B. PLACE...........................................................................................................................21
C. PRICE............................................................................................................................21
D. PROMOTION...............................................................................................................24
E. PEOPLE........................................................................................................................24
F. PHYSICAL EVIDENCE..............................................................................................25
G. PROCESS.....................................................................................................................25
VIII. MARKETING BUDGET............................................................................................25
A. ORIGINAL BUDGET..................................................................................................25
B. BUDGET AFTER REVIEW/EXTENDED BUDGET.............................................26
IX. MARKETING IMPLEMENTATION.........................................................................26
X. MARKETING EVALUATION AND CONTROL.......................................................29
2
I. EXECUTIVE SUMMARY
Perkembangan bisnis kopi akhir-akhir ini telah menunjukkan semakin banyak
dan beragamnya produk kopi kemasan yang ditawarkan oleh perusahaan seiring
dengan pengembangan produk kopi kemasan yang semakin cepat. Selain itu
permintaan kopi yang terus meningkat dari tahun ke tahun, karena praktis dalam
penyajiannya. Masyarakat Indonesia saat ini lebih menyukai hidangan kopi ketika
menghabiskan waktu istirahatnya.
Saat ini, kopi sudah hampir dapat dikatakan sebagai candu. Terlebih untuk
gaya hidup remaja sekarang. Eksistensi kopi bukan lagi sekedar melekat pada
orangtua, namun juga telah menjadi suatu kebutuhan anak muda. Hal tersebut
mejadikan kedai-kedai kopi menjamur diberbagai daerah. Pengusaha-pengusaha
muda mulai banyak yang melirik industri pengolahan kopi yang eksistensinya
semakin melejit ini. Tentu hal tersebut sangat membawa dampak positif terhadap
pemanfaatan produksi kopi lokal dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Dengan
segala kekayaan dan kualitas kopi yang ada, dan diimbangi dengan upaya serta stategi
yang telah dilakukan, diharapkan kopi dapat terus menjadi komoditi ekspor utama
hasil industri perkebunan di Indonesia yang akan terus memberikan peningkatan
sumbangan kontribusi pada PDB Indonesia setiap tahunnya. Sehingga diharapkan
akan semakin banyak pengusaha yang berani melebarkan sayapnya pada sektor
industri pengolahan kopi ini. Sekarang kopi tak hanya menjadi minuman wajib bagi
para orang tua, saat ini penikmatnya pun bertambah dari berbagai macam profesi,
seperti anak sekolah, mahasiswa, pekerja, “sosialita”, dan profesi lainnya. Seiring
dengan perkembangannya rumah produksi kopi juga sepertinya berlomba untuk
menawarkan cita rasa kopi khas Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia.
Menjamurnya kedai kopi di beberapa wilayah kota besar di Indonesia, bisa jadi
mengindikasikan bahwa keberadaan kopi di Indonesia kini tengah populer. Hal ini
berawal dari meningkatnya industri pengolahan kopi di nusantara. Semakin
3
meningkatnya industri kopi, hingga membuat kopi sendiri menjadi bagian dari gaya
hidup sebagian besar orang saat ini. Jika kopi Indonesia berhasil populer hingga
mancanegara, tentu Indonesia akan lebih dikenal di mata dunia. Bahkan sekarang
banyak sekali alat pembuat kopi, jenisnya pun beragam dari manual brewing hingga
mesin automatic pembuat espresso. Kalau dilihat memang tren ini tidak akan berakhir
karena saat ini kopi sudah bukan lagi menjadi gaya hidup, namun”sepertinya” sudah
menjadi kebutuhan. Kopi zaman sekarang dibarengin dengan munculnya varian rasa
yang beragam. Selain variasi dari kopi yang dimodifikasi, kopi yang berasal dari
nusantara sendiri memiliki banyak varian rasa dari sabang sampai merauke.Pada
bisnis kopi, terdapat banyak atribut yangmenjadi dasar konsumen memilih produk
kopi,antara lain aroma, rasa, ketersediaan, harga, bahankemasan, desain kemasan,
ukuran kemasan, umur simpan, desain label, dan sebagainya
Kota Medan adalah Kota terbesar di Pulau Sumatera dan di Selat Malaka,
penduduk Medan banyak yang berprofesi di bidang perdagangan. Biasanya
pengusaha Medan banyak yang menjadi pedagang komoditas perkebunan. Untuk
perkebunan Kopi di Medan Sumatera Utara telah melegenda dan menembus hingga
pasar Internasional. Berbagai jenis kopi ini bahkan menjadi identitas bagi beberapa
daerah di Sumut, yaitu Kopi Sidikalng, Kopi Sipirok, Kopi Mandailing, Kopi
Tarutung, dan Kopi Lintong. Untuk menikmati kopi-kopi tersebut tidaklah terlalu
sulit. Minuman kopi di Medan hampir dapat ditemukan di seluruh kedai kopi, cafe
maupun restaurant.
Adapun Coffee Shop yang berkembang saat ini di kota Medan yaitu “Macehat
Coffee” yang bergerak dalam bidang kuliner khususnya kopi yang sudah beberapa
tahun berdiri di Kota Medan. Akan tetapi dalam kegiatan pemasarannya masih sangat
minim dan cenderung masih tradisional. Untuk itu perlu dibuat rencana pemasaran
produk yang dalam hal ini berbasis digital agar sistem pemasarannya menjadi lebih
baik sehingga dapat memperluas cakupan target usahanya serta dapat menunjang
kegiatan penjualan yang lebih baik lagi.
4
II. ORGANIZATIONAL ANALYSIS
A. INTRODUCTION
Coffee Shop atau kedai kopi pertama di dunia tercatat pada tahun 1475, Kedai
kopi ini bernama Kiva Han yang berada di Kota Konstantinopel Negara Turki. Kedai
kopi ini dianggap sebagai Coffee Shop pertama yang melayani pengunjungnya
dengan kopi khas Turki. sedangkan di Indonesia sejak zaman dahulu juga telah
menjadi tradisi bagi masyarakatnya. Sebab, Indonesia merupakan penghasil biji kopi
terbaik di dunia seperti Flores, Lampung, Sulawesi, Aceh Medan dan Ternate. Di
negara Indonesia ini usia penikmat kopi sudah mencapai untuk semua golongan, baik
kaum muda, remaja dan dewasa bahkan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.
Pertumbuhan Coffee Shop sangatlah pesat, Coffee shop mulai merebak di Indonesia
memiliki semakin banyak memiliki pencinta kopi. Kemunculan fenomena pecinta
kopi dinilai telah mengikuti gaya hidup, karena dapat dipastikan bahwa tidak semua
pelangga yang datang ke Coffee Shop adalah pecinta kopi. Coffee shop dapat
dijadikan tempat pertemuan dengan rekan bisnis, bahkan tempat diskusi kawula
muda, aktivis dan pelajar. bahkan, Coffee Shop sudah menjadi identitas eksistensi
dan simbol prestise bagi masyarakat. Coffee Shop mempunyai arti yang lebih luas
yaitu tempat yang menyediakan berbagai jenis kopi yang lebih dominan serta
makanan atau minuman pelengkap lainnya dengan suasana santai, nyaman dan sesuai
dengan kebutuhan pelepas kebosanan masyarakat. Coffee Shop tidak hanya menjual
kopi saja akan tetapi dapat diartikan lebih luas yaitu sudah menjual suasana dan
kenyamanan
5
dan simbol prestise bagi masyarakat. Coffee Shop mempunyai arti yang lebih luas
yaitu tempat yang menyediakan berbagai jenis kopi yang lebih dominan serta
makanan atau minuman pelengkap lainnya dengan suasana santai, nyaman dan sesuai
dengan kebutuhan pelepas kebosanan masyarakat. Coffee Shop tidak hanya menjual
kopi saja akan tetapi dapat diartikan lebih luas yaitu sudah menjual suasana dan
kenyamanan. Fenomena maraknya Coffee Shop juga terjadi ke daerah-daerah yang
tidak hanya sebagai pusat keramaian. Saat ini kopi bukan lagi identik milik kaum
laki-laki akan tetapi para wanita pun kini telah bertransformasi sebagai penggemar
kopi, fenomena yang sampai kedaerah ini pun sudah cukup terbilang sangat lumrah
terjadi seiring perkembangan teknologi dan sosial media.
6
Selain untuk bercengkrama bersama teman-teman, dengan adanya wifi juga
menjadikan Coffee Shop digemari bagi para remaja yang ingin mendapatkan internet
gratis dan duduk berjam jam baik untuk mengerjakan tugas ataupun hal lainnya serta
suasana serta konsep dari Coffee Shop yang menarik juga menjadi faktor mengapa
Coffee Shop banyak dikunjungi oleh para remaja
Macehat Coffee merupakan sebuah usaha yang termasuk dalam jenis bisnis di
bidang kuliner yaitu Coffee shop dimana produk yang ditawarkan berupa olahan
minuman kopi maupun non kopi. Macehat Coffee adalah salah satu dari sekian
banyak Coffee shop yang ada di Kota Medan tepatnya di Jl. Karo No.20, Petisah
Tengah, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara. Macehat Coffee
didirikan pada tanggal 04 April 2018. Pemilik Macehat Coffee bernama Bapak Teuku
Muhammad Farhan Algifari yang juga berdomisili di Kota Medan.
7
B. COMPANY PROFILE
Macehat Coffee saat ini memiliki karyawan sejumlah 5 orang. Head of Barista
mengemban tugas sebagai kepala karyawan yang mengatur pembagian kerja asisten
barista dan waiters. Di samping itu, Head of Barista juga mengatur ritme, kecepatan,
dan pola kerja karyawan bawahannya serta memeriksa stok barang. Posisi sebagai
kepala barista Macehat Coffee dipegang oleh Firman Hidayat. Sedangkan tugas
asisten barista yaitu membantu kepala barista dalam membuat pesanan minuman
seperti finishing dan kemudian menyerahkan minuman tersebut kepada waiters untuk
disajikan. Adapun seorang waiters memiliki beban kerja untuk menyajikan minuman
kepada customer dan membersihkan ruangan.
Wilayah kerja bagi Head of Barista dan asisten barista berada di dalam bar
sedangkan waiters di luar bar. Meskipun demikian, asisten barista yang telah bekerja
minimal 3 (tiga) bulan juga dapat membuat pesanan minuman untuk membantu
8
kepala barista. Nama-nama karyawan yang menduduki posisi sebagai asisten barista
dan waiters adalah Suhaimi, Agung Pratama, Dwi Prasetyo, Rendi Alanda. Dan untuk
jadwal kerja, semenjak dunia mengalami musibah pandemi virus yaitu Covid-19 ada
sedikit perubahan pada schedule jam kerja yang sebelumnya terbagi menjadi dua shift
yakni shift siang yang dimulai sejak pukul 10.00 hingga pukul 15.30 WIB dan shift
malam terhitung mulai 15.30 sampai dengan pukul 22.00 WIB. Karena pemerintah
membatasi aktivitas sosial di luar rumah, sehingga untuk jam kerja hanya satu shift
saja yakni dari jam buka dimulai sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.
Saat ini di pasaran sudah tersedia alat penyangrai dan penggiling kopi
otomatis yang memiliki keunggulan dari segi tampilan, kecepatan menyangrai dan
menggiling kopi, serta memiliki dua cara kerja yaitu secara manual dan otomatis.
9
Namun alat ini juga memiliki kelamahan yaitu, dari segi daya yang dibutuhkan sangat
tinggi, hanya mampu menampung kopi kurang dari satu kilo gram dan harga yang
relatif mahal. Kualitas kopi yang sesungguhnya dapat dinikmati saat kopi sudah
diseduh dan dihidangkan di dalam cangkir, namun sebelum diseduh, kualitas kopi
yang akan diseduh bergantung pada kualitas biji kopi, roasting, waktu roasting, dan
air yang digunakan untuk menyeduh. Kualitas tersebut biasanya diartikan sebagai
aroma dan rasa (flavor). Flavor pada kopi dipengaruhi oleh senyawa volatil yang
dimiliki dan dikeluarkan oleh kopi pada saat diseduh
B. COMPETITION ANALYSIS
Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memberi kontribusi
devisa USD 579,98 juta pada tahun 2018. Indonesia merupakan negara produsen kopi
keempat terbesar di dunia, sehingga Direktorat Jenderal Perkebunan menempatkan
komoditas kopi menjadi salah satu komoditas prioritas untuk di tingkatka
produksinya selain komoditas kelapa sawit, kakao, teh dan kelapa. Lima provinsi
produsen kopi terbesar di Indonesia adalah Sumatera Selatan, Lampung, Aceh,
Sumatera Utara dan Jawa Timur. Provinsi Sumatera Selatan, Lampung dan Sumatera
Utara yang berada di pulau Sumatera mampu menyuplai lebih dari 50% kebutuhan
kopi di Indonesia. Dampak kebijakan terhadap komoditas kopi maupun industri
turunannya akan sangat terasa bagi perekonomian khususnya di ketiga provinsi
tersebut.
10
kopi di internasional dan implikasinya terhadap persaingan usaha; g) Mengetahui
faktor pembentuk harga komoditas kopi di setiap rantai pasok dan jalur distribusinya;
h) Mengidentifikasi kebijakan pemerintah terkait kopi dan implikasinya terhadap
persaingan usaha; i) Analisa issue importasi kopi dari vietnam dan implikasinya
terhadap persaingan usaha.
Pelaku usaha komoditas kopi di Indonesia terdiri dari berbagai level yakni
mulai dari petani kopi, pedagang pengumpul kecil dan besar (desa dan kecamatan),
eksportir, industri pengolahan kopi, serta kafe/kedai penjual minuman kopi. Struktur
biaya dan faktor pembentuk harga komoditas kopi berbeda antar level mata rantai. Di
tingkat petani, faktor pembentuk didominasi oleh biaya produksi (baik biaya investasi
maupun biaya produksi tahunan). Sedangkan di level pedagang pengepul dan
eksportir, faktor utama pembentuk harga adalah harga beli yang telah ditentukan. Di
11
tingkat petani, berbagai jenis biaya pada produksi komoditas kopi lain biaya investasi
(biaya penanaman, bibit, dan peralatan), biaya produksi (biaya pemeliharaan,
pemupukan, pestisida, dll), biaya panen dan pasca panen (biaya tenaga kerja panen,
biaya giling pecah kulit, biaya penjemuran, biaya angkut dari kebun, dll), serta biaya
pemasaran (biaya memperoleh informasi pasar, biaya transportasi).
1) Harga yang ditetapkan lebih rendah dari Coffee Shop yang lain. Melalui observasi
dan perbandingan menu yang tersedia pada Coffee Shop, harga yang ditetapkan
Macehat Coffee memang lebih rendah, alasan dari Macehat Coffee merendahkan
harga produknya adalah karena gedung yang dipakai merupakan milik sendiri dan
tidak di sewa sehingga beban biaya gedung dapat dihindari, selain itu Macehat Coffee
berkomitmen tidak akan mengurangi cita rasa sedikitpun.
12
2) Lokasi yang strategis karena dekat dengan pusat keramaian dan perguruan tinggi.
4) Kapasitas lapangan parkir yang disediakan oleh Macehat Coffee sangatlah luas,
bisa menampung banyak kendaraan motor dan mobil, dilihat dari beberapa Event
yang di persembahkan oleh Macehat Coffee lapangan parkir tidak pernah menjadi
keluhan oleh konsumen ataupun tamu undangan. Ketersediaan lapangan parkir yang
luas ini juga diharapkan sebagai factor penting untuk kesuksesan Macehat Coffee
6) Dewasa ini Coffee Shop di hadapkan dengan persaingan Cafe yang merebak
dengan menjanjikan minuman Non Coffe yang lebih cocok dengan pasar pada
umumnya, namun hal tersebut tidak membuat Macehat Coffee berfikir sedikit pun
untuk mengurangi cita rasa Coffee Shop itu sendiri
- WEAKNESSES
1) Pelayanan yang terbaik kepada pelanggan menjadi tolak ukur kesuksesan dalam
menciptakan loyalitas dan kepuasan pelanggan namun ini menjadi permasalahan pada
Macehat Coffee. Kurang maksimalnya pelayanan yang diberikan karena minim nya
karyawan membuat waktu penyediaan permintaan menjadi lama sehingga membuat
konsumen bosan dalam menunggu maka untuk kedepan Macehat Coffee berencana
mengadakan recruitment karyawan yang baru untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
tersebut
13
2) Produktivitas karyawan merupakan factor penting untuk menghasilkan output yang
baik dari perusahaan itu sendiri, namun karyawan yang berpengalaman di bidang
Coffee Shop sangat lah minim dikarenakan recruitment di awal tidak merujuk kepada
Standar Operasional Prosedur (SOP) Coffee Shop tersebut, maka untuk kedepannya
Macehat Coffee akan memberikan pelatihan-pelatihan terkait Coffee Shop agar
tercapainya produktivitas kerja.
3) Promosi yang dilakukan oleh Macehat Coffee hanya memainkan media social
Instagram saja dan ini menjadi titik lemah pada Macehat Coffee, seharusnya Macehat
Coffee mampu memanfaatkan perkembangan tekhnologi dan platform media social
yang lain sebagai alat promosi. Namun karena keterbatasan waktu dan managerial
maka Macehat Coffee mengakui tentang lemahnya di promosi.
- OPPORTUNITIES
- THREATS
1) Banyaknya pesaing baru dengan jenis usaha yang sama. munculnya pesaing-
pesaing baru dengan jenis usaha yang sama. Oleh karena itu perlu mewaspadai
persoalan tersebut dengan mengembangkan usaha dan melakukan inovasi serta kreasi
14
sehingga Macehat Coffee tetap eksis dan tetap menjadi pilihan utama di tengah-
tengah masyarakat.
B. PRODUCT DIFFERENTIATION
C. PRODUCT DIVERSIFICATION
Sebagai upaya untuk menjaga loyalitas pelanggan dan menjaring pelanggan
baru, Macehat Coffee melakukan diversifikasi produk. diversifikasi adalah suatu
upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau keduanya,
dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan
fleksibilitas. diversifikasi sebagai suatu bagian daripada strategi produk ialah
perluasan pengembangan barang dan jasa yang telah ditawarkan oleh perusahaan,
15
dengan jalan penambahan produk atau jasa yang baru. Yang dimaksud baru, yakni di
dalam rangka pengembangan barang yang ada. Dalam hal ini, dibedakan antara
diversifikasi praktis, yang berarti peningkatan jumlah warna, model, ukuran, dan
sebagainya, dengan diversifikasi strategis, yang mengandung konsekuensi produk
yang sama sekali berlainan.
Salah satu target market potensial bisnis kopi di Indonesia saat ini adalah
kaum remaja. Hal ini karena remaja, baik dari kalangan SMP sampai SMA, sudah
banyak yang suka nongkrong atau berkumpul bersama. Terutama sehabis pulang
sekolah atau saat mengerjakan tugas. Bahkan, tidak jarang juga kegiatan nongkrong
ini menjadi sebuah lifestyle tersendiri di kalangan remaja. Apalagi sudah tersedia
banyak kedai kopi yang didesain menarik. Sehingga, tidak hanya difungsikan untuk
tempat nongkrong, tetapi juga sekaligus sebagai tempat ber-selfie ria bagi para
remaja. Hal ini dibuktikan dengan adanya banyak postingan di media sosial tentang
kopi dan nongkrong di cafe kopi saat ini. Apalagi jika ditambah fakta bahwa saat ini
pengguna sosial media sudah sangat banyak terutama dari kalangan remaja. Hal ini
pun memiliki potensi yang besar bagi para remaja lainnya untuk mengikuti atau
mencoba tren nongkrong dan minum kopi. Maka, bisa dipastikan tren minum kopi
dikalangan remaja juga akan terus meningkat kedepannya.
16
- PEKERJA KANTORAN
Pekerja kantoran menjadi salah satu target pasar yang potensial untuk bisnis
kopi. Hal ini karena para pekerja biasanya memiliki banyak pekerjaan yang harus
diselesaikan setiap harinya. Hal ini pun mengharuskan mereka untuk tetap terjaga
bahkan hingga tengah malam. Dan kopi menjadi salah satu pilihan favorit para
pekerja untuk menemani aktivitas mereka ini karena kopi mengandung kafein yang
dapat meningkatkan konsentrasi saat beraktivitas terutama dalam bekerja. Terlebih
lagi, di waktu lembur yang membutuhkan ekstra tenaga dan pikiran untuk tetap
terjaga. Tidak hanya itu, saat para pekerja akan meeting dengan klien pun mereka
akan memilih kopi untuk menemani pembicaraan mereka. Tidak jarang juga, mereka
akan memilih kedai kopi terdekat sebagai tempat untuk meeting. Hal ini berarti
bahwa potensi market kopi di tengah para pekerja kantoran sangat tinggi.
- MAHASISWA
17
tersebut. Ini berarti bahwa target pasar mahasiswa memiliki potensi yang cukup besar
untuk keberhasilan bisnis kopi.
B. ENVIRONMENTAL
Era globalisasi merupakan perubahan global yang melanda seluruh dunia.
Keadaan dunia saat ini tentunya berbeda dengan keadaan tedahulu. Perubahan
tersebut sesungguhnya juga terjadi dengan pola hidup masyarakatnya di kemudian
hari. Modernisasi telah banyak merubah kehidupan pada zaman ini perkembangan
kebutuhan hidup manusia yang dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
terus mengalami perubahan dari zaman ke zaman. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi juga membawa pengaruh yang cukup besar terhadap perubahan sosial,
ekonomi, dan sosial budaya di tengah masyarakat. Semakin banyaknya kebutuhan
hidup manusia, semakin menuntut pula terjadinya peningkatan gaya hidup (lifestyle).
Gaya hidup (life style) merupakan gaya hidup yang berkaitan dengan bagaimana
sesorang menghabiskan waktunya, untuk apa yang penting pertimbangkan pada minat
dan lingkungannya, dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan lingkungan
sekitar.
18
senantiasa ‘panjang umur’ dan menjadi tempat yang nyaman untuk kita tinggali
hingga nanti.
Ampas kopi tidak berakhir sia-sia seperti rekan-rekannya. Ampas kopi bisa
dipakai menjadi pupuk, pengharum ruangan, body scrub dan lain sebagainya. Jadi
masih aman terkendali karena tak merusak bumi. Selain itu, sampah yang terbanyak
‘menghantui’ bumi yang diakibatkan dari industri kopi adalah plastic bag yang
datang dari pembelian take away di kedai kopi. Juga kantungan coffee bag juga salah
satu sampah sukar didaur ulang yang banyak mewarnai bumi kita.
19
1) Membangun citra dan brand awareness Macehat Coffee sebagai coffee shop yang
selalu beradaptasi dengan kebutuhan pasar
2) Melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai produk olahan kopi dan non kopi
yang dijual pada Macehat Coffee
1) Menjadi leading player dalam industri food and beverage khususnya dalam
segmen coffee shop di Kota Medan.
20
Macehat Coffee mempunyai produk berupa coffee dan menu yang beragam
jenis, sehingga pelanggan mempunyai banyak pilihan untuk bersantap sesuai dengan
selera. Menu disusun berdasarkan waktu makan dan jenis bahan minuman dan
makanan seperti lunch delicious, dessert, maincourse, apetizer, back to basic, hot
coffee, cold coffee, special menu. Penyusunan menu seperti ini bertujuan untuk
memudahkan pelanggan memilih makanan atau minuman yang ingin disantap. Salah
satu keunggulan Macehat Coffee adalah aneka macam product makanan atau
minuman dibandingkan dengan produk minuman atau makanan café pesaing lainnya.
B. PLACE
Suatu kegiatan di dalam memasarkan produk tidak lepas dari masalah saluran
distribusi dimana di dalam pengertian bisnis secara umum saluran distribusi bisa
berupa agen, pengecer, distributor dan lain sebagainya. Sedangkan di dalam bisnis jasa
seperti coffee shop yang dimaksud dengan saluran distribusi disini adalah lokasi.
Lokasi yang potensial merupakan kunci utama keberhasilan perusahaan, karena lokasi
inilah yang memudahkan produk tersebut sampai ke tangan konsumen. Saluran
distribusi yang digunakan oleh Macehat Coffee untuk memasarkan produk dan jasanya
sampai sekarang ini, menggunakan saluran distribusi langsung, yang artinya penjualan
langsung dari produsen ke konsumen tanpa ada perantara, misalnya distributor atau
agen.
21
C. PRICE
Harga merupakan salah satu elemen dari marketing mix yang digunakan
perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Setiap perusahaan yang ingin
mendapatkan laba selalu menghadapi masalah dalam penetapan harga akan
produknya.
1) Permintaan
2) Pesaing
22
mereka berfikir bahwa harga yang rendah diikuti dengan kualitas yang rendah pula
pada produk yang dihasilkan. Oleh karena itu perusahaan berusaha menyeimbangkan
harga produknya dengan para pesaing.
3) Kondisi Perekonomian
4) Biaya
Biaya Produksi
Biaya Operasi
23
Yang termasuk dalam biaya operasi pada perusahaan adalah biaya listrik,
biaya air, dan biaya gaji karyawan.
Penetapan harga makanan dan minuman Macehat Coffee dilakukan atas dasar
perhitungan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan operasional serta
pertimbangan harga yang ditetapkan pesaing lain. Agar tidak tercipta harga yang
terlalu mahal maupun terlalu murah dibandingkan pesaing.
D. PROMOTION
Dalam kegiatan pemasaran tidak hanya sekedar memasarkan produk yang
bagus, menetapkan harga yang menarik dan membuat produk tersebut terjangkau oleh
pelanggan, namun perusahaan juga perlu mengkomunikasikan dan mempromosikan
produknya secara efektif pada konsumen. Kaitannya dalam upaya meningkatkan
minat beli masyarakat di wilayah Medan terhadap Macehat Coffee, upaya yang
dilakukan perusahaan adalah melalui kegiatan promosi. Suatu perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan promosi biasanya tidak hanya menggunakan satu sarana
promosi tapi menggunakan beberapa kombinasi dari beberapa sarana yang ada.
24
E. PEOPLE
Pentingnya sumber daya manusia dalam pemasaran jasa telah mengarah pada
perhatian yang besar pada pemasaran internal. Pemasaran internal semakin diakui
perusahaan jasa dalam menentukan sukses pemasaran ke pelanggan eksternal. Untuk
itu pihak Macehat Coffee dalam meningkatkan kualitas SDMnya mengadakan diklat
karyawan 1 kali dalam setahun.
F. PHYSICAL EVIDENCE
Fasilitas merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi
keputusan konsumen, untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang
ditawarkan. Adapun Unsur-unsur yang termasuk di dalam physical evidence antara
lain :
1) Bangunan fisik
Bangunan, tata ruang dan taman dibuat seperti kondisi di rumah (home
condition) sehingga menarik perhatian konsumen
2) Fasilitas
G. PROCESS
Prosedur dalam menggunakan jasa Macehat Coffee sangat sederhana,
sehingga konsumen dapat menikmati hidangannya dengan cepat.
25
X-Banner x 6 Rp. 600.000
Iklan di Instagram Rp. 150,000
Iklan di Facebook Rp. 80,000
Langganan Google Ads Rp. 1.000.000
Konsultan Digital Marketing Rp. 2.500.000
Total Rp. 4.680.000
26
tulisan, gambar, ucapan ataupun ketiganya. Media yang digunakan Macehat Coffee
dalam melakukan kegiatan periklanan di wilayah Medan adalah sebagai berikut:
27
4) Promosi dilakukan pelanggan yang telah mengenal Macehat Coffee kepada
calon pelanggan yang belum mengetahui, melalui penyampaian informasi secara
lisan.
6) Pelatihan dan pengembangan SDM atau Sumber Daya Manusia adalah hal
yang sangat penting untuk diperhatikan dalam sebuah perusahaan. Tujuan serta
manfaat pelatihan dan pengembangan SDM ini berguna untuk meningkatkan
keahlian/skill karyawan Macehat Coffee agar kualitas performa mereka meningkat
sehingga memberikan manfaat bagi kemajuan Macehat Coffee. Selain itu juga agar
mereka kompeten menghadapi situasi-situasi tertentu yang bisa terjadi dalam dunia
Coffee Shop.
28
7) Berkembangnya internet di dunia termasuk di Medan membuat sosial
media dipakai banyak orang untuk strategi promosi mereka, mulai dari mencari
teman hingga mempromosikan usaha. Sosial media menjadi sarana yang paling jitu
untuk memasarkan produk maupun jasa apapun. Ketersediaan media sosial ini
membuat Macehat Coffee kedepannya harus konsisten untuk melakukan promosi
terkhusus di media sosial. Fitur-fitur yang tersedia di berbagai sosial media saat ini
sangat mendukung untuk memasarkan berbagai bisnis. Salah satu contoh sosial media
yang sering menjadi langganan untuk berbisnis adalah Instagram, Facebook,
WhatApp Group, Telegram dan Twitter. Macehat Coffee harus melebarkan ke
platform lainnya untuk promosi.
10) Macehat Coffee saat ini mempunyai konsumen yang banyak. Hal itu
berdasarkan pernyataan manajer dan karyawan bahwa terkadang banyak konsumen
yang tidak dapat menggunakan produk dari Macehat Coffee dikarenakan semua
produk yang ada telah dipesan oleh konsumen lain dari aplikasi ojek online atau
alasan lokasi yang jauh. Hal itu dikarenakan kurangnya jumlah produk yang ada di
Macehat Coffee. Oleh karena itu disarankan agar pengelola Macehat Coffee
29
dapat membuka cabang baru dengan fasilitas yang sama atau lebih baik agar dapat
selalu memenuhi permintaan konsumen.
Fenomena tersebut telah dijadikan sebagai bagian dari kebutuhan hidup. Hal
itu memunculkan peluang dengan bagaimana membuat pebisnis menatap ide tersebut,
saat ini perusahaan dituntut untuk bertranformasi bisnis secara tepat sasaran
menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Dimana Coffee Shop bisa
menjadikan trend saat ini menyatu dan sesuai dalam memenuhi kebutuhan serta
keinginan. Begitu dengan maraknya pelaku bisnis dibidang minuman dan makanan
yang ditandai dengan munculnya usaha bisnis Coffee Shop yang merebak,
30
Perkembangan itu tidak terlepas dari perilaku masyarakat yang berubah-ubah sebagai
gaya hidup baru bagi masyarakat Indonesia.
Perkembangan bisnis Coffee Shop yang berkembang itu tidak mampu untuk
bertahan dengan waktu yang lama. Ketat nya persaingan itu mengakibatkan
terjadinya persaingan bisnis Coffee Shop yang kuat, sebab konsumen memiliki
pilihan yang bermacam-macam untuk memenuhi kebutuhan akan ketersediaan dan
pelayanan Coffe. Dengan kondisi dan situasi persaingan yang semakin kuat antar
Coffee Shop, pengelola usaha/ bisnis Coffee Shop tidak saja harus mampu menjual
produknya, tetapi juga harus mempunyai kemampuan yang maksimal dalam
memasarkan usaha/ bisnisnya, sehingga keinginan konsumen untuk berkunjung dan
menikmati Coffe tidak menurun akan tetapi semakin meningkat. Meskipun dengan
keadaan banyak bermunculan pesaing baru, Coffee Shop diharapkan tetap dapat
menjadi suatu pemenuhan kebutuhan dalam kondisi persaingan yang kuat antar
Coffee Shop saat ini.
Jika seseorang berpikir bahwa Coffee Shop hanya sekedar menikmati kopi
saja sebenarnya bahkan lebih dari itu, Coffee Shop mampu menghadirkan kepuasaan
tersendiri bagi pelanggan (prestige) karena ketika mengkonsumi kopi dipandang
bukanlah hal sederhana akan tetapi sudah mewakili gaya hidup seseorang pada saat
ini. Peningkatan jumlah pengunjung Coffee Shop perkotaan di Indonesia sangatlah
pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut menunjukkan bahwa dinamika pola hidup jauh
berubah pada setiap zaman.
Coffee shop adalah tempat yang menyediakan minuman jenis Coffe yang
lebih dominan dibandingkan Non Kopi dan tersedia dalam suasana santai, tempat
yang nyaman, dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas sesuai kebutuhan konsumen,
sehingga konsumen merasakan kehilangan beban dan masalah-masalah ketika berada
di Coffee Shop. Coffee shop di Kota Medan sendiri sudah mulai diperhitungkan
31
keberadaannya. Pada saat ini kemunculan trend nongkrong di Coffee shop sangat
digemari di berbagai kalangan termasuk di Kota Medan.
32
baku yang dipesan kepada para mitra home industry, dikarenakan bahan baku
yang digunakan sebagian import, terkadang Macehat Coffee mengalami
keterlambatan pasokan bahan baku apabila permintaan melonjak, meskipun
demikian, Macehat Coffee tetap berusaha memberikan pelayanan yang optimal
dengan meningkatkan update stok gudang yang terintegrasi dengan sistem penjualan.
Macehat Coffee berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan image yang bagus
dan juga seringkali barista memberikan informasi tentang kopi selama proses
pembuatannya kepada pelanggan.
33
DAFTAR PUSTAKA
Baso, R. L., & Anindita, R. (2018). Analisis daya saing kopi Indonesia. Jurnal
Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 2(1), 1-9.
Dominici, G. (2009). From marketing mix to e-marketing mix: a literature overview
and classification. International journal of business and
management, 4(9), 17-24.
Kannan, P. K. (2017). Digital marketing: A framework, review and research
agenda. International journal of research in marketing, 34(1), 22-45.
Lee, W. S., Moon, J., & Song, M. (2018). Attributes of the coffee shop business
related to customer satisfaction. Journal of Foodservice Business
Research, 21(6), 628-641.
Montgomery, K. C., & Chester, J. (2009). Interactive food and beverage marketing:
targeting adolescents in the digital age. Journal of adolescent
health, 45(3), S18-S29.
Rahardjo, B., Hasbullah, R., & Taqi, F. M. (2019). Coffee shop business model
analysis. Integrated Journal of Business and Economics, 3(2), 140-
152.
Tinambunan, E. C., Syahra, A. F., & Hasibuan, N. (2020). Analisis faktor yang
mempengaruhi minat milenial terhadap boba vs kopi di Kota
Medan. Journal of Business and Economics Research (JBE), 1(2),
80-86.
34
Yalanda, R. R., & Sadeli, A. H. (2019). Pengaruh Direct Marketing Terhadap
Keputusan Pembelian Kopi Arabika Malabar Mountain
Coffee. Performance: Jurnal Personalia, Financial, Operasional,
Marketing dan Sistem Informasi, 26(1), 27-38.
35