Modul ini dirancang dengan tujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan coffee shop
Minuta Kopi
Oleh:
Manajemen Minuta Kopi
MINUTA KOPI
KENCANA 96 KABUPATEN GARUT
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan syarat untuk menyelesaikan proposal rancangan pengembangan bisnis
pada Minuta Kopi. Proposal ini berbentuk proyek dengan judul “Pengembangan
Bisnis Cofee Shop Minuta Kopi”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak Minuta Kopi karena
berkat ilmu, usaha dan arahan semua pihak, proposal ini disusun secara optimal dan
sesuai dengan ketentuan yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada orangtua yang selalu mendoakan dan mendukung seluruh kegiatan, serta
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan dalam
laporan ini. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan saran. Penulis
berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Identifikasi Proyek..........................................................................................3
1.3 Tujuan Proyek.................................................................................................3
1.4 Luaran Proyek.................................................................................................3
1.5 Lokasi Proyek.................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................5
2.1 Gambaran Umum............................................................................................5
2.2 Analisis SWOT...............................................................................................5
2.2.1 IFAS.........................................................................................................8
2.2.2 EFAS.......................................................................................................9
2.2.3 Matriks SWOT......................................................................................11
2.3 Operasional Bisnis........................................................................................13
2.3.1 Struktur Organisasi................................................................................14
2.3.2 Standar Operasi Bisnis...........................................................................16
2.4 Rencana Anggaran Biaya..............................................................................20
BAB III PENUTUP...................................................................................................27
3.1 Kesimpulan...................................................................................................27
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
ataupun kolega bisnis. Tidak jarang konsumen cafe datang untuk mengerjakan
tugas kuliah, tugas kantor, atau sekedar memperoleh informasi terbaru dengan
memanfaatkan fasilitas jaringan Wi-Fi yang disediakan oleh cafe tersebut, sambil
mencicipi berbagai jenis minuman dan makanan yang ditawarkan.
Terlebih lagi didukungnya perkembangan teknologi yang kian pesat sehingga
mempengaruhi gaya hidup masyarakat terutama dalam mencari dan menemukan
informasi akan kebutuhan mereka, seperti misalnya GO-JEK dan GRAB. Dalam 102
aplikasi GO-JEK dan GRAB terdapat fitur-fitur yang terpisah sesuai kebutuhan
seperti contohnya, dalam aplikasi GOJEK terdapat GO-FOOD yang mampu
membantu masyarakat dalam memesan dan membeli makanan ataupun minuman
yang mereka inginkan tanpa harus membuang waktu untuk mengunjungi tempat
makanan atau minuman itu dijual karena kurir GO-FOOD sendiri yang akan
mengantarkan pesanan ke lokasi yang diminta oleh pelanggan, di mana dalam fitur
GRAB dinamakan GRAB FOOD.
Minuta Kopi merupakan sebuah coffee shop yang tidak hanya menjual namun
juga memperkenalkan kopi asli Indonesia kepada berbagai kalangan masyarakat.
Untuk kisaran harga yang dipatok oleh Minuta Kopi, seharusnya dapat dijangkau oleh
semua golongan baik kalangan bawah, menengah, maupun atas karena Minuta Kopi
menawarkan sajian kopi dengan harga yang cukup terjangkau.
Namun dalam dua tahun terakhir, Minuta Kopi mengalami penurunan peminat
pelanggan yang mengakibatkan penurunan pendapatan dari penjualan produk. Hal ini
disebabkan pengelolaan coffee shop Minuta Kopi belum optimal dan kurangnya
inovasi dalam mempertahankan brand yang ditawarkan oleh Minuta Kopi. Sehingga,
pengelolaan coffee shop Minuta Kopi kurang optimal dan menyebabkan loyalitas
pelanggan mengalami penurunan serta lebih memilih brand pesaing yang lebih
menarik dan memiliki harga yang terjangkau.
Berdasarkan masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengembangkan bisnis
coffee shop Minuta Kopi dengan analisis SWOT dan merencanakan kebutuhan serta
penganggaran untuk proyek jangka panjang.
2
1.2 Identifikasi Proyek
Berdasarkan pemaparan latar belakang proyek tersebut, maka identifikasi untuk
proyek ini adalah merencanakan kebutuhan dan penganggaran bisnis coffee shop
Minuta Kopi dapat dideskripsikan secara detail dengan pernyataan sebagai berikut.
1. Menganalisis peluang bisnis dengan analisis SWOT
2. Merencanakan kebutuhan untuk akuisisi, serta operasional yang mengacu
pada peluang bisnis yang dihasilkan dari analisis SWOT.
3. Menyusun anggaran yang sesuai dengan perencanaan kebutuhan
3
Gambar 1 Lokasi Minuta Kopi
Sumber: Google Maps, 2023
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Menurut (irham fahmi, 2013:260) untuk menganalisis secara lebih dalam tentang
SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam
analisis SWOT, yaitu:
1. Faktor eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O
dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar
perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor
ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik,
hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.
Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS
Faktor strategi Bobot Rating Bobot X rating Keterangan
Eksternal
Peluang X X X X
Jumlah X X X X
Ancaman X X X X
Jumlah X X X X
Total X X X X
Kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi dan beradaptasi dengan
lingkungna yang selalu berubah merupakan kunci suskses suatu perusahaan.Maka
dari itu perusahaan perlu mengamati lingkungan secara sistematis dan mengenali
peluang dan ancaman yang timbul dari luar perusahaan.
2. Faktor internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenghts and weaknesses (S
dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam
perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan
keputusan (decision making) perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua
macam manajemen fungsional : pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya
6
manusia, penelitian dan pengembangan, system informasi manajemen dan
budaya perusahaan (corporate culture).
Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS)
Faktor strategi Bobot Rating Bobot X rating Keterangan
Internal
Kekuatan X X X X
Jumlah X X X X
Kelemahan X X X X
Jumlah X X X X
Total X X X X
Penentuan analisis SAP (Strategic Advantage Profile), perusahaan dapat
menempati salah satu posisi persaingan strategik dalam bisnis mereka dengan
analisis faktor-faktor internal perusahaan.
Matrik SWOT
STRENGHT (S) WEAKNESSES (W)
IFAS
Tentukan 5- 10 faktor- Tentukan 5- 10 kelemahan
EFAS
Faktor kekuatan internal internal
STRATEGI SO STRATEGI WO
OPPORTUNITIES (O) Ciptakan strategi Yang Ciptakan strategi yang
Tentukan 5-10 faktor menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
Ancaman eksternal untuk untuk memanfaatka
memanfaat n peluang
STARAEGI ST STRATEGI WT
THREATS (T)
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
Tentukan 5-10 faktor
menggunaan kekuatan Meminimalkan kelemahan
Ancaman\ eksternal
untuk Mengatasi ancaman Dan menghindari ancaman
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah
matrik SWOT. Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
7
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan
alternatif strategis.
2.2.1 IFAS
Penilaian yang dilakukan adalah penilaian untuk menentukan nilai bobot dan
penilaian rating. Bobot dinilai dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) yang
merupakan penilaian prioritas pada keseluruhan faktor yang sudah diidentifikasi
sebelumnya menggunakan bantuan software Expert Choice. Penilaian yang diberikan
untuk tiap faktor mengacu pada keadaan perusahaan dengan cara penilaian antara 1
sampai dengan 4, keterangan setiap penilaian adalah sebagai berikut.
1 : Kelemahan Utama Perusahaan
2 : Kelemahan Minor Perusahaan
3 : Kekuatan Minor Perusahaan
4 : Kekuatan Utama Perusahaan
Adapun rekapitulasi perhitungan terhadap Strength dan Weakness
menggunakan metode IFAS adalah sebagai berikut
Tabel 1 IFAS Strength and Weakness
Rating
Variabel Bobot Rating Bobot X rating
1 2 3 4 5
Kekuatan
Rasa dari produk
X 0,07 5 0,35
Minuta Kopi enak
Harga produk
Minuta Kopi X 0,1 4 0,4
terjangkau
Varian rasa produk
Minuta Kopi X 0,05 4 0,20
beragam
Minuta Kopi X 0,08 3 0,24
memiliki media
8
sosial
Lokasi Minuta
X 0,08 3 0,24
Kopi strategis
Jumlah 0,38 21 1,43
Kelemahan
Memiliki toko
dengan area yang X 0,08 2 0,16
tidak cukup luas
Belum banyak
masyarakat yang
X 0,07 2 0,14
mengenal produk
Minuta Kopi
Admin media
sosial lama dalam X 0,1 1 0,10
merespon
Modal operasional
X 0,2 2 0,40
yang terbatas
Promosi yang
dilakukan kurang X 0,1 1 0,1
maksimal
Kurangnya jumlah
X 0,07 3 0,21
tenaga kerja
Jumlah 0,62 12 1,11
Total 1,00 33 2,54
Berdasarkan penjelasan David (2009), nilai dari kondisi intenal dinilai dari
skala 1 hingga 4. Skala 1 merupakan kondisi internal terlemah dan skala 4 merupakan
kondisi internal terkuat. Minuta Kopi mendapatkan nilai 2 sehingga kondisi internal
dari Minuta Kopi dapat dikatakan lemah.
2.2.2 EFAS
Matriks EFAS adalah matriks yang berguna untuk mengidentifikasi keadaan
eksternal berupa peluang dan ancaman yang dimiliki Minuta Kopi. Pada matriks
EFAS meliputi dua penilaian yaitu penentuan nilai bobot dan rating.
Adapun rekapitulasi dari perhitungan terhadap faktor Opportunities dan Threats
menggunakan metode EFAS adalah sebagai berikut.
Tabel 2 EFAS Opportunities and Threats
9
Rating
Variabel Bobot Rating Bobot X rating
1 2 3 4 5
Peluang
Masyarakat sering
menggunakan X 0,07 4 0,28
media Sosial
Perkembangan
teknologi informasi
mempermudah X 0,1 4 0,40
penjualan dan
Pemasaran
Kepercayaan
konsumen terhadap X 0,08 2 0,16
produk
Minuman kopi
sebagai gaya hidup X 0,08 4 0,32
baru masyarakat
Adanya pangsa
pasar yang X 0,08 3 0,24
potensial
Jumlah 0,41 17 1,40
Ancaman
Harga produk di
Coffee Shop lain X 0,08 2 0,16
lebih terjangkau
Semakin banyak
X 0,13 1 0,13
Coffee Shop baru
Coffee Shop lain
memberikan
X 0,16 1 0,16
produk yang lebih
inovatif
Coffee Shop lain
memiliki tempat
X 0,09 2 0,18
yang lebih luas dan
unik
Konsumen lebih
mementingkan
X 0,1 1 0,1
harga dibandingkan
kualitas
10
Jumlah 0,59 7 0,73
Total 1,00 24 2,13
Berdasakan penjelasan David (2009), nilai skor total dari matriks EFAS
berjumlah 2,13 yang artinya Minuta Kopi berada pada nilai yang dapat dikatakan
cukup lemah. Sehingga Minuta Kopi belum memanfaatkan peluang eksternal dan
mengatasi ancaman yang ada.
11
Tabel 3 Matriks SWOT
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weaknes)
12
1. Harga produk di 1. Mengembangkan 1. Menambahkan
Coffee Shop lain lebih lanjut inovasi produk makanan dan
lebih terjangkau dan kualitas minuman baru selain
2. Semakin banyak produk kopi
Coffee Shop baru 2. Menambah opsi 2. Melakukan perluasan
dan kreasi tempat
3. Coffee Shop lain pembayaran
3. Menerapkan pricing
memberikan produk
strategy
yang lebih inovatif
4. Coffee Shop lain
memiliki tempat
yang lebih luas dan
unik
5. Konsumen lebih
mementingkan
harga dibandingkan
kualitas
13
Hubungan dengan pelanggan, informasi, dan reputasi.
14
maupun aset lainnya. Owner juga berhak untuk
menentukan arah kebijakan perusahaan, serta
mengambil semua keputusan penting yang akan diambil
oleh perusahaan.
2 Manajer : Mengawasi kualitas produk dalam sebuah perusahaan.
Operasi dan Mengkoordinasi dan memantau aktivitas produksi-
Keuangan distribusi unit operasional perusahaan.
(Alifa, Ikmal Mengevaluasi laporan operasional dan SOP perusahaan.
(H)) Menyusun Perencanaan Keuangan Perusahaan.
Mengoperasikan Kebutuhan Keuangan Perusahaan.
Bekerja Sama dengan Manajer Divisi Lain.
Membantu Pengambilan Keputusan Terkait Investasi.
Menjadi Narahubung Perusahaan pada Pasar Keuangan.
3. Manajer : Memimpin survey marketing dan kompetitor, membuat
Pemasaran strategi untuk kampanye pemasaran dan
(Ghina) mengimplementasikannya, mengkomunikasikan produk
perusahaan baik dalam bentuk barang maupun jasa,
memastikan bahwa pesan yang ada dalam kampanye
relevan dan tepat sasaran,
4. Kasir (Alifa : Melayani proses transaksi.
(H), Siti) Memberikan informasi yang dibutuhkan pelanggan.
Melayani packaging barang pelanggan.
Memeriksa dan mencatat data penjualan.
Memeriksa daftar harga produk.
Membuat laporan penjualan.
15
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu perangkat lunak yang
mengatur tahapan proses kerja maupun prosedur kerja tertentu. (Budiharjo, 2014:7)
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman, bagaimana
karyawan dapat menjalankan pekerjaannya. Oleh karena itu, setiap posisi dalam
organisasi memiliki SOP yang berbeda dengan posisi yang lain. (Fajar Nur’Aini,
2016:17)
Tabel 4 Standar Operasi Umum Operasi Minuta Kopi
No Waktu Pekerjaan Penanggung Jawab
Persiapan pembukaan coffee shop
Pengecekkan stok bahan dan Manajer Keuangan dan Operasi,
1 15.20 - 16.00 mempersiapkan peralatan Manajer Pemasaran, Barista, Waiter,
Briefing pagi dan Kasir
Pengkalibrasian mesin kopi
2 16.00 Pembukaan coffee shop IDEM
3 16.00 - 22.30 Operasional coffee shop IDEM
Untuk Karyawan Wanita harus sudah
4 22.30 - 22.45 Last order produk
Pulang (Max jam 22.00)
5 22.45 - 23.00 Penutupan coffee shop IDEM
Membersihkan coffee shop
Mencatat dan menghitung total hasil
transaksi
6 23.00 - 23.45 IDEM
Memeriksa dan mencatat stok bahan
yang habis
Membuat laporan harian
16
:Arsip sementara
:Pemindahan
:Pemeriksaan
:Masukan manual
:Kartu
:Keputusan
:Persiapan
:Pilihan langkat
:Proses utuh
:Pemisah/akhir prosedur
:Penghubung prosedur berbeda halaman
:Dokumen
:Arsip akhir/tetap
:Data
17
Tabel 5 SOP Pemesanan Produk
18
19
2.4 Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan dan upah, serta biayabiaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan bangunan atau proyek tertentu dan merencanakan sesuatu bangunan
dalam bentuk dan faedah dala penggunaannya, beserta besar biaya yang diperlukan
susunan - susunan pelaksanaan dalam bidang administrasi maupun pelaksanaan
pekerjaan dalam bidang teknik. Anggaran biaya adalah harga dari bangunan yang
dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat.
Rencana Anggaran Biaya untuk coffee shop Minuta Kopi ini terbagi menjadi
tiga kebutuhaan yakni; RAB Bahan Minuman, RAB Bahan Makanan, dan RAB Alat
dan Stock Opname. Berikut ketiga RAB yang dirancang menjadi tiga table untuk
mendeskripsikan setiap kebutuhan.
Tabel 6 Rencana Belanja Bahan Minuman
N HARGA
BAHAN MASSA KEBUTUHAN
O SATUAN TOTAL
1 KOPI NATURAL 300GR 300GR Rp40,000
2 KOPI ARABICA (WINE) 100GR 100GR Rp70,000
3 1 LITER 1 LITER Rp115,00 Rp115,000
SIRUP CARAMEL DELIFRU
0
4 SIRUP BROWN MOLASSES 750 ML 750ML Rp120,00 Rp120,000
BEVERTIERE 0
5 SIRUP STRAWBERRY 460 ML 1 LITER Rp22,000 Rp22,000
MARJAN
6 1 LITER 1 LITER Rp115,00 Rp115,000
SIRUP RASPBERRY DELIFRU
0
7 1 LITER 1 LITER Rp115,00 Rp115,000
SIRUP PEACH DELIFRU
0
8 SIRUP BLUE CURACAO 1 LITER 1 LITER Rp115,00 Rp115,000
DELIFRU 0
9 SIRUP LECI MARJAN 460 ML 460ML Rp22,000 Rp22,000
10 1 KARTON 1 KARTON Rp175,00 Rp175,000
FRESHMILK MILKLIFE
0
20
KEBUTUHAN BAHAN (MINUMAN)
N HARGA
BAHAN MASSA KEBUTUHAN
O SATUAN TOTAL
11 POWDER MATCHA
12 POWDER COKLAT BIBEN 100 GR 100 GR Rp20,000
13 POWDER REDVELVET BIBEN
14 FN CREAMER 1 KALENG 2 KALENG Rp19,000 Rp38,000
15 DAIRYCHAMP 1 KILO 2 KILO Rp27,000 Rp27,000
16 AIR SODA 1 BOTOL 2 KARTON Rp35,000 Rp35,000
17 ES BATU 10 KG 40 KG Rp14,000 Rp14,000
18 DAUN MINT 1 IKAT 1 IKAT Rp2,000 Rp2,000
19 SEREH 1 IKAT 2 IKAT Rp2,000 Rp4,000
20 GULA PUTIH 1 KILO 1 KILO Rp14,000 Rp14,000
21 GULA AREN CAIR 1 LITER 2 LITER Rp50,000 Rp50,000
TOTAL Rp983,000
Rencana Anggaran Biaya untuk minuman untuk kurun waktu satu bulan
sebesar Rp. 983.000,00 (Sembilan Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah).
Untuk biaya yang tidak terduga seperti kekurangan bahan atau yang bersangkutan bar
(diluar mesin dan struktur bangunan) akan ditanggung dengan perputaran uang
dengan rata-rata penjualan 10-20 cup/hari.
Tabel 7 Rencana Belanja Bahan Makanan
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
NO BAHAN MASSA HARGA
KEBUTUHAN
SATUAN TOTAL
SAYAP 1 KG 1 KG Rp36,000 Rp36,000
1
AYAM
2 DADA AYAM 1KG 1,5 KG Rp43,000 Rp61,500
21
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
NO BAHAN MASSA HARGA
KEBUTUHAN
SATUAN TOTAL
BUBUK
6 GULA PUTIH 1/2 KG 1/2 KG Rp7,000 Rp7,000
22
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
NO BAHAN MASSA HARGA
KEBUTUHAN
SATUAN TOTAL
MERAH
DAUN 1 IKAT 1 IKAT Rp3,000 Rp3,000
22
KEMANGI
23 CUMI-CUMI 100 GR 100 GR Rp15,000 Rp15,000
CABE
KERING 1 KG 1 KG Rp45,000 Rp45,000
MERAH
24
KASAR
25 TAHU PUTIH 1 BNGKS 1 BNGKS Rp8,000 Rp8,000
BUMBU
INSTAN
MARINASI 1 BNGKS 1 BNGKS Rp2,000 Rp2,000
AYAM
28
KALASAN
TEPUNG 250 GR 250 GR Rp6,500 Rp6,500
29
PANIR
30 SOSIS 1 KG 1 KG Rp65,000 Rp65,000
KECAP
MANIS TIN- 500 ML 500 ML Rp25,000 Rp25,000
37
TIN
23
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
NO BAHAN MASSA HARGA
KEBUTUHAN
SATUAN TOTAL
38 LUMPIA 1 BNGKS 1 NGKS Rp5,000 Rp5,000
SAOS
TOMAT 1 KG 1 KG Rp16,500 Rp16,500
40
DELMONTE
41 CIRENG
SLAI
COKLAT 250 GR 250 GR Rp16,000 Rp16,000
43
GOLDENFILL
44 STROBERI 250 GR 250 GR Rp16,000 Rp16,000
24
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
NO BAHAN MASSA HARGA
KEBUTUHAN
SATUAN TOTAL
TOTAL Rp8772,500
Rencana Anggaran Biaya untuk makanan untuk kurun waktu satu bulan sebesar
Rp. 858.500,00 (Delapan Ratus Lima Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah).
Untuk biaya yang tidak terduga seperti kekurangan bahan atau yang bersangkutan
kitchen (diluar mesin dan struktur bangunan) akan ditanggung dengan perputaran
uang dengan rata-rata penjualan 10 plate/hari.
Tabel 8 Rencana Belanja Alat dan Barang Pakai Habis
HARGA
SATUA
NO ALAT KEBUTUHAN N TOTAL
1 TISSUE 10 PACK Rp3,000 Rp30,000
2 SAPU IJUK 1 UNIT Rp20,000 Rp20,000
3 LAMPU SOROT 2 BUAH Rp20,000 Rp40,000
4 LAP 4 PCS Rp5,000 Rp20,000
TEFLON UKURAN
5 1 PCS Rp50,000 Rp50,000
LARGE
6 UNO CARD 2 PACK Rp45,000 Rp90,000
7 UNO STACKO 2 PACK Rp52,000 Rp104,000
8 ULEKAN KAYU 1 SET Rp30,000 Rp30,000
9 KARTU REMI 2 PACK Rp10,000 Rp20,000
10 KARTU GAPLE 2 PACK Rp7,500 Rp15,000
TOTAL Rp419,000
Rencana Anggaran Biaya untuk alat dan barang pakai habis sebesar Rp.
419.000,00 (Empat Ratus Sembilan Belas Ribu Rupiah). Untuk biaya yang tidak
terduga seperti kehabisan barang habis pakai atau yang bersangkutan dengan
operasional coffee shop (diluar mesin dan struktur bangunan) akan ditanggung
dengan perputaran uang dengan rata-rata penjualan 10 cup dan plate/Hari.
25
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan rencana anggaran biaya pada BAB II, maka
kesimpulan untuk laporan pengembangan bisnis coffee shop Minuta Kopi ini yakni:
1. Menyusun strategi berdasarkan analisis SWOT
2. RAB yang dibutuhkan untuk bahan minuman sebesar Rp. 983.000,00
(Sembilan Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah).
3. RAB yang dibutuhkan untuk bahan makanan sebesar Rp. 858.500,00
(Delapan Ratus Lima Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah).
4. RAB yang dibutuhkan untuk barang habis pakai café sebesar Rp. 419.000,00
(Empat Ratus Sembilan Belas Ribu Rupiah).
27