Anda di halaman 1dari 32

PENGEMBANGAN BISNIS COFFEE SHOP MINUTA KOPI

Minuta Coffee Shop Business Development

Modul ini dirancang dengan tujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan coffee shop
Minuta Kopi

Oleh:
Manajemen Minuta Kopi

MINUTA KOPI
KENCANA 96 KABUPATEN GARUT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan syarat untuk menyelesaikan proposal rancangan pengembangan bisnis
pada Minuta Kopi. Proposal ini berbentuk proyek dengan judul “Pengembangan
Bisnis Cofee Shop Minuta Kopi”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak Minuta Kopi karena
berkat ilmu, usaha dan arahan semua pihak, proposal ini disusun secara optimal dan
sesuai dengan ketentuan yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada orangtua yang selalu mendoakan dan mendukung seluruh kegiatan, serta
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan dalam
laporan ini. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan saran. Penulis
berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Identifikasi Proyek..........................................................................................3
1.3 Tujuan Proyek.................................................................................................3
1.4 Luaran Proyek.................................................................................................3
1.5 Lokasi Proyek.................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................5
2.1 Gambaran Umum............................................................................................5
2.2 Analisis SWOT...............................................................................................5
2.2.1 IFAS.........................................................................................................8
2.2.2 EFAS.......................................................................................................9
2.2.3 Matriks SWOT......................................................................................11
2.3 Operasional Bisnis........................................................................................13
2.3.1 Struktur Organisasi................................................................................14
2.3.2 Standar Operasi Bisnis...........................................................................16
2.4 Rencana Anggaran Biaya..............................................................................20
BAB III PENUTUP...................................................................................................27
3.1 Kesimpulan...................................................................................................27

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lokasi Minuta Kopi......................................................................................9


Gambar 2 Operasi sebagai Suatu Sistem Produktif.....................................................19
Gambar 3 Struktur Organisasi.....................................................................................19

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 IFAS Strength and Weakness.........................................................................13


Tabel 2 EFAS Opportunities and Threats....................................................................14
Tabel 3 Matriks SWOT...............................................................................................17
Tabel 4 Standar Operasi Umum Operasi Minuta Kopi...............................................21
Tabel 5 SOP Pemesanan Produk.................................................................................23
Tabel 6 Rencana Belanja Bahan Minuman.................................................................24

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri kopi di Indonesia dalam beberapa kurun waku terakhir melaju dengan
pesat dengan semakin bertambah dan meningkatnya produksi kopi olahan yang
dihasilkan oleh industri pengolahan kopi, semakin banyaknya cafe dan coffee shop di
perkotaan. Peningkatan pada konsumsi kopi domestik Indonesia selain didukung
dengan pola sosial masyarakat juga ditunjang dengan harga yang terjangkau,
kepraktisan dalam penyajian serta keragaman rasa atau cita rasa yang sesuai dengan
selera konsumen. Dengan meningkatnya taraf hidup dan pergeseran budaya hidup
masayarakat perkotaan di Indonesia telah menunjukkan terjadinya pergeseran dalam
pola konsumsi kopi khususnya anak muda.
Pada mulanya budaya minum kopi di Indonesia merupakan kebiasaan
yang dilakukan oleh pemerintah Belanda pada jaman tanam paksa. Namun, seiring
perkembangannya masyarakat Indonesia pun mulai gemar meminum kopi. Kehadiran
kedai kopi atau cafe di Indonesia, mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia dalam
meminum kopi. Meminum kopi tidak lagi menjadi kebiasaan orang dewasa hanya
untuk mengurangi kantuk, tetapi juga anak muda baik pria maupun wanita. Dulu
kedai kopi atau cafe identik dengan tempat yang kurang nyaman, tidak terlihat
menarik dengan suasana yang monoton. Kini cafe identik dengan tempat yang
nyaman, suasana yang cozy, fasilitas yang lengkap seperti lounge, bar, AC (Air
Conditioner),Wi-Fi, bahkan mulai bermunculan cafe dengan desain interior yang
unik yang belum pernah ada sebelumnya. Sehingga tidak aneh apabila saat ini
masyarakat merasa nyaman untuk menghabiskan banyak waktubersama kerabat di
kedai kopi atau cafe.
Dengan berbagai sarana dan prasarana yang ditawarkan oleh cafe saat ini,
masyarakat menjadikan cafe sebagai tempat yang nyaman untuk melakukan berbagai
aktivitas seperti tempat untuk bertemu dengan sahabat, teman lama, keluarga,

1
ataupun kolega bisnis. Tidak jarang konsumen cafe datang untuk mengerjakan
tugas kuliah, tugas kantor, atau sekedar memperoleh informasi terbaru dengan
memanfaatkan fasilitas jaringan Wi-Fi yang disediakan oleh cafe tersebut, sambil
mencicipi berbagai jenis minuman dan makanan yang ditawarkan.
Terlebih lagi didukungnya perkembangan teknologi yang kian pesat sehingga
mempengaruhi gaya hidup masyarakat terutama dalam mencari dan menemukan
informasi akan kebutuhan mereka, seperti misalnya GO-JEK dan GRAB. Dalam 102
aplikasi GO-JEK dan GRAB terdapat fitur-fitur yang terpisah sesuai kebutuhan
seperti contohnya, dalam aplikasi GOJEK terdapat GO-FOOD yang mampu
membantu masyarakat dalam memesan dan membeli makanan ataupun minuman
yang mereka inginkan tanpa harus membuang waktu untuk mengunjungi tempat
makanan atau minuman itu dijual karena kurir GO-FOOD sendiri yang akan
mengantarkan pesanan ke lokasi yang diminta oleh pelanggan, di mana dalam fitur
GRAB dinamakan GRAB FOOD.
Minuta Kopi merupakan sebuah coffee shop yang tidak hanya menjual namun
juga memperkenalkan kopi asli Indonesia kepada berbagai kalangan masyarakat.
Untuk kisaran harga yang dipatok oleh Minuta Kopi, seharusnya dapat dijangkau oleh
semua golongan baik kalangan bawah, menengah, maupun atas karena Minuta Kopi
menawarkan sajian kopi dengan harga yang cukup terjangkau.
Namun dalam dua tahun terakhir, Minuta Kopi mengalami penurunan peminat
pelanggan yang mengakibatkan penurunan pendapatan dari penjualan produk. Hal ini
disebabkan pengelolaan coffee shop Minuta Kopi belum optimal dan kurangnya
inovasi dalam mempertahankan brand yang ditawarkan oleh Minuta Kopi. Sehingga,
pengelolaan coffee shop Minuta Kopi kurang optimal dan menyebabkan loyalitas
pelanggan mengalami penurunan serta lebih memilih brand pesaing yang lebih
menarik dan memiliki harga yang terjangkau.
Berdasarkan masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengembangkan bisnis
coffee shop Minuta Kopi dengan analisis SWOT dan merencanakan kebutuhan serta
penganggaran untuk proyek jangka panjang.

2
1.2 Identifikasi Proyek
Berdasarkan pemaparan latar belakang proyek tersebut, maka identifikasi untuk
proyek ini adalah merencanakan kebutuhan dan penganggaran bisnis coffee shop
Minuta Kopi dapat dideskripsikan secara detail dengan pernyataan sebagai berikut.
1. Menganalisis peluang bisnis dengan analisis SWOT
2. Merencanakan kebutuhan untuk akuisisi, serta operasional yang mengacu
pada peluang bisnis yang dihasilkan dari analisis SWOT.
3. Menyusun anggaran yang sesuai dengan perencanaan kebutuhan

1.3 Tujuan Proyek


Tujuan pelaksanaan proyek ini adalah menghasilkan sistem operasi coffee shop
Minuta Kopi untuk meningkatkan pengelolaan coffee shop menjadi optimal dan
menarik perhatian calon konsumen. Proyek perencanaan kebutuhan dan
penganggaran ini menghasilkan rancangan kebutuhan serta rencana anggaran
kebutuhan coffee shop Minuta Kopi.

1.4 Luaran Proyek


Hasil luaran proyek perencanaan kebutuhan dan penganggaran coffee shop
Minuta Kopi ini meliputi:
1. Modul perencanaan kebutuhan dan penganggaran jalan tol Tangerang-Merak.
2. Rencana Anggaran Biaya untuk menjalankan proyek
3. SOP untuk operasional coffee shop Minuta Kopi

1.5 Lokasi Proyek


Proyek ini dilakukan di Minuta Kopi yang beralamat di Kota Kulon, Kec. Garut
Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44114.

3
Gambar 1 Lokasi Minuta Kopi
Sumber: Google Maps, 2023

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum


Minuta Kopi merupakan salah satu coffee shop yang ada di Kab. Garut dan
didirikan pada tahun 2021. Minuta Kopi sendiri sejak awal didirikan cukup menarik
perhatian calon konsumen, sehingga cukup banyak peminat untuk mencoba produk
yang ditawarkan oleh Minuta Kopi. Produk Minuta Kopi dipasok dengan bekerja
sama dengan Kencana 96 untuk bahan baku dari produk kopi yang ditawarkan oleh
Minuta Kopi.
Minuta Kopi memberikan berbagai fasilitas yang dapat dinikmati oleh
konsumen seperti, WI-FI, live music, toilet, mushola, dan berbagai macam fasilitas
lainnya untuk mendukung operasional coffee shop tersebut. Lokasi Minuta Kopi juga
cukup strategis yang dimana dapat diakses dengan mudah dari pusat kota. Aspek
aksesibilitasnya sendiri dapat dijangkau denga mudah dengan transportasi umum
maupun kendaraan pribadi.

2.2 Analisis SWOT


Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya-upaya untuk
mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja
perusahaan. Informasi eksternal mengeni peluang dan ancaman dapat diperoleh dari
banyak sumber, termasuk pelanggan, dokumen pemerintah, pemasok, kalangan
perbankan, rekan diperusahaan lain. Banyak perusahaan menggunakan jasa lembaga
pemindaian untuk memperoleh keliping surat kabar, riset di internet, dan analisis
tren-tren domestik dan global yang relevan (Richard L. Daft 2010:253).
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunity)
dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strenght) dan kelemahan
(weakness). Unsur – unsur SWOT Kekuatan (Strenght) ,Kelemahan
(weakness) ,Peluang (Opportunity), Ancaman (Threats) Faktor eksternal dan internal

5
Menurut (irham fahmi, 2013:260) untuk menganalisis secara lebih dalam tentang
SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam
analisis SWOT, yaitu:
1. Faktor eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O
dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar
perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor
ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik,
hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.
Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS
Faktor strategi Bobot Rating Bobot X rating Keterangan
Eksternal
Peluang X X X X
Jumlah X X X X
Ancaman X X X X
Jumlah X X X X
Total X X X X
Kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi dan beradaptasi dengan
lingkungna yang selalu berubah merupakan kunci suskses suatu perusahaan.Maka
dari itu perusahaan perlu mengamati lingkungan secara sistematis dan mengenali
peluang dan ancaman yang timbul dari luar perusahaan.
2. Faktor internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenghts and weaknesses (S
dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam
perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan
keputusan (decision making) perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua
macam manajemen fungsional : pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya

6
manusia, penelitian dan pengembangan, system informasi manajemen dan
budaya perusahaan (corporate culture).
Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS)
Faktor strategi Bobot Rating Bobot X rating Keterangan
Internal
Kekuatan X X X X
Jumlah X X X X
Kelemahan X X X X
Jumlah X X X X
Total X X X X
Penentuan analisis SAP (Strategic Advantage Profile), perusahaan dapat
menempati salah satu posisi persaingan strategik dalam bisnis mereka dengan
analisis faktor-faktor internal perusahaan.
Matrik SWOT
STRENGHT (S) WEAKNESSES (W)
IFAS
Tentukan 5- 10 faktor- Tentukan 5- 10 kelemahan
EFAS
Faktor kekuatan internal internal
STRATEGI SO STRATEGI WO
OPPORTUNITIES (O) Ciptakan strategi Yang Ciptakan strategi yang
Tentukan 5-10 faktor menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
Ancaman eksternal untuk untuk memanfaatka
memanfaat n peluang
STARAEGI ST STRATEGI WT
THREATS (T)
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
Tentukan 5-10 faktor
menggunaan kekuatan Meminimalkan kelemahan
Ancaman\ eksternal
untuk Mengatasi ancaman Dan menghindari ancaman
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah
matrik SWOT. Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

7
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan
alternatif strategis.

2.2.1 IFAS
Penilaian yang dilakukan adalah penilaian untuk menentukan nilai bobot dan
penilaian rating. Bobot dinilai dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) yang
merupakan penilaian prioritas pada keseluruhan faktor yang sudah diidentifikasi
sebelumnya menggunakan bantuan software Expert Choice. Penilaian yang diberikan
untuk tiap faktor mengacu pada keadaan perusahaan dengan cara penilaian antara 1
sampai dengan 4, keterangan setiap penilaian adalah sebagai berikut.
1 : Kelemahan Utama Perusahaan
2 : Kelemahan Minor Perusahaan
3 : Kekuatan Minor Perusahaan
4 : Kekuatan Utama Perusahaan
Adapun rekapitulasi perhitungan terhadap Strength dan Weakness
menggunakan metode IFAS adalah sebagai berikut
Tabel 1 IFAS Strength and Weakness
Rating
Variabel Bobot Rating Bobot X rating
1 2 3 4 5
Kekuatan
Rasa dari produk
X 0,07 5 0,35
Minuta Kopi enak
Harga produk
Minuta Kopi X 0,1 4 0,4
terjangkau
Varian rasa produk
Minuta Kopi X 0,05 4 0,20
beragam
Minuta Kopi X 0,08 3 0,24
memiliki media

8
sosial
Lokasi Minuta
X 0,08 3 0,24
Kopi strategis
Jumlah 0,38 21 1,43
Kelemahan
Memiliki toko
dengan area yang X 0,08 2 0,16
tidak cukup luas
Belum banyak
masyarakat yang
X 0,07 2 0,14
mengenal produk
Minuta Kopi
Admin media
sosial lama dalam X 0,1 1 0,10
merespon
Modal operasional
X 0,2 2 0,40
yang terbatas
Promosi yang
dilakukan kurang X 0,1 1 0,1
maksimal
Kurangnya jumlah
X 0,07 3 0,21
tenaga kerja
Jumlah 0,62 12 1,11
Total 1,00 33 2,54
Berdasarkan penjelasan David (2009), nilai dari kondisi intenal dinilai dari
skala 1 hingga 4. Skala 1 merupakan kondisi internal terlemah dan skala 4 merupakan
kondisi internal terkuat. Minuta Kopi mendapatkan nilai 2 sehingga kondisi internal
dari Minuta Kopi dapat dikatakan lemah.

2.2.2 EFAS
Matriks EFAS adalah matriks yang berguna untuk mengidentifikasi keadaan
eksternal berupa peluang dan ancaman yang dimiliki Minuta Kopi. Pada matriks
EFAS meliputi dua penilaian yaitu penentuan nilai bobot dan rating.
Adapun rekapitulasi dari perhitungan terhadap faktor Opportunities dan Threats
menggunakan metode EFAS adalah sebagai berikut.
Tabel 2 EFAS Opportunities and Threats

9
Rating
Variabel Bobot Rating Bobot X rating
1 2 3 4 5
Peluang
Masyarakat sering
menggunakan X 0,07 4 0,28
media Sosial
Perkembangan
teknologi informasi
mempermudah X 0,1 4 0,40
penjualan dan
Pemasaran
Kepercayaan
konsumen terhadap X 0,08 2 0,16
produk
Minuman kopi
sebagai gaya hidup X 0,08 4 0,32
baru masyarakat
Adanya pangsa
pasar yang X 0,08 3 0,24
potensial
Jumlah 0,41 17 1,40
Ancaman
Harga produk di
Coffee Shop lain X 0,08 2 0,16
lebih terjangkau
Semakin banyak
X 0,13 1 0,13
Coffee Shop baru
Coffee Shop lain
memberikan
X 0,16 1 0,16
produk yang lebih
inovatif
Coffee Shop lain
memiliki tempat
X 0,09 2 0,18
yang lebih luas dan
unik
Konsumen lebih
mementingkan
X 0,1 1 0,1
harga dibandingkan
kualitas

10
Jumlah 0,59 7 0,73
Total 1,00 24 2,13
Berdasakan penjelasan David (2009), nilai skor total dari matriks EFAS
berjumlah 2,13 yang artinya Minuta Kopi berada pada nilai yang dapat dikatakan
cukup lemah. Sehingga Minuta Kopi belum memanfaatkan peluang eksternal dan
mengatasi ancaman yang ada.

2.2.3 Matriks SWOT


Matriks SWOT merupakan sebuah tool pencocokan yang penting dan dapat
memudahkan perusahaan untuk mengembangkan empat jenis strategi, antara lain
strategi SO (strength – opportunities) adalah strategi yang dilakukan dengan cara
memaksimalkan kekuatan yang dimiliki untuk memaksimalkan berbagai peluang
yang dimiliki, strategi ST (strength – threats) adalah strategi yang digunakan
perusahaan dengan cara memaksimalkan kekuatan yang dimiliki untuk menghadapi
ancaman – ancaman yang muncl dari luar, strategi WO (weakness – opportunities)
adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan cara menutupi kelemahan
perusahaan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan peluang yang ada dari faktor
eksternal, dan strategi WT (weakness – threats) adalah strategi untuk meminimalisir
kekurangan atau kelemahan perusahaan serta mengadapi ancaman yang muncul dari
faktor eksternal.

11
Tabel 3 Matriks SWOT
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weaknes)

1. Rasa dari produk 1. Memiliki toko dengan


Minuta Kopi enak area yang tidak cukup
2. Harga produk luas
IFAS Minuta Kopi 2. Belum banyak
terjangkau masyarakat yang
mengenal produk
3. Varian rasa produk
Minuta Kopi
Minuta Kopi 3. Admin media sosial
beragam lama dalam merespon
4. Minuta Kopi 4. Modal operasional
memiliki media yang terbatas
EFAS sosial 5. Promosi yang
5. Lokasi Minuta Kopi dilakukan kurang
maksimal
strategis
6. Kurangnya jumlah
tenaga kerja

Peluang (Opportunity) Strategi S-O Strategi W-O

1. Masyarakat sering 1. Menambahkan social


1. Mempertahankan
menggunakan media media dan membuat
Sosial konten yang relevan konsistensi
2. Perkembangan dengan konsumen penggunaan dan
teknologi informasi serta menarik meningkatkan
mempermudah 2. Melakukan pemasaran produk
penjualan dan endorsement oleh menggunakan media
Pemasaran influencer
3. Kepercayaan sosial
konsumen terhadap 2. Mengadakan event
produk bersama komunitas
4. Minuman kopi pecinta kopi
sebagai gaya hidup
baru masyarakat
5. Adanya pangsa pasar
yang potensial
Ancaman (Threath) Srategi S – T Strategi W – T

12
1. Harga produk di 1. Mengembangkan 1. Menambahkan
Coffee Shop lain lebih lanjut inovasi produk makanan dan
lebih terjangkau dan kualitas minuman baru selain
2. Semakin banyak produk kopi
Coffee Shop baru 2. Menambah opsi 2. Melakukan perluasan
dan kreasi tempat
3. Coffee Shop lain pembayaran
3. Menerapkan pricing
memberikan produk
strategy
yang lebih inovatif
4. Coffee Shop lain
memiliki tempat
yang lebih luas dan
unik
5. Konsumen lebih
mementingkan
harga dibandingkan
kualitas

2.3 Operasional Bisnis


Operasi dimaksudkan untuk mentransformasikan berbagai sumberdaya sebagai
input untuk menghasilkan output berupa barang atau jasa, atau hasil lainnya, dan
menciptakan serta menghantarkan nilai kepada pelanggan. (Sugiama, 2013)
Strategi operasi adalah strategi fungsional yang diarahkan oleh strategi bisnis
dan akan menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam keputusan. Schroeder (1989)
menjelaskan hubungan ini empat elemen yang ada yaitu: misi, keunggulan khusus,
tujuan, dan kebijakan merupakan inti dari strategi operasi.
Oleh karena itu dalam operasi aset terdapat input. Berikut ini beragam input
yang diperlukan (Mescon, 2002):
 Bahan baku (materials)
 Tenaga kerja (labor)
 Modal (capital), dan peralatan yang kemudian dikombinasikan dengan faktor-
faktor produksi
 Pengetahuan (skills)

13
 Hubungan dengan pelanggan, informasi, dan reputasi.

Gambar 2 Operasi sebagai Suatu Sistem Produktif


(Schroeder dkk., 2011:11)
Aset yang telah disediakan tentunya dimaksudkan untuk dipakai. Pemakaian
aset ini dapat mencakup dua macam yakni “penggunaan” dan “pemanfaatan”.
Penggunaan adalah pemakaian untuk kepentingan utama organisasi bersangkutan
sesuai tugas dan fungsinya. Sedangkan, Pemanfaatan adalah pemakaian untuk sisa
kapasitas yang masih tersedia di luar penggunaan, (Sugiama,2013).

2.3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3 Struktur Organisasi

1. Owner (Irfan :  Sebagai pemegang saham utama, owner berkewajiban


Ibrahiem S.H, untuk mendirikan dan mengelola perusahaan sesuai
M.Kn) dengan visi dan misinya. Ia juga bertanggung jawab
terhadap seluruh aset perusahaan, baik itu aset finansial

14
maupun aset lainnya. Owner juga berhak untuk
menentukan arah kebijakan perusahaan, serta
mengambil semua keputusan penting yang akan diambil
oleh perusahaan.
2 Manajer :  Mengawasi kualitas produk dalam sebuah perusahaan.
Operasi dan  Mengkoordinasi dan memantau aktivitas produksi-
Keuangan distribusi unit operasional perusahaan.
(Alifa, Ikmal  Mengevaluasi laporan operasional dan SOP perusahaan.
(H))  Menyusun Perencanaan Keuangan Perusahaan.
 Mengoperasikan Kebutuhan Keuangan Perusahaan.
 Bekerja Sama dengan Manajer Divisi Lain.
 Membantu Pengambilan Keputusan Terkait Investasi.
 Menjadi Narahubung Perusahaan pada Pasar Keuangan.
3. Manajer :  Memimpin survey marketing dan kompetitor, membuat
Pemasaran strategi untuk kampanye pemasaran dan
(Ghina) mengimplementasikannya, mengkomunikasikan produk
perusahaan baik dalam bentuk barang maupun jasa,
memastikan bahwa pesan yang ada dalam kampanye
relevan dan tepat sasaran,
4. Kasir (Alifa :  Melayani proses transaksi.
(H), Siti)  Memberikan informasi yang dibutuhkan pelanggan.
 Melayani packaging barang pelanggan.
 Memeriksa dan mencatat data penjualan.
 Memeriksa daftar harga produk.
 Membuat laporan penjualan.

5. Barista (Widi, :  Meracik kopi sesuai orderan yang diterima


Shauki (H),  Memeriksa stok bahan
Ikmal)
6. Chef (Tami : 
(H), Ghina)
7. Waiter :  Melayani pelanggan di restoran
(Ikmal)

2.3.2 Standar Operasi Bisnis

15
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu perangkat lunak yang
mengatur tahapan proses kerja maupun prosedur kerja tertentu. (Budiharjo, 2014:7)
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman, bagaimana
karyawan dapat menjalankan pekerjaannya. Oleh karena itu, setiap posisi dalam
organisasi memiliki SOP yang berbeda dengan posisi yang lain. (Fajar Nur’Aini,
2016:17)
Tabel 4 Standar Operasi Umum Operasi Minuta Kopi
No Waktu Pekerjaan Penanggung Jawab
Persiapan pembukaan coffee shop
Pengecekkan stok bahan dan Manajer Keuangan dan Operasi,
1 15.20 - 16.00 mempersiapkan peralatan Manajer Pemasaran, Barista, Waiter,
Briefing pagi dan Kasir
Pengkalibrasian mesin kopi
2 16.00 Pembukaan coffee shop IDEM
3 16.00 - 22.30 Operasional coffee shop IDEM
Untuk Karyawan Wanita harus sudah
4 22.30 - 22.45 Last order produk
Pulang (Max jam 22.00)
5 22.45 - 23.00 Penutupan coffee shop IDEM
Membersihkan coffee shop
Mencatat dan menghitung total hasil
transaksi
6 23.00 - 23.45 IDEM
Memeriksa dan mencatat stok bahan
yang habis
Membuat laporan harian

Beberapa symbol yang digunakan dalam SOP (diagram alir):


:Proses
:Data input/output
:Data based system informasi
:Proses operasi/manual
:Dokumen
:Aliran tahapan
:Prosedur penghubung dalam satu halaman
:Tunda sementara

16
:Arsip sementara
:Pemindahan
:Pemeriksaan
:Masukan manual
:Kartu
:Keputusan
:Persiapan

:Pilihan langkat
:Proses utuh
:Pemisah/akhir prosedur
:Penghubung prosedur berbeda halaman
:Dokumen
:Arsip akhir/tetap
:Data

17
Tabel 5 SOP Pemesanan Produk

18
19
2.4 Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan dan upah, serta biayabiaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan bangunan atau proyek tertentu dan merencanakan sesuatu bangunan
dalam bentuk dan faedah dala penggunaannya, beserta besar biaya yang diperlukan
susunan - susunan pelaksanaan dalam bidang administrasi maupun pelaksanaan
pekerjaan dalam bidang teknik. Anggaran biaya adalah harga dari bangunan yang
dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat.
Rencana Anggaran Biaya untuk coffee shop Minuta Kopi ini terbagi menjadi
tiga kebutuhaan yakni; RAB Bahan Minuman, RAB Bahan Makanan, dan RAB Alat
dan Stock Opname. Berikut ketiga RAB yang dirancang menjadi tiga table untuk
mendeskripsikan setiap kebutuhan.
Tabel 6 Rencana Belanja Bahan Minuman

KEBUTUHAN BAHAN (MINUMAN)

N HARGA
BAHAN MASSA KEBUTUHAN
O SATUAN TOTAL
1 KOPI NATURAL 300GR 300GR Rp40,000
2 KOPI ARABICA (WINE) 100GR 100GR Rp70,000
3 1 LITER 1 LITER Rp115,00 Rp115,000
SIRUP CARAMEL DELIFRU
0
4 SIRUP BROWN MOLASSES 750 ML 750ML Rp120,00 Rp120,000
BEVERTIERE 0
5 SIRUP STRAWBERRY 460 ML 1 LITER Rp22,000 Rp22,000
MARJAN
6 1 LITER 1 LITER Rp115,00 Rp115,000
SIRUP RASPBERRY DELIFRU
0
7 1 LITER 1 LITER Rp115,00 Rp115,000
SIRUP PEACH DELIFRU
0
8 SIRUP BLUE CURACAO 1 LITER 1 LITER Rp115,00 Rp115,000
DELIFRU 0
9 SIRUP LECI MARJAN 460 ML 460ML Rp22,000 Rp22,000
10 1 KARTON 1 KARTON Rp175,00 Rp175,000
FRESHMILK MILKLIFE
0

20
KEBUTUHAN BAHAN (MINUMAN)

N HARGA
BAHAN MASSA KEBUTUHAN
O SATUAN TOTAL
11 POWDER MATCHA
12 POWDER COKLAT BIBEN 100 GR 100 GR Rp20,000
13 POWDER REDVELVET BIBEN
14 FN CREAMER 1 KALENG 2 KALENG Rp19,000 Rp38,000
15 DAIRYCHAMP 1 KILO 2 KILO Rp27,000 Rp27,000
16 AIR SODA 1 BOTOL 2 KARTON Rp35,000 Rp35,000
17 ES BATU 10 KG 40 KG Rp14,000 Rp14,000
18 DAUN MINT 1 IKAT 1 IKAT Rp2,000 Rp2,000
19 SEREH 1 IKAT 2 IKAT Rp2,000 Rp4,000
20 GULA PUTIH 1 KILO 1 KILO Rp14,000 Rp14,000
21 GULA AREN CAIR 1 LITER 2 LITER Rp50,000 Rp50,000
TOTAL Rp983,000
Rencana Anggaran Biaya untuk minuman untuk kurun waktu satu bulan
sebesar Rp. 983.000,00 (Sembilan Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah).
Untuk biaya yang tidak terduga seperti kekurangan bahan atau yang bersangkutan bar
(diluar mesin dan struktur bangunan) akan ditanggung dengan perputaran uang
dengan rata-rata penjualan 10-20 cup/hari.
Tabel 7 Rencana Belanja Bahan Makanan
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
NO BAHAN MASSA HARGA
KEBUTUHAN
SATUAN TOTAL
SAYAP 1 KG 1 KG Rp36,000 Rp36,000
1
AYAM
2 DADA AYAM 1KG 1,5 KG Rp43,000 Rp61,500

3 GARAM 1 BNGKS 1 BNGKS Rp2,500 Rp2,500

PAPRIKA 1 BNGKS 1 BNGKS Rp8,000 Rp8,000


4
BUBUK
5 MERICA 1 BUNGKS 1 BNGKS Rp8,000 Rp8,000
PUTIH

21
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
NO BAHAN MASSA HARGA
KEBUTUHAN
SATUAN TOTAL
BUBUK
6 GULA PUTIH 1/2 KG 1/2 KG Rp7,000 Rp7,000

KETUMBAR 1 BNGKS 1 BNGKS Rp6,000 Rp6,000


7
BUBUK
TEPUNG
TERIGU
SEGITIGA 1 KG 1 KG Rp12,000 Rp12,000
(PROTEIN
8
TINGGI)
TEPUNG 1 BNGKS 1 BNGKS Rp6,500 Rp6,500
9
MAIZENA
BAWANG
PUTIH 1 BNGKS 1 BNGKS Rp9,000 Rp9,000
10
BUBUK
11 MSG 1 BNGKS 1 BNGKS Rp7,500 Rp7,500

BAKING 1/2 KG 1/2 KG Rp18,000 Rp18,000


12
SODA
LADA 1 BNGKS 1 BNGKS Rp12,000 Rp12,000
13
HITAM
14 HOT LAVA 1 KG 1 KG Rp28,000 Rp28,000

15 TERIYAKI 1/2 KG 1/2 KG Rp18,000 Rp18,000

MIE SPAGETI 1 KG 1 KG Rp24,000 Rp24,000


16
PASTA
MIE SPAGETI 450 GR 450 GR Rp19,000 Rp19,000
17
PETUCINI
BAWANG 1/4 KG 1/4 KG Rp8,500 Rp8,500
18
BOMBAI
DAUN 1 IKAT 1 IKAT Rp2,500 Rp2,500
19
BAWANG
BAWANG 1/4 1/4 Rp9,000 Rp9,000
20
PUTIH
21 BAWANG 1/4 1/4 Rp9,000 Rp9,000

22
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
NO BAHAN MASSA HARGA
KEBUTUHAN
SATUAN TOTAL
MERAH
DAUN 1 IKAT 1 IKAT Rp3,000 Rp3,000
22
KEMANGI
23 CUMI-CUMI 100 GR 100 GR Rp15,000 Rp15,000

CABE
KERING 1 KG 1 KG Rp45,000 Rp45,000
MERAH
24
KASAR
25 TAHU PUTIH 1 BNGKS 1 BNGKS Rp8,000 Rp8,000

MENTEGA 1 BUNGKS 1 BNGKS Rp7,000 Rp7,000


26
PALMIA
27 KEJU WINCIS 250 GR 250 GR Rp13,000 Rp13,000

BUMBU
INSTAN
MARINASI 1 BNGKS 1 BNGKS Rp2,000 Rp2,000
AYAM
28
KALASAN
TEPUNG 250 GR 250 GR Rp6,500 Rp6,500
29
PANIR
30 SOSIS 1 KG 1 KG Rp65,000 Rp65,000

31 KENTANG 1 KG 1 KG Rp36,000 Rp36,000

SOSIN/SAWI 1 IKAT 1 IKAT Rp3,000 Rp3,000


32
IJO
33 WORTEL 250 GR 250 GR Rp45,000 Rp4,500

34 KENCUR 100 GR 100 GR Rp5,000 Rp5,000

35 UDANG EBI 250 GR 250 GR Rp50,000 Rp50,000

36 CABE RAWIT 250 GR 250 GR Rp23,000 Rp23,000

KECAP
MANIS TIN- 500 ML 500 ML Rp25,000 Rp25,000
37
TIN

23
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
NO BAHAN MASSA HARGA
KEBUTUHAN
SATUAN TOTAL
38 LUMPIA 1 BNGKS 1 NGKS Rp5,000 Rp5,000

39 MAYONAIS 1 KG 1 KG Rp30,000 Rp30,000

SAOS
TOMAT 1 KG 1 KG Rp16,500 Rp16,500
40
DELMONTE
41 CIRENG

42 PISANG 1/2 KG 1/2 KG Rp9,000 Rp9,000

SLAI
COKLAT 250 GR 250 GR Rp16,000 Rp16,000
43
GOLDENFILL
44 STROBERI 250 GR 250 GR Rp16,000 Rp16,000

45 KACANG 250 GR 250 GR Rp16,000 Rp16,000

46 GREEN TEA 250 GR 250 GR Rp18,000 Rp18,000

47 TIRAMISU 250 GR 250 GR Rp16,000 Rp16,000

MINYAK 2 LITER 2 LITER Rp34,000 Rp34,000


48
GORENG
49 TOMAT 1 KG 1 KG Rp6,000 Rp6,000

50 SELEDRI 10 GR 10 GR Rp6,000 Rp6,000

51 KEMIRI 100 GR 100 GR Rp6,500 Rp6,500

52 BASRENG 20 PCS 20 PCS Rp1,000 Rp20,000

53 WIJEN 100 GR 100 GR Rp7,000 Rp7,000

54 KECAP ASIN 135 ML 135 ML Rp5,500 Rp5,500

55 SELADA 1 IKAT 1 IKAT Rp5,000 Rp5,000

56 OREGANO 14 GR 14 GR Rp7,000 Rp7,000

57 KERUPUK 1 BKS 1 BKS Rp15,000 Rp15,000

24
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
NO BAHAN MASSA HARGA
KEBUTUHAN
SATUAN TOTAL
TOTAL Rp8772,500
Rencana Anggaran Biaya untuk makanan untuk kurun waktu satu bulan sebesar
Rp. 858.500,00 (Delapan Ratus Lima Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah).
Untuk biaya yang tidak terduga seperti kekurangan bahan atau yang bersangkutan
kitchen (diluar mesin dan struktur bangunan) akan ditanggung dengan perputaran
uang dengan rata-rata penjualan 10 plate/hari.
Tabel 8 Rencana Belanja Alat dan Barang Pakai Habis

KEBUTUHAN ALAT DAN STOCK OPNAME

HARGA
SATUA
NO ALAT KEBUTUHAN N TOTAL
1 TISSUE 10 PACK Rp3,000 Rp30,000
2 SAPU IJUK 1 UNIT Rp20,000 Rp20,000
3 LAMPU SOROT 2 BUAH Rp20,000 Rp40,000
4 LAP 4 PCS Rp5,000 Rp20,000
TEFLON UKURAN
5 1 PCS Rp50,000 Rp50,000
LARGE
6 UNO CARD 2 PACK Rp45,000 Rp90,000
7 UNO STACKO 2 PACK Rp52,000 Rp104,000
8 ULEKAN KAYU 1 SET Rp30,000 Rp30,000
9 KARTU REMI 2 PACK Rp10,000 Rp20,000
10 KARTU GAPLE 2 PACK Rp7,500 Rp15,000
TOTAL Rp419,000
Rencana Anggaran Biaya untuk alat dan barang pakai habis sebesar Rp.
419.000,00 (Empat Ratus Sembilan Belas Ribu Rupiah). Untuk biaya yang tidak
terduga seperti kehabisan barang habis pakai atau yang bersangkutan dengan
operasional coffee shop (diluar mesin dan struktur bangunan) akan ditanggung
dengan perputaran uang dengan rata-rata penjualan 10 cup dan plate/Hari.

25
26
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan rencana anggaran biaya pada BAB II, maka
kesimpulan untuk laporan pengembangan bisnis coffee shop Minuta Kopi ini yakni:
1. Menyusun strategi berdasarkan analisis SWOT
2. RAB yang dibutuhkan untuk bahan minuman sebesar Rp. 983.000,00
(Sembilan Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah).
3. RAB yang dibutuhkan untuk bahan makanan sebesar Rp. 858.500,00
(Delapan Ratus Lima Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah).
4. RAB yang dibutuhkan untuk barang habis pakai café sebesar Rp. 419.000,00
(Empat Ratus Sembilan Belas Ribu Rupiah).

27

Anda mungkin juga menyukai