Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PERENCANAAN CAFE ROMANTIS DENGAN


DESAIN INTERIOR MINIMALIS

Disusun Oleh :
Muhamad Ridwan Nur Hakim
321320109

SEKOLAH TINGGI TEKNIK PELITA BANGSA


PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT tuhan yang maha esa, yang selalu
memberikan kesehatan dan kesempatan untuk kita terus berusaha dan berkarya, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas laporan perencanaan cafe dengan desain interiot minimalis
ini dengan baik merupakan salah satu anugrah-Nya. Laporan ini saya kutip dari beberapa
situs internet yang memang membahas mengenai “Pedoman Tata Ruang Cafe” juga dari buku
“Data Arsitektur” yang merupakan tugas UAS mata kuliah Studio Perancangan II pada
Semester IV.

Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta, saudara, teman –
teman, dosen pembimbing dan seluruh pihak yang telah mendukung serta memberi semangat
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Tentunya dengan harapan laporan ini
dapat menyumbangkan setitik harapan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dimasa yang akan
datang.

Sebagai penulis saya juga menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan,
tetapi pada dasarnya saya selalu berusaha untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang
ada pada laporan ini hingga mendekati kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran sangat saya
harapkan demi kemajuan kita bersama.

Cikarang, 22 Mei 2015

Muhamad Ridwan Nur Hakim

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Tujuan..........................................................................................................................2
1.4. Permasalahn.................................................................................................................2
1.5. Lingkup dan batasan perancangan...............................................................................2
1.6. Pendekatan perancangan.............................................................................................2
BAB II Cafe...............................................................................................................................3
2.1. Definisi Cafe................................................................................................................3
2.2. Konsep Perancangan Cafe...........................................................................................3
BAB III ANALISA PERANCANGAN.....................................................................................5
3.1. Analisa Kegiatan.........................................................................................................5
3.1.1 Struktur Organisasi...............................................................................................5
3.1.2 Pengelompokan Ruang.........................................................................................8
3.1.3 Ruang dan Perlengkapan......................................................................................9
3.1.4. Analisa Pelaku Kegiatan....................................................................................10
3.1.5 Analisa Program Ruang......................................................................................11
3.2. Besaran Ruang...........................................................................................................13
3.3. Analisa Tata Guna Lahan...........................................................................................17

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era modern ini, bisnis cafe merupakan suatu bisnis yang menjanjikan. Tak
sekadar sebagai area makan, banyak masyarakat yang menjadikan cafe sebagai tempat
untuk berkumpul. Hal itu ditinjau dari gaya hidup masyarakat masa kini yang cenderung
senang bertatap muka, bersantai dan berbincang. Sudah menjadi suatu kebutuhan
masyarakat untuk bersosialisasi, dan mereka membutuhkan sarana untuk mewujudkan
keinginan mereka. Oleh karena itu, dengan adanya café ini dimaksudkan untuk
merealisasikan kebutuhan masyarakat yaitu sarana berkumpul.

Banyaknya café yang bermunculan mengakibatkan para owner berpikir lebih


kreatif untuk menciptakan konsep yang berbeda dari café–café yang sudah ada. Hal ini
sudah tentu untuk menarik perhatian pengunjung. Pada umumnya, para owner café
terlebih dahulu mensurvei apa yang menjadi tren di pasaran masyarakat atau dari
kebiasaan–kebiasaan masyarakat. Masyarakat kebanyakan suka dengan sesuatu yang
baru dan berbeda dari yang sudah ada. Lagipula masyarakat perkotaan terkadang jenuh
dengan hiruk pikuk kota sehingga mereka mencari alternatif area rekreasi atau tempat
berkumpul.

Ketika masyarakat kota diperhadapkan dengan begitu banyak pekerjaan, secara


fisiologis andrenalin itu berdampak negatif jika digunakan dalam jangka waktu yang
cukup lama. Maka, otomatis akan dapat merusak kesehatan. Stres bisa dikelola.
Misalnya, ketika diperhadapkan dengan suatu gangguan dan tidak tahan dengan
gangguan itu, seperti tidak tahan kebisingan suara motor dan suara lainnya, maka bisa
dihilangkan dengan pergi ke suatu tempat yang nyaman.

Hal itu dijadikan alasan dasar mengapa Melba Café dibangun. Melalui beberapa
analisa, Mellba Cafe menawarkan fasilitas yang berbeda. Terdapatnya café yang
mencakup area indoor dan outdoor. Sebuah desain denah yang mengutamakan view
terbuka/banyak bukaan sehingga pengunjung di dalam dapat merasakan suasana
layaknya berada di luar area café (membawa atmosfer dari luar cafe ke dalam café).

1.2. Tujuan

Tujuan dalam perancangan konsep cafe ini adalah :

 Membuat cafe yang menarik pelanggan untuk datang.

 Membuat cafe yang nyaman walaupun untuk sekedar nongkrong dan ngobrol.

 Menciptakan konsep yang berbeda dari café–café yang sudah ada.

 Membuat konsep sesuai dengan apa yang menjadi tren di pasaran masyarakat atau
dari kebiasaan–kebiasaan masyarakat.

1.3. Manfaat

 Mendesain Melba Café yang kemudian dapat menunjang fasilitas dan


pengalaman baru bagi pelanggan.
 Sebagai alternatif wacana desain yang ditujukan untuk para mahasiswa desain
karena masih memungkinkan adanya sebuah desain yang dapat diolah lagi.

1.4. Permasalahn

Permasalahan – permasalahan yang ada dalam perancangan restoran ini adalah :

 Menentukan konsep yang pas.

 Menentukan ruang – ruang dan area parkir.

 Menentukan bentuk bangunan yang menarik.

 Area yang akan di desain adalah area indoor café, outdoor café

1.5. Lingkup dan batasan perancangan

Adapun lingkup kajian pembangunan cafe ini meliputi pengembangan analisa


kondisi lahan. Dalam perancangan ini diperlukan adanya kajian mengenai lingkungan
tapak, massa bangunan dan bagian ruang serta fasilitas-fasilitas pendukungnya, sirkulasi
dan lain sebagainya. Kajian ini di harapkan dapat memberikan respon baik dari
masyarakat. Sebagai batasan dalam pembanguan restoran ini, konsep perancangan
disesuaikan dengan peraturan daerah setempat.
1.6. Pendekatan perancangan

Pendekatan ini mempertajam mengenai :

 Pengertian dan konsep cafe.

 Funsi dan manfaat bangunan.


BAB II
Cafe

2.1. Definisi Cafe

Coffeehouse, coffeeshop, café merupakan gabungan dari karakter bar dan


beberapa karakter restoran. Di beberapa Negara, café dapat menyerupai resto,
menawarkan aneka makanan berat. Bagian terpenting dari sebuah coffeehouse dari awal
mulanya adalah fungsi sosialnya, tersedianya tempat dimana orang-orang pergi untuk
berkumpul, bercengkrama, menulis, membaca, bermain atau ketika menghabiskan waktu
baik dalam kelompok/secara individu 3.

Kafe berasal dari kata Prancis yaitu cafe yang berarti coffee dalam Bahasa
Indonesia yaitu kopi atau coffeehouse dalam Bahasa Indonesia adalah kedai kopi, istilah
ini muncul pada abad ke-18 di Inggris. Kopi pertama kali masuk ke Eropa pada tahun
1669 ketika utusan Sultan Mohammed IV berkunjung ke Paris, Prancis, dengan
membawa berkarung-karung biji misterius yang nantinya dikenal dengan nama coffee.

Pada awalnya kafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi, tetapi sesuai dengan
perkembangan jaman kafe telah memiliki banyak konsep, diantaranya sebagai tempat
menikmati hidangan/dinner, kafe otomotif yang kafe ini disediakan bagi komunitas
penggemar dunia otomotif, sampai pada cyber cafe atau kafe yang menyediakan fasilitas
jaringan on-line/internet bagi konsumennya.

2.2. Konsep Perancangan Cafe

Dalam perancangan bangunan diperlukan konsep yang baik dan bagus, setiap
bangunan pasti memiliki konsep yang berbeda - beda sesuai kebutuhan ataupun
keinginan dan selera setiap orang. Juga disesuaikan dengan jenis bangunan yang akan
dibuat.

Konsep yang saya pilih dalam perancangan cafe ini adalah cafe mungil romantis
minimalis. Sempurna untuk acara brunch bersama dengan sahabat atau kekasih, kasual
tapi nyaman dan elegan. Terletak jauh dari keramaian kota tapi cukup dekat untuk
sekedar snack sore atau evening drinks bersama sahabat. Arsitektur yang menonjol
adalah jendela besar setinggi 4 meter yang membuat cafe selalu hangat disinari matahari
sepanjang hari. Interiornya yang menggunakan oiled timber floors, exposed
trusses dan fabrics bernada natural membuat tampilan country yang sophisticated. Sit
back, relax and enjoy the cafe!
BAB III
ANALISA PERANCANGAN

3.1. Analisa Kegiatan

3.1.1 Struktur Organisasi

Dalam sistem manajemen Melba Café, pemilik membawahi semua


karyawan yang ada dibawahnya. Lounge & Cafe ini memiliki 8 karyawan yang
terdiri dari 1 orang. manager yang membawahi 3 bidang, yaitu bidang
keuangan,bidang produksi dan bidang pelayanan konsumen.

Berikut ini dijelaskan pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing
bidang:

1) Pemilik
Pemilik Melba Café bertugas mengatur dan mengawasi jalannya
usaha serta kerja para karyawannya. Pemilik Melba Café bertanggung jawab
penuh atas semua kelangsungan usaha.

2) Manager Operasi

Manager bertugas mengawasi dan membawahi 3 bidang, yaitu bidang


pemasaran, bidang keuangan, bidang produksi dan bidang pelayanan
konsumen. Manager bertangung jawab atas pengelolaan Melba
Café. Operasional Manager adalah seseorang yang ditunjuk sebagai kepala
dalam operasional café.

Tugas Manajemen Operasional adalah berusaha mengelola secara


optimal penggunan faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin-mesin,
peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi
menjadi berbagai produk barang dan jasa.

Tugas-tugas dari seorang manager, yaitu :

a) Mengawasi jalannya proses operasional cafe.


b) Bertanggungjawab terhadap jalannya operasional cafe.
c) Mengkoordinasi bahan-bahan operasional cafe.
d) Mengkoordinasi staff yang sedang bertugas.
e) Melakukan prediksi dan ide-ide dalam mempromosikan cafe.
f) Mengetahui hasil dari operasional cafe.
g) Mengawasi segala kebutuhan operasional cafe.
h) Menentukan jumlah kebutuhan operasional cafe.
i) Mengkoordinasi segala kebutuhan operasional cafe.
j) Bertanggungjawab terhadap proses produksi operasional cafe.
k) Memberikan training kepada staff.
l) Purchasing
m) Accounting

Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi


Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan,
pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah,
kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan
konsumen.
Tanggung Jawab Manajer Operasi:

a) Menghasilkan barang dan jasa.


b) Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem
transformasi.
c) Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
3) Bidang Keuangan

Bidang keuangan bertugas sebagai kasir yang mana harus dapat


melayani pembayaran konsumen dengan ramah dan sopan.

4) Bidang Produksi

Pada bidang produksi ini dipekerjakan 1 orang koki yang handal dan
berpengalaman dan 1 orang bartender. Koki bertugas memasak dan mengolah
semua menu cake,tugas lain koki adalah:

a) Menyiapkan pesanan dari tamu.


b) Memberikan pelayanan kepada tamu cafe.
c) Bertanggungjawab terhadap proses produksi operasional cafe.
d) Membantu waiter atau waitress.
e) Store Keeper.

Sedangkan bartender bertugas membuat semua menu minuman yang


ada di Melba Café.

5) Bidang Pelayanan Konsumen

Pada bagian bidang pelayanan konsumen ini terdiri dari 4 karyawan, 1


karyawan sebagai penerima tamu. Penerima tamu bertugas menyambut
kedatangan pelanggan. 2 karyawan sebagai pramusaji, pramusaji bertugas
mengantarkan makanan dan minuman yang dipesan pelanggan dan
bertanggung jawab atas semua pelayanan yang diberikan kepada pelanggan
Melba Café. Penerima tamu dan pramusaji adalah sekempok orang yang
bertugas untuk melayani kebutuhan tamu cafe. Tugas-tugas mereka, antara lain
:
a) Melayani tamu secara profesional.
b) Memperhatikan kebutuhan tamu.
c) Mengetahui produk yang dijual.
d) Menerima pesanan dari tamu.
e) Mengantarkan makanan dan minuman tamu.
1 karyawan sebagai coureer, coureer bertugas mengirim pesanan
makanan dan minuman yang di pesan oleh pelanggan, 1 karyawan sebagai
security, security bertugas mengamankan keadadan café saat terjadi
kericuhan dan 1 karyawan lagi sebagai cleaning service. Cleaning service
bertugas membersihkan ruangan yang ada di Melba Café. Cleaning service
memiliki tanggung jawab terhadap kebersihan Melba Café agar tetap bersih
dan nyaman.

3.1.2 Pengelompokan Ruang

 Ruang Office
 Ruang Manager
 Ruang Bidang Keuangan
 Kasir
 Ruang Produksi
 Dapur kotor, Dapur bersih
 Ruang Bartender
 Ruang Konsumen
 Lobby
 Ruang makan area indoor café, outdoor café
 Ruang Penunjang
 KM/Toilet
 Mushola
 Loker
 Pos jaga
 Tempat parkir
3.1.3 Ruang dan Perlengkapan

Ruang Perlengkapan
Kursi, meja, lemari, 1 set furniture,tv, kloset duduk,
Manager
wastafel
Kasir Kursi, meja
Dapur Kitchen set, kulkas, meja
Bartender Meja, rak
Lobby Kursi, meja
Ruang Makan Kursi, meja
Toilet Kloset duduk, wastafel, urinoir
Mushola Kloset duduk, urinoir, rak
Loker Lemari
Pos jaga Kursi, meja
Tempat parkir Pembatas kendaraan

Parkir
Jumlah parkir yang disediakan :

 Pengelola / pegawai (10 orang)


Asumsi: mobil 20%, motor 80%.

 Mobil: 10% x 10 = 2 orang


Asumsi 1 mobil untuk 1 orang: 2 mobil

 Motor: 80% x 10 = 8 orang


Asumsi 1 motor untuk 1 orang: 8 motor
 Pengunjung restoran (84 orang)
Asumsi: mobil 60%, motor 40%.

 Mobil: 60% x 84 = 50 orang


Asumsi 1 mobil 4 orang, 50 / 4 = 13 mobil

 Motor: 40% x 84 = 30 orang


Asumsi 1 motor 2 orang, 30 / 2 = 15 motor
3.1.4. Analisa Pelaku Kegiatan

Kelompok
Ruang Pengguna Kegiatan Sifat
Ruang
 Mengawasi jalannya
Office Manager Manager proses operasional Private
cafe
 Menerima
Semi
Keuangan Kasir Kasir pembayaran
Publik
konsumen
Dapur Koki  Memasak Services
Produksi
Bartender Bartender  Membuat minuman Services
 Menyambut
Penerima kedatangan
Lobby Publik
Tamu konsumen
Pelayanan
 Menerima pesanan
Konsumen
 Mengantarkan
Makan Pramusaji makanan dan Publik
minuman konsumen
 Memesan makanan
Konsumen Makan Konsumen Publik
 Memesan minuman
 Buang air kecil
Karyawan/ Semi
Toilet  Buang air besar
konsumen Publik
 Mandi
 Buang air
Karyawan/  Mengambil air
Mushola Publik
konsumen wudhu
Penunjang  Melaksanakan shalat
 Menyimpan barang
Loker Karyawan Private
 Mengganti pakaian
Semi
Pos Jaga Security  Menjaga keamanan
Publik
Tempat Karyawan/  Parkir motor
Publik
parkir konsumen  Parkir mobil
3.1.5 Analisa Program Ruang

Kelompok Kebutuha Luas Sumbe


Ruang Jumlah Standar Kapasitas Luas
Ruang n Ruang Total r
Ruang Data
1 9 m2 1 orang 9m2
Kerja Ars.
Ruang
1 1 m2/org 5 orang 5m2 Google
Tamu
Office Manager Data
KM/Toilet 1 1 m2/org 1 orang 3m2
Ars.
Luas efektif 17m2
Sirkulasi 20% x 17m2 3.4m2 20.4m2
Ruang Data
1 1,2 m2/org 1 orang 2.4m2
Bidang Kasir Ars.
Kasir
Keuangan Luas efektif 2.4m2
Sirkulasi 20% x 2.4m2 0.48m2 2.88m2
Ruang Data
Dapur 1 1,2 m2/org 1 orang 24m2
masak Ars.
Data
Produksi Bartender Bartender 1 1,2 m2/org 1 orang 8m2
38.4m2 Ars.
Luas efektif 32m2
Sirkulasi 20% x 32m2 6.4m2
Penerima Data
Lobby 1 1,2 m2/org 1 orang 2.4m2
Tamu Ars.
Pelayanan Pramusaj Data
Konsume Makan 1 1,2 m2/org 2 orang 4.8m2
i 8.64m2 Ars.
n Luas efektif 7.2m2
Sirkulasi 20% x 7.2m2 1.44m2
Makan 48 Data
1 1,2 m2/org 57.6m2
indoor orang Ars.
Konsume Makan 28 Data
Makan 1 1,2 m2/org 33.6m2
n outdoor orang 109.44m2 Ars.
Luas efektif 91.2 m2
Sirkulasi 20% x 91.2m2 18.24m2
Toilet Data
3 1m2/org 1 orang 3m2
pria Ars.
Toilet Data
Toilet 3 1m2/org 1 orang 3m2
wanita 7.2 m2 Ars.
Luas efektif 6m2
Penunjang
Sirkulasi 20% x 6m2 1.2m2
Tempat Data
2 2 m2 4 orang 6m2
wudhu Ars.
Mushola
Toilet Data
1 1m2/org 1 orang 3m2
pria Ars.
Toilet Data
1 1m2/org 1 orang 3m2
Wanita Ars.
Tempat 20 Data
Mushola 1 0,5m2 10m2
shalat orang 26.4 m2 Ars.
Luas efektif 22m2
Sirkulasi 20% x 22m2 4.4m2
Loker Data
1 1m2/org 4 orang 4m2
pria Ars.
Loker Data
Loker 1 1m2/org 4 orang 4m2
wanita 9.6m2 Ars.
Luas efektif 8m2
Penunjang
Sirkulasi 20% x 8m2 1.6m2
Data
Pos jaga 1 1,2m2/org 1 orang 2.4m2 2
2.88m Ars.
Pos Jaga 2
Luas efektif 2.4m
Sirkulasi 20% x 2.4m2 0.48m2
Parkir Data
1 2.25x0.75m2 23motor 38.8m2
motor Ars.
Tempat Parkir Data
1 5x2.3m2 15mobil 172.5m2
Parkir mobil 253.56m2 Ars.
Luas efektif 211.3m2
Sirkulasi 20% x 211.3m2 42.26m2
3.2. Besaran Ruang

1) Manager

Jenis barang Jumlah unit/set Keperluan


No
1 Kursi 1 Tempat duduk
Tempat kerja, tempat menaruh
2 Meja 1
komputer dan peralatan lainnya
3 Lemari 1 Menyimpan berkas
4 1 set sofa 1 Tempat duduk tamu
5 Kloset duduk 1 Tempat buang air kecil/besar
6 Wastafel 1 Tempat cuci tangan

Ukuran :

 Kursi (0.5x0.5)m2x1 = 0.25 m2

 Meja (0.5x1)m2x1 = 0.5 m2

 Lemari (2x0.5)m2x1 = 1 m2

 1 set sofa (0.7x6) m2x1 = 4.2 m2

 Kloset duduk (0.55x0.65)m2x1 = 0.357 m2

Wastafel (0.5x0.5)m2x1 = 0.25 m2 +

Ukuran jumlah peralatan = 6.557 m2


Maka, L. ruangan – ukuran jumlah peralatan : 20.4-6.557 = 13.843 m2

Ruang gerak 13.843 m2

2) Kasir

Jenis barang Jumlah unit/set Keperluan


No
1 Kursi 1 Tempat duduk
Tempat kerja, tempat menaruh
2 Meja 1
komputer dan peralatan lainnya
3 Lemari 1 Menyimpan berkas

Ukuran :
 Kursi (0.5x0.5)m2x1 = 0.25m2

 Meja (0.5x1)m2x1 = 0.5 m2

 Lemari (2x0.5)m2x1 = 1 m2 +

Ukuran jumlah peralatan = 1.75 m2


Maka, L. ruangan – ukuran jumlah peralatan : 2.88-1.75 = 1.13 m2

Ruang gerak 1.13 m2

3) Dapur

Jenis barang Jumlah unit/set Keperluan


No
1 Kitchen set 2 Penyimpanan alat dapur
2 Kompor listrik 2 Memasak
3 Meja 2 Menyiapkan bahan masakan
4 Kulkas 1 Menyimpan bahan makanan

Ukuran :

 Kitchen set (4x0,6)m2x2 = 4.8 m2

 Kompor listrik (0.6x0.6)m2x2 = 0.72 m2

 Meja (4x0.6)m2x2 = 4.8 m2

Kulkas (0.65x0.7)m2x1 = 0.455 m2 +

Ukuran jumlah peralatan = 10.755 m2


Maka, L. ruangan – ukuran jumlah peralatan : 24-10.75 = 13.25 m2

Ruang gerak 13.25 m2

4) Bartender

Jenis barang Jumlah unit/set Keperluan


No
1 Meja 2 Menyiapkan minuman
2 Rak 2 Menyimpan botol minuman

Ukuran :
 Meja (4x0.6)m2x1 = 2.4 m2

Rak (4x0.6)m2x1 = 2.4 m2 +

Ukuran jumlah peralatan = 4.8 m2


Maka, L. ruangan – ukuran jumlah peralatan : 8-4.8 = 3.2 m2

Ruang gerak 3.2 m2


5) Lobby

Jenis barang Jumlah unit/set Keperluan


No
1 Kursi 1 Tempat duduk
Tempat kerja, tempat menaruh
2 Meja 1
komputer dan peralatan lainnya

Ukuran :

 Kursi (0.5x0.5)m2x1 = 0.25m2

 Meja (0.5x1)m2x1 = 0.5 m2 +

Ukuran jumlah peralatan = 0.75 m2


Maka, L. ruangan – ukuran jumlah peralatan : 8.64-0.75 = 7.89 m2

Ruang gerak 7.89 m2

6) Ruang Makan

Jenis barang Jumlah unit/set Keperluan


No
1 Kursi 84 Tempat duduk
2 Meja 20 Tempat makan

Ukuran :

 Kursi (0.5x0.5)m2x84 = 21 m2

 Meja (0.5x1)m2x20 = 10 m2 +

Ukuran jumlah peralatan = 31 m2


Maka, L. ruangan – ukuran jumlah peralatan : 109.44-31 = 78.44 m2

Ruang gerak 78.44 m2

7) Toilet

Jenis barang Jumlah unit/set Keperluan


No
1 Kloset duduk 6 Tempat buang air besar
2 Wastafel 4 Tempat cuci tangan
3 Urinoir 2 Tempat buang air kecil

Ukuran :

 Kloset duduk (0.55x0.65)m2x6 = 2.145 m2

 Wastafel (0.5x0.5)m2x4 = 1 m2

 Urinoir (0.4x0.35)m2x2 = 0.14 m2 +

Ukuran jumlah peralatan = 3.285 m2


Maka, L. ruangan – ukuran jumlah peralatan : 7.2-3.285 = 3.915 m2

Ruang gerak 3.915 m2

8) Mushola

Jenis barang Jumlah unit/set Keperluan


No
1 Kloset duduk 2 Tempat buang air besar
2 Urinoir 2 Tempat buang air kecil
3 Rak 1 Tempat menyimpan barang

Ukuran :

 Kloset duduk (0.55x0.65)m2x2 = 0.715 m2

 Urinoir (0.4x0.35)m2x2 = 0.14 m2

 Rak (0.3x2)m2x1 = 0.6 m2 +

Ukuran jumlah peralatan = 1.455 m2


Maka, L. ruangan – ukuran jumlah peralatan : 26.4-1.455 = 24.945 m2

Ruang gerak 24.945 m2

9) Loker

Jenis barang Jumlah unit/set Keperluan


No
1 Rak 2 Tempat menyimpan barang

Ukuran :
 Rak (0.3x2)m2x2 = 1.2 m2 +

Ukuran jumlah peralatan = 1.2 m2


Maka, L. ruangan – ukuran jumlah peralatan : 9.6-1.2 = 8.4 m2

Ruang gerak 8.4 m2

10) Pos Jaga

Jenis barang Jumlah unit/set Keperluan


No
1 Kursi 1 Tempat duduk
2 Meja 1 Tempat kerja

Ukuran :

 Kursi (0.5x0.5)m2x1 = 0.25 m2

 Meja (0.5x1)m2x1 = 0.5 m2 +

Ukuran jumlah peralatan = 0.75 m2


Maka, L. ruangan – ukuran jumlah peralatan : 2.88-0.75 = 2.13 m2

Ruang gerak 2.13 m2

3.3. Analisa Tata Guna Lahan

 Lokasi proyek : Jl. Raya Galuh Mas, Karawang, Jawa Barat


 Luas tanah : 12m x 10m = 120 m2
 Jumlah lantai : 1 lantaui
 Lebar jalan :6m

 KDB (koifisien dasar bangunan) : 60%

 KLB (koifisien lantai bangunan) : 5 lantai

 GSB (garis sepadan bangunan) : 3 meter

Anda mungkin juga menyukai