Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PERENCANAAN

USAHA
“CAFE SEDAP RASA”

Disusun oleh;
Muhammad Rifaldy
Nim 2136044
BAB I

DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. Tentang Perusahaan

Cafe Sedap Rasa, itulah nama perusahaan yang bergerak di dunia kuliner, khususnya
kopi dan resto untuk para pelanggan. Cafe sedap rasa sendiri sudah ada sejak tahun 2018 di
Jalan Ahmad Yani no. 2 Blora. Awal mula pendirian cafe ini berasal dari semakin banyaknya
para penikmat kopi di Blora yang sudah merambah di segala jenis dan usia.

Jika dahulu kopi hanya dinikmati oleh para kaum adam, sekarang kaum hawa pun
juga tak luput dari kopi. Selain itu juga pola hidup masyarakat Blora yang semakin modern
dan bersifat lebih konsumtif, sehingga kami mencoba untuk mendorong membuat sebuah
cafe dengan berbagai fasilitas yang ada.

Dengan adanya cafe maka bisa menjadi salah satu alternatif buat minum kopi dengan
rasa terbaik serta kongkow bersama orang-orang terdekat sambil menikmati semua fasilitas
yang sudah disediakan. Cafe sedap rasa sendiri memiliki tempat yang sangat strategis karena
tidak terlalu jauh dari pusat Kota. Hal ini membuat akses menuju cafe yang mudah dijangkau
serta sangat cocok buat konsumen yang tidak terlalu menyukai kebisingan kota. Untuk
menambah kenyamanan, Cafe sedap rasa pun juga menyediakan kopi dari berbagai daerah.
Pelanggan dapat menikmati lebih dari 20 jenis kopi terbaik dari berbagai daerah di Indonesia.
Kemudian untuk menambah kenyamanan, desain interior ruangan yang merupakan
perpaduan antara kesenian khas Jawa dan eksterior taman yang khas kehijauan akan
menambah kenyamanan dari konsumen. Dengan pembuatan desain interior dan eksterior
yang menarik maka konsumen akan lebih mudah dalam mencari spot foto.

B. Visi dan Misi

Visi

Cae Sedap rasa memiliki visi untuk membangun dan memberikan ruang serta tempat
bagi para penikmat kopi di Blora

Misi

 Memberikan pelayanan dan tempat terbaik untuk para pelanggan


 Memperluas jaringan dan menambah gerai dalam waktu 3 tahun pertama
C. Gambaran Produk dan Pelayanan

Cafe sedap rasa sendiri memiliki produk kopi dari berbagai daerah di Indonesia. Kopi
tersebut memiliki tata cara pengolahan yang berbeda. Dikarenakan cara pengolahan yang
berbeda maka rasa yang dihasilkan juga berbeda-beda dan dapat menarik keluar diri khas dari
kopi tersebut.

Selain kopi, ada juga produk-produk lain yang bisa dinikmati oleh konsumen, seperti
roti bakar, kentang goreng atau French fries, mie goreng serta aneka jus dan minuman
lainnya. Dalam melayani konsumen, cafe sedap rasa membuat dua ruangan yang berbeda.
Ada ruangan merokok dan khusus buat yang tidak merokok. Sehingga setting ruangan dibagi
menjadi 4, ruang terbuka sebagai smoking area dan ada yang no smoking area. Begitu juga di
dalam ruangan. Buat yang membutuhkan ruangan khusus dengan akses terbatas, di cafe sedap
rasa juga menyediakan ruang VIP. Fungsinya digunakan untuk pengunjung yang ingin
memesan tempat khusus baik untuk rapat ataupun acara lainnya.

D. Pendanaan Perusahaan

Untuk pendanaan, cafe sedap rasa sendiri sudah memiliki 50 % dari semua total
modal yang dibutuhkan. Modal ini dibutuhkan agar cafe dapat berjalan dengan lancar dan
semestinya. Agar dapat berjalan lancar maka kekurangan kebutuhan tersebut dijalankan pada
para investor yang memiliki komitmen untuk menginvestasikan modal pada perusahaan
kami. Dengan jumlah pendanaan 50% dari pemilik sekaligus pengelola ‘Contoh Cafe’ dan
50% dari investor.

Dari sini kemudian kami menawarkan sistem bagi hasil dengan pembagian 60% untuk
pengelola dan 40% untuk investor dengan nilai kontrak selama 2 tahun.

BAB II

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Peluang Pasar

membuka usaha cafe di Blora masih sangat menjanjikan. Peluang pasar yang masih
terbuka lebar membuat kami berani membuka cafe di Blora. Ditambah lagi dengan adanya
desain ruangan yang khas akan membuat banyak orang tertarik untuk berfoto di dalamnya.
Bahkan bukan tidak mungkin cafe ini akan digunakan sebagai salah satu pusat spot foto yang
menarik di Blora

B. Perkembangan Pasar

Kopi sendiri memiliki perkembangan yang cukup pesat. Hanya dalam waktu 5 tahun
terakhir ini, kopi sudah mulai merambah kaum hawa. Selain itu juga sekarang banyak
bermunculan warung-warung kopi di pinggir jalan atau trotoar yang notabene tidak boleh
digunakan untuk berjualan.

Selain itu juga peta persaingan per kopian di pusat kota sendiri sudah semakin padat
sehingga kami lebih memilih di tempat yang tidak terlalu jauh dari pusat kota.
C. Penetapan Pangsa Pasar

Untuk pangsa pasar dari cafe ini sendiri adalah menyasar ke segala usia dan jenis.
Para remaja, orang dewasa dan juga orang-orang yang mencari suasana rapat dengan nuansa
Jawa.

D. Analisa SWOT

Kekuatan (Strength)

 Harga produk yang terjangkau untuk semua kalangan


 Populer di kalangan anak muda
 Bahan baku yang tersedia bervariasi
 Packaging yang mudah dibawa dan praktis
 Konsep kedai kopi yang menarik
 Ketersediaan fasilitas lengkap (wifi, toilet, mushola)
 Alat pembayaran cashless dan banyak promo

Kelemahan (Weakness)

 Brand awareness yang rendah


 Sarana promosi yang belum maksimal, terutama bagi kedai kopi yang baru buka
 Keterbatasan followers sosial media membuatnya masih sedikit diketahui.

Peluang (Opportunities)

 Membangun inovasi produk kopi baru


 Membangun hubungan dengan pelanggan
 Menarik konsumen baru dengan penawaran khusus
 Tersedianya layanan pesan antar atau delivery order melalui ojek online
 Menyediakan spot foto yang menarik
 Nuansa yang asri
 Tersedianya meeting room

Ancaman (Threats)

 Harga bahan baku yang tidak stabil


 Tingkat persaingan cafe kopi yang tinggi
 Rating buruk dari konsumen

E. Aspek Produksi

1. Area Produksi

Untuk area produksi atau pembuatan kopi ini berada di ruang depan. Hal ini akan
membuat orang-orang bisa melihat proses pemasakan atau pembuatan kopi yang berbeda-
beda dari berbagai daerah.
Kemudian untuk area produksi non kopi berada ditempat khusus atau dapur agar tidak
mengotori tempat depan.

2. Sumber Bahan Baku

Untuk sumber bahan baku sendiri dari tempat-tempat kopi terkenal di seluruh
Indonesia. Transaksinya dengan memanfaatkan toko online sebagai medianya. Pemilihan
bahan baku untuk menu-menu yang ada juga melalui klasifikasi kebutuhan, kesegaran bahan
dan kehigienisannya. Hal ini akan membuat rasa dari masakan maupun olahanya akan tetap
terjaga kesehatannya dan membuat para pelanggan aman dari kotoran yang ada.

BAB III

ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN

A. Perkiraan Modal yang Dibutuhkan

Adapun untuk perkiraan modal awal yang akan digunakan nantinya sebesar Rp
68.000.000 dengan rincian sebagai berikut:

 Sewa tempat/tahun : Rp 15.000.000


 Renovasi tempat : Rp 8.000.000
 Komputer kasir 1 unit : Rp 7.000.000
 Peralatan makan minum : Rp 4.500.000
 Meja dan kursi : Rp 13.500.000
 Biaya lain-lain : Rp 20.000.000

Total modal awal Rp 68.000.000

B. Perkiraan Biaya/Bulan

1. Biaya Bahan Baku Cafe Sedap rasa

Daging ayam : 3 ekor/hari x Rp 25.000 x 30 hari = Rp 2.250.000

Daging sapi : 2 kg/hari x Rp 90.000 x 30 hari = Rp 5.400.000

Aneka kopi : Rp 250.000/hari x 30 hari = Rp 7.500.000

Kentang : 5 kg/hari x Rp 10.000 x 30 hari = Rp 1.500.000

Aneka sayuran : Rp 40.000/hari x 30 hari = Rp 1.200.000

Bumbu dapur : Rp 50.000/hari x 30 hari = Rp 1.500.000

Aneka Buah : Rp 120.000/hari x 30 hari = Rp 3.600.000

Bahan Lain-lain: Rp 300.000 x 30 hari = Rp 9.000.000

Gas LPG : 2 tabung/hari x 18.000 x 30 hari = Rp 1.080.000


Total biaya = Rp 33.030.000

2. Biaya Operasional dan Upah

1. Biaya listrik dan air: Rp 700.000


2. Wifi : Rp 500.000
3. Transportasi : Rp 300.000
4. Gaji Pengelola : Rp 2.000.000
5. Gaji chef 2 orang : Rp 2.000.000
6. Gaji waiters 2 orang : Rp 1.600.000
7. Gaji bagian kasir 1 orang : Rp 800.000
8. Gaji bagian order 2 orang : Rp 2.000.000

Total Biaya = Rp 9.900.000

3. Perhitungan Modal Investasi yang Dibutuhkan

Setelah melihat rincian perkiraan modal diatas, maka jumlah total modal yang
dibutuhkan oleh Cafe sedap rasa adalah

Rp 68.000.000 + Rp 33.030.000 + Rp 9.900.000 = Rp 110.930.000

Sementara pada saat ini pemilik sekaligus pengelola Cafe Sedap rasa hanya memiliki modal
sebanyak 50 % atau Rp 55.465.000. Sehingga disini pengelola membutuhkan tambahan
modal dari investor sebesar 50% yakni Rp Rp 55.465.000.

Anda mungkin juga menyukai