Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL RENCANA USAHA

COFFEE SHOP

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Kewirausahaan

Disusun Oleh :

Mohamad Didan Febriansyah


NIM 7003190062

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GALUH

2023
BAB I
PENDAHULUAN

Masyarakat Indonesia dapat dikatakan merupakan tipe masyarakat yang tingkat


konsumtifnya tinggi terutama pada tingkat konsumtif bidang kuliner. Membangun
bisnis di bidang kuliner dapat dikatakan tidak ada matinya, selama pebisnis
tersebut dapat terus menggunakan kreativitas dan inovasinya untuk terus bertahan
di pasar itu sendiri. Bisnis kuliner juga mampu memenuhi seluruh kebutuhan
target pasar yang berbeda-beda. Target pasarnya tidak hanya konsumen dari
kalangan atas namun dapat dilihat dari berbagai kalangan sampai pelajar pun suka
untuk mencoba produk makanan atau minuman baru yang inovatif. Oleh karena
itu, maka tidaklah heran jika berbisnis di bidang kuliner saat ini kian marak
digeluti oleh para pengusaha. Salah satu bisnis kuliner yang sedang berkembang
adalah bisnis coffee shop atau kedai kopi. Kopi telah menjadi sebuah kebutuhan
primer bagi masyarakat saat ini. Setiap hari hampir semua kalangan
mengkonsumsi kopi mulai dari mengawali aktivitas hariannya hingga mengakhiri
aktivitasnya di malam hari. Hal ini yang menjadi sebuah peluang usaha di bidang
coffee shop karena terlihat dari minat masyarakat untuk mengkonsumsinya
semakin meningkat. Kopi sendiri merupakan sebuah minuman yang digemari oleh
berbagai kalangan masyarakat di dunia termasuk kopi asli Indonesia yang
memiliki aroma, ciri khas, dan cita rasa yang beraneka ragam di setiap daerahnya
karena itu kualitas kopi asli Indonesia sendiri pun mampu diakui berkualitas oleh
dunia. Cita rasa yang berbeda pada setiap biji kopi yang dihasilkan dari tiap
daerah di Indonesia membuat para penikmat kopi memiliki banyak pilihan rasa
untuk dapat menikmati kopi kesukaannya. Industri kopi di Indonesia dalam
beberapa kurun waku terakhir melaju dengan pesat dengan semakin bertambah
dan meningkatnya produksi kopi olahan yang dihasilkan oleh industri pengolahan
kopi, semakin banyaknya cafe dan coffee shop di perkotaan. Peningkatan pada
konsumsi kopi domestik Indonesia selain didukung dengan pola sosial masyarakat
juga ditunjang dengan harga yang terjangkau, kepraktisan dalam penyajian serta
keragaman rasa atau cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen. Dengan
meningkatnya taraf hidup dan pergeseran budaya hidup masayarakat perkotaan di

1
2

Indonesia telah menunjukkan terjadinya pergeseran dalam pola konsumsi kopi


khususnya anak muda. Menurut Specialty Coffee Association of Indonesia
(SCAI) tahun 2011, terdapat peningkatan konsumsi kopi harian pada remaja usia
18 – 24 tahun. (Swastika, 2012) Hal ini menunjukkan jika dahulu kebanyakkan
penikmat kopi pada umumnya adalah orang-orang tua namun sekarang generasi
muda pun ikut serta dalam menjamahi kenikmatan kopi. Dari segi selera, generasi
muda umumnya lebih menyukai minuman kopi yang cenderung manis dan instan
seperti kopi three in one (campuran kopi, gula, dan susu) serta minuman berbasis
expresso yang disajikan di kedai kopi atau cafe. Sedangkan bagi golongan tua
atau masyarakat pedesaan kebanyakan mengkonsumsi kopi tubruk atau kopi
bubuk. Oleh karena semakin meningkatnya permintaan akan kopi, membuat
munculnya berbagai brand kopi, cafe, dan coffee shop di kota-kota besar yang
memiliki pangsa pasar yang berbeda-beda.

Berdasarkan hal tersebut penulis memiliki ide untuk membuat sebuah Coffee
Shop dengan menggunakan biji kopi asli Indonesia yang kaya akan keunikkan dan
cita rasa, tentunya dengan harga yang cukup terjangkau sehingga dapat dinikmati
oleh seluruh kalangan. Untuk mendukung hal tersebut, penulis juga ingin
membangun Coffee Shop yang memiliki suasana yang nyaman dan santai
sehingga pengunjung pun merasa nyaman dan tidak cepat bosan. Penulis memberi
nama kedai kopi ini dengan nama White Coffe. Penulis memilih nama merek
tersebut berdasarkan dari kalimat “white” yang kemudian digabung menjadi
“coffee”. Nama tersebut dipilih karena penulis sangat menyukai warna putih.

White Coffee merupakan sebuah coffee shop yang tidak hanya menjual namun
juga memperkenalkan kopi asli Indonesia kepada berbagai kalangan masyarakat.
Untuk kisaran harga yang dipatok oleh White Coffee, seharusnya dapat dijangkau
oleh semua golongan baik kalangan bawah, menengah, maupun atas karena White
Coffee menawarkan sajian kopi dengan harga yang cukup terjangkau. Di samping
itu, White Coffee juga menyediakan makanan dan minuman lain seperti minuman
non-coffee, rice bowl, dan makanan ringan lainnya seperti coffee snacks yang
merupakan makanan ringan yang berbahan dasar kopi.
3
BAB II
PROFIL USAHA

2.1 Profil Usaha


White Coffe adalah sebuah coffee shop yang akan dibangun di daerah Selamanik,
Ciamis Jawa Barat. Kedai kopi ini menyediakan berbagai jenis kopi dari seluruh
Indonesia, Frappe, Milkshake, dan aneka pastry sebagai pedamping kopi. Harga
yang ditawarkan juga sangat ramah kantong bagi semua kalangan. Pemasaran
produk dilakukan lewat media sosial seperti instagram, twitter, ataupun facebook.

Berikut profil usaha White Coffee :


Nama Usaha White Coffee
Minuman Kopi
Bidang Usaha
Jl. Raya Kawali Ciamis 46252
Alamat Usaha
Whitecoffee@mail.com
Alamat Email
082118095294
Nomer Telepon / Fax

2.2 Lokasi Usaha


White Coffe akan dibangun di daerah Dusun Cikananga RT/RW 07/03, Desa
Selamanik, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat 46252.

2.3 Visi Misi

Visi : Menjadikan White Coffee sebagai pilihan utama masyarakat kota Ciamis
dalam mengkonsumsi dan menikmati kopi.

Misi :

1. Memberikan kopi dengan kualitas yang terbaik bagi masyarakat dengan harga
yang terjangkau bagi kantong remaja.

4
5

2. Terus berfikir kreatif unuk menciptakan kopi yang memiliki


keanekagaragaman dan cita rasa yang berbeda pada setiap kopinya untuk
memenuhi meningkatkan kepuasan konsumen melalui kualitas pelayanan.

2.4 Struktur Organisasi

Owner

Marketing
Head Barista Head Kitchen Waiters
Manager

1. Owner atau pemilik adalah jabatan tertinggi yang ada di dalam struktur
organisasi kafe Equal yang bertugas untuk memantau segala aktifitas yang di
lakukan di lingkunga usaha yang dimilikinya.
2. Marketing Manager sebagai kepala yang memimpin seluruh anggota dari team
marketing. Tugas utama seorang Marketing Manager adalah bertanggung
jawab penuh atas apa yang terjadi di dalam divisi marketing. Merencanakan
program apa yang akan mereka lakukan dan bertanggung jawab kepada
pimpinan mereka.
3. Head Barista, tugas utama seorang Head Barista adalah bertanggung jawab
penuh atas apa yang terjadi di balik bar kafe Equal. Dari mulai proses
persiapan bahan baku hingga mengolah menjadi sebuah produk siap konsumsi.
4. Head Kitchen, tangung jawab seorang . Head Kitchen mengelola dapur dan
mengolah makanan untuk di sajikan.
5. Waiters, bertanggung jawab mengantarkan menu pesanan yang di pesan oleh
pelanggan.
6
BAB III
BARANG YANG DIPRODUKSI

Secara umum kami fokus untuk menyediakan produk kopi berkualitas yang
dikemas secara modern. Namun kami juga menyediakan beberapa menu non
coffee yang bisa dinikmati oleh pelanggan yang tidak bisa meminum kopi. Selain
itu untuk melengkapi kegiatan minum kopi, kami juga menyediakan berbagai
menu pilihan dengan cita rasa khas Indonesia yang dijual dengan harga
terjangkau.

Rincian harga:

• Espresso : Rp. 20.000


• Coffee Latte : Rp. 25.000
• Cappuccino : Rp. 20.000
• Matcha Latte : Rp. 20.000
• Red Velvet : Rp. 25.000
• Thai Tea : Rp. 15.000
• Lemon Tea : Rp. 20.000
• Pisang Coklat : Rp. 10.000
• Keju Aroma : Rp. 10.000
• Roti Bakar Spesial : Rp. 20.000

7
8
BAB IV
TARGET PASAR

Target market dari White Coffe adalah seluruh masyarakat dari berbagai kalangan
usia dan penghasilan yang ingin merasakan kopi di tempat yang luas dan memiliki
suasana berbeda.

White Coffee berencana untuk menggunakan metode cost-based pricing, dimana


harga akan ditentukan dengan terlebih dulu menghitung biayanya, lalu ditambah
dengan persentase laba yang diinginkan. Sebagai bisnis baru, akan lebih aman
bagi White Coffee menggunakan metode ini karena White Coffee baru akan
memasuki persaingan dan masih dalam tahap mencari tahu secara rill bagaimana
pelanggan mempersepsikan produk-produk White Coffee.

9
BAB V
ANALISIS SWOT

1. Kekuatan (Strengths)
 Produk yang ditawarkan berbeda dari yang lain.
 Bahan baku kopi sangat mudah didapatkan karena diambil dari petani lokal.
 Rasa dan olahan produk tidak kalah enak dengan kompetitor unggul yang
lainnya (Berskala Internasional) seperti Starbucks.
 Harga menu yang ditawarkan tidak terlalu mahal.

2. Kelemahan (Weakness)
 Harga biji kopi dapat berubah tergantung kondisi alam.
 Distributor biji kopi sangat banyak dan sulit untuk memilah mana yang
memilki kualitas paling baik.
 Pengolahan biji kopi asli hingga menjadi segelas minuman dibutuhkan
tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus dalam mengolahnya
(Barista).

3. Peluang (Opportunity)
 Gaya hidup masyarakat untuk hangout di sebuah kedai kopi menjadi sebuah
keharusan khususnya para kaum millenials.
 Munculnya para pecinta kuliner atau food blogger saat ini menjadikan bisnis
coffee shop mudah untuk berkembang.
 Sebuah coffee shop didatangi bukan hanya sekedar mengopi saja melainkan
memberikan kemudahan bagi para pekerja/mahasiswa untuk bertemu
dengan rekan kerja atau teman dekat sebagai tempat untuk berkumpul.

4. Ancaman (Threats)
 Banyaknya pesaing menjadikan bisnis coffee shop mudah ditiru atau susah
untuk berkembang.
 Semakin prestige sebuah coffee shop menjadi daya tarik bagi masyarakat
luas dibandingkan coffee shop yang sederhana.

10
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Pada era saat ini usaha kedai kopi semakin meningkat dengan kondisi pada saat
ini, dan White Coffee sendiri juga mengevaluasi kelayakan dalam pembuatan café
untuk memiliki daya saing dengan kompetitornya. strategi White Coffee sendiri
menekankan pada upaya pemasaran dengan pemasaran ini bertujuan untuk
memperkuat brand usaha café.

6.2 Saran

Pihak usaha ini harus mampu menganalisa seluruh aspek pasar dan kelayakan
untuk menjalankan usaha dengan baik dan meminimalisir resiko kegagalan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, A. S. (2013). Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan


Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Pada Coffee Toffee Urip
Sumoharjo Di Makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Ardiyanti, F. (2014). Strategi Positioning dan Diferensiasi dalam Upaya
Membangun Brand Legipait Coffeeshop. Malang: Universitas Brawijaya.
Cannon, J. P., Jr, W. D., & McCarthy, J. (2008). Pemasaran Dasar-Dasar :
Pendekatan Manajerial Global. Jakarta: Salemba Empat.
Hidayat, N., & Purwana, D. (2017). Perpajakan : Teori & Praktik. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Purwana, Dedi & Hidayat, N. (2016). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai